Buku Guru Ayo Menabung SMALB- TUNAGRAHITA SEDANG

  Buku Guru TEMATIK:

AYO MENABUNG

TUNAGRAHITA SEDANG KELAS X

  KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

  KURIKULUM 2013

SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA

  Buku Guru Ayo Menabung

SMALB- TUNAGRAHITA SEDANG

  Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

  Kontributor : SUKOTJO Penyunting materi : (tim pengarah) Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

  Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. TEMATIK: AYO MENABUNG, SMALB-C1 Tunagrahita Sedang : Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. – Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. viii, 92 hal. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X

  ISBN 978-602-282-533-3 (jilid lengkap)

  ISBN 978-602-282-534-0 (jilid1) Tematik - Ayo Menabung - Studi dan Pengajaran I. Judul

I. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  Cetakan ke-1, 2014 Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt

KATA PENGANTAR

  Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013. Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB diantaranya terdiri atas. muatan umum; dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.

  Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

  Dengan diberlakukannya implementasi Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran 2014/ 2015 di SMALB, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Dit. PPKLK) Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mengembangkan kurikulum pendidikan khusus. Kegiatan ini telah berhasil merumuskan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sejumlah mata pelajaran bagi peserta didik di SMALB. Merujuk pada kurikulum tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mengembangkan bahan ajar pendidikan khusus. Dari kegiatan pengembangan tersebut telah diterbitkan sebanyak 54 jenis bahan ajar pendidikan khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.

  Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada semua Penulis, Editor, dan Ilustrator serta team profesional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud dibawah koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah mengkoordinir penulis, penelaah/ editor, illustrator, dan tim tehnis Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaran Dit. PPKLK sehingga atas kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan prinsip – prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.

  Jakarta, Mei 2014. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

  MOHAMMAD NUH

  

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................... iv Daftar Isi ......................................................................... vii Penggunaan Buku Panduan Guru ................................... 1 Panduan Penilaian .......................................................... 3

  Bab 1 Pendahuluan ....................................................... 9 A. Latar Belakang ....................................................... 9 B. Karakteristik Siswa Tunagrahita Sedang ................ 11 C. Karakteristik Bahan Ajar Tematik .......................... 16 D. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ................ 18 E. Ruang Lingkup Buku Guru .................................... 20 Bab 2 Pengembangan Bahan Pembelajaran .................. 21 A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tema ......... 21 B. Pemetaan Tema Kelas X Semester Gasal ................ 22 C. Jaringan Tema Ayo Menabung ............................... 37 D. Peta Konsep Ayo Menabung ................................... 38 E. Penyusunan Tema dan Kegiatan Pembelajaran ...... 38 Bab III Pelaksanaan Pembelajaran Tema Ayo Menabung ............................................ 41 A. Pendahuluan ......................................................... 41 B. Kegiatan Pembelajaran 1 Mengenal Mata Uang .............................................. 42 C. Kegiatan Pembelajaran 2 Ayo Menghitung Uang ............................................ 54

  D. Kegiatan Pembelajaran 3 Uang Jajan dan Sisa Uangku ................................. 67

  E. Kegiatan Pembelajaran 4 Celenganku ............................................................ 73

  F. Kegiatan Pembelajaran 5 Menabung di Sekolah ............................................. 78

  G. Kegiatan Pembelajaran 6 Menabung di Bank ................................................. 83

  Glosarium....................................................................... 89 Daftar Pustaka ............................................................... 91

  Pengunaan Buku Panduan Guru

  Buku panduan guru memliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku peserta didik dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas: 1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

  2. Pahamilah setiap kompetensi dasar dan indikator yang terkait dengan tema yang diajarkan.

  3. Upaya ketercapaian Kompetensi Inti (KI)I dan (KI) II dalam semua kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah guna mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif.

  4. Cocokan setiap langkah kegiatan yang terdapat di buku peserta didik sesuai dengan hal dimaksud.

  5. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan.

  6. Lakukan pendekatan pembelajaran secara Tematik, sehingga materi pembelajaran yang diajarkan merupakan materi tema.

  7. Setiap kegiatan pembelajaran dimulai dengan pengantar keterkaitan tema pelajaran dengan pengalaman sehari- hari peserta didik. Pembelajaran akan lebih menarik dengan pembukaan yang menyenangkan dan terkait dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.

  8. Pemberian pengantar pada setiap perpindahan kegiatan perlu dimaksimalkan untuk keberhasilan pendekatan tematik .

  9. Pilih metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan dan memperhatikan taraf berpikir dan usia peserta didik.

  10. Sedapat mungkin kaitkan kegiatan pembelajaran tema akademik dengan pendidikan kemandirian dalam bidang ketrampilan.

11. Jadikanlah lingkungan sebagai media dan sumber belajar peserta didik.

  12. Jalin kerjasama dengan orang tua/wali, tenaga kependidikan, petugas kantin, pedagang di sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengembangkan pembelajaran.

  Panduan Penilaian

  Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.

  Beberapa jenis penilaian menurut Permen No 66 Tahun 2013, terdiri dari: penilaian sikap : observasi, penilaian diri, penilaian sebaya, jurnal; penilaian pengetahuan: tes tertulis, tes lisan, penugasan; penilaian keterampilan: tes praktik, penilaian proyek, portofolio.

A. Penilaian Sikap

  Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer

  evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.

  Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

  Contoh Format Penilaian Sikap: No Nama Keaktifan Kerjasama Empati Total Skor

  1 Amin

  2 Budi

  3 Chaca

  4 Dedi

  Pedoman Pensekoran: No Aspek Tinggi Sedang Kurang

  1 Keaktifan

  3

  2

  1

  2 Kerjasama

  3

  2

  1

  3 Empati

  3

  2

  1 B. Penilaian Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

  Contoh Rubrik Penilaian Membuat Kartu Undangan: Perlu

Baik sekali Baik Cukup

No. Kriteria bimbingan

  4

  3

  2

  1

  1. Komponen Me me nuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi Tidak

kartu komponen dari 3 1 dari 3 memenuhi 3

undangan (gambar, komponen komponen komponen

hiasan, dan bentuk yang unik)

  

2. Jumlah Menggunakan 4 Menggunakan 3 Menggunakan Menggunakan

warna yang warna atau warna 2 warna 1 warna

digunakan lebih

  Catatan: jumlah kriteria dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan penilaian Contoh penilaian pembuatan kartu undangan:

  

No. Nama siswa Pemerolehan skor

Kriteria 1 Kriteria 2

  1 Edi

  2 Farhat

C. Penilaian Pengetahuan

  Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

  Contoh penilaian tes pilihan ganda: 1. Pada umumnya warna daun adalah ….

  A. biru

  B. hijau

  Contoh penilaian tes menjodohkan:

  Mari kita temu pasangkan gambar hewan dengan makanannya 1.

  2.

  Kompetensi Lulusan SMALB Tunagrahita Sedang SMALB-C Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan

  sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

  Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan

  konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

  

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak

  yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

  Kompetensi Inti SMALB Tunagrahita Sedang KOMPETENSI INTI KELAS X DAN KELAS XI

  1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

  2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

  [mendengar, melihat, membaca symbol dan menanya] berdasarkan rasa ingin tahu tentang lingkungan sosial dan alam terkait kehidupan di lingkungan sekolah dan rumah

  4. Menyajikan dalam ranah konkret terkait dengan menerapkan ilmu yang dipelajarinya di sekolah untuk kehidupan berkeluarga, dan mampu menghasilkan karya dibawah bimbingan langsung dalam tindakan yang mencerminkan perilaku beriman dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat pendidikan di sekolah adalah mempersiapkan

  peserta didik agar dapat hidup di masyarakat secara man- diri dan layak. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu; berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (pasal 3 UU No. 20 tahun 2003). Pemasalahan tersebut berlaku juga bagi peserta didik berkebutuhan khusus memerlukan pelayanan pendidikan yang secara khusus mempersiapkan mereka terjun di masyarakat. Pendidikan untuk mereka selayaknya lebih mempersiapkan mereka dapat hidup di masyarakat secara layak, salah satunya adalah peserta didik tunagrahita sedang.

  Seiring dengan kebutuhan tersebut, maka kurikulum Sekolah Khusus untuk tunagrahita sedang sedang tahun 2013, dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat hidup di masyarakat dengan seminimal mungkin tergantung pada pada orang lain. Kurikulum yang dikembangkan sedapat mungkin akrab dengan kehidupan sehari-hari peserta didik . Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada kegiatan sehari-hari dalam lingkungan peserta didik menjadi fokus pelayanan pendidikan untuk mereka.

  Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam buku peserta didik tidak terlalu rumit dan tidak memerlukan proses berpikir yang tinggi. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang memiliki hambatan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif. Walaupun demikian bimbingan guru dalam melaksanakan kegiatan pada buku peserta didik sangat diperlukan. Bimbingan tersebut terutama dikarenakan sebagian besar peserta didik tunagrahita sedang kurang ataupun tidak dapat membaca teks sederhana.

  Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum ini menggunakan pendekatan tematik terintegrasi. Artinya kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dirancang dalam bentuk tema yang terkait dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Mata pelajaran-mata pelajaran yang terkait dengan tema-tema yang dikembangkan tidak dimunculkan secara jelas, tetapi materi-materi pada berbagai mata pelajaran dikemas dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dalam kehidupan peserta didik.

  Kurikulum yang telah tersusun dapat dijalankan dengan baik, jika guru sebagai pengguna kurikulum dapat memahami isi kurikulum dengan baik. Buku pedoman guru untuk memudahkan dan memperjelas penggunaan “Buku Peserta didik ” yang dibimbing oleh guru. Buku pedoman ini disusun dalam dua bagian. Bagian I adalah Bagian Umum, yang mencakup karakterisik tunagrahita sedang, pengembangan materi, model-model pembelajaran bagi tunagrahita sedang, dan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Bagian II merupakan bagian khusus yang membahas penjelasan persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

B. Karakteristik Siswa Tunagrahita Sedang

  Tunagrahita sedang merupakan istilah yang digunakan menunjuk adanya kelainan dalam arti keterlambatan atau kekurangan yang terkait dengan perkembangan kecerdasan seseorang. Istilah tersebut dapat dipandang dari berbagai dimensi, antara lain dari segi kemampuan intelektual, perilaku adaptif, dan interaksi sosial individu dalam masyarakat.

  Dari segi kemampuan intelektual, tunagrahita sedang mengacu pada hambatan fungsi kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mempelajari sesuatu yang baru, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampan berpikir yang lain. Kondisi tersebut menyebabkan peserta didik tunagrahita sedang dapat mengalami kesulitan jika menerima pelayanan pendidikan dengan target yang sama dengan peserta didik sebayanya. Mereka memerlukan modifikasi pendekatan dan materi dari pembelajaran yang dilakukan untuk peserta didik sebayanya. Target yang harus memerlukan penyesuaian dibanding sebayanya.

  Hambatan perilaku adaptif dan berinteraksi sosial dapat terjadi ketika mereka harus mengurus dirinya sendiri dan melakukan kegiatan di masyarakat. Para tunaggrahita sedang kurang mampu dalam mengurus dirinya sendiri dan dapat diartikan bahwa, seorang penyandang tunagrahita sedang mengalami hendaya (hambatan) dalam menyesuaikan diri dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Permasalahan tersebut dapat berlanjut pada kesehatan penyandang tunagrahita sedang.

  Tunagrahita sedang merupakan padanan kata dari mental retardation, atau sekarang didefinisikan juga sebagai intelectual development disability, suatu terminologi yang berkembang terus dari masa ke masa. Secara umum ketunagrahita sedangan mengacu pada keterlambatan fungsi intelektual dan kemampuan berperilaku adaptif. Manifestasi keterbatasan tersebut terjadi pada usia perkembangan atau sebelum usia 18 tahun (AAIDD, 2010). Fungsi intelektual ditunjukan dengan keterbatasan dalam belajar, penalaran, pemecahan masalah, dan sebagainya. Kecerdasan atau Intelektual umum dinyatakan IQ kurang dari 70. Perilaku adaptif meliputi:

  1. Kemampuan konseptual; bahasa dan kemampuan membaca; uang, waktu dan konsep bilangan, dan pengerahan diri.

  2. Kemampuan sosial; kemampuan interpersonal, tanggung jawab sosial, kepercayaan diri, rasa bersalah, pemecahan masalah sosial, mengikuti aturan, patuh hukum, kehati-hatian, menghidar menjadi korban.

  3. Kemampuan praktikal; aktifitas kehidupan sehari- hari (bina diri), kemampuan kerja, menjaga kesehatan, melakukan perjalanan/menggunakan transportasi, perencanaan kegiatan, keamanan, menggunakan uang, menggunakan telepon. Mengacu pada perilaku adaptif, tunagrahita sedangan dapat dikelompokan berdasarkan kebutuhan dukungan yang mereka butuhkan agar dapat melakukan aktifitas di lingkungannya. Klasifikasi yang dibuat oleh AAMR pada tahun 1995 adalah :

  1. Intermittent; memerlukan bantuan insidental (sebentar-sebentar) terutama pada masa transisi antara sekolah dan pekerjaan.

  2. Limited; memerlukan sedikit bantuan seperti latihan kerja pada masa sekolah dan masa transisi antara sekolah dan pekerjaan.

  3. Extensive; memerlukan bantuan dalam pelayanan pendidikan serta kehidupan sehari-hari di rumah dan tempat bekerja.

  4. Pervasive; memerlukan bantuan pada hampir seluruh kehidupannya.

  Sedangkan berdasarkan fungsi intelektual, pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan tes inteligensi. Klasifikasi tunagrahita sedang adalah sebagai berikut :

   Tunagrahita sedang dengan batasan IQ 51 – 70  Tunagrahita sedang dengan batasan IQ 25 – 50  Tunagrahita berat IQ dibawah 25.

  Dalam petunjuk Buku Guru ini tunagrahita yang dibahas adalah tunagrahita sedang extensive atau

  tunagrahita sedang. Mereka adalah peserta didik SMALB,

  walaupun perkembangan fisiknya sama dengan peserta didik SMA pada umumnya, tetapi mereka mengalami hambatan dalam perkembangan kognisi. Jika mengacu pada tahapan teori perkembangan Jean Piaget, pada masa tahap perkembangan anak pada akhir tahap praoperasional dan operasional kongkrit. Hambatan perkembangan kognisi peserta didik tunagrahita sedang menyebabkan mereka mengalami kesulitan yang serius dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan mereka.

1. Secara umum karakteristik mereka adalah sebagai berikut:

  a. Dapat telibat dalam komunikasi yang sederhana, tetapi mengalami kesulitan memahami dan berbicara dalam permasalahan.

  b. Hanya dapat memahami komunikasi yang sederhana karena keterbatasan kemampuan verbal.

  c. Kemungkinan memerlukan tehnik komunikasi non verbal ( misalnya; bahasa isyarat dan gestures).

  d. Umumnya mempunyai gangguan kesehatan dan motorik yang signifikan.

2. Keterbatasan interaksi sosial.

  a. Memerlukan bantuan dalam kegiatan hidup sehari- hari.

  b. Dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat sederhana pada rangkaian pekerjaan seperti sheltered workshop atau lingkungan pekerjaan yang terlindung.

  c. Dapat diberi pelatihan fungsional contohnya ketrampilan menolong diri sendiri.

  Pembelajaran yang bersifat kontektual dalam kehidupan lebih bermakna dalam kehidupan peserta didik pada masa dewasa mereka. Pembelajaran tematik mengkaitkan beberapa mata pelajaran dengan kompetensi dasar yang saling berhubungan (termasuk mata pelajaran vokasional) memudahkan mereka memahami makna pembelajaran yang berguna dalam kegiatan di masyarakat. Dengan demikian pembelajaran tematik lebih membatu mereka memahami makna pembelajaran dalam keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

  Keterbatasan fungsi intelektual dapat diartikan bahwa peserta didik tunagrahita sedang memerlukan pelayanan pendidikan dengan beban belajar yang berbeda dengan peserta didik sebayanya. Materi pelayanan pembelajaran yang dapat mereka serap lebih terbatas dibandingkan sebayanya. Hambatan perkembangan kognisi peserta didik tunagrahita sedang menyebabkan mereka mengalami kesulitan yang serius dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan mereka.

C. Karakteristik Bahan Ajar Tematik

  Karakteristik pembelajaran tematik memadukan beberapa mata pelajaran yang terkait kompetensi dasarnya dalam suatu tema. Dengan keterkaitan tersebut diharapkan peserta didik memperoleh pengetahuan, pengalaman belajar, keterampilan secara utuh dengan harapan pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna. Konsep- konsep dan informasi yang diperoleh peserta didik secara utuh dan terkait dalam kehidupan peserta didik dapat dipahami sesuai dengan kondisi kognisi peserta didik SMALB tunagrahita sedang yang setara dengan usia mental peserta didik sekolah dasar. Peserta didik tidak hanya menghafal pengertian-pengertian, fakta, dan informasi baru dalam poses belajar tetapi belajar dimaknai sebagai aktifitas menghubungkan konsep-konsep dan informasi-informasi baru sehingga memperoleh pemahaman lanjutan yang utuh.

  Dalam pendekatan pembelajaran tematik, guru dituntut merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar peserta didik secara tepat agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar lebih bermakna. Penekanan pembelajaran bermakna dalam pemecahan suatu permasalahan yang mengkaitkan beberapa mata pelajaran yang relevan. Sekolah sedapat mungkin memberikan bekal kecakapan dalam berkarya kepada peserta didik.

  Menurut Tim Pusat Kurikulum (dalam Pembelajaran Tematik di SD, 2006) pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Pengalaman berpusat pada peserta didik ; peserta didik diberi keleluasaan secara aktif untuk mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip- prinsip suatu pengetahuan yang harus dikuasai.

  2. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik ; guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing peserta didik untuk mencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

  3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran bermakna; peserta didik dilatih memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata dengan mengkaitkan konsep-konsep mata pelajaran yang dipelajarinya.

  4. Pemisahan mata pelajaran tidak terlihat atau antarmata pelajaran menyatu; pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran secara menyeluruh.

  5. Hasil pembelajaran dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik; Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (Pakem) yang memungkinkan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran disarankan agar peserta didik dapat mengembangkan minat dan bakat sehingga peserta didik termotivasi belajar terus menerus.

D. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

  Karakter berasal dari itilah Yunani, “charakter”, yang maknanya adalah tanda-tanda abadi yang melekat pada seseorang yang membedakan antara seseorang dengan orang yang lainnya. Pengertian karakter tersebut pada umumnya dipandang dari sisi positif pada setiap orang Orang berkarakter diartikan sebagai individu yang memiliki perilaku yang baik, yang berhubungan dengan kepentingan individu maupun ketika berinteraksi dengan orang lain.

  Kekuatan karakter pada seseorang diyakini menjadikan orang tersebut menampilkan perilaku yang positif dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan kekuatan karakternya orang tersebut tidak mudah tergoda melakukan kegiatan yang dinilai negatif oleh masyarakat. Keyakinan tersebut diperluas bahwa karakter individu yang kuat mempunyai korelasi dengan karakter bangsa yang kukuh yang dapat menyelesaikan persoalan bangsa dari pengaruh-pengaruh yang negatif.

  Kurikulum 2013 dikembangkan salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat karakter peserta didik yang akan memperbaiki keadaan bangsa di masa yang akan datang. Hal tersebut terlihat dari dikembangkannya Kompetensi Inti I (KI I) dan II (KI II). KI I menitikberatkan pada bidang spritual dan KI II pada bidang sosial. Sebagaimana Pendidikan karakter KI I dan KI II tidak diajarkan tetapi dikembangkan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pengembangan budaya sekolah. Selanjutnya Lickona (dalam Muhamad Nur, 2011) prinsip- prinsip agar pendidikan karakter dapat berjalan efektif:

  1. Mengembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai kinerja pendukungnya sebagai fondasi karakter yang baik.

  2. Mendefinisikan karakter secara komprehensif yang mencakup pikiran, perasaan, dan perilaku.

  3. Mengembangkan karakter dengan menggunakan pendekatan komprehensif, disengaja, dan proaktif.

  4. Menciptakan komunitas yang penuh perhatian.

  5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan tindakan moral.

  6. Melakukan kegiatan akademik yang membantu keberhasilan peserta didik, mengembangkan karakter, saling menghormati, menantang, dan bermakna.

  7. Mendorong motivasi diri peserta didik.

  8. Melibatkan tenaga kepedidikan sebagai komunitas disertai pembagian tanggung jawab dalam mematuhi nilai-nilai.

  9. Menumbuhkan kebersamaan dan dukungan jangka panjang dalam kepemimpinan moral bagi inisiatif pendidikan karakter.

  10. Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam upaya pembangunan karakter.

11. Mengevaluasi karakter sekolah , fungsi pendidik, dan manifestasi karakter peserta didik yang baik.

  Pengembangan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan yang dilakukan guru berdasarkan pengembangan pengetahuan sesuai dengan KI III dan penerapan sesuai dengan K IV, didukung oleh kegiatan pembiasaan, teladan pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengembangan budaya sekolah sesuai dengan tuntutan dari KI I dan KI II. Kegiatan pendidikan karakter dalam pendekatan tematik integratif dapat memberikan gambaran yang lebih jelas untuk mereka bagaimana berperilaku yang baik di lingkungannya.

E. Ruang Lingkup Buku Guru

  Buku Guru mencakup penjelasan tentang tema-tema yang terdapat Buku peserta didik dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan mata pelajaran – mata pelajaran pada tema tersebut. Pada tema “Ayo Menabung” Ruang lingkup Buku Guru yang berkaitan kegiatan mengenal uang, menghitung jumlah uang, belanja belanja, menabung, menabung di sekolah, dan menabung di bank. Adapun mata pelajaran yang terkait dengan tema tersebut adalah Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan

  IPS, PPKn, Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

BAB II PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tema Kompetensi Lulusan SMALB Tuna Grahita Sedang

  

memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai

berikut. SMALB-C Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan

  sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

  

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan

  konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

  

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak

  yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

B. Pemetaan Tema Kelas X Semester Gasal

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  1.2

  1.3 PPKn 1/1.2. Menerima

  1.2 kebersamaan 1.3 dalam

  2.3 keberagaman ajaran agama di

  3.1 lingkungan rumah dan

  2.2 sekolah 1/1.3 Menjalankan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari

  3.2 2/2.1. Menunjukan

  3.2 perilku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dalam keluarga, teman dan guru. Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  2/2.2. Menunjukan perilaku responsif dan proaktif terhadap tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan rumah

  2/2.3 Menunjukkan sikap toleran, kerjasama dan damai dalam kehidupan sehari-hari

  3/3.1 Mengenal nama- nama tempat ibadah di lingkungan rumah dan sekolah

  3/3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

  3/3.3 Mengenal keberagaman agama di lingkungan rumah dan sekolah

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  3/3.4 Mengenal keberagaman suku di lingkungan rumah dan sekolah

  4.2 4.1 4.2 4/4.1 Menyusun gambar tempat ibadah yang ada di lingkungan rumah dan sekolah

  4/4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah

  4/4.3 Berinteraksi dengan teman beragam agama di lingkungan rumah dan sekolah

  4/4.4 Melakukan kerjasama dengan teman beragam suku di lingkungan rumah dan sekolah

  Bahasa

  1.1

  1.2

  1.2 1/1.2 Mensyukuri

  Indonesia anugerah Tuhan Yang Maha Esa

  2.2

  2.2

  2.1 berupa bahasa Indonesia

  3.1

  3.1

  3.1 sebagai alat komunikasi Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  2/2.1 Memiliki perilaku jujur dan santun dalam berinteraksi di lingkungan keluarga dan sekolah

  2/2.2 Memiliki sikap toleran dan bekerjasama melalui pemanfaatan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga dan sekolah

  3/3.1 Menyimak cerita sederhana 3/3.2 Mengenal berita bergambar dari berbagai media

  3/3.3 Mengenal cerita bergambar 4.1 4.1

  4.1 4/4.1 Menceritakan kembali cerita sederhana*)

  4/4.2 Menceritakan kembali berita bergambar*)

  4/4.3 Menceritakan cerita ber- gambar *)

  1.1

  2.1

  1.1 Matematika 1/1.1 Menerima dan menjalankan Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  ibadah sesuai dengan ajaran 2.2 agama yang dianutnya dalam kehiupan

  2.2 sehari-hari

  3.1

  3.1

  3.1 2/2.1 Menujukan

  3.2

  3.2 perilaku jujur,

  3.3

  3.3 teliti dan

  3.4

  3.4 percaya diri dalam membaca dan menulis lambang bilangan, serta melakukan penjumlahan dan pengurangan benda-benda

  2/2.2 Menunjukan perilku toleran, hemat dan gemar menabung dalam memanfaatkan uang

  3/3.1 Mengenal lambang bilangan*

  3/3.2 Mengenal Penjumlahan*)

  3/3.3 Mengenal Pengurangan *)

  3/3.4 Mengenal pecahan mata uang (Rp 500

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  s.d Rp10.000)**)

  4.1

  4.1 4/4.1 Membaca dan

  4. 1

  4.2

  4.2 menulis lambang

  4.3

  4.3 bilangan*)

  4.4

  4.4 4/4.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan*)

  4/4.3 Melakukan operasi hitung pengurangan *)

  4/4.4 Menghitung dalam bentuk mata uang rupiah**)

  IPA

  1.1

  1.1

  1.1 1/1.1 Bertambah keimanannya dengan

  2.1

  2.2 menyadari 2.1 hubungan keteraturan dan kompleksitas

  3.1

  3.2 alam ciptaan Tuhan, serta mewujudkannya dalam ajaran

  3.1 agama yang dianutnya

  2/2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah, rasa ingin tahu, obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung- jawab, terbuka

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  dan peduli lingkungan alam aktivitas sehari-hari

  2/2.2. Menunjukan sikap toleran dalam kerja individu dan kelompok pada aktivitas sehari- hari secara mandiri dan berkelompok Mengenal jenis 3.1. hewan dan tumbuhan di sekitarnya Mengenal 3.2. pemeliharaan hewan dan tumbuhan di sekitarnya Mengenal daur 3.3. hidup hewan di sekitarnya Mengenal 3.4. perkembang- biakan tumbuhan di sekitarnya Mengenal 3.5. manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari Mengenal 3.6. manfaat energi

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  listrik dalam kehidupan sehari-hari Mengenal 3.7. manfaat air dalam kehidupan sehari-hari

  4.1 4.1 4.2

  4.1. Menyusun gambar hewan dan tumbuhan di sekitarnya

  4.2. Mempraktikkan pemeliharaan hewan dan tumbuhan di sekitarnya

  4.3. Menyusun gambar daur hidup hewan di sekitarnya

  4.4. Menyusun gambar perkembangbiaka n tumbuhan di sekitarnya

  4.5. Memanfaatkan energy matahari dalam kehidupan sehari-hari

  4.6. Memanfaatkan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari

  4.7. Pemanfaatan dan penghematan air bersih dalam kehidupan sehari-

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  hari

  IPS 1/1.1 Menghayati 1.3.

  1.2

  1.1 karuna Tuhan

  1.2 Yang Maha Esa

  2.1 yang telah menciptakan

  2.3

  2.2 manusia dan 2.3 lingungannya

  3.1 1/1.2 Menjalankan ajaran agama yang dianutnya dalam berpikir

  3.1

  3.1 dan berperilaku sebagai anggotaa keluarga dan masyarakat

  2/2.1 Menunjukkan perilaku juur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi di linkungan keluarga

  2/2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi di linkungan sekolah

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  2/2.3 Menunjukkan perilaku juur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi di linkungan masyarakat

  Mengenal

  3.1 identitas dirinya Mengelal

  3.2 susunan anggota keluarga

  Mengenal peran

  3.3 anggota keluarga

  4.1 4.1 4.1

  4.1 Mengemukakan secara lisan identitas dirinya

  4.2 Menempelkan foto pada struktur anggota keluarga

  4.3 Mengemukakan peran masing- masing anggota keluarga

  SBP 1/1.1 Mensyukuri

  1.1

  2.3 nikmat Tuhan

  1.1

  2.2 melalui

  2.1

  3.1

  3.1 berkarya seni sederhana

  3.1 2/2.2 Disiplin,

  3.2 tanggung jawab

  3.4 Mapel Kompetensi Dasar Tema Mari berkarya

  Ayo berjualan Ayo menabung

  4.4 4.1 4.1

  3.3

  2.2

  2.1

  1.1

  2.1

  1.1.

  1.2. Menjalankan ajaran agama yang dianutnya dengan menjaga kesehatan

  1.1. Mensyukuri karunia dengan merawat tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa

  Penjas kes

  4.2

  dan peduli dalam berkarya seni sederhana

  4.1

  4.4. Menyanyikan lagu anak

  4.3. Menggambar lingkungan sekitar

  (dari biji-bijian, barang bekas, dll)

  4.1. Mewarnai gambar sederhana

  3.4. Mengenal lagu anak

  3.3. Mengenal teknik menggambar

  3.2. Mengetahui cara membuat mozaik

  3.1. Mengenal teknik mewarnai

  2/2.3 Meiliki rasa percaya diri dan beperilaku

4.2. Membuat mozaik

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  tubuh sebagai

  3.1 anugerah Tuhan Yang Maha Esa

  2.1. Menunjukkan perilaku disiplin, jujur dan bertanggung jawab serta percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan

  2.2 Menunjukkan sikap toleran, kerjasama, dan berjiwa sportif

  4.3 dalam sebuah permainan atau

  4.1 pertandingan.

  2.3 Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman

  3.1 Mengetahui gerak dasar permainan lempar tangkap bola besar yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  3.2 Mengetahui gerak dasar permainan lempar tangkap bola kecil yang

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  3.3 Mengetahui gerak dasar nomor atletik (lari) untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

  3.4 Mengenal tehnik dasar permainan bola bocce dan aturan dalam permainan

  3.5 Mengetahui tehnik dasar berenang serta mengenal peralatan pe- nyelamatan dalam air.

  3.6 Mengenal makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  4.1 Melakukan gerak dasar permainan lempar tangkap bola besar dalam berbagai bentuk permainan sederhana yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  4.2 Melakukan gerak dasar permainan lempar tangkap bola kecil dalam berbagai bentuk permainan sederhana yang dimodifikasi menjadi suatu kegiatan permainan yang menyenangkan

  4.3 Melakukan gerak dasar nomor atletik (lari) untuk meng- hasilkan koordinasi gerak yang baik.

  4.4. Melakukan tehnik dasar permainan bola bocce, dengan

  Tema Mapel Kompetensi Dasar Mari Ayo Ayo berkarya berjualan menabung

  memperhatikan aturan dalam permainan

  4.5 Melakukan tehnik dasar berenang serta mengenal peralatan penyelamatan dalam air

  4.6 Memilih makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

C. Jaringan Tema “Ayo Menabung”

  D. Peta Konsep “Ayo Menabung” Menggunakan Membelanja- Mengenal

  Ayo Uang secara kan uang uang dengan

  Menabung bijak sesuai benar keperluan

  Menabung, menyimpan uang Menabung di rumah dalam celengan

  Menghitung Menabung di Menabung sekolah sesuai uang dengan aturan benar

  Menabung di bank dengan prosedur bank

  E. Penyusunan Tema dan Kegiatan Pembelajaran

  “Ayo Menabung” merupakan tema yang dikembangkan agar peserta didik terbiasa hidup hemat. Dalam tema ini peserta didik diajak mengenal, menghitung, membelanjakan uang. Dari mana uang dapat diperoleh dan bagaimana mengelola uang diperkenalkan pada peserta didik agar peserta didik dapat hidup hemat. Ketrampilan-ketrampilan tersebut penting dalam kehidupan peserta didik.

  Tema “Ayo menabung” dikembangkan ke dalam kegiatan- kegiatan yang terangkai sebaga berikut:

  1. Mengenal uang

  2. Ayo menghitung uang

  3. Uang jajan dan sisa uangku

  4. Celenganku

  5. Menabung di sekolah

  6. Menabung di bank

BAB III PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMA “AYO MENABUNG” A. Pendahuluan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tema “Ayo Menabung” pada peserta didik tunagrahita sedang tidak

  hanya terfokus pada kegiatan menabung, tetapi juga berkaitan erat dengan kegiatan mengenal operasi hitung, nilai uang, hidup hemat, tertip, disiplin dan ketelitian. Dalam pelaksanaan pembelajaran tema ini guru dapat memulai dengan menanyakan adakah peserta didik yang telah melakukan kegiatan menabung baik di rumah, di sekolah maupun di bank. Selanjutnya dapat juga ditanyakan nama dan lokasi bank di sekitar rumah peserta didik dan sekolah. Dari tanya jawab tersebut dapat dirancang kegiatan belajar yang dilakukan secara mengalir dari mengenal uang, menghitung uang, dari mana uang didapat, serta menggunakan uang secara bijaksana untuk hidup hemat sehingga bisa menabung. Kegiatan-kegiatan tersebut dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki sikap menghargai uang yang dimilkinya, sehingga memiliki sikap hidup hemat. Pada tema “Ayo Menabung”, terlihat seolah-olah terpaku pada pelajaran matematika, tetapi guru perlu memperhatikan bahwa materi matematika pada tema tersebut tidak lebih dari 10 jam pelajaran perminggunya. Dengan demikian guru perlu memperhatikan kompetensi-dasar dan indikator mata pelajaran lain yang terkait dalam tema tersebut secara seimbang. Pembelajaran tema “Mari Menabung” dimulai dengan guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan menabung yang pernah dilakukan peserta didik atau orang tua peserta didik. Selanjutnya pembukaan pembelajaran dapat dilakukan dengan peserta didik membaca “pendahuluan” buku peserta didik. Jika di kelas tidak ada peserta didik yang dapat membaca, guru dapat membacakan bacaan yang dilanjutkan dengan tanya jawab makna bacaan tersebut.

  “Mengenal Mata Uang”

B. Kegiatan Pembelajaran 1:

  Pengenalan nilai mata uang penting artinya dalam kehidupan sehari-hari. Uang menjadi alat tukar dalam kegiatan sehari-hari yang harus dimengerti dengan baik walaupun oleh tunagrahita sedang. Pengenalan nilai uang ini diberikan kepada peserta didik pada nili-nilai mata uang yang paling sering digunakan oleh peserta didik. Yang perlu juga diperhatikan guru dalam pelaksanaan pembelajaran ini juga dieksplorasi materi-matri lain selain matematika antara lain adalah:

  1) Peran orang tua dan anak dalam keluarga 2) Bertanya dan menjawab pertanyaan, serta menulis 3) Menggunting dan menempel

  1. Tujuan pembelajaran

  Setelah memperhatikan ciri-ciri uang kertas antara Rp 1.000,- sampai dengan Rp. 20.000,- peserta didik mampu menunjukan nilai setiap mata uang tersebut dan mengurutkannya dari yang terkecil.

  2. Interaksi dengan orang tua