S PAUD 1009938 Chapter5
94
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan
melalui
observasi,
dokumentasi, wawancara dan catatan lapangan dalam meningkatkan motivasi
belajar anak melalui metode proyek pada anak Kelompok B TK GIKI, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode proyek
motivasi belajar anak.
efektif dalam meningkatkan
Secara khusus berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Kondisi objektif motivasi belajar anak kelompok B Taman Kanakkanak GIKI sebelum penerapan metode proyek pada umumnya masih
rendah dimana motivasi belajar anak dalam kategori Belum Muncul
sebanyak 58 %, kategori Mulai Muncul sebanyak 36% dan dalam
kategori Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6% saja. Rendahnya
motivasi belajar anak ini salah satunya dapat dilihat dari masih banyak
anak yang terlihat kurang antusias saat belajar, mudah teralihkan
konsentrasinya (tidak fokus), dan tidak menyelesaikan tugas hingga
tuntas, anak tidak berani tampil kedepan untuk melaporkan hasil
kerjanya, anak menyelesaikan tugas kurang rapi dan juga anak tidak
menambahkan kreasi baru pada tugas yang diberikan.
2.
Penerapan metode proyek dalam meningkatkan motivasi belajar anak
Kelompok B di Taman Kanak-Kanak GIKI dilakukan melalui empat
tahapan di setiap siklusnya. Pada siklus I (Tema : Binatang, Sub Tema
: Tempat tinggal binatang, Proyek : Membuat Binatang Air dan Darat
dan Maket Peternakan Domba) dan siklus II (Tema : Binatang, Sub
Tema : Serangga/kupu-kupu, Proyek : Membuat Kupu-kupu dan
Bingkai Kupu-kupu). Tahapan di setiap siklus I dan II dilaksanakan
dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi lalu yang
terakhir tahap refleksi. Pada siklus I tindakan 1 anak mulai muncul
Misrawati, 2015
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA D INI MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
95
motivasinya dalam mengikuti kegiatan proyek namun ada beberapa
anak yang masih kurang antusias mengikuti kegiatan. Pada siklus I
tindakan 2 anak terlihat sangat antusias mengikuti kegitan proyek
yang dibuat. Adapun pada Siklus II tindakan 1 dan 2 terlihat anak
sangat antusias pula terutama pada kegiatan proyek membuat kupukupu dengan tekhnik menabur dengan ampas kelapa.
3.
Motivasi belajar anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak GIKI setelah
diterapkan metode proyek menunjukkan peningkatan yang signifikan,
dimana motivasi belajar anak dalam kategori Belum Muncul sebanyak
16 % saja, kategori Mulai Muncul sebanyak 37% dan dalam kategori
Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 47%. Terjadinya peningkatan
motivasi belajar anak tersebut disimpulkan bahwa metode proyek ini
memang efektif dalam memotivasi anak untuk mau dan mengikuti
pembelajaran. Hal ini karena memang metode proyek adalah sebuah
metode pembelajaran yang memiliki konsep yang sesuai dengan cara
belajar anak yaitu konsep “Learning by doing” selain itu metode
proyek ini juga metode yang berpusat pada anak bukan pada guru
sehingga anak mengalami langsung pembelajaran yang diberikan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa
hal yang menjadi rekomendasi peneliti, diantaranya :
1. Bagi Pendidik Taman Kanak-Kanak
a. Pendidik
sebaiknya
mempertimbangkan
pembelajaran
yang
akan
memunculkan
minat
atau
sebaiknya
memilih
metode
di
terapkan
motivasi anak
pembelajaran
penggunaan
pada
pembelajaran
dalam belajar.
yang
metode
bervariatif,
untuk
Pendidik
bersifat
menantang dan bersifat praktis bagi anak dan melibatkan anak secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Pendidik dapat menerapkan metode proyek mingguan bahkan proyek
bulanan, sehingga anak merasakan proses pembelajaran yang lebih
Misrawati, 2015
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA D INI MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
96
bermakna. Proyek mingguan atau bulanan cocok untuk di terapkan pada
tema tanaman.
2. Bagi Pengelola Taman Kanak-Kanak GIKI
a.
Pengelola
diharapkan dapat menyediakan ruang belajar yang lebih luas
sehingga memberikan ruang gerak yang lebih besar bagi anak karena
pada dasarnya anak merupakan individu yang aktif.
b.
Pengelola hendaknya dapat mengikutsertakan pendidik dalam mengikuti
pelatihan
demi
profesionalisme
pendidik
untuk
meningkatkan
dan
menambah wawasan pendidik dalam pemilihan materi, metode, tekhnik,
dan desain kelas serta pemilihan media pembelajaran yang tepat bagi
anak.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dalam meningkatkan motivasi belajar
pada anak dengan mengembangkan indikator motivasi belajar yang lebih
luas lagi sehingga hasilnya bisa lebih baik.
b. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dalam meningkatkan motivasi
belajar anak di Taman Kanak-kanak dapat menggunakan metode
pembelajaran yang lain yang lebih baik dan lebih menantang anak dalam
pembelajaran.
Misrawati, 2015
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA D INI MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan
melalui
observasi,
dokumentasi, wawancara dan catatan lapangan dalam meningkatkan motivasi
belajar anak melalui metode proyek pada anak Kelompok B TK GIKI, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode proyek
motivasi belajar anak.
efektif dalam meningkatkan
Secara khusus berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Kondisi objektif motivasi belajar anak kelompok B Taman Kanakkanak GIKI sebelum penerapan metode proyek pada umumnya masih
rendah dimana motivasi belajar anak dalam kategori Belum Muncul
sebanyak 58 %, kategori Mulai Muncul sebanyak 36% dan dalam
kategori Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6% saja. Rendahnya
motivasi belajar anak ini salah satunya dapat dilihat dari masih banyak
anak yang terlihat kurang antusias saat belajar, mudah teralihkan
konsentrasinya (tidak fokus), dan tidak menyelesaikan tugas hingga
tuntas, anak tidak berani tampil kedepan untuk melaporkan hasil
kerjanya, anak menyelesaikan tugas kurang rapi dan juga anak tidak
menambahkan kreasi baru pada tugas yang diberikan.
2.
Penerapan metode proyek dalam meningkatkan motivasi belajar anak
Kelompok B di Taman Kanak-Kanak GIKI dilakukan melalui empat
tahapan di setiap siklusnya. Pada siklus I (Tema : Binatang, Sub Tema
: Tempat tinggal binatang, Proyek : Membuat Binatang Air dan Darat
dan Maket Peternakan Domba) dan siklus II (Tema : Binatang, Sub
Tema : Serangga/kupu-kupu, Proyek : Membuat Kupu-kupu dan
Bingkai Kupu-kupu). Tahapan di setiap siklus I dan II dilaksanakan
dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi lalu yang
terakhir tahap refleksi. Pada siklus I tindakan 1 anak mulai muncul
Misrawati, 2015
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA D INI MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
95
motivasinya dalam mengikuti kegiatan proyek namun ada beberapa
anak yang masih kurang antusias mengikuti kegiatan. Pada siklus I
tindakan 2 anak terlihat sangat antusias mengikuti kegitan proyek
yang dibuat. Adapun pada Siklus II tindakan 1 dan 2 terlihat anak
sangat antusias pula terutama pada kegiatan proyek membuat kupukupu dengan tekhnik menabur dengan ampas kelapa.
3.
Motivasi belajar anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak GIKI setelah
diterapkan metode proyek menunjukkan peningkatan yang signifikan,
dimana motivasi belajar anak dalam kategori Belum Muncul sebanyak
16 % saja, kategori Mulai Muncul sebanyak 37% dan dalam kategori
Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 47%. Terjadinya peningkatan
motivasi belajar anak tersebut disimpulkan bahwa metode proyek ini
memang efektif dalam memotivasi anak untuk mau dan mengikuti
pembelajaran. Hal ini karena memang metode proyek adalah sebuah
metode pembelajaran yang memiliki konsep yang sesuai dengan cara
belajar anak yaitu konsep “Learning by doing” selain itu metode
proyek ini juga metode yang berpusat pada anak bukan pada guru
sehingga anak mengalami langsung pembelajaran yang diberikan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa
hal yang menjadi rekomendasi peneliti, diantaranya :
1. Bagi Pendidik Taman Kanak-Kanak
a. Pendidik
sebaiknya
mempertimbangkan
pembelajaran
yang
akan
memunculkan
minat
atau
sebaiknya
memilih
metode
di
terapkan
motivasi anak
pembelajaran
penggunaan
pada
pembelajaran
dalam belajar.
yang
metode
bervariatif,
untuk
Pendidik
bersifat
menantang dan bersifat praktis bagi anak dan melibatkan anak secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Pendidik dapat menerapkan metode proyek mingguan bahkan proyek
bulanan, sehingga anak merasakan proses pembelajaran yang lebih
Misrawati, 2015
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA D INI MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
96
bermakna. Proyek mingguan atau bulanan cocok untuk di terapkan pada
tema tanaman.
2. Bagi Pengelola Taman Kanak-Kanak GIKI
a.
Pengelola
diharapkan dapat menyediakan ruang belajar yang lebih luas
sehingga memberikan ruang gerak yang lebih besar bagi anak karena
pada dasarnya anak merupakan individu yang aktif.
b.
Pengelola hendaknya dapat mengikutsertakan pendidik dalam mengikuti
pelatihan
demi
profesionalisme
pendidik
untuk
meningkatkan
dan
menambah wawasan pendidik dalam pemilihan materi, metode, tekhnik,
dan desain kelas serta pemilihan media pembelajaran yang tepat bagi
anak.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dalam meningkatkan motivasi belajar
pada anak dengan mengembangkan indikator motivasi belajar yang lebih
luas lagi sehingga hasilnya bisa lebih baik.
b. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dalam meningkatkan motivasi
belajar anak di Taman Kanak-kanak dapat menggunakan metode
pembelajaran yang lain yang lebih baik dan lebih menantang anak dalam
pembelajaran.
Misrawati, 2015
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA D INI MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu