Sengketa Yurisdiksi Landas Kontinen Kepulauan Natuna Antar Negara Indonesia Dengan Vietnam - Ubaya Repository

SEI{OKETA
YURISIIII(SI
TAIIDAS
K(INTIIITT{
IGPUTAUAII
I{ATUI{A
AIITARA
IIIlt(lI{ESIA
NECARA
DENGAI{
VIETI{AI

ABSTRAK SKRIPSI

OLEH
DIAi| KARTIKASA RI
rRP 18502{a
ttRM !5.7.oea.l2031.Oa7e!

FAKUTTAS
HUIUilUIIIYERSITAS

SURABAYA
SURABAYA
t99l

r991

Surabaya,

Mahas iswa yang b e r s a n g k u t a n

KARTIKASAR I

Menget ahu i

Dekan

D A N I E L D J O K OT A R L I M A N . S . H .

JONATHAN SOEDARJONO. S. H.


Perkembangan hukun laut

di

Indonesia

setelah

menjadi negara nerdeka dan berdaulat

diawal i dengan

dikeluarkannya

yang mengatur

tentang

p e n g u m u m a np e n e r i n t a h


hukum lautr

P e n g u m u m a np e n e r i n t a h

tara.

belum lahirnya

tentang

tersebut

konsep nusan-

dikeluarkan

Konvensi Jenewa 1958, tepatnye

13 Desember 1957 tersebut
pasal


tentuan

1 ayat

rasakan tidak

sesuai

tang-

sekal igus mengganti ke-

1 Ordonansi Teritorial

yang merupakan peninggalan

se-

pada


1 3 D e s e n b e r 1 9 5 7 . p e n g u m u m a np e m e r i n t a h

tanggal
gal

yang berisi

kolonial

tahun 1939
yang di-

Belanda,

dengan keamanan dan keselarnatan

negala.
Pada perkembangan selanjutnya,
gal


18 Pebruari

yakni

1 9 6 0 , P e n g u m u m a np e m e r i n t o h

Desember 1957 ditetapkan

pada tangtanggal

rnenjadi Undang-undang Nomor

4lPrp/196O yang mengatur tentang wi layah perairan
nesia,

dan sebagai t indak

hukum laut


di

Indonesia

lanjut

dari

juga telah

tepatnya

pada tanggsl

diketuarkan

tersebut

dikeluarkan


17 Desember 1969.

luar

landas

atas dasar dorongan ter-

hadap kebutuhan untuk mengeksploarasi
Cina Selatan di

peng-

landas konti-

P e n g u n u r n a np e m e r i n t a h y a n g r n e n g a t u r t e n t a n S
kontinen

Indo-


perkembangan

u m u m a np e r n e r i n t a h y a n g m e n g a t u r t e n t a n g
nen, yakni

13

daerah bawah laut

batas wi layah Indonesia.

Selanjut-

n y a P e n g u r n u n a nP e n e r i n t a h
akhirnya

ditetapkan

1973 (selanjutnya
tentang

pula,

17 Desember 1969

tanggal

menjadi Undang-undang Nornof 1 Tahun
disingkat

dengan UU No. 1 Tahun 1973)

landas kont inen Indonesia,

arti

konsepsi nusantara

politik

mikiran


Pada tahun 1973 itu
pe-

sebagai manifestesi

bangsa Indonesia dimantapkan dengan di-

t e t a p k a n n y & W a w & s a nN u s a n t a r a s e b a g a i d a s a r p o k o k
Garis-garis

Besar Haluan Negara dalen Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Nomor 4 Mahun
merupakan tahapan terakhir

ini

perkembangan konsepsi

dari

W a w a s a nN u s a n t a r a y a n g d i m u l a i

1973. Hal

pada tanggal

13 Desember

1 9 5 7.
Sejak

lahirnya

Desember 1969, telah
belas)

perjanjian

Pengununan Penerintah
tercatat

mengenai garis

yang sudah diselesaikan
negara tetangganya.
landas kontinen
gara Indonesia
diselesaikan.
kontinen

antara

kurang dari

batas

negara Indonesia

yang wilayahnya

Keadaan dernikian ini
di

antara

atau tepatnya

di

ternyata

terletak

dengan negara tetangge

13

11 (se-

landas kontinen

Kendat i demikian,

yang terletak

ngan Vietnam,

tidak

tanggal

di

dengan
terdapat

antara

ne-

masih belum dapat

dapat dilihat

landas

negara Indonesia de-

perairan

Laut Cina Se-

latan.
Penentuan landas kontinen

antara

neg&ra Indonesia

dengan vietnam di

Laut Cina Selatan kendat i

adakan beberapa kali

kesepakatan. Tidak

tercapai
antara

perundingan sampai saat

kedua negara tersebut

bedaan prinsip

di-

ini

belum

kesepakatan

terjadinya
didasarkan

dalam menentukan batas

telah

adanya per-

landas kontinen.

Pihak negara Vietnam mengusulkan penentuan garis
landas kontinen

yang pada umumnyatidak
tukan batas

Iaut,

ditolak

ini

sebut.

oleh negara Indonesia
di

dalam meter-

Laut Cina Selatan

menghendaki adanya

pihak negara Indonesia
garis

tengah dalam menentukan garis

landas kontinen,

BaSi negara Indonesia,

dikemukakan oleh negara Vietnarn tersebut
berdasarkan

1958) ataupun United

disebut

Nations

The Sea 1982 (selanjutnya
hukun internasional

prinsip

yang

dianggap t itlak

dengan Konvensi Jenewa

Convention on The Law of

disingkat

U N C L O Sl g 8 2 ) 2 ,

yang bersumber pada praktek

negara-negara dalan menyelesaikan
samping itu,'

batas

"Genewa Convention on The Law of The Sea"

tahun 1958 (selanjutnya

serta

Tentunya usul

Untuk menyelesaikan masalah landas kont inen

tersebut,
prinsip

negara vietnam sel

landas kontinennya.l

landas kontinen

nyelesaikan

'thalweg'

lazim dipergunakan untuk menen-

Namun demikian,

bagai batas alamiah
demikian

pada prinsip

yang didasarkan

batas

landas kontinen.

Di

usulan negara Vietnam dianggap dapat rne-

rugikan
di

jauh di

depan pulau Natuna yang terletak

garis

hendak mengkaji

uraian

tolak

dari

lebih

lanjut

selatan

di

nesia dengan vietnam atau tepatnya

di

atas

saye
di

landas kontinen

antara

negara Indo-

dekat pulau Natuna'
saya dengan judul

yang akan saya tuangkan dalam skripsi
Landas Kontinen

di

tersebut

tentang

Laut Cina Selatan yang terletak

Penyelesaian

berada

negara Indonesia'

tengah yang diusulkan
Bertitik

t thalwegt

katena

pihak negara Indonesia,

Laut cina

selatan

Antara Negara Indonesia

dengan vietnam dan Permasalah-

annya. Dan pernasalahan

yang hendak dikupas

1. Apa yang menjadi

latar

dengan Vietnam di

:

kemacetan

antara negar&

landas kontinen

dalam menyelesaikan
Indonesia

belakang terjadinya

adalah

Laut cina

Selatan

serta

upaya yang di lakukan oleh kedua negara dalam menyelesaikan

masalah tersebut '

Dalam pembahasannya diperlukan
dipertanggungjawabkan
data-data

kebenarannya, oleh karena itu

yang diperoleh

data penunjang lainnya
lah yang dibahas.

Hal

data yang dapat

dari

studi

kepustakaan serta

yang ada kaitannya
ini

secara keseluruhan

kan untuk memperoleh jawaban yang pasti
kepastian

dengan masadimaksud-

atau nendekat i

kebenarannya atas pernasalahan yang diungkap.

ini
penyusunan skripsi
Pendekata'n maselah dalam
yang
normatif yaitu metode
yuridis
m
e
t
o
d
e
menggunakan
IandasanutarnanyadiSunakanadalahpasal-pasalperbeserta asas-asasnya dikaita t u r a n p er u n d a n g - u n d a n g a n
dalen praktek'
kan dengan kenyataen yang diperoleh
ini sunber utana
skripsi
Surnber data dalam penyusunan
yang diSunakan sebagai

landasan adalah data sekunder

bahan hukum priner

dalam hal

yang terdiri

dari

berupa pasal

1 Konvensi Jenewa 1958 tentang

landas kontinen
buku, karya

serta

ilmiah,

ini

penSertian

bukubahen hukum sekunder berupa

kliping

dan data penunjanS lainnya'

Kernu