Uji Pendahuluan Khasiat Mukolitik Perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Pada Mukus Trakea Sapi - Ubaya Repository
ABSTRAK
Penggunaanobat tradisional dalam pemanfaatan sumber kekayaan alam
Indonesia perlu ditingkatkan dan dikembangkan untuk pelayanan kesehatan
masyarakat.
Akan tetapi sering timbul keragu-raguan bagi masyarakat untuk
menggunakannyakarena kurangnya data ilmiah yang meyakinkan, sebab itu perlu
diupayakan pengenalan,penelitian, pengujian, dan pengembangankhasiat ierta
keamanansuatutanamanobat.
Telah dilakukan penelitianuntuk mengetahuiapakahperasanbuah belimbing
wuluh baik tanpa pengenceranmaupun dengan pengenceranl:l dapat digunakan
sebagaimukolitik (mengencerkandahak) dan juga untuk mengetahuiseberapabesar
potensi perasan buah tersebut dibandingkan dengan asetilsistein 0,1%. pada
penelitian ini digunakanmukus dari trakea sapi dan metode yang digunakan adalah
metode penetapan kadar mukus secara speklrofotometri menggunakan pewama
alcian blue 0,1%, dimana yang diukur adalah kadar mukus yang tidak dipecah oleh
perasanbualr/obat.Kemudian kadar akhir mukus (kelompok pembanding dan uji)
dibandingkanterhadapkadar awal mukus (kelompok kontrol) dan diperoleh prosin
penunrnanjumlah mukus. Prosen penurunanjumlah mukus diolah secarastatistik
denganmenggunakanmetodeANAVA sederhanadenganderajatkemaknaan0,05.
Dari hasil penelitiandapatdisimpulkanbahwa perasanbuah belimbing wuluh
tanpa pengenceran maupun dengan pengenceran l:l dapat digunakan sebagai
mukolitik. Jika dibandingkan dengan pembandingasetilsistein 0,1% maka potensi
rata-rata perasan buah belimbing wuluh tanpa pengenceran sebesar 9l,j2yo
sedangkanperasanbuah belimbing wuluh denganpengenceranl:l sebesar69,13%.
lll
Penggunaanobat tradisional dalam pemanfaatan sumber kekayaan alam
Indonesia perlu ditingkatkan dan dikembangkan untuk pelayanan kesehatan
masyarakat.
Akan tetapi sering timbul keragu-raguan bagi masyarakat untuk
menggunakannyakarena kurangnya data ilmiah yang meyakinkan, sebab itu perlu
diupayakan pengenalan,penelitian, pengujian, dan pengembangankhasiat ierta
keamanansuatutanamanobat.
Telah dilakukan penelitianuntuk mengetahuiapakahperasanbuah belimbing
wuluh baik tanpa pengenceranmaupun dengan pengenceranl:l dapat digunakan
sebagaimukolitik (mengencerkandahak) dan juga untuk mengetahuiseberapabesar
potensi perasan buah tersebut dibandingkan dengan asetilsistein 0,1%. pada
penelitian ini digunakanmukus dari trakea sapi dan metode yang digunakan adalah
metode penetapan kadar mukus secara speklrofotometri menggunakan pewama
alcian blue 0,1%, dimana yang diukur adalah kadar mukus yang tidak dipecah oleh
perasanbualr/obat.Kemudian kadar akhir mukus (kelompok pembanding dan uji)
dibandingkanterhadapkadar awal mukus (kelompok kontrol) dan diperoleh prosin
penunrnanjumlah mukus. Prosen penurunanjumlah mukus diolah secarastatistik
denganmenggunakanmetodeANAVA sederhanadenganderajatkemaknaan0,05.
Dari hasil penelitiandapatdisimpulkanbahwa perasanbuah belimbing wuluh
tanpa pengenceran maupun dengan pengenceran l:l dapat digunakan sebagai
mukolitik. Jika dibandingkan dengan pembandingasetilsistein 0,1% maka potensi
rata-rata perasan buah belimbing wuluh tanpa pengenceran sebesar 9l,j2yo
sedangkanperasanbuah belimbing wuluh denganpengenceranl:l sebesar69,13%.
lll