Pergub Nomor 7 Tahun 2013
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 7 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK.BLUD)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menindaklanjuti
ketentuan Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, perlu disusun suatu Pedoman Teknis
Penilaian Usulan Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit
Kerja Satuan Perangkat Daerah dilingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa berdasarkan peftimbangan sebagaimana
dimakud pada huruf a, sefta untuk memberikan
Pedoman kepada Tim Penilai dan Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja yang akan
menerapkan PPKBLUD, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Pedoman Teknis
Penilaian Usulan Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD);
Mengingat
: 1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomar 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4033);
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400;
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia
Nomor 4422);
UndangUndang Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502);
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
2
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 744, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
10. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503) yang telah dirubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4738);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5340);
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
08/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan
Umum;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
08/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Kewenangan
3
Pengadaan BaranglJasa pada Badan Layanan
Umum;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
66/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan, Penyiapan, dan Perubahan
Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola,
Dewan Pengawas, dan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 73/PMK.02/2007 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola,
Dewan Pengawas, dan Badan Layanan Umum;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
109/PMK.02/2007 Tahun 2007 tentang Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum;
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
199/PMK.02/20O7 Tahun 2007 tentang persyaratan
administratif dalam rangka pengusulan dan
penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
23. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang PokokPokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008
Nomor 1 Seri E);
24. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Beliltung Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Bappeda dan Statistik sefta Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2008 Nomor 2 Seri D);
4
MEMUTUSKAN :
menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG TENTANG PEDOMAN PENILAIAN USULAN
PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH (PPKBLUD).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan
dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat UKPD adalah bagian atau sub ordinat
SKPD.
6. Tim Penilai adalah Tim Penilai Usulan Penerapan
PPKBLUD yang ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
7. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah yang selanjutnya disingkat PPKBLUD
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktikpraktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana
diatur dalam Peraturan Gubernur ini sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya,
8. Standar Pelayanan Minimum yang selanjutnya
5
disingkat SPM adalah spesifikasi teknis tentang
tolok ukur layanan minimum yang harus diberikan
oleh BLUD kepada masyarakat.
9. Praktik bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan
fungsi organisasi berdasarkan kaidahkaidah
manajemen yang baik dalam rangka pemberian
pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan.
BAB II
MAKSUD DAN TU]UAN
Pasal 2
(1) pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan PPK
BLUD dimaksudkan sebagai acuan kerja Tim Penilai
dalam melakukan penilaian terhadap usulan
penerapan PPKBLUD dari SKPD/UKPD, dan
sebagai panduan kepada SKPD/UKPD yang akan
mengusulkan senerapan PPKBLUD.
(2) Pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan PPK
BLUD bertujuan:
a. menciptakan keseragaman pemahaman dan
metode penilaian;
b. meningkatkan kelancaran, objektifitas,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan
penilalan;
c. mewujudkan dasar pertimbangan pembuatan
dan penyampaian rekomendasi tim penilai
kepada gubernur.
BAB III
TATA KERJA
Bagian Kesatu
Prosedur Penilaian
Pasal 3
(1) usulan Penerapan PPKBLUD pada SKPD/UKPD
dilakukan oleh Kepala SKPD.
(2) SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan
PPKBLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan
6
substantif, administratif dan persyaratan teknis
berdasarkan penilaian Kepala Daerah melalui Tim
Penilai.
(3) Usulan Penetapan PPKBLUD pada SKPD/UKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus
dilengkapi dengan dokumen antara lain :
a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi
masyarakat;
b. Pola tata kelola;
c. Rencana strategis bisnis;
d. Laporan keuangan pokok;
e. Standar pelayanan minimum;
f. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia
untuk diaudit.
(4) Terhadap adanya usulan sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2), tim penilai selanjutnya meneliti
dan menilai kelengkapan dan substansi dokumen
dokumen persyaratan administratif yang
disampaikan oleh kepala SKPD.
(5) Dalam melaksanakan penelitian dan penilaian
sebagaimana dimaksud ayat (4), tim penilai
melakukan antara lain :
a. Pembahasan jadwal dan pembagian tugas penilai;
b. Meminta penjelasan terhadap usulan dari
SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan
PPKBLUD;
c. Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada
ayat (3);
d. Melakukan peninjauan lapangan;
e. Menerapkan bobot masingmasing persyaratan
administratif;
f. Menghitung nilai masingmasing indikator
persyaratan administratif;
g. Menghitung nilai akhir persyaratan administratif
penerapan PPKBLUD;
h. Menerapkan kesimpulan hasil penilaian;
i. Membuat dan menyampaikan rekomendasi
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4
7
(1) Untuk menetapkan bobot masingmasing
persyaratan administratif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3), terhadap nilai keseluruhan
diberikan bobot sebagai berikut:
No
Dokumen persyaratan Administratif
1. Pernyataan kesanggupan meningkatkan
kinerja
2. Pola Tata Kelola
3. Rencana Strategis Bisnis
4. Laporan keuangan pokok/prognosa
laporan keuangan
5. Standar pelayanan minimum
6. Laporan audit terakhir atau pernyataan
bersedia diaudit
Total
Bobot
5%
20%
30%
20%
20%
5%
100%
(2) Setelah menetapkan bobot masingmasing
persyaratan administratif sebagaimana dimaksud
ayat (1), selanjutnya dilakukan penghitungan nilai
dari masingmasing persyaratan administratif
dimaksud kedalam indikator.
Pasal 5
Untuk menghitung nilai indikator dari pernyataan
kesanggupan meningkatkan kinerja, maka surat
pernyataan harus sesuai dengan format yang telah
ditetapkan dan ditandatangani oleh pimpinan
SKPD/UKPD, serta diketahui oleh Sekretaris Daerah
sebagaimana tabel dibawah ini.
No
1.
Indikator
Pernyataan
kesanggupan
meningkatkan
kinerja
Total
Nilai
Maksimum 100
Keterangan
Maksimum 100
Pasal 6
(1) Untuk menghitung nilai indikator dari pola tata
8
kelola terbagi atas :
a. tata kerja yang meliputi :
1) peraturan internal kepegawaian;
2) perkembangan misi dan strategi;
3) pengelompokan fungsi yang logis;
4) efektivitas pembiayaan;
5) pendayagunaan sumber daya manusia.
b. akuntabilitas yang meliputi :
1) pertanggungjawaban pengelolaan sumber
daya;
2) pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada unit kerja yang bersangkutan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik;
c. transparansi yaitu asas keterbukaan yang
dibangun atas dasar kebebasan arus informasi
agar dapat diterima secara langsung bagi yang
membutuhkan.
(2) Dalam menilai pola tata kelola sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka indikator yang dinilai
adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No
Indikator
1
Tata Keria
Nilai
Maksimum 40
2
Akuntabilitas
Maksimum 30
3
Transparansi
Maksimum 30
Total
Maksimum 100
Keterangan
Pasal 7
(1) untuk menilai rencana strategi bisnis dari
SKPD/UKPD yang mengajukan penerapan PPK
BLUD, harus mengacu kepada rencana strategi
Pemerintah Daerah yang memuat:
a. visi yaitu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang berisikan cita dan
9
citra yang ingin diwujudkan;
b. misi yaitu sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik;
c. program strategis yaitu program yang berisi
proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin timbul;
d. pengukuran pencapaian kinerya yaitu
pengukuran yang dilakukan dengan
menggambarkan apakah hasil kegiatan tahun
berjalan dapat tercapai dengan disertai analisis
atas faktorfaktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi tercapainya
(2) dalam menilai rencana strategis bisnis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka indikator nilai adalah
sebagaimana tabel di bawah ini :
No
Indikator
1
Visi dan Misi
2
Program strategis
3
Pengukuran
Pencapaian
Kinerja
pelayanan
4
Pengukuran
Pencapaian
Kinerla
keuangan
Total
Nilai
Maksimum 10
Maksimum 40
Maksimum 25
Ket
Maksimum 25
Maksimum 100
Pasal 8
(1) Untuk menilai laporan keuangan pokok
SKPD/UKPD yang akan menerapkan PPKBLUD,
maka terlebih dahulu harus dibagi atas :
a. laporan realisasi anggaran/laporan operasional
keuangan, yaitu :
10
1) laporan yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi
yang dikelola;
2) menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam periode
pelaporan yang terdiri dari unsur pendapatan
dan belanja daerah.
b. neraca yaitu dokumen yang menggambarkan
posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal tertentu.
c. laporan arus kas yaitu dokumen yang menyajikan
informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasional, investasi, dan transaksi non
anggaran yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas
selama periode teftentu.
d. catatan atas laporan keuangan yaitu dokumen
yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan realisasi
anggaran, neraca/prognosa neraca dan laporan
arus kas, yang disertai laporan mengenai kinerja
keuangan.
(2) Dalam menilai laporan keuangan pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di
bawah ini :
No
Indikator
1
Laporan realisasi
anggaran
2
Neraca/prognosa
neraca
3
Laporan arus kas
4
Catatan atas
laporanb
keuangan
Total
Nilai
Maksimum 20
Ket
Maksimum 30
Maksimum 30
Maksimum 20
Maksimum 100
(3) Dalam hal laporan keuangan pokok SKPD/UKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum berjalan
11
maka indikator yang dinilai, disajikan dalam bentuk
prognosa laporan operasional keuangan, prognosa
neraca dan prognosa laporan arus kas.
Pasal 9
(1) Untuk menilai SPM SKPD/UKPD yang akan
menerapkan PPKBLUD, maka harus digambarkan
ukuran pelayanan yang harus dipenuhi oleh
SKPD/UKPD dimaksud yang akan meneraPkan PPK
BLUD.
(2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih
dahulu harus ditetapkan oleh Gubernur sebagai
dasar penyelenggaraan kegiatan pelayanan kepada
masyarakat, dengan mempertimbangkan :
a. kualitas layanan;
b. pemerataan;
c. kesetaraan layanan;
d. kemudahan memperoleh layanan.
(3) Dalam melakukan penilaian terhadap SPM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di
bawah ini :
No
Indikator
1
Standar Pelayanan
Minimum
Total
Nilai
Maksimum 100
Ket
Maksimum 100
Pasal 10
dalam melakukan penilaian terhadap laporan audit
terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit, maka
indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di
bawah ini:
No
Indikator
1
Laporan Audit Terakhir;
atau
2
Pernyataan
bersedia
diaudit
12
Nilai
Maksimum 100
Maksimum 75
Ket
Bagian Kedua
Penghitungan Nilai Akhir
Pasal 11
Setelah dilakukan penilaian terhadap indikator dari
masingmasing persyaratan administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 10, maka
langkah selanjutnya adalah menghitung nilai akhir dari
SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan PPK
BLUD sebagaimana tabel di bawah ini :
No
1
2
3
4
5
6
Dokumen Persyaratan
Administratif
Pernyataan kesanggupan
meningkatkan kinerja
Pola tata kelola
Rencana strategis bisnis
Laporan keuangan pokok
Standar pelayanan umum
Laporan
audit
terakhir/pernyataan
bersedia diaudit
Total
Nilai
Bobot
Nilai
Akhir
5%
20%
25%
25%
20%
5%
100%
Bagian Ketiga
KesimPulan Hasil Penilaian
Pasal 12
Berdasarkan hasil perhitungan nilai akhir sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11, maka ditetapkan kesimpulan
hasil penilaian sebagaimana tabel di bawah ini :
No Nilai Akhir
1 80100
2 6079
3
Kurang dari 60
Keterangan
Memuaskan
Belum terpenuhi secara
memuaskan
Tidak memuaskan
BAB IV
BERTTA ACARA HASIL PENILAIAN
13
Pasal 13
(1) terhadap kesimpulan hasil penilaian dari
SKPD/UKPD yang diusulkan akan menerapkan PPK
BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, maka
Tim Penilai selanjutnya membuat berita acara hasil
penilaian yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Tim Penilai yang hadir.
(2) Berita acara hasil penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan bahan pertimbangan/
rekomendasi bagi Gubernur dalam memberikan
persetujuan atau penolakan terhadap usulan yang
disampaikan oleh SKPD.
(3) Kesimpulan hasil penilaian yang diberikan Tim
Penilai dalam berita acara hasil penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
sebagai berikut:
No Nilai
Akhir
1 80100
Kesimpulan
2
6079
3
Kurang
dari 60
Belum
memenuhi
secara
memuaskan
Tidak
memuaskan
Memuaskan
Status
yang
direkomendasikan
PPKBLUD secara
penuh
PPKBLUD bertahap
PPKBLUD ditolak
(4) Bentuk berita acara hasil penilaian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai format yang
tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini.
BAB V
TAHAPAN KERJA
Pasal 14
Tahapan kerja yang dilakukan oleh Tim Penilai dalam
rangka prosedur penilaian suatu SKPD/UKPD yang
diusulkan akan menerapkan PPKBLUD dilakukan
sebagai berikut:
14
a. Kepala SKPD mengajukan usulan SKPD/UKPD yang
akan menerapkan PPKBLUD kepada Gubernur c.q.
Sekretaris Daerah, dengan dilampirkan dokumen
persyaratan administratif;
b. Sekretaris Daerah selanjutnya mendisposisikan
surat permohonan sebagaimana dimaksud pada
huruf a yang dilampiri dokumen persyaratan
administratif dimaksud kepada Asisten III Sekretaris
Daerah;
c. Asisten III Sekretaris Daerah selanjutnya
mendisposisikan surat permohonan yang dilampiri
dokumen persyaratan administratif dimaksud
kepada Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan,
Keuangan dan Aset Daerah serta Kepala Biro
Hukum;
d. Kepala DPPKAD selaku Sekretaris Tim Penilai yang
dibantu oleh Sekretariat Tim dalam hal ini Kepala
Biro Hukum meneruskan dokumen persyaratan
administratif dimaksud kepada semua anggota Tim
Penilai;
e. Setelah semua anggota Tim Penilai menerima
dokumen persyaratan administratif sebagaimana
dimaksud pada huruf d, selanjutnya Kepala
DPPKAD selaku Seketaris Tim Penilai
mengagendakan rapat pembahasan penilaian
terhadap dokumen persyaratan administratif yang
telah diusulkan dan mempersiapkan segala sesuatu
hal yang diperlukan untuk mendukung kelancaran
rapat pembahasan dengan dibantu oleh sekretaris
Tim;
f. Dalam pelaksanaan rapat penilaian, Tim Penilai
melakukan :
1) penelitian, pembahasan, penelaahan dan
pengkajian seluruh dokumen persyaratan
administratif yang diusulkan dengan mengacu
pada pedoman penilaian yang ditetapkan;
2) apabila dokumen persyaratan administratif telah
disetujui oleh seluruh peseta rapat, maka hasil
penilaian Tim Penilai dimaksud selanjutnya
dituangkan kedalam berita acara hasil penilaian;
3) apabila diperlukan dalam pembahasan rapat
penilaian dimaksud, Tim Penilai dapat
mengundang nara sumber yang berkompeten.
15
g. Untuk efektifitas dan optimalisasi penilaian
persyaratan administratif, maka pelaksanaan
penilaian setiap bidang oleh Tim Penilai
sebagaimana tersebut pada huruf f, dibagi dengan
masingmasing penanggung jawab dan disertai oleh
SKPD sebagai berikut:
1) pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja
menjadi tanggung jawab Biro Organisasi dan
Tatalaksana, dan SKPD;
2) pola tata kelola menjadi tanggung jawab Biro
Organisasi dan Tatalaksana, Biro Hukum, Badan
Kepegawaian Daerah dan SKPD;
3) rencana strategi bisnis menjadi tanggung jawab
Badan Perencanaan Daerah, Dinas Kesehatan
dan SKPD;
4) laporan keuangan pokok/prognosa laporan
keuangan menjadi tanggung jawab Inspektorat
Daerah, Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan
dan Aset Daerah, BPKP (Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan) wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dan SKPD;
5) standar pelayanan minimum menjadi tanggung
jawab Biro Organisasi dan Tata laksana, Biro
Adm. Kesejahteraan Masyarakat dan SKPD;
6) laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia
diaudit menjadi tanggung jawab Inspektorat
Daerah dan SKPD.
h. Setelah rapat penilaian selesai, Kepala DPPKAD
selaku Sekretaris Tim Penilai dan Kepala Biro
Hukum menyusun konsep Nota Dinas untuk
disampaikan kepada Sekretaris Daerah, dengan
dilampiri :
1) hasil penilaian Tim Penilai;
2) konsep Keputusan Gubernur tentang
persetujuan atau surat penolakan SKPD/UKPD
untuk menerapkan PPKBLUD.
i. Apabila materi Nota Dinas yang disampaikan
sebagaimana dimaksud pada huruf g telah disetujui
oleh Asisten III Sekretaris Daerah, maka selanjutnya
ditandatangani dan meneruskan Nota Dinas
dimaksud beserta lampiran konsep Keputusan
Gubernur kepada Sekretaris Daerah;
16
j.
Sekretaris Daerah setelah menerima dan menyetujui
Nota Dinas yang dilampiri konsep Keputusan
Gubernur terhadap persetujuan atau surat
penolakan untuk menerapkan PPKBLUD,
selanjutnya disampaikan kepada Gubernur;
k. Apabila telah disetujui, Gubernur menandatangani
konsep Keputusan Gubernur dimaksud atau
sebaliknya menandatangani surat penolakan
SKPD/UKPD untuk menerapkan ppKBLUD setelah
terlebih dahulu dilakukan verbalisasi dan
selanjutnya menyampaikannya kepada SKPD yang
mengusulkan.
BAB VI
PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 15
(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan Peraturan
Gubernur ini dilakukan oleh Kepala DPPKAD
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Terhadap hasil pengendalian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) selanjutnya dilakukan evaluasi setiap 6
(enam) bulan sekali atau sewaktuwaktu sesuai
kebutuhan.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaporkan kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.
BAB VII
KOORDINASI
Pasal 15
Koordinasi untuk pelaksanaan Peraturan Gubernur ini
dilakukan oleh Kepala DPPKAD Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
BAB VIII
17
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 4 Ferbruari 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 4 Februari 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2013
NOMOR 6 SERI E
18
LAMPIRAN :
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
NOMOR : 8 TAHUN 2013
TANGGAL : 4 FERBRUARI 2013
SISTEMATIKA RENCANA STRATEGIS BISNIS
Sistematika penyusunan Rencana Strategis Bisnis sebagai berikut:
RiNGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum.
Gambaran umum komperehensif SKPD/Unit Kerla mencakup
pelayanan/eksistensi dan kegiatan pokok BLUD pada kurun
5 (lima) tahun mendatang.
B. Maksud dan Tujuan.
Maksud disusunnya RSB sebagai pedoman untuk
peningkatan pelayanan 5 (lima) tahun ke depan
19
Tujuan minimal berisi tentang manfaat yang akan diterima
oleh masyarakat/untuk peningkatan pelayanan
C. Susunan Organisasi dan Pejabat Pengelola.
Susunan organisasi
Pejabat pengelola (struktur organisasi dan pejabatnya)
BAB II. KINERJA ORGANISASI
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal.
Gambaran kondisi internal (pelayanan, keuangan, organisasi
dan SDM, serta sarpras) yang dapat mempengaruhi
pencapaian kinerla sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang
(bisa diisi gambaran pertahun selama 5 (lima) tahun.
2. Faktor Eksternal.
Gambaran kondisi ekternal (peraturan perUU/Kebijakan, isu
strategis benang merah kondisi perekonomian nasional
terhadap perekonomian lokal, SWOT dan lain lain) yang
dapat mempengaruhi perkembangan/pencapaian kinerja
sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang.
B. Pencapaian Kinerja.
1. Kinerja Non Keuangan
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
20
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 7 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK.BLUD)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menindaklanjuti
ketentuan Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, perlu disusun suatu Pedoman Teknis
Penilaian Usulan Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit
Kerja Satuan Perangkat Daerah dilingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa berdasarkan peftimbangan sebagaimana
dimakud pada huruf a, sefta untuk memberikan
Pedoman kepada Tim Penilai dan Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja yang akan
menerapkan PPKBLUD, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Pedoman Teknis
Penilaian Usulan Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD);
Mengingat
: 1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomar 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4033);
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400;
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia
Nomor 4422);
UndangUndang Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502);
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
2
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 744, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
10. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503) yang telah dirubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4738);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5340);
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
08/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan
Umum;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
08/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Kewenangan
3
Pengadaan BaranglJasa pada Badan Layanan
Umum;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
66/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan, Penyiapan, dan Perubahan
Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola,
Dewan Pengawas, dan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 73/PMK.02/2007 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola,
Dewan Pengawas, dan Badan Layanan Umum;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
109/PMK.02/2007 Tahun 2007 tentang Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum;
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
199/PMK.02/20O7 Tahun 2007 tentang persyaratan
administratif dalam rangka pengusulan dan
penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
23. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang PokokPokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008
Nomor 1 Seri E);
24. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Beliltung Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Bappeda dan Statistik sefta Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2008 Nomor 2 Seri D);
4
MEMUTUSKAN :
menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG TENTANG PEDOMAN PENILAIAN USULAN
PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH (PPKBLUD).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan
dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat UKPD adalah bagian atau sub ordinat
SKPD.
6. Tim Penilai adalah Tim Penilai Usulan Penerapan
PPKBLUD yang ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
7. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah yang selanjutnya disingkat PPKBLUD
adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktikpraktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana
diatur dalam Peraturan Gubernur ini sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya,
8. Standar Pelayanan Minimum yang selanjutnya
5
disingkat SPM adalah spesifikasi teknis tentang
tolok ukur layanan minimum yang harus diberikan
oleh BLUD kepada masyarakat.
9. Praktik bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan
fungsi organisasi berdasarkan kaidahkaidah
manajemen yang baik dalam rangka pemberian
pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan.
BAB II
MAKSUD DAN TU]UAN
Pasal 2
(1) pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan PPK
BLUD dimaksudkan sebagai acuan kerja Tim Penilai
dalam melakukan penilaian terhadap usulan
penerapan PPKBLUD dari SKPD/UKPD, dan
sebagai panduan kepada SKPD/UKPD yang akan
mengusulkan senerapan PPKBLUD.
(2) Pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan PPK
BLUD bertujuan:
a. menciptakan keseragaman pemahaman dan
metode penilaian;
b. meningkatkan kelancaran, objektifitas,
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan
penilalan;
c. mewujudkan dasar pertimbangan pembuatan
dan penyampaian rekomendasi tim penilai
kepada gubernur.
BAB III
TATA KERJA
Bagian Kesatu
Prosedur Penilaian
Pasal 3
(1) usulan Penerapan PPKBLUD pada SKPD/UKPD
dilakukan oleh Kepala SKPD.
(2) SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan
PPKBLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan
6
substantif, administratif dan persyaratan teknis
berdasarkan penilaian Kepala Daerah melalui Tim
Penilai.
(3) Usulan Penetapan PPKBLUD pada SKPD/UKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus
dilengkapi dengan dokumen antara lain :
a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi
masyarakat;
b. Pola tata kelola;
c. Rencana strategis bisnis;
d. Laporan keuangan pokok;
e. Standar pelayanan minimum;
f. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia
untuk diaudit.
(4) Terhadap adanya usulan sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2), tim penilai selanjutnya meneliti
dan menilai kelengkapan dan substansi dokumen
dokumen persyaratan administratif yang
disampaikan oleh kepala SKPD.
(5) Dalam melaksanakan penelitian dan penilaian
sebagaimana dimaksud ayat (4), tim penilai
melakukan antara lain :
a. Pembahasan jadwal dan pembagian tugas penilai;
b. Meminta penjelasan terhadap usulan dari
SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan
PPKBLUD;
c. Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada
ayat (3);
d. Melakukan peninjauan lapangan;
e. Menerapkan bobot masingmasing persyaratan
administratif;
f. Menghitung nilai masingmasing indikator
persyaratan administratif;
g. Menghitung nilai akhir persyaratan administratif
penerapan PPKBLUD;
h. Menerapkan kesimpulan hasil penilaian;
i. Membuat dan menyampaikan rekomendasi
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4
7
(1) Untuk menetapkan bobot masingmasing
persyaratan administratif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3), terhadap nilai keseluruhan
diberikan bobot sebagai berikut:
No
Dokumen persyaratan Administratif
1. Pernyataan kesanggupan meningkatkan
kinerja
2. Pola Tata Kelola
3. Rencana Strategis Bisnis
4. Laporan keuangan pokok/prognosa
laporan keuangan
5. Standar pelayanan minimum
6. Laporan audit terakhir atau pernyataan
bersedia diaudit
Total
Bobot
5%
20%
30%
20%
20%
5%
100%
(2) Setelah menetapkan bobot masingmasing
persyaratan administratif sebagaimana dimaksud
ayat (1), selanjutnya dilakukan penghitungan nilai
dari masingmasing persyaratan administratif
dimaksud kedalam indikator.
Pasal 5
Untuk menghitung nilai indikator dari pernyataan
kesanggupan meningkatkan kinerja, maka surat
pernyataan harus sesuai dengan format yang telah
ditetapkan dan ditandatangani oleh pimpinan
SKPD/UKPD, serta diketahui oleh Sekretaris Daerah
sebagaimana tabel dibawah ini.
No
1.
Indikator
Pernyataan
kesanggupan
meningkatkan
kinerja
Total
Nilai
Maksimum 100
Keterangan
Maksimum 100
Pasal 6
(1) Untuk menghitung nilai indikator dari pola tata
8
kelola terbagi atas :
a. tata kerja yang meliputi :
1) peraturan internal kepegawaian;
2) perkembangan misi dan strategi;
3) pengelompokan fungsi yang logis;
4) efektivitas pembiayaan;
5) pendayagunaan sumber daya manusia.
b. akuntabilitas yang meliputi :
1) pertanggungjawaban pengelolaan sumber
daya;
2) pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada unit kerja yang bersangkutan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik;
c. transparansi yaitu asas keterbukaan yang
dibangun atas dasar kebebasan arus informasi
agar dapat diterima secara langsung bagi yang
membutuhkan.
(2) Dalam menilai pola tata kelola sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka indikator yang dinilai
adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No
Indikator
1
Tata Keria
Nilai
Maksimum 40
2
Akuntabilitas
Maksimum 30
3
Transparansi
Maksimum 30
Total
Maksimum 100
Keterangan
Pasal 7
(1) untuk menilai rencana strategi bisnis dari
SKPD/UKPD yang mengajukan penerapan PPK
BLUD, harus mengacu kepada rencana strategi
Pemerintah Daerah yang memuat:
a. visi yaitu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang berisikan cita dan
9
citra yang ingin diwujudkan;
b. misi yaitu sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik;
c. program strategis yaitu program yang berisi
proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin timbul;
d. pengukuran pencapaian kinerya yaitu
pengukuran yang dilakukan dengan
menggambarkan apakah hasil kegiatan tahun
berjalan dapat tercapai dengan disertai analisis
atas faktorfaktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi tercapainya
(2) dalam menilai rencana strategis bisnis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka indikator nilai adalah
sebagaimana tabel di bawah ini :
No
Indikator
1
Visi dan Misi
2
Program strategis
3
Pengukuran
Pencapaian
Kinerja
pelayanan
4
Pengukuran
Pencapaian
Kinerla
keuangan
Total
Nilai
Maksimum 10
Maksimum 40
Maksimum 25
Ket
Maksimum 25
Maksimum 100
Pasal 8
(1) Untuk menilai laporan keuangan pokok
SKPD/UKPD yang akan menerapkan PPKBLUD,
maka terlebih dahulu harus dibagi atas :
a. laporan realisasi anggaran/laporan operasional
keuangan, yaitu :
10
1) laporan yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi
yang dikelola;
2) menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam periode
pelaporan yang terdiri dari unsur pendapatan
dan belanja daerah.
b. neraca yaitu dokumen yang menggambarkan
posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal tertentu.
c. laporan arus kas yaitu dokumen yang menyajikan
informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasional, investasi, dan transaksi non
anggaran yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas
selama periode teftentu.
d. catatan atas laporan keuangan yaitu dokumen
yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan realisasi
anggaran, neraca/prognosa neraca dan laporan
arus kas, yang disertai laporan mengenai kinerja
keuangan.
(2) Dalam menilai laporan keuangan pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di
bawah ini :
No
Indikator
1
Laporan realisasi
anggaran
2
Neraca/prognosa
neraca
3
Laporan arus kas
4
Catatan atas
laporanb
keuangan
Total
Nilai
Maksimum 20
Ket
Maksimum 30
Maksimum 30
Maksimum 20
Maksimum 100
(3) Dalam hal laporan keuangan pokok SKPD/UKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum berjalan
11
maka indikator yang dinilai, disajikan dalam bentuk
prognosa laporan operasional keuangan, prognosa
neraca dan prognosa laporan arus kas.
Pasal 9
(1) Untuk menilai SPM SKPD/UKPD yang akan
menerapkan PPKBLUD, maka harus digambarkan
ukuran pelayanan yang harus dipenuhi oleh
SKPD/UKPD dimaksud yang akan meneraPkan PPK
BLUD.
(2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih
dahulu harus ditetapkan oleh Gubernur sebagai
dasar penyelenggaraan kegiatan pelayanan kepada
masyarakat, dengan mempertimbangkan :
a. kualitas layanan;
b. pemerataan;
c. kesetaraan layanan;
d. kemudahan memperoleh layanan.
(3) Dalam melakukan penilaian terhadap SPM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di
bawah ini :
No
Indikator
1
Standar Pelayanan
Minimum
Total
Nilai
Maksimum 100
Ket
Maksimum 100
Pasal 10
dalam melakukan penilaian terhadap laporan audit
terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit, maka
indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di
bawah ini:
No
Indikator
1
Laporan Audit Terakhir;
atau
2
Pernyataan
bersedia
diaudit
12
Nilai
Maksimum 100
Maksimum 75
Ket
Bagian Kedua
Penghitungan Nilai Akhir
Pasal 11
Setelah dilakukan penilaian terhadap indikator dari
masingmasing persyaratan administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 10, maka
langkah selanjutnya adalah menghitung nilai akhir dari
SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan PPK
BLUD sebagaimana tabel di bawah ini :
No
1
2
3
4
5
6
Dokumen Persyaratan
Administratif
Pernyataan kesanggupan
meningkatkan kinerja
Pola tata kelola
Rencana strategis bisnis
Laporan keuangan pokok
Standar pelayanan umum
Laporan
audit
terakhir/pernyataan
bersedia diaudit
Total
Nilai
Bobot
Nilai
Akhir
5%
20%
25%
25%
20%
5%
100%
Bagian Ketiga
KesimPulan Hasil Penilaian
Pasal 12
Berdasarkan hasil perhitungan nilai akhir sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11, maka ditetapkan kesimpulan
hasil penilaian sebagaimana tabel di bawah ini :
No Nilai Akhir
1 80100
2 6079
3
Kurang dari 60
Keterangan
Memuaskan
Belum terpenuhi secara
memuaskan
Tidak memuaskan
BAB IV
BERTTA ACARA HASIL PENILAIAN
13
Pasal 13
(1) terhadap kesimpulan hasil penilaian dari
SKPD/UKPD yang diusulkan akan menerapkan PPK
BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, maka
Tim Penilai selanjutnya membuat berita acara hasil
penilaian yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Tim Penilai yang hadir.
(2) Berita acara hasil penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan bahan pertimbangan/
rekomendasi bagi Gubernur dalam memberikan
persetujuan atau penolakan terhadap usulan yang
disampaikan oleh SKPD.
(3) Kesimpulan hasil penilaian yang diberikan Tim
Penilai dalam berita acara hasil penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah
sebagai berikut:
No Nilai
Akhir
1 80100
Kesimpulan
2
6079
3
Kurang
dari 60
Belum
memenuhi
secara
memuaskan
Tidak
memuaskan
Memuaskan
Status
yang
direkomendasikan
PPKBLUD secara
penuh
PPKBLUD bertahap
PPKBLUD ditolak
(4) Bentuk berita acara hasil penilaian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai format yang
tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini.
BAB V
TAHAPAN KERJA
Pasal 14
Tahapan kerja yang dilakukan oleh Tim Penilai dalam
rangka prosedur penilaian suatu SKPD/UKPD yang
diusulkan akan menerapkan PPKBLUD dilakukan
sebagai berikut:
14
a. Kepala SKPD mengajukan usulan SKPD/UKPD yang
akan menerapkan PPKBLUD kepada Gubernur c.q.
Sekretaris Daerah, dengan dilampirkan dokumen
persyaratan administratif;
b. Sekretaris Daerah selanjutnya mendisposisikan
surat permohonan sebagaimana dimaksud pada
huruf a yang dilampiri dokumen persyaratan
administratif dimaksud kepada Asisten III Sekretaris
Daerah;
c. Asisten III Sekretaris Daerah selanjutnya
mendisposisikan surat permohonan yang dilampiri
dokumen persyaratan administratif dimaksud
kepada Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan,
Keuangan dan Aset Daerah serta Kepala Biro
Hukum;
d. Kepala DPPKAD selaku Sekretaris Tim Penilai yang
dibantu oleh Sekretariat Tim dalam hal ini Kepala
Biro Hukum meneruskan dokumen persyaratan
administratif dimaksud kepada semua anggota Tim
Penilai;
e. Setelah semua anggota Tim Penilai menerima
dokumen persyaratan administratif sebagaimana
dimaksud pada huruf d, selanjutnya Kepala
DPPKAD selaku Seketaris Tim Penilai
mengagendakan rapat pembahasan penilaian
terhadap dokumen persyaratan administratif yang
telah diusulkan dan mempersiapkan segala sesuatu
hal yang diperlukan untuk mendukung kelancaran
rapat pembahasan dengan dibantu oleh sekretaris
Tim;
f. Dalam pelaksanaan rapat penilaian, Tim Penilai
melakukan :
1) penelitian, pembahasan, penelaahan dan
pengkajian seluruh dokumen persyaratan
administratif yang diusulkan dengan mengacu
pada pedoman penilaian yang ditetapkan;
2) apabila dokumen persyaratan administratif telah
disetujui oleh seluruh peseta rapat, maka hasil
penilaian Tim Penilai dimaksud selanjutnya
dituangkan kedalam berita acara hasil penilaian;
3) apabila diperlukan dalam pembahasan rapat
penilaian dimaksud, Tim Penilai dapat
mengundang nara sumber yang berkompeten.
15
g. Untuk efektifitas dan optimalisasi penilaian
persyaratan administratif, maka pelaksanaan
penilaian setiap bidang oleh Tim Penilai
sebagaimana tersebut pada huruf f, dibagi dengan
masingmasing penanggung jawab dan disertai oleh
SKPD sebagai berikut:
1) pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja
menjadi tanggung jawab Biro Organisasi dan
Tatalaksana, dan SKPD;
2) pola tata kelola menjadi tanggung jawab Biro
Organisasi dan Tatalaksana, Biro Hukum, Badan
Kepegawaian Daerah dan SKPD;
3) rencana strategi bisnis menjadi tanggung jawab
Badan Perencanaan Daerah, Dinas Kesehatan
dan SKPD;
4) laporan keuangan pokok/prognosa laporan
keuangan menjadi tanggung jawab Inspektorat
Daerah, Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan
dan Aset Daerah, BPKP (Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan) wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dan SKPD;
5) standar pelayanan minimum menjadi tanggung
jawab Biro Organisasi dan Tata laksana, Biro
Adm. Kesejahteraan Masyarakat dan SKPD;
6) laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia
diaudit menjadi tanggung jawab Inspektorat
Daerah dan SKPD.
h. Setelah rapat penilaian selesai, Kepala DPPKAD
selaku Sekretaris Tim Penilai dan Kepala Biro
Hukum menyusun konsep Nota Dinas untuk
disampaikan kepada Sekretaris Daerah, dengan
dilampiri :
1) hasil penilaian Tim Penilai;
2) konsep Keputusan Gubernur tentang
persetujuan atau surat penolakan SKPD/UKPD
untuk menerapkan PPKBLUD.
i. Apabila materi Nota Dinas yang disampaikan
sebagaimana dimaksud pada huruf g telah disetujui
oleh Asisten III Sekretaris Daerah, maka selanjutnya
ditandatangani dan meneruskan Nota Dinas
dimaksud beserta lampiran konsep Keputusan
Gubernur kepada Sekretaris Daerah;
16
j.
Sekretaris Daerah setelah menerima dan menyetujui
Nota Dinas yang dilampiri konsep Keputusan
Gubernur terhadap persetujuan atau surat
penolakan untuk menerapkan PPKBLUD,
selanjutnya disampaikan kepada Gubernur;
k. Apabila telah disetujui, Gubernur menandatangani
konsep Keputusan Gubernur dimaksud atau
sebaliknya menandatangani surat penolakan
SKPD/UKPD untuk menerapkan ppKBLUD setelah
terlebih dahulu dilakukan verbalisasi dan
selanjutnya menyampaikannya kepada SKPD yang
mengusulkan.
BAB VI
PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 15
(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan Peraturan
Gubernur ini dilakukan oleh Kepala DPPKAD
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Terhadap hasil pengendalian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) selanjutnya dilakukan evaluasi setiap 6
(enam) bulan sekali atau sewaktuwaktu sesuai
kebutuhan.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaporkan kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.
BAB VII
KOORDINASI
Pasal 15
Koordinasi untuk pelaksanaan Peraturan Gubernur ini
dilakukan oleh Kepala DPPKAD Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
BAB VIII
17
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 4 Ferbruari 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 4 Februari 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2013
NOMOR 6 SERI E
18
LAMPIRAN :
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
NOMOR : 8 TAHUN 2013
TANGGAL : 4 FERBRUARI 2013
SISTEMATIKA RENCANA STRATEGIS BISNIS
Sistematika penyusunan Rencana Strategis Bisnis sebagai berikut:
RiNGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum.
Gambaran umum komperehensif SKPD/Unit Kerla mencakup
pelayanan/eksistensi dan kegiatan pokok BLUD pada kurun
5 (lima) tahun mendatang.
B. Maksud dan Tujuan.
Maksud disusunnya RSB sebagai pedoman untuk
peningkatan pelayanan 5 (lima) tahun ke depan
19
Tujuan minimal berisi tentang manfaat yang akan diterima
oleh masyarakat/untuk peningkatan pelayanan
C. Susunan Organisasi dan Pejabat Pengelola.
Susunan organisasi
Pejabat pengelola (struktur organisasi dan pejabatnya)
BAB II. KINERJA ORGANISASI
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal.
Gambaran kondisi internal (pelayanan, keuangan, organisasi
dan SDM, serta sarpras) yang dapat mempengaruhi
pencapaian kinerla sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang
(bisa diisi gambaran pertahun selama 5 (lima) tahun.
2. Faktor Eksternal.
Gambaran kondisi ekternal (peraturan perUU/Kebijakan, isu
strategis benang merah kondisi perekonomian nasional
terhadap perekonomian lokal, SWOT dan lain lain) yang
dapat mempengaruhi perkembangan/pencapaian kinerja
sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang.
B. Pencapaian Kinerja.
1. Kinerja Non Keuangan
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
20