PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN.

ABSTRAK
Mutiani. (1302786). Pemanfaatan Puisi Sebagai Sumber Belajar IPS Untuk
Menumbuhkan Nilai Kesadaran Lingkungan Peserta Didik Di SMP Negeri 6
Banjarmasin.
Penelitian dimulai dari permasalahan krusial krisis ekologi yang terjadi di Kalimantan
Selatan. Krisis ekologi yang dimaksud mencakup tiga aspek yakni: eksploitasi ruang,
eksploitasi Pegunungan Meratus, dan kerusakan Sungai. Keselarasan Pendidkan IPS
dalam merespon krisis ekologi yang terjadi di Kalimantan Selatan dapat dapat dilihat
dari sumber belajar puisi. Puisi bertemakan lingkungan yang diciptakan oleh penyair
Kalimantan Selatan mendeskripsikan bagaimana fenomena lingkungan terjadi. Puisi
yang merupakan bagian dari karya sastra imajinatif memiliki makna yang patut
diekplorasi untuk kepentingan pendidikan, tanpa terkecuali pada mata pelajaran IPS.
Berkenaan dengan hal tersebut maka peneliti menggabungkan pendekatan sastra
dengan IPS sebagai sebuah kajian guna memperkaya sumber belajar IPS. Metode
penelitian adalah metode campuran (mix methods) dengan strategi Sekuensial
Ekploratori. Desain penelitian terdiri dari dua fase, dimana fase pertama yakni
kualitatif memiliki porsi lebih besar dibandingkan dengan fase kedua yakni
kuantitatif. Penelitian dilakukan di Kalimantan Selatan dan diuji cobakan pada kelas
VIII A sebagai kelas ekperimen dan VIII B sebagai kelas kontrol di SMP Negeri 6
Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena lingkungan yang
muncul dalam puisi mencakup tiga sektor, yakni: eksploitasi ruang, eksploitasi

Pegunungan Meratus, dan kerusakan sungai. Berdasarkan delapan puisi yang
digunakan sebagai sumber belajar menyampaikan tiga makna nilai kesadaran
lingkungan. yaitu: (1) rasa syukur terhadap kesederhanaan wilayah pinggiran, (2)
Sikap peduli terhadap kelangsungan Pegunungan Meratus, dan (3) Menjaga eksistensi
Sungai bagi Urang Banjar. Adapun strategi pemanfaatan puisi bagi guru IPS,
meliputi: memilih dan mengupas makna puisi, mengintegrasikan puisi ke dalam
pembelajaran, menggunakan model pembelajaran kooperatif, dan menambahkan
media audio visual.Secara empirik efektifitas puisi dalam menumbuhkan nilai
kesadaran lingkungan peserta didik dapat dilihat dari nilai kesadaran lingkungan
yang diperoleh oleh kelas VIII A memperoleh rata-rata lebih baik dibandingkan di
kelas VIII B. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa puisi sebagai sumber
belajar IPS relevan digunakan oleh guru IPS untuk memberikan inovasi pembelajaran
IPS yang lebih komunikatif dan menarik di kelas.
Kata Kunci: Krisis ekologi, puisi, dan sumber belajar IPS

Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN
PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


ABSTRACT
Mutiani. (1302786). The Use of Poetry as Learning Source of IPS to Arise
Environmental Awareness of Students at SMP Negeri 6 Banjarmasin
The background of this research began from crucial problem of ecology crisis that
happened in South Kalimantan Province. The ecology crisis here means covered three
aspects namely: space exploitation, Meratus Mountain exploitation, and river
contamination. The harmony of Social Studies in responding the ecology crisis that
happened in South Kalimantan can be seen from the use of poetry as the learning
source. Poetry with environmental theme which was written by some poets from
South Kalimantan described how the environmental phenomena happened. Poetry as
a part of imaginative literature has significance that should be explored to the
educational interest, without exception on Social Studies subject. As a result, the
researcher combined literature approach and Social Studies as a study to enrich the
learning sources in Social Studies. The research design employed here is a mixedmethod design with the Sequential Exploratory strategy. This design consists of two
phases where the first phase that is qualitative has bigger part than the second phase
that is quantitative. This research was conducted in South Kalimantan and was triedout on VIII A class as an experimental class and VIII B as the control class in SMP
Negeri 6 Banjarmasin. The results showed that eight poetryhave been used as the
learning source conveyed three environmental awareness values. Those are: (1)
thankfulness toward the simplicity of suburb, (2) caring attitude toward the
continuance of Meratus Mountain, and (3) keeping the existence of rivers for

Banjarese. Strategies on the use of poetry by Social Studies teachers encompass:
choosing and uncovering meaning of poetry, integrating poetry in the teaching and
learning, using cooperative learning models, and adding audio visual media.
Empirically the effectiveness of poetry in arising environmental awareness value can
be seen on the scores of environmental awareness which were gained by VIII A class
that got higher average score than VIII B class. Therefore, it can be concluded that
poetry as the learning source of Social Studies is relevant to be used by IPS teachers
to give innovation in the learning of Social Studies to be more communicative and
interesting in the classroom.
Keywords: ecology crisis, poetry, and learning sources

Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN
PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bab ini akan diungkapkan kesimpulan hasil penelitian baik fase
pertama tentang eksplorasi nilai-nilai puisi lokal maupun fase kedua mengenai

efektifitas pemanfaatan puisi sebagai sumber belajar IPS di kelas VIII SMP
Negeri 6 Banjarmasin. Ditambahkan pula rekomendasi berkenaan dengan
berbagai temuan di penelitian ini.
A. Simpulan
Secara umum, penelitian ini telah mencapai tujuannya yaitu mengeksplorasi
nilai-nilai

kesadaran

lingkungan

puisi

lokal

Kalimantan

Selatan

dan


menjadikannya sebagai sumber belajar IPS. Dideskripsikan pula praktik
pemanfaatan puisi sebagai sumber belajar IPS efektif menumbuhkan nilai
kesadaran peserta didik di SMP Negeri 6 Banjarmasin. Berdasarkan Lebih
terperinci kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini, antara
lain:
1. Sorotan Penyair Lokal terhadap Fenomena Kerusakan Lingkungan di
Kalimantan Selatan
Puisi – puisi yang dibuat oleh penyair di Kalimantan Selatan khususnya
yang bertemakan lingkungan sangat dipengaruhi oleh pengalaman empirik
penyair itu sendiri. Dalam penelitian ini puisi yang digunakan ada delapan dan
terdiri dari dua generasi yang berbeda. Generasi pertama dipublish pada orde baru
dengan penyair D. Zauhiddie, Hijaz Yamani, dan Yustan Aziddin. Generasi
kedua, pasca reformasi dengan penyair Eko Suryadi WS, Hardiansyah Ismail, dan
Slamet Prih Hariarti. Fenomena kerusakan lingkungan yang disorot oleh keenam
orang tersebut pada dasarnya berada tiga sektor, yaitu (1) eksploitasi ruang, (2)
eksploitasi Pegunungan Meratus, dan (3) kerusakan Sungai.
Ketiga sektor tersebut tetntunya dibarengi dengan kondisi faktual di
Kalimantan Selatan. Fenomena kerusakan lingkungan di Kalimantan Selatan
sudah memasuki tahap krisis. Pertama, sorotan kerusakan lingkungan pada

eksploitasi ruang ialah meluasnya kawasan pemukiman penduduk. Permasalahan
123
Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

124

lingkungan dengan kasus eksploitasi ruang dapat dilihat dari wilayah Gambut.
Wilayah yang awalnya merupakan lahan basah (rawa) berubah fungsi sebagai
lahan kering akibat pengurukan tanah. Pengurukan lahan pertanian ini semakin
menjadi karena perkembangan usaha bidang property yang ada di Gambut. Hal ini
perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena fungsi lahan gambut
sebagai resapan air telah mengalami perubahan yang sebaliknya, yang membuat
wilayah Banjarmasin menjadi semakin rawan terjadi banjir yang lebih luas dan
frekuensi yang semakin tinggi.
Kedua, ekploitasi Pegunungan Meratus yang dimulai sejak tahun 1967.
Dalam merealisasikan eksplorasi Sumber Daya Hutan (SDH), Undang-Undang
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan (UUPK) Nomor 5 Tahun 1967.

Dalam konteks kajian kehutanan di daerah Kalimantan pada awal 1990an-2000.
Tiga dari delapan puisi yang digunakan tersurat menyatakan Meratus tidak
diperhatikan layaknya pegunungan yang harus terus dijaga keasrian. Suara
kekecawaan yang diberikan oleh penyair ditujukan kepada seluruh elemen yang
bertanggungjawab penuh agar memperbaiki kerusakan yang muncul. Sehingga
anak cucu tetap menikmati indahnya Meratus di masa yang akan datang.
Ketiga, krisis lingkungan yang disorot pada Pegunungan Meratus secara
tidak langsung beruhubungan dengan eksploitasi Sungai. Begitu banyaknya
sungai yang mengaliri kawasan geografis Kalimantan Selatan, sehingga
menjadikan sungai menjadi berperan terhadap kehidupan Urang Banjar
khususnya dan Kalimantan Selatan umumnya. Secara khusus, terpolusinya air
sungai di Kalimantan Selatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan warganya
sendiri, seperti proses industri, penambangan, dan pembuangan tinja oleh warga
di sekitar aliran sungai. Himbauan agar menjaga aliran sungai tidak hanya berlaku
bagi masyarakat di wilayah hilir (yakni Banjarmasin) tetapi juga dari arah hulu.
Kondisi air sungai di Kalimantan Selatan saat ini pun, dinilai sudah tercemar zat
berbahaya bagi kesehatan manusia, yakni bisa merusak sel syaraf otak. Zat
berbahaya itu antara lain logam berat seperti merkuri, timbal, besi dan air raksa
(emas).


Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

125

Ketiga fakta mengenai fenomena kerusakan lingkungan di Kalimantan
Selatan, Kedelapan puisi yang digunakan dalam penelitian ini. menyampaikan
tiga makna nilai kesadaran lingkungan. Adapun ketiga nilai tersebut, yaitu: (1)
rasa syukur terhadap kesederhanaan wilayah pinggiran, (2) Sikap peduli terhadap
kelangsungan Pegunungan Meratus, dan (3) Menjaga eksistensi Sungai bagi
Urang Banjar. Pemaparan ketiga nilai yang terkandung dalam puisi-puisi tersebut
sangat penting bagi peserta didik. Pengamalan ketiga nilai kesadaran lingkungan
dalam pembelajaran IPS tidak hanya pada aspek pengetahuan, melainkan pada
aspek sikap dan perilaku nilai tersebut dapat meningkatkan kepedulian akan
permasalahan lingkungan yang ada di Kalimantan Selatan khususnya Banjrmasin.
2. Strategi Pengembangan Nilai Kesadaran Lingkungan melalui Puisi
sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan IPS
Pemanfaatan puisi sebagai sumber belajar IPS secara nyata cukup merubah

perilaku peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dalam ranah
yang paling kecil dilihat dari lingkungan kelas yang bersih sebelum hingga
pembelajaran selesai di kelas eksperimen (Kelas VIII A). Sebaliknya, kelas
kontrol (Kelas VIII B) cenderung acuh terhadap kondisi lingkungan kelas
walaupun memahami bagaimana pentingnya kesadaran lingkungan. Pada praktik
penerapan puisi sebagai sumber belajar IPS, menuntut guru IPS memperhatikan
tiga hal, yakni: (1) tahapan implementasi, (2) keunggulan, dan (3) kendala yang
muncul dalam pemanfaatan puisi sebagai sumber belajar IPS. Pertama, tahapan
implementasi puisi sebagai sumber belajar IPS merupakan tahapahan yang
diterapkan oleh guru agar pembelajaran IPS dengan puisi sebagai sumber belajar,
tidak memunculkan kendala yang berarti. Adapun tahapan tersebut antara lain:
memilih dan mengupas makna puisi, mengintegrasikan puisi ke dalam
pembelajaran, menggunakan model pembelajaran kooperatif, dan menambahkan
media audio visual dalam pembelajaran. Keempat tahapan implementasi dapat
memudahkan guru IPS dalam memanfaatakan puisi. Hal ini dikarenakan setiap
sub tahapan dapat meminimalisir kendala yang muncul saat dipraktikkan di kelas.

Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

126

Praktik pemanfaatan puisi sebagai sumber belajar IPS di SMP Negeri 6
Banjarmasin diidentifikasi memiliki keunggulan-keunggulan. Keunggulan ini
dapat menjadi motivasi bagi guru-guru dan praktisi pendidikan IPS agar terus
menggunakan puisi sebagai sumber belajar. Adapun keunggulan tersebut antara
lain: a) Pengenalan Khazanah karya-karya Puisi Lokal, b) Menumbuhkan
Kepekaan terhadap Permasalahan Lingkungan Sekitar, c) Meningkatkan Motivasi
dan Pengalaman Peserta Didik, dan 4) Merangsang Kreatifitas Guru IPS. Keempat
unggulan tersebut, secara bersamaan memunculkan kendala empat kendala
sebagaimana yang dikhawatirkan pada tahapan implementasi. Keempat kendala
yang dimaksud, yaitu: Kompetensi guru IPS, Apresiasi puisi oleh peserta didik,
Pemilihan puisi lokal, dan Perumusan evaluasi pembelajaran. Seluruh tahapan di
atas dimaksudkan agar evaluasi yang dilakukan tidak dirumuskan dengan
sembarangan sehingga peserta didik dapat mendapatkan manfaat pembelajaran
dengan sebaik mungkin.
3. Efektifitas Puisi Lokal sebagai Sumber Belajar IPS guna Menumbuhkan
Sikap Kesadaran Lingkungan Peserta Didik di SMP Negeri 6

Banjarmasin
Sebagaimana dua fase tahapan penelitian yang digunakan, maka efektifitas
puisi sebagai sumber belajar IPS dilihat dari fase kedua. Fase kedua dilakukan
menggunakan metode kuasi eksperimen. Berdasarkan hasil observasi kelas
eksperimen dan kontrol dapat dilihat bahwa dari keseluruhan nilai observasi yang
terdapat perbedaan yang muncul pada setiap pertemuan. Motivasi, komunikasi,
keaktifan, dan penguasaan materi pelajaran peserta didik di kelas eksperimen
menunjukkan nilai positif. Bahkan dapat dikatakan ketiga aspek yang diobservasi
terlihat stabil. Akan tetapi, di kelas kontrol dapat dilihat bahwa motivasi,
komunikasi, efektifitas, dan penguasaan materi mengalami penurunan di
pertemuan kedua. Secara tidak langsung, hal ini mempengaruhi nilai kesadaran
lingkungan peserta didik di kelas kontrol. Secara khusus cakupan nilai kesadaran,
terdiri dari tiga, antara lain: pengetahuan, sikap dan perilaku. Penjabaran hasil fase
kedua untuk efektifitas puisi sumber belajar IPS untuk menumbuhkan nilai
kesadaran lingkungan mencakup tiga aspek, yakni: pengetahuan, sikap dan

Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

127

perilaku. Ketiga nilai aspek dianalisis melalui olah SPSS 17. Keseluruhan data
tiga aspek ini, berdistribusi tidak normal tetapi homogen. Berdasarkan hal
tersebut, maka tiap analisis data dilakukan dengan uji independent t test.
Pertama, secara empirik rata-rata pengetahuan tentang lingkungan hidup
peserta didik dalam kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dalam hal ini, nyatanya puisi sebagai sumber belajar IPS
sangat relevan dijadikan media komunikasi guna memberikan Pengetahuan
tentang lingkungan hidup di kelas eksperimen. Selain itu, puisi sebagai sumber
belajar IPS dapat digunakan layaknya artikel dalam metode group investigation,
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik. Kedua, rata-rata nilai
sikap terhadap lingkungan hidup peserta didik dalam kelompok eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Puisi sebagai sumber belajar IPS
secara emirik menghasilkan sikap peduli lingkungan yang didasarkan oleh nilainilai yang diyakini, dalam konteks nilai-nilai individu dan nilai-nilai ideal dalam
sistem sosial masyarakat peserta didik. Ketiga, rata-rata nilai perilaku terhadap
lingkungan hidup peserta didik dalam kelompok lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Puisi sebagai sumber belajar IPS secara empirik memberikan
stimulus agar peserta didik memberikan partisipasi aktif dalam menjaga
lingkungan sekitar. Selain itu, puisi sebagai sumber belajar IPS dapat
menjembatani realitas permasalahan lingkungan kepada pembaca khususnya
peserta didik untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan temuan penelitian, maka implikasi yang didapat sebagaimana
berikut:
1. Puisi sebagai sumber belajar IPS bagi guru IPS merupakan sebuah tantangan
akan inovasi pembelajaran yang lebih komunikatif dan menarik. Pemanfaatan
puisi sebagai sumber belajar tidak menuntut guru IPS memahami secara utuh
apa itu sastra. Akan tetapi, puisi dijadikan sebagai media komunikasi antar
guru dan peserta didik sehingga keduanya dapat berinteraksi dengan baik.

Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

128

2. Penelitian ini mempermudah guru IPS dalam menerapkan puisi sebagai sumber
belajar IPS. Hal ini dikarenakan penelitian ini telah memberikan tahapantahapan pelaksanaan, keunggulan, hingga kendala yang akan muncul.
3. Sekalipun subjek penelitian ini adalah kelas VIII, tetapi alternatif sumber
belajar IPS dengan menggunakan pendekataan sastra khususnya puisi relevan
untuk diterapkan di kelas manapun pada jenjang Sekolah Menengah Pertama.
Pada jenjang Sekolah Menengah Atas ataupun Sekolah Dasar. Dua hal
terpenting yang harus dilihat oleh guru IPS adalah (1) pemilihan puisi, agar
penyampaian makna dapat dengan mudah dipahami dan (2) pembelajaran
mengenai lingkungan dengan media atau sumber apapun dapat diterapkan
dengan skenario pembelajaran di luar lingkungan kelas sehingga peserta didik
dapat berinteraksi dengan lingkungan fisik ataupun non fisik.
C. REKOMENDASI
Adapun rekomendasi yang dipaparkan oleh peneliti sebagai berikut:
1.

Bagi pemerintah Kalimantan Selatan Umumnya dapat memberikan ruang
apresiasi karya penyair daerah. Bagi penyair Kalimantan Selatan khususnya
penting kiranya mendokumentasikan segala mahakarya yang dibuat ke dalam
sebuah buku ataupun dokumentasi pribadi (portofolio). Dengan demikian,
bagi siapapun yang memerlukan puisi tersebut

untuk kepentingan

pembelajaran dapat dilacak dengan mudah.
2.

Bagi akademisi di bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial penelitian
puisi sebagai sumber belajar IPS adalah salah satu rujukan penelitian
etnopedagogi yang bersumber dari khazanah kearifan lokal dengan
memaksimalkan karya sastra Urang Banjar. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan mampu menstimulus peneliti lain di bidang keilmuan Pendidikan
IPS untuk berani mengekplorasi keragaman sumber belajar.

3.

Bagi Ilmuan di bidang IPS agar memberikan ruang kontribusi bagi penelitian
rumpun IPS, seperti: Ilmu Sosial dan Humaniora tidak hanya dalam wacana
seminar, workshop ataupun lokakarya tetapi juga di Pendidikan sehingga
praktik pembelajaran IPS lebih utuh, terbarukan (up to date) dan bermakna.

Mutiani, 2015
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIKDI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumen yang terkait

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Program Adiwiyata Sebagai Sumber Belajar Bagi Peserta Didik (Studi Kasus SMP Negeri 2 Depok)

10 68 152

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI

0 2 17

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGANSEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI.

0 3 15

FOKUS PENELITIANPENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI.

0 2 54

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS : penelitian tindakan kelas di SMP negeri 1 Tanjungsiang kelas VIII B.

7 21 46

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : PTK di kelas VII K SMP Negeri 12 Bandung.

3 3 55

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SD.

0 1 43

Panduan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar SMP

15 92 44

Manusia Puisi dan Kesadaran Lingkungan

0 1 1

LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MI

0 0 13