LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MI

LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
SISWA KELAS V MI
Efi Ika Febriandari
STKIP PGRI Trenggalek
Email: efi.ika.f@gmail.com
Jl. Supriyadi 22 KP. 66319 Trenggalek
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui pemanfaatan lingkungan sekitar
dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi di kelas V. Penelitian ini dapat
dikategorikan sebagai penelitian tindakan kelas. Desain penelitian menggunakan
Kemmis dan Tanggart yang terdiri atas perencanaan pelaksanaan, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah anak kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Gresik. Teknik
pengumpulan data observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan reduksi data,
mendiskripsikan dan membuat kesimpulan. Penelitian ini dilakukan karena
kurangnya minat anak untuk menulis puisi, kesulitan dalam menemukan ide, dan
terbukti nilainya dibawah KKM. Dengan memanfaatkan sumber belajar berupa
lingkungan sekitar, hasil penelitian menunjukkan pada siklus I ketuntasan klasikal
keterampilan menulis mencapai 64,58% pada siklus II meningkat menjadi 87,5%.
Dapat disimpulkan bahwa sumber belajar berupa lingkungan sekitar terbukti
meningkatkan kemampuan dalam menulis puisi di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Bahrul
Ulum Gresik.

Kata Kunci: Lingkungan sekitar, sumber belajar, keterampilan menulis puisi
Abstract: The purpose of this research is to know the utilization of the surrounding
environment in improving the ability to write poetry in class V. This research can be
categorized as a classroom action research. The research design uses Kemmis and
Tanggart which consists of implementation planning, and reflection. The subject of the
research is the grade V Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Gresik. Technique of
collecting observation and test data. Data analysis techniques use data reduction,
describe and make conclusions. This study was conducted because of the lack of
interest of children to write poetry, difficulty in finding ideas, and proved its value
under the KKM. By utilizing the learning resources in the form of the environment, the
results showed that in cycle I the classical completeness of writing skills reached
64.58% in cycle II increased to 87.5%. Can be concluded that the source of learning in
the form of the environment proved to improve the ability to write poetry in grade V
Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Gresik.

Keywords: Surroundings, learning resources, poetry writing skills

yaitu

PENDAHULUAN

Lingkungan sekitar adalah situasi

keadaan

(Rohani,

lingkungan

1997:108).

tersebut

Mengajar

di

sekitar dimana pesan tersampaikan bisa

lingkungan sekolah membuat anak


berupa fisik seperti

menjadi gembira, setelah lelah belajar

gedung, halaman,

taman, perpustakaan dll, dan non fisik
58

di kelas siswa dapat melepas penat

Menulis

disana.

berkomunikasi yang tidak langsung
Menurut

Barlia


keterampilan

25)

(Tarigan, 2008:3). Dengan menulis kita

dampak positif mengajar di lingkungan

bisa menuangkan ide gagasan yang kita

sekitar/diluar

lihat di lingkungan sekitar dan diolah

kelas

(2006:

merupakan


yaitu

dapat

memberikan kesempatan dan dorongan

otak

untuk mengembangkan inkuiri anak

bentuk tulisan.

kemudian

dituangkan

dalam

dalam usaha memecahkan masalah


Puisi merupakan gambaran dari

(problem solving). Dengan begitu anak

menulis kreatif. Puisi adalah karya

belajar

sastra

langsung

dengan

melihat,

yang

menuangkan


perasaan

mengamati, menyentuh, merasakan dan

secara ekspresif yang menggugah ide-

menemukan solusi dari lingkungan.

ide

dari

panca

indera

dengan

Sumber belajar terdapat dimana


mengosentrasikan struktur fisik dan

saja di lingkungan sekitar, di sekolah di

batin menjadi susunan yang berirama

halaman, di perpustakaan, di taman, di

(Djuanda,

pusat kota, di pedesaan, dll. (Djamarah,

Nurgiyantoro (2006: 312) menulis puisi

2010: 122). Guru kreatif dan efektif

merupakan

jika dapat menggunakan sumber belajar


yang

yang tersedia di lingkungan baik di

keterampilan

Menurut

berbahasa

meningkatkan

kualitas

pembelajaran

yang

nantinya


dalam atau luar kelas, menfasilitasi dan

diharapkan

siswa

dapat

memfungsikan panca indera peserta

mengekspresikan ide dan perasaan

didik untuk belajar tentang sesuatu

selama proses pembelajaran berbagai

secara riil Barlia (2006: 13). Dapat

tulisan. Dari lingkungan sekitar siswa


ditarik

dapat

kesimpulan

bahwa

sumber

dapat

2006:24).

menemukan

ide-ide

secara

belajar merupakan suatu hal yang

langsung yang jabarkan ke tulisan

digunakan

menjadi puisi yang indah.

untuk

tempat

dimana

terdapat bahan, asal dan tempat untuk

Berdasarkan

pembelajaran.
Dari

observasi

awal,

pelajaran menulis puisi masih kurang
di

optimal. Hal ini dapat dibuktikan dari

dapat

daftar nilai siswa pada pembelajaran

menuangkannya dalam bentuk tulisan.

bahasa Indonesia. Diketahui bahwa

Menulis merupakan kegiatan produktif

banyak siswa yang belum mencapai

eksprektif

ide,

ketuntasan minimal. Nilai ketuntasan

pikiran, gagasan dan pengetahuan.

minimal kelas V MI Bahrul Ulum

lingkungan

sumber
sekolah

untuk

belajar
siswa

menuangkan

59

Menganti Gresik pada materi menulis

mencari ide, objek yang diamati dan

puisi yaitu 68. Jumlah siswa kelas V

memilih tema.

yang mencapai ketuntasan minimal

Untuk mengatasi hal tersebut

pada penilaian keterampilan menulis

peneliti berkolaborasi dengan guru

hanya 28 siswa dari 48 siswa. Ini

kelas V dalam melaksanakan penelitian

menunjukkan

tindakan kelas. Penelitian dilakukan

bahwa

57%

siswa

mencapai ketuntasan minimal dan 43%

sebagai

yang

kualitas menulis khususnya menulis

belum

mencapai

ketuntasan

minimal

upaya

untuk

memperbaiki

puisi. Adapun tindakan yang dilakukan

Padahal

ketuntasan

klasikal

yaitu mencari sumber belajar dari

tercapai jika paling sedikit 75% dari

lingkungan

jumlah anggota kelas sudah tuntas

kemampuan dalam menulis puisi. Oleh

belajar.

dapat

karena itu belajar dari lingkungan akan

disimpulkan bahwa kelas V MI Bahrul

tercipta suasana belajar yang menarik

Ulum Pelemwatu Menganti Gresik

dan menyenangkan.

Oleh

karena

itu

belum tuntas belajar pada materi

Berdasarkan

menulis puisi.

peneliti

Berdasarkan

hasil

wawancara

berupaya

meningkatkan

keterampilan

menulis puisi.

belum

difahami

keterampilan

yang

siswa

menulis

meningkatkan

uraian

di

mencari

atas,
sumber

belajar yang tersedia di lingkungan

dengan Ibu Nanik Tri Kanjawati,
menulis

agar

masih

kemampuan

dalam

adalah

puisi

yang

METODE PENELITIAN

menjadi kendala pada materi menulis

Pendekatan

yang

digunakan

dan

kuantitatif.

puisi adalah kurangnya minat menulis

adalah

puisi.

kesulitan

Menggunakan jenis penelitian tindakan

menemukan ide untuk menulis puisi

kelas. Penelitian ini secara umum untuk

karena siswa hanya membayangkannya

mendiskripsikan manfaat lingkungan

saja. Kurangnya minat dalam menulis

sekitar sebagi sumber belajar menulis

puisi disebabkan karena pembelajaran

puisi. Data yang didiskripsikan berupa

yang tradisional dan monoton. Siswa

aktifitas guru dan siswa, dan hasil

cenderung belajar diruang kelas dengan

belajar

menggunakan sumber buku dan contoh

menggunakan Kemmis dan Tanggart

yang diberikan guru, sehingga siswa

yang

bosan, kurang faham dan kesulitan

pelaksanaan,dan refleksi.

Siswa

merasa

60

kualitatif

siswa.

terdiri

Desain

atas

penelitian

perencanaan

Subyek penelitian ini

adalah

penelitian

meliputi:

(a)

lembar

siswa dan guru kelas V MI Bahrul

observasi aktivitas guru, (b) lembar

Ulum Pelemwatu Menganti Gresik,

observasi aktivitas siswa, (c) lembar

yang berjumlah 48 siswa terdiri dari 25

analisis hasil belajar siswa, (d) lembar

siswa putra dan 23 putri. Peneliti

catatan lapangan.

memilih

siswa

karena

Teknik analisis data dilakukan

pembelajaran

dengan: (a) reduksi menyeleksi data

menulis puisi, mereka kurang aktif dan

sesuai masalah; (b) mendiskripsikan

sulit menemukan ide dalam menulis

data;dan

puisi selain itu guru menemukan

berdasarkandiskripsi data.

bermasalah

kelas

dalam

V

(c)

Untuk

kesulitan untuk memotivasi siswa.
Teknik dalam pengumpulan data

aktivitas

membuat

kesimpulan

mengetahui

guru

dan

observasi

siswa

dapat

dilakukan dengan: (a) observasi; (b)

dianalisis mengunakan data secara

tes; (c) catatan lapangan. Instrumen

deskriptif

untuk

menggunakan rumus:

mengumpulkan

data

dalam

kuantitatif

............................................................................

Keterangan:
P = Persentase aktivitas pembelajaran.
f = Berapa kali aktivitas pembelajaran yang muncul.
N = Jumlah aktivitas pembelajaran keseluruhan (Indarti, 2008: 76).
Kriteria aktivitas guru :
0 – 20  Kemahiran guru saat pembelajaran sangat rendah
21 – 40  Kemahiran guru saat pembelajaran pembelajaran rendah
41 – 60  Kemahiran guru saat pembelajaran pembelajaran cukup
61 – 80  Kemahiran guru saat pembelajaran pembelajaran baik
81 – 100  Kemahiran guru saat pembelajaran pembelajaran sangat baik
Kriteria aktivitas siswa :
80% - 100% = Sangat Baik
66% - 79%
= Baik
56% - 65%
= Cukup
40% - 55%
= Kurang
0% - 39%
= Sangat kurang (Arikunto, 2009: 245)

61

dengan

(a)

Untuk tes hasil belajar bisa dinyatakan

pada setiap tes yang diberikan guru di

tuntas

telah

setiap siklusnya. Data tersebut diolah

mendapatkan nilai ketuntasan dengan

dengan tujuan mengetahui kemampuan

prosentase 65 % ke atas. Sedangkan

anak dalam materi menulis puisi

ketuntasan klasikal tercapai jika paling

memanfaatkan lingkungan. Rentang

sedikit 75 % siswa tuntas dalam

nilai 60-100 untuk tiap-tiap puisi siswa.

belajarnya (Djamarah, 2005 : 98).

Rentang

belajar

.

apabila

nilai

dapat

ditentukan

berdasarkan adaptasi dari Rofi’uddin,

Hasil pembelajaran siswa

(1999: 273) diantarannya:

nampak pada pemerolehan nilai siswa

Tabel 1 Aspek Penilaian Menulis Puisi
No
Aspek yang dinilai
Skor
Kesesuaian judul dengan isi
10-20
1.
Majas
10-20
2.
Diksi (pilihan kata)
10-20
3.
Pengimajinasian
10-20
4.
Kerapian
tulisan
10-20
5.
100
Skor maksimal
( adaptasi Rofi’uddin, 1999: 273)
Menghitung nilai akhir (NA)

rumus:

dalam tes, peneliti menggunakan
NA 

Skor yang diperoleh siswa
x100 ..........................................(b)
Skor total

Untuk memperoleh rata-rata nilai

kelas yang dapat dirumuskan dengan:

Rata-rata kelas
...............................................(c)
Keterangan :

Ketuntasan

M

: Mean (nilai rata-rata)

∑X

: Jumlah nilai siswa

N

: Jumlah siswa (Arikunto, 2009: 264)

belajar

dikategorikan

dipresentase taraf serap dengan rumus

menjadi dua yaitu ketuntasan belajar
perorangan

dan

klasikal

sebagai berikut:

dapat

62

.

.. ........................................................... .......................... (c)
Keterangan :
P = Persentase
n = Jumlah siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah seluruh siswa (Aqib, 2009: 41)

Tingkat ketuntasan belajar secara

menggunakan

klasikal

sebagai berikut:

ditentukan

80% - 100%
66% - 79%
56% - 65%
40% - 55%
0% - 39%

dengan

kriteria

penilaian

= Sangat Baik
= Baik
= Cukup
= Kurang
= Sangat kurang (Arikunto, 2009: 245)

HASIL DAN PEMBAHASAN

siswa di siklus I yang dilakukan dua

Hasil Penelitian Siklus I

validator ditampilkan pada Tabel 1.

Secara keseluruhan observsi
aktivitas yang dilakukan guru dan
Tabel 2. Rekapitulasi observasi aktivitas yang dilakukan guru dan siswa pada siklus 1
No.

Aspek Penilaian

1

Aktivitas guru siklus I
padapertemuan ke I
Aktivitas guru siklus I
pada pertemuan ke II
Skor total aktivitas guru siklus I
Aktivitas siswa pada siklus I
pertemuan ke I
Aktivitas siswa pada siklus I
pertemuan ke II
Skor total aktivitas siswa
pada siklus I

2

3
4

Observasi
dilakukan guru

aktivitas

Skor
Total

Skor yang diharapkan skor total

70,19

75 poin

70,19

75 poin
70,19

72,5

75%

71,4

75%
71,4%

pembelajaran, tetapi belum mencapai

yang

skor yang diharapkan, sebesar 75 poin.

pada siklus I di

Observasi

pertemuan ke I dan pertemuan ke II yang

dilakukan

skor yang sama yaitu 70,19 poin, dan

Pertemuan I yang yang diamati kedua

skor total aktivitas guru dari siklus I

observer memperoleh skor 72,5%.

yaitu 70,19 poin, menunjukkan bahwa

Sedangkan

guru sudah baik dalam melaksanakan

mendapatkan skor 70,31% dari kedua

di

pada

yang

diamati kedua observer memperoleh

63

siswa

aktivitas

siklus

pertemuan

I

II

pertemuan tersebut diperoleh skor total

mengerjakan evaluasi siswa masih

71,4%.

mencontek; (d) penggunaan waktu

Menunjukkan aktivitas yang

dilakukan siswa selama pembelajaran

belum sesuai dengan jadwal.

sudah baik, tetapi belum mencapai
presentase

yang

diharapkan,

Refeksi dari siklus I antara lain: (a)

yaitu

guru perlu melakukan kontrak belajar;

sebesar 75%.

(b)

dalam

memberikan

bimbingan

Pada siklus ke I, yang tuntas

harus jelas (c) guru harus meyesuaikan

adalah 31 siswa dan yang belum

waktu yang telah dijadwalkan; (d)

tuntas 17 siswa. Maka presentase

siswa dikondisikan untuk tenang agar

ketuntasan belajar siklus I secara

mudah

klasikal belum mencapai ketuntasan

memperhatikan guru.

berkosentrasi

dan

belajar, dikarenakan jumlah siswa

Refleksi dari siklus I pertemuan II

yang mencapai kriteria minimal (68)

antara lain: (a) guru harus memperbaiki

hanya 64,58% kurang dari persentase

pengelolaan kelas; (b) guru harus tegas

ketuntasan yang dikehendaki,

yaitu

memberikan kontrak belajar agar siswa

penelitian

tertib saat pembelajaran; (c) guru lebih

sebesar

75%.

Maka

dilanjutkan pada silklus II.

memotivasi agar siswa lebih semangat;

Catatan lapangan yang diperoleh

(d) saat memberi evaluasi harus jelas;

di siklus ke I pertemuan I terdapat

(e) saat mendengarkan bimbingan guru

kendala -kendala sebagai berikut: (a)

siswa lebih diberi tanggungjawab; (f)

pengelolaan kelas kurang; (b) saat

dalam memberi tanggapan siswa lebih

pembelajaran siswa ramai sendiri (c)

menghargai teman.

guru

Hasil Penelitian Siklus II

siswa

kurang
dalam

bisa

mengkondisikan

pembelajaran

di

Secara keseluruhan

observasi

lingkungan sekitar; (d) pada saat

aktivitas yang dilakukan guru dan

mengerjakan LKS siswa masih saling

siswa yang dilakukan dua validator

mencontek teman; (e) penggunaan

dalam siklus ke II ditampilkan pada

waktu tidak sesuai dengan jadwal.

Tabel 3.

Catatan lapangan yang diperoleh
siklus I pertemuan II terdapat kendalakendala sebagai berikut: (a) dalam
proses pembelajaran siswa tidak tertib
(ramai), (b) guru kurang tegas dalam
memberikan kontrak belajar; (c) saat
64

Tabel 3. Rekapitulasi observasi aktivitas yang dilakukan guru dan siswa siklus ke II
No.

Aspek Penilaian

1

Aktivitas guru pada siklus
II pertemuan ke I
Aktivitas guru pada siklus
II pertemuan ke II
Skor total aktivitas yang
dilakukan guru pada siklus II
Aktivitas siswa pada siklus
II pertemuan ke I
Aktivitas siswa pada siklus
II pertemuan ke II
Skor total aktivitas yang
dilakukan siswa pada siklus II

2

3
4

Observasi

aktivitas

Skor
Total

Skor yang diharapkan skor total

88,84

75 poin

88,84

75 poin
88,84

90%

75%

87,5

75%
88,75%

yang

baik saat pembelajaran dan sudah

pada siklus ke II

mencapai presentase yang diharapkan

Pertemuan ke I dan pertemuan II yang

dalam pembelajaran ini sebesar 75%

diamati kedua observer memperoleh

dari seluruh aktivitas siswa. Semua

skor yang sama yaitu 88,84 poin, dan

aktivitas siswa sudah mencapai skor

skor total aktivitas yang dilakukan guru

baik, karena dalam pembelajaran siswa

dari siklus II yaitu 88,84 poin, ini

sudah mengikuti pembelajaran dengan

menunjukkan guru sudah baik sekali

baik, walaupun belum sempurna.

dilakukan guru

dalam melaksanakan pembelajaran dan

Saat Siklus ke II, siswa yang tuntas

sudah mencapai skor yang diharapkan

adalah 42 siswa yang belum tuntas 6

dalam pembelajaran sebesar 75 poin

siswa.

dari seluruh aktivitas guru. Semua

belajar siklus II secara klasikal sudah

aktivitas guru sudah mencapai skor

tuntas

baik, karena dalam pembelajaran guru

presentase 87,5%, dan yang tidak tidak

sudah

tuntas

menerapkan

pembelajaran

langkah-langkah

dengan

sangat

baik,

Maka

presentase

dalam

ketuntasan

belajarnya

12,5%.

Melihat

dengan

presentase

ketuntasan, dinyatakan kelas V berhasil

walaupun belum sempurna.

dalam

Observasi siswa pada siklus ke II

pembelajaran

menulis

puisi

bebas.

pada pertemuan I yang diamati oleh

Catatan

lapangan

siklus

II

kedua observer memperoleh skor 90%,

pertemuan

sedangkan

belajaran berjalan dengan baik. Adapun

di

pertemuan

ke

II

I

menunjukkan

pem-

memperoleh skor 87,5%. Skor total

kendala-kendala

yang

terjadi

dapat

88,75%, ini

diatasi

seperti

ketika

siswa

ramai

sendiri,

guru

membuktikan aktivitas

yang dilakukan siswa sudah sangat
65

menjalankan

kontrak

belajar sehingga siswa mematuhinya,

Berdasarkan

dan pembelajaran berjalan lancar.

siswa, aktivitas guru, dan evaluasi akhir

Adapun kendala yang dihadapi

siklus

II

peningkatan

yang

aktivitas

sudah

memenuhi

pada siklus II pertemuan II yang didapat

ketuntasan minimal maupun klasikal

dari catatan lapangan menunjukkan

telah

pembelajaran berjalan dengan baik,

memuaskan. Dengan demikian peneliti

adanya kendala yang terjadi dapat

memutuskan untuk tidak meneruskan di

diatasi seperti ketika siswa ramai guru

siklus berikutnya.

lebih tegas lagi memberikan kontrak
belajar,

siswa

lebih

berhasil

dengan

baik

dan

PTK dilakukan oleh peneliti dengan
sumber belajar berupa lingkungan sekitar

diberi

meningkatkan

kemampuan

tanggungjawab agar tidak mencontek,

terbukti

dan memberi arahan siswa saat memberi

menulis puisi. Penelitian dilakukan

tanggapan

dengan

dan

lebih

menghargai

dua siklus dan terdiri dari 2

pertemuan pada tiap siklus. Persiklus

pendapat teman.

terdiri dari tiga tahap kegiatan yaitu,
tahap perencanaan, pelaksanaan dan

PEMBAHASAN
pengamatan

observasi, serta tahap refleksi. Pada

aktivitas guru, aktivitas siswa, dan

pembahasan ini akan dibahas hasil data

evaluasi

Berdasarkan

hasil

II

peneliti

tentang aktivitas yang dilakukan guru,

untuk

melihat

siswa, hasil peningkatan keterampilan

kelemahan-kelemahan yang terjadi dan

menulis puisi, dan penemuan kendala-

harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.

kendala

Pada siklus II aktivitas guru meningkat

lingkungan .

akhir

merefleksi

siklus

kembali

dalam

memanfaatkan

sebanyak 18,27 poin. Nilai akhir dari

Menurut Barlia (2006: 13) Guru

aktivitas yang dilakukan guru pada

yang kreatif dan efektif adalah guru

siklus ke I adalah 70,19 poin meningkat

yang dapat memanfaatkan benda dan

menjadi 88,46 poin di siklus II. Untuk

obyek

aktivitas siswa meningkat 17,35%. Pada

sumber belajar, dan dapat mengatifkan

siklus I 71.4 % siswa telah aktif

panca

mengikuti pembelajaran

siklus ke II

membimbing untuk mengaktifkan panca

88,75% siswa telah aktif mengikuti

indera siswa untuk belajar langsung

pembelajaram. Serta nilai evaluasi siswa

dengan lingkungan sekitar.

yang

telah

mencapai

disekitarnya

indera

anak.

Dibuktikan

ketuntasan

untuk

menjadi

Disini

observasi

guru

untuk

aktivitas guru yang mendapat skor akhir

minimal sebanyak 87,5% dari 64,58.
66

70,19 yang termasuk kriteria guru baik

bimbingan

dalam

mengerti apa yang harus mereka

melaksanakan

pembelajaran.

Namun masih ada aspek yang mendapat
nilai

rendah.

Yaitu

agar

siswa

lebih

lakukan.

melakukan

.

Mampu dalam mengelola waktu

pengelolaan kelas,kontrak belajar dan

agar kegiatan pembelajaran sesuai

pengarahan kepada siswa, memotivasi

dengan

siswa,

Observasi aktivitas yang dilakukan

memberi

,bimbingan,

pengelolaan waktu/ kesesuaian waktu.
Melihat

pembelajaran.

guru di siklus ke II terbukti nilai

pada

yang diperoleh guru adalah 88,46

guru

memperbaiki

poin. Nilai tersebut menunjukkan

saat

melaksanakan

bahwa guru sudah sangat baik saat

pembelajaran yang memanfaatkan

pembelajaran dengan sumber belajar

lingkungan. Beberapa hal yang

dari

dilakukan guru antara lain dalam

dengan siklus I nilai aktivitas yang

menjalankan

kelas

dilakukan guru pada siklus ke II

kontrak belajar dilakukan lebih

mengalami kenaikan sebesar 18,27

tegas dan melakukan pendekatan

poin.

siklus

I,

kinerjanya

kepada

kekurangan

rencana

pengelolaan

siswa

sehingga

guru

lingkungan.

Melihat

Dibandingkan

target

yang

belum

mengenal karakter-karakter siswa.

tercapai yaitu 71,4% siswa yang aktif

Mengenal karakter siswa bertujuan

dalam mengikuti pembelajaran guru

agar guru lebih mudah dalam

melakukan refleksi agar kelemahan-

menguasai
mempermudah

siswa

dan

kelemahan yang terjadi di siklus I tidak

guru

dalam

muncul lagi di siklus II sehingga

pengelolaan kelas.
Saat

persentase

mengkondisikan

siswa

aktivitas

siswa

dapat

meningkat dan memenuhi target yaitu

guru perlu tegas dalam memberikan

75%. Siswa

kontrak belajar dan

memberi

pembelajaran siklus I 71.4 %, terjadi

penjelasan saat akan keluar kelas/di

peningkayan di siklus II 88,75% siswa.

lingkungan

Aspek-aspek

yang

dengan kondisi lapangan/lingkungan

rendah

siklus

I

sekolah

peningkatan

skor.

Tertib

sekolah,

dan

disesuaikan

kondisi

siswa.

di

yang aktif mengikuti

mendapat

skor

mengalami
dalam

Memberikan bimbingan seharusnya

pembelajaran di lingkungan sekolah/pun

penyampaian guru lebih jelas, adil

di dalam kelas, mengerjakan LKS dan

dan menyeluruh dalam memberi

evaluasi, memberi tanggapan.
67

Dalam penelitian ini di siklus

SIMPULAN

II meningkat sebanyak memanfaatkan

Berdasarkan hasil penelitian

lingkungan seitar sebagai sumber

maka dapat disimpulkan bahwa: (1)

belajar. Sehingga di dalam nilai

Proses

evaluasi akhir siswa yang berupa nilai

oleh guru dengan sumber belajar

ketuntasan keterampilan menulis puisi

lingkungan baik dilaksanakan di kelas

nilai rata-rata disiklus I adalah 69,79.

V. Dibuktikan adanya peningkatan

Kemudian 9,16 menjadi 78,95.

aktivitas

pelaksanaan

guru

pembelajaran

dalam

proses

Penelitian ini tidak terlepas

pelaksanaan pembelajaran pada siklus

dari kendala. Kendala yang dihadapi

I aktivitas guru mencapai 70,19 poin

peneliti terkait kesiapan psikologis

meningkat drastis pada siklus II

guru

akan

sebesar 88,46 poin; (2) aktivitas yang

serta

dilakukan siswa saat pembelajaran

efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

pada siklus ke I aktivitas siswa secara

Adapun

keseluruhan

dan

siswa.

mempengaruhi

Hal

ini

kelancaran

kendala-kendala

yang

mencapai

persentase

dihadapi peneliti selama kegiatan

sebesar

adalah pengelolaan kelas, melakukan

peningkatan drastis pada siklus II

kontrak

menjadi

belajar

dan

pengarahan

71,4%

kemudian

88,75%.

Hal

terjadi

ini

kepada siswa, mengkondisikan siswa

menunjukkan bahwa sumber belajar

saat belajar di luar kelas, memberi

lingkungan

bimbingan,

aktivitas siswa dalam pembelajaran;

pengelolaan

waktu/

dapat

meningkatkan

kesesuaian waktu. Sumber belajar

(3)

berupa lingkungan sekitar terbukti

mengalami

meningkatkan

dalam

lingkungan menjadi sumber untuk

menulis puisi di kelas V Madrasah

menentukan objek yang diamati dan

Ibtidaiyah Bahrul Ulum Gresik.

menentukan

kemampuan

Namun
memperhatikan

hasil

kemampuan

menulis

peningkatan

ide

pokok

puisi
setelah

dalam

dengan

penulisan puisi. Peningkatan hasil

pengamatan

belajar siswa dapat dilihat dari rata-

baik pada saat siklus I dan II terbukti

rata hasil belajar

bahwa

lingkungan

64,58% menjadi 87,5% pada siklus II;

meningkatkan

(4) kendala-kendala yang dihadapi

sekitar

pemanfaatan
dapat

siklus I sebesar

kemampuan dalam menulis puisi

guru

yang telah dilaksanakan oleh peneliti

antara lain: (a) Guru harus mampu

pada kelas V .

mengelola kelas dengan baik. Jika
68

saat

kegiatan

pembelajaran

tidak, kelas akan menjadi ramai dan

menggunakan

tidak

dengan materi.

terkontrol

dalam

kegiatan

pembelajaran; (b) harus tegas dalam

Arikunto, Suharsimi dkk. 2009.
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas untuk Guru
SD, SLB dan TK. Bandung: CV
Yrama Widya.
Barlia, Lily. 2006. Mengajar Dengan
Pendekatan Lingkungan Alam
Sekitar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Jenderal
Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru
dan anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, B. Syaiful dan Aswan Zain.
2010.
Strategi
Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Djuanda, Dada. 2006. Pembelajaran
Bahasa
Indonesia
Yang
Komunikatif
dan
Menyenangkan.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional Jenderal Pendidikan
Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Indarti, Titik. 2008. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dan Penulisan
Ilmiah. Surabaya: Lembaga
Penerbit FBS Unesa.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra
Anak Pengantar Pemahaman
Dunia
anak.
Yogyakarta:
Gajah Mada University.
Rofi’udin,
Ahmad.dkk.
1999.
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Kelas
Tinggi.
Jakarta:
Kencana.

dapat terkontrol; (c) guru harus
mampu mengkondisikan siswa di
lingkungan sekolah agar siswa tidak
ramai dan berlari kesana kemari; (d)
Guru harus mampu membimbing
siswa secara personal dan adil agar
siswa tidak bingung sendiri; (e)
perlunya pengelolaan waktu yang
tepat sehingga pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan RPP.
Dengan memperhatikan hasil
yang diperoleh pada penelitian ini,
maka disarankan kepada: (1) guru
lingkungan

sebagai

sumber belajar menulis puisi bebas
karena dapat memberikan motivasi
dan minat belajar siswa sehingga
membantu siswa lebih fokus dalam
belajar meningkatkan keterampilan
menulis puisi dan penguasaan materi;
(2)

siswa

menyadari

pentingnya

partisipasi aktif dalam pembelajaran
di kelas maupun di luar kelas agar
memperlancar

dalam

memahami

suatu konsep atau materi sehingga
dapat meningkatkan hasil belajarnya;
(3) Peneliti yang menggunakan acuan
dalam melakukan penelitian untuk
melakukan

pembenahan

sesuai

DAFTAR RUJUKAN

pemberian kontrak belajar agar siswa

menjadikan

lingkungan

pada

pembelajaran menulis puisi dengan
69