PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
(PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG)
EFFECT OF INTERNAL CONTROL OF THE EFFECTIVENESS OF PROPERTY MANAGEMENT AREA
(ON THE DEVICE OF GOVERNMENT WORK UNIT BANDUNG)
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Jenjang Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh : Rohmi Fitria 1003175
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
LEMBAR HAK CIPTA
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
(PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG)
Oleh Rohmi Fitria NIM 1003175
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rohmi Fitria 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
(4)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK
DAERAH
(PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG)
ABSTRAK
Oleh:
Rohmi Fitria 1003175
Dosen Pembimbing:
Dr. H. Nono Supriatna, M.Si Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pengendalian Internal Barang Milik Daerah Terhadap Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah. Penelitian ini terdiri dari variabel independen, yaitu Pengendalian Internal Barang Milik Daerah, dan variabel dependen, yaitu Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah. Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Terdapat Pengaruh positif antara pengendalian Internal Barang Milik Daerah dengan Efektifitas pengelolaan Barang Milik Daerah. Hipotesis ini diuji dengan menggunakan analisis statistik korelasi Spearman Rank, sedangkan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut.
Dari hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa Pengendalian Internal Barang Milik Daerah mempunyai pengaruh terhadap Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah dengan nilai koefisien determinasi 10,9%, yang artinya 10,9% Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah dipengaruhi oleh Pengendalian Internal Barang Milik Daerah, dan sisanya 89,1 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(5)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci: Pengendalian Internal, Efektifitas, Pengelolaan Barang Milik Daerah. EFFECT OF INTERNAL CONTROL OF THE EFFECTIVENESS OF
PROPERTY MANAGEMENT AREA
(ON THE DEVICE OF GOVERNMENT WORK UNIT BANDUNG)
ABSTRACK
By:
Rohmi Fitria 1003175
Preceptor Lecturer:
Dr. H. Nono Supriatna, M.Si Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak
This study aims to determine how much the Internal Control Effect of Regional Property Against Regional Property Management Effectiveness. This study consists of the independent variables, namely the Internal Control Regional Property, and the dependent variable, namely the Regional Property Management Effectiveness. This research was conducted at the regional work units Government of Bandung.
The method used in this research is descriptive research method. The sampling technique used is Proportionate Stratified Random Sampling. The hypothesis of this study is "There is a positive effect of internal control by the Regional Property Regional Property management effectiveness. This hypothesis was tested using Spearman Rank correlation statistical analysis, while the coefficient of determination is used to determine how much influence it.
From the results of hypothesis testing, we concluded that the Internal Control Regional Property has an influence on Regional Property Management Effectiveness with determination coefficient of 10.9%, which means that 10.9% Regional Property Management Effectiveness of Internal Control is affected by
(6)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
the Regional Property, and the remaining 89.1 influenced by other factors not examined in this study.
(7)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR i
UCAPAN TERIMA KASIH ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Rumusan Masalah……….9
1.3 Tujuan Penelitian 9
1.4 Kegunaan Penelitian 10
(8)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1 Kajian Pustaka………..11
2.1.1 Pengendalian Internal………..11
2.1.1.1 Definisi Pngendalian Internal……….11
2.1.1.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal……….12
2.1.1.3 Unsur- unsur Pengendalian Internal……….…...…….…..13
2.1.1.4 Karakteristik Pengendalian Sektor Publik………..14
2.1.1.5 Keterbatasan Sistem Pengendalian Internal………16
2.1.2 Efektifitas Pengelolaan Barang Milik daerah 17 2.1.2.1 Definisi Efektifitas………..17
2.1.2.2 Pengertian A s e t d a n E f e k t i f i t a s P e n g e l o l a a n B a r a n g M i l i k D a e r a h … … … … … … … . 1 8 2 . 1 . 2 . 3 Strategi Pengelolaan Barang Milik Daerah……….20
2.1.2.4 P r i n s i p D a s a r P e n g e l o l a a n B a r a n g M i l i k D a e r a h………...20
2 . 1 . 2 . 5 Siklus Pengelolaan Barang Milik Daerah………...21
2.1.2.6 A z a s - A z a s P e n g e l o l a a n B a r a n g M i l i k D a e r a h … … … 2 3 2.1.2.7 T u j u a n d a n S a s a r a n M a n a j e m e n A s e t … … … . 2 4 2.3 Penelitian Terdahulu 24 2.4 Kerangka Pemikiran 26 2.5 Hipotesis……….31
(9)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian 32
3.2 Metode Penelitian 32
3.2.1 Desain Penelitian 32
3.2.2 Operasionalisasi Variabel 33
3.2.3 Populasi Dan Sampel Penelitian 39
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 43
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis……….…44
3.2.5.1 Teknik analisis data 44 3.2.5.2 Rancangan pengujian hipotesis 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 51 4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subjek Penelitian 51 4.1.2 Analisis data responden 54 4.1.2.1 Data responden bedasarkan jenis kelamin………..54
4.1.2.2 Data responden berdasarkan pendidikan………55
4.1.2.3 Data responden berdasarkan masa jabatan……….56
4.1.3 Analisis data responden………...56
4.1.3.1 Pengendalian internal Barang Milik Daerah……….………….58
4.1.4 Pengujian data 88 4.1.4.1 Pengujian validitas instrument……….88
4.1.4.2 Pengujian reliabilitas instrument………..91
4.2 Pengujian Hipotesis………...94
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………...96
4.3.1 Pengendalian Internal Barang Milik Daerah……….…..96
4.3.2 Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daearh………..99 4.3.3 Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Efektifitas Pengelolaan
(10)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Barang Milik Daerah………..…102
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 104
5.2 Saran 105
DAFTAR PUSTAKA 106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(11)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel1.1 Laporan realisasi belanja modal pada SKPD pemerintah
kota bandung 6
Tabel2.1 Ringkasan hasil penelitian terdahulu 25
Tabel3.1 Operasionalisasi Variabel 34
Tabel3.2 Sampel penelitian 39
Tabel3.3 Skor jawaban responden 45
Tabel3.4 Kriterian rentang pengklasifikasian 46
Tabel3.5 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi 50
Tabel4.1 Latar belakang pendidikan responden 54
Tabel 4.2 Latar belakang pendidikan responden………55
Tabel 4.3 Data masa jabatan responden……….56
Tabel 4.4 Nilai Bobot standar………58
Tabel 4.5 Item pernyataan 1………..59
Tabel 4.6 Item pernyataan 2………..60
Tabel 4.7 Item pernyataan 3………..61
Tabel 4.8 Item pernyataan 4………..62
Tabel 4.9 Item pernyataan 5………..63
Tabel 4.10 item pernyataan 6………64
Tabel 4.11 Item pernyataan 7………65
Tabel 4.12 Item pernyataan 8………66
Tabel 4.13 Item pernyataan 9………67
Tabel 4.14 Item pernyataan 10………..68
Tabel 4.15 Item pernyataan 11………..69
Tabel 4.16 Item pernyataan 12………..70
Tabel 4.17 Item pernyataan 13………..71
Tabel 4.18 Item pernyataan 14………..72
Tabel 4.19 Item pernyataan 15………..73
Tabel 4.20 Item pernyataan 16………..74
(12)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.22 Nilai Bobot variabel X………...76
Tabel 4.23 Item pernyataan 1………...78
Tabel 4.24 Item pernyataan 2………...79
Tabel 4.25 Item pernyataan 3………...80
Tabel 4.26 Item pernyataan 4………...81
Tabel 4.27 Item pernyataan 5………...82
Tabel 4.28 Item pernyataan 6………...83
Tabel 4.29 Item pernyataan 7………...84
Tabel 4.30 Item pernyataan 8………...85
Tabel 4.31 Item pernyataan 9………...86
Tabel 4.32 Nilai bobot variabel Y………87
Tabel 4.33 Hasil uji validitas variabel X………..89
Tabel 4.34 Hasil uji validitas variabel Y………..90
Tabel 4.35 Uji Reliabilitas Variabel Pengendalian Internal Barang Milik Daerah (X)………..92
Tabel 4.36 Uji Reliabilitas Variabel Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah (X)………..93
Tabel 4.37 Model Summaryb………....94
(13)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peradigma penelitian 30
(14)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Formulir Frekuensi Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 SuratPenetapanDosenPembimbingSkripsi 102
Lampiran 3 SuratKeteranganIzinPermintaan Data Penelitian 106
Lampiran 4 SuratKeterangandariInstansi 107
Lampiran 5 SuratKeteranganMengikuti Seminar Penelitian 108
Lampiran 6 FormulirPerbaikan (Revisi) Seminar 109
Lampiran 7 LaporanLabaRugi Perusahaan 113
Lampiran 8 RincianBiayaOperasional Perusahaan 118
Lampiran 9 HasilUji Data Penelitian 123
Lampiran 10 FormulirPerbaikan (Revisi) Sidang 127
(15)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Sejak reformasi keuangan negara bergulir, yang ditandai dengan terbitnya Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah Republik Indonesia telah membangun komitmen yang kuat untuk memenuhi prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui pengelolaan keuangan yang sehat dan modern (sound and modern). Lingkup perubahan yang terjadi sangat mendasar dan bersifat menyeluruh, termasuk di dalamnya adalah pengelolaan aset Negara/ Aset Daerah. International best practice memperlihatkan peran strategis pengelolaan aset Negara/ daerah sebagai salah satu indikator penting dalam pengelolaan anggaran Negara/ daerah dan upaya perwujudan akuntabilitas tata kelola suatu keuangan Negara/ daerah.
Diterbitkannya UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU ini menjadi titik perubahan paradigma pengelolaan aset negara, dari semula sebagai aset administrator menjadi aset menejer. Hal ini diikuti dengan pembentukan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai eselon satu di lingkungan Kementerian Keuangan yang memiliki fungsi kelembagaan untuk mengelola kekayaan negara/ daerah, guna mendorong optimalisasi penerimaan,
(16)
2
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efisiensi pengeluaran, dan efektifitas pengelolaan aset Negara/daerah dalam rangka mewujudkan good governance dan pengamanan fiscal sustainability.
Sebagai pedoman pengelolaan aset negara, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) yang diubah dengan PP Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan BMN/D dengan beberapa aturan teknis, seperti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN, PMK Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Kodefikasi dan Penggolongan BMN, PMK Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN, dan PMK Nomor 2/PMK.06/2008 yang diubah dengan PMK Nomor179/PMK.06/2009 tentang Penilaian BMN, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 17 Tahun 2006 untuk BMD.
Sejalan dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan BMD, Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 38 tahun 2008 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2006, serta Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 9 tahun 2008 tentang pengelolaan Barang Milik Daerah pada SKPD diseluruh Indonesia, good governance dan good goverment
(17)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terjadi kelemahan dan hambatan pada masing- masing Pemda di Indonesia, diantaranya yaitu kurangnya kompetensi dan koordinasi antara pengelola keuangan dengan pengelola barang dimasing- masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah dalam bentuk laporan yang berkualitas, serta pengelolaan BMD yang belum berkembang dengan baik di lingkungan pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi, sehingga perlu menjadi perhatian bagi Pemda untuk meningkatkan kompetensi dari sumber daya manusia yang akan mengurus dan mengelola aset pemerintah, dan diharapkan aset- aset daerah mampu dioptimalkan penggunaan dan pemanfaatannya dalam menunjang fungsi pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, Dalam proses pengelolaan Barang Milik Daerah pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemerintah Indonesia, terjadi ketidaksesuaian antara pengeluaran anggaran dengan peraturan perundang-undangan, serta pengendalian internal yang lamban dalam penyusunan Surat pertanggungjawaban, sehingga perlu dilakukan pembenahan internal, karena pada beberapa SKPD masih ada yang belum faham prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan serta sistem pengendalian internal.
Perwujudan transparansi, akuntabilitas publik, dan Value For Money
(efektifitas, efisiensi, dan ekonomis) dapat dibantu oleh bidang akuntansi yang berperan menghasilkan informasi dalam menejemen keuangan Negara. Namun pada pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah (LKPD) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, sejumlah daerah di Pemerintah Kota Bandung, mendapat
(18)
4
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
opini wajar dengan pengecualian (WDP) yang telah diperiksa BPK. Menurut inspektorat kota Bandung, yang menyebabkan wajar dengan pengecualian tersebut, yaitu karena aspek BMD, pengelolaan piutang daerah, persediaan, dan hibah bansos. Selain itu, menurut Hadi Purnomo, hasil evaluasi BPK, menunjukan bahwa LKPD yang memperoleh opini WTP dan WDP pada umumnya telah memiliki sistem pengendalian internal (SPI) yang memadai, sedangkan yang memperoleh opini Tidak Memberi Pendapat dan Tidak Wajar (TW) memerlukan perbaikan Sistem Pengendalian Internal. (www.bpk.go.id)
Menurut salah satu staf seksi dokumentasi, sertifikasi, dan mutasi Aset pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Rabu, 23 Oktober 2013), pengelolaan Barang Milik Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah kota Bandung, dalam proses penghapusan, seringkali terdapat barang atau aset yang sudah tidak layak pakai (rusak), akan tetapi pada data Barang Milik Daerah yang dicatat oleh DPKAD belum dilakukan penghapusan, sehingga pada laporan keuangan dengan laporan aset perlu dilakukan rekonsiliasi. Selain itu, pada proses pengadaan, seringkali terjadi keterlambatan penyerahan berita acara oleh pemerintah pusat atau pemerintah provinsi dalam melakukan pengadaan aset pada Satuan Kerja Perangkat Daerah pemerintah Kota Bandung, yang berefek pula pada terjadinya keterlambatan pelaporan SKPD kepada DPKAD, sehingga penginputan data oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mengalami
(19)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterlambatan pula, namun hal ini masih dapat diatasi oleh pegawai DPKAD, sehingga pengadaan masih bisa dilaksanakan dengan cukup baik.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri No.17 Tahun 2007, Laporan hasil pengadaan harus dilengkapi dengan dokumen- dokumen yang lengkap, termasuk berita acara, dan dalam peraturan tersebut, diatur juga mengenai prosedur pengadaan, yaitu sebelum di lakukan pengadaan barang dan jasa, terlebih dahulu SKPD melakukan perencanaan, dengan mengajukan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, untuk kemudian dianalisis oleh tim asistensi anggaran dan tim asistensi dewan, agar mendapatkan persetujuan. Apabila terjadi pengadaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan, hal ini diakibatkan karena proses perencanaan yang kurang baik, dimana perencanaan yang baik yaitu perencanaan yang dijalankan berdasarkan aspirasi masyarakat dan berdasarkan kebutuhan skala prioritas serta kecukupan anggaran yang tersedia. Sedangkan jumlah kebutuhan barang, ditetapkan dengan mempertimbangkan besaran organisasi atau jumlah pegawai dalam satu organisasi, beban tugas dan tanggung jawabnya, supaya tercapai prinsip efisiensi dan efektifitas dalam pengadaan barang.
Sebelum dilakukan pengadaan dan siklus manajemen aset berikutnya, perlu dilakukan terlebih dahulu proses perencanaan untuk mengidentifikasi
(20)
6
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesenjangan atau perbedaan antara aset- aset yang telah ada (existing asset) dan aset- aset yang dibutuhkan dalam menyediakan pelayanan. Perencanaan juga mengidentifikasi aset- aset yang memerlukan penggantian, pembaruan atau perbaikan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan pelayanan. Kebutuhan aset- aset baru selama periode perencanaan, akan dilunakkan dengan pertimbangan atas alternatif- alternatif kepemilikan aset. Begitu dilakukan, maka biaya modal yang termasuk bagian dari strategi aset, dapat dialihkan kedalam estimasi anggaran pengeluaran dan operasi. (Muchtar, 2012)
Menurut Kepala seksi pengamanan dan penanganan sengketa Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Bandung (25 November 2013), SKPD- SKPD pemerintah kota Bandung dalam melaksanakan Peraturan Menteri No.17 Tahun 2007, melakukan prosedur pengadaan, dengan melakukan pengajuan Rencana Kerja Anggaran (RKA), yang seharusnya disertakan pula pengajuan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Hal ini dapat mengakibatkan pembelanjaan pada SKPD Pemerintahan Kota Bandung relatif mengalami kenaikan yang signifikan, namun pada kenyataanya, dengan pengajuan Rencana Kerja Anggaran yang dilaksanakan setelah pengajuan RKBMD dan RKPBMD, realisasi belanja modal masih berada dalam kisaran yang wajar. Berikut Laporan Realisasi APBD belanja modal dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada
(21)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung:
Tabel 1.1 Laporan Realisasi Belanja Modal Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung tahun 2009- 2012 (dalam ribuan rupiah):
Belanja Modal Tahun
2009 2010 2011 2012
Tanah 95.581.603 106.606.412 122.265.338 212.334.010 Peralatan dan
Mesin
45.784.919 63.505.792 86.932.896 100.488.874
Bangunan Gedung dan Konstruksi dalam Pengerjaan
182.382.366 112.143.617 211.721.386 350.657.524
Jalan, jaringan dan Irigasi
62.500.297 116.305.734 170.385.457 137.809.583
Aset Lainya 4.739.123 7.137.928 20.776.814 5.375.048
Total 390.988.308 405.699.483 612.081.891 806.665.039 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, diolah.
Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa realisasi belanja modal pada SKPD kota Bandung, relatif mengalami kenaikan yang wajar di setiap tahunnya, hal ini mencerminkan bahwa pengelolaan Barang Milik Daerah dilaksanakan sesuai dengan APBD.
Dalam mendukung pengelolaan aset daerah secara efisien dan efektif, serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan aset daerah, maka Pemda perlu menerapkan Sistem Pengendalian Internal sebagai alat untuk mengawasi jalannya
(22)
8
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemerintahan Daerah. Serangkaian proses pengelolaan barang milik daerah hingga menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan, sangat rentan terjadi kecurangan, jika pengendalian internal di setiap SKPD tidak berjalan secara efektif. Selain itu harus ada upaya peningkatan pengendalian internal secara konsisten oleh instansi pemerintah, yaitu dengan mewujudkan pelaksanaan pengendalian internal barang milik daerah secara efektif dan efisien.
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah merupakan sistem pengendalian internal yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, diwajibkan kepada Menteri/pimpinan lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota untuk melakukan pengendalian terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahannya. Tindakan pengendalian diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) terhadap pencapaian efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara. Pengendalian internal akan menciptakan keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk mencapai efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Tujuan dari Pengendalian Internal itu sendiri adalah untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa aset yang dimiliki oleh perusahaan telah
(23)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diamankan sebagaimana mestinya, dan hanya digunakan untuk kepentingan perusahaan semata, bukan untuk kepentingan individu (perorangan) oknum karyawan tertentu. Dengan demikian, pengendalian internal diterapkan agar seluruh aset perusahaan dapat terlindungi dengan baik dari tindakan penyelewengan, pencurian, dan penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan wewenangnya dan kepentingan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Andriany (2009), mengungkapkan bahwa variabel inventarisasi, pembukuan, dan pelaporan secara bersama-sama atau serempak berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan pengamanan aset daerah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mizan Ahmad Siregar (2008) mengungkapkan bahwa Pengelolaan Barang Milik Daerah memberikan dampak yang signifikan terhadap pengamanan aset Daerah pada Kabupaten Deli Serdang.. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu, penelitian-penelitian ini mengukur tingkat efektifitas pengelolaan Barang Milik Daerah di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di Pemerintah Kota Bandung, yang mempunyai pengaruh terhadap pengendalian internal barang milik daerah.
Dengan melihat fenomena yang telah diuraikan diatas, penulis mencoba menuangkan permasalahan ini dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal Barang Milik Daerah Terhadap Efektifitas
(24)
10
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung”.
1.2Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari permasalahan diatas, dan untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka dirumuskan beberapa masalah sehingga bahasan dari penelitian tersebut akan lebih terfokus. Adapun perumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengendalian Internal Barang Milik Daerah yang dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung dalam melaksanakan pengelolaan barang milik daerah.
2. Bagaimana Efektifitas pengelolaan Barang Milik Daerah di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
3. Bagaimana pengaruh Pengendalian Internal Barang Milik Daerah terhadap efektifitas pengelolaan barang milik daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
1.3Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data-data yang diperlukan, yang berhubungan dengan sistem pengendalian internal dan efektifitas
(25)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengadaan Peralatan dan Mesin, untuk kemudian diolah dan dianalisis. Sehubungan dengan latar belakang penelitian dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengendalian Internal Barang Milik Daerah yang dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah.
2. Mengetahui tingkat efektifitas pengelolaan barang milik daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
3. Mempelajari pengaruh Pengendalian Internal Barang Milik Daerah terhadap efektifitas pengelolaan barang milik daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
Dengan disusunnya skripsi ini, diharapkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang ditinjau dari dua aspek, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada penulis mengenai pentingnya pengendalian internal Barang Milik Daerah dan efektifitas pengelolaan barang milik daerah.
(26)
12
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bagi SKPD Pemerintah Kota Bandung, penulis mengharapakan penelitian ini dapat berguna bagi pelaksanaan pengendalian internal Barang Milik Daerah, sehingga dapat meminimalisir masalah- masalah yang berhubungan dengan Barang Milik Daerah itu sendiri, yang akan mempengaruhi efektifitas pengelolaan barang milik daerah.
b. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memahami pentingnya pengendalian internal Barang Milik Daerah dan efektifitas pengelolaan barang milik daerah, serta memberikan kontribusi dalam menciptakan pemerintahan yang baik.
(27)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengendalian internal Barang Milik Daerah dan efektifitas pengelolaan Barang Milik Daerah. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada Pemerintah Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan. Menurut M Nazir (2003: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Penelitian ini di gunakan untuk mempelajari variabel dalam sampel yang ada. Hubungan kausalitas yang terdapat dalam penelitian ini adalah variabel kualitas antara pengendalian internal BMD dengan efektifitas pengelolaan Barang
(28)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Milik Daerah. Seperti yang diungkapkan oleh Husein Umar (2008:8) bahwa,
“Desain Kausal berguna untuk mengukur pengaruh antar variabel penelitian atau
berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
yang lain”, desain tersebut dipilih karena penelitian ini berusaha mengukur
pengaruh antar variabel penelitian.
Data- data yang di peroleh, kemudian di olah, di analisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah di pelajari, sedangkan analisis di lakukan melalui pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode statistik yang relevan untuk menguji hipotesis.
1.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam suatu penelitian, variabel- variabel yang digunakan harus mampu diukur dan didefinisikan dengan baik untuk mendukung analisis atau pengujian sesuai tujuan penelitian, kemudian variabel tersebut akan disajikan dalam bentuk operasional variabel.
Sesuai dengan judul penelitian yang peneliti ambil, yaitu Pengaruh Pengendalian Internal Barang Milik Daerah Terhadap Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah, maka agar penelitian lebih terarah maka peneliti menentukan variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
(29)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Variabel bebas (independent)
adalah Pengendalian Internal Barang Milik Daerah, yaitu Suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku. (Azhar Susanto , 2008:95).
2. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat pada penelitian adalah Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah. Efektifitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan satu atau beberapa tujuan yang telah dicapai (La Midjan dan Azhar Susanto, 2006:100) Pengelolaan Barang Milik Daerah atau Menejemen Aset Asosiasi Transportasi Kanada 1999 (dalam Muchtar, 2012:7) yaitu strategi bisnis yang komprehensif memperkerjakan orang, informasi dan teknologi secara efektif dan efisien dengan mengalokasikan dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan aset yang bernilai dan bersaing.
Dari pengertian- pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Efektifitas Manajemen aset atau pengelolaan Barang Milik Daerah, adalah suatu ukuran dalam pencapaian tujuan mengenai strategi bisnis yang komprehensif dalam memperkerjakan orang, informasi dan teknologi secara efektif dan efisien
(30)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mengalokasikan dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan aset yang bernilai dan bersaing.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variable Variabel Dimensi Indikator Yang
Dianalisis
Skala No. Butir Perta nyaan Variabel Independen: Pengendalian Internal Barang Milik Daerah (X) (COSO:2008)
Lingkungan Pengendalian
1. Struktur organisasi yang memisahkan
wewenang dan
tanggung jawab dengan tegas dalam pengelolaan barang milik daerah SKPD dilengkapi dengan uraian tugas (job description)
2.SKPD
menye-lenggarakan atau mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis kepada penyimpan dan pengurus barang milik daerah untuk mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi pegawai dalam pengelolaan barang milik daerah 3.Penyimpan dan
pengurus barang milik daerah yang tersedia, memiliki
Ordinal Ordinal Ordinal 1,2 3 4
(31)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kompetensi dan pengetahuan untuk menyusun laporan barang milik daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penetapan Risiko
1. Tujuan instansi pemerintah mampu mengidentifikasi dan menganalisis risiko secara spesifik, terukur, realistis, dan
terikat waktu
pengelolaan barang milik daerah
2.Kebijakan yang
dibuat mampu
mendukung
penerapan sistem dan prosedur
pemeliharaan
(maintenance) serta pengawasan atas barang milik daerah.
Ordinal Ordinal 5 6 Aktivitas Pengendalian
1. Setiap rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap barang milik daerah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
2.SKPD dapat
berkoordinasi antara prosedur-prosedur pengelolaan barang milik daerah dalam aktivitas
pengendalian
3.Prosedur yang ada mampu mengatur
Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9
(32)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tentang pengawasan dan penggunaan dokumen/formulir barang milik daerah 4.Pencatatan barang
milik daerah yang berada di
masing-masing Unit
Kerja/SKPD telah dilaporkan tepat
waktu untuk
diintegrasikan oleh Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
5.SKPD melakukan sensus barang milik daerah setiap 5 (lima) tahun sekali dengan maksud melakukan pengamanan barang milik daerah yang
berguna dalam
menyusun Buku
Inventaris dan Buku Induk Inventaris beserta rekapitulasi
barang milik
pemerintah daerah
Ordinal
Ordinal 10
11
Pengawasan 1. Adanya pengawasan secara berkelanjutan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah
2.Pimpinan instansi mampu mengevaluasi alur pengelolaan barang milik daerah secara rutin,
Ordinal
Ordinal 12
(33)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melakukan supervisi, perbandingan,
rekonsiliasi dan tindakan lain terkait dengan pelaksanaan tugas.
3.Mekanisme yang ada mampu
menindaklanjuti penyelesaian dan pelaksanaan
rekomendasi hasil audit dan reviu
Ordinal 14
Informasi Dan Komunikasi
1. SKPD memiliki saluran komunikasi intern sehingga setiap pegawai memahami tanggungjawab
terhadap aktivitas pengelolaan barang milik daerah
2.Pimpinan instansi mampu
memanfaatkan sistem informasi serta mengelola,
mengembangkan, dan memperbarui secara berkelanjutan
3.Laporan barang milik
daerah yang
dihasilkan mampu
untuk dapat
mengelola dan
mengendalikan aset tetap yang dimiliki Unit Kerja/SKPD Ordinal Ordinal Ordinal 15 16 17 Variabel Dependen: Efektifitas
Perencanaan 1 . R e n c a n a
K e b u t u h a
(34)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengelolaan
Barang Milik Daerah
(Muchtar:2012)
n
B a r a n g M i l i k
D a e r a h
( R K B M D ) 2 . D i a n g g
a r k a n d a l a m R e n c a n a K e r j a d a n A n g g a r a n ( R K A S K P D )
3 . B e r p e d o m a n : S t a n d a r B a r a n g , S t a n d a r K e b u t u h a n , S t a n d a r H a r g a
Pengadaan 1 . P e n g a d a a n
m e n g i k u t i a s e t
d a e r a h k e t e n t u a n p e r u n d a n g a n t e n t a n g p e n g a d a a n b a r a n g
d a n j a s a i n s t a n s i p e m e r i n t a h .
Ordinal 3
Penggunaan/ Pemanfaatan
1 . K e j e l a s a n S t a t u s P e n g g u n a a n
(35)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 . P e m a n f a a t a n :
D i s e w a k a n ,
L e a s i n g , P i n j a m p a k a i , K S O
B O T / B T O
Pengamanan dan
Pemeliharaan
1 . P e n g a m a n a n :
A d m i n i s t r a s i ,
H u k u m , F i s i k
2 . P e m e l i h a r a a n r u t i n
3 . P e r b a i k a n b e s a r
Ordinal 6,7
Penghapusan/ Pemindahtang anan
1 . P e n g h a p u s a n : P e m u s n a h a n
2 . P i n d a h t a n g a n : P e n j u a l a n , T u k a r
M e n u k a r , H i b a h , P e n y e r t a a n m o d a l
Ordinal 8,9
Indikator dari variabel tersebut diatas, dituangkan pada suatu daftar pernyataan dalam bentuk kuesioner.
(36)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian.
Populasi menurut Sugiyono (2012: 117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 61 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemerintah Kota Bandung.
Definisi Sampel menurut Sugiyono (2012: 118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel diambil dari SKPD di pemerintah Kota Bandung, yang dikelompokan kedalam 8 jenis instansi pemerintahan (populasi berstrata), yaitu Sekda DPRD= 1, Sekda= 1, Inspektorat= 1, Dinas= 17, Rumah sakit= 3, Badan= 6, Kantor= 2, Kecamatan= 30 dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
N n = --- 1+N(α)²
(Husein Umar, 2004)
Keterangan:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
(37)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
Setelah ditentukan jumlah sampelnya, kemudian peneliti menentukan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan SKPD yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu dengan memberikan batasan proporsi untuk setiap klasifikasi elemen (Sukojo Efferin,dkk, 2008:82)
61 n = ---
1+61(0,10)²
61 = ---
1,61
= 37,8881 ≈ 38 sampel
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa dengan jumlah populasi= 61 SKPD, kesalahan 10%, maka jumlah sampelnya= 38. Karena populasi yang ada heterogen, maka sampel yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Stratanya ditentukan menurut jenis instansi pemerintahan, yaitu sebagai berikut:
Sekda DPRD = 1/61 x 38 = 0,62 ≈ 1
Sekda = 1/61 x 38 = 0,62 ≈ 1
(38)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumah sakit = 3/61 x 38 = 1,86 ≈ 2
Badan = 6/61 x 38 = 3,73 ≈ 4
Inspektorat = 1/61 x 38 = 0,62 ≈ 1
Kantor = 2/61 x 38 = 1,24 ≈ 1
Kecamatan = 30/61 x 38 = 18,68 ≈ 18
Jumlah = 37,96 ≈ 38
Berikut merupakan tabel daftar sampel penelitian yang akan digunakan oleh peneliti:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
1. Sekretariat DPRD: 1 2.
Sekretariat Daerah: 1
Dinas- Dinas dikota Bandung: 10
3. Dinas Kebakaran
4. Dinas Bina Marga dan Pengairan 5.
Dinas Pemuda dan Olahraga
6.
Dinas Kesehatan
7.
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
(39)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Dinas Komunikasi dan Informatika
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 11.
Dinas Tenaga Kerja
12.
Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Rumah Sakit di Kota Bandung: 2
13. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak 14. Rumah Sakit khusus Gigi dan Mulut
Badan di Kota Bandung: 4
15.
Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat
16.
Badan Kepegawaian Daerah
17.
Bappeda
18. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Inspektorat diKota Bandung: 1
19.
Inspektorat Kota
Kantor di Kota Bandung: 1
(40)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kecamatan di Kota Bandung: 18
21. Kecamatan Bandung Wetan 22.
Kecamatan Antapani
23.
Kecamatan Kiaracondong
24.
Kecamatan Bandung Kidul
25. Kecamatan Sukasari 26. Kecamatan Cidadap 27.
Kecamatan Cibeunying Kaler
28.
Kecamatan Coblong
29.
Kecamatan Lengkong
30. Kecamatan Andir 31. Kecamatan Cicendo 32. Kecamatan Arcamanik 33.
Kecamatan Cibeunying Kidul
34.
Kecamatan Cinambo
35.
Kecamatan Buahbatu
(41)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 37. Kecamatan Sukajadi
38. Kecamatan Babakan Ciparay
Sumber: Bidang Pemberdayaan Aset DPKAD Kota Bandung diolah
Responden dalam penelitian ini, ditujukan kepada pihak yang dapat memberikan penjelasan dan informasi mengenai Pengendalian Internal Barang Milik Daerah serta efektifitas pengelolaan BMD yaitu kepada Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Aset di setiap Satuan Kerja Perangkat (SKPD) Pemerintah Kota Bandung.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan data primer dan sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Melakukan Tanya jawab dengan pegawai yang berkaitan dengan Barang Milik Daerah.
b. Kuesioner
Hasil jawaban kuesioner, digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
(42)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:199). Hasil jawaban kuesioner dari responden, dikumpulkan dengan menggunakan skala likert sesuai dengan pilihan alternatif jawaban yang telah disediakan.
c. Telaah Kepustakaan
Telaah kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder, yaitu dengan mempelajari, mengkaji, dan menelaah literatur- literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih sederhana, supaya lebih mudah dibaca dalam proses pengolahan data.
Menurut Moh. Nazir (2003:347), Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah. Karena dengan menganalisis lah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok- kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis.
Hasil jawaban kuesioner diolah dengan menggunakan skala likert yang telah disusun, selanjutnya dilakukan pengujian secara kuantitatif. Adapun pemberian skor menggunakan skala likert sebagai berikut:
Tabel 3.3
(43)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Nilai Klasifikasi
1. 5 Sangat Memadai Sangat Efektif
2. 4 Memadai Efektif
3. 3 Cukup memadai Cukup Efektif
4. 2 Kurang Memadai Kurang Efektif
5. 1 Tidak Memadai Tidak Efektif
(Sumber: Sugiyono, 2010:105 diolah)
Selanjutnya uji kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam menguji validitas digunakan korelasi Product Moment, dan dalam reliabilitas digunakan metode Alpha Cronbach’s. Untuk menentukan kriteria pengklasifikasian variabel X dan variabel Y menurut Husein Umar (2003: 201), rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut:
RS = (m - n) b
(Husein Umar, 2003: 201) Keterangan:
RS = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas
(44)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rentang pengklasifikasian setiap kategori untuk variabel X (Pengendalian Internal Barang Milik Daerah) dan Variabel Y (Efektifitas pengelolaan barang milik daerah) dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4
Kriteria Rentang Pengklasifikasian
Variabel Kategori Rentang
Pengklasifikasian
Pengendalian Intern Barang Milik Daerah
(X)
Tidak Memadai 38- 68,4
Kurang Memadai 68,5- 98,8
Cukup Memadai 98,8- 129,2
Memadai 129,3- 159,6
Sangat Memadai 159,7- 190
Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah
(Y)
Tidak Efektif 38- 68,4
Kurang Efektif 68,5- 98,8
Cukup Efektif 98,8- 129,2
Efektif 129,3- 159,6
Sangat Efektif 159,7- 190
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sehingga kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Untuk itu diperlukan alat ukur yang valid dan konsisten. Apabila alat ukur yang dipakai tidak valid dan konsisten, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang
(45)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesungguhnya. Untuk melakukan pengujian terhadap instrumen kuesioner maka digunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168), Validitas adalah „suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila memiliki validitas yang tinggi. Sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Oleh karena pengamatan dari dua variabel (X dan Y) dalam bentuk skala ordinal, maka derajat korelasi dicari dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan
X = Skor tiap butir soal untuk setiap responden uji coba Y = Skor total tiap responden uji coba
N = Jumlah responden uji coba
Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut Akdon (2008: 144) adalah :
} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy(46)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau
2 Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:178) „Reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.‟ Uji reliabilitas digunakan untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach’s sebagai berikut:
Keterangan:
α = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah instrumen pernyataan
∑Si2
= Jumlah varian di setiap instrumen Sx2 = Varian dari keseluruhan instrumen
(47)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil perhitungan tersebut, suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Alpha yang dihasilkan > 0,60 (Ghozali, 2004:42)
3.2.5.2Rancangan Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2009: 93). Untuk menguji hipotesis, peneliti menetapkan hipotesis statistik dalam bentuk matematis adalah sebagai berikut:
H0: ρ < 0 = Pengendalian internal Barang Milik Daerah tidak berpengaruh
positif terhadap Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Ha: ρ ≥ 0 = Pengendalian Internal Barang Milik Daerah berpengaruh
positif terhadap Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Untuk mengetahui pengaruh antar kedua variabel (Variabel X dan Variabel Y), pengujian dilakukan dengan menggunakan alatstatistik:
a. Korelasi Rank Spearman. Untuk menghitung koefisien korelasi Spearman Rank, digunakan rumus sebagai berikut:
(48)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 Σbi2 n (n2 - 1)
ρ =
(Sugiyono, 2010: 357) Keterangan :
ρ = Korelasi Rank Spearman
bi = Selisih antara dua rangking
n = Jumlah sampel
Batasan untuk mengetahui derajat korelasi antara variabel yaitu -1≤ r ≤ 1. Apabila hasil perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman positif, maka antara variabel-variabel terdapat korelasi langsung dengan setiap kenaikan nilai variabel X, dan akan diikuti oleh kenaikan nilai variabel Y. Hal ini berarti H0
ditolak, yang menyatakan bahwa Pengendalian Intern Barang Milik Daerah tidak berpengaruh positif terhadap pengelolaan barang milik daerah.
Menurut Sugiyono (2005: 217), untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka diperlukan pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi dengan tabel sebagai berikut:
(49)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Riduan (2008: 136)
b. Koefisien Determinasi
Untuk menganalisa dan mengetahui berapa besar pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:
(Riduwan, 2008: 228) Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r = Besarnya korelasi
Adapun batas-batas koefisien determinasi adalah 0 ≤ r2≤ 1 (Riduwan, 2008: 228). Angka yang menunjukan nilai positif menyatakan bahwa antara variabel-variabel itu terdapat korelasi langsung, artinya setiap kenaikan nilai X akan diikuti oleh kenaikan nilai Y, dan sebaliknya tanda negatif menyatakan bahwa variabel-variabel itu terdapat korelasi negatif atau korelasi invers. Nilai koefisien determinasi berada di antara 0 – 100%. Nilai koefisien determinasi yang mendekati angka 100% menunjukan bahwa semakin kuat pengaruh variabel
(50)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
independen terhadap variabel dependen. Begitupun sebaliknya jika angka koefisien determinasi mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.
(51)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, identifikasi masalah dan berbagai analisa yang dilakukan pada satuan kerja perangkat daerah pemerintah kota Bandung, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1) Pengendalian internal barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung, telah dilaksanakan dengan sangat memadai terhadap barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung.
2) Pengelolaan barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung, telah dilakukan dengan sangat efektif dalam pengelolaan barang milik daerah. 3) Pengaruh antara pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan
barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung, menunjukan hasil pengujian hipotesis berupa setiap perubahan efektifitas pengelolaan BMD dipengaruhi oleh perubahan variabel pengendalian internal BMD.
(52)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh penulis diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
Dalam pengelolaan Barang Milik Daerah pada SKPD Pemerintah Kota Bandung, walaupun sudah dilaksanakan dengan sangat efektif, namun dari hasil jawaban kuesioner, masih terdapat kelemahan dalam perencanaan dan penghapusan Barang Milik Daerah, yang dapat menjadi kendala dalam pencapaian efektifitas pengelolaan BMD dan dapat menghambat dalam pencapaian pengendalian internal yang memadai. Sehingga diharapkan dalam pelaksanaan pengendalian internal dan pengelolaan barang milik daerah harus selalu dilakukan penganggaran dan inventarisasi yang intensif.
b. Untuk Penulis Selanjutnya
Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian dengan tema yang sama, untuk melakukan pembahasan yang lebih mendalam dan sesuai pada berbagai indikator-indikator dalam variabel pengendalian internal yang terdapat pada perusahaan dimana kita melakukan penelitian dan variabel-variabel yang mempunyai kendali terhadap terbentuknya keefektifan yang tinggi. Pemilihan responden juga diharapkan
(53)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih baik/ sesuai dengan variabel yang dipakai, selain itu jumlah sampel harus diperhatikan agar setiap jawaban dari sampel dapat mewakili jawaban seluruh populasi yang ada, sehingga hasil penelitian lebih komprehensif.
(54)
1
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, (2008), Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi Pendidikan dan Manajemen , Bandung: Dewa Ruchi.
Akmal, (2006), Pemeriksaan Intern, Indonesia: PT. Percetakan Penebar Swadaya. Aren dan Loebbecke, (2001), Auditing Pendekatan Terpadu (Penerjemah Amir
Abadi Yusuf, Jakarta: Salemba Empat).
Bodnan, George H and William S. Hopwood, (2004), Sistem Informsi Akuntansi, (Penerjemah: Amir Abadi Yusuf, Jakarta: Salemba Empat).
COSO, (2008), Guidanca On Monitoring Internal Control System Introduction. Newyork: COSO.
Edhy Susanta, (2003), Sistem Informasi Menejemen, Yogyakarta: Graha Ilmu. Husein Umar, (2008), Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, Jakarta:
Rajawali Pers.
, (2003), Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, Jakarta: Rajawali Pers.
Husaini Usman (2013), Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indra Bastian, (2001), Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
(55)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
La Midjan dan Azhar Susanto, (2006), Sistem Informasi Akuntansi I; Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung: Linggajaya.
, (2004), Sistem Informasi Akuntansi I; Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung: Linggajaya.
, (1995), Sistem Informasi Akuntansi I; Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung: Linggajaya.
Muchtar, (2012), Manajemen Aset, Privat dan Publik. Yogyakarta:Laksbang Pressindo
Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat. Moh. Nazir, (2003), Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia Riduwan, (2008), Dasar- dasar Statistika, Bandung: Alfabeta
R Willopo, (2008), “Pengaruh Pengendalian Internal Birokrasi Pemerintah dan Pelaku Tidak Etis Birokrasi Terhadap Kecurangan Akuntansi di Pemerintah Persepsi Auditor Badan Pemeriksa Keuangan”, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA. Vol. 11 No.1 pp. 93.
Sugiyono, (2005), Statistik Nonparametris, Bandung: Alfabeta. , (2009), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta. , (2010), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta. , (2012), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
(56)
3
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukojo Efferin, (2008), Metode Penelitian akuntansi, Mengungkapkan Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif dan kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu Sukrisno Agus, (2004), Auditing oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suwatno, dan Donni Juni Priansa, (2012), Dasar- dasar Management Dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Bandung: UPI Press.
, (2007), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
, (2008), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
, (2012), Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(1)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, identifikasi masalah dan berbagai analisa yang dilakukan pada satuan kerja perangkat daerah pemerintah kota Bandung, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1) Pengendalian internal barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota
Bandung, telah dilaksanakan dengan sangat memadai terhadap barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung.
2) Pengelolaan barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung, telah
dilakukan dengan sangat efektif dalam pengelolaan barang milik daerah.
3) Pengaruh antara pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan
barang milik daerah pada SKPD pemerintah kota Bandung, menunjukan hasil pengujian hipotesis berupa setiap perubahan efektifitas pengelolaan BMD dipengaruhi oleh perubahan variabel pengendalian internal BMD.
(2)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh penulis diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung.
Dalam pengelolaan Barang Milik Daerah pada SKPD Pemerintah Kota Bandung, walaupun sudah dilaksanakan dengan sangat efektif, namun dari hasil jawaban kuesioner, masih terdapat kelemahan dalam perencanaan dan penghapusan Barang Milik Daerah, yang dapat menjadi kendala dalam pencapaian efektifitas pengelolaan BMD dan dapat menghambat dalam pencapaian pengendalian internal yang memadai. Sehingga diharapkan dalam pelaksanaan pengendalian internal dan pengelolaan barang milik daerah harus selalu dilakukan penganggaran dan inventarisasi yang intensif.
b. Untuk Penulis Selanjutnya
Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian dengan tema yang sama, untuk melakukan pembahasan yang lebih mendalam dan sesuai pada berbagai indikator-indikator dalam variabel pengendalian internal yang terdapat pada perusahaan dimana kita melakukan penelitian dan variabel-variabel yang mempunyai kendali terhadap terbentuknya keefektifan yang tinggi. Pemilihan responden juga diharapkan
(3)
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih baik/ sesuai dengan variabel yang dipakai, selain itu jumlah sampel harus diperhatikan agar setiap jawaban dari sampel dapat mewakili jawaban seluruh populasi yang ada, sehingga hasil penelitian lebih komprehensif.
(4)
1
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, (2008), Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi
Pendidikan dan Manajemen , Bandung: Dewa Ruchi.
Akmal, (2006), Pemeriksaan Intern, Indonesia: PT. Percetakan Penebar Swadaya.
Aren dan Loebbecke, (2001), Auditing Pendekatan Terpadu (Penerjemah Amir
Abadi Yusuf, Jakarta: Salemba Empat).
Bodnan, George H and William S. Hopwood, (2004), Sistem Informsi Akuntansi,
(Penerjemah: Amir Abadi Yusuf, Jakarta: Salemba Empat).
COSO, (2008), Guidanca On Monitoring Internal Control System Introduction.
Newyork: COSO.
Edhy Susanta, (2003), Sistem Informasi Menejemen, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Husein Umar, (2008), Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, Jakarta:
Rajawali Pers.
, (2003), Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, Jakarta:
Rajawali Pers.
Husaini Usman (2013), Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indra Bastian, (2001), Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Yogyakarta: BPFE-
(5)
2
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
La Midjan dan Azhar Susanto, (2006), Sistem Informasi Akuntansi I; Pendekatan
Manual Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung: Linggajaya.
, (2004), Sistem Informasi Akuntansi I; Pendekatan Manual
Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung: Linggajaya.
, (1995), Sistem Informasi Akuntansi I; Pendekatan Manual
Penyusunan Metode dan Prosedur, Bandung: Linggajaya.
Muchtar, (2012), Manajemen Aset, Privat dan Publik. Yogyakarta:Laksbang
Pressindo
Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
Moh. Nazir, (2003), Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia
Riduwan, (2008), Dasar- dasar Statistika, Bandung: Alfabeta
R Willopo, (2008), “Pengaruh Pengendalian Internal Birokrasi Pemerintah dan Pelaku Tidak Etis Birokrasi Terhadap Kecurangan Akuntansi di Pemerintah
Persepsi Auditor Badan Pemeriksa Keuangan”, Jurnal Ekonomi Bisnis dan
Akuntansi VENTURA. Vol. 11 No.1 pp. 93.
Sugiyono, (2005), Statistik Nonparametris, Bandung: Alfabeta.
, (2009), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
, (2010), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
, (2012), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,
(6)
3
Rohmi Fitria, 2014
Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukojo Efferin, (2008), Metode Penelitian akuntansi, Mengungkapkan Fenomena
Dengan Pendekatan Kuantitatif dan kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu
Sukrisno Agus, (2004), Auditing oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suwatno, dan Donni Juni Priansa, (2012), Dasar- dasar Management Dalam
Organisasi Publik dan Bisnis, Bandung: UPI Press.
, (2007), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
, (2008), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
, (2012), Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.