PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KAPTEN PENERBANG (PILOT) DALAM KECELAKAAN PESAWAT UDARA AKIBAT KELALAIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

ABSTRAK

Mas Kahono Riefaldi WP
110110096001

Kecelakaan pesawat udara di Indonesia sudah sering terjadi dalam 15
tahun belakangan ini. Sampai pada suatu masa dimana kecelakaan pesawat
udara tersebut dapat terjadi 6-10 kali dalam setahun. Fakta tersebut sangat
mencemaskan, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan
transportasi udara adalah moda yang paling tepat. Tanggung Jawab atas
pesawat udara sepenuhnya ada pada Kapten Penerbang (Pilot), kelalaian
Kapten Penerbang yang diberikan wewenang penuh atas pesawat udara dalam
mengambil keputusan yang salah sehingga menyebabkan kecelakaan pesawat
udara menimbulkan kekhawatiran jika terus terulang tanpa ada
pertanggungjawaban pidana. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui
penulisan dan penelitian hukum ini adalah untuk memahami dan menunjukan
perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam lingkup tindak pidana penerbangan
dan untuk memahami pertanggungjawaban pidana kapten penerbang (pilot)
akibat kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan pesawat udara serta
penyelesaian terhadap suatu kecelakaan pesawat udara
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan

menginventarisasi, mengkaji, dan meneliti data sekunder berupa peraturan
perundang-undangan, asas-asas hukum, pengertian-pengertian hukum, dan
kasus yang berkaitan dengan masalah yang akan penulis bahas yaitu berkaitan
dengan pertanggungjawaban pidana kapten penerbang (pilot) dalam
kecelakaan pesawat udara akibat kelalaian. Adapun jenis penelitan yang
dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif analitis yaitu berupa
penggambaran, penelaahan dan penganalisaan ketentuan-ketentuan hukum
yang berlaku dalam hal ini adalah Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2009
Tentang Penerbangan serta undang –undang lain yang terkait.
Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan
kapten penerbang yang lalai dan menyebabkan kecelakaan pesawat udara,
hanya sebagian kecil tindakanya yang termasuk didalam tindak pidana dalam
UU No 1 Tahun 2009. Disamping itu pertanggungjawaban pidana terhadap pilot
pesawat terbang yang dianggap lalai sehingga menyebabkan kecelakaan
pesawat udara dapat dikenakan sepanjang memenuhi persyaratan. Sesuai
rumusan delik dengan adanya kesalahan dan tidak ada alasan pemaaf, maka
perbuatan pilot yang dianggap lalai dapat dikenakan pidana. Hal ini terdapat
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Pasal 52, 53, 410, dan 411.

iv


ABSTRACT

Mas Kahono Riefaldi WP
110110096001

In the last 15 years, plane crash in Indonesia has often happened. There
was a time that aircraft accident occurred 610 times a year. The fact is
alarming, considering that Indonesia is an archipelago with air transport as the
most appropriate mode. Responsibility for the aircraft entirely on the Flight
Captain ( Pilot ), The Flight given full authority over the aircraft and negligent in
taking decisions and lead to an aircraft accident has raised concerns if repeated
without any criminal liability. The goals to be achieved through the writing and
legal research is to understand and show actions that are included in the scope
of the crime of flight and to understand the criminal responsibility of the captain
of aviators ( pilots ) as a result of negligence which resulted in an aircraft
accident as well as the completion of an aircraft accident
The methods used to analyze the data in this study is a juridical normative.
with inventory , reviewing , and researching secondary data such as legislation ,
legal principles , notions of law , and cases relating to the issues to be authors

discussed are related to the criminal responsibility of the captain of aviators (
pilots ) in an aircraft accident as a result of negligence. The type of research
used in this paper is the descriptive analysis in the form of depiction, study and
analysis of the legal provisions applicable in this case is Law No. 1 Year 2009
on Flight and other related of llegislation
From the research that has researchers do , it can be concluded captain
aviator negligent and caused the accident aircraft , only a small portion of pilot
act are included in a criminal offense in Law No. 1 of 2009. In addition, the
criminal responsibility of the pilot of an aircraft which is considered negligent in
causing the accident aircraft can be worn all meet the requirements. In
accordance with the formulation of the offense of an error and no excuses, then
the pilot considered negligent acts may be subject to criminal. It is contained in
Law No. 1 of 2009 Article 52, 53, 410, and 411.

v

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Illegal Logging (Pembalakan Liar) Sebagai Kejahatan Kehutanan Berdasarkan Undang-Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Dan Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan Hutan

7 155 148

Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Penumpang Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999

1 75 113

Tanggung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Orang Dan Barang Dalam Pengangkutan Udara Ditinjau Dari Undang-Undang No. 1 Tahun 2009

3 143 98

Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Terhadap Penumpang Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

3 100 84

Pertanggungjawaban Pidana Pengatur Lalu Lintas Udara Sipil Atas Kecelakaan Pesawat Terbang Dalam Perspektif Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbanga

1 51 81

Pertanggung jawaban Pidana Pilot (Kapten Terbang) atas Terjadinya Kecelakaan Pesawat Udara dari Perspektif Undang–Undang No.1 Tahun 2009

1 47 119

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG DALAM KECELAKAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 0 13

ABSTRACT Dadang Sumarna, “Pertanggungjawaban pidana akibat kelalaian pilot

0 1 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PENGANGKUTAN UDARA A. Pengertian Hukum Pengangkutan Udara - Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pengangkutan Hewan Melalui Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pengangkutan Hewan Melalui Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

0 0 17