PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASCA OPERASI FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASCA OPERASI
FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN
PLATE AND SCREW DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

Oleh:
AGUSTINA CATUR ANDRIYANI
J 100 050 053

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

1

19


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 disebutkan salah satu dari
tujuan Pembangunan Nasional adalah tercapainya kesejahteraan umum. Salah satu
criteria bahwa kesejahteraan umum dikatakan berhasil jika derajat kesehatan yang
optimal dapat tercapai. Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah menyusun
kebijakan pemerintah dalam hal ini

Departemen Kesehatan RI telah

mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengurangi upaya kuratif dan
rehabilitatif (Paradigma Sehat, 2000).
Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan mencakup keempat aspek
di atas dibutuhkan kerjasama antar berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran,
keperawatan, fisioterapi, okupasi terapi dan masyarakat. Fisioterapi salah satu
tenaga kesehatan berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat,
terutama mengenai masalah kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pada
berbagai kondisi yang telah menjadi kewenangannya.


A Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami
kemajuan pesat. Kemajuan ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif,
misalnya adanya kemudahan transportasi yang memberikan kenyamanan,
efektivitas, efisiensi waktu dalam bermasyarakat. Tetapi di sisi lain juga

20

menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar, misalnya kecelakaan lalu lintas
yang sering menyebabkan fraktur, salah satunya fraktur cruris.
Pengertian fraktur adalah discontinuitas dari jaringan tulang pada tibia
yang disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak.
Penanganan pada fraktur terdiri dari 2 macam yaitu pemasangan eksternal fiksasi
dan pemasangan internal fiksasi. Salah satu penanganan pada internal fiksasi
adalah dengan menggunakan plate and screw. Dengan dilakukannya operasi,
maka akan terjadi penurunan kapasitas fisik dan kapasitas fungsional berupa:
oedema, nyeri, keterbatasan Lingkup Gerak Sendi (LGS), dan gangguan jalan.
Untuk menangani pasien dengan keluhan tersebut di atas yang timbul pada
kasus pasca operasi fraktur cruris banyak sekali modalitas fisioterapi yang dapat
digunakan, salah satunya adalah terapi latihan. Terapi latihan yang penulis

gunakan antara lain: (1) latihan gerakan aktif dengan metode free active
movement untuk pengurangan oedema (Kisner, 1996), (2) latihan dengan metode
hold relax untuk mengurangi nyeri karena luka incisi pasca operasi fraktur cruris
(Kisner, 1996), (3) latihan gerak pasif metode relaxed passive movement untuk
peningkatan lingkup gerak sendi (Kisner, 1996), (4) latihan jalan dengan metode
swing, yang terdiri dari swing to dan swing trough untuk peningkatan aktivitas
fungsional berjalan.

B Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis kemukakan antara lain: (1) apakah terapi
latihan dengan kontraksi statik dapat mengurangi nyeri dan bengkak? (2) apakah

21

terapi latihan dengan latihan aktif dapat memelihara lingkup gerak sendi dan
meningkatkan kekuatan otot? (3) apakah latihan dengan latihan pasif dapat
meningkatkan lingkup gerak sendi? (4) apakah hold relax dapat meningkatkan
lingkup gerak sendi ankle? (5) apakah latihan jalan dapat meningkatkan
kemampuan fungsional jalan?


C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan proposal karya tulis ilmiah dengan judul
penatalaksanaan terapi latihan pada pasca operasi fraktur cruris 1/3 dextra terdiri
dari dua hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
1. Tujuan umum
Mengetahui penanganan fisioterapi dengan terapi latihan pada kondisi fraktur
cruris 1/3 distal dextra.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui manfaat latihan statik kontraksi dalam mengurangi
oedema.
b. Untuk mengetahui manfaat latihan statik kontraksi dalam mengurangi
nyeri.
c. Mengetahui manfaat latihan gerak pasif terhadap peningkatan luas gerak
sendi.
d. Untuk mengetahui manfaat latihan gerak aktif dalam memelihara luas
gerak sendi dan peningkatan kekuatan otot.
e. Untuk mengetahui manfaat hold relax untuk meningkatkan luas gerak
sendi pada ankle.

22


f. Untuk

mengetahui

manfaat

terapi

latihan

jalan

dalam

rangka

mengembalikan kemampuan fungsional jalan.

D. Manfaat

1. Bagi fisioterapi
Memberikan sumbangan informasi/masukan dan meningkatkan teknik
profesionalisme bagi fisioterapi tentang pelaksanaan fisioterapi pada kondisi
fraktur cruris 1/3 distal dextra pada umumnya.
2. Bagi institusi
a. Bagi rumah sakit
Memberikan masukan pada tim kesehatan rumah sakit di RSOP
Dr. Soeharso Surakarta dalam memberikan penatalaksanaan fisioterapi
pada kondisi fraktur cruris 1/3 distal dextra khususnya.
b. Pendidikan ahli madya fisioterapi
Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan
khususnya fisioterapi tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi
fraktur cruri 1/3 distal dextra khususnya/
c. Bagi diri sendiri
Memberikan pengetahuan dan memperkaya pengalaman bagi
penulis dalam memberikan dan menyusun penatalaksanaan fisioterapi
pada kondisi fraktur cruris 1/3 distal dextra serta sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan ahli madya fisioterapi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.


23

d. Bagi masyarakat umum
Sebagai tambahan ilmu tentang gejala klinis yang terjadi pada
penderita fraktur cruris 1/3 distal dextra sehingga diharapkan mereka
mampu menjaga keadaan tubuhnya agar tetap terpelihara kesehatan,
mampu mengatasinya dan memeriksakan diri ke rumah sakit.