OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013).

OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI
DI KENDAL
(Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentr okan Warga dengan FPI di Kendal
Pada Media Online Kompas.com J uli 2013)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

OLEH :
NABILLAH SACHARINA
0843010097
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
J UDUL PENELITIAN

:

“OBJEKTIFITAS PEMBERITAAN
BENTROKAN WARGA FPI DI KENDAL”
(Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan
Warga FPI di Kendal Pada Media Online
Kompas.com Juli 2013)

Nama Mahasiswa
NPM
Program Studi
Fakultas

:
:
:
:


Nablillah Sacharina
0843010097
Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Telah diuji dan diseminarkan pada tanggal : 23 Desember 2013
Dosen Pembimbing

Tim Penguji
1. Ketua

J uwito S.Sos M.Si
NPT. 3.6704.95.0036.1

Dra. Diana Amalia M.Si
NIP : 1630907.199103.2001

2. Sekertaris


Dra. Diana Amalia M.Si
NIP : 1630907.199103.2001
3. Anggota

Zainal Abidin Achmad,S.Sos,M.Si,M.Ed
NPT.3.7305.99.0170.1

Mengetahui,
Dekan

Dra. Ec. Hj Suparwati, M.Si
NIP. 1955.0718.1983.0220.01

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji sukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat

dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI
KENDAL”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada Dra. Diana Amalia M.Si semua pihak yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto MP, selaku rektor UPN “Veteran” Jatim.
2. Dra. Hj. Suparwati, M.Si, sebagai Dekan FISIP UPN “Veteran” Jatim.
3. Juwito S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN
“Veteran” Jatim.
4. Drs. Syaifudin Zuhri, M.Si sebagai Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jatim.
5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun staf karyawan FISIP dan
UPN “Veteran” Jatim.
6. Kedua orang tua penulis yang sangat berjasa bagi penulis. Terima kasih yang
sebanyak-banyaknya aba dan umi.
7. Teman-teman yang membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas
dukungan kalian teman-teman.

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal terbaik
dari proposal skripsi ini. Besar harapan peneliti, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak. Amin.

Surabaya, 8 Oktober 2013

Peneliti

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


Halaman

HALAMAN J UDUL ............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1

Latar Belakang Masalah ............................................................1

1.2

Perumusan Masalah ................................................................... 12

1.3

Tujuan Penelitian .......................................................................14


1.4

Manfaat Penelitian ....................................................................14

BAB II KAJ IAN PUSTAKA .............................................................................15
2.1

Penelitian Terdahulu .................................................................25

2.2

Landasan Teori ..........................................................................20
2.2.1 Pengertian Media Massa dan Komunikasi Massa .......20
2.2.2 Berita ......................................................................... 24

2.3

Pers Dalam Kaidah Jurnalistik ...................................................31
2.3.1 Teori Kebebasan Pers .................................................35


2.4

Jurnalisme Online Sebagai Media Massa ....................................47

2.5

Objektifitas Berita .....................................................................53
2.5.1 Konsep Penyajian Berita ...........................................57

2.6

Kerangka Berpikir ......................................................................60
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................63
3.1


Definisi Operasional ..................................................................63
3.1.1 Bagiamana Pemberitaan Bentrokan Warga Dengan FPI
di Kendal di Kompas.com ..........................................63

3.2

3.3

Kategorisasi Obyektifitas Pers ....................................................67
3.2.1

Akurasi Pemberitaan .................................................67

3.2.2

Fairnes dan Ketidakberpihakan Pemberitaan ..............69

3.2.3

Validitas Keabsahan Pemberitaan ..............................70


Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ........................71
3.3.1 Popolasi ........................................................................71
3.3.2 Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel ..........................71

3.4

Teknik Pengumpulan Data .........................................................72

3.5

Teknik Analisis Data ..................................................................73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 74
4.1.Gambaran Umum Perusahaan..................................................... 74
4.1.1. Gambaran Singkat Kompas.com..................................... 74
4.2.Penyajian Data dan Analisis Data ............................................. 80
4.1.1. Gambaran Singkat Kompas.com..................................... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 98
5.1.Kesimpulan ................................................................................ 98

5.2.Saran........................................................................................... 99
Daftar Pustaka .......................................................................................................100

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
NABILLAH
SACHARINA,
OBJEKTIVITAS
PEMBERITAAN
BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui objektivitas pemberitaan kasus bentrokan warga dengan FPI di Kendal pada
media online kompas.com dengan periode yang telah ditentukan.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi yang bersifat kuantitatif,
Objektivitas pemberitaan di uji dan di analisis sesuai dengan kategorisasi yang di
sesuaikan dalam teori yang di gunakan oleh Rachma Ida tentang 3 kategorisasi
objektivitas pemberitaan.
Pemberitaan tentang bentrokan antara FPI dengan warga di Kendal
menimbulkan opini dari masyarakat .Hasil yang didapat dari 4 berita yang penulis teliti
berita yang di tulis tidak objektif. Pada dimensi Akurasi ada 2 berita yang didalamnya
terdapat pencampuran fakta dan opini. Sedangkan pada dimensi fairness kempat berita
tersebut sangat tidak berimbang karean hanya menggunakan satu sumber data di setiap
beritanya. Dan sumber berita tersebut berasal dari bukan pelaku langsung obyek berita.
Penyajian berita yang tidak obyektif dapat menimbulkan banyak ketidakseimbangan,
artinya bahwa berita hanya disajikan berdasarkan informasi pada sumber berita yang
kurang lengkap dan cenderung sepihak.
Kata kunci : objektifitas, berita, rachma ida, FPI, Kendal, kompas.com
ABSTRACT
NABILLAH SACHARINA, objectivity clash news people with FPI in Kendal.
The purpose of this study was to determine the objectivity of news cases residents clash
with FPI in Kendal on kompas.com online media with the given period.
The method used is quantitative content analysis, Objectivity news and analysis
on the test according to the categorization that are customized in a theory that is in use
by about 3 Ida Rachma categorization news objectivity.
News reports about clashes between FPI with residents at Kendal raises of public
opinion. Results obtained from the authors carefully 4 news news in writing not
objective. On the Accuracy of dimensions there are two news in which there are mixing
fact and opinion. While the dimensions of fairness kempat the news very unbalanced
karean only use one source of data in each message. And the source of the news coming
from the object is not direct perpetrators news. Not an objective presentation of news
that can cause a lot of imbalance, meaning that the only news is presented based on
information on news sources tend to be one-sided and incomplete
Keywords : objectivity, news, rachma ida, FPI, Kendal, kompas.com

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan utama manusia adalah informasi, dalam perkembangan

yang terjadi saat ini semakin banyak individu maupun kelompok yang membutuhkan
informasi. Informasi tidak hanya digunakan sebagai kebutuhan semata, melainkan
juga alat untuk mendapatkan kekuasaan. Penguasaan terhadap media informasi
mampu menjadikan kita sebagai penguasa. Seperti yang ada dalam pandangan umum
bahwa penguasa media informasi merupakan penguasa masa depan. (Romli 1999:26)
Faktor terbesar yang bisa menunjang penyebaran informasi kepada khalayak
adalah dengan media massa. Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam
proses komunikasi, hal ini bisa tergambar dari relita yang ada saat ini banyak korankoran baru, stasiun televisi baru, dan berbagai sarana media massa. Masing-masing
media mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Salah satu kelebihan surat kabar dibanding media lain adalah surat kabar lebih
terdokumen, sehingga bisa “dikonsumsi” kapan dan dimana saja. Berbeda dengan
penyajian informasi pada media televisi, di media televisi kita harus berada di depan
televisi pada jam-jam tertentu. Hal inilah yang membuat surat kabar masih tetap

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

disukai. Karena berita di surat kabar lebih terdokumen maka efek negatifnya akan
lebih termemori (apabila pemberitaan tersebut negatif), begitu juga sebaliknya.
Semakin banyaknya jumlah dan beragamnya jenis surat kabar yang beredar di
masyarakat saat ini dapat memberi dampak maupun pengaruh pada penerbit surat
kabar maupun pembaca. Pengaruh akan banyaknya penerbit adalah konsumen /
pembaca akan lebih selektif dalam pemilihan surat kabar, sedangkan untuk penerbit
mereka harus selalu berupaya memperbaiki dan meningkatkan penyajian beritaberitanya.
Untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat, media atau pers
dituntut untuk bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan
informasi yang memiliki kebenaran, kepentingan, dan manfaat. Dengan banyaknya
aneka ragam surat kabar pembaca menjadi lebih selektif dalam memilih suat kabar
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Setiap surat kabar mempunyai ragam berita, mulai dari bidang ekonomi,
sosial, poltik, budaya, kriminal, sampai pada pemberitaan seleb. Surat kabar dapat
memberikan porsi yang berbeda terhadap suatu kejadian yang sama. Surat kabar satu
menyajikan sebuah berita sebagai berita utama belum tentu pemberitaan tersebut
menjadi berita utama pula di surat kabar lain, bahkan bisa saja tidak dimuat sama
sekali.
Berita diproduksi dan didistribusikan oleh pers. Pers menyandang peran ganda
yaitu sebagai produsen berita dan saluran dalam sebuah proses komunikasi. Pers

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

sebagai penghubung antara komunikator dengan komunikan. Kebebasan media
dilindungi oleh undang-undang yang menjamin beropini dan kebebasan memberikan
informasi kepada masyarakat.
Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu
berita tersebut bisa layak untuk dimuat. Pertama-tama berita harus cermat dan tepat
atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat. Selain akurat berita harus lengkap, adil,
dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan fakta dan opini
sendiri atau dalam bahasa akademis berita harus objektif. Karena berita memliki
power untuk membentuk opini publik, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus
memenuhi unsur-unsur di atas agar tidak ada pihak yang dirugikan. (Kusumaningrat
2006 : 47)
Front Pembela Islam (FPI) dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (atau 24
Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan,
Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis
Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek.Pendirian
organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya,
karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan
ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan
hukum Islam di negara sekuler.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara
ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar di setiap aspek
kehidupan.
Latar belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut
antara lain:
1.

Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol

sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh oknum penguasa.
2.

Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh

sektor kehidupan.
3.

Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat

Islam serta ummat Islam.
Pada tahun 2002 pada tablig akbar ulang tahun FPI yang juga dihadiri oleh
Menteri Agama, Said Agil Husin Al Munawar, FPI menuntut agar syariat Islam
dimasukkan pada pasal 29 UUD 45 yang berbunyi, "Negara berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa" dengan menambahkan "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya" pada amandemen UUD 1945 yang sedang di bahas di MPR
sambil membawa spanduk bertuliskan "Syariat Islam atau Disintegrasi Bangsa".
http://www.fpi.or.id/

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

FPI adalah salah satu organisasi yang sering memunculkan kontroversi di
media. Kontroversi tersebut terkait sepak terjang FPI dalam menjalankan kegiatan
yang dianggap banyak pihak sebagai tindakan kekerasan.
Beberapa kasus besar yang menyeret nama FPI diantaranya yaitu pemukulan
anggota AKKBN yang terjadi pada tahun 2008 yang terkenal dengan peristiwa
Monas. Ada juga kasus makam mbah Priok di Jakarta Utara. Yang paling sering
terdengar adalah permintaan FPI agar Negara Indonesia membubarkan aliran
Ahmadiyah.
Masalah tentang Ahmadiyah hingga saat ini belum selesai, adalagi
permasalahn yang menyeret nama organisasi islam ini. FPI dikenal sebagai organisasi
yang sering melakukan sweeping di tempat-tempat hiburan malam. Apalagi jika
memasuki bulan Ramdhan FPI selalu mendesak pihak kepolisian untuk melakukan
penutupan tempat hiburan malam yang melanggar dengan membuka pada saat bulan
Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan tahun ini ada lagi kasus sweeping tempat hiburan yang
menyeret nama FPI. Peristiwa tersebut terjadi pada 18 Juli 2013 di Kendal Jawa
Tengah.
Kejadian tersebut bermula dari peristiwa sehari sebelumnya, yang kemudian
tersulut peristiwa kecelakaan lalu lintas. Pada Rabu 17 Juli sekitar pukul 15.00 WIB,
massa FPI melakukan sweeping di Lokalisasi Sarem dan beberapa tempat hiburan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

lain di Kecamatan Sukorejo. Mereka datang mengendarai tiga mobil. Dalam aksi itu,
lokalisasi dan tempat hiburan dirusak.
Di tengah sweeping, terjadi bentrok antara warga setempat dan massa FPI.
Warga memberikan perlawanan terhadap tindakan massa FPI dan merusak satu mobil
yang ditumpangi massa FPI di Bundaran Sukorejo.
Dalam insiden Rabu tersebut, dua orang dari FPI mengalami luka ringan.
Keduanya juga sempat ditahan di Polsek Patean. Kejadian ini memicu bentrok yang
terjadi padai Kamis tanggal 18 Agustu 2013. Warga Sukorejo mendapat kabar akan
ada serangan balasan dari massa FPI. Sejak pagi, warga sudah bersiap. Pada pukul
13.00 WIB massa FPI benar-benar datang seperti kabar dengan menumpang tujuh
mobil, berkeliling kampung. Kali ini, kedatangan mereka sudah dikawal polisi.
Mengetahui kedatangan massa FPI, sebagian warga keluar dan berkumpul di
Bundaran Sukorejo. Bentrokan kecil sempat terjadi dan massa FPI langsung
meninggalkan lokasi. Namun, saat meninggalkan Sukorejo itu, mobil dari FPI
menabrak seorang ibu yang sedang mengendarai sepeda motor di Jalan SukorejoParakan. Ibu yang tengah memboncengkan anaknya itu tewas.
Kemarahan warga terpicu. Ratusan warga mendatangi lokasi dan mengejar
mobil yang menabrak ibu itu. Warga berhasil mengejar rombongan mobil tersebut di
Patean, sekitar dua kilometer dari Sukorejo. Mobil Avanza, salah satu kendaraan
yang ditumpangi massa FPI, langsung dibakar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

FPI berdalih aksi sweeping yang dilakukan anggotanya adalah hasil dari
tindak lanjut warga yang mengatakan resah atas buka tempat hiburan tersebut.
Namun banyak yang meyakini aksi tersebut adalah bentuk arogansi FPI yang
akhirnya memicu bentrokan dengan warga.
Berita mengenai bentrok FPI dengan warga di Kendal Jawa Tengah ini
diawali dengan aksi sweeping FPI Temanggung yang dihadang oleh warga.
Warga dan massa Front Pembela Islam (FPI) Temanggung terlibat bentrok di
Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2013). Dalam peristiwa itu, satu mobil dibakar
dan dua orang luka-luka.
Penyebab bentrok diketahui karena kedatangan massa FPI Temanggung yang
hendak melakukan sweeping tempat lokalisasi di Kecamatan Patean, Kendal, Jawa
Tengah, tetapi ditolak warga.
”Jadi, warga menghadang sweeping dari FPI Temanggung. Mereka heran,
kok, bisa masuk wilayah Kendal,” kata Kukuh, personel Kepolisian Resor Kendal.
(Sumber kompas.com)
Menanggapi hal tersebut FPI mengatakan tidak melakukan sweeping. FPI
menjelaskan jika mereka hanya melakukan buka puasa bersama.
Seorang anggota FPI Temanggung membantah akan melakukan sweeping di
wilayah Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Mereka mengaku hendak berbuka puasa
bersama dengan FPI dari kota-kota di sekitarnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

"Kami mau berbuka puasa di Sukorejo dengan FPI Magelang, Semarang, dan
Kendal. Ternyata pas sampai di bundaran Sukorejo, kami dihadang," kata Jari,
seorang anggota FPI Temanggung.
Jari juga menjelaskan kronologi tentang kejadian tersebut. Massa FPI itu
berkonvoi dengan naik sejumlah mobil dan truk. Jari tidak mengetahui pasti jumlah
anggota FPI yang bergabung siang tadi. "Yang jelas puluhan," katanya.
Bentrok itu diawali ketika FPI Magelang tiba di Sukorejo, kata Jari. Mereka
dilempari warga dengan batu. Massa FPI kemudian turun dari kendaraan dan
terjadilah bentrok itu. Dalam bentrok itu, dua mobil FPI dibakar dan empat lainnya
dirusak. (sumber kompas.com)
Polres Kendal, Jawa Tengah, akhirnya menetapkan tiga tersangka dalam
kasus bentrokan antara FPI dan warga di Sukorejo pada Kamis (18/7/2013) kemarin.
Tiga tersangka itu adalah SH (sopir Avanza yang menabrak warga hingga
meninggal dunia), SY (22), warga Coyudan Selatan, Parakan, Kabupaten
Temanggung, dan BAW (22), warga Kampung Kemalangan, Parakan, Temanggung.
Ketiga tersangka itu sebelumnya diamankan oleh polisi di Mapolres bersama
23 anggota FPI lainnya setelah beberapa jam terjebak di Masjid Agung Sukorejo.
Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal menjelaskan, setelah maghrib, polisi
berhasil membawa 26 anggota FPI ke Mapolres setelah sebelumnya terjebak di
masjid. Dari pemeriksaan 26 orang tersebut, tiga di antaranya menjadi tersangka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

"Sebanyak 23 kami bebaskan tadi pagi karena tidak terlibat," kata Asep
Jenal, Jumat (19/8/2013). (sumber kompas.com)
Dalam perkembangannya, kepolisian resor Kendal menyatakan, bentrok
warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, dengan anggota FPI dipicu kecelakaan lalu
lintas bukan karena aksi sweeping. Setelah menabrak sepeda motor hingga
menewaskan pengendaranya, mobil anggota FPI tidak berhenti.
Mobil yang ditumpangi anggota FPI yang keluar meninggalkan Sukorejo,
Toyota Avanza benomor polisi AB 7105 SA, menabrak sepeda motor bernomor
polisi H 6088 ND yang dikendarai Tri Munarti yang memboncengkan Suyatmi.
“Korban Tri Munarti meninggal dunia di rumah sakit, sedangkan Suyatmi masih
dirawat di rumah sakit,” kata Kapolres Kendal AKBP Asep Jaenal, Kamis
(18/7/2013) malam.
Asep membantah ada pengumpulan warga sebelum kecelakaan. Menurut dia,
kedatangan FPI Temanggung ke Sukorejo pada hari itu adalah untuk aksi damai.
Kedatangan mereka pun sudah dalam pengawalan kepolisian. Para petugas polisi
juga sudah berjaga-jaga di wilayah yang akan didatangi FPI. (sumber kompas.com)
Berita di atas merupakan kutipan dari media online Kompas.com, dalam
beberapa kali upload pada Juli 2013. Dalam penulisan berita tersebut judul berita
dituliskan dengan ukuran besar dan juga dimasukkan kedalam topik khusus yaitu
Warga vs FPI Kendal. Menurut Junaedhi (1991 : 29) berita yang ditulis dengan huruf
ukuran besar pada judulnya merupakan berita utama atau berita istimewa. Berita

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

utama dilakukan seselektif mungkin sesuai dengan kebijaksanaan redaksionalnya,
dan sesuatu yang dianggap paling pantas diketahui oleh masyarakat pada saat itu.
Definisi tentang objektivitas berita sangat beragam, namun secara sederhana
dapat dijelaskan bahwa berita yang objektif adalah berita yang menyajikan fakta,
tidak berpihak dan tidak melibatkan opini dari wartawan. Objektivitas menurut
mcQuail (1994 : 130) lebih merupakan cita-cita yang diterapkan seutuhnya. Dalam
sistem media massa yang memiliki keanekaragaman eksternal, terbuka kesempatan
untuk penyajian informasi yang memihak, meski sumber tersebut harus bersaing
dengan sumber informasi lainnya yang menyatakan dirinya objektif. Meskipun
demikian tidak sedikit media yang mendapatkan tuduhan “media itu tidak objektif”.
Objektivitas berita merupakan suatu keadaan berita yang disajikan secara utuh
dan tidak bersifat memihak salah satu sumber berita, yang bertujuan untuk memberi
informasi dan pengetahuan kepada konsumen. (flournoy, 1986 : 48). Setiap berita
yang disajikan dalam suatu surat kabar atau majalah harus memenuhi unsur
objektivitas. Objektivitas berita merupakan hal yang sangat penting dalam penyajian
sebuah berita. Penyajian berita yang tidak objektif dapat menimbulkan banyak
ketidakseimbangan, artinya bahwa berita hanya disajikan berdasarkan informasi pada
sumber berita yang kurang lengkap dan cenderung sepihak.
Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, namun
harus dikonfirmasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa
pemberitaan di surat kabar selalu dituntut untuk mengungkapkan kebenaran secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

fairness. Yaitu salah satu syarat objektifitas yang juga sering disebut sebagai
pemberitaan cover both side, dimana pers menyajikan semua pihak yang terlibat
sehingga pers mempermudah pembaca menemukan kebenaran. Selain fairness, pers
juga dituntut melakukan pemberitaan yang akurat, tidak bohong, menyatakan fakta
bila itu memang fakta, dan pendapat bila itu memang pendapat, dikutip dari Siebert
tahun 1986 (Bungin, 2003 : 153 – 154).
Sebuah berita bisa dikatakan obyetif bila memenuhi beberapa unsur,
diantaranya adalah tidak memihak, transparan, sumber berita yang jelas, tidak ada
tujuan atau misi tertentu. Dilihat dari beberapa unsur di atas banyak sekali berita yang
disajikan belum memenuhi unsur-unsur objektivitas atau bisa dikatakan bahwa berita
tersebut tidak objektif. Suatu berita yang disajikan tidak objektif hanya akan
menguntungkan salah satu pihak dan akan merugikan pihak lain. Dimensi-dimensi
objektifitas menurut Rachma Ida terdiri dari aktualitas, fairness dan validitas
pemberitaan, dalam akurasi pemberitaan dituliskan bahwa harrus ada kesesuaian
judul dengan isi berita. (Kriyantono, 2006 : 244 dan juga dalam Bungin, 2003 : 154155).
Kompas sendiri didirikan atas Ide awal penerbitan harian ini datang dari
Menteri/Panglima TNI AD Letjen Ahmad Yani, untuk mengadang dominasi
pemberitaan pers komunis. Gagasan diutarakan kepada Menteri Perkebunan saat itu
Drs Frans Seda yang juga menjabat sebagai ketua partai katolik, yang kemudian
menggandeng Drs Jakob Oetama dan Mr Auwjong Peng Koen—dua tokoh yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

memiliki pengalaman menerbitkan media cetak. Selanjutnya, beberapa tokoh Katolik
terkemuka seperti R.G. Doeriat, Policarpus Swantoro, R. Soekarsono, mengadakan
pertemuan bersama beberapa wakil elemen hierarkis dari Majelis Agung Wali Gereja
Indonesia (MAWI): Partai Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik dan Wanita Katolik. Mereka sepakat
mendirikan Yayasan Bentara Rakyat. Dari Yayasan Bentara Rakyat inilah harian
Kompas dilahirkan. Awalnya, nama yang digunakan adalah Bentara Rakyat. Nama
Bentara merupakan kebanggaan warga Flores. Di Flores sendiri terdapat majalah
Bentara yang sangat populer. Adapun pemilihan kata Rakyat bertujuan untuk
mengimbangi harian Rakyat milik PKI. Penggunaan kata inipun berupaya melakukan
”wacana tanding” bahwa kata ”rakyat” bukan hanya monopoli PKI. (Wulandari 2010
: 71)

Untuk dapat memahami ketimpangan arus informasi penulis sengaja memilih
media online Kompas.com. Media online Kompas.com dipilih sebagai obyek
penelitian karena Kompas.com merupakan salah satu media online yang selalu up to
date dalam mengupload berita terbaru, penulis memilih media online kompas.com
karena Kompas merupakan salah satu media terbesar di Indonesia sehingga dampak
dari berita yang dikeluarkan oleh Kompas dalam hal ini Kompas.com akan luas
membentuk opini publik secara Nasional. Disamping itu Kompas merupakan media
massa yang berasala atau berafiliasi dengan salah satu agama tertentu yaitu Katolik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

sehingga peneliti ingin mengetahui apakah kompas dalam hal ini kompas.com
objektif dalam memberitakan pemberitaan yang berkaitan dengan agama lain.

Alasan kedua penulis memilih media online Kompas.com karena pemberitaan
bentrokan antara warga dan FPI di Kendal ini menjadi sebuah berita yang istimewa,
berita ini menggunakan font dengan size besar pada judulnya dan dimasukkan kepada
topic pemberitaan di Kompas.com bentrokan warga vs FPI.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis isi sehingga
diperoleh pemahaman yang akurat dan penting. Analisisnya adalah berita di surat
kabar yang analisis ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan di media (flournoy,
1986 : 12). Pemanfaatan ilmu komunikasi media massa dapat diperoleh secara tepat
implementasi di lapangan atas obyektivitas pemberitaan dari surat kabar yang
menjadi subyek penelitian (McQuail, 1994 : 179).
1.2.

Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi penelitian

ini, maka judul penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : bagaimanakah objektivitas
pemberitaan kasus bentrokan warga dengan FPI di Kendal pada media online
kompas.com”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1.3.

Tujuan penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui objektivitas pemberitaan kasus bentrokan warga dengan FPI di
Kendal pada media online kompas.com.
1.4.

Manfaat penelitian

1. Kegunaan teoritis : Menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan
penelitian objektivitas berita, sehingga hasil penelitin ini diharapkan bisa
menjadi landasan pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan praktis : penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi
redaksi Kompas.com dalam memberitakan Objektivitas berita kasus
bentrokan warga dengan FPI di Kendal pada media online kompas.com di
media online Kompas.com tidak memihak, transparan, dan sumber berita
yang jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Untuk menunjang penelitian, penulis mencari jurnal penelitian ilmu
komunikasi yang relevan dengan penelitian penulis. Dengan adanya jurnal tersebut
diharapkan bisa digunakan dalam referensi penyusunan penelitian. Jurnal penelitian
pertama ditulis oleh Ni Ketut Efrata Fransiska dosen dari UK Petra Surabaya yang
berjudul “OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN PESERTA PARTAI POLITIK
TAHUN 2009 DALAM PERIODE KAMPANYE PEMILIHAN LEGISLATIF
DI KORAN NASIONAL” Dengan adanya media massa, informasi bisa disebarkan
kepada masyarakat luas. Media massa, seperti radio, televisi, internet, majalah, dan
surat kabar, hadir dengan karakteristik yang berbeda dan juga mempunyai target
audience yang berbeda. Masing-masing media massa berhak untuk mencari dan
menuliskannya dengan cara yang berbeda sesuai kepentingan dan tujuan yang hendak
dicapai. Adanya kepentingan pribadi yang berbeda dalam tubuh media massa itu
sendiri sangat mempengaruhi bagaimana dan kemana arah pemberitaan dibawa.
Selain masalah kepentingan, latar belakang wartawan yang berbeda juga
mempengaruhi bagaimana dia memandang sebuah peristiwa yang terjadi, yang juga
memungkinkan sebuah berita ditulis dengan komponen yang berbeda.

15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Salah satu contoh fenomena yang menarik adalah Pemilihan Umum Legislatif
Indonesia tahun 2009. Pemilu adalah peristiwa yang penting bagi sebuah negara,
karena seluruh kehidupan di negara tersebut sangat tergantung dari kebijakankebijakan partai politik yang menang dalam Pemilu Legislatif. Menurut UU No. 10
Tahun 2008 tentang Pemilu menyebutkan bahwa Pemilihan Umum, selanjutnya
disebut Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945. Dan Pemilu Legislatif adalah Pemilihan Umum dimana rakyat
bisa memilih wakil-wakilnya (DPD, DPRD, dan DPR) secara langsung.
Pada Pemilu 2004, partai-partai besar mendapat porsi pemberitaan lebih
banyak. Partai-partai tersebut antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat
Indonesia (PAN) (Dominasi Partai Besar, 2009, p.2). Begitu juga awal-awal masa
kampanye Pemilu Legislatif 2009, partai-partai besar lebih banyak diberitakan di
harian cetak surat kabar dari pada partai kecil. Partai-partai besar yang diberitakan
meliputi Partai Golkar (Golongan Karya), PDIP (Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan), PAN (Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan),
PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), PKS (Partai Keadilan Sosial), dan PD (Partai
Demokrat). Sebanyak empat puluh empat partai politik akan ikut serta dalam Pemilu
2009 (Sari, 2008, p.9). Hampir sama dengan Pemilu 2004, pemberitaan Pemilu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Legislatif 2009 juga didominasi oleh partai-partai besar seperti, Partai Golkar, PDIP,
PAN, PKS, PPP, PKB, dan Partai Demokrat.
Penelitian ini ingin melihat pemberitaan pada partai yang berhasil melewati
Electoral Threshold pada pemilu 2004, yaitu partai yang memperoleh sekurangkurangnya tiga persen jumlah kursi DPR dan itu merupakan syarat untuk mengikuti
pemilu berikutnya. Partai-partai politik tersebut antara lain, Partai Golkar, PDIP
Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai
Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional (Electoral
Threshold, 2004, p. 2). Disamping karena melewati Electoral Threshold, ketujuh
partai ini dipilih karena pemberitaannya pada media cetak surat kabar mendapat porsi
lebih banyak daripada partai-partai lainnya. Pemberitaan partai politik di media
massa akan membawa pengaruh bagi pembacanya, dan tidak mustahil hal tersebut
juga akan berpengaruh pada pilihan suara yang akan dijatuhkan pada pemilu nanti.
Selama ini banyak tindakan negatif yang dilakukan wakil-wakil rakyat yang turut
menyeret nama partai politik ke arah negatif, seperti kasus suap Al Amin Nasution,
kasus korupsi Agus Condro, atau kasus perselingkuhan dan pelecehan seksual oleh
anggota dewan. Hal-hal tersebut berpotensi untuk menurunkan simpati masyarakat
pada individu maupun parpol yang bersangkutan.
Dalam penelitian tersebut peneliti memilih topik objektivitas pemberitaan,
karena tidak ada pemberitaan yang benar-benar objektif. Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam masalah ini adalah “Bagaimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

objektivitas pemberitaan partai politik peserta Pemilu Legislatif 2009 selama massa
kampanye massal pada harian Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan Media
Indonesia?”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
objektivitas pemberitaan partai politik peserta Pemilu Legislatif 2009 selama masa
kampanye massal pada harian Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan Media
Indonesia.
Pada penelitian itu peneliti menggunakan metode analisis isi kuantitatif.
Perhitungan presentase mengenai objektivitas pemberitaan partai politik peserta
Pemilu Legislatif 2009 di surat kabar Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan
Media Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mengumpulkan dokumentasi berita-berita partai politik peserta Pemilu
Legislatif 2009 dari surat kabar Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan Media
Indonesia mulai tanggal 17 Maret 2009 sampai dengan 6 April 2009. Berita yang
dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah semua jenis berita, straight
news dan feature.
Dan pada Jurnal penelitian kedua yang ditulis oleh Eko Sugihar to, dosen
pada FPIK Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, yang berjudul “Analisis Isi
Berita Pembangunan Periklanan dan Kelautan pada Surat Kabar Kaltim Post”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan karakteristik profil berita,
untuk mengetahui perbandingan obyektivitas pemberitaan berdasarkan hasil sensus
dan pendapat pakar perikanan dan ilmu kelautan dan juga pakar media, serta untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

mengkaji kebijakan pemberitaan pembangunan perikanan dan kelautan pada redaksi
surat kabar Kaltim Post.
Penelitian dilakukan selama delapan bulan yakni pada bulan Juli 2006Februari 2007. Data primer dikumpulkan dengan cara mensensus berita
pembangunan perikanan dan kelautan selama periode 1 Juli-31 Desember 2006 dan
wawancara menggunakan kuesioner di mana responden diambil berdasarkan
pendekatan purposive sampling yaitu pihak Kaltim Post, para ahli atau pakar
perikanan dan ilmu kelautan dan juga salah seorang pakar media cetak.
Kliping sampel berita pada prinsip penilaian dari tim panelis pakar juga
didukung dengan disproporsional stratified random sampling yang diambil masingmasing dari kategori topik utama tulisan. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan metode analisis isi untuk mengetahui karakteristik profil berita
mengenai proporsi frekuensi dan volume berita berdasarkan jenis dan topik utama
tulisan, kecenderungan positif dan negatif, tata letak dan model atau obyektivitas
berita, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif sesuai hasil sensus berita dan
wawancara responden. Kerlinger dalam Wimmer dan Dominick (2000), merumuskan
bahwa analisis isi adalah suatu metode untuk mengkaji dan menganalisa komunikasi
secara sistematik, obyektif dan kuantitatif dalam pengukuran variabel-variabel.
Untuk menganalisis obyektivitas berita berdasarkan hasil sensus akurasi
pemberitaan dilihat dari kesesuaian judul, pencantuman waktu, ada atau tidaknya data
pendukung dan ada tidaknya percampuran fakta dan opini (faktualitas berita), maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

dibuat skala Likert. Untuk menganalisis obyektivitas berita berdasarkan pendapat
pakar dilihat dari ada atau tidaknya percampuran fakta dan opini (faktualitas berita),
keseimbangan penulisan, relevansi data pendukung dan pencantuman sumber berita
secara jelas (atribusi), diperlukan pula skala Likert.

Dengan adanya dua jurnal penelitian terdahulu tersebut, maka peneliti tertarik
untuk meneliti “ OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA
DENGAN FPI DI KENDAL”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
riset kuatitatif deskriptif sebagai analisis datanya dan menggunakan teori objektivitas
pemberitaan Rachma Ida.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Media Massa dan Komunikasi Massa
Media massa seperti yang dikemukakan oleh althusser dan Gramsci dalam
Sobur (2004:30) merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pendapat atau
aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari pihak pemerintah atau negara.
Media massa tersebut sebagai wadah untuk menyalurkan informasi yang merupakan
perwujudan dari hak asasi manusia dalam kehidaupan ermasyarakat dan bernegara,
dalam diri media massa juga terselubung kepentingan-kepentingan yang lain,
misalnya kepentingan kapitalisme modal dan kepentingan keberlangsungan lapangan
pekerjaan bagi karyawan dan sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Media massa mempunyai kekuatan yang sangat signifikan dalam usaha
mempengaruhi khlayaknya. Keberadaan media massa mempunyai peranan penting
dalamusaha memberikan informasi penting bagi masyarakat, pengetahuan yang dapat
memperluas wawasan, sarana hiburan sebagai pelepas ketegangan, dan yang tidak
kalah pentingnya adalah peranan media sebagai kontrol sosial untuk memberikan
kritik maupun mendukung kebijakan pemerintah agara memotivasi masyarakat.
Media massa merupakan institusi baru yang berkaitan dengan produksi dan
distribusi pengetahuan dalam arti luas. Media massa mempunyai sejumlah ciri-ciri
yang menonjol, diantaranya adalah penggunaan teknologi yang relatif maju untuk
produksi (massal) dan penyebaran pesan, mempuyai organisasi yang sistematis dan
aturan-aturan sosial serta sasaran pesan yang mengarah pada audiens dalam jumlah
besar yang tidak bisa ditentukan apakah meraka menerima pesan yang disampaikan,
atau malah menolaknya. Institusi media massa pada dasarnya terbuka, beroprasi
dalam dimensi publik untuk memberikan saluran komunikasi reguler dari berbagai
pesan yang mendapat persetujuan sodial dan dikehendaki oleh banyak individu.
Dalam komunikasi massa menurut Winarni dapat dipusatkan pada komponenkomponen komunikasi massa, yaitu variabel yang dikandung dalam setiap tindak
komunikasi dan bagaimana variabel ini bekerja pada media massa, kelima komponen
tersebut adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

1. Sumber. Komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang
mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan.
2. Khalayak. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan
kepada massa, yaitu khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat
heterogen dan anonim.
3. Pesan. Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum, maksudnya
adalah setiap orang bisa mengetahui pesan-pesan komunikasi dari
media massa.
4. Proses. Ada dua proses dalam komunikasi massa yaitu: 1) Komunikasi
massa merupakan proses satu arah. Komunikasi ini berjalan dari
sumber ke penrima dan tidak secara langsung dikembalikan kecuali
dalam bentuk umpan balik tertunda. 2) Komunikasi massa merupakan
proses dua arah (Proses seleksi). Baik media ataupun khalayak
melakukan seleksi. Media menyeleksi khalayak sasaran atau penerima
menyeleksi dari semua media yang ada, pesan manakah yang mereka
ikuti.
5. Konteks komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial.
Media mempengaruhi konteks sosial masyarakat, dan konteks sosial
masyarakat mempengaruhi media massa. (Winarni, 2003 : 4-5)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Setiap disiplin ilmu dalam komunikasi memiliki ciri-ciri dan karekateristik
yang berbeda-beda, adapun beberapa karakteristik komunikasi massa yang sering
digunakan pada media massa yaitu:
1. Sifatnya satu arah, walaupun beberapa media massa terkadang
melibatkan khalayak secara langsung dengan diadakannya dialog
interaktif, namun itu hanya untuk kepentingan terbatas.
2. Selalu ada proses seleksim misalnya, setiap media memilih
khalayaknya, demikian juga dengan khlayak yang juga menyeleksi
medianya, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk
menikmatinya.
3. Menjangkau khalayak secara luas. Dengan adanya satuu stasiun
pemancar pesan atau informasi dapat disampaikan dalam cakupan satu
negara. Namun dalam karakteristik ini sistem ekonomi dan sosial juga
ikut berperan.
4. Berusaha membidik sasaran tertentu, informasi yang disampaikan
harus menarik minat orang-orang sehingga informasi tersebut
disalurkan kepada orang lain
5. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka terhadap
kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara
media dan masyarakat. Untuk memahami sebuah masyarakat kita
harus menelaah latar belakang, asumsi dan keyakinan-keyakinan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

dasarnya. Untuk itu diperlukan penguasaan atas sejarah, sosiologi,
ilmu ekonomi dan filsafat demi memahami sebuah masyarakat secara
benar. (Rivers, 2004 :18)
Dalam komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda,
komunikator cenderung sulit untuk mengetahui umpan balik komunikan secara
segera. Untuk mengetahuinya, maka biasanya harus diadakan seminar terbuka yang
menghubungkan antara komunikator dan komunikan secara langsung, diadakannya
survey atau penelitian. (Vardiansyah, 2004:33).
2.2.2. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet. Berita berasal dari
bahasa sansekerta, yaitu urit yang dalam bahasa Inggris disebut write, yang berarti
sebenarnya adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan Writta,
artinya kejadian atau yang telah terjadi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia karya
Poerwadarminto, berita diperjelas menjadi laporan mengenai kejadian atau peristiwa
yang hangat.
Sedangkan menurut McQuail (1989 : 189) berita merupakan sesuatu yang
bersifat metafistik dan sukar dijawab kembali dalam kaitannya dengan institusi dan
kata putus mereka yang bersifat rasa dan sulit diraba karena kehalusannya. Berita

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek yang telah
menonjolkannya sendiri.
Suatu fakta dapat dikatakan berita, apabila memenuhi syarat antara lain telah
dipublikasikan oleh seseorang atau institusi yang jelas identitasnya, alamat, dan
penanggungjawabnya, fakta tersebut ditemukan oleh jurnalis dengan cara yang sesuai
dengan standar operasional dan prosedur dalam profesi jurnalistik (panuju, 2005 :
52).
Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa berita adalah laporan
dari kejadian yang penting atau peristiwa hangat, dapat menarik minat atau perhatian
para pembaca. Berita merupakan gudang informasi, dan berita merupakan bagian
terpenting dari tabloid atau surat kabar.
Menurut Djuroto (2002 : 48) untuk membuat berita paling tidak harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
1. Menjaga Objektivitas dalam pemberitaan.
2. Faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa hingga tinggal sebagian
saja.
3. Berita itu harus menceritakan segala aspek secara lengkap.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Sedangkan menurut Kusumaningrat (2006 : 47) unsur-unsur yang membuat
suatu berita layak untuk dimuat ada tujuh yaitu ; Akurat, Lengkap, Adil, Berimbang,
Objektif, Ringkas, Jelas, dan Hangat.
Selain unsur-unsur berita wartawan juga harus memikirkan nilai berita, dalam
cerita atau berita itu tersirat pesan yang ingin disampaikan waratwan kepada
pembacanya. Ada tema yang diangkat dari suatu peristiwa. Nilai berita ini menjadi
menentukan berita layak berita. Menurut Ishwara (2005 : 53) peristiwa-peristiwa
yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengandung konflik, bencana dan
kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan, human interest,
seks, dan aneka nilai lainnya.
Berita memiliki banyak jenis, Menurut Sumadiaria ( 2005 : 69-71 ) dalam
dunia jurnalistik berita berdasarkan jenisnya dapat dibagi dalam tiga kelompok :
1. Elementary yaitu :
a. Straight News report adalah laporan langsung mengenai suatu
peristiwa. Biasanya berita jenis ini ditulis dengan unsur-unsur yang
dimulai dari what, when, why, where, who, dan how (5W+1H).
b. Depth News Report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan
Straight News report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi
dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi
tambahan untuk peristiwa itu sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

c. Comprehensive News merupakan laporan tentang fakta yang bersifat
menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, mencoba
menggabungkan berbagai serpihan fakta itu dalam satu bangunan
cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat dengan jelas.
2. Intermediate yaitu :
a. Interpretative Report lebih dari sekedar Straight News report dan
depth news . berita interpretative biasanya memfokuskan pada sebuah
isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Dalam jenis
laporan ini reporter menganalisis dan menjelaskan.
b. Feature Story berbeda dengan jenis berita-berita di atas yang
menyajikan informasi-informasi penting, di feature story penulis
mencari fakta untuk menarik perhatian pembaca. Penulisan feature
lebih bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya
informasi yang disajikan.
3. Adnance yaitu :
a. Depth Reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam,
tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau
aktual.dengan membaca karya pelaporan mendalam, orang akan
mengetahui dan memahami dengan baik duduk perkara suatu
persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

b. Investigative Reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda
dengan laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan
pada sejumlah masala

Dokumen yang terkait

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATHFLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATH FLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE HARIANJOGJA.COM DAN TRIBUNJOGJA.COM (Studi Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan

0 4 13

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PT MERPATI NUSANTARA DI MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Tentang Pailit PT Merpati Nusantara di Media Online Tempo.Com).

0 0 12

Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Kompas.com dan Okezone.com (Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014).

0 5 107

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PT MERPATI NUSANTARA DI MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Tentang Pailit PT Merpati Nusantara di Media Online Tempo.Com).

0 0 103

BAGAIMANAKAH OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PELAPORAN PKS TERHADAP JUBIR KPK JOHAN BUDI KE MABES POLRI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Pemberitaan Pelaporan PKS Terhadap Jubir KPK Johan Budi Ke Mabes Polri Di Media Online Kompas.Com Mei 2013).

0 0 104

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV).

0 0 205

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN CIVIL VIOLENCE FPI DI MEDIA MASSA ( Studi Analisis Framing Media Surat Kabar Harian Solopos Terhadap Pemberitaan Civil Violence FPI di Gandekan Solo ).

0 0 11

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV)

0 0 26

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013)

0 0 21

BAGAIMANAKAH OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PELAPORAN PKS TERHADAP JUBIR KPK JOHAN BUDI KE MABES POLRI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Pemberitaan Pelaporan PKS Terhadap Jubir KPK Johan Budi Ke Mabes Polri Di Media Online Kompas.Com Mei 2013)

0 0 20