Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Kompas.com dan Okezone.com (Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014).

Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di
Kompas.com dan Okezone.com
(Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media
Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014)

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Angga Kurniawan
NPM. 0943010120

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN POLEMIK ANTARA PDIP DAN
GERINDRA DI KOMPAS.COM DAN OKEZONE.COM
(Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media
Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014)

Disusun Oleh :

ANGGA KURNIAWAN
NPM. 0943010120

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian / Seminar Skripsi

Menyetujui,

PEMBIMBING

Dra. Sumardjijati,M.Si
NIP : 196203231993092001
Mengetahui,
DEKAN


Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi
NIP. 195507.1819.8302.2001

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

J UDUL PENELITIAN

:

Nama Mahasiswa
NPM
Program Studi
Fakultas

: ANGGA KURNIAWAN

: 0943010120
: Ilmu Komunikasi
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan
Gerindra Di Kompas.com dan Okezone.com
(Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara
PDIP dan Gerindra Di Media Online Kompas.com dan
Okezone.com Maret 2014)

Telah diuji dan diseminarkan pada tanggal : 17 Juli 2014
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I :
1. Ketua :

Dra. Sumardjijati,M.Si
NIP. 196203231993092001

J uwito,S,Sos.MSi

NPT. 3.6704.95.0036.1

2. Sekertaris :

Dra. Sumardjijati,M.Si
NIP. 196203231993092001
3. Anggota :

Drs. Kusnarto, M.Si
NPT.195808011984021001
Mengetahui,
KETUA PROGDI ILMU KOMUNIKASI

J uwito,S,Sos.MSi
NPT. 3.6704.95.0036.1

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji sukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat
dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Objektivitas Pember itaan Polemik Antar a PDIP dan Ger indra Di Kompas.com
dan Okezone.com”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada Dra Sumardjijati, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi peneliti. Tidak lupa
semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini,
diantaranya:
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto MP, selaku rektor UPN “Veteran” Jatim.
2. Dra. Hj. Suparwati, M.Si, sebagai Dekan FISIP UPN “Veteran” Jatim.
3. Juwito S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN
“Veteran” Jatim.
4. Drs. Syaifudin Zuhri, M.Si sebagai Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jatim.
5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun staf karyawan FISIP dan
UPN “Veteran” Jatim.
6. Kedua orang tua penulis yang sangat berjasa bagi penulis. Terima kasih yang
sebanyak-banyaknya ebes dan emes.
7. Teman-teman yang membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas

dukungan kalian, terutama teman-teman kontrakan IKIP B-70, (Pelos, Yankhe, Iyan,
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Bos Rikho, Ade Kentang, Zudi, Nadir, Marco, Diego), teman-teman Kontrakan
Wiguna, sahabat yang sangat membantu peneliti dikala susah Billy Rivaldo, Ferry
Qintul, dan yang special untuk Dilah Kundi.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal terbaik dari
proposal skripsi ini. Besar harapan peneliti, semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak. Amin.

Surabaya, 12 Mei 2014

Peneliti

iv


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1

Latar Belakang Masalah ............................................................1

1.2

Perumusan Masalah ................................................................... 14


1.3

Tujuan Penelitian .......................................................................14

1.4

Manfaat Penelitian ....................................................................14

BAB II KAJ IAN PUSTAKA .............................................................................15
2.1

Penelitian Terdahulu .................................................................15

2.2

Landasan Teori ..........................................................................19
2.2.1 Pengertian Media Massa dan Komunikasi Massa .......19
2.2.2 Media Online ............................................................23


2.3

Pers Dalam Kaidah Jurnalistik ...................................................29

2.4

Berita .......................................................................................33
2.4.1 Konsep Penyajian Berita ...........................................38

2.5

Pendekatan Politik Ekonomi Media ..........................................41

2.6

Objektifitas Berita .....................................................................42

2.7

Kerangka Berpikir .......................................................................46

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................48
3.1

Metode Penelitian .....................................................................48

3.2

Definisi Operasional ..................................................................48
3.2.1 Polemik Antara PDIP dan Gerindra ............................48
3.2.2 Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra di
Kompas.com dan Okezone.com .................................50

3.3

3.3


Kategorisasi Obyektifitas Pers ....................................................51
3.2.1

Akurasi Pemberitaan .................................................52

3.2.2

Fairnes dan Ketidakberpihakan Pemberitaan ..............53

3.2.3

Validitas Keabsahan Pemberitaan ..............................54

Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ........................55
3.3.1 Popolasi ........................................................................55
3.3.2 Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel ..........................55

3.4

Teknik Pengumpulan Data .........................................................56

3.5

Teknik Analisis Data ..................................................................57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................58
4.1

Gambaran Umum Perusahaan ..................................................58
4.1.1 Gambaran Singkat Kompas.com ...............................58
4.1.2 Gambaran Singkat Okezone.com ...............................64

4.2

Penyajian Data dan Analisis Data ..............................................66
4.2.1 Akurasi Pemberitaan .................................................72
4.2.1.1 Akurasi Pemberitaan Kompas.com ................72
4.2.1.2 Akurasi Pemberitaan Okezone.com ...............76

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1.3 Perbandingan Akurasi Kompas.com dan
Okezone.com.................................................80
4.2.2 Fairness atau Ketidakberpihakan ..............................81
4.2.2.1 Fairness atau Ketidakberpihakan Pemberitaan
Kompas.com..................................................81
4.2.2.2 Fairness atau Ketidakberpihakan Pemberitaan
Okezone.com.................................................83
4.2.2.3 Perbandingan Fairness Kompas.com dan
Okezone.com.................................................85
4.2.3 Validitas Pemberitaan ...............................................86
4.2.3.1 Validitas Pemberitaan Kompas.com ...............86
4.2.3.2 Validitas Pemberitaan Okezone.com...............88
4.2.3.3 Perbandingan Validitas Kompas.com dan
Okezone.com.................................................90
4.2.4 Analisis Data .............................................................91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................96
5.1

Kesimpulan ................................................................................96

5.2

Penyajian Data dan Analisis Data ..............................................97

Daftar Pustaka .......................................................................................................98

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

Angga Kur niawan , Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan
Gerindr a Di Kompas.com dan Okezone.com. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
objektivitas pemberitaan polemik anatar PDIP dan Gerindra pada media online
kompas.com dan okezone.com.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi yang bersifat kuantitatif,
Objektivitas pemberitaan di uji dan di analisis sesuai dengan kategorisasi yang di
sesuaikan dalam teori yang di gunakan oleh Rachma Ida tentang 3 kategorisasi
objektivitas pemberitaan.
Pemberitaan tentang pemberitaan polemik anatar PDIP dan Gerindra pada media
online kompas.com dan okezone.com. Tidak objektif karena dari analisa data yang
sudah dilakukan dilihat dari kategori ketidakberpihakan, ditemukan jika pemberitaan ini
banyak melakukan pelanggaran. Peneliti menilai jika kedua media tersebut tidak
seimbang dalam pemberitaanya. Peneliti juga melihat jika kompas.com dalam
pemberitaan ini lebih condong mendukung kepada salah satu pihak yaitu PDIP karena
pada berita yang dijadikan sampel peneilitan 5 berita berasal dari narasumber PDIP yang
memojokkan Gerindra.
Kata kunci : objektifitas, berita, rachma ida, PDIP, Gerindra, kompas.com,
okezone.com
ABSTRACT
Anga Kurniawan, Objectivity Coverage Debate Between PDIP and Gerindra In
Kompas.com and Okezone.com. The purpose of this study was to determine the
polemical news objectivity advance of PDIP and Gerindra on online media and
okezone.com kompas.com.
The method used is quantitative content analysis, news Objectivity tested and
analyzed in accordance with the categorization that are customized in a theory that is in
use by about 3 Ida Rachma categorization news objectivity.
News reporting about polemical news objectivity advance of PDIP and Gerindra
on online media and okezone.com kompas.com. Not objective because of the data
analysis has been done seen from the category of impartiality, if this news is found
many violations. Researchers assess if the two media are not balanced in pemberitaanya.
Researchers also see if kompas.com in the news is more skewed in favor of one party
that the PDIP because the sampled news peneilitan 5 news comes from sources that
discredit Gerindra PDIP.
Keywords : objectivity, news, rachma ida, PDIP, Gerindra, kompas.com,
okezone.com

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan utama manusia adalah informasi, dalam perkembangan

yang terjadi saat ini semakin banyak individu maupun kelompok yang membutuhkan
informasi. Faktor terbesar yang bisa menunjang penyebaran informasi kepada
khalayak adalah dengan media massa. Media massa telah menjadi fenomena
tersendiri dalam proses komunikasi, hal ini bisa tergambar dari relita yang ada saat ini
banyak koran-koran baru, stasiun televisi baru, dan berbagai sarana media massa baru
seperti media online. Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
Media online adalah tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan
karakteristik yang berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya
mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak
terbatas dalam memproses dan meyebarkan berita, J.Pavlik (2001) dalam bukunya
Journalism and New Media menyebut tipe baru jurnalisme ini sebagai
“contextualized journalism”, karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang
unik, yaitu kemampuan-kemampuan berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

interaktif komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya (costumizeable features).
(Santana, 2005:137).
Rod Carvert (2004 : 265) dalam bukunya yamg berjudul The economic of
Online Media yang diambil dari situs www.satudunia.net mengemukakan, Media
Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari crosspolination teknologi
komunikasi yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi
sebagai alat komunikasi antar manusia. Media ini bisa mengantarkan teks, grafik,
gambar, audio dan juga audio-video pada saat yang sama dan juga mempunyai fungsi
sebagai media massa seperti halnya televisi radio juga surat kabar. Media online
disebut juga dengan media interaktif, yaitu suatu jenis media kolaboratif, mengacu
pada media yang memungkinkan partisipasi aktif oleh penerima dan pengirim
(interaktif).
Dari berbagai definisi tersebut, ada beberapa hal yang dikatagorikan sebagai
karakteristik media online. Media online bersifat real time sehingga proses publikasi
bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dapat memuat berbagai macam model
multimedia (audio, video dll) dan mendukung interaktifitas antar user. Banyak media
online yang muncul tanpa membutuhkan organisasi resmi. Ciri lain adalah relatif
lebih terdokumentasi karena online.
Meskipun secara prinsip media online sama dengan media cetak, namun
terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Media online tidak terbatas dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

hal jumlah halaman seperti halnya media cetak. Namun demi alasan kecepatan akses,
keindahan desain, tingkat keterbacaan dan alasan-alasan lainnya, perlu dihindarkan
penulisan naskah yang terlalu panjang. Mekanisme dalam prosedur naskah cenderung
lebih simple karena media online mengejar kecepatan. Proses editing sekaligus
publishing seringdilakukan oleh bagian yang sama. Mekanisme editing juga bisa
dilakukan ketika sudah dipublish.
Jadwal terbit media online sangat ketat. Informasi yang disajikan oleh media
online sangat real time. Ketika peristiwa itu berlangsung, pada saat itu juga media
online menginformasikannya. Berbeda dengan media cetak yang perlu durasi harian,
mingguan atau bulanan. Proses publikasi inheren dengan kerja bagian redaksi. Berita
yang sudah ditulis sudah otomatis terdistribusi ke jaringan. (Dwi Aris Subakti : 2009)
Beberapa formula dalam pemberitaan jurnalisme online yang berbeda dengan
media konvensional antara lain: Pertama, berita cepat tayang dan bahkan real
time karena internet mampu memperpendek jarak antara peristiwa dan berita. Pada
saat peristiwa berlangsung, beritanya bisa dipublikasikan secara luas. Kedua, berita
ditayangkan kapan saja, dari mana saja, tanpa memperhitungkan luas halaman dan
durasi, karena internet memang tidak memiliki problem ruang dan waktu dalam
mempublikasikan informasi.Ketiga, berita diformat dalam bentuk singkat dan padat
karena informasi terus mengalir dan berubah sewaktu-waktu. Namun kelengkapan
informasi tetap terjaga karena antara berita yang satu dengan berita yang lain bisa
dikaitkan (linkage) hanya dengan satu klik.Keempat, untuk menjaga kepercayaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

pembaca, ralat, update, dan koreksi dilakukan secara periodik dan konsisten. Ini
sekaligus memanfaatkan kekuatan interaktif internet (Supriyanto dan Yusuf, 2007:
104-105).
Dalam perkembangannya, media online bersaing dengan media cetak juga
radio dan televisi. Reaksi yang muncul dari media cetak adalah mereka mulai
memindahkan produk mereka ke media online tetapi dengan tampilan yang sama.
Ada beberapa yang kemudian memasukkan beberapa elemen dan tetap menerbitkan
versi cetaknya.
Di level dunia misalnya, kita bisa melihat raksasa bisnis AOL (America
Online), MNS (Portal milik microsoft), Prodigy, CompuServe, dll. Perusahaan online
raksasa ini kemudian juga mengembangkan media online. Perkembangan
konvergensi media kemudian menjadikan usaha media online semakin menggurita
dengan berbagai difersifikasi usaha juga melakukan penguasaan atas media lainnya.
Sebagai contoh Pengusaha media Rupert Murdoch yang sudah memiliki Fox News
Channel kemudian membeli Time Warner.ht tp:/ / id.w ikipedia.org/ w iki/ sejarah_media_online
Di Indonesia perkembangan media online dimulai oleh Majalah Mingguan
Tempo pada 6 Maret 1996. Alasan pendirian Tempo pada waktu itu adalah sematamata agar media itu tidak mati karena media cetak Tempo pada saat itu sedang
dibreidel(Majalah Tempo Edisi Ulang Tahun ke-40, Kecap Dapur). Selanjutnya
adalah Detik.com. Detik.com adalah pioneer media online di Indonesia. Server
Detik.comsebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun baru mulai online

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998.Detik.com adalah media online berupa portal
berita pertama di Indonesia yang benar-benar menjual konten dan menerbitkan
informasi secara update dan real time. Keberhasilan Detik.com kemudian ditiru oleh
berbagai perusahaan lain. Seperti juga di internasional, di Indonesia pertumbuhan
internet dan media online menjadi pesaing bagi media cetak. Sebagai bentuk reaksi,
banyak media cetak yang kemudian juga membuat portal berita dalam versi online.
Muncul kompas.com, media indonesia dll. Juga muncul portal pesaing Detik.com
seperti OkeZone.com, VivaNews.com dll.(Dwi Aris Subakti : 2009).
Di Indonesia banyak pemilik media yang terjun kedalam ranah politik, seperti
Aburizal Bakrie yang memiliki media TV One, ANTV dan Vivanews. Kemudian
Surya Paloh yang memiliki Metro tv dan Media Indonesia, begitu juga Dahlan Iskan
yang mempunyai Jawa Pos yang memiliki cabang di setiap kota besar di Indonesia.
Maupun Hary Tanoesodibyo yang memiliki MNC Grup yang di dalamnya ada
beberapa media seperti MNC TV, RCTI, Global TV dan juga media online
okezone.com. Tokoh-tokoh pemilik media tersebut termasuk tokoh-tokoh politik di
Indonesia. Mereka memiliki ambisi menjadi presdien dan wakil presiden Indonesia
melalui Pemilu Presiden tahun 2014. Surya Paloh memiliki ambisi politik lewat partai
bentukannya yaitu Nasional Demokrat (Nadem), Aburizal Bakrie memiliki ambisi
politik lewat Partai yang dipimpinnya yaitu Golkar. Sedangkan Dahlan Iskan
memiliki ambisi politik dengan mengikuti konvrensi bakal calon presiden dari partai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Demokrat, dan Harry Tanoesudibyo memiliki ambisi politik lewat partai Hati Nurani
Rakyat (Hanura).
Kepemilikan media oleh sejumlah para politikus tersebut membuat media
yang dimiliki digunakan sebagai alat propaganda untuk mendukung tujuan politiknya.
Hal tersebut berakibat pada isi media yang didominasi oleh sejumlah aktivitas
pemiliknya yang sarat dengan muatan politik. Seperti ditayangkannya sejumlah
agenda aktivitas partai politik yang dikuasai oleh pemilik media tersebut.
Kepemilikian media yang dikuasai oleh politikus tersebut membuat khawatir
masyarakat yang menginginkan keterbukaan informasi. Apalagi di dalam masa
pemilu seperti sekarang ini, media yang dikuasai oleh politikus banyak menjadi
corong informasi untuk partai atau politikus tertentu saja yang memiliki paham
politik yang sama dengan pemilik media.
Pendekatan politik ekonomi media berpendapat bahwa isi media lebih
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik di luar pengelolaan media.
Faktor seperti pemilik media, modal, dan pendapatan media dianggap lebih
menentukan bagaimana wujud isi media. Faktor-faktor inilah yang menentukan
peristiwa apa saja yang bisa atau tidak bisa ditampilkan dalam pemberitaan, serta
kearah mana kecenderungan pemberitaan sebuah media hendak diarahkan (Sudibyo,
2001:2). Dalam pendekatan politik ekonomi media, kepemilikan media (media
ownership) mempunyai arti penting untuk melihat peran, ideologi, konten media dan
efek yang ditimbulkan media kepada masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Jika memang demikian, maka kekuasaan pemilik media, meski secara etik
dibatasi dan secara normatif disangkal, bukan saja memberi pengaruh pada konten
media, namun juga memberikan implikasi logis kepada masyarakat selaku audiens.
Pemberitaan media menjadi tidak bebas lagi, muatannya kerap memperhitungkan
aspek pasar dan politik pemilik medianya maupun penyokong modalnya yang
mengakibatkan isi media tersebut tidak lagi obyektif.
Sebagai bagian dari jurnalisme, media online dalam pemberitaannya juga
harus menjaga objektivitasnya. Berita diproduksi dan didistribusikan oleh pers yang
menyandang peran ganda yaitu sebagai produsen berita dan saluran dalam sebuah
proses komunikasi. Pers sebagai penghubung antara komunikator dengan komunikan.
Kebebasan media dilindungi oleh undang-undang yang menjamin beropini dan
kebebasan memberikan informasi kepada masyarakat.
Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu
berita tersebut bisa layak untuk dimuat. Pertama-tama berita harus cermat dan tepat
atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat. Selain akurat berita harus lengkap, adil,
dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan fakta dan opini
sendiri atau dalam bahasa akademis berita harus objektif. Karena berita memliki
power untuk membentuk opini publik, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus
memenuhi unsur-unsur di atas agar tidak ada pihak yang dirugikan. (Kusumaningrat
2006 : 47).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Seperti dalam pemberitaan seputar politik, pers sebagai lembaga sosial yang
mempunyai fungsi sebagai pemberi informasi kepada masyarakat harus memberikan
informasi yang tidak memihak siapa pun, termasuk pemilik maupun pemberi
modalnya. Bila pemberitaan pers tersebut condong memberikan pemberitaan positif
terhadap salah satu pihak tanpa memberitakan pihak lain maka opini masyarakat akan
sama dengan yang diberitakan. Hal tersebut berarti media tersebut tidak Cover Both
Side dalam memberitakan pemberitaanya.
Dalam pemberitaan yang menyangkut hajat masyarakat banyak seperti
pemilu, pers dituntut untuk selalu memberikan pemberitaan yang berimbang. Pers
sebagai Watch Dog atau lembaga yang berfungsi sebagai control sosial tidak boleh
tebang pilih dalam memberikan pemberitaan yang hanya menguntungkan salah satu
pihak saja.
Seperti halnya media yang dimiliki oleh politikus yang menjadi alat
propaganda pemilknya atau penyokong modalnya, Kompas Grup dalam hal ini
Kompas.com meski tidak dimiliki oleh salah satu tokoh politik tertentu, namun
banyak isu yang bekembang mengatakan Kompas Grup adalah media yang
digunakan sebagai corong Informasi oleh salah satu calon Presiden Indonesia 2014
Jokowi. Isu mengenai kompas grup menjadi corong informasi Jokowi disebutkan
dalam berbagai situs pemberitaan di internet seperti voa-islam.com yang mengatakan
jika Kompas banyak menerima dana dari para pengusaha Indonesia keturunan
Tionghoha untuk memberitakan hal-hal yang positif seputar Jokowi yang akan maju

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

menjadi Calon Presiden Indonesia lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP). Pernyataan ini mengakibatkan timbulnya opini di masyarakat tentang
independensi pemberitaan kompas.com yang berkaitan tentang Jokowi. Dari data di
web tersebut disebutkan beberapa media massa yang dibayar sebagai alat propaganda
Jokowi, namun media media massa yang berasal dari MNC Group (MNC, RCTI,
Global Tv, okezone.com, sindonews.com dan surat kabar Sindo) tidak disebutkan
dalam media yang dibayar sebagai alat propaganda Jokowi. Hal tersebut dikarenakan
MNC Group dimiliki oleh Harry Tanoesudibyo (HT) yang juga salah seorang
politikus. HT juga mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden yang bakal
mengikuti pemilu 2014 yang berduet dengan Wiranto lewat partai Hanura. MNC
Group dalam hal ini okezone.com juga menjadi alat propaganda partai Hanura yang
berfungsi untuk memuluskan jalan HT menjadi cawapres. Bahkan dalam situs
www.indonesia-2014.com

bisa

dibilang

okezone

juga

digunakan

untuk

menghancurkan lawan politik HT, terutama Jokowi. Pemberitaan partai politik di
media massa akan membawa pengaruh bagi pembacanya, dan tidak mustahil hal
tersebut juga akan berpengaruh pada pilihan suara yang akan dijatuhkan pada pemilu
nanti.
Berangkat dari latar belakang tersebut, peneliti pada penelitian ini
memfokuskan pada pemberitaan polemik antara Partai Gerindra yang mengusung
Prabowo Subianto sebagai Capres Indonesia dan PDIP yang mengusung Jokowi
sebagai Capres-nya di dua media online yaitu Kompas.com dan Okezone.com.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Polemik tersebut disebabkan penunjukkan Jokowi sebagai capres dari PDIP.
Penunjukkan tersebut direspon Gerindra sebagai penghianatan politik terhadap
perjanjian Batu Tulis yang dilakukan antara PDIP dan Gerindra karena tidak
mendukung Prabowo sebagai Capres pada pemilu presiden tahun 2014.
Berita mengenai polemik antara PDIP dan Gerindra seputar pencalonan
Jokowi sebagai Capres pada pemilu 2014 ini diawali dengan dipilihnya Jokowi
sebagai Capres pada hari Jumat tanggal 14 Maret yang disampaikan oleh Puan
Maharani dengan dasar surat pernyataan dari Ketua PDIP Megawati Soeakarno Putri.
Dalam surat pernyataan itu Megawati mendukung Jokowi sebagai Capres pada
pemilu tahun 2014.
Penunjukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres
pada pemilu 2014 oleh PDIP memunculkan polemik dengan partai Gerindra
pimpinan Prabowo. Gerindra selama ini dikenal sebagai partai yang bersahabat
dengan PDIP. Sebelumnya pada tahun 2009 PDIP dan Gerindra bersatu pada Pemilu
presiden dengan mengusung Megawati dari PDIP dan Prabowo dari Gerindra menjadi
Capres dan Cawapres. Kedua partai tersebut juga kompak mendukung Joko Widodo
dan Basuki Cahya Purnama menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Namun pada pemilu presiden tahun ini kedua partai tersebut bertikai. Hal tersebut
disebabkan penunjukkan Jokowi sebagai capres oleh PDIP dianggap oleh Gerindra
sebagai penyimpangan perjanjian Batu Tulis yang dilakukan oleh Megawati dan
Prabowo pada tahun 2009 di Batu Tulis, Jawa Barat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Pada berita tentang polemik perjanjian Batulis di media online di
okezone.com yang berjudul “Prabowo Merasa Dikhianati Megawati” diberitakan
Prabowo merasa dikhianati Megawati karena penunjukkan Jokowi sebagai Calon
Presiden PDI-P. Dalam pemberitaan tersebut yang menjadi narasumber hanya
Prabowo, tidak disampaikan juga narasumber dari orang yang bersebrangan yaitu
Megawati. Hal tersebut termasuk tidak cover both side karena yang menjadi
narusmber hanya berasal dari satu pihak.
Dalam perkembangannya, PDIP yang menaung Jokowi merespon pernyataan
dari ketua umum partai Gerindra tersebut. Pada berita di Kompas.com yang diupload
pada senin 17 Maret, yang berjudul “PDI-P Minta Gerindra Tak Ungkit Perjanjian
Batu Tulis” Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Tubagus
Hasanuddin menyayangkan sikap Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra
Prabowo Subianto. Tubagus Hasanudin

mengatakan Megawati Soekarnoputri

mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilu
presiden tahun 2014, tapi dengan sebuah asumsi bila dalam Pilpres 2009 itu sukses.
“Artinya Bu Mega jadi presiden dan Prabowo jadi wakil presiden," kata Hasanuddin,
Dalam pemberitaan tersebut juga tidak Cover Both Side yang menjadi narasumber
hanya dari salah satu pihak narasumber yang bertikai.
Definisi tentang objektivitas berita sangat beragam, namun secara sederhana
dapat dijelaskan bahwa berita yang objektif adalah berita yang menyajikan fakta,
tidak berpihak dan tidak melibatkan opini dari wartawan. Objektivitas menurut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

mcQuail (1994 : 130) lebih merupakan cita-cita yang diterapkan seutuhnya. Dalam
sistem media massa yang memiliki keanekaragaman eksternal, terbuka kesempatan
untuk penyajian informasi yang memihak, meski sumber tersebut harus bersaing
dengan sumber informasi lainnya yang menyatakan dirinya objektif. Meskipun
demikian tidak sedikit media yang mendapatkan tuduhan “media itu tidak objektif”.
Objektivitas berita merupakan suatu keadaan berita yang disajikan secara utuh
dan tidak bersifat memihak salah satu sumber berita, yang bertujuan untuk memberi
informasi dan pengetahuan kepada konsumen. (flournoy, 1986 : 48). Setiap berita
yang disajikan dalam suatu surat kabar atau majalah harus memenuhi unsur
objektivitas. Objektivitas berita merupakan hal yang sangat penting dalam penyajian
sebuah berita. Penyajian berita yang tidak objektif dapat menimbulkan banyak
ketidakseimbangan, artinya bahwa berita hanya disajikan berdasarkan informasi pada
sumber berita yang kurang lengkap dan cenderung sepihak.
Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, namun
harus dikonfirmasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa
pemberitaan di surat kabar selalu dituntut untuk mengungkapkan kebenaran secara
fairness. Yaitu salah satu syarat objektifitas yang juga sering disebut sebagai
pemberitaan cover both side, dimana pers menyajikan semua pihak yang terlibat
sehingga pers mempermudah pembaca menemukan kebenaran. Selain fairness, pers
juga dituntut melakukan pemberitaan yang akurat, tidak bohong, menyatakan fakta

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

bila itu memang fakta, dan pendapat bila itu memang pendapat, dikutip dari Siebert
tahun 1986 (Bungin, 2003 : 153 – 154).
Sebuah berita bisa dikatakan obyektif bila memenuhi beberapa unsur,
diantaranya adalah tidak memihak, transparan, sumber berita yang jelas, tidak ada
tujuan atau misi tertentu. Dilihat dari beberapa unsur di atas banyak sekali berita yang
disajikan belum memenuhi unsur-unsur objektivitas atau bisa dikatakan bahwa berita
tersebut tidak objektif. Suatu berita yang disajikan tidak objektif hanya akan
menguntungkan salah satu pihak dan akan merugikan pihak lain. Dimensi-dimensi
objektifitas menurut Rachma Ida terdiri dari aktualitas, fairness dan validitas
pemberitaan, dalam akurasi pemberitaan dituliskan bahwa harrus ada kesesuaian
judul dengan isi berita. (Kriyantono, 2006 : 244 dan juga dalam Bungin, 2003 : 154155).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis isi sehingga
diperoleh pemahaman yang akurat dan penting. Analisisnya adalah berita di surat
kabar yang analisis ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan di media (flournoy,
1986 : 12). Pemanfaatan ilmu komunikasi media massa dapat diperoleh secara tepat
implementasi di lapangan atas objektivitas pemberitaan dari surat kabar yang menjadi
subyek penelitian (McQuail, 1994 : 179).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1.2.

Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi penelitian

ini, maka judul penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah
objektivitas pemberitaan media online kompas.com dan okezone.com tentang
polemik antara PDIP dan Gerindra Seputar Pengangkatan Jokowi Sebagai Capres”
1.3.

Tujuan penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui Objektivitas polemik antara PDIP dan Gerindra Seputar
Pengangkatan Jokowi Sebagai Capres di media online Kompas.com dan
okezone.com.
1.4.

Manfaat penelitian

1. Kegunaan teoritis : Menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan
penelitian objektivitas berita, sehingga hasil penelitian ini diharapkan bisa
menjadi landasan pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan praktis : penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi
redaksi kompas.com dan okezone.com dalam memberitakan Objektivitas
berita Objektivitas polemik antara PDIP dan Gerindra Seputar Pengangkatan
Jokowi Sebagai Capres di media online kompas.com tidak memihak,
transparan, dan sumber berita yang jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Untuk menunjang penelitian, penulis mencari jurnal penelitian ilmu
komunikasi yang relevan dengan penelitian penulis. Dengan adanya jurnal tersebut
diharapkan bisa digunakan dalam referensi penyusunan penelitian. Jurnal penelitian
pertama ditulis oleh Ni Ketut Efrata Fransiska dosen dari UK Petra Surabaya yang
berjudul “OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN PESERTA PARTAI POLITIK
TAHUN 2009 DALAM PERIODE KAMPANYE PEMILIHAN LEGISLATIF
DI KORAN NASIONAL” Penelitian ini ingin melihat pemberitaan pada partai yang
berhasil melewati Electoral Threshold pada pemilu 2004, yaitu partai yang
memperoleh sekurang-kurangnya tiga persen jumlah kursi DPR dan itu merupakan
syarat untuk mengikuti pemilu berikutnya. Partai-partai politik tersebut antara lain,
Partai Golkar, PDIP Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan
Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat
Nasional (Electoral Threshold, 2004, p. 2). Disamping karena melewati Electoral
Threshold, ketujuh partai ini dipilih karena pemberitaannya pada media cetak surat
kabar mendapat porsi lebih banyak daripada partai-partai lainnya. Pemberitaan partai
politik di media massa akan membawa pengaruh bagi pembacanya, dan tidak
mustahil hal tersebut juga akan berpengaruh pada pilihan suara yang akan dijatuhkan

15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

pada pemilu nanti. Selama ini banyak tindakan negatif yang dilakukan wakil-wakil
rakyat yang turut menyeret nama partai politik ke arah negatif, seperti kasus suap Al
Amin Nasution, kasus korupsi Agus Condro, atau kasus perselingkuhan dan
pelecehan seksual oleh anggota dewan. Hal-hal tersebut berpotensi untuk
menurunkan simpati masyarakat pada individu maupun parpol yang bersangkutan.
Dalam penelitian tersebut peneliti memilih topik objektivitas pemberitaan,
karena tidak ada pemberitaan yang benar-benar objektif. Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam masalah ini adalah “Bagaimana
objektivitas pemberitaan partai politik peserta Pemilu Legislatif 2009 selama massa
kampanye massal pada harian Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan Media
Indonesia?”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
objektivitas pemberitaan partai politik peserta Pemilu Legislatif 2009 selama masa
kampanye massal pada harian Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan Media
Indonesia.
Pada penelitian itu peneliti menggunakan metode analisis isi kuantitatif.
Perhitungan presentase mengenai objektivitas pemberitaan partai politik peserta
Pemilu Legislatif 2009 di surat kabar Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan
Media Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mengumpulkan dokumentasi berita-berita partai politik peserta Pemilu
Legislatif 2009 dari surat kabar Kompas, Jawa Pos, Suara Pembaruan, dan Media
Indonesia mulai tanggal 17 Maret 2009 sampai dengan 6 April 2009. Berita yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah semua jenis berita, straight
news dan feature.
Dan pada Jurnal penelitian kedua yang ditulis oleh Hendr ika Windar yati
dan Yohanes Widodo Ssos., MSc Program Studi Komunikasi, FISIP Universitas
Atma

Jaya

Yogyakarta,

yang

berjudul

“OBJ EKTIVITAS

BERITA

LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS”. Berdasarkan latar belakang
yang dituliskan di atas, peneliti ingin mengetahui baik tidaknya

penerapan

objektivitas dalam berita lingkungan dengan mengambil salah satu kasus yang
dijadikan berita di sebuah media nasional. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah objektivitas Kompas dikategorikan baik dalam pemberitaan
lingkungan hidup khususnya kasus kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia
periode Februari- September 2012?
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode analisis isi
yang menggunakan kategori objektivitas media Rahma Ida. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui apakah objektivitas Kompas dikategorikan baik dalam pemberitaan
lingkungan hidup khususnya kasus kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia.
Objektivitas terkait pemberitaan kebakaran hutan dan lahan gambut pada harian Kompas
dapat dilihat dari tiga dimensi diantaranya, akurasi, ketidakberpihakan dan validitas.

Kerangka konsep memuat dimensi, unit analisis dan kategorisasi. Masingmasing unit analisis ini akan digunakan untuk menganalisis baik tidaknya penerapan
objektivitas berita lingkungan hidup khususnya mengenai berita kebakaran hutan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

lahan gambut di Indonesia yang diterbitkan surat kabar harian Kompas periode
Februari - September 2012.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian ini lebih diberatkan pada aspek keluasan data, sehingga hasil
dari penelitian merupakan representasi dari keseluruhan populasi (Kriyantono, 2008:
55). Dalam penelitian ini, peneliti menghitung kemunculan unit analisis atau
distribusi frekuensi kemunculan unit analisis dari teks berita, agar bisa menjawab
rumusan masalah penelitian.
Penelitian terkait objektivitas berita lingkungan hidup pada kasus kebakaran
hutan dan lahan gambut di harian Kompas dimaksudkan untuk melihat baik atau
tidaknya penerapan objektivitas berita lingkungan oleh Kompas dengan mengambil
salah satu kasus yang sering terjadi di Indonesia yaitu kasus kebakaran hutan dan
masalah yang terkait dengan lahan gambut. Pengukuran penelitian ini mengacu pada
kategori-kategori yang telah ditentukan dalam metode Rahma Ida (Noviriyanti, 2006:
67). Berita dikatakan Objektif ketika teks berita memenuhi nilai-nilai objektivitas
secara berimbang. Pada diagram dan tabel yang telah di lampirkan di atas dari
delapan kategori telah menunjukkan bahwa nilai objektivitas yang dikategorikan baik
dan berimbang dari Kompas dalam pemberitaan khususnya berita- berita mengenai
kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia, selama periode Februari- September
2012.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Setelah melakukan penelitian dan perhitungan terhadap 63 teks berita
mengenai kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia selama periode FebruariSeptember 2012, untuk melihat apakah dalam pemberitaan lingkungan hidup Kompas
telah menerapkan objektivitas dengan baik atau sebaliknya. Dapat disimpulkan
bahwa Kompas telah menerapkan objektivitas dengan baik berdasarkan kategorisasi
objektivitas Rahma Ida. Di mana dalam penelitian ini digunakan untuk menilai baik
atau tidaknya objektivitas Kompas dalam pemberitaan lingkungan.
Dengan adanya dua jurnal penelitian terdahulu tersebut, maka peneliti tertarik
untuk meneliti “Objektivitas Pemberitaan Polemik Antar a PDIP dan Ger indra
Di Kompas.com dan Okezone.com ”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode riset kuatitatif deskriptif sebagai analisis datanya dan menggunakan teori
objektivitas pemberitaan Rachma Ida.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Media Massa dan Komunikasi Massa
Media massa seperti yang dikemukakan oleh althusser dan Gramsci dalam
Sobur (2004:30) merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pendapat atau
aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari pihak pemerintah atau negara.
Media massa tersebut sebagai wadah untuk menyalurkan informasi yang merupakan
perwujudan dari hak asasi manusia dalam kehidaupan ermasyarakat dan bernegara,
dalam diri media massa juga terselubung kepentingan-kepentingan yang lain,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

misalnya kepentingan kapitalisme modal dan kepentingan keberlangsungan lapangan
pekerjaan bagi karyawan dan sebagainya.
Media massa mempunyai kekuatan yang sangat signifikan dalam usaha
mempengaruhi khlayaknya. Keberadaan media massa mempunyai peranan penting
dalamusaha memberikan informasi penting bagi masyarakat, pengetahuan yang dapat
memperluas wawasan, sarana hiburan sebagai pelepas ketegangan, dan yang tidak
kalah pentingnya adalah peranan media sebagai kontrol sosial untuk memberikan
kritik maupun mendukung kebijakan pemerintah agara memotivasi masyarakat.
Media massa merupakan institusi baru yang berkaitan dengan produksi dan
distribusi pengetahuan dalam arti luas. Media massa mempunyai sejumlah ciri-ciri
yang menonjol, diantaranya adalah penggunaan teknologi yang relatif maju untuk
produksi (massal) dan penyebaran pesan, mempuyai organisasi yang sistematis dan
aturan-aturan sosial serta sasaran pesan yang mengarah pada audiens dalam jumlah
besar yang tidak bisa ditentukan apakah meraka menerima pesan yang disampaikan,
atau malah menolaknya. Institusi media massa pada dasarnya terbuka, beroprasi
dalam dimensi publik untuk memberikan saluran komunikasi reguler dari berbagai
pesan yang mendapat persetujuan sodial dan dikehendaki oleh banyak individu.
Dalam komunikasi massa menurut Winarni dapat dipusatkan pada komponenkomponen komunikasi massa, yaitu variabel yang dikandung dalam setiap tindak
komunikasi dan bagaimana variabel ini bekerja pada media massa, kelima komponen
tersebut adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

1. Sumber. Komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang
mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan.
2. Khalayak. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan
kepada massa, yaitu khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat
heterogen dan anonim.
3. Pesan. Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum, maksudnya
adalah setiap orang bisa mengetahui pesan-pesan komunikasi dari
media massa.
4. Proses. Ada dua proses dalam komunikasi massa yaitu: 1) Komunikasi
massa merupakan proses satu arah. Komunikasi ini berjalan dari
sumber ke penrima dan tidak secara langsung dikembalikan kecuali
dalam bentuk umpan balik tertunda. 2) Komunikasi massa merupakan
proses dua arah (Proses seleksi). Baik media ataupun khalayak
melakukan seleksi. Media menyeleksi khalayak sasaran atau penerima
menyeleksi dari semua media yang ada, pesan manakah yang mereka
ikuti.
5. Konteks komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial.
Media mempengaruhi konteks sosial masyarakat, dan konteks sosial
masyarakat mempengaruhi media massa. (Winarni, 2003 : 4-5)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Setiap disiplin ilmu dalam komunikasi memiliki ciri-ciri dan karekateristik
yang berbeda-beda, adapun beberapa karakteristik komunikasi massa yang sering
digunakan pada media massa yaitu:
1. Sifatnya satu arah, walaupun beberapa media massa terkadang
melibatkan khalayak secara langsung dengan diadakannya dialog
interaktif, namun itu hanya untuk kepentingan terbatas.
2. Selalu ada proses seleksim misalnya, setiap media memilih
khalayaknya, demikian juga dengan khlayak yang juga menyeleksi
medianya, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk
menikmatinya.
3. Menjangkau khalayak secara luas. Dengan adanya satuu stasiun
pemancar pesan atau informasi dapat disampaikan dalam cakupan satu
negara. Namun dalam karakteristik ini sistem ekonomi dan sosial juga
ikut berperan.
4. Berusaha membidik sasaran tertentu, informasi yang disampaikan
harus menarik minat orang-orang sehingga informasi tersebut
disalurkan kepada orang lain
5. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka terhadap
kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara
media dan masyarakat. Untuk memahami sebuah masyarakat kita
harus menelaah latar belakang, asumsi dan keyakinan-keyakinan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

dasarnya. Untuk itu diperlukan penguasaan atas sejarah, sosiologi,
ilmu ekonomi dan filsafat demi memahami sebuah masyarakat secara
benar. (Rivers, 2004 :18)
Dalam komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda,
komunikator cenderung sulit untuk mengetahui umpan balik komunikan secara
segera. Untuk mengetahuinya, maka biasanya harus diadakan seminar terbuka yang
menghubungkan antara komunikator dan komunikan secara langsung, diadakannya
survey atau penelitian. (Vardiansyah, 2004:33).
2.2.2 Media Online
Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak
pernah menghilangkan teknologi yang lama, namun mensubstitusinya. Radio tidak
menggantikan surat kabar, namun menjadi sebuah alternatif, menciptakan sebuah
kerajaan dan khalayak baru. Demikian halnya dengan televisi, meskipun televisi
melemahkan radio, tetapi tetap tidak dapat secara total mengeliminasinya. Maka,
cukup adil juga untuk mengatakan bahwa jurnalisme online mungkin tidak akan bisa
menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media lama. Melainkan, tampaknya
menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita dan mendapatkan
konsumen berita. Jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalisme tradisional,
namun meningkatkan intensitasnya. Dengan menggabungkan fungsi-fungsi dari
teknologi internet dengan media tradisional. (Santana, 2005:135)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Secara teknis, momen paling fundamental dalam jurnalisme online adalah
penemuan WWW. Namun secara profesional, momen tersebut dimulai dari pecahnya
berita mengenai Drudge Report yang menyangkut skandal Lewinsky, ketika sebuah
e-mail dikirimkan ke 50 ribu pelanggan pada tanggal 18 Januari 1998. Dalam setiap
aspek penting kisah ini, menurut Lasica ketika menulis Internet Journalism and The
Clinton-Lewinsky Investigation, medium internet digunakan untuk “membongkar
berita-berita skandal, menyuarakan tuduhan-tuduhan baru, dan merilis secara
keseluruhan laporan final Starr atas investigasinya.” Jurnalisme online telah memicu
tren alternatif, mengklaim bahwa jurnalisme online telah mengubah segala aktivitas
jurnalistik dan kegiatan lama profesi jurnalisme. Sejak itu, jurnalisme online telah
maju secara dramatis. Kini, hampir seluruh media berita memiliki web yang hadir
dalam berbagai bentuk. Terdapat tiga kelompok situs berita dalam kaitannya dengan
isi. (Santana K, 2005:136)
Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media
berita tradisional sekadar merupakan edisi online dari medium induknya. Isi
orisinalnya diciptakan kembali oleh internet dengan cara mengintensifkan isi dengan
kapasitas-kapabilitas

teknis

dari

cyberspace.

Washington

Post

Online

(www.washingtonpost.com), CNN Interactive (www.CNN.com) adalah contohcontoh tipikal tipe ini.
Pada model situs kedua, bentukan situs Web-nya berisikan orisinalitas
indeks, dengan cara mendesain ulang dan merubah isi dari berbagai media berita.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Saloon,

Dokumen yang terkait

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATHFLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATH FLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE HARIANJOGJA.COM DAN TRIBUNJOGJA.COM (Studi Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan

0 4 13

DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam Pemberitaan Polemik Qanun Bendera dan Lambang Aceh 25 Maret – 17 April 2013).

0 3 12

PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP DI BALI (Studi Tentang Kecenderungan Narasi Pemberitaan Kongres III PDIP 2010 di Surat Kabar Nasional Kompas, Republika, dan Media Indonesia)

1 9 164

PENDAHULUAN DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam Pemberitaan Polemik Qanun Bendera dan Lambang Aceh 25 Maret – 17

0 2 37

PENUTUP DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN VIVA NEWS (Analisis Isi Perbandingan Komentar Pembaca Media Online Detik.com, Kompas.com, dan VIVAnews dalam Pemberitaan Polemik Qanun Bendera dan Lambang Aceh 25 Maret – 17 Apri

0 16 40

PEMBERITAAN KELUARNYA HARY TANOESOEDIBJO DARI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT PADA MEDIA SIBER OKEZONE.COM, METROTVNEWS.COM, DAN KOMPAS.COM.

0 0 2

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013).

0 4 106

BAGAIMANAKAH OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PELAPORAN PKS TERHADAP JUBIR KPK JOHAN BUDI KE MABES POLRI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Pemberitaan Pelaporan PKS Terhadap Jubir KPK Johan Budi Ke Mabes Polri Di Media Online Kompas.Com Mei 2013).

0 0 104

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013)

0 0 21

BAGAIMANAKAH OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PELAPORAN PKS TERHADAP JUBIR KPK JOHAN BUDI KE MABES POLRI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Pemberitaan Pelaporan PKS Terhadap Jubir KPK Johan Budi Ke Mabes Polri Di Media Online Kompas.Com Mei 2013)

0 0 20