Pemasar Syariah Tidak Paham Produk.
Pemasar syariah
tidak paham produk
Faktor SDM pendorong kinerja bank syariah
S/SNIS INDON£SIA
BANDUNG:Sebaglan
tenaga pemasaran Industrl keuangan syarlah dl
Bandung belum mengenal
produk dengan balk, sehlngga membuat pertumbuhan
sektor Inlcenderung lambat.
KlnerJa perbankan syarlah di ,Jabar
2008-trlwulan
pertama 2009
(dalam trlllun)
Aset
."t,
~"';c,
,'!~;;t,...~T-,-~
DPK
, ~~...~:: ,.,~.-:
,-_~.~~~-""~'!,~
.__T.~_~_622~___"
~P_~J)g._"
Tw II 2008
Rp4,73
Pembiayaan
~-~--'!!~.,:
'!--~.~
~
......
'-.I~p}.!.~?.__=_,~R~~§~.._._.__....
Rp3.73
Rp3.07
:)iY]I[~g91C:::~~2I:::~:R~~~1:::::::RR~~~?:::::::::::
.__!_~_!~-629~_=".'!p-~:~~
~e~._9.Z n_~P-~~~L.n._-~.
TW I 2009
RpS.20
Rp4.03
Rp3,36
SUmber: KSt S.ndunq, 2009
Ekonom keuangan syariah dari
Universitas Padjadjaran Bandung Kurniawan Saefullah mengatakan perlambatan pertumbuhan terlihat dari kecenderungan turunnya pangsa pasar
industri keuangan syariah saat ini.
"Industri seharusnya terns melakukan pengembangan kemampuan
SDM,jangan hanya fokus pada target
pendapatan semata."
Dia mengatakan kebijakan per"Belum meratanya pengetahuan usahaan yang cenderung kejar target
tenagapemasaranmembuatpenetrasi biasanya melupakan keterbatasan
pasar industri syariah tidak maksimal," pengetahuan tenaga pemasaran.
Di sisi lain, Kurniawan mengakatanyakepadaBisnis,kemarin.
Dia mencontohkan masih ada takan terns berkembangnya pengetenagapemasaranindustri keuangan tahuan dan kebutuhan masyarakat
syariah yang tidak bisa menjelaskan membuat calon nasabah lebih selektit memilih produk investasi.
produk secarabaik.
1enaga pemasaran tersebut, kaKondisi ini, lanjutnya, menuntut
tanya, menawarkanprodukinvestasi tenaga pemasaran di industri keuang'berbasis syariah namun menggu- an syariah mampu menjelaskan
nakan istilah bunga saat menjelas- produk secara detil untuk menarik
kan mengenai keuntungan bagi na-, minat calon nasabah.
sabah.
''1enaga pemasaran harusnya jal.ebih lanjut, menurut dia, tenaga ngan hanya menitik beratkan pada
pemasaran itu tidak bisa menjelas- faktor kehalalannya saja, riamun
kan mengapa menggunakan hitung- juga apa keunggulan produk itu bagi
an suku bunga, dan akad apa yang masyarakat," katanya.
Dia mengatakan tidak sedikit
digunakan dalam transaksitersebut.
"Padahal dalam industri keuang- masyarakat yang sebenamya beran syariah tidak mengenal bunga, minat menginvestasikan dana pada
namun bagi hasil. Selain itu, akad produk-produk syariah namun tersetiap transaksi di syariah berbeda- bentur minimnya SDM profesional.
beda," katanya.
Dia mengatakan semakin banyak- Pendoronq klnerja
nya indus~ yang membuat divisi
Moch Didi Sunardi, Kepala Causaha syariah seharusnya diikuti bang Bandung Bank.Syariah Mandengan peningkatan kemarnpuan diri, mengakui SDMmenjadi salah
t~nagakerjanya.
- -- satu faktor pendorong kinerja per-
--
K 'ip i n 9 Hum a sUn
eroan.
Menurut dia,
ola pengelolaan
'ariah berbeda
engan konvenional sehingga
embuat calon
sabah
ingill
engetahui
roduk secara de-
Dia menconton sebagianbesar calon nasabah
mempertanyakanberbagai hal mengenai produk sebelum memutuskan
membeli
"Calonnasabah lebih realistis,tidak berhentipada kehalalanproduk,
namun juga keuntungan, serta kemudahan yang didapatkan."
Calonnasabah,katanya,terkadang
ingin mengetahui bagaimana bank
syariah menghitung bagi hasil yang
diterlma.
Didi mengatakan pihaknya terns
bernpaya mengembangkan kemampuan SDM dengan memperbanyak
pelatihan. Pelatihan ini, menurut
dia, telah terpola dari tingkat pusat
hingga cabang.
Selainitu, menurut dia, perseroan
bernpaya meningkatkan perangkat teknologi guna memudahkap.
karyawan mempelajariberbagai hal
mengenai produk.
"Hal ini diharapkan bisa menyeragamkan pengetahuan seluruh
karyawan."
Didimengatakanupaya lain perseroanmenjagakualitasSDMialahtidak
sembaranganmerekrutkaryawan.
"Setelahprosesperekrntan,karyawan barn langsung mendapatkan pelatihan secara menyelurnh
mengenai pernsahaan, serta selurnh produk yang ada," katanya.
-
(K35) ([email protected])
p c. d 2009-----
-
tidak paham produk
Faktor SDM pendorong kinerja bank syariah
S/SNIS INDON£SIA
BANDUNG:Sebaglan
tenaga pemasaran Industrl keuangan syarlah dl
Bandung belum mengenal
produk dengan balk, sehlngga membuat pertumbuhan
sektor Inlcenderung lambat.
KlnerJa perbankan syarlah di ,Jabar
2008-trlwulan
pertama 2009
(dalam trlllun)
Aset
."t,
~"';c,
,'!~;;t,...~T-,-~
DPK
, ~~...~:: ,.,~.-:
,-_~.~~~-""~'!,~
.__T.~_~_622~___"
~P_~J)g._"
Tw II 2008
Rp4,73
Pembiayaan
~-~--'!!~.,:
'!--~.~
~
......
'-.I~p}.!.~?.__=_,~R~~§~.._._.__....
Rp3.73
Rp3.07
:)iY]I[~g91C:::~~2I:::~:R~~~1:::::::RR~~~?:::::::::::
.__!_~_!~-629~_=".'!p-~:~~
~e~._9.Z n_~P-~~~L.n._-~.
TW I 2009
RpS.20
Rp4.03
Rp3,36
SUmber: KSt S.ndunq, 2009
Ekonom keuangan syariah dari
Universitas Padjadjaran Bandung Kurniawan Saefullah mengatakan perlambatan pertumbuhan terlihat dari kecenderungan turunnya pangsa pasar
industri keuangan syariah saat ini.
"Industri seharusnya terns melakukan pengembangan kemampuan
SDM,jangan hanya fokus pada target
pendapatan semata."
Dia mengatakan kebijakan per"Belum meratanya pengetahuan usahaan yang cenderung kejar target
tenagapemasaranmembuatpenetrasi biasanya melupakan keterbatasan
pasar industri syariah tidak maksimal," pengetahuan tenaga pemasaran.
Di sisi lain, Kurniawan mengakatanyakepadaBisnis,kemarin.
Dia mencontohkan masih ada takan terns berkembangnya pengetenagapemasaranindustri keuangan tahuan dan kebutuhan masyarakat
syariah yang tidak bisa menjelaskan membuat calon nasabah lebih selektit memilih produk investasi.
produk secarabaik.
1enaga pemasaran tersebut, kaKondisi ini, lanjutnya, menuntut
tanya, menawarkanprodukinvestasi tenaga pemasaran di industri keuang'berbasis syariah namun menggu- an syariah mampu menjelaskan
nakan istilah bunga saat menjelas- produk secara detil untuk menarik
kan mengenai keuntungan bagi na-, minat calon nasabah.
sabah.
''1enaga pemasaran harusnya jal.ebih lanjut, menurut dia, tenaga ngan hanya menitik beratkan pada
pemasaran itu tidak bisa menjelas- faktor kehalalannya saja, riamun
kan mengapa menggunakan hitung- juga apa keunggulan produk itu bagi
an suku bunga, dan akad apa yang masyarakat," katanya.
Dia mengatakan tidak sedikit
digunakan dalam transaksitersebut.
"Padahal dalam industri keuang- masyarakat yang sebenamya beran syariah tidak mengenal bunga, minat menginvestasikan dana pada
namun bagi hasil. Selain itu, akad produk-produk syariah namun tersetiap transaksi di syariah berbeda- bentur minimnya SDM profesional.
beda," katanya.
Dia mengatakan semakin banyak- Pendoronq klnerja
nya indus~ yang membuat divisi
Moch Didi Sunardi, Kepala Causaha syariah seharusnya diikuti bang Bandung Bank.Syariah Mandengan peningkatan kemarnpuan diri, mengakui SDMmenjadi salah
t~nagakerjanya.
- -- satu faktor pendorong kinerja per-
--
K 'ip i n 9 Hum a sUn
eroan.
Menurut dia,
ola pengelolaan
'ariah berbeda
engan konvenional sehingga
embuat calon
sabah
ingill
engetahui
roduk secara de-
Dia menconton sebagianbesar calon nasabah
mempertanyakanberbagai hal mengenai produk sebelum memutuskan
membeli
"Calonnasabah lebih realistis,tidak berhentipada kehalalanproduk,
namun juga keuntungan, serta kemudahan yang didapatkan."
Calonnasabah,katanya,terkadang
ingin mengetahui bagaimana bank
syariah menghitung bagi hasil yang
diterlma.
Didi mengatakan pihaknya terns
bernpaya mengembangkan kemampuan SDM dengan memperbanyak
pelatihan. Pelatihan ini, menurut
dia, telah terpola dari tingkat pusat
hingga cabang.
Selainitu, menurut dia, perseroan
bernpaya meningkatkan perangkat teknologi guna memudahkap.
karyawan mempelajariberbagai hal
mengenai produk.
"Hal ini diharapkan bisa menyeragamkan pengetahuan seluruh
karyawan."
Didimengatakanupaya lain perseroanmenjagakualitasSDMialahtidak
sembaranganmerekrutkaryawan.
"Setelahprosesperekrntan,karyawan barn langsung mendapatkan pelatihan secara menyelurnh
mengenai pernsahaan, serta selurnh produk yang ada," katanya.
-
(K35) ([email protected])
p c. d 2009-----
-