IMPLEMENTASI KESETARAAN PENYANDANG DISABILITAS DALAM SISTEM PERADILAN DI INDONESIA MENURUT KONVENSI HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS DIHUBUNGKAN DENGAN UU NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAM.

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

:

Cinintya Putri Deany

Nomor Pokok Mahasiswa

: 110110120276

Jenis Penulisan Tugas Akhir

: Skripsi

Judul Penulisan Tugas Akhir

: Implementasi Kesetaraan Penyandang
Disabilitas Dalam Sistem Peradilan di

Indonesia Menurut Konvensi Hak-Hak
Penyandang Disabilitas Dihubungkan
Dengan UU Nomor 39 Tahun 1999
Tentang HAM

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) ini adalah hasil karya saya sendiri
dan bukan plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa TA ini adalah
plagiat, saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan sejujurjujurnya, dalam keadaan sadar, sehat dan tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Yang menyatakan,

Cinintya Putri Deany
NPM.110110120276

i

IMPLEMENTASI KESETARAAN PENYANDANG DISABILITAS DALAM
SISTEM PERADILAN DI INDONESIA MENURUT KONVENSI HAK-HAK

PENYANDANG DISABILITAS DIHUBUNGKAN DENGAN UU NOMOR
39 TAHUN 1999 TENTANG HAM

CININTYA PUTRI DEANY
110110120276

Bandung, 17 Februari 2015
Mengetahui

Pembimbing

Pembimbing Pendamping

Prof.Dr.Hj.Efa Laela Fakhriah, S.H.M.H.
S.H.,LL.M.
NIP. 196107061986012001

Dr.Hernadi Affandi,

NIP 196607091993011001


ii

IMPLEMENTASI KESETARAAN PENYANDANG DISABILITAS DALAM
SISTEM PERADILAN DI INDONESIA MENURUT KONVENSI HAK-HAK
PENYANDANG DISABILITAS DIHUBUNGKAN DENGAN UU NOMOR
39 TAHUN 1999 TENTANG HAM

CININTYA PUTRI DEANY
110110120276

Disetujui untuk diajukan dalam Sidang Penulisan Tugas Akhir

Mengetahui/Mengesahkan
Ketua Program Studi S1 Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Dr. Muhamad Amirulloh, S.H., M.H.
NIP. 197404 1620011 21001


iii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI KESETARAAN PENYANDANG DISABILITAS
MENURUT KONVENSI HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS
DIHUBUNGKAN DENGAN UU NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG
HAK ASASI MANUSIA

Cinintya Putri Deany
110110120276
Setiap manusia pada dasarnya dilahirkan dengan kondisi yang
berbeda-beda, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang
merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Namun kenyataannya,
perbedaan tersebut justru dapat menjadi penyebab munculnya persoalan
dalam pergaulan di masyarakat, karena sebagian manusia masuk ke
dalam kelompok mayoritas dan sebagian lagi masuk ke dalam kelompok
minoritas. Persoalan terutama muncul ketika akibat perbedaan itu
menyebabkan terjadinya perlakuan atau tindakan diskriminatif terhadap
kelompok minoritas, hal tersebut terjadi antara lain terhadap penyandang

disabilitas di Indonesia. Karena kekurangan yang dimiliki oleh penyandang
disabilitas menyebabkan penyandang disabilitas merasa kesulitan untuk
melakukan berbagai aktivitas, terutama ketika mereka hendak
berhadapan dengan proses hukum. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui gambaran umum pemenuhan hak penyandang disabilitas
dalam sistem peradilan di Indonesia menurut konvensi hak-hak
penyandang disabilitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
melalui pendekatan yuridis normatif
yang dititik beratkan pada
penggunaan data sekunder di bidang hukum perdata dan hak asasi
manusia berupa peraturan perundang undangan, asas-asas, pengertianpengertian yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Analisis yang
digunakan adalah analisis yuridis kualitatif dan mencari hukum yang hidup
baik tertulis maupun tidak tertulis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyandang disabilitas tidak
memiliki kesetaraan dalam hukum dan sistem peradilan di Indonesia. Hal
tersebut dikarenakan, penyandang disabilitas memiliki kebutuhan khusus
sehingga tidak dimungkinkan adanya kesetaraan. Selanjutnya,
pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam sistem peradilan di
Indonesia hingga saat ini belum sesuai dengan konvensi hak-hak

penyandang disabilitas dikarenakan kurangnya peran serta pemerintah
terkait pelaksanaan dari implementasi konvensi tersebut.

iv

ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF EQUALITY WITH DISABILITIES TO THE
CONVENTION ON RIGHTS WITH DISABILITIES LINKED WITH LAW
NUMBER 39 OF 1999 ON HUMAN RIGHTS
Cinintya Putri Deany
110110120276
Every human being is basically born with different conditions, with
all the advantages and disadvantages which is a gift of God Almighty. But
in reality, these differences can actually be the cause of problems in
relationships in the community, because some people get into the majority
population and partly goes into minorities. The issue mainly arises when
due to differences in the causes of treatment or discrimination against
minorities, it happens among other things against persons with disabilities
in Indonesia. Because of the lack owned by persons with disabilities lead
with disabilities find it difficult to carry out various activities, especially

when they want to deal with the legal process. This led to research on:
IMPLEMENTATION OF EQUALITY WITH DISABILITIES IN THE
JUDICIAL SYSTEM IN INDONESIA TO THE CONVENTION ON RIGHTS
WITH DISABILITIES LINKED WITH LAW NUMBER 39 OF 1999 ON
HUMAN RIGHTS.
The method used was analytic descriptive with normative juridical
approach that put emphasis on the use of secondary data in the field of
civil law and human rights in the form of laws and regulations, principles,
notions obtained through library research. The analysis used is qualitative
analysis of juridical and legal life looking both written and unwritten.
The results showed that people with disabilities do not have
equality before the law and the judicial system in Indonesia. That is
because, people with disabilities have special needs so that there is no
possible equality. That allows, is the presence of continuity, both the ease
of accessibility to the justice system and in legislation that ensures fair
treatment of persons with disabilities. Instead, the Act No. 4 of 1997 on
persons with disabilities and the Convention on the rights of persons with
disabilities have not been able to provide legal protection to persons with
disabilities. Act with disabilities and the convention considered
incompatible with the purposes of the law of justice and expediency

because until now the existence of the law can not guarantee the absence
of discrimination against persons with disabilities as well as the ease of
accessibility to the justice system in Indonesia when people with
disabilities want to deal with the law.

v

x