UU Anti Persaingan Curang Efektifkan Perlindungan Merek.

---

o Setasa
4

5
20

o Mar

0

21

0

~.

0

9


23

0

----

Jumat

10

11

24~5

0

Mei

---


Kamis

8

~

Apr ---

0

Rabu

6

--

lUll

-


0

Jut
._-'"-".-,.-.-

Ags

28

Minggu
14
15
29
30

OOkt

ONov


13
27

26

0

.

o 5abtu
12
OSep

16
31

OLes

Dr Julius Rizaldi SH BSc MM


UU Anti Persaingan
Curang E'...te_..k L.ll.l\..cll t
.

.o

.

-.

.

.('111

.7-f-, -f

~ -~- r'i

1-~'


-

Perlindungan
-

-:;

-

~

Mer~k

--:-::-:-

~

World Trade Organization (WTO) dan World
Intellectual Property Organization (WIPO)
sama-sama berkedudukan di Jenewa, Swiss.

Dua organisasi ini bisa dibedakan, namun
tak mungkin dipisahkan. Lebih-Iebih bila
dikaitkan dengan perjanjian Trade Related
Aspects of Intellectual
Property
- ~-Rights (TRIPs).
--

-

ebagai pusat organisasi perdagangan dunia, WTO yang didi..
rikan tahun 1995,
mengharuskan setiap
negara anggotanya mematuhi tiga prinsip dasar perdagangan,
yakni, nondiskriminasi terhadap
semua mitra dagang (mostfavoured nation), kewajiban untuk
memberi perlakuan sama terhadap
setiap negara anggota atas barang
impor dan lokal di pasar domestik
(national treatment), serta adanya

transparansi kebijakan setiap negara anggota dalam perdagangan.
Struktur dasar perjanjian WTO
meliputi bidang jasa (goods) yang
termaktub dalam General Agreement on Tariff and Trade (GATT),
jasa (services) yang diatur dalam
General Agreement on Trade and
Services (GATS), kepemilikan intelektual tertuang dalam Trade Related Aspects of InteUectualProperty
Rights (TRIPs) dan yang terakhir
soal penyelesaian sengketa (dispute

S

settlements).. -- ---~

-Kliping

Humas

Unpad


2009

Kelindan WTO-WIPO akan
mengentaI jika dikaitkan kepemilikan intelektual. Secara khusus,
Konvensi Bern dan Paris menjadi
pijakan WIPO dalam'bidang kepernilikan inte1ektual.Sebagai anggota WTO, Indonesia pun tak bisa
me1epaskandiri dari WIPO.
Dalam skala makro, WIPO
yang didirikan tahun i1967ini
punya kewenangan mengawasi
dipatuhinya ketentuan Konvensi
Bern guna melindungi hak cipta
(copyrights) antara lain, karya
sastr.adan seni serta berlakunya
Konvensi Paris untuk melindungi
berbagai wujud dari bilk kekayaan
industri.
Hak kepemilikanintelektual
di Indonesia populer dengan istilah
hak kekayaan intelektual (HKI),

terdiri dari, hak cipta (copyright)
ketentuannya merujuk pada Konvensi Bern dan hak kekayaan industrial masing-masing, paten
(patent), merek (trademark), desain
industri (industrial design), rahasia
dagang (trade secret),desain tata

letak sirkuit terpadu (designof circuit layout), dan perlindungan varietas Tanaman, regulasinya merujuk ketentuan Konvensi Paris.
Indonesia sudah meratifIkasi
ketentuan Konvensi Bern melalui
Undang-Undang (00) tentang Hak
Cipta, begitu juga ketentuan Konvensi Paris sudah diratifIkasi dalam
berbagai 00 bidang kekayaan
industri tersebut di atas.
Meskipun secara global dan
nasional mendapat perlindungan
hukum lantaran sarat nilai moral
dan ekonomi tinggi, namun sengketa dan persaingan curang masih saja
mewamai "perdagangan" dalam
bidang HKI.
Penyebabnya tak lain "bolongbolongnya" regulasi. Contohnya,

Undang-Undang (00) No 15 Tahun
2001 tentang Merek belum sepenuhnya memberikan perlindungan
hokum. ltu dibuktikan Dr Julius
Rizaldi SH B Sc MM yang menemukan loopholes dalam 00 yang
bisa menjadi stimulus maraknya
persaingan curang.
Seperti apa "lubang hokum" itu?
Berikut petikan wawancara SP di
Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/2),
setelah Julius berhasil mempertah"nhtv disertasinya berjudul, Perlindungan Kemasan Produk Merek
Terkenal TerhadapPersaingan
Curang di Indonesia Dikaitkan
dengan Undang-Undang Merek dan
Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs)-World
Trade Organization (WTO) di
Universitas Padjadjaran.

angka-angka, susunan wama atau
kombinasi sebagai unsur pembeda
antara merek yang satu dan merek
yang lain.
Pemeriksa merek hanya terpaku
pada merek kata sesuai dengan pengertian merek dalam Pasal 1Ayat
(1) 00 tentang Merek. Sementara
itu, aspek keseluruhan dan kemasan
tidak dipertimbangkan. Hal ini bisa
menjadi celah hukum. Bagi pelaleu
bisnis yang nakal, celah hukum ini
bisa menjadi cara untuk memalsukan merek dengan maksud menyesatkan konsumen. Kelemahan aturan undang-undang ini membuka
peluang terjadinya persaingan
curang dalam perdagangan. Celah
hukum ini tentu saja melemahkan
aspek melindungi dalam sebuah
UU. Kepastian hukum melemah.
Akibatnya, investor dalam negeri
tidak bertumbuh, kreativitas dan
inovasi mandul akibat pemalsuan.
Investor asing bisa dipastikan ogah
masuk ke Indonesia.

"
Sengketa dan
persaingan curang
masih saJa mewarnai
"perdagangan" dalam
bidang Hak Kekayaan
Intelektual.
Penyebabnya tak lain
"bolong-bolongnya"
regulasi.

Apakah merek-merek terkenal
itu kebanyakan dari luar negeri?
Tidak! Indonesia pun banyak
memiliki merek terkenal yang kemasannya tidak terdaftar. Contohnya kemasan merek Cemara dan
Menara. Dalam kasus Cemara melawan Menara, di situ akan terlihat
ada kesamaan kemasan dan tidak
Apa maksud Anda adanya
terdaftar. Dari sudut mereknya
"loopholes" dalam UU Merek?
beda. Cemara dan Menara kan
Undang-Undang No 15 Tahun
beda. Namun, kemasannya sama.
2001 tentang Merek belum sepe.
Nah, itulah penelitian saya.
nuhnya memberikan perlindungan
hukum, terutama terhadap kemasan Mencermati persamaan kemasan
produk merek terkenal. Hak itu bisa merek terkenal yang tidak terdaftar
terkait unsur persaingan curang.
kita lihat dari soal pendaftaran merek yang belum mengatur pendafApa maksud Anda dengan
taran merek dalam bentuk tiga
persaingan curang melalui kemadimensi termasuk kemasannya.
Merek yang dapat diterima pendaf- san?
Persaingan curang bisa pidana
tarannya hanya berupa gambar,
nama, serta kata, hurnf-huruf,
bisa perdata.
Persaingan
curang
ada_~v
.
,
~,~
..

-

-

-

- --

--

lah perilaku buruk seseorang atau
institusi untuk mengambil keuntungan melalui pengelabuan dan
penyesatan konsurnen atas merek
terkenal. Contohnya, Coca Cola mereknya terdaftar, tapi banyak kemasannya yang tidak terdaftar. Kemasannya sering berubah-ubah, seperti
saat produk itu menjadi sponsor kegiatan olahraga internasional. Nah,
berkaitan dengan kemasan ini di
luar negeri sudah ada pengaturan
tentang kemasan dan persaingan
curang, sedangkan Indonesia belum.
Ini menjadi kendala kita untuk
memberantas pemalsuan dart pengelabuan merek melalui kemasan. Dan
kita belurn punya 00 tentang persaingan curang. Padahal tingkat kerugian akibat pengelabuan itu inultiaspek. Selain investor dirugikan, nega"
ra pun akan kehilangan pemasukan
melalui pajak dan konsumen pun
tidak terlindungi.

Lalu apa yang harus dilakukan?
Minimal kita hams memperbaiki 00 tentang Merek. Dan pemerintah hams segera menerbitkan
UU anti persaing~ curang.
Wajibkah Indonesia memiliki
UU Anti Persaingan Curang?
Indonesia kan anggota WTO,
sudah semestinya kita menerapkan
ketentuan Pasall0 bis Konvensi
Paris agar perlindungan kemasan
merek terkenal efektif dan persaingan curang tidak merajalela. Kita
mesti mematuhi prinsip-prinsip dasar perdagangan multilateral. Sebab
bila tidak, Indonesia bisa terkena
sanksi retaliation, dijatuhkannya
sanksi ekonomi seperti melarang
impor ataupun dikenakan bea tinggi
teroadap.barang-baran&irnpor~
Ihi sangat merugikan'Indonesia.
Dari aspek pe'negak hukum
apa pentingnya UU Anti Persaingan Curang ini?
Setiap putusan pengadilan te'rkait gugatan tentang kemasan menjadi tidak efektif. Sengketa diselesaikan menurnt ketentuan UU tentang Merek dengan ketentuan persaingan curang yang sumir, karena
diputuskan melalui ketentuan tentang persamaan pada pokoknya.
Hamsnya bukan ketentuan itu,
tapi anti-persaingan curang.
Idealnya ada pengaturan anti persaingan curang di bidang HKI.
Untuk saat ini, 00 tentang Merek
sebaiknya segera diubah dan mengatur tentang anti-persaingan curang
yang mengacu pada ketentuan Konvensi Paris.
[SP/pandapotan Simorangkir]