PENENTUAN EVEKTIVITAS PERPORMANS TENAGA EDUKATIF PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN TELEKOMUNIKASI PERUMTEL BANDUNG.
;AN EFEKTIVITAS PERPORMANS TENAGA EDUKATIF
USAT PENOIDIKAN DAN LATIHAN TELEKOMUNIKASI
PERUMTEL
BANDUNG
THESIS
Diajukan kepada panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi Sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan
oleh
Y.
MAMUSUNG
348/A/XV-7
FAKULTAS
INSTITUT
PASCA
KEGURUAN
DAN
SARJANA
ILMU
PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8
8
41
wk
r"
DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING
PrCf^_ll" Achnia^ Sanusi, S.H., M.P.A., PH.D
Pembimbing I
~
ry^Oaf^arrM.Ed
c
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8
8
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
UNGKAPAN PUJI SYUKUR DAN RASA TERIMAKASIH .... 0
DAPTAR ISI ....
DAPTAR TABEL „
iv
°
«...
viii
0
DAPTAR GAMBAR
BAB
I : PENDAHULUAN
......
A. Permasalahan 0
1
.
1
B. Tujuan Penelitian .. „
C Pentingnya Penelitian ......
BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN
oo..
...
o. o
14
14
16
A. Hakekat, Tujuan dan Proses Penilaian
B. Kriteria Penilaian
0
C. Karakteristik efektivitas performans ..........
BAB III :PROSEDUR PENELITIAN
16
51
75
92
A. Masalah dan Pendekatannya
B. Pertanyaan Penelitian
92
93
C. Metode penelitian dan teknik pengumpulan data..
98
D. Prosedur Penelitian
E. Pengumpulan Data Penelitian
„........ „
103
106
BAB IV : ANALISIS KUALITATIF FJiEKTIVTTAS PERFORMANS TENAGA
EDUKATIF PADA PUSDIKLATTEL PERUMTEL BANDUNG
A. Gambaran Umum mengenai cakupan
B. Analisis terhadap fokus permasalahan
C. Hasil penelitian
........
D. Diskusi hasil penelitian
u
113
113
132
191
205
BAB
221
V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
„
o
221
229
a
DAPTAR KEPUSTAKAAN
235
LAMPIRAN-LAIVIPIRAN
o__
viii
""
240
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1- Latar Belakang Masalah
Keterbelakangan bangsa dan negara yang sedang ber
kembang ditandai oleh keadaan ekonomi dan teknologi yang
pada hakekatnya masih sangat tergantung kepada negara lain.
Salah satu cara meningkatkan taraf hidup yang layak
bagi bangsa dan negara yang sedang berkembang adalah me-
nimbulkan dan mengembangkan kemampuan mencari, menemukan,
menggali serta memanfaatkan secara tepat guna sumber alam
dan sumber daya manusianya. Hal ini merupakan tantangan
bagi manusianya untuk memiliki kepandaian beradaptasi de
ngan lingkungannya. Kejelian beradaptasi menuntut adanya
kemampuan untuk bekerja sama secara serasi, selaras dan
seimbang di antara sesama manusia. Modal yang harus dimi-
liki adalah berupa pengetahuan, keterampilan serta sikap
dan nilai yang memadai untuk beradaptasi dengan
keadaan
maupun tuntutan lingkungannya.
Bertolak dari cara berfikir yang mendasarkan pada
sifat komunikatif sebagai salah satu modal untuk beradap
tasi dengan lingkungannya, maka kemampuan
berkomunikasi
sertap penggunaan alat maupun sistern komunikasi dari yang
paling sederhana sampai yang canggil sekalipun harus di-
usahakan oleh negara-negara yang sedang berkembang, agar
1
2
kecerdasan bangsanya semakin meningkat.
Di Indonesia setelah beroperasinya Sistem Komuni-
kasi Setelit Domistik PALAPA pada tanggal 16 Agustus 1976
pada saat Pelita Kedua sedang berlangsung, ternyata banyak
memberikan dampak positif dalam berbagai bidang seperti
halnya disebutkan oleh Willy Munandir:
Kemudaan berkomunikasi jarak jauh ini tidak
dira-
gukan lagi mampunyai peranan penting dalam rneiroerlancar penyelenggaraan tugas pemerintahan,
mempercepat
proses pendewasaam ketahanan politik dan
penyebaran
informasi yang merata serta dengan distorsi yang
nimal.
mi
b
Selanjutnya disebutkan juga, bahwa:
Dengan pemanfaatan fasilitas SKSD PALAPA untuk me-
nyalurkan siaran televisi hiburan, penerangan maupun
televisi pendidikan, maka berangsur rasa senasib
penanggungan dan harmonis sosial akan tercapai,
Hal-hal seperti ini akan lebih mempercepat
nya cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.
(Willy Munandir M:. 13: 14)
se-
tercapai-
Wadah pendidikan yang paling tepat untuk meningkat-
kan taraf adaptasi manusia dengan lingkungan hidupnya ada
lah pendidikan formal. Adaptasi manusia terhadap ling
kungannya mempunyai pengertian, bagaimana seorang manusia
bersikap dan berperilaku terhadap kehidupan sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Allport yang menyebutkan:
"Attitudes are individual mental processes wich ditermine
both the actual and potential responces of each
person
in the social world" (1973: 23). Sikap merupakan proses
mental yang menentukan respon aktual maupun potensial da
lam lingkungan sosial. Demikian pula McGuire menjelaskan
3
bahwa: "... attitude as a mediational process between the
eliciting events in the environment and the person's res
ponse..." (1975: 148) artinya sikap sebagai
proses
perantara bagi suatu perilaku manusia terhadap lingkungan
maupun respon manusia terhadap apa yang ada di sekitarnya.
Menyadari akan hal ini, maka PERUMTEL sebagai sua
tu lembaga, di dalam peran -ertanya meningkatkan kualitas
manusia Indonesia di dalam adaptasinya terhadap lingkung
an, khususnya di bidang komunikasi, menyelenggarakan Pu
sat Pendidikan dan Latihan di Jalan Gegerkalong Hilir Ban
dung.
Proses belajar mengajar yang berlangsung di lemba
ga ini menuntut adanya kualitas tenaga edukatif yang memadai, dapat menghasilkan tenaga-tenaga profesional dan
teknisi pertelekomunikasian yang produktif. Untuk
itu
usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai para tenaga edukatifnya harus dirancang dengan sua
tu program yang mantap dan dilaksanakan secara
melalui penilaian dan pengembangan personil yang
kontinyu
mampu
mempengaruhi perubahan perilaku dan performans yang bisa
menunjang tujuan lembaga.
Pengembangan sumber daya manusia dalam hal ini di-
khususkan bagi tenaga edukatifnya yang dilakukan melalui
salah satu kegiatan administras- personil yaitu penilaian.
Penilaian yang dimaksud adalah seperti yang dikemukakan
oleh R.O. Gibson dan H.C. Hunt.
For present purpose
comparison
of
evaluation
desired outcomes
is defined as the
with actual outcomes
and the formulation of judgements of the
performance
of individuals and the school based upon that
compa
rison. So defined, evaluation is closely related
to
effectiveness (1965: 232).
Untuk membandingkan antara penampilan yang diharapkan de
ngan kenyataan yang berlangsung, maka penilaian terhadap
performans itu perlu diadakan. Agar penilaian dapat menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan tujuan
penilaian,
dalam pelaksanaannya diperlukan adanya kriteria penilaian.
Salah satu dasar untuk mengukur evidensi dan
kua-
lifikasi seorang guru adalah serangkaian bukti yang berorientasi kepada kriteria performans. Kriteria yang akan
dijadikan pedoman penilaian harus disusun dan ditetapkan
terlebih dahulu sebagai awal kegiatan sebelum
penilaian
berlangsung. Seperti halnya dinyatakan oleh James R. Marks
et al (1973: 522), "One of, lie first steps in teacher apraisal is to accept criteria for effective teaching".
Menentukan kriteria bagi penilai bukan
merupakan
suatu yang mudah, sebab berpegang pada suatu kriteria ber-
arti juga bertanggung jawad terhadap pelaksanaan
akibat
dalam pengembangan program penilaian
beserta
selanjut-
nya. Seperti pernyataan James R. Marks at al berikutnya,
bahwa .-
Selecting the criteria for the measurement of
teacher effectiveness is probably the most difficult
and most important task in the development
appraisal program.
of
the
A well-rounded program might include such
items
as teacher behavior and relationships with the staff
iikeP(1973i0528)SrOWth' teaching techniques, and the
Tertuj.u
pada lokasi penelitian yaitu Pusat
Pen
didikan dan Latihan Telekomunikasi/PUSDIKLATTEL PERUMTEL,
maka melengkapi latar belakang masalah penelitian kiranya
perlu mengkaji rujukan tentang Pola Pendidikan dan Latih
an PERUMTEL tentang Tujuan Pendidikan dan Latihan
yang
digariskan sebagai berikut:
Tujuan Pendidikan dan Latihan:
1. Tujuan umum pendidikan dan latihan adalah
untuk
menghasilkan tenaga kerja yang penuh pengabdian
mempunyai kemampuan, ketrampilan dan keakhlian se-
suai dengan bidangnya dalam rangka mencapai
daya-
guna dan hasilguna perusahaan yang sebesar-besarnya.
'
.
"
2. Tujuan khusus pendidikan dan latihan adalah untuk
menghasilkan tenaga kerja yang:
a. memiliki kemampuan berpikir dan bertindak
se-
suai dengan tugas perusahaan dalam rangka mem
berikan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum
b. memiliki ketrampilan dan keakhlian dalam bidang
nya sesuai dengan sarana dan sistem yang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
dibutuhkan (1980: 2-3).
fe
Orientasi terhadap tujuan merupakan ciri khas
wasan administrasi. Itulah sebabnya rujukan utama di
lam menetapkan kriteria performans tenaga edukatif
wa-
da
ada
lah tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga penyelenggara.
Tepat kiranya pernyataan Gibson & Hunt bahwasanya sebagai
Administrator:
The administrator is likely to think in a different
way. He probably start with a desired end. His
con
cern will then be to find the most efficient and ef
fective means to that end.
He will want to create the conditions which will make
the desired outcome a reality (1965: 58-59)
6
Pada dasarnya yang menjadi tantangan bagi seorang admi
nistrator adalah jawaban terhadap pertanyaan:
What ends are most desirable? Here the concern
is not with what is, but with what might be
bu?
?;S
Sh°u1^
be- problem
The administrate?
gets
into Sat
the very
though
of what can also
be among
the events that might and should be. (1965: 59)
Wajarlah bahwa yang ada di dalam benak pemikiran
se
orang administrator dalam setiap kegiatan adalah hasratnya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Itulah sebabnya di dalam melaksanakan setiap kegiatan
diusahakannya untuk menciptakan suasana yang kondusif
yang bisa memungkinkan tujuan yang diinginkan menjadi
kenyataan. Tujuan utama yang paling diinginkan
tentang apa yang akan dan harus terjadi berkat
adalah
dari
usahanya.
Penilaian yang dilakukan terhadap performans te
naga edukatif di lingkungan PUSDIKLATTEL PERUMTEL sesuai
dengan pemikiran administratif adalah ingin mengetahui
sampai sejauh mana sebenarnya tujuan yang telah digariskan dalam Pola Pendidikan dan Latihan itu dapat dan
harus tercapai.
Untuk pedoman di dalam melaksanakan penilaian
perlu ditetapkan kriteria penilaian.
Mengingat penilaian ditujukan kepada efektivitas
performans tenaga edukatif dalam hal ini dimaksudkan
para tenaga pengajar yang sebagian besar
kegiatannya
berlangsung di dalam kelas, maka kriteria performans di-
7
kaitkan langsung dengan sejumlah bidang kompetensi mengajar. Pada umumnya penterapan kriteria performans di da
lam proses belajar-mengajar dijabarkan ke dalam tiga kategori besar di samping statusnya sebagai pekerja pada
suatu lembaga, yaitu:
pertama, penguasaan materi pengetahuan atau bidang studi
yang menjadi tanggung jawabnya, dikenal dengan
berbagai istilah seperti Subject Matter
Know
ledge, Subject Matter Mastery,
kedua, keterampilan metodologis atau keterampilan di da
lam menterapkan berbagai metoda mengajar
pada
saat menyampaikan materi pelajaran. Istilah yang
sering digunakan untuk keterampilan
ini ialah
Behavioral Skills, Technical Skills/reaching,
Methodological Skills,
ketiga, Kemampuan berkomunikasi atau berinteraksi secara
manusiawi dengan para siswa, sehingga PBM ber
langsung melalui bentuk-bentuk yang disebut
"teachable". Human Relation Skills merupakan is
tilah yang sering dipergunakan untuk
ini atau Communication Skills, Inter
kriteria.
Personal
Skills.
keempat, Sikap profesional di dalam pengabdiannya sebagai
seorang pekerja pada suatu lembaga.
Melalui studi penjajagan maupun internship
pada
Pusat Pendidikan dan Latihan PERUMTEL Bandung, setiap tahun
8
diperlukan sejumlah + 3.000 orang tenaga terdidik ( mela
lui program latihan). Tenaga edukatif yang ada baik yang
berstatus tenaga tetap maupun tidak tetap sebenarnya masih belum mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan
untuk
menangani program-program pendidikan dan latihan yang cukup kompleks. Kondisi yang demikian inilah menuntut
ada
nya pengembangan dan penilaian terhadap para tenaga edu
katif sebagai upaya untuk menanggulangi agar mereka akan
selalu memiliki pengetahuan, keterampilan,
serta
sikap
yang efektif dan efisien di dalam memikul tanggung jawab
nya membantu memecahkan masalah yang dihadapi lembaga.
Mengingat bahwa pengembangan mempautkan
keadaan
nyata serta prediksi kebutuhan yang akan datang,maka faktor yang harus menyertainya adalah penilaian.
Tenaga edukatif sebagai sumber daya manusia
meru
pakan salah satu komponen uang turut menentukan
keberha-
silan tidaknya tujuan dari Pusat Pendidikan dan
Latihan
PERUMTEL. Namun sebagai manusia mereka pun tidak luput da
ri keterbatasan dalam hal pengetahuan keterampilan
sikap yang mereka miliki untuk berprestasi secara
dan
maksi-
mal sesuai dengan harapan. Harapan tentunya dilihat
dari
kepentingan tenaga edukatif itu sendiri sebagai
pribadi,
dan anggota lembaga, dan akhirnya sebagai mahluk
sosial,
agar dapat membantu kelancaran memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi berkaitan dengan PBM. Pengembangan
berorientasi pada individu, organisasi, dan
yang
implementasi
9
hubungan antar manusia akan memunculkan konsekwensi,sikap
dan performans yang bagaimana yang harus diungkapkan oleh
seseorang tenaga edukatif agar mampu menunjang tercapainya tujuan.
Penilaian terhadap personil khususnya
terhadap
sikap dan performansnya harus mendapat perhatian istimewa
jika suatu lembaga mengharapkan peran-serta yang maksimal
dari personil-personil di dalam mencapai tujuan.
Dengan penilaian yang tepat dan terarah dapat di-
ketahui dengan mudah tingkat efektivitas performans per
sonil. Diketahui efektif tidaknya sikap performans sese
orang akan memudahkan pula dalam mencari jalan ke
luar
pemecahannya serta bagaimana usaha meningkatkannya.
Perubahan kebijaksanaan lembaga yang
menyangkut
kepentingan personil banyak disebabkan dan ditunjang oleh
adanya pelaksanaan penilaian performans yang baik.
Pada umumnya penilaian personil dilakukan
secara
"gampang" oleh seorang pemimpin lembaga. Data tentang si
kap dan performans dinilai secara berkala hanya pada saat
menjelang pengajuan kenaikan pangkat/tingkat tanpa rasional yang memadai. Sering pula penilaian personil dimodali
dengan sifat "like and dislike" terhadap personil
yang
dinilainya, tanpa memperhatikan pengaruh yang akan diung
kapkan dalam bentuk sikap dan performans. Akibat penilai
an tersebut, sangat bersifat subyektif dan bahkan dituang-
kan ke dalam bentuk format konduite personil.
Di
pihak
10
lain ujian dinas, cenderung pada ratio yang tak sebanding
antara penguasaan materi pengetahuan, keterampilan dan si
kap. Justru dari pihak personil sering mengharapkan.bahwa
melalui ujian dinas dan penilaian tim itulah obyektivitas
lebih dapat diandalkan daripada hanya oleh seorang seba
gai pimpinan staf yang kepemimpinannya dibatasi oleh ku-
run waktu atau periode tersebut. Sewajamyalah jika pim
pinan memperhitungkan akan pengaruh penilaian personil ter
hadap sikap dan performans, seperti halnya dikemukakan
oleh Chandler and Petty bahwa hasil dari pada suatu peni
laian terhadap guru harus dilihat dari:
"1. Desirable changes should be made in teacher attitudes
and understanding.
2. Desirable change should be made in actual teaching
performans" (1955:218)
Mengingat pengaruh penilaian terhadap mereka yang
berstatus tenaga edukatif begitu berarti, seharusnyalah
di dalam mengadakan penilaian personil tidak asal menilai,
tetapi penilai sendiri harus memahami makna dan
hakekat
dari penilaian. Makna penilaian merupakan perbandingan
antara apa yang diharapkan dengan keberadaan nyata
yang
dicapai oleh personila akibat adanya tindakan penilain
yang berpengaruh terhadap performans seseorang di dalam
suatu sistem.
Demikian pula sangatlah jelas apa sebenarnya yang
dimaksudkan dengan penilaian personil, menurut Gibson-Hunt
11
karena dampaknya terhadap kepentingan lembaga maupun pribadi seperti disebutkan:
Evaluation is important both to the allocation
cess and
to the general
pro
administrative function
Evaluation of personnel is needed for (1)
allocation
and
of people to positions and allocation of rewards
(2) improvement of performans. (1965: 251)
Pentingnya penilaian personil, dikarenakan oleh memadainya
tenaga kerja yang dibutuhkan beserta derajat jaminan kese-
jahteraan yang layak. Di samping itu dampak positif
diharapkan adalah dapat mengubah performans personil
yang
ke
arah perbaikan yang diharapkan.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah yang telah diungkapkan perlu difokuskan agar
penelitian lebih terarah dan jelas.
Sesuai dengan judul masalah penelitian mengenai pe
nilaian efektivitas performans tenaga edukatif pada Pusat
Pendidikan dan Latihan PERUMTEL Bandung, maka sebagai pe
doman melaksanakan penilaian harus disusun kriterianya
terlebih dahulu.
Kriteria performans yang disusun adalah untuk
me-
ngetahui sampai sejauh mana para tenaga edukatif
sebagai
pengajar sanggup menunjukkan secara profesional
berbagai
kemampuan mengajar.
Sebagai seorang guru ia harus mampu menampilkan di-
ri yang menunjukkan bahwasanya perilaku selama
PBM berlangsung merupakan pencerminan tentang:
kegiatan
12
a. penguasaan bahan dari suatu pengetahuan tertentu.
b. keterampilan di dalam menerapkan berbagai cara penyampaian bahan maupun pemanfaatan alat dan media
peng-
ajaran.
c. kemampuan berkomunikasi/berinterrelasi, yang bisa diamati dan diukur kadar efektivitasnya melalui
analisis
yang bersifat deskriptif.
Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian sehingga
lebih mengarah
pada masalah yang diteliti yang
ber-
kaitan langsung dengan perilaku mengajar selama PBM ber
langsung.dan ditampilkan dalam berbagai bentuk
indikator
yang bisa diamati dan diukur, maka dirumuskan secara spe-
sifik masalah penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan,
- Dengan menetapkan dan menggunakan "Kriteria Performans
Mengajar" yang bagaimanakah agar efektivitas performans
tenaga edukatif pada PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung
dapat
dinilai .-
1) Sampai sejauh manakah penguasaan materi bidang studi
yang menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga
edu
katif pada Pusat Pendidikan dan Latihan Telekomunikasi
PERUMTEL Bandung?
2) Sampai sejauh mana keterampilan metodologis masing-ma
sing tenaga edukatif di dalam menyampaikan materi pelajaran?
3) Sampai sejauh mana masing-masing tenaga edukatif memi
liki keterampilan berinterrelasi/berkomunikasi
dengan
13
para siswanya selama PBM berlangsung?
4) Bagaimana sikap profesional masing-masing tenaga edu
katif di dalam pengabdiannya terhadap lembaga tempat
ia berkarya?
!
Sifat pertanyaan memberikan peluang yang memungkinkan un
tuk pengembangan pertanyaan-pertanyaan yang bisa
menya-
ring data yang merupakan indikator-indikator dari sejumlah bidang kompetensi mengajar.
Untuk lebih memperjelas wawasan penelitian,
ber-
ikut ini akan divisualisasikan paradigma penelitian yang
diperkirakan dapat memberikan gambaran tentang PROFIL TE
NAGA EDUKATIF pada PERUMTEL TRAINING CENTRE BANDUNG seba
gai berikut:
PENILAIAN EFEKTIVITAS PERFORMANS
SUBJECT PATTER
1
MASTERY
C
R
*TECHNICAL SKILLS-
I
TEACHER-
T
E
R
K
HUMAN RELATION
-SKILLS
I
0
N
L
PrOFHSSIONAL
ATTITUDE
Gambar 1: Gambaran tentang Profil Tenaga Edukatif
PUSDIKLATTEL PERUMTEL.
"^til
14
B.
Tujuan Penelitian
1. Tuj uan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
memper
oleh gambaran mengenai efektivitas performans tenaga edu
katif dalam kegiatan belajar-mengajar di lingkungan Pusat
Pendidikan dan Latihan Telekomunikasi PERUMTEL Bandung.
2. Tuj uan Khusus
Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk
adakan penilaian
meng-
terhadap serangkaian eyidensi yang
tampilkan oleh para tenaga edukatif dalam kegiatan
dikri
teria performans yang difokuskan pada:
a. Penguasaan Bidang Studi;
b. Keterampilan metodologis;
c. Keterampilan berihterelasi;
d. Sikap profesional.
C
Pentingnya Penelitian
1. Kontribusi terhadap pengembangan Ilmu Administrasi
Pendidikan. Dari hasil penelitian ini
diharapkan
dapat menemukan konsep-konsep yang bisa
ya wawasan atau perbendaharaan Ilmu
memperka-
Administrasi
Pendidikan dalam hal ini khususnya bagi kepentingan manajemen personil.
2. Secara operasional, dengan diperolehnya
konsep-
konsep yang dianggap lebih baik, akan merupakan
kesempatan bagi Pusat Pendidikan dan Latihan PEPJJM-
15
TEL Bandung untuk mencoba menyerap maupun
kannya ke dalam usaha penilaian dan
menerap-
pengembangan
personil di saat-saat akan datang.
Pentingnya penelitian terhadap masalah ini
tentu
nya tak dapat dilepaskan dari alasan mengapa maka masalah
ini perlu diteliti.
a. Masalah ini cukup menarik perhatian bagi peneliti mau
pun para Kepala Bidang/Deputy di lingkungan PUSDIKI.ATTEL
PERUMTEL Bandung untuk diteliti.
b. Masalah ini perlu dan dapat diteliti, sehingga
diha
rapkan mampu menjaring data sebagai masukan yang
ber-
guna bagi usaha peningkatan dan perbaikan PBM di ling
kungan PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
c. Masalah penilaian efektivitas performans yang
dikait-
kan langsung dengan tujuan lembaga mempunyai
kaitan
erat dengan sejumlah pengetahuan yang sedang
dikaji
oleh peneliti, khususnya di bidang Administrasi
sonil.
Per
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Masalah dan Pendekatannva
Masalah yang diteliti dan dibahas adalah mengenai
penilaian efektivitas performans tenaga edukatif. Masalah
ini akan dibahas berdasarkan teacher perfomance assesment
yang diungkapkan dalam tiga perilaku mengajar yaitu: pe
nguasaan bahan bidang studi atau subject matter mastery,
keterampilan metodologis atau methodological skills, ke
mampuan berkomunikasi/berrelasi atau human relation skills
di samping sikap profesional dari tenaga edukatif pada PUS
DIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
Pendekatan masalah yang diteliti dilakukan
secara
empirik melalui studi kasus dengan pengamatan secara seksama terhadap perilaku mengajar para tenaga edukatif se
lama kegiatan PBM berlangsung di kelas.
Gambaran tentang efektivitas performans akan
di
peroleh melalui komparasi antara kriteria performans me
ngajar dengan kenyataan yang dilakukan oleh setiap kasus
tenaga edukatif selama melaksanakan kegiatan belajar-meng
ajar di kelas. Hal ini merupakan salah satu ciri dari pe
nelitian kualitatif yang disebut "naturalistik", karena
penelitiannya ditujukan pada kejadian-kejadian nyata sehari-hari.
92
93
B. Pertanyaan Penelitian
Agar penelitian dapat difokuskan pada pokok- pokok
masalah yang akan diteliti secara sistematis, konkrit dan
efektif, maka diturunkan beberapa pertanyaan
penelitian
(research questions) yang relevan dengan kriteria
per
formans mengajar, sebagai berikut:
Masalah 1. Penguasaan materi bidang studi (subject matter
mastery, content knowledge) yang menjadi tanggung
jawab
masing-masing tenaga edukatif/pengajar.
1) Sampai sejauh manakah penguasaan bahan yang dituangkan
ke dalam Lesson Plan diungkapkan selama PBM
berlang
sung?
2) Bagaimanakah penguasaan prinsip-prinsip teori para te
naga pengajar tentang bahan yang diajarkan?
3) Sampai sejauh manakah para pengajar memiliki
wawasan
yang luas tentang materi yang diajarkan?
4) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar
memiliki
wawasan inovatif terhadap materi pelajaran yang diajar
kan?
5) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori
praktek lapangan dalam hal membuat/memasang
dengan
alat-alat
komunikasi (transmisi, telepon, telegraf, dan Iain-lain)?
6) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal menggunakan alat-alat komunika
si ?
94
7) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal memelihara (maintening)
alat-
alat komunikasi?
8) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal mengembangkan alat-alat komuni
kasi?
9) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar mampu mengungkapkan kejelasan relevansi antara jawaban
pertanyaan yang diajukan siswa mengenai materi
dengan
yang
diajarkan?
10) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar menguasai
materi pelajaran melalui ungkapan kreatif dalam bentuk
kreasi pribadi seperti: diklat, catatan, kliping, grafik, gambar bantu, transparansi, chart, dan lain-lain
nya?
Masalah 2.
Keterampilan metodologis (technical skills,
Methodological Skills) tenaga edukatif
di dalam menyam-
paikan materi bidang studi.
1) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
men-
jelaskan tujuan instruksional?
2) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
men
spesifikasi kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan di
capai?
3) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
sistematisasi bahan yang diajarkan?
men-
95
4) Bagaimanakah kemampuan penerapan berbagai cara
metoda
penyampaian bahan pelajaran oleh para tenaga pengajar,
5) Bagaimanakah cara/kemapuan menentukan berbagai
alter
natif pemecahan atas permasalahan yang dikemukakan/ditemukan di dalam kelas?
6) Bagaimanakah cara/kemampuan memilih-menentukan-memanfa
atkan alat peraga, media secara tepat guna selama
PBM
berlangsung?
7) Bagaimanakah kemahirannya di dalam mendemonstrasikan
contoh sesuai dengan bahan pelajaran yang sedang
di
ajarkan?
8) Bagaimanakah cara/kemampuan di dalam menerapkan
ber
bagai teknik evaluasi?
9) Bagaimanakah cara/kemampuan memanfaatkan alat/perlengkapan laboratorium?
10) Bagaimanakah keterampilannya dalam mengatur dan meman
faatkan waktu belajar-mengajar selama masa PBM
ber
langsung?
Masalah 3. Kemampuan berkumunikasi (Human Relation Skills,
Communication Skills atau Inter Person al Skills)
para
tenaga edukatif dengan para siswanya selama PBM berlang
sung.
1) Bagaimanakah keterampilan tenaga pengajar
mempengaruhi
siswa agar memusatkan perhatiannya kepada kegiatan bel
ajar-mengajar?
96
2) Bagaimanakah keterampilan memotivasi siswa agar selalu
berusaha mendekatkan kepada pencapaian tujuan instruk
sional yang ditetapkan di dalam Lesson Plan?
3) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar
bersikap
ramah dalam menciptakan kehangatan belajar agar
siswa
senang/giat dalam mengikuti pelajaran?
4) Bagaimanakah keterampilan para tenaga pengajar di
lam menghidupkan suasana kegiatan PBM melalui
da
sifat
humoristis?
5) Bagaimanakah penampilan dirinya
dalam kerapihan fisik?
6) Bagaimanakah para tenaga edukatif sebagai pengajar menyatakan pendapatnya secara jelas dengan
menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar?
7) Bagaimanakah usaha para tenaga pengajar mendorong sis
wa agar mampu belajar mandiri?
8) Bagaimanakah usaha para tenaga pengajar mendorong sis
wa agar berani mengajukan pertanyaan?
9) Bagaimanakah usahanya dalammemberikan kepuasan melalui
jawaban yang jelas akan pertanyaan siswa?
10) Bagaimanakah para tenaga pengajar menganjurkan
kerja-
sama dengan individu maupun kelompok?
11) Bagaimanakah keterbukaan menerima gagasan atau
saran
dari siswa?
12) Bagaimanakah sikapnya menghargai pendapat siswa
yang
mungkin berbeda dengan pendapatnya?
13) Bagaimanakah para tenaga pengajar menanamkan rasa per-
97
caya diri pada siswa?
14) Bagaimana itiqad baiknya untuk membantu siswa yang ku
rang berprestasi?
15) Bagaimanakah kesediaannya membantu siswa yang
membu-
tuhkan pertolongan darinya?
Masalah 4. Sikap profesional tenaga edukatif yang berorien
tasi pada tujuan dan sifat pendidikan dan latihan yang mengutamakan pengabdian terhadap kepentingan dan
kebutuhan
perusahaan dengan menentukan berbagai indikatomya.
Pertanyaan penelitian yang
berhubungan dengan
indikator
pengabdian yang akan menjadi sasaran penelitian adalah se
bagai berikut:
1) Bagaimanakah kerajinan kerja para tenaga pengajar?
2) Bagaimanakah kesungguhan kerja para tenaga pengajar?
3) Bagaimanakah para tenaga pengajar melaksanakan ketepatan waktu bekerja?
4) Bagaimanakah para tenaga pengajar memanfaatkan
waktu
dengan tidak selalu memperhitungkan segi komersialnya?
5) Bagaimanakah pengorbanan/pemanfaatan tenaganya
dengan
tidak selalu memperhitungkan imbalan yang bersifat komersil?
6) Bagaimanakah para tenaga pengajar menepati tugas / instrksi pimpinan?
7) Bagaimanakah para tenaga pengajar memelihara
kapan/sarana kerjanya?
perleng-
98
8) Bagaimanakah para tenaga pengajar berusaha mengembang
kan diri melalui berbagai bentuk peningkatan demi
ke
berhasilan tugas?
9) Bagaimanakah para tenaga pengajar menjaga kerukunan di
antara sesama rekan kerja?
10) Bagaimana para tenaga pengajar menjaga nama baik
Per
usahaan dalam ungkapan kata maupun prilaku?
c- Metoda Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1.
Metoda Penelitian
Metoda yang digunakan adalah studi kasus
yang me-
libatkan tenaga edukatif di lingkungan PUSDIKLATTEL PERUM
TEL Bandung melalui pendekatan analisis kualitatif,karena
tidak merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk meng-
adakan pengujian terhadap hipotesa.
Pertanyaan penelitian yang disusun atas dasar
ru-
musan masalah oleh peneliti kemudian dijabarkan dalam ben
tuk lembar pengamatan dan pedoman wawancara sebagai rambu-
rambu untuk mengesplorasi data yang berkaitan erat
masalah penelitian.
dengan
Data yang diperoleh dari pengamatan
pihak peneliti sebagai penilai efektivitas performans
te
naga edukatif, kemudian dicatat, dianalisis, didiskusikan
dan didiskripsikan berdasarkan teori-teori yang
digunakan
dalam pendekatan masalah penelitian.
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian
kua
litatif adalah karena dilaksanakannya berbagai karakteristik
99
studi kualitatif, yaitu:
pertama, peneliti berusaha mendapatkan data langsung dari
sumbernya maupun lokasinya, dan peneliti sendiri
merupakan instrumen inti,
kedua; penelitian diakhiri dengan penjelasan dan
uraian
hasil penelitian yang bersifat deskriptif atas
dasar perolehan data maupun diseminasi dari
pe-
nemuan-penemuan maupun teori penunjang,
ketiga; penelitian masalah efektivitas performans tenaga
edukatif lebih ditekankan kepada proses daripada
hasil atau produk,
keempat; data yang diperoleh akan di'analisa secara induk-
tif berdasarkan masukan terhadap pertanyaan
pe
nelitian. Itulah sebabnya dalam penelitian masa
lah ini, tidak dibuat hipotesa penelitian. Teori
dikembangkan atas dasar pemahaman secara sederha
na dari yang paling mendasar, yaitu yang berasal
dari data itu sendiri. Pola berpikir semacam ini
disebut "grounded-theory" (Glaser & Straus,1967)
kelima; peneliti akan mencoba memahami makna atau " mean
ing" dari apa yang diteliti selama PBM berlang
sung untuk menilai sampai dimanakah efektivitas
performans tenaga edukatif
PUSDIKLATTEL PERUMTEL
berdasarkan kriteria performans mengajar
yang
dituangkan ke dalam lembar/format pengamatan dan
wawancara.
100
2. Teknik Pengumpulan Data
2.1.
Observasi
Pengamatan terhadap perilaku pengajar selama
PBM
berlangsung dilaksanakan oleh peneliti sebagai "partisipant observer" untuk menilai teacher performance
asses-
ment. Hasil pengamatan akan dituangkan ke dalam
catatan
catatan yang akan menjadi bahan diskusi,analisis,
dan
deskripsi. Yang perlu diperhatikan peneliti selama
ob
servasi berlangsung adalah berusaha "to blend
into the
woodwork" yaitu aktivitas yang dilakukan pengajar
ma PBM
berlangsung tetap terjadi tidak berbeda secara
berarti dari
2.2.
sela
aktivitas pada waktu tidak ada peneliti.
Wawancara
Dengan teknik wawancara peneliti berusaha untuk
dapat menjalin
hubungan secara wajar tanpa menonjolkan
diri sebagai orang yang dianggap memiliki kelebihan yang
berlebihan, penuh keterbukaan, akrab, agar
responden
tetap berpikir dan berperilaku dalam settingnya sendiri.
Hanya dengan cara demikian, peneliti dapat menangkap dan
mencatat sebanyak dan selengkap mungkin apa yang
diang
gap penting dalam pemikiran responden serta berhasil
menghimpun yang relevan dengan masalah yang ditelitinya.
Data yang diperoleh melalui teknik-teknik obser
vasi dan wawancara akan dilengkapi dengan studi dokumen-
101
ter untuk memperoleh akurasi dan kelengkapan data. Dengan
demikian diharapkan penelitian akan merupakan usaha
mem-
perpadukan antara apa yang dicatat atau dipersiapkan
se
bagai pedoman atau kriteria dengan apa yang secara
aktu-
al terjadi pada obyek yang dipelajari.
3.
Fokus Penelitian
3.1. Lokasi penelitian adalah Pusat Pendidikan dan La
tihan Perusahaan Umum Telekomunikasi
disingkat
PUSDIKLATTEL PERUMTEL di Jalan Gegerkalong
Hilir
Bandung. Tempat pelaksanaan penelitian difokuskan
di dalam ruang kelas dan laboratorium sebagai tem
pat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang
sarat akan sarana dan media pengajaran
penunjang
PBM beserta pelaksana belajar dan mengajar.
3.2. Sumber data terdiri dari para Kepala Bidang/Depu
ty dan para tenaga edukatif yang difokuskan
pada
tenaga pengajar/guru yang mengajar pada Pendidik
an dan Latihan Teknik Satu, Teknik Dua,
maupun
Administrasi Niaga.
3.3. Populasi dan Sampel penelitian masalah adalah me
rupakan ciri-ciri efektivitas
performans
meng
ajar yang dilaksanakan oleh para tenaga edukatif.
102
3.4, Dari lokasi, sumber, dan ciri-ciri efektivitas per
formans yang merupakan fokus penelitian akan
banya menjangkau dan menggali sejauh dan
dico-
sedalam
mungkin permasalahannya dengan harapan dapat
me-
nyingkap seLubung masalah tersebut0
Pusat penelitian atau fokus penelitian, yaitu efek
tivitas performans tenaga edukatif, yang telah
gubah dalam
bentuk kriteria performans
di-
berkaitan
dengan kompetensi mengajar para tenaga
edukatif
yang sehari-hari di lingkungan PUSDIKLATTEL
PERUM
TEL disebut "instruktur" kemudian dijabarkan secara
terperinci lagi dalam bentuk indikator-
indikator
yang bisa diamati (observable) dan dinilai (measur
able).
Seperti halnya telah diperikan dalam
pertanyaan
penelitian (research questions) yang akan merupakan
pedoman penelitian diperkirakan mampu
menjangkau
dan menggali data yang merupakan bahan
analisis,,
dan deskripsi yang hasilnya akan merupakan
jawaban
terhadap permasalahan yang diteliti„
Dengan demikian pengamatan
dilakukan pada
dan fokus penelitian yaitu efektivitas
cakupan
performans
tenaga edukatif dalam kondisi, situasi dan
(setting) nyata selama PBM berlangsung.,
adegan
103
D.
Prosedur Penelitian
Di dalam melaksanakan penelitian ditempuh tahap-tahap kegiatan yaitu:
1. Tahap pendahuluan, yakni mengadakan studi
penjajagan
dengan melibatkan unsur manusia dan materi agar terungkap masalah yang akan diteliti.
a. Pelibatan manusia dalam penjajagan dimaksudkan untuk
mengorek masalah yang dihadapi performans tenaga edu
katif yang terus bertanggung jawab atas keberhasilan
tujuan yang dipolakan oleh Pusat Pendidikan dan
La
tihan Telekomunikasi PERUMTEL.
b. Penjajagan terhadap sumber teori dan konsep merupa
kan usaha pengkajian wawasan tentang penilaian per
sonil, khususnya tentang "teaching performance
ap
praisal". Ini dimaksudkan untuk memperoleh kriteria
penilaian tentang efektivitas performans
edukatif yang dipakai sebagai tolok ukur
tenaga
penilaian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan lanjutan dari eksplorasi untuk menjaring data yang
relevan
•melalui alat pengumpul data yang telah disepakati
se
bagai rujukan kriteria performans mengajar.
3. Tahap analisa, interpretasi dan inferensi sampai
pada usaha untuk memberikan saran-saran yang
ke
berpijak
pada kelemahan atau kepincangan yang ditemukan sebagai
104
dasar untuk peningkatan maupun perbaikan selanjutnya.
4. Tahap akhir adalah penulisan laporan penelitian.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
lagi
tentang prosedur penelitian, maka berikut ini dicoba un
tuk divisualisasikan dalam bentuk gambar sebagai berikut :
105
PENELITIAN
STUDI PENJAJAGAN
WAWANCARA STUDI
DO-
KUMENTASI
7
MENGKAJI
WAWANCARA & OBSERVASI
SUMBER BACAAN
KABID PROGRAM '
TEORI & KONSEP
KABID PENYELSNGGARA
APPRAISAL
DOSEN
& ASISTEN
(TENAGA EDUKATIF)
EFFECTIVE PERFORMANCE
KRITERIA
PENILAIAN
ANALISA
DATA -
ANALISA
INFORMASI
DATA _ LNFORMASI
(Catatan & liputan)
(Catatan & liputan)
-Cakupan
-
INTERPRETASI
.& INFERENSI
i
•S 'A
Gambar
2
Prosedur
litian
:
Pene
LAPORAN
-
RAN
PENELITIAN
TESIS
Fokus
106
E. Pengumpulan Data Penelitian
1. Kerangka Pengumpulan Data
Sesuai dengan rancangan penelitian, maka jenis da
ta yang harus dijaring dalam rangka penelitian ini melipu
ti empat aspek dengan unsur-unsurnya.
Unsur-unsur yang dimaksud adalah serangkaian
densi atau bukti-bukti perilaku mengajar yang
evi-
diharapkan
sesuai dengan kriteria performans mengajar. Yang diungkap-
kan dalam bentuk kegiatan sejumlah bidang kompetensi meng
ajar.
Untuk jelasnya kerangka
pengumpulan data
dikemu
kakan dalam bentuk Tabel berikut:
TBAEL 1
No.
No.
In
Aspek
strument
Jumlah Je
nis
data =
Keterangan
rujukan se
jumlah kom
petensi
1.
KP-01
Subject Mat
ter Mastery=
Penguasaan
10
tif
studi
KP-02
Methodolo
10
Human Relation
Skills=Keteram-
15
pilan berkomuniKP-04
Proffesional
__Sj^dard_;
Diklat Tek
Adm.
& Niaga
PUSDIKLATTEL
PERUMTEL Jin.
kasi
4.
I,
nik II,Diklat
Kemampuan me-
todologis
KP-03
Diklat
Diklat Teknik
gical skills
3.
data
Tenaga Eduka
bahan bidang
2.
Sumber
Ceperkalong
10
Hilir Bandung
107
Rincian dalam bentuk "Alat Pengumpul Data" disajikan
da
lam lampiran Tesis ini yang akan dipakai oleh penulis un
tuk pedoman kritoria penilaian ofektivitas
performans
tenaga edukatif pada PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
Selanjutnya kerangka pengumpul data ini oleh
ticipant observer semata-mata akan digunakan sebagai
doman pencatatan, pengamatan langsung, maupun
par
pe
wawancara
mengenai performans tenaga edukatif dalam situasi
nyata
selama penelitian berlangsung dan semasa mengadakan
ob-
servasi di saat adegan nyata selama proses belajar menga
jar berlangsung,,
Dengan kata lain kriteria efektivitas
yang dikaitkan dengan
performans
kompotensi mengajar berikut
indi-
kator-indikatornya yang diperkirakan dapat diamati
dan
diukur dituangkan dalam bentuk alat pengumpul data
(in-
strumen penelitian) yang diharapkan dapat menjaring data
yang relavan dengan permasalahannya
USAT PENOIDIKAN DAN LATIHAN TELEKOMUNIKASI
PERUMTEL
BANDUNG
THESIS
Diajukan kepada panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi Sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan
oleh
Y.
MAMUSUNG
348/A/XV-7
FAKULTAS
INSTITUT
PASCA
KEGURUAN
DAN
SARJANA
ILMU
PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8
8
41
wk
r"
DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING
PrCf^_ll" Achnia^ Sanusi, S.H., M.P.A., PH.D
Pembimbing I
~
ry^Oaf^arrM.Ed
c
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8
8
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
UNGKAPAN PUJI SYUKUR DAN RASA TERIMAKASIH .... 0
DAPTAR ISI ....
DAPTAR TABEL „
iv
°
«...
viii
0
DAPTAR GAMBAR
BAB
I : PENDAHULUAN
......
A. Permasalahan 0
1
.
1
B. Tujuan Penelitian .. „
C Pentingnya Penelitian ......
BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN
oo..
...
o. o
14
14
16
A. Hakekat, Tujuan dan Proses Penilaian
B. Kriteria Penilaian
0
C. Karakteristik efektivitas performans ..........
BAB III :PROSEDUR PENELITIAN
16
51
75
92
A. Masalah dan Pendekatannya
B. Pertanyaan Penelitian
92
93
C. Metode penelitian dan teknik pengumpulan data..
98
D. Prosedur Penelitian
E. Pengumpulan Data Penelitian
„........ „
103
106
BAB IV : ANALISIS KUALITATIF FJiEKTIVTTAS PERFORMANS TENAGA
EDUKATIF PADA PUSDIKLATTEL PERUMTEL BANDUNG
A. Gambaran Umum mengenai cakupan
B. Analisis terhadap fokus permasalahan
C. Hasil penelitian
........
D. Diskusi hasil penelitian
u
113
113
132
191
205
BAB
221
V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
„
o
221
229
a
DAPTAR KEPUSTAKAAN
235
LAMPIRAN-LAIVIPIRAN
o__
viii
""
240
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1- Latar Belakang Masalah
Keterbelakangan bangsa dan negara yang sedang ber
kembang ditandai oleh keadaan ekonomi dan teknologi yang
pada hakekatnya masih sangat tergantung kepada negara lain.
Salah satu cara meningkatkan taraf hidup yang layak
bagi bangsa dan negara yang sedang berkembang adalah me-
nimbulkan dan mengembangkan kemampuan mencari, menemukan,
menggali serta memanfaatkan secara tepat guna sumber alam
dan sumber daya manusianya. Hal ini merupakan tantangan
bagi manusianya untuk memiliki kepandaian beradaptasi de
ngan lingkungannya. Kejelian beradaptasi menuntut adanya
kemampuan untuk bekerja sama secara serasi, selaras dan
seimbang di antara sesama manusia. Modal yang harus dimi-
liki adalah berupa pengetahuan, keterampilan serta sikap
dan nilai yang memadai untuk beradaptasi dengan
keadaan
maupun tuntutan lingkungannya.
Bertolak dari cara berfikir yang mendasarkan pada
sifat komunikatif sebagai salah satu modal untuk beradap
tasi dengan lingkungannya, maka kemampuan
berkomunikasi
sertap penggunaan alat maupun sistern komunikasi dari yang
paling sederhana sampai yang canggil sekalipun harus di-
usahakan oleh negara-negara yang sedang berkembang, agar
1
2
kecerdasan bangsanya semakin meningkat.
Di Indonesia setelah beroperasinya Sistem Komuni-
kasi Setelit Domistik PALAPA pada tanggal 16 Agustus 1976
pada saat Pelita Kedua sedang berlangsung, ternyata banyak
memberikan dampak positif dalam berbagai bidang seperti
halnya disebutkan oleh Willy Munandir:
Kemudaan berkomunikasi jarak jauh ini tidak
dira-
gukan lagi mampunyai peranan penting dalam rneiroerlancar penyelenggaraan tugas pemerintahan,
mempercepat
proses pendewasaam ketahanan politik dan
penyebaran
informasi yang merata serta dengan distorsi yang
nimal.
mi
b
Selanjutnya disebutkan juga, bahwa:
Dengan pemanfaatan fasilitas SKSD PALAPA untuk me-
nyalurkan siaran televisi hiburan, penerangan maupun
televisi pendidikan, maka berangsur rasa senasib
penanggungan dan harmonis sosial akan tercapai,
Hal-hal seperti ini akan lebih mempercepat
nya cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.
(Willy Munandir M:. 13: 14)
se-
tercapai-
Wadah pendidikan yang paling tepat untuk meningkat-
kan taraf adaptasi manusia dengan lingkungan hidupnya ada
lah pendidikan formal. Adaptasi manusia terhadap ling
kungannya mempunyai pengertian, bagaimana seorang manusia
bersikap dan berperilaku terhadap kehidupan sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Allport yang menyebutkan:
"Attitudes are individual mental processes wich ditermine
both the actual and potential responces of each
person
in the social world" (1973: 23). Sikap merupakan proses
mental yang menentukan respon aktual maupun potensial da
lam lingkungan sosial. Demikian pula McGuire menjelaskan
3
bahwa: "... attitude as a mediational process between the
eliciting events in the environment and the person's res
ponse..." (1975: 148) artinya sikap sebagai
proses
perantara bagi suatu perilaku manusia terhadap lingkungan
maupun respon manusia terhadap apa yang ada di sekitarnya.
Menyadari akan hal ini, maka PERUMTEL sebagai sua
tu lembaga, di dalam peran -ertanya meningkatkan kualitas
manusia Indonesia di dalam adaptasinya terhadap lingkung
an, khususnya di bidang komunikasi, menyelenggarakan Pu
sat Pendidikan dan Latihan di Jalan Gegerkalong Hilir Ban
dung.
Proses belajar mengajar yang berlangsung di lemba
ga ini menuntut adanya kualitas tenaga edukatif yang memadai, dapat menghasilkan tenaga-tenaga profesional dan
teknisi pertelekomunikasian yang produktif. Untuk
itu
usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai para tenaga edukatifnya harus dirancang dengan sua
tu program yang mantap dan dilaksanakan secara
melalui penilaian dan pengembangan personil yang
kontinyu
mampu
mempengaruhi perubahan perilaku dan performans yang bisa
menunjang tujuan lembaga.
Pengembangan sumber daya manusia dalam hal ini di-
khususkan bagi tenaga edukatifnya yang dilakukan melalui
salah satu kegiatan administras- personil yaitu penilaian.
Penilaian yang dimaksud adalah seperti yang dikemukakan
oleh R.O. Gibson dan H.C. Hunt.
For present purpose
comparison
of
evaluation
desired outcomes
is defined as the
with actual outcomes
and the formulation of judgements of the
performance
of individuals and the school based upon that
compa
rison. So defined, evaluation is closely related
to
effectiveness (1965: 232).
Untuk membandingkan antara penampilan yang diharapkan de
ngan kenyataan yang berlangsung, maka penilaian terhadap
performans itu perlu diadakan. Agar penilaian dapat menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan tujuan
penilaian,
dalam pelaksanaannya diperlukan adanya kriteria penilaian.
Salah satu dasar untuk mengukur evidensi dan
kua-
lifikasi seorang guru adalah serangkaian bukti yang berorientasi kepada kriteria performans. Kriteria yang akan
dijadikan pedoman penilaian harus disusun dan ditetapkan
terlebih dahulu sebagai awal kegiatan sebelum
penilaian
berlangsung. Seperti halnya dinyatakan oleh James R. Marks
et al (1973: 522), "One of, lie first steps in teacher apraisal is to accept criteria for effective teaching".
Menentukan kriteria bagi penilai bukan
merupakan
suatu yang mudah, sebab berpegang pada suatu kriteria ber-
arti juga bertanggung jawad terhadap pelaksanaan
akibat
dalam pengembangan program penilaian
beserta
selanjut-
nya. Seperti pernyataan James R. Marks at al berikutnya,
bahwa .-
Selecting the criteria for the measurement of
teacher effectiveness is probably the most difficult
and most important task in the development
appraisal program.
of
the
A well-rounded program might include such
items
as teacher behavior and relationships with the staff
iikeP(1973i0528)SrOWth' teaching techniques, and the
Tertuj.u
pada lokasi penelitian yaitu Pusat
Pen
didikan dan Latihan Telekomunikasi/PUSDIKLATTEL PERUMTEL,
maka melengkapi latar belakang masalah penelitian kiranya
perlu mengkaji rujukan tentang Pola Pendidikan dan Latih
an PERUMTEL tentang Tujuan Pendidikan dan Latihan
yang
digariskan sebagai berikut:
Tujuan Pendidikan dan Latihan:
1. Tujuan umum pendidikan dan latihan adalah
untuk
menghasilkan tenaga kerja yang penuh pengabdian
mempunyai kemampuan, ketrampilan dan keakhlian se-
suai dengan bidangnya dalam rangka mencapai
daya-
guna dan hasilguna perusahaan yang sebesar-besarnya.
'
.
"
2. Tujuan khusus pendidikan dan latihan adalah untuk
menghasilkan tenaga kerja yang:
a. memiliki kemampuan berpikir dan bertindak
se-
suai dengan tugas perusahaan dalam rangka mem
berikan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum
b. memiliki ketrampilan dan keakhlian dalam bidang
nya sesuai dengan sarana dan sistem yang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
dibutuhkan (1980: 2-3).
fe
Orientasi terhadap tujuan merupakan ciri khas
wasan administrasi. Itulah sebabnya rujukan utama di
lam menetapkan kriteria performans tenaga edukatif
wa-
da
ada
lah tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga penyelenggara.
Tepat kiranya pernyataan Gibson & Hunt bahwasanya sebagai
Administrator:
The administrator is likely to think in a different
way. He probably start with a desired end. His
con
cern will then be to find the most efficient and ef
fective means to that end.
He will want to create the conditions which will make
the desired outcome a reality (1965: 58-59)
6
Pada dasarnya yang menjadi tantangan bagi seorang admi
nistrator adalah jawaban terhadap pertanyaan:
What ends are most desirable? Here the concern
is not with what is, but with what might be
bu?
?;S
Sh°u1^
be- problem
The administrate?
gets
into Sat
the very
though
of what can also
be among
the events that might and should be. (1965: 59)
Wajarlah bahwa yang ada di dalam benak pemikiran
se
orang administrator dalam setiap kegiatan adalah hasratnya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Itulah sebabnya di dalam melaksanakan setiap kegiatan
diusahakannya untuk menciptakan suasana yang kondusif
yang bisa memungkinkan tujuan yang diinginkan menjadi
kenyataan. Tujuan utama yang paling diinginkan
tentang apa yang akan dan harus terjadi berkat
adalah
dari
usahanya.
Penilaian yang dilakukan terhadap performans te
naga edukatif di lingkungan PUSDIKLATTEL PERUMTEL sesuai
dengan pemikiran administratif adalah ingin mengetahui
sampai sejauh mana sebenarnya tujuan yang telah digariskan dalam Pola Pendidikan dan Latihan itu dapat dan
harus tercapai.
Untuk pedoman di dalam melaksanakan penilaian
perlu ditetapkan kriteria penilaian.
Mengingat penilaian ditujukan kepada efektivitas
performans tenaga edukatif dalam hal ini dimaksudkan
para tenaga pengajar yang sebagian besar
kegiatannya
berlangsung di dalam kelas, maka kriteria performans di-
7
kaitkan langsung dengan sejumlah bidang kompetensi mengajar. Pada umumnya penterapan kriteria performans di da
lam proses belajar-mengajar dijabarkan ke dalam tiga kategori besar di samping statusnya sebagai pekerja pada
suatu lembaga, yaitu:
pertama, penguasaan materi pengetahuan atau bidang studi
yang menjadi tanggung jawabnya, dikenal dengan
berbagai istilah seperti Subject Matter
Know
ledge, Subject Matter Mastery,
kedua, keterampilan metodologis atau keterampilan di da
lam menterapkan berbagai metoda mengajar
pada
saat menyampaikan materi pelajaran. Istilah yang
sering digunakan untuk keterampilan
ini ialah
Behavioral Skills, Technical Skills/reaching,
Methodological Skills,
ketiga, Kemampuan berkomunikasi atau berinteraksi secara
manusiawi dengan para siswa, sehingga PBM ber
langsung melalui bentuk-bentuk yang disebut
"teachable". Human Relation Skills merupakan is
tilah yang sering dipergunakan untuk
ini atau Communication Skills, Inter
kriteria.
Personal
Skills.
keempat, Sikap profesional di dalam pengabdiannya sebagai
seorang pekerja pada suatu lembaga.
Melalui studi penjajagan maupun internship
pada
Pusat Pendidikan dan Latihan PERUMTEL Bandung, setiap tahun
8
diperlukan sejumlah + 3.000 orang tenaga terdidik ( mela
lui program latihan). Tenaga edukatif yang ada baik yang
berstatus tenaga tetap maupun tidak tetap sebenarnya masih belum mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan
untuk
menangani program-program pendidikan dan latihan yang cukup kompleks. Kondisi yang demikian inilah menuntut
ada
nya pengembangan dan penilaian terhadap para tenaga edu
katif sebagai upaya untuk menanggulangi agar mereka akan
selalu memiliki pengetahuan, keterampilan,
serta
sikap
yang efektif dan efisien di dalam memikul tanggung jawab
nya membantu memecahkan masalah yang dihadapi lembaga.
Mengingat bahwa pengembangan mempautkan
keadaan
nyata serta prediksi kebutuhan yang akan datang,maka faktor yang harus menyertainya adalah penilaian.
Tenaga edukatif sebagai sumber daya manusia
meru
pakan salah satu komponen uang turut menentukan
keberha-
silan tidaknya tujuan dari Pusat Pendidikan dan
Latihan
PERUMTEL. Namun sebagai manusia mereka pun tidak luput da
ri keterbatasan dalam hal pengetahuan keterampilan
sikap yang mereka miliki untuk berprestasi secara
dan
maksi-
mal sesuai dengan harapan. Harapan tentunya dilihat
dari
kepentingan tenaga edukatif itu sendiri sebagai
pribadi,
dan anggota lembaga, dan akhirnya sebagai mahluk
sosial,
agar dapat membantu kelancaran memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi berkaitan dengan PBM. Pengembangan
berorientasi pada individu, organisasi, dan
yang
implementasi
9
hubungan antar manusia akan memunculkan konsekwensi,sikap
dan performans yang bagaimana yang harus diungkapkan oleh
seseorang tenaga edukatif agar mampu menunjang tercapainya tujuan.
Penilaian terhadap personil khususnya
terhadap
sikap dan performansnya harus mendapat perhatian istimewa
jika suatu lembaga mengharapkan peran-serta yang maksimal
dari personil-personil di dalam mencapai tujuan.
Dengan penilaian yang tepat dan terarah dapat di-
ketahui dengan mudah tingkat efektivitas performans per
sonil. Diketahui efektif tidaknya sikap performans sese
orang akan memudahkan pula dalam mencari jalan ke
luar
pemecahannya serta bagaimana usaha meningkatkannya.
Perubahan kebijaksanaan lembaga yang
menyangkut
kepentingan personil banyak disebabkan dan ditunjang oleh
adanya pelaksanaan penilaian performans yang baik.
Pada umumnya penilaian personil dilakukan
secara
"gampang" oleh seorang pemimpin lembaga. Data tentang si
kap dan performans dinilai secara berkala hanya pada saat
menjelang pengajuan kenaikan pangkat/tingkat tanpa rasional yang memadai. Sering pula penilaian personil dimodali
dengan sifat "like and dislike" terhadap personil
yang
dinilainya, tanpa memperhatikan pengaruh yang akan diung
kapkan dalam bentuk sikap dan performans. Akibat penilai
an tersebut, sangat bersifat subyektif dan bahkan dituang-
kan ke dalam bentuk format konduite personil.
Di
pihak
10
lain ujian dinas, cenderung pada ratio yang tak sebanding
antara penguasaan materi pengetahuan, keterampilan dan si
kap. Justru dari pihak personil sering mengharapkan.bahwa
melalui ujian dinas dan penilaian tim itulah obyektivitas
lebih dapat diandalkan daripada hanya oleh seorang seba
gai pimpinan staf yang kepemimpinannya dibatasi oleh ku-
run waktu atau periode tersebut. Sewajamyalah jika pim
pinan memperhitungkan akan pengaruh penilaian personil ter
hadap sikap dan performans, seperti halnya dikemukakan
oleh Chandler and Petty bahwa hasil dari pada suatu peni
laian terhadap guru harus dilihat dari:
"1. Desirable changes should be made in teacher attitudes
and understanding.
2. Desirable change should be made in actual teaching
performans" (1955:218)
Mengingat pengaruh penilaian terhadap mereka yang
berstatus tenaga edukatif begitu berarti, seharusnyalah
di dalam mengadakan penilaian personil tidak asal menilai,
tetapi penilai sendiri harus memahami makna dan
hakekat
dari penilaian. Makna penilaian merupakan perbandingan
antara apa yang diharapkan dengan keberadaan nyata
yang
dicapai oleh personila akibat adanya tindakan penilain
yang berpengaruh terhadap performans seseorang di dalam
suatu sistem.
Demikian pula sangatlah jelas apa sebenarnya yang
dimaksudkan dengan penilaian personil, menurut Gibson-Hunt
11
karena dampaknya terhadap kepentingan lembaga maupun pribadi seperti disebutkan:
Evaluation is important both to the allocation
cess and
to the general
pro
administrative function
Evaluation of personnel is needed for (1)
allocation
and
of people to positions and allocation of rewards
(2) improvement of performans. (1965: 251)
Pentingnya penilaian personil, dikarenakan oleh memadainya
tenaga kerja yang dibutuhkan beserta derajat jaminan kese-
jahteraan yang layak. Di samping itu dampak positif
diharapkan adalah dapat mengubah performans personil
yang
ke
arah perbaikan yang diharapkan.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah yang telah diungkapkan perlu difokuskan agar
penelitian lebih terarah dan jelas.
Sesuai dengan judul masalah penelitian mengenai pe
nilaian efektivitas performans tenaga edukatif pada Pusat
Pendidikan dan Latihan PERUMTEL Bandung, maka sebagai pe
doman melaksanakan penilaian harus disusun kriterianya
terlebih dahulu.
Kriteria performans yang disusun adalah untuk
me-
ngetahui sampai sejauh mana para tenaga edukatif
sebagai
pengajar sanggup menunjukkan secara profesional
berbagai
kemampuan mengajar.
Sebagai seorang guru ia harus mampu menampilkan di-
ri yang menunjukkan bahwasanya perilaku selama
PBM berlangsung merupakan pencerminan tentang:
kegiatan
12
a. penguasaan bahan dari suatu pengetahuan tertentu.
b. keterampilan di dalam menerapkan berbagai cara penyampaian bahan maupun pemanfaatan alat dan media
peng-
ajaran.
c. kemampuan berkomunikasi/berinterrelasi, yang bisa diamati dan diukur kadar efektivitasnya melalui
analisis
yang bersifat deskriptif.
Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian sehingga
lebih mengarah
pada masalah yang diteliti yang
ber-
kaitan langsung dengan perilaku mengajar selama PBM ber
langsung.dan ditampilkan dalam berbagai bentuk
indikator
yang bisa diamati dan diukur, maka dirumuskan secara spe-
sifik masalah penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan,
- Dengan menetapkan dan menggunakan "Kriteria Performans
Mengajar" yang bagaimanakah agar efektivitas performans
tenaga edukatif pada PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung
dapat
dinilai .-
1) Sampai sejauh manakah penguasaan materi bidang studi
yang menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga
edu
katif pada Pusat Pendidikan dan Latihan Telekomunikasi
PERUMTEL Bandung?
2) Sampai sejauh mana keterampilan metodologis masing-ma
sing tenaga edukatif di dalam menyampaikan materi pelajaran?
3) Sampai sejauh mana masing-masing tenaga edukatif memi
liki keterampilan berinterrelasi/berkomunikasi
dengan
13
para siswanya selama PBM berlangsung?
4) Bagaimana sikap profesional masing-masing tenaga edu
katif di dalam pengabdiannya terhadap lembaga tempat
ia berkarya?
!
Sifat pertanyaan memberikan peluang yang memungkinkan un
tuk pengembangan pertanyaan-pertanyaan yang bisa
menya-
ring data yang merupakan indikator-indikator dari sejumlah bidang kompetensi mengajar.
Untuk lebih memperjelas wawasan penelitian,
ber-
ikut ini akan divisualisasikan paradigma penelitian yang
diperkirakan dapat memberikan gambaran tentang PROFIL TE
NAGA EDUKATIF pada PERUMTEL TRAINING CENTRE BANDUNG seba
gai berikut:
PENILAIAN EFEKTIVITAS PERFORMANS
SUBJECT PATTER
1
MASTERY
C
R
*TECHNICAL SKILLS-
I
TEACHER-
T
E
R
K
HUMAN RELATION
-SKILLS
I
0
N
L
PrOFHSSIONAL
ATTITUDE
Gambar 1: Gambaran tentang Profil Tenaga Edukatif
PUSDIKLATTEL PERUMTEL.
"^til
14
B.
Tujuan Penelitian
1. Tuj uan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
memper
oleh gambaran mengenai efektivitas performans tenaga edu
katif dalam kegiatan belajar-mengajar di lingkungan Pusat
Pendidikan dan Latihan Telekomunikasi PERUMTEL Bandung.
2. Tuj uan Khusus
Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk
adakan penilaian
meng-
terhadap serangkaian eyidensi yang
tampilkan oleh para tenaga edukatif dalam kegiatan
dikri
teria performans yang difokuskan pada:
a. Penguasaan Bidang Studi;
b. Keterampilan metodologis;
c. Keterampilan berihterelasi;
d. Sikap profesional.
C
Pentingnya Penelitian
1. Kontribusi terhadap pengembangan Ilmu Administrasi
Pendidikan. Dari hasil penelitian ini
diharapkan
dapat menemukan konsep-konsep yang bisa
ya wawasan atau perbendaharaan Ilmu
memperka-
Administrasi
Pendidikan dalam hal ini khususnya bagi kepentingan manajemen personil.
2. Secara operasional, dengan diperolehnya
konsep-
konsep yang dianggap lebih baik, akan merupakan
kesempatan bagi Pusat Pendidikan dan Latihan PEPJJM-
15
TEL Bandung untuk mencoba menyerap maupun
kannya ke dalam usaha penilaian dan
menerap-
pengembangan
personil di saat-saat akan datang.
Pentingnya penelitian terhadap masalah ini
tentu
nya tak dapat dilepaskan dari alasan mengapa maka masalah
ini perlu diteliti.
a. Masalah ini cukup menarik perhatian bagi peneliti mau
pun para Kepala Bidang/Deputy di lingkungan PUSDIKI.ATTEL
PERUMTEL Bandung untuk diteliti.
b. Masalah ini perlu dan dapat diteliti, sehingga
diha
rapkan mampu menjaring data sebagai masukan yang
ber-
guna bagi usaha peningkatan dan perbaikan PBM di ling
kungan PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
c. Masalah penilaian efektivitas performans yang
dikait-
kan langsung dengan tujuan lembaga mempunyai
kaitan
erat dengan sejumlah pengetahuan yang sedang
dikaji
oleh peneliti, khususnya di bidang Administrasi
sonil.
Per
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Masalah dan Pendekatannva
Masalah yang diteliti dan dibahas adalah mengenai
penilaian efektivitas performans tenaga edukatif. Masalah
ini akan dibahas berdasarkan teacher perfomance assesment
yang diungkapkan dalam tiga perilaku mengajar yaitu: pe
nguasaan bahan bidang studi atau subject matter mastery,
keterampilan metodologis atau methodological skills, ke
mampuan berkomunikasi/berrelasi atau human relation skills
di samping sikap profesional dari tenaga edukatif pada PUS
DIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
Pendekatan masalah yang diteliti dilakukan
secara
empirik melalui studi kasus dengan pengamatan secara seksama terhadap perilaku mengajar para tenaga edukatif se
lama kegiatan PBM berlangsung di kelas.
Gambaran tentang efektivitas performans akan
di
peroleh melalui komparasi antara kriteria performans me
ngajar dengan kenyataan yang dilakukan oleh setiap kasus
tenaga edukatif selama melaksanakan kegiatan belajar-meng
ajar di kelas. Hal ini merupakan salah satu ciri dari pe
nelitian kualitatif yang disebut "naturalistik", karena
penelitiannya ditujukan pada kejadian-kejadian nyata sehari-hari.
92
93
B. Pertanyaan Penelitian
Agar penelitian dapat difokuskan pada pokok- pokok
masalah yang akan diteliti secara sistematis, konkrit dan
efektif, maka diturunkan beberapa pertanyaan
penelitian
(research questions) yang relevan dengan kriteria
per
formans mengajar, sebagai berikut:
Masalah 1. Penguasaan materi bidang studi (subject matter
mastery, content knowledge) yang menjadi tanggung
jawab
masing-masing tenaga edukatif/pengajar.
1) Sampai sejauh manakah penguasaan bahan yang dituangkan
ke dalam Lesson Plan diungkapkan selama PBM
berlang
sung?
2) Bagaimanakah penguasaan prinsip-prinsip teori para te
naga pengajar tentang bahan yang diajarkan?
3) Sampai sejauh manakah para pengajar memiliki
wawasan
yang luas tentang materi yang diajarkan?
4) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar
memiliki
wawasan inovatif terhadap materi pelajaran yang diajar
kan?
5) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori
praktek lapangan dalam hal membuat/memasang
dengan
alat-alat
komunikasi (transmisi, telepon, telegraf, dan Iain-lain)?
6) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal menggunakan alat-alat komunika
si ?
94
7) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal memelihara (maintening)
alat-
alat komunikasi?
8) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal mengembangkan alat-alat komuni
kasi?
9) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar mampu mengungkapkan kejelasan relevansi antara jawaban
pertanyaan yang diajukan siswa mengenai materi
dengan
yang
diajarkan?
10) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar menguasai
materi pelajaran melalui ungkapan kreatif dalam bentuk
kreasi pribadi seperti: diklat, catatan, kliping, grafik, gambar bantu, transparansi, chart, dan lain-lain
nya?
Masalah 2.
Keterampilan metodologis (technical skills,
Methodological Skills) tenaga edukatif
di dalam menyam-
paikan materi bidang studi.
1) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
men-
jelaskan tujuan instruksional?
2) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
men
spesifikasi kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan di
capai?
3) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
sistematisasi bahan yang diajarkan?
men-
95
4) Bagaimanakah kemampuan penerapan berbagai cara
metoda
penyampaian bahan pelajaran oleh para tenaga pengajar,
5) Bagaimanakah cara/kemapuan menentukan berbagai
alter
natif pemecahan atas permasalahan yang dikemukakan/ditemukan di dalam kelas?
6) Bagaimanakah cara/kemampuan memilih-menentukan-memanfa
atkan alat peraga, media secara tepat guna selama
PBM
berlangsung?
7) Bagaimanakah kemahirannya di dalam mendemonstrasikan
contoh sesuai dengan bahan pelajaran yang sedang
di
ajarkan?
8) Bagaimanakah cara/kemampuan di dalam menerapkan
ber
bagai teknik evaluasi?
9) Bagaimanakah cara/kemampuan memanfaatkan alat/perlengkapan laboratorium?
10) Bagaimanakah keterampilannya dalam mengatur dan meman
faatkan waktu belajar-mengajar selama masa PBM
ber
langsung?
Masalah 3. Kemampuan berkumunikasi (Human Relation Skills,
Communication Skills atau Inter Person al Skills)
para
tenaga edukatif dengan para siswanya selama PBM berlang
sung.
1) Bagaimanakah keterampilan tenaga pengajar
mempengaruhi
siswa agar memusatkan perhatiannya kepada kegiatan bel
ajar-mengajar?
96
2) Bagaimanakah keterampilan memotivasi siswa agar selalu
berusaha mendekatkan kepada pencapaian tujuan instruk
sional yang ditetapkan di dalam Lesson Plan?
3) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar
bersikap
ramah dalam menciptakan kehangatan belajar agar
siswa
senang/giat dalam mengikuti pelajaran?
4) Bagaimanakah keterampilan para tenaga pengajar di
lam menghidupkan suasana kegiatan PBM melalui
da
sifat
humoristis?
5) Bagaimanakah penampilan dirinya
dalam kerapihan fisik?
6) Bagaimanakah para tenaga edukatif sebagai pengajar menyatakan pendapatnya secara jelas dengan
menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar?
7) Bagaimanakah usaha para tenaga pengajar mendorong sis
wa agar mampu belajar mandiri?
8) Bagaimanakah usaha para tenaga pengajar mendorong sis
wa agar berani mengajukan pertanyaan?
9) Bagaimanakah usahanya dalammemberikan kepuasan melalui
jawaban yang jelas akan pertanyaan siswa?
10) Bagaimanakah para tenaga pengajar menganjurkan
kerja-
sama dengan individu maupun kelompok?
11) Bagaimanakah keterbukaan menerima gagasan atau
saran
dari siswa?
12) Bagaimanakah sikapnya menghargai pendapat siswa
yang
mungkin berbeda dengan pendapatnya?
13) Bagaimanakah para tenaga pengajar menanamkan rasa per-
97
caya diri pada siswa?
14) Bagaimana itiqad baiknya untuk membantu siswa yang ku
rang berprestasi?
15) Bagaimanakah kesediaannya membantu siswa yang
membu-
tuhkan pertolongan darinya?
Masalah 4. Sikap profesional tenaga edukatif yang berorien
tasi pada tujuan dan sifat pendidikan dan latihan yang mengutamakan pengabdian terhadap kepentingan dan
kebutuhan
perusahaan dengan menentukan berbagai indikatomya.
Pertanyaan penelitian yang
berhubungan dengan
indikator
pengabdian yang akan menjadi sasaran penelitian adalah se
bagai berikut:
1) Bagaimanakah kerajinan kerja para tenaga pengajar?
2) Bagaimanakah kesungguhan kerja para tenaga pengajar?
3) Bagaimanakah para tenaga pengajar melaksanakan ketepatan waktu bekerja?
4) Bagaimanakah para tenaga pengajar memanfaatkan
waktu
dengan tidak selalu memperhitungkan segi komersialnya?
5) Bagaimanakah pengorbanan/pemanfaatan tenaganya
dengan
tidak selalu memperhitungkan imbalan yang bersifat komersil?
6) Bagaimanakah para tenaga pengajar menepati tugas / instrksi pimpinan?
7) Bagaimanakah para tenaga pengajar memelihara
kapan/sarana kerjanya?
perleng-
98
8) Bagaimanakah para tenaga pengajar berusaha mengembang
kan diri melalui berbagai bentuk peningkatan demi
ke
berhasilan tugas?
9) Bagaimanakah para tenaga pengajar menjaga kerukunan di
antara sesama rekan kerja?
10) Bagaimana para tenaga pengajar menjaga nama baik
Per
usahaan dalam ungkapan kata maupun prilaku?
c- Metoda Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1.
Metoda Penelitian
Metoda yang digunakan adalah studi kasus
yang me-
libatkan tenaga edukatif di lingkungan PUSDIKLATTEL PERUM
TEL Bandung melalui pendekatan analisis kualitatif,karena
tidak merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk meng-
adakan pengujian terhadap hipotesa.
Pertanyaan penelitian yang disusun atas dasar
ru-
musan masalah oleh peneliti kemudian dijabarkan dalam ben
tuk lembar pengamatan dan pedoman wawancara sebagai rambu-
rambu untuk mengesplorasi data yang berkaitan erat
masalah penelitian.
dengan
Data yang diperoleh dari pengamatan
pihak peneliti sebagai penilai efektivitas performans
te
naga edukatif, kemudian dicatat, dianalisis, didiskusikan
dan didiskripsikan berdasarkan teori-teori yang
digunakan
dalam pendekatan masalah penelitian.
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian
kua
litatif adalah karena dilaksanakannya berbagai karakteristik
99
studi kualitatif, yaitu:
pertama, peneliti berusaha mendapatkan data langsung dari
sumbernya maupun lokasinya, dan peneliti sendiri
merupakan instrumen inti,
kedua; penelitian diakhiri dengan penjelasan dan
uraian
hasil penelitian yang bersifat deskriptif atas
dasar perolehan data maupun diseminasi dari
pe-
nemuan-penemuan maupun teori penunjang,
ketiga; penelitian masalah efektivitas performans tenaga
edukatif lebih ditekankan kepada proses daripada
hasil atau produk,
keempat; data yang diperoleh akan di'analisa secara induk-
tif berdasarkan masukan terhadap pertanyaan
pe
nelitian. Itulah sebabnya dalam penelitian masa
lah ini, tidak dibuat hipotesa penelitian. Teori
dikembangkan atas dasar pemahaman secara sederha
na dari yang paling mendasar, yaitu yang berasal
dari data itu sendiri. Pola berpikir semacam ini
disebut "grounded-theory" (Glaser & Straus,1967)
kelima; peneliti akan mencoba memahami makna atau " mean
ing" dari apa yang diteliti selama PBM berlang
sung untuk menilai sampai dimanakah efektivitas
performans tenaga edukatif
PUSDIKLATTEL PERUMTEL
berdasarkan kriteria performans mengajar
yang
dituangkan ke dalam lembar/format pengamatan dan
wawancara.
100
2. Teknik Pengumpulan Data
2.1.
Observasi
Pengamatan terhadap perilaku pengajar selama
PBM
berlangsung dilaksanakan oleh peneliti sebagai "partisipant observer" untuk menilai teacher performance
asses-
ment. Hasil pengamatan akan dituangkan ke dalam
catatan
catatan yang akan menjadi bahan diskusi,analisis,
dan
deskripsi. Yang perlu diperhatikan peneliti selama
ob
servasi berlangsung adalah berusaha "to blend
into the
woodwork" yaitu aktivitas yang dilakukan pengajar
ma PBM
berlangsung tetap terjadi tidak berbeda secara
berarti dari
2.2.
sela
aktivitas pada waktu tidak ada peneliti.
Wawancara
Dengan teknik wawancara peneliti berusaha untuk
dapat menjalin
hubungan secara wajar tanpa menonjolkan
diri sebagai orang yang dianggap memiliki kelebihan yang
berlebihan, penuh keterbukaan, akrab, agar
responden
tetap berpikir dan berperilaku dalam settingnya sendiri.
Hanya dengan cara demikian, peneliti dapat menangkap dan
mencatat sebanyak dan selengkap mungkin apa yang
diang
gap penting dalam pemikiran responden serta berhasil
menghimpun yang relevan dengan masalah yang ditelitinya.
Data yang diperoleh melalui teknik-teknik obser
vasi dan wawancara akan dilengkapi dengan studi dokumen-
101
ter untuk memperoleh akurasi dan kelengkapan data. Dengan
demikian diharapkan penelitian akan merupakan usaha
mem-
perpadukan antara apa yang dicatat atau dipersiapkan
se
bagai pedoman atau kriteria dengan apa yang secara
aktu-
al terjadi pada obyek yang dipelajari.
3.
Fokus Penelitian
3.1. Lokasi penelitian adalah Pusat Pendidikan dan La
tihan Perusahaan Umum Telekomunikasi
disingkat
PUSDIKLATTEL PERUMTEL di Jalan Gegerkalong
Hilir
Bandung. Tempat pelaksanaan penelitian difokuskan
di dalam ruang kelas dan laboratorium sebagai tem
pat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang
sarat akan sarana dan media pengajaran
penunjang
PBM beserta pelaksana belajar dan mengajar.
3.2. Sumber data terdiri dari para Kepala Bidang/Depu
ty dan para tenaga edukatif yang difokuskan
pada
tenaga pengajar/guru yang mengajar pada Pendidik
an dan Latihan Teknik Satu, Teknik Dua,
maupun
Administrasi Niaga.
3.3. Populasi dan Sampel penelitian masalah adalah me
rupakan ciri-ciri efektivitas
performans
meng
ajar yang dilaksanakan oleh para tenaga edukatif.
102
3.4, Dari lokasi, sumber, dan ciri-ciri efektivitas per
formans yang merupakan fokus penelitian akan
banya menjangkau dan menggali sejauh dan
dico-
sedalam
mungkin permasalahannya dengan harapan dapat
me-
nyingkap seLubung masalah tersebut0
Pusat penelitian atau fokus penelitian, yaitu efek
tivitas performans tenaga edukatif, yang telah
gubah dalam
bentuk kriteria performans
di-
berkaitan
dengan kompetensi mengajar para tenaga
edukatif
yang sehari-hari di lingkungan PUSDIKLATTEL
PERUM
TEL disebut "instruktur" kemudian dijabarkan secara
terperinci lagi dalam bentuk indikator-
indikator
yang bisa diamati (observable) dan dinilai (measur
able).
Seperti halnya telah diperikan dalam
pertanyaan
penelitian (research questions) yang akan merupakan
pedoman penelitian diperkirakan mampu
menjangkau
dan menggali data yang merupakan bahan
analisis,,
dan deskripsi yang hasilnya akan merupakan
jawaban
terhadap permasalahan yang diteliti„
Dengan demikian pengamatan
dilakukan pada
dan fokus penelitian yaitu efektivitas
cakupan
performans
tenaga edukatif dalam kondisi, situasi dan
(setting) nyata selama PBM berlangsung.,
adegan
103
D.
Prosedur Penelitian
Di dalam melaksanakan penelitian ditempuh tahap-tahap kegiatan yaitu:
1. Tahap pendahuluan, yakni mengadakan studi
penjajagan
dengan melibatkan unsur manusia dan materi agar terungkap masalah yang akan diteliti.
a. Pelibatan manusia dalam penjajagan dimaksudkan untuk
mengorek masalah yang dihadapi performans tenaga edu
katif yang terus bertanggung jawab atas keberhasilan
tujuan yang dipolakan oleh Pusat Pendidikan dan
La
tihan Telekomunikasi PERUMTEL.
b. Penjajagan terhadap sumber teori dan konsep merupa
kan usaha pengkajian wawasan tentang penilaian per
sonil, khususnya tentang "teaching performance
ap
praisal". Ini dimaksudkan untuk memperoleh kriteria
penilaian tentang efektivitas performans
edukatif yang dipakai sebagai tolok ukur
tenaga
penilaian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan lanjutan dari eksplorasi untuk menjaring data yang
relevan
•melalui alat pengumpul data yang telah disepakati
se
bagai rujukan kriteria performans mengajar.
3. Tahap analisa, interpretasi dan inferensi sampai
pada usaha untuk memberikan saran-saran yang
ke
berpijak
pada kelemahan atau kepincangan yang ditemukan sebagai
104
dasar untuk peningkatan maupun perbaikan selanjutnya.
4. Tahap akhir adalah penulisan laporan penelitian.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
lagi
tentang prosedur penelitian, maka berikut ini dicoba un
tuk divisualisasikan dalam bentuk gambar sebagai berikut :
105
PENELITIAN
STUDI PENJAJAGAN
WAWANCARA STUDI
DO-
KUMENTASI
7
MENGKAJI
WAWANCARA & OBSERVASI
SUMBER BACAAN
KABID PROGRAM '
TEORI & KONSEP
KABID PENYELSNGGARA
APPRAISAL
DOSEN
& ASISTEN
(TENAGA EDUKATIF)
EFFECTIVE PERFORMANCE
KRITERIA
PENILAIAN
ANALISA
DATA -
ANALISA
INFORMASI
DATA _ LNFORMASI
(Catatan & liputan)
(Catatan & liputan)
-Cakupan
-
INTERPRETASI
.& INFERENSI
i
•S 'A
Gambar
2
Prosedur
litian
:
Pene
LAPORAN
-
RAN
PENELITIAN
TESIS
Fokus
106
E. Pengumpulan Data Penelitian
1. Kerangka Pengumpulan Data
Sesuai dengan rancangan penelitian, maka jenis da
ta yang harus dijaring dalam rangka penelitian ini melipu
ti empat aspek dengan unsur-unsurnya.
Unsur-unsur yang dimaksud adalah serangkaian
densi atau bukti-bukti perilaku mengajar yang
evi-
diharapkan
sesuai dengan kriteria performans mengajar. Yang diungkap-
kan dalam bentuk kegiatan sejumlah bidang kompetensi meng
ajar.
Untuk jelasnya kerangka
pengumpulan data
dikemu
kakan dalam bentuk Tabel berikut:
TBAEL 1
No.
No.
In
Aspek
strument
Jumlah Je
nis
data =
Keterangan
rujukan se
jumlah kom
petensi
1.
KP-01
Subject Mat
ter Mastery=
Penguasaan
10
tif
studi
KP-02
Methodolo
10
Human Relation
Skills=Keteram-
15
pilan berkomuniKP-04
Proffesional
__Sj^dard_;
Diklat Tek
Adm.
& Niaga
PUSDIKLATTEL
PERUMTEL Jin.
kasi
4.
I,
nik II,Diklat
Kemampuan me-
todologis
KP-03
Diklat
Diklat Teknik
gical skills
3.
data
Tenaga Eduka
bahan bidang
2.
Sumber
Ceperkalong
10
Hilir Bandung
107
Rincian dalam bentuk "Alat Pengumpul Data" disajikan
da
lam lampiran Tesis ini yang akan dipakai oleh penulis un
tuk pedoman kritoria penilaian ofektivitas
performans
tenaga edukatif pada PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
Selanjutnya kerangka pengumpul data ini oleh
ticipant observer semata-mata akan digunakan sebagai
doman pencatatan, pengamatan langsung, maupun
par
pe
wawancara
mengenai performans tenaga edukatif dalam situasi
nyata
selama penelitian berlangsung dan semasa mengadakan
ob-
servasi di saat adegan nyata selama proses belajar menga
jar berlangsung,,
Dengan kata lain kriteria efektivitas
yang dikaitkan dengan
performans
kompotensi mengajar berikut
indi-
kator-indikatornya yang diperkirakan dapat diamati
dan
diukur dituangkan dalam bentuk alat pengumpul data
(in-
strumen penelitian) yang diharapkan dapat menjaring data
yang relavan dengan permasalahannya