PENENTUAN EVEKTIVITAS PERPORMANS TENAGA EDUKATIF PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN TELEKOMUNIKASI PERUMTEL BANDUNG.

;AN EFEKTIVITAS PERPORMANS TENAGA EDUKATIF
USAT PENOIDIKAN DAN LATIHAN TELEKOMUNIKASI
PERUMTEL

BANDUNG

THESIS

Diajukan kepada panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi Sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan

oleh

Y.

MAMUSUNG

348/A/XV-7


FAKULTAS
INSTITUT

PASCA

KEGURUAN

DAN

SARJANA
ILMU

PENDIDIKAN

BANDUNG

19 8

8


41
wk

r"

DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING

PrCf^_ll" Achnia^ Sanusi, S.H., M.P.A., PH.D
Pembimbing I

~

ry^Oaf^arrM.Ed

c

FAKULTAS

PASCA


SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8

8

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

UNGKAPAN PUJI SYUKUR DAN RASA TERIMAKASIH .... 0
DAPTAR ISI ....

DAPTAR TABEL „

iv


°

«...

viii

0

DAPTAR GAMBAR

BAB

I : PENDAHULUAN

......

A. Permasalahan 0

1

.

1

B. Tujuan Penelitian .. „
C Pentingnya Penelitian ......

BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN

oo..

...

o. o

14
14

16


A. Hakekat, Tujuan dan Proses Penilaian
B. Kriteria Penilaian
0
C. Karakteristik efektivitas performans ..........

BAB III :PROSEDUR PENELITIAN

16
51
75

92

A. Masalah dan Pendekatannya
B. Pertanyaan Penelitian

92
93

C. Metode penelitian dan teknik pengumpulan data..


98

D. Prosedur Penelitian
E. Pengumpulan Data Penelitian

„........ „

103
106

BAB IV : ANALISIS KUALITATIF FJiEKTIVTTAS PERFORMANS TENAGA
EDUKATIF PADA PUSDIKLATTEL PERUMTEL BANDUNG
A. Gambaran Umum mengenai cakupan
B. Analisis terhadap fokus permasalahan
C. Hasil penelitian
........
D. Diskusi hasil penelitian
u


113
113
132
191
205

BAB

221

V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi



o

221
229


a

DAPTAR KEPUSTAKAAN

235

LAMPIRAN-LAIVIPIRAN

o__
viii

""

240

BAB I

PENDAHULUAN


A. Permasalahan

1- Latar Belakang Masalah

Keterbelakangan bangsa dan negara yang sedang ber

kembang ditandai oleh keadaan ekonomi dan teknologi yang
pada hakekatnya masih sangat tergantung kepada negara lain.
Salah satu cara meningkatkan taraf hidup yang layak
bagi bangsa dan negara yang sedang berkembang adalah me-

nimbulkan dan mengembangkan kemampuan mencari, menemukan,
menggali serta memanfaatkan secara tepat guna sumber alam

dan sumber daya manusianya. Hal ini merupakan tantangan
bagi manusianya untuk memiliki kepandaian beradaptasi de
ngan lingkungannya. Kejelian beradaptasi menuntut adanya
kemampuan untuk bekerja sama secara serasi, selaras dan
seimbang di antara sesama manusia. Modal yang harus dimi-


liki adalah berupa pengetahuan, keterampilan serta sikap
dan nilai yang memadai untuk beradaptasi dengan

keadaan

maupun tuntutan lingkungannya.

Bertolak dari cara berfikir yang mendasarkan pada

sifat komunikatif sebagai salah satu modal untuk beradap
tasi dengan lingkungannya, maka kemampuan

berkomunikasi

sertap penggunaan alat maupun sistern komunikasi dari yang
paling sederhana sampai yang canggil sekalipun harus di-

usahakan oleh negara-negara yang sedang berkembang, agar
1

2

kecerdasan bangsanya semakin meningkat.
Di Indonesia setelah beroperasinya Sistem Komuni-

kasi Setelit Domistik PALAPA pada tanggal 16 Agustus 1976
pada saat Pelita Kedua sedang berlangsung, ternyata banyak
memberikan dampak positif dalam berbagai bidang seperti
halnya disebutkan oleh Willy Munandir:
Kemudaan berkomunikasi jarak jauh ini tidak

dira-

gukan lagi mampunyai peranan penting dalam rneiroerlancar penyelenggaraan tugas pemerintahan,
mempercepat
proses pendewasaam ketahanan politik dan
penyebaran
informasi yang merata serta dengan distorsi yang
nimal.

mi

b

Selanjutnya disebutkan juga, bahwa:
Dengan pemanfaatan fasilitas SKSD PALAPA untuk me-

nyalurkan siaran televisi hiburan, penerangan maupun
televisi pendidikan, maka berangsur rasa senasib
penanggungan dan harmonis sosial akan tercapai,

Hal-hal seperti ini akan lebih mempercepat

nya cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.
(Willy Munandir M:. 13: 14)

se-

tercapai-

Wadah pendidikan yang paling tepat untuk meningkat-

kan taraf adaptasi manusia dengan lingkungan hidupnya ada
lah pendidikan formal. Adaptasi manusia terhadap ling
kungannya mempunyai pengertian, bagaimana seorang manusia
bersikap dan berperilaku terhadap kehidupan sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Allport yang menyebutkan:
"Attitudes are individual mental processes wich ditermine

both the actual and potential responces of each

person

in the social world" (1973: 23). Sikap merupakan proses
mental yang menentukan respon aktual maupun potensial da

lam lingkungan sosial. Demikian pula McGuire menjelaskan

3

bahwa: "... attitude as a mediational process between the
eliciting events in the environment and the person's res
ponse..." (1975: 148) artinya sikap sebagai
proses
perantara bagi suatu perilaku manusia terhadap lingkungan
maupun respon manusia terhadap apa yang ada di sekitarnya.

Menyadari akan hal ini, maka PERUMTEL sebagai sua
tu lembaga, di dalam peran -ertanya meningkatkan kualitas
manusia Indonesia di dalam adaptasinya terhadap lingkung
an, khususnya di bidang komunikasi, menyelenggarakan Pu
sat Pendidikan dan Latihan di Jalan Gegerkalong Hilir Ban
dung.

Proses belajar mengajar yang berlangsung di lemba

ga ini menuntut adanya kualitas tenaga edukatif yang memadai, dapat menghasilkan tenaga-tenaga profesional dan
teknisi pertelekomunikasian yang produktif. Untuk
itu

usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai para tenaga edukatifnya harus dirancang dengan sua
tu program yang mantap dan dilaksanakan secara

melalui penilaian dan pengembangan personil yang

kontinyu

mampu

mempengaruhi perubahan perilaku dan performans yang bisa
menunjang tujuan lembaga.

Pengembangan sumber daya manusia dalam hal ini di-

khususkan bagi tenaga edukatifnya yang dilakukan melalui

salah satu kegiatan administras- personil yaitu penilaian.
Penilaian yang dimaksud adalah seperti yang dikemukakan
oleh R.O. Gibson dan H.C. Hunt.

For present purpose
comparison

of

evaluation

desired outcomes

is defined as the

with actual outcomes

and the formulation of judgements of the

performance

of individuals and the school based upon that

compa

rison. So defined, evaluation is closely related

to

effectiveness (1965: 232).

Untuk membandingkan antara penampilan yang diharapkan de

ngan kenyataan yang berlangsung, maka penilaian terhadap

performans itu perlu diadakan. Agar penilaian dapat menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan tujuan
penilaian,
dalam pelaksanaannya diperlukan adanya kriteria penilaian.
Salah satu dasar untuk mengukur evidensi dan

kua-

lifikasi seorang guru adalah serangkaian bukti yang berorientasi kepada kriteria performans. Kriteria yang akan
dijadikan pedoman penilaian harus disusun dan ditetapkan
terlebih dahulu sebagai awal kegiatan sebelum

penilaian

berlangsung. Seperti halnya dinyatakan oleh James R. Marks

et al (1973: 522), "One of, lie first steps in teacher apraisal is to accept criteria for effective teaching".
Menentukan kriteria bagi penilai bukan

merupakan

suatu yang mudah, sebab berpegang pada suatu kriteria ber-

arti juga bertanggung jawad terhadap pelaksanaan

akibat

dalam pengembangan program penilaian

beserta

selanjut-

nya. Seperti pernyataan James R. Marks at al berikutnya,
bahwa .-

Selecting the criteria for the measurement of
teacher effectiveness is probably the most difficult

and most important task in the development

appraisal program.

of

the

A well-rounded program might include such
items
as teacher behavior and relationships with the staff

iikeP(1973i0528)SrOWth' teaching techniques, and the
Tertuj.u

pada lokasi penelitian yaitu Pusat

Pen

didikan dan Latihan Telekomunikasi/PUSDIKLATTEL PERUMTEL,
maka melengkapi latar belakang masalah penelitian kiranya
perlu mengkaji rujukan tentang Pola Pendidikan dan Latih

an PERUMTEL tentang Tujuan Pendidikan dan Latihan

yang

digariskan sebagai berikut:
Tujuan Pendidikan dan Latihan:

1. Tujuan umum pendidikan dan latihan adalah
untuk
menghasilkan tenaga kerja yang penuh pengabdian
mempunyai kemampuan, ketrampilan dan keakhlian se-

suai dengan bidangnya dalam rangka mencapai

daya-

guna dan hasilguna perusahaan yang sebesar-besarnya.

'

.

"

2. Tujuan khusus pendidikan dan latihan adalah untuk
menghasilkan tenaga kerja yang:
a. memiliki kemampuan berpikir dan bertindak

se-

suai dengan tugas perusahaan dalam rangka mem

berikan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum

b. memiliki ketrampilan dan keakhlian dalam bidang
nya sesuai dengan sarana dan sistem yang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
dibutuhkan (1980: 2-3).
fe

Orientasi terhadap tujuan merupakan ciri khas

wasan administrasi. Itulah sebabnya rujukan utama di

lam menetapkan kriteria performans tenaga edukatif

wa-

da

ada

lah tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga penyelenggara.
Tepat kiranya pernyataan Gibson & Hunt bahwasanya sebagai
Administrator:

The administrator is likely to think in a different

way. He probably start with a desired end. His
con
cern will then be to find the most efficient and ef
fective means to that end.

He will want to create the conditions which will make
the desired outcome a reality (1965: 58-59)

6

Pada dasarnya yang menjadi tantangan bagi seorang admi
nistrator adalah jawaban terhadap pertanyaan:
What ends are most desirable? Here the concern
is not with what is, but with what might be
bu?

?;S
Sh°u1^
be- problem
The administrate?
gets
into Sat
the very
though
of what can also
be among

the events that might and should be. (1965: 59)
Wajarlah bahwa yang ada di dalam benak pemikiran
se

orang administrator dalam setiap kegiatan adalah hasratnya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Itulah sebabnya di dalam melaksanakan setiap kegiatan
diusahakannya untuk menciptakan suasana yang kondusif
yang bisa memungkinkan tujuan yang diinginkan menjadi
kenyataan. Tujuan utama yang paling diinginkan
tentang apa yang akan dan harus terjadi berkat

adalah
dari

usahanya.

Penilaian yang dilakukan terhadap performans te
naga edukatif di lingkungan PUSDIKLATTEL PERUMTEL sesuai

dengan pemikiran administratif adalah ingin mengetahui
sampai sejauh mana sebenarnya tujuan yang telah digariskan dalam Pola Pendidikan dan Latihan itu dapat dan
harus tercapai.

Untuk pedoman di dalam melaksanakan penilaian
perlu ditetapkan kriteria penilaian.

Mengingat penilaian ditujukan kepada efektivitas
performans tenaga edukatif dalam hal ini dimaksudkan

para tenaga pengajar yang sebagian besar
kegiatannya
berlangsung di dalam kelas, maka kriteria performans di-

7

kaitkan langsung dengan sejumlah bidang kompetensi mengajar. Pada umumnya penterapan kriteria performans di da

lam proses belajar-mengajar dijabarkan ke dalam tiga kategori besar di samping statusnya sebagai pekerja pada
suatu lembaga, yaitu:

pertama, penguasaan materi pengetahuan atau bidang studi
yang menjadi tanggung jawabnya, dikenal dengan
berbagai istilah seperti Subject Matter

Know

ledge, Subject Matter Mastery,

kedua, keterampilan metodologis atau keterampilan di da
lam menterapkan berbagai metoda mengajar
pada
saat menyampaikan materi pelajaran. Istilah yang
sering digunakan untuk keterampilan

ini ialah

Behavioral Skills, Technical Skills/reaching,
Methodological Skills,

ketiga, Kemampuan berkomunikasi atau berinteraksi secara
manusiawi dengan para siswa, sehingga PBM ber
langsung melalui bentuk-bentuk yang disebut

"teachable". Human Relation Skills merupakan is
tilah yang sering dipergunakan untuk
ini atau Communication Skills, Inter

kriteria.
Personal

Skills.

keempat, Sikap profesional di dalam pengabdiannya sebagai
seorang pekerja pada suatu lembaga.

Melalui studi penjajagan maupun internship

pada

Pusat Pendidikan dan Latihan PERUMTEL Bandung, setiap tahun

8

diperlukan sejumlah + 3.000 orang tenaga terdidik ( mela

lui program latihan). Tenaga edukatif yang ada baik yang
berstatus tenaga tetap maupun tidak tetap sebenarnya masih belum mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan

untuk

menangani program-program pendidikan dan latihan yang cukup kompleks. Kondisi yang demikian inilah menuntut

ada

nya pengembangan dan penilaian terhadap para tenaga edu

katif sebagai upaya untuk menanggulangi agar mereka akan

selalu memiliki pengetahuan, keterampilan,

serta

sikap

yang efektif dan efisien di dalam memikul tanggung jawab

nya membantu memecahkan masalah yang dihadapi lembaga.
Mengingat bahwa pengembangan mempautkan

keadaan

nyata serta prediksi kebutuhan yang akan datang,maka faktor yang harus menyertainya adalah penilaian.

Tenaga edukatif sebagai sumber daya manusia

meru

pakan salah satu komponen uang turut menentukan

keberha-

silan tidaknya tujuan dari Pusat Pendidikan dan

Latihan

PERUMTEL. Namun sebagai manusia mereka pun tidak luput da
ri keterbatasan dalam hal pengetahuan keterampilan
sikap yang mereka miliki untuk berprestasi secara

dan
maksi-

mal sesuai dengan harapan. Harapan tentunya dilihat

dari

kepentingan tenaga edukatif itu sendiri sebagai

pribadi,

dan anggota lembaga, dan akhirnya sebagai mahluk

sosial,

agar dapat membantu kelancaran memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi berkaitan dengan PBM. Pengembangan
berorientasi pada individu, organisasi, dan

yang

implementasi

9

hubungan antar manusia akan memunculkan konsekwensi,sikap
dan performans yang bagaimana yang harus diungkapkan oleh
seseorang tenaga edukatif agar mampu menunjang tercapainya tujuan.

Penilaian terhadap personil khususnya
terhadap
sikap dan performansnya harus mendapat perhatian istimewa
jika suatu lembaga mengharapkan peran-serta yang maksimal
dari personil-personil di dalam mencapai tujuan.
Dengan penilaian yang tepat dan terarah dapat di-

ketahui dengan mudah tingkat efektivitas performans per
sonil. Diketahui efektif tidaknya sikap performans sese
orang akan memudahkan pula dalam mencari jalan ke

luar

pemecahannya serta bagaimana usaha meningkatkannya.

Perubahan kebijaksanaan lembaga yang

menyangkut

kepentingan personil banyak disebabkan dan ditunjang oleh
adanya pelaksanaan penilaian performans yang baik.
Pada umumnya penilaian personil dilakukan

secara

"gampang" oleh seorang pemimpin lembaga. Data tentang si
kap dan performans dinilai secara berkala hanya pada saat
menjelang pengajuan kenaikan pangkat/tingkat tanpa rasional yang memadai. Sering pula penilaian personil dimodali

dengan sifat "like and dislike" terhadap personil
yang
dinilainya, tanpa memperhatikan pengaruh yang akan diung
kapkan dalam bentuk sikap dan performans. Akibat penilai
an tersebut, sangat bersifat subyektif dan bahkan dituang-

kan ke dalam bentuk format konduite personil.

Di

pihak

10

lain ujian dinas, cenderung pada ratio yang tak sebanding
antara penguasaan materi pengetahuan, keterampilan dan si

kap. Justru dari pihak personil sering mengharapkan.bahwa
melalui ujian dinas dan penilaian tim itulah obyektivitas
lebih dapat diandalkan daripada hanya oleh seorang seba
gai pimpinan staf yang kepemimpinannya dibatasi oleh ku-

run waktu atau periode tersebut. Sewajamyalah jika pim
pinan memperhitungkan akan pengaruh penilaian personil ter
hadap sikap dan performans, seperti halnya dikemukakan

oleh Chandler and Petty bahwa hasil dari pada suatu peni
laian terhadap guru harus dilihat dari:

"1. Desirable changes should be made in teacher attitudes
and understanding.

2. Desirable change should be made in actual teaching
performans" (1955:218)

Mengingat pengaruh penilaian terhadap mereka yang

berstatus tenaga edukatif begitu berarti, seharusnyalah
di dalam mengadakan penilaian personil tidak asal menilai,
tetapi penilai sendiri harus memahami makna dan

hakekat

dari penilaian. Makna penilaian merupakan perbandingan
antara apa yang diharapkan dengan keberadaan nyata

yang

dicapai oleh personila akibat adanya tindakan penilain
yang berpengaruh terhadap performans seseorang di dalam
suatu sistem.

Demikian pula sangatlah jelas apa sebenarnya yang
dimaksudkan dengan penilaian personil, menurut Gibson-Hunt

11

karena dampaknya terhadap kepentingan lembaga maupun pribadi seperti disebutkan:

Evaluation is important both to the allocation
cess and

to the general

pro

administrative function

Evaluation of personnel is needed for (1)

allocation
and

of people to positions and allocation of rewards

(2) improvement of performans. (1965: 251)

Pentingnya penilaian personil, dikarenakan oleh memadainya
tenaga kerja yang dibutuhkan beserta derajat jaminan kese-

jahteraan yang layak. Di samping itu dampak positif
diharapkan adalah dapat mengubah performans personil

yang
ke

arah perbaikan yang diharapkan.
2. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah yang telah diungkapkan perlu difokuskan agar
penelitian lebih terarah dan jelas.

Sesuai dengan judul masalah penelitian mengenai pe

nilaian efektivitas performans tenaga edukatif pada Pusat

Pendidikan dan Latihan PERUMTEL Bandung, maka sebagai pe
doman melaksanakan penilaian harus disusun kriterianya
terlebih dahulu.

Kriteria performans yang disusun adalah untuk

me-

ngetahui sampai sejauh mana para tenaga edukatif

sebagai

pengajar sanggup menunjukkan secara profesional

berbagai

kemampuan mengajar.

Sebagai seorang guru ia harus mampu menampilkan di-

ri yang menunjukkan bahwasanya perilaku selama
PBM berlangsung merupakan pencerminan tentang:

kegiatan

12

a. penguasaan bahan dari suatu pengetahuan tertentu.

b. keterampilan di dalam menerapkan berbagai cara penyampaian bahan maupun pemanfaatan alat dan media

peng-

ajaran.

c. kemampuan berkomunikasi/berinterrelasi, yang bisa diamati dan diukur kadar efektivitasnya melalui

analisis

yang bersifat deskriptif.

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian sehingga

lebih mengarah

pada masalah yang diteliti yang

ber-

kaitan langsung dengan perilaku mengajar selama PBM ber
langsung.dan ditampilkan dalam berbagai bentuk

indikator

yang bisa diamati dan diukur, maka dirumuskan secara spe-

sifik masalah penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan,
- Dengan menetapkan dan menggunakan "Kriteria Performans

Mengajar" yang bagaimanakah agar efektivitas performans
tenaga edukatif pada PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung

dapat

dinilai .-

1) Sampai sejauh manakah penguasaan materi bidang studi
yang menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga

edu

katif pada Pusat Pendidikan dan Latihan Telekomunikasi
PERUMTEL Bandung?

2) Sampai sejauh mana keterampilan metodologis masing-ma
sing tenaga edukatif di dalam menyampaikan materi pelajaran?

3) Sampai sejauh mana masing-masing tenaga edukatif memi

liki keterampilan berinterrelasi/berkomunikasi

dengan

13

para siswanya selama PBM berlangsung?

4) Bagaimana sikap profesional masing-masing tenaga edu
katif di dalam pengabdiannya terhadap lembaga tempat
ia berkarya?

!

Sifat pertanyaan memberikan peluang yang memungkinkan un

tuk pengembangan pertanyaan-pertanyaan yang bisa

menya-

ring data yang merupakan indikator-indikator dari sejumlah bidang kompetensi mengajar.

Untuk lebih memperjelas wawasan penelitian,

ber-

ikut ini akan divisualisasikan paradigma penelitian yang
diperkirakan dapat memberikan gambaran tentang PROFIL TE
NAGA EDUKATIF pada PERUMTEL TRAINING CENTRE BANDUNG seba
gai berikut:

PENILAIAN EFEKTIVITAS PERFORMANS

SUBJECT PATTER

1

MASTERY

C
R

*TECHNICAL SKILLS-

I

TEACHER-

T

E
R

K

HUMAN RELATION

-SKILLS

I

0
N

L

PrOFHSSIONAL
ATTITUDE

Gambar 1: Gambaran tentang Profil Tenaga Edukatif
PUSDIKLATTEL PERUMTEL.
"^til

14

B.

Tujuan Penelitian
1. Tuj uan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

memper

oleh gambaran mengenai efektivitas performans tenaga edu

katif dalam kegiatan belajar-mengajar di lingkungan Pusat

Pendidikan dan Latihan Telekomunikasi PERUMTEL Bandung.
2. Tuj uan Khusus

Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk

adakan penilaian

meng-

terhadap serangkaian eyidensi yang

tampilkan oleh para tenaga edukatif dalam kegiatan

dikri

teria performans yang difokuskan pada:
a. Penguasaan Bidang Studi;

b. Keterampilan metodologis;
c. Keterampilan berihterelasi;
d. Sikap profesional.
C

Pentingnya Penelitian

1. Kontribusi terhadap pengembangan Ilmu Administrasi

Pendidikan. Dari hasil penelitian ini

diharapkan

dapat menemukan konsep-konsep yang bisa
ya wawasan atau perbendaharaan Ilmu

memperka-

Administrasi

Pendidikan dalam hal ini khususnya bagi kepentingan manajemen personil.

2. Secara operasional, dengan diperolehnya

konsep-

konsep yang dianggap lebih baik, akan merupakan
kesempatan bagi Pusat Pendidikan dan Latihan PEPJJM-

15

TEL Bandung untuk mencoba menyerap maupun

kannya ke dalam usaha penilaian dan

menerap-

pengembangan

personil di saat-saat akan datang.
Pentingnya penelitian terhadap masalah ini

tentu

nya tak dapat dilepaskan dari alasan mengapa maka masalah
ini perlu diteliti.

a. Masalah ini cukup menarik perhatian bagi peneliti mau
pun para Kepala Bidang/Deputy di lingkungan PUSDIKI.ATTEL
PERUMTEL Bandung untuk diteliti.

b. Masalah ini perlu dan dapat diteliti, sehingga

diha

rapkan mampu menjaring data sebagai masukan yang

ber-

guna bagi usaha peningkatan dan perbaikan PBM di ling
kungan PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
c. Masalah penilaian efektivitas performans yang

dikait-

kan langsung dengan tujuan lembaga mempunyai

kaitan

erat dengan sejumlah pengetahuan yang sedang

dikaji

oleh peneliti, khususnya di bidang Administrasi
sonil.

Per

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Masalah dan Pendekatannva

Masalah yang diteliti dan dibahas adalah mengenai
penilaian efektivitas performans tenaga edukatif. Masalah

ini akan dibahas berdasarkan teacher perfomance assesment

yang diungkapkan dalam tiga perilaku mengajar yaitu: pe
nguasaan bahan bidang studi atau subject matter mastery,
keterampilan metodologis atau methodological skills, ke
mampuan berkomunikasi/berrelasi atau human relation skills

di samping sikap profesional dari tenaga edukatif pada PUS
DIKLATTEL PERUMTEL Bandung.

Pendekatan masalah yang diteliti dilakukan

secara

empirik melalui studi kasus dengan pengamatan secara seksama terhadap perilaku mengajar para tenaga edukatif se
lama kegiatan PBM berlangsung di kelas.
Gambaran tentang efektivitas performans akan

di

peroleh melalui komparasi antara kriteria performans me

ngajar dengan kenyataan yang dilakukan oleh setiap kasus

tenaga edukatif selama melaksanakan kegiatan belajar-meng
ajar di kelas. Hal ini merupakan salah satu ciri dari pe
nelitian kualitatif yang disebut "naturalistik", karena
penelitiannya ditujukan pada kejadian-kejadian nyata sehari-hari.

92

93

B. Pertanyaan Penelitian

Agar penelitian dapat difokuskan pada pokok- pokok
masalah yang akan diteliti secara sistematis, konkrit dan

efektif, maka diturunkan beberapa pertanyaan

penelitian

(research questions) yang relevan dengan kriteria

per

formans mengajar, sebagai berikut:

Masalah 1. Penguasaan materi bidang studi (subject matter
mastery, content knowledge) yang menjadi tanggung

jawab

masing-masing tenaga edukatif/pengajar.

1) Sampai sejauh manakah penguasaan bahan yang dituangkan
ke dalam Lesson Plan diungkapkan selama PBM

berlang

sung?

2) Bagaimanakah penguasaan prinsip-prinsip teori para te
naga pengajar tentang bahan yang diajarkan?

3) Sampai sejauh manakah para pengajar memiliki

wawasan

yang luas tentang materi yang diajarkan?

4) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar

memiliki

wawasan inovatif terhadap materi pelajaran yang diajar
kan?

5) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori
praktek lapangan dalam hal membuat/memasang

dengan
alat-alat

komunikasi (transmisi, telepon, telegraf, dan Iain-lain)?

6) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal menggunakan alat-alat komunika
si ?

94

7) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal memelihara (maintening)

alat-

alat komunikasi?

8) Bagaimanakah pemahaman hubungan antara teori dan prak
tek lapangan dalam hal mengembangkan alat-alat komuni
kasi?

9) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar mampu mengungkapkan kejelasan relevansi antara jawaban
pertanyaan yang diajukan siswa mengenai materi

dengan
yang

diajarkan?

10) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar menguasai
materi pelajaran melalui ungkapan kreatif dalam bentuk

kreasi pribadi seperti: diklat, catatan, kliping, grafik, gambar bantu, transparansi, chart, dan lain-lain
nya?

Masalah 2.

Keterampilan metodologis (technical skills,

Methodological Skills) tenaga edukatif

di dalam menyam-

paikan materi bidang studi.

1) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar

men-

jelaskan tujuan instruksional?

2) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar

men

spesifikasi kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan di
capai?

3) Bagaimanakah cara/kemampuan para tenaga pengajar
sistematisasi bahan yang diajarkan?

men-

95

4) Bagaimanakah kemampuan penerapan berbagai cara

metoda

penyampaian bahan pelajaran oleh para tenaga pengajar,

5) Bagaimanakah cara/kemapuan menentukan berbagai

alter

natif pemecahan atas permasalahan yang dikemukakan/ditemukan di dalam kelas?

6) Bagaimanakah cara/kemampuan memilih-menentukan-memanfa

atkan alat peraga, media secara tepat guna selama

PBM

berlangsung?

7) Bagaimanakah kemahirannya di dalam mendemonstrasikan

contoh sesuai dengan bahan pelajaran yang sedang

di

ajarkan?

8) Bagaimanakah cara/kemampuan di dalam menerapkan

ber

bagai teknik evaluasi?

9) Bagaimanakah cara/kemampuan memanfaatkan alat/perlengkapan laboratorium?

10) Bagaimanakah keterampilannya dalam mengatur dan meman
faatkan waktu belajar-mengajar selama masa PBM

ber

langsung?

Masalah 3. Kemampuan berkumunikasi (Human Relation Skills,
Communication Skills atau Inter Person al Skills)

para

tenaga edukatif dengan para siswanya selama PBM berlang
sung.

1) Bagaimanakah keterampilan tenaga pengajar

mempengaruhi

siswa agar memusatkan perhatiannya kepada kegiatan bel
ajar-mengajar?

96

2) Bagaimanakah keterampilan memotivasi siswa agar selalu
berusaha mendekatkan kepada pencapaian tujuan instruk
sional yang ditetapkan di dalam Lesson Plan?

3) Sampai sejauh manakah para tenaga pengajar

bersikap

ramah dalam menciptakan kehangatan belajar agar

siswa

senang/giat dalam mengikuti pelajaran?

4) Bagaimanakah keterampilan para tenaga pengajar di
lam menghidupkan suasana kegiatan PBM melalui

da
sifat

humoristis?

5) Bagaimanakah penampilan dirinya

dalam kerapihan fisik?

6) Bagaimanakah para tenaga edukatif sebagai pengajar menyatakan pendapatnya secara jelas dengan

menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar?

7) Bagaimanakah usaha para tenaga pengajar mendorong sis
wa agar mampu belajar mandiri?

8) Bagaimanakah usaha para tenaga pengajar mendorong sis
wa agar berani mengajukan pertanyaan?
9) Bagaimanakah usahanya dalammemberikan kepuasan melalui
jawaban yang jelas akan pertanyaan siswa?

10) Bagaimanakah para tenaga pengajar menganjurkan

kerja-

sama dengan individu maupun kelompok?

11) Bagaimanakah keterbukaan menerima gagasan atau

saran

dari siswa?

12) Bagaimanakah sikapnya menghargai pendapat siswa

yang

mungkin berbeda dengan pendapatnya?

13) Bagaimanakah para tenaga pengajar menanamkan rasa per-

97

caya diri pada siswa?

14) Bagaimana itiqad baiknya untuk membantu siswa yang ku
rang berprestasi?

15) Bagaimanakah kesediaannya membantu siswa yang

membu-

tuhkan pertolongan darinya?

Masalah 4. Sikap profesional tenaga edukatif yang berorien
tasi pada tujuan dan sifat pendidikan dan latihan yang mengutamakan pengabdian terhadap kepentingan dan

kebutuhan

perusahaan dengan menentukan berbagai indikatomya.

Pertanyaan penelitian yang

berhubungan dengan

indikator

pengabdian yang akan menjadi sasaran penelitian adalah se
bagai berikut:

1) Bagaimanakah kerajinan kerja para tenaga pengajar?
2) Bagaimanakah kesungguhan kerja para tenaga pengajar?
3) Bagaimanakah para tenaga pengajar melaksanakan ketepatan waktu bekerja?

4) Bagaimanakah para tenaga pengajar memanfaatkan

waktu

dengan tidak selalu memperhitungkan segi komersialnya?

5) Bagaimanakah pengorbanan/pemanfaatan tenaganya

dengan

tidak selalu memperhitungkan imbalan yang bersifat komersil?

6) Bagaimanakah para tenaga pengajar menepati tugas / instrksi pimpinan?

7) Bagaimanakah para tenaga pengajar memelihara
kapan/sarana kerjanya?

perleng-

98

8) Bagaimanakah para tenaga pengajar berusaha mengembang
kan diri melalui berbagai bentuk peningkatan demi

ke

berhasilan tugas?

9) Bagaimanakah para tenaga pengajar menjaga kerukunan di
antara sesama rekan kerja?

10) Bagaimana para tenaga pengajar menjaga nama baik

Per

usahaan dalam ungkapan kata maupun prilaku?

c- Metoda Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1.

Metoda Penelitian

Metoda yang digunakan adalah studi kasus

yang me-

libatkan tenaga edukatif di lingkungan PUSDIKLATTEL PERUM
TEL Bandung melalui pendekatan analisis kualitatif,karena

tidak merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk meng-

adakan pengujian terhadap hipotesa.
Pertanyaan penelitian yang disusun atas dasar

ru-

musan masalah oleh peneliti kemudian dijabarkan dalam ben
tuk lembar pengamatan dan pedoman wawancara sebagai rambu-

rambu untuk mengesplorasi data yang berkaitan erat
masalah penelitian.

dengan

Data yang diperoleh dari pengamatan

pihak peneliti sebagai penilai efektivitas performans

te

naga edukatif, kemudian dicatat, dianalisis, didiskusikan

dan didiskripsikan berdasarkan teori-teori yang

digunakan

dalam pendekatan masalah penelitian.

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian

kua

litatif adalah karena dilaksanakannya berbagai karakteristik

99

studi kualitatif, yaitu:

pertama, peneliti berusaha mendapatkan data langsung dari
sumbernya maupun lokasinya, dan peneliti sendiri
merupakan instrumen inti,

kedua; penelitian diakhiri dengan penjelasan dan

uraian

hasil penelitian yang bersifat deskriptif atas
dasar perolehan data maupun diseminasi dari

pe-

nemuan-penemuan maupun teori penunjang,

ketiga; penelitian masalah efektivitas performans tenaga
edukatif lebih ditekankan kepada proses daripada
hasil atau produk,

keempat; data yang diperoleh akan di'analisa secara induk-

tif berdasarkan masukan terhadap pertanyaan

pe

nelitian. Itulah sebabnya dalam penelitian masa
lah ini, tidak dibuat hipotesa penelitian. Teori
dikembangkan atas dasar pemahaman secara sederha
na dari yang paling mendasar, yaitu yang berasal
dari data itu sendiri. Pola berpikir semacam ini

disebut "grounded-theory" (Glaser & Straus,1967)

kelima; peneliti akan mencoba memahami makna atau " mean

ing" dari apa yang diteliti selama PBM berlang
sung untuk menilai sampai dimanakah efektivitas

performans tenaga edukatif

PUSDIKLATTEL PERUMTEL

berdasarkan kriteria performans mengajar

yang

dituangkan ke dalam lembar/format pengamatan dan
wawancara.

100

2. Teknik Pengumpulan Data
2.1.

Observasi

Pengamatan terhadap perilaku pengajar selama

PBM

berlangsung dilaksanakan oleh peneliti sebagai "partisipant observer" untuk menilai teacher performance

asses-

ment. Hasil pengamatan akan dituangkan ke dalam

catatan

catatan yang akan menjadi bahan diskusi,analisis,

dan

deskripsi. Yang perlu diperhatikan peneliti selama

ob

servasi berlangsung adalah berusaha "to blend

into the

woodwork" yaitu aktivitas yang dilakukan pengajar

ma PBM

berlangsung tetap terjadi tidak berbeda secara

berarti dari
2.2.

sela

aktivitas pada waktu tidak ada peneliti.

Wawancara

Dengan teknik wawancara peneliti berusaha untuk
dapat menjalin

hubungan secara wajar tanpa menonjolkan

diri sebagai orang yang dianggap memiliki kelebihan yang
berlebihan, penuh keterbukaan, akrab, agar

responden

tetap berpikir dan berperilaku dalam settingnya sendiri.

Hanya dengan cara demikian, peneliti dapat menangkap dan

mencatat sebanyak dan selengkap mungkin apa yang

diang

gap penting dalam pemikiran responden serta berhasil
menghimpun yang relevan dengan masalah yang ditelitinya.
Data yang diperoleh melalui teknik-teknik obser

vasi dan wawancara akan dilengkapi dengan studi dokumen-

101

ter untuk memperoleh akurasi dan kelengkapan data. Dengan
demikian diharapkan penelitian akan merupakan usaha

mem-

perpadukan antara apa yang dicatat atau dipersiapkan

se

bagai pedoman atau kriteria dengan apa yang secara

aktu-

al terjadi pada obyek yang dipelajari.
3.

Fokus Penelitian

3.1. Lokasi penelitian adalah Pusat Pendidikan dan La

tihan Perusahaan Umum Telekomunikasi

disingkat

PUSDIKLATTEL PERUMTEL di Jalan Gegerkalong

Hilir

Bandung. Tempat pelaksanaan penelitian difokuskan

di dalam ruang kelas dan laboratorium sebagai tem
pat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang
sarat akan sarana dan media pengajaran

penunjang

PBM beserta pelaksana belajar dan mengajar.

3.2. Sumber data terdiri dari para Kepala Bidang/Depu
ty dan para tenaga edukatif yang difokuskan

pada

tenaga pengajar/guru yang mengajar pada Pendidik

an dan Latihan Teknik Satu, Teknik Dua,

maupun

Administrasi Niaga.

3.3. Populasi dan Sampel penelitian masalah adalah me
rupakan ciri-ciri efektivitas

performans

meng

ajar yang dilaksanakan oleh para tenaga edukatif.

102

3.4, Dari lokasi, sumber, dan ciri-ciri efektivitas per
formans yang merupakan fokus penelitian akan

banya menjangkau dan menggali sejauh dan

dico-

sedalam

mungkin permasalahannya dengan harapan dapat

me-

nyingkap seLubung masalah tersebut0

Pusat penelitian atau fokus penelitian, yaitu efek
tivitas performans tenaga edukatif, yang telah
gubah dalam

bentuk kriteria performans

di-

berkaitan

dengan kompetensi mengajar para tenaga

edukatif

yang sehari-hari di lingkungan PUSDIKLATTEL

PERUM

TEL disebut "instruktur" kemudian dijabarkan secara
terperinci lagi dalam bentuk indikator-

indikator

yang bisa diamati (observable) dan dinilai (measur
able).

Seperti halnya telah diperikan dalam

pertanyaan

penelitian (research questions) yang akan merupakan

pedoman penelitian diperkirakan mampu

menjangkau

dan menggali data yang merupakan bahan

analisis,,

dan deskripsi yang hasilnya akan merupakan

jawaban

terhadap permasalahan yang diteliti„

Dengan demikian pengamatan

dilakukan pada

dan fokus penelitian yaitu efektivitas

cakupan

performans

tenaga edukatif dalam kondisi, situasi dan
(setting) nyata selama PBM berlangsung.,

adegan

103

D.

Prosedur Penelitian

Di dalam melaksanakan penelitian ditempuh tahap-tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap pendahuluan, yakni mengadakan studi

penjajagan

dengan melibatkan unsur manusia dan materi agar terungkap masalah yang akan diteliti.

a. Pelibatan manusia dalam penjajagan dimaksudkan untuk

mengorek masalah yang dihadapi performans tenaga edu
katif yang terus bertanggung jawab atas keberhasilan
tujuan yang dipolakan oleh Pusat Pendidikan dan

La

tihan Telekomunikasi PERUMTEL.

b. Penjajagan terhadap sumber teori dan konsep merupa
kan usaha pengkajian wawasan tentang penilaian per

sonil, khususnya tentang "teaching performance

ap

praisal". Ini dimaksudkan untuk memperoleh kriteria
penilaian tentang efektivitas performans
edukatif yang dipakai sebagai tolok ukur

tenaga
penilaian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan lanjutan dari eksplorasi untuk menjaring data yang

relevan

•melalui alat pengumpul data yang telah disepakati

se

bagai rujukan kriteria performans mengajar.

3. Tahap analisa, interpretasi dan inferensi sampai
pada usaha untuk memberikan saran-saran yang

ke

berpijak

pada kelemahan atau kepincangan yang ditemukan sebagai

104

dasar untuk peningkatan maupun perbaikan selanjutnya.
4. Tahap akhir adalah penulisan laporan penelitian.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas

lagi

tentang prosedur penelitian, maka berikut ini dicoba un

tuk divisualisasikan dalam bentuk gambar sebagai berikut :

105

PENELITIAN

STUDI PENJAJAGAN

WAWANCARA STUDI

DO-

KUMENTASI

7

MENGKAJI

WAWANCARA & OBSERVASI

SUMBER BACAAN

KABID PROGRAM '

TEORI & KONSEP

KABID PENYELSNGGARA

APPRAISAL

DOSEN

& ASISTEN

(TENAGA EDUKATIF)

EFFECTIVE PERFORMANCE

KRITERIA
PENILAIAN

ANALISA

DATA -

ANALISA

INFORMASI

DATA _ LNFORMASI

(Catatan & liputan)

(Catatan & liputan)

-Cakupan

-

INTERPRETASI

.& INFERENSI

i
•S 'A

Gambar

2

Prosedur

litian

:
Pene

LAPORAN

-

RAN

PENELITIAN

TESIS

Fokus

106

E. Pengumpulan Data Penelitian
1. Kerangka Pengumpulan Data

Sesuai dengan rancangan penelitian, maka jenis da

ta yang harus dijaring dalam rangka penelitian ini melipu
ti empat aspek dengan unsur-unsurnya.

Unsur-unsur yang dimaksud adalah serangkaian
densi atau bukti-bukti perilaku mengajar yang

evi-

diharapkan

sesuai dengan kriteria performans mengajar. Yang diungkap-

kan dalam bentuk kegiatan sejumlah bidang kompetensi meng
ajar.

Untuk jelasnya kerangka

pengumpulan data

dikemu

kakan dalam bentuk Tabel berikut:
TBAEL 1

No.

No.

In

Aspek

strument

Jumlah Je
nis

data =

Keterangan

rujukan se
jumlah kom
petensi
1.

KP-01

Subject Mat
ter Mastery=
Penguasaan

10

tif

studi
KP-02

Methodolo

10

Human Relation
Skills=Keteram-

15

pilan berkomuniKP-04

Proffesional

__Sj^dard_;

Diklat Tek

Adm.

& Niaga

PUSDIKLATTEL

PERUMTEL Jin.

kasi

4.

I,

nik II,Diklat

Kemampuan me-

todologis
KP-03

Diklat

Diklat Teknik

gical skills

3.

data

Tenaga Eduka

bahan bidang
2.

Sumber

Ceperkalong
10

Hilir Bandung

107

Rincian dalam bentuk "Alat Pengumpul Data" disajikan

da

lam lampiran Tesis ini yang akan dipakai oleh penulis un
tuk pedoman kritoria penilaian ofektivitas

performans

tenaga edukatif pada PUSDIKLATTEL PERUMTEL Bandung.
Selanjutnya kerangka pengumpul data ini oleh

ticipant observer semata-mata akan digunakan sebagai

doman pencatatan, pengamatan langsung, maupun

par

pe

wawancara

mengenai performans tenaga edukatif dalam situasi

nyata

selama penelitian berlangsung dan semasa mengadakan

ob-

servasi di saat adegan nyata selama proses belajar menga
jar berlangsung,,

Dengan kata lain kriteria efektivitas
yang dikaitkan dengan

performans

kompotensi mengajar berikut

indi-

kator-indikatornya yang diperkirakan dapat diamati

dan

diukur dituangkan dalam bentuk alat pengumpul data

(in-

strumen penelitian) yang diharapkan dapat menjaring data
yang relavan dengan permasalahannya