UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PEGAWAI DEPARTEMEN PENERANGAN DAERAH BANDUNG.
UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
TENAGA PENDIDIK
PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN DAN LATIHAN PEGAWAI DEPARTEMEN PENERANGAN
DAERAH BANDUNG
TESIS
Diajukan Kepada Panitia Ujian Promosi
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat
Memperoleh Gelar Magister llmu Pendidikan
Oleh
Nama
Jurusan
NIM
: ADJAT SUDRADJAT
:
:
ADPEN
9232011
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1997
DISETUJUI
DAN
DISAHKAN
OT.TvH
FEMBIMBING
PEMBIMBING
I
(A-^
(
FROF.DR.H.ENGKOSWARA.M.Ed.)
NIP:
1302O371O
PEMBIMBING
(
II
DR.H.ABIN SYAMStJDIN MAKMUN,
NIP
MA.)
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN DARI PEMBIMBING
-
KATA PENGANTAR
-
-
X
-
-
--"
1X
ABSTRAK
XV
DAFTAR ISI
-
DAFTAR TABEL
V11
-
x
DAFTAR GAMBAR
BAB I
-
PENDAHULUAN
xl
-
L
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian _
C. Maksud dan Tuonan
BAB II
Tinoauan Pustaka
-
-
1
10
13
-
i7
A. TINJAUAN TEORITIS UPAYA PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN PROFSIONAL TENAGA PENDIDIK
PPD BANDUNG
17
1. Pengembangan Kemampuan Profesional Tenaga
Pendidik Merupakan
Ranah
Bxdang
Kaoxan
Adminxstrasx Pendidikan
i7
2- Pengertxan Profesx, Profesional dan
Profesionalisasi
23
3. Perlunya Peningkatan Kemampuan Profesional
Tenaga Pendidik PPD Bandung
33
4. Pentingnya Pengelolaan Pengembangan Kemam
puan Profesional Tenaga Pendidik PPD
Bandung
-
b0
a. Lembaga Pendidikan adalah sxstem
sosial
b. Beberupa Hambatan Kualxtas dan Efek-
tivitas Pendidikan
c. Administrator
Pendidikan
Perlu
Merencanakan Pengembangan Tenaga
vxx
50
53
Pendidik
-
54
d. Bentuk-bentuk Pengembangan Tenaga
Pendidik
59
e. Proses Pendidikan Pelatihan Pengembangan
Kemampuan Tenaga Pendidik
61
B. TINJAUAN EMPIRIS UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK
BAB III
75
PROSEDUR PENELITIAN
8°
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
8°
8°
81
84
84
85
86
DATA YANG DIPERLUKAN
PEMILIBAN SAMPEL
METODA PENELITIAN
SUMBER DATA
PENGOLAHAN DATA
PELAKSANAAN TAHAP-TAHAP PENELITIAN
RENCANA MENCAPAI TINGKAT KEPERCAYAAN
BAB IV : BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. BASIL PENELITIAN
S8
88
1. DASAR KEBIJAKSANAAN PERENCANAAN PENGEM
BANGAN TENAGA PENDIDIK DI PPD BANDUNG .-
88
2. KEADAAN TENAGA PENDIDIK PPD BANDUNG
TAHUN 1994-1996
a. Komposisi dan Rasio Tsnaga Pendidik
PPD Bandung
94
S4
b. Latar Belakang Pendidik dan Pengalaman
Mendidik Para Pendidik
98
c. Orientasi Tenaga Pendidik PPD Bandung
Terhadap Profesi Pendidik
d. Kineroa/Performance Tenaga Pendidik ..
86
99
3. REALISASI PENINGKATAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK PPD BANDUNG
TAHUN 1994-1996
10°
a. Bentuk-bentuk Pengembangan Kemampuan
Profesional
10°
b. Faktor Pendukung Pengembangan
Kemampuan Profesional Pendidik ---viii
103
c. Faktor Penghambat Peningkatan
Kemampuan Profesional Pendidik
4. PERENCANAAN PENGEMBANGAN
104
KEMAMPUAN
PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK PPD
BANDUNG
105
B. PEMBAHASAN
106
1. Dasar Kebioaksanaan Perencanaan
Pengembangan Kemampuan Profesional
106
2. Keadaan Tenaga Pendidik PPD Bandung
Tahun 1994-1996
-
a. Keadaan dan Rasio Tenaga Pendidik
108
108
b. Latar Belakang Pendidikan Pengalaman
Melatih Para Pendidik PFD Bandung
111
c. Orientasi Tenaga Pendidik PPD Bandung
Terhadap Profesi Pendidik
113
d. Kinerja/Performance Tenaga Pendidik .. 116
3. Realisasi Peningkatan Kemampuan
Profesional Tenaga Pendidik PPD Bandung
tahun 1994-1996
-
123
a. Bentuk-bentuk Pengembangan Kemampuan
Profesional
-
123
b. Faktor Pendukung Pengembangan
Kemampuan Profesional Pendidik
132
c. Faktor Penghambat Upaya Peningkatan
Kemampuan Profesional Pendidik
133
4. Perencanaan Pengembangan Kemampuan
Profesional Tenaga Pendidik PPD Bandung
BAB V
: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
134
142
A. KESIMPULAN
142
B. REKOMENDASI
I48
DAFTAR PUSTAKA
154
LAMPIRAN
159
xx
Daftar Tabel
Hal
1. Tabel 3.1 : Sampel Penelitian berdasarkan
kedudukan oabatan
81
2. Tabel 4.1 : Jenoang Pangkat/Jabatan
Widyaiswara
92
3. Tabel 4.2 ; Keadaan Tenaga. Pendidik PPD Bandung
Tahun 1994 -1996
95
4. Tabel 4.3 : Jenis Diklat PPD Bandung 1994/1995
9G
5. Tabel 4.4 : Latar Belakang Pendidikan Formal Para
Pendidik PPD Bandung
xx
--
97
DAFTAR GAMBAR
halaman
GAMBAR 1 : Kerangka Berpikir Upaya Pengembangan
Kemampuan Profesional Tenaga Pendidik
Pusdiklat Deppen Bandung
16
GAMBAR 2 r Pola Dasar Pendidikan Secara Mikro
20
GAMBAR 3 : Bagan Graphic Representation Of A
Profesional Teaching Competency
-
40
GAMBAR 4 : Model Dasar Sistem Sosxal Lembaga
Pendidikan
--
GAMBAR 5 ; The Training Process
53
62
GAMBAR 6 : A Model For Performance Improvement
Through People
115
GAMBAR 7 ; Concepts Of Personnel Development
136
GAMBAR 8 : Development of Prsonnel
139
-
oa
Vnt5
^
IKIP
ABSTRAK
Tesis
ini
berjudul
Profesional Tenaga
Latihan
Upaya
Pendidik
Pendidikan
Pengembangan
Pada
Pegawai
Lembaga
Departemen
Bandung. Fokus penelitiannya adalah :
pejabat
yang
berwenang
untuk
Pendidikan
Penerangan
Upaya-upaya
serta
pendidiknya sendiri dalam kurun waktu 1993-1998?
yang dibahas berkaitan dengan fokus
Dasar
kebiaaksanaan
pendidik ; (2)
pendidik
Keadaan
selama
peningkatan
kemampuan
perencanaan
1994
-
1996
profesional
dari
tenaga
Adapun hal
meliputi
(3>
tenaga
:
tenaga
(kineroa)
;
dari
kemampuan
pengembangan
performance
dan
tahun
penelitian
dan
Daerah
apa
meningkatkan
profesional tenaga pendidik PPD Bandung
Nomor 14
tanggal 10 April
1994
RI
telah
tahun
1994
tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Dalam konsideran
PP
tersebut
point c menyatakan :
bahwa untuk meningkatkan
mutu
profesionalisme,
pengabdian, kesetiaan dan pengembangan wawasan
serta pembinaan karier Pegawai Negeri
Sxpil
diperlukan pendidikan
dan
pelatihan
Pegawai Negeri Sipil Lebih tandas lagi
pemerintah
jabatan
menyatakan
bahwa
pendidikan dan latihan sangat penting bagi seseorang untuk
dapat diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional. Hal
tersebut ditandaskan dalam PP
Nomor
14 Tahun
1994
dalam
penjelasan pasal 3 yang berbunyi :
Seseorang Pegawai
Negeri
Sipil
hanya
dapat
diangkat dalam jabatan tertentu setelah memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan jabatan
tersebut.
Salah
satu
persyaratan
adalah
telah mengikuti dan lulus pendidikan dan latihan
sesuai dengan jabatan yang akan dipangkunya .
Kaitannya dengan itu
sebagai
salah satu
unsur
ditingkatkan prestasi
kerja
dan
pegawai
aparatur
dan
melalui
pendidikan
pegawai
Departemen Penerangan
komunikasi pembangunan
menumbuhkan
Departemen
Dengan
dalam
dan komunikasi
partisipasi
pemerintah
kemampuan
latihan.
masyarakat
Penerangan
perlu
profesionalnya
upaya
itu
melaksanakan
maka
tugas
sosial
akan
mampu
dalam
pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara-
Tantangan
pegawai
yang
profesional
dalam
era
globalisasi dewasa ini adalah hal yang mutlak dilaksanakan
seperti dikemukakan oleh Presiden RI pada hari Wisuda
STPDN
tahun 1992 di Bandung berikut ini :
Tugas
pemerintahan pada negara manapun adalah
tugas yang rumit yang meminta perhatian yang besar
dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Tugas ini memerlukan profesionalisme yang tinggi,
tugas tadi bertambah rumit lagi, karena dewasa ini
dunia sedang memasuki era globalisasi yang membawa
sejumlah masalah-masalah baru yang mendasar (Deppen
1994 : 3).
Dalam era globalisasi dan informasi
di
tengah-tegah
gerak dinamika pembangunan jangka panjang tahap ke
penerangan berperan sebagai wahana motivasi,
edukasi bagi masyarakat serta wahana
counter
terhadap roda pemerintahan dan pembangunan.
lain hakekat
kegatan
penerangan
ini
persuasi,
isue
Dalam
pemerintah
II
negatif
ungkapan
adalah
merubah sikap perilaku manusia kearah kondisi yang
untuk
kondusif
terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Hal
sebagaimana makna yang dapa disimak dari batasan
ini
penerangan
(Deppen , 1994:3) berikut ini :
Penerangan adalah kegiatan komunikasi berisi
keterangan-keterangan (resmi) atau kebijaksanaan
yang disertai pesan atau anjuran dengan maksud
menjelaskan, mendidik,
dan
mempengaruhi
atau
mengajak agar penerima pesan (audience) bersedxa
untuk bersikap dan
bertindak
sesuai
harapan
komunikator (juru penerangan).
Dengan
mengacu
pada batasan
di
atas maka
dikatakan bahwa kegiatan penerangan merupakan pula
dapat
kegiatan
4
pendidikan, karena pendidikan merupakan
untuk
membawa
manusia
kearah
suatu
kedewasaan
upaya
sadar
dalam
sxsi
individualitas, sosiolitas, moralitas dan personalitas
dari
manusia tersebut- Konotasi pendidikan
diarahkan
pada
diungkapkan
oleh
perubahan tingkah
laku
ini
yang
sebagai mama
Brookover dalam A Sociology Of Education yang
dikutif
oleh
M. Rival ( 1981:2 ) berikut ini :
Pendidikan
adalah
lisaha-usaha
perkembangaxi dan. penxbahaxi
dalam
rangka
laku
maxnxsia.
tingkah
Pendidikan mencakup xtsaha xaxtruk meneruskan atau.
memindahkan kepada yang
masih
muda
berbagai
keterampilan, kepercayaan, sikap dan segi-segi lain
dari tingkah laku yang
tidak
mereka.
miliki
sebelumnya- Pada golongan yang lebih tua nsaha ini
mencakup pemfoaharuan berbagai pikiran, kepercayaan
dan keterampilan.
Berdasarkan
uraian
di
atas
dapat
kesimpulan bahwa penerangan merupakan
maka dengan
sendirinya
para
Juru
ditarik
kegiatan
Penerang
suatu
pendidikan,
adalah
dapat
dikatakan pula sebagai pendidik masyarakat.
Aparat
penerangan
sebagai
pendidik
maka
dengan
sendirinya harus senantiasa ditingkatkan kemampuan profesio-
nalnya dibidang komunikasi
pembangunan
dan latihan yang
pula
otomatis
para
melalui
pendidikan
pendidik/widyaiswara
Pusdiklat Deppen harus memiliki kualifikasi profesional.
Upaya
Departemen
pengembangan kemampuan
Penerangan
di
Jawa
Profesional
Barat
pegawai
dilaksanakan
oleh
Pendidikan dan Pegawai Deppen (PPD) Bandung.
Dalam Surat Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 98
5
B/KEP/Menpen/1989, tentang Susunan Organisasi dan tata kerja
Pendidikan Pegawai Deppen di daerah
Palembang, Yogyakarta dan Ujung
(Medan,
Pandang)
Bandung,
pasal
2
menyatakan:
Pendidikan Pegawai Departemen Penerangan
di
Daerah mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
latihan
pegawai
di
lingkungan
Departemen
Penerangan di daerah.
Selanjutnya pasal 6 Keputusan Menteri Penerangan RI
Nomor 98 B/KEP/Menpen/1979 menyatakan :
(1) Staf pengajar mempunyai
tugas mengajar
dan
melatih pegawai baik teori maupun praktek;
(2) Staf pengajar terdiri dari pejabat teknis di
lingkungan Departemen Penerangan atau pejabat
dari instansi lain _
Proses pendidikan, pengajaran dan latihan di PPD
Bandung dilaksanakan oleh Widyaiswara dan pejabat teknis di
lingkungan Departemen Penerangan. Mengenai Widyaiswara
menurut Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dan
Ketua Lembaga Administrasi Negara (1985 : 3) :
Widyaiswara
adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas mendidik, mengajar dan atau melatih
secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada unit
pendidikan
dan
latihan
(Diklat)
instansi
pemerintah.
Sementara itu betapa pentingnya peranan pendidik /
pengajar dalam dunia pendidikan ditegaskan dalam penjelasan
umum PP No. 38 Tahun 1992 sebagai berikut :
Tenaga kependidikan merupakan unsur terpenting
dalam sistem pendidikan nasional yang diadakan dan
dikembangkan untuk menyelenggarakan
pengajaran
Pembimbingan dan pelatihan kgi Para £?%£
didik. Di antara para tenaga kependxdxkan xnx para
pendidik merupakan unsur utama.
Oleh karena itu tenag.
Bandung sudah sewajarnya memper.
profesional sebagai pendidik, peng,
bertahap
dan
berencana
sehingga
c
mengajar akan berlangsung secara efektix
Akhirnya dampak dari
output
PPD
i.
^n
mampu memiliki kemampuan, pengetahuan, keterau
yang tinggi serta sikap perilaku yang baik
Departemen Penerangan di Jawa
Barat
jwasan
sebat - pegawai
yang kondusif
dengan
gerak langkah pembangunan daerah dan nasional,
Pengembangan mutu dan kualitas pendidikan antara lain
ditempuh melalui pengembangan mutu para pendidiknya,
pendidik merupakan the man behind the
sebagai faktor
pendidikan
kunci
yang
sebagaxmana
turut
karena
system/program
menentukan
diisyaratkan
serta
keberhasilan
dalam
penjelasan
Peraturan Pemerintah tersebut di atas-
Dalam
hal
ini
Oteng
Sutisna
(1987,
hal
103)
mengemukan bahwa :
Kualitas program pendidikan tidak hanya
bergantung
kepada konsep-konsep program yang cerdas tetapi
juga pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan dan keinginan untuk
berprestasi.
Tanpa
personil yang cakap dan efektif, program pendidikan
yang dibangun di atas konsep-konsep yang cerdas
serta
dirancang
dengan
teliti
pun
tidak
dapat
berhasil.
Jadi
baik
program
perencanaan
melaksanakannya (tenaga pendidik) adalah
maupun
hal
orang
yang
yang
penting
7
bagi
tercapainya suatu tujuan
lembaga pendidikan
dalam
melaksanakan fungsinya.
Mengenai tenaga kependidikan, PP Nomor 38 Tahun
1992
pasal 3 ayat 3 menyatakan :
(3) Pengelolaan satuan pendidikan terdiri atas
kepala sekolah, direktur, ketua, rektor,
dan
pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
Kaitannya dengan
itu
Kepala
PPD Bandung
tanggungjawab untuk mengembangkan kemampuan
tenaga pengajarnya sebagaimana diatur pasal
memiliki
profesional
30 PP No.
38
Tahun 1992 sebagai berikut :
Pengelola
satuan pendidikan
atas
pemberian
kesempatan
kependidikan yang
yang bersangkutan
bertanggung-jawab
kepada
tenaga
bekerja di satuan pendidikan
untuk mengembangkan kemampuan
profesional masing-masing.
Di pihak lain para pendidik, pelatih atau widyaiswara
PPD Bandung sendiri harus pula memiliki tanggung jawab untuk
meningkatkan
kemampuan
profesional
sebagai
pendidik
sebagaimana dituntut oleh pasal 31 PP No 38 Tahun 1992
yang
menyatakan :
Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha
mengembangkan
kemampuan
profesionalnya
sesuax
dengan perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pembangunan bangsa.
Mengenai
diangkat
untuk
persyaratan
Pegawai
pertama kali
dalam
Negeri
jabatan
Sipil
Widyaiswara
menurut ketentuan BAKN (1985 : 34) dan LAN dinyatakan
memenuhi syarat sebagai berikut :
yang
harus
8
(1) Memiliki pendidikan atau latihan dalam bidang
pendidikan,
pengajaran dan atau pengalaman
sekurang-kurangnya 1
(satu)
tahun
dalam
melakukan kegiatan mendidik,
mengajar
dan
melatih.
(2) Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam
bidang tertentu yang berhubungan dengan subyek
yang diajarkan.
(3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
(DP3), sekurang-kurangnya bernilai baik.
Para pendidik di PPD Bandung sekarang
Widyaiswara PPD Bandung, karyawan PPD
terdiri
atas
serta
para
Bandung,
pejabat struktural eselon III dan IV Kanwil Deppen
Jawa Barat, RRI Bandung, dan TVRI
Bandung.
Propinsi
Sementara
itu
pengajar tidak tetap terdiri dari dosen FIKOM UNPAD, pejabat
Departemen
Keuangan
RI,
Pemda
Tk.
I Jawa
Barat
dan
lain-lain.
Di satu sisi latar belakang pendidikan para
PPD
Bandung
sangat
beraneka
ragam
pendidik
kendatipun
umumnya
berlatar pendidikan disiplin ilmu penerangan/komunikasx
hanya
sebagian kecil
yang berlatar
belakang
dan
pendidikan
dengan disiplin ilmu pendidikan.
Kaitannya dengan
profesionalisasi
tenaga
pendidik/
pengajar, menurut Fakry Gaffar (1987 : 159) : "kinerja
terbagi ke dalam tiga bidang
knowledge;
(2)
Behavioral
besar
yaitu
skills;
(3)
:
Content
"(1)
Human
guru
Relations
Skills.
Dalam hal ini
Content
penguasaan materi pengetahuan
knowledge
yang
akan
berakaitan
dengan
diajarkan kepada
9
peserta didik.
Kedua,
Behavioral skills berupa
mengenai
keterampilan perilaku yang harus dimiliki oleh pengajar/
pendidik
yang
berkaitan
dengan
penguasaan
didaktis
metodologis pengajaran apakah pendidikan yang
bersifat
paedagogis untuk pendidikan untuk anak maupun andragogis
untuk pendidikan orang dewasa.
Ketiga,
Human Relations
Skills adalah kemampuan manusiawi untuk dapat menjalin
hubungan yang baik dengan unsur manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan yakni peserta didik, pengajar dan pimpinan
lembaga pendidikan-
Dari kondisi ini dapat diestimasi bahwa dilihat
dari
sudut content knowledge para pendidik PPD Bandung tentu saja
sudah
menguasai
karena
memang
menjadi
bidang
garapan
pekerjaannya. Namun dilihat dari sudut behavioral skills
tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar tampaknya
sebagian masih belum memadai.
Dengan demikian proses belajar mengajar para pendidik
di PPD Bandung, relatif kurang didukung dengan
kemampuan
profesional kependidikan sehingga mempengaruhi
kualitas
output pendidikan dari lembaga tersebut.
Di sisi lain pemberian
tugas
mengajar/melatih
pada
Diklat PPD Bandung pada umumnya didasarkan atas jabatan yang
dipegang oleh pejabat struktural sesuai dengan materi
yang
diberikan, kurang didasarkan atas latar belakang disiplin
10
ilmu yang dimiliki pejabat pendidik /pelatih sesuai
materi yang
kesenjangan
harus
diberikan.
antara wawasan
dikembangkan dan didalami
Hal
ini
dengan
menjadi
pengetahuan yang
kendala
semestinya
oleh peserta pendidikan
dan
latihan bersama para pendidik, di samping terbatasnya
dana
dan prasarana serta perencanaan waktu dan metode yang tepat
bagi pengembangan profesional tenaga pendidik;
di
PPD
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah
maka
Bandung.
B. RUMUSAN MASALAH DAN FOKUS PENELITIAN
1. Rmnusan Masalah
penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :Kemampuan
profesional kependidikan tenaga pendidik PPD Bandung belum
memadai.
Hal ini dapat
dilihat
dari
pendidikan beberapa
pendidik
tugas
yang
pengajaran
:
(1)
Latar
yang belum kompeten
diberikan.
(2)
pendidik/pelatxh (pejabat struktural yang diberi
mengajar) di bidang didaktis
belakang
metodologis
belum memadai, serta (3) dilihat
dari
dengan
Kompetensi
kewenangan
pengajaran
output
masih
lulusan
PPD
Bandung.
Masalah yang akan
ini:
diteliti
adalah
sebagai
berikut
11
1. Apakah benar
kemampuan profesional beberapa pendidik
PPD Bandung belum memadai?
2.
Kalau
memang benar
kemampuan
profesional
beberapa
pendidik PPD Bandung belum memadai mengapa demikian?
3. Bagaimana upaya Kepala PPD Bandung untuk mengembangkan
kemampuan profesional tenaga pendidiknya?
2, Fokus Penelitian
Dari Uraian di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai
fokus penelitian sebagai berikut : " Upaya-upaya apa dari
pejabat yang
berwenang
untuk
meningkatkan
kemampuan
profesional tenaga pendidik PPD Bandung serta dari
tenaga
pendidiknya sendiri dalam kurun waktu 1993/1998?"
Lebih Ianjut,
dapat dirinci
masalah
khusus
dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
(1) Dasar kebijaksanaan
perencanaan pengembangan
tenaga
pendidik di PPD Bandung, mencakup antara lain :
(a) Apa fungsi dan tujuan PPD Bandung?
(b) Apa yang
mendasari
perencanaan
serta
pengembangan
tenaga pendidik PPD Bandung?
(c) Peraturan perundang-undangan apa
waian
yang mendukung
program
di
bidang
kepega
pengembangan
tenaga
pendidik di PPD Bandung?
(2) Keadaan dan kinerja tenaga pendidik PPD Bandung
1994-1996, meliputi antara lain:
tahun
12
(a) Berapa jumlah komposisi dan rasio tenaga pendidik PPD
Bandung sekarang?
(b) Apa Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
atau melatih pendidik dari PPD Bandung sekarang?
(c) Bagaimana orientasi atau pandangan tenaga pendidik
PPD Bandung mengenai profesinya sebagai tenaga penga-
jar/pelatih suatu Diklat pegawai/Widyaiswara?
(d) Bagaimana performance/penampilan kerja tenaga pendi
dik
PPD
Bandung
dalam
melakukan
kegiatan
proses
belajar pembelajaran ?
(3)
Realisasi
peningkatan kemampuan
profesional
tenaga
pendidik selama tahun 1994 - 1996, antara lain :
(a) Apa saja bentuk
pengembangan
tenaga
pendidik yang
sudah ada, sedang dilaksanakan di PPD Bandung?
(b) Hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam
upaya
pengembangan kemampuan
profesional
tenaga
pendidik tersebut?
(c) Hal apa saja yang menjadi kendala dalam melaksanakan
program pengembangan tenaga pendidik?
(d) Upaya
apa saja yang dilaksanakan
pengembangan
tenaga
pendidik
agar
program
tersebut
dapat
terlaksana?
(4) Perencanaan pengembangan tenaga pendidik PPD Bandung
Tahun 1994 - 1998, mencakup antara lain :
13
(a)
Penemuan
dijadikan
apa
saja
bahan
yang
perlu
pertimbangan
pengembangan kemampuan
diperhatikan
dalam
profesional
dan
perencanaan
tenaga
pendidik
PPD Bandung di masa mendatang?
(b) Bagaimana
analisa
kebutuhan
tenaga
pendidik
PPD
Bandung di masa mendatang?
(c) Apa
yang
strategi
menjadi
tujuan
perencanaan
prioritas
sasaran
pengembangan
serta
kemampuan
profesional tenaga pendidik tersebut?
(d) Bentuk program
pengembangan
kemampuan
profesional
tenaga pendidik apa saja yang mungkin dikembangkan di
masa mendatang?
C.
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
1-
Maksud Penelitian
Maksud yang terkandung dalam
untuk memperoleh
tentang proses
gambaran/deskripsi
pengembangan
pendidik PPD Bandung
depan.
Berdasarkan
dikembangkan
dan
sekaligus
kemampuan
saran
dan
/
adalah
menganalisa
profesional
analisa
rekomendasi
pengembangan tenaga pendidik khususnya
latihan pada umumnya.
ini
kemungkinan-kemungkinan
gambaran
semacam
penelitian
dan
tenaga
di
masa
tersebut
bagi
akan
upaya
pendidikan
dan
14
2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah
untuk dapat menjawab masalah penelitian yang dikemukakan di
depan yaitu memperoleh gambaran tentang :
(a) Kemampuan profesional yang dikembangkan sebagai pendidik
di PPD Bandung yang semestinya dikuasai
oleh pendidik
tersebut.
(b) Kebijaksanaan Departemen Penerangan dan upaya Kepala PPD
Bandung dalam rangka mengembangkan kemampuan profesional
staf pendidik/pelatih sesuai dengan tuntutan tugas
dan
perkembangan Iptek serta pengembangan lembaga pendidikan
dan latihan pada umumnya.
3. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat :
(a) Menjadi masukan sumbangan pikiran bagi upaya
pening
katan kemampuan profesional tenaga pendidik khususnya
dan pengembangan PPD Bandung umumnya
sehingga
lebih meningkatkan produktivitas dan kualitas
mampu
output
PPD Bandung secara efektif dan efisien.
(b) Menjadi masukan bagi
para pengambil keputusan di
Departemen Penerangan yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan Pusdiklat Departemen Penerangan.
15
(c) Memberikan kontribusi
Lembaga
Pendidikan
member!
peluang
terhadap
Tenaga
bagi
para
pendidikan khususnya
Kependidikan
peneliti
melakukan penelitian replikatif
sekaligus
lain
untuk
(pengulangan)
maupun
penelitian eksplikatif (perluasan).
16
GAMBAR 1
KERANGKA BERPIKIR UPAYA PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK
PUSDIKLAT DEPPEN BANDUNG
LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN
PENDIDIK
YANG BERANEKA
UPAYA PENGEMBANGAN
KINERJA YANG
IDEAL
KEMAMPUAN
PROFE
SIONAL
TENAGA
RAGAM
1-
PENDIDIK :
Kinerja Pembelajaran/Petihan yang
profesional
1.
Penataran
2. Peixgembangari
KINERJA
Mandiri
PENDIDIK
YANG AKTUAL
2.
Produktivitas
Pendidikan
yang efektif
3. Applied Approach
4. Program Pasca
Saro ana/Akta
dan efisien
3. Terpenuhinya
Angka Kredit
Pendidik/
Menaaiar
IV
PROGRAM DIKLAT
SECARA BERENCANA
FAKTOR
PENGHAMBAT
DAN PENDUKUNG
DAN TERPATXJ
Widyaiswara
BAB
III
PROSEDUR PENELITIAN
A.
DATA YANG DIPERLUKAN
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada BAB I tentang
fokus penelitian, maka penelitian ini
perlu
sejumlah
data
yang dikembangkan berdasarkan permasalahan sebagaimana fokus
penelitian.
Data
yang
diperlukan
yang
berkaitan
dengan
permasalahan fokus penelitian adalah hal-hal sebagi berikut:
1)
Dasar
kebijaksanaan
perencanaan
pengembangan
tenaga
pendidik di PPD Bandung.
2) Keadaan dan perfomance tenaga pendidik PPD Bandung
tahun
1994-1996.
3)
Realisasi
peningkatan
kemampuan
profesional
tenaga
pendidik selama tahun 1994-1996.
4) Perencanaan
pengembangan
tenaga
pendidik
PPD
Bandung
tahun 1994-1998.
B.
Pemilihan
Sampel
Menurut
Nasution
kualitatif yang
memberikan
(1988)
bahwa
dalam
penelitian
dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat
informasi-
Sampel
dapat
berupa
:
peristiwa,
dengan
pemilihan
manusia, dan situasi yang diobservasi.
Pemilihan
informasi
dan
sampel
keragaman
disesuaikan
fenomena
(purposive). Pemilihan informan dari
tnewak i 1 i bebe rapa
80
yang
akan
responden
diteliti
yang
dapat
81
karakteristik dari
suatu
populasi
sesuai
dengan
kondisi
lingkungan sekolah-
Adapun pemilihan informan dalam teknik penelitian ini
dicari subyek yang benar-benar
memiliki
ciri-ciri
menguasai
spesifik
dan
permasalahan
terlibat
dalam
dan
proses
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu yang menjadi sampel penelitian adalah
para pendidik tetap PPD Bandung, Kepala PPD Bandung, Kasubag
TU PPD Bandung, Kepala Kanwil Deppen
Propinsi
Jawa
Barat,
Kepala Pusdiklat Deppen RI Jakarta.
Mengenai jumlah dan jenis sampel disajikan pada tabel
dibawah
ini
:
Tabel
4.1
JUMLAH SAMPEL PENELITIAN BERDASARKAN
*-*
3
JUMLAH
JABATAN
NO
1
KEDUDUKAN JABATAN
Pendidik/Widyaiswara
24
Kepala PPD Bandung
1
Kasubag TU PPD Bandung
1
4
Kepala Kanwil Deppen Propinsi Jawa Barat
5
Kepala Pusdiklat Deppen RI/Kepala Bidang
1
Penyelenggara Diklat
1
28
Jumlah
C.
Metoda Penelitian
Metoda yang digunakan
dalam
penelitian
ini
metoda Kualitatif atau deskriptif. Disebut Deskriptif
penelitian
adalah
sebab
82
ini sesuai
dengan
Winarno Surakhmad,
penelitian
deskriptif.
Dalam
hal
ini
( 1982:140 ) menyatakan :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah
yang ada pada masa sekarang,
pada masalahmasalah aktual.
2.
data
yang
dikumpulkan
mula-mula
disusun,
dijelaskan dan kemudian dianalisa
(karena
itu
metoda ini sering pula metoda analitik).
Bagian dari metoda deskriptif ini adalah studi kasus.
Kasus dapat terbatas pada satu
orang,
satu
lembaga,
keluarga, satu peristiwa, satu desa, ataupun
manusia, dan kelompok objek
Iain-lain
satu
(Winarno
satu
kelompok
Surakhmad,
1982:141-143).
Dalam upaya mendeskripsxkan dan memberi
mendalam,
pada
penelitian.
ini
makna
digunakan
lebih
pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif ini, tidak berangkat
dari
hipotesis dan teori untuk diuji. Tetapi peneliti langsung ke
lapangan untuk
mengumpulkan
data
yang
relevan,
kemudian
data tersebut diberi makna. Sementara itu Nasution (1992:43)
mengemukakan: " Dalam penelitian kualitatif
peneliti
langsung mengumpulkan data dalam situasi yang
harus
sesungguhnya.
Oleh sebab itu ia harus turun sendiri ke lapangan.
No entry,
no research".
Penelitian
kualitatif
yang
(1982:27-30),
ini
mengacu
dikemukakan
yaitu
(1)
pula
oleh
pada
Bogdan
penelitian
penelitian
dan
kualitatif
Biklen,
memiliki
setting alamiah sebagai sumber data langsung, dan sipeneliti
adalah instrumen kunci; (2) penelitian
kualitatif
bersifat
83
deskriptif;
proses,
(3) penelitian kualitatif lebih menekankan
bukan.
pada
hasil;
(4)
penelitian
pada
kualitatif
cenderung raenganalxsis data secara induktif; dan
(5)
merupakan
penelitian
perhatian
utama
dalam
pendekatan
makna
kualitatif.
Sisi yang sama Moleong
dalam
Metodologi
Penelitian
(a)
penelitian
kualitatif
Kualitatif (1989 : 4-9) yaitu :
mempunyai
sebagai
latar
alat
alamiah
atau
memungkinkan
(natural
instrumen
adaptabilitas,
seting),
penelitian
(c)
(b)
manusia
sehingga
lebih
menggunakan
metode
kualitatif, (d) analisa data secara induktif, (e) teori dari
dasar (grounded theory) melalui
(f) laporan bersifat
deskriptif
analisis
induktif,
(pengembangan)
mementingkan proses dari pada hasil,
ditentukan oleh fokus penelitian,
secara
(g)
lebih
(h) adanya "batas" yang
(pendidikan)
kriteria khusus untuk keabsahan data,
(j)
(i)
disain
sementara, (k) hasil penelitian dirundingkan dan
adanya
bersifat
disepakati
bersama.
Mengacu pada metoda penelitian tersebut
dalam
rangka
memenuhi
jawaban
penelitian
beberapa metoda penelitian yang langsung
diatas
ini
maka
ditempuh
dilaksanakan
oleh
peneliti berupa :
1)
Studi
dukomentasi/perpustakaan
perencanaan
dan
peningkatan kemampuan
kebijaksanaan
profesional
tenaga
pendidik dan keadaan tenaga pendidik PPD Bandung.
2) Wawancara dan observasi lapangan
untuk
mengetahui
data
84
keadaan
dan
performance
kemampuan
profesional
tenaga
pendidik PPD Bandung.
3)
Wawancara
dan
diskusi
tentang
realisasi
kemampuan profesional tenaga pendidik PPD
peningkatan
Bandung
kurun
personil
yang
waktu 1994-1996.
D.
Sumber Data
a.
Data Primer
Yang
menjadi
data
primer
adalah
langsung berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan
kemampuan
profesional pendidik pengelola kegiatan belajar pembelajaran
yaitu Kepala PPD Bandung, Kasubag TU PPD
Deppen Jawa
Barat,
para
Bandung,
pendidik, • dan
Kepala
Kakanwil
Pusdiklat
Deppen RI Jakarta.
b.
Data Sekunder
Data sekunder akan diperoleh dari dokumentasi seperti
:
Surat
Keputusan
pendidikan,
persiapan
Menteri
pelaksanaan
mengajar
Penerangan,
pembinaan,
Widyaiswara
arsip-arsip
program
serta
data
pembinaan,
dokumen
lain
yang
berkaitan dengan penelitian sebagai pendukung data primer.
E. Pengolahan Data
Adapun
Bogdan
(1982
kualitatif
pemilihan
pengolahan
:
yakni
27-29)
data
berpedoman
pengolahan
data
pada
secara
:
1. Sumber data diperoleh secara langsung oleh peneliti.
2. Data diharapkan secara deskriptif.
85
3. Penekanan
diletakkan
pada
proses
dan
kemungkinan-
kemungkinan4. Dilakukan lebih bersifat induktif dan
5. Kebermaknaan sumber data tafsiran peneliti.
Penafsiran terhadap itulah atau keterangan-keterangan
yang ada dijadikan hasil
penelitian,
yang
dirujuk
dengan
pendapat/acuan lain.
F. Tahap-Iahap
Pelaksanaan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri dari :
a- Tahap Orientasi
Pada tahap ini peneliti melakukan
:
(1) Pendekatan terhadap PPD Bandung yang dijadikan lokasi
penelitian pada
untuk
bulan
memperoleh
Januari
gambaran
yang
keadaan lokasi serta pemilihan
untuk
memperoleh
informan
1996
dengan
penting
sampel
yang
yang
tepat.
dikonsultasikan dengan pembimbing dan
tujuan
tentang
memadai
Kemudian
jurusan
Adpen
PPS IKIP Bandung.
(2)
Melakukan
pengkajian
bacaan-bacaan
yang
terhadap
berhubungan
sumber-sumber
dengan
masalah
penelitian.
(3) Peneliti melakukan wawancara awal dengan
kepala
PPD
Bandung dan Kakanwil Deppen Propinsi Jawa Barat untuk
memperoleh
informasi
yang
bersifat
umum
kegiatan pelaksanaan pembinaan kemempuan
pendidik dalam manajemen diklat.
tentang
profesional
86
b. Tahap Eksplorasi
Pada tahap ini peneliti melakukan :
(1) Mengadakan wawancara secara
PPD Bandung
dan
berpartisipasi
kemampuan
Kakanwil
aktif
profesional
intensif
Deppen
dalam
dengan
Jawa
Barat
pelaksanaan
pendidik
PPD
Kepala
yang
pembinaan
Bandung
dalam
kegiatan diklat.
(2) Mengadakan wawancara dengan Ka. Pusdiklat
Jakarta
tentang
upaya
Deppen
peningkatan
di
kemampuan
profesional tenaga pendidik di lingkungannya.
(3) Melakukan observasi (non—partisipant) dalam
kegiatan pelaksanaan pembinaan kemampuan
berbagai
profesional
pendidik dalam manajemen kegiatan diklat.
c. Tahap Membercheck
Tahap
ini peneliti membuat laporan tertulis pada
setiap
berakhirnya wawancara dan observasi selama bulan Juni dan
Juli
1996
untuk
menilai
kembali
tentang informasi yang diberikan dan
kesesuaian/kebenaran
meminta
penjelasan
informasi baru apabila dirasa perlu.
G. Rencana Mencapai Tingkat Kepercayaan
Tingkat
dengan
Kepercayaan
memperhatikan
dalam
penelitian
ini
persyaratan-persyaratan
didapat
sebagai
berikut:
a.
Kredibilitas
Melakukan observasi dalam waktu yang
memadai
secara
87
kronologis kemudian melakukan triaxiggulasi, serta mengadakan
diskusi dengan teman, membercheck dan referensi .
b.
Transferabilitas
Transferabilitas dicapai dengan
melakukan
deskripsi
data yang disusun rinci dari hasil penelitian.
c.
Dependabilitas
Dependabilitas yaitu melakukan audiens
pembimbing
induktif.
berdasarkan
data
mentah
hasil
dengan
analisis
dosen
dan
B
A
B
V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
KESIMPULAN
Mengacu pada hasil
serta
kajian
temuan
teoritis
dan
penelitian
empiris
dan
yang
pembahasan
relevan,
dapat
diangkat beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini dipresentasikan
sejalan dengan fokus penelitian yang disajikan dalam bab
I,
yang selengkapnya sebagaimana sajian dibawah ini.
PPD Bandung sebagai salah satu penyelenggara pendidikan
kedinasan merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan
nasional sebagaimana diatur
dengan
Undang-undang
nomor
2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan
dan
pelatihan
serta pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik PPD
Bandung
didasarkan
atas
beberapa
peraturan
perundang-
undangan antara lain :
1) Surat Keputusan Menteri Penerangan
RI
Nomor
98
B/KEP/
MENPEN/1979 tentang Susunan Organisasi Pendidikan Pegawai
Deppen di Daerah ( Medan, Bandung, Palembang,
Yogyakarta
dan Ujung Pandang );
2)
Undang-undang
RI
Nomor
8
tahun
1974
tentang
Pokok
Kepegawaian;
3)
Surat
Edaran
Bersama
31/SE/1985 dan Nomor
Kepala
BAKN
dan
246/Seklan/XI1/1985
LAN
tentang
Nonmor
Angka
Kredit Widyaiswara;
4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 14/1984; PP
1 •' *>
Nomor
15/1994
143
dan PP Nomor 16/1994;
5) Surat Keputusan Menteri Penerangan RI
Menpen/1995 tentang
Pedoman
Nomor
: 242/KEP/
Penyelenggaraan
Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Deppen.
PPD
latihan
Negeri
Bandung
bagi
Sipil
berfungsi
karyawan
melaksanakan
Deppen
untuk terwujudnya
yang penuh kesetiaan dan
Pancasila dan UUD 1945,
pendidikan
negara,
Pegawai
ketaatan
pemerintah
dan
kepada
serta
bersatu
padu, bermental baik, berwibawa, kuat, berdaya guna
bersih,
berkualitas tinggi, sadar akan tanggung jawab sebagai
unsur
aparatur negara dan abdi masyarakat.
Tenaga Pendidik
terdiri dari 3
di
orang
PPD Bandung
berjumlah 24
sebagai widyaiswara,
pendidik tenaga bantuan Pejabat Struktural
Jawa Barat dan Unit Pelaksana Tehnis
dan
21
Kanwil
Departemen
orang
orang
Propinsi
Penerangan
yang ada di Jawa Barat-
Latar
belakang
pendidikan
para
pendidik,
bagian
terbesar adalah berpendidikan sarjana dari pelbagai disiplin
ilmu, dan sebagian kecil sarjana muda serta hampir tidak ada
yang berpendidikan Strata dua/Pasca Sarjana.
Pihak Departemen Penerangan
terbuka kepada pejabat struktural
member!
dan
kesempatan
fungsional
pintu
termasuk
pendidik/widyaiswara untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi baik dalam negeri
maupun
luar
terdapat
122
negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dari Sepuluh macam diklat di PPD Bandung
144
mata
pelajaran
terdapat
12
inti,
macam
sedangkan
untuk
pelajaran
dan
dan
bila
pelajaran
mata
bila
inti
pelajaran
diambil
diambil
rata-rata
setiap
kali
maka
diklat,
dasar
terdapat
38
rata-rata
terdapat
4
mata
macam
pelajaran dasar setiap kali diklat. Kalau dijumlahkan antara
mata pelajaran inti dan nata pelajaran
kali
penye lenggaraan
diklat,
maka
dasar
dalam
berjumlah
setiap
16
mata
pelajaran dengan demikian rasio pendidik/widyaiswara di
Bandung
adalah
16
orang
dengan
kualifikasi
PPD
pendidikan
sarjana.
Mengenai motivasi pendidik PPD Bandung terhadap profesi
pendidik bagian
menunjukan
terbesar
motivasi
menurut
yang
tinggi
kemampuan profesionalnya,
dan
mereka
relatif
yang
motivasinya
hasil
penelitian
untuk
hanya
mengembangkan
sebagian
cukup
telah
kecil
rendah.
Hal
disebabkan masih baru mendapat tugas sebagai pendidik
diklat,
disamping
melaksanakan
tugas
pokoknya
dari
ini
dalam
sebagai
pejabat struktural.
Kinerja
seorang
pendidik
/
performance
teaching merupakan wujud nyata dari kegiatan proses
pembelajaran
Kinerja
atau
pendidik
proses
yartg
pendidikan
profesional
dan
adalah
pengetahuan
pembelajaran
dan
(the
keterampilan
subject
yakni
component),
belajar
pelatihan.
nserupakan :
aroma perilaku yang tengah ditampilkan dalam proses
pembelajaran yang merupakan totalitas dari
of
belajar
penguasaan
penguasaan
penguasaan
ilmu
bahan
dan
145
penghayatan atas
profesional
tentang
landasan
dan
compenent),
teknik
component)
dan
wawasan
penguasaan
methoda
kependidikan
proses
pembelajaran
pembelajaran
(the
penguasaan penyesuaian diri yang
process
kreatif
penampilan belajar pembelajaran yang positif untuk
tujuan
sikap
pendidikan
yang
pendidik,
(the
positif
disertai
adjustment
terhadap
pula
component)
keseluruhan
penampilan
yang
sikap
seyogyanya
kearah
mencapai
penampilan
tugas
sebagai
yang
terhadap keseluruhan tugas sebagai pendidik,
penampilan nilai-nilai,
(the
positif
disertai
pula
dimiliki
oleh
seorang pendidik sekaligus sebagai panutan dan teladan
peserta didik ( the attitude component ) dengan baik;
bagi
namun
dalam komponen profesional ( landasan/wawasan kependidian
dan
komponen
proses
(
teknik
dan
metoda
)
pembelajaran)
sebagian besar masih relatif belum memadai
Komponen profesional dan komponen proses merupakan
penting
untuk
dapat
terwujudnya
profesional dari seorang pendidik;
yang
rasional
kemampuan
untuk
yang
disertai
mencapai
atau
kinerja
merupakan
pemilikan
tujuan
hal
yang
kinerja
pengetahuan
pendidikan
yang
dan
telah
ditentukan.
Pengembangan kemampuan profesional bagi
para
PPD Bandung tahun 1994-1996 telah dilaksanakan
PPD Bandung bekerjasama dengan Pusdiklat Deppen
serta deriga
instansi
terkait.
oleh
RI
pendidik
kepala
Jakarta
146
Bentuk
berikut
pengembangan
tersebut
antara
lain
sebagai
:
1. Penataran/Kursus-Kursus
Penataran Training of Trainer yang diikuti oleh
3
widyaiswara di Pusdiklat Deppen RI Jakarta yang
meliputi
TOT Dasar -Dasar
Kerja
Terpadu,
Negara,
Simulasi
Kewidyaiswaraan,
Perencanaan Peningkatan Kinerja,
Pola
Bela
orang
Kepemimpinan, Pengembangan Kemampuan Managerial, Dinamika
Kelompok,
Teknik
Penulisan
Ilmiah,
Manajemen
Skill
Seminar, dan TOT Penyusunan Modul. Dalam pada
itu untuk
sebagian pendidik yang berasal
struktural
telah
mengikuti
seperti
dari
penataran/kursus
Sepala/ADUM,
pejabat
jabatan
Sepadya/SPAMA
namun belum memperoleh kesempatan
dan
struktural
Sespa/SPAMEN,
mengikuti
TOT
karena
keterbatasan dana.
2. Applied Approach/Program Pendekatan Terapan
Program Pendekatan Terapan
oleh Kepala
dilakukan
PPD Bandung
atau
melalui
widyaiswara
bimbingan
yang
lebih
tinggi pangkat jabatannya kepada para pendidik lain dalam
meningkatkan
penguasaan
materi
pelajaran
teknis proses pembelajaran yang waktu
dan
hal-hal
penyelenggaraannya
umumnya sebelum melaksanakan tugas mengajar dan melatih.
3. Pengembangan Mandiri ( Self Instruction )
Pengembangan
mandiri
telah
pendidik, melalui kegiatan
dilaksanakan
seminar,
diskusi,
oleh
para
sarasehan
dan membaca buku/majalah ilmiah. Pengembangan mandiri ini
147
banyak
berkaitan
dengan
Penataran P4 Terpadu,
materi
Ketahanan
Demokrasi, Peningkatan Otonomi
pelajaran
Nasional,
Daerah
misalnya
Perkembangan
Tingkat
makin nyata dan bertanggung jawab; sementara
II
yang
itu kajian
untuk peningkatan wawasan kependidikan kuantitasnya masih
relatif rendah.
4. Program Pasca Sarjana/Akta Mengajar IV dan V
Angka
partisipasi
mningkatkan
strata 1 dan 2 menunjukkan
ternyata baru
jenjang pendidikan
angka
ada seorang
yang
yang
ke
masih
rendah,
menyelesaikan
jenjang
strata I kependidikan dan seorang strata II/master
dalam
ilmu komunikasi di Amerika Serikat.
Pihak Departemen Penerangan telah membuka
untuk melanjutkan ke jenjang
negeri maupun luar
negeri.
yang
lebih
Terbatasnya
pintu
tinggi
study
disebabkan berbagai kendala, misalnya Departemen
lebar
di
dalam
Ianjut
ini
Penerangan
pada kurun waktu 1993-1996 belum menyediakan kembali
dana
tugas belajar ke Perguruan Tinggi
para
aparatnya;
sementara study
dalam
Ianjut
negeri
luar
bagi
negeri
banyak
terbentur pada kemampuan berbahasa Inggris yang harus
testing Toefl dengan skor 560
serta pembatasan
tidak boleh lebih dari 35 tahun. Dalam pada itu
lulus
usia
yang
kerja
sama
antara PPD Bandung dengan Perguruan Tinggi Negeri di Bandung
dalam
upaya-upaya
pengembangan
kemampuan
profesional
pendidik khususnya program strata 2 dan akta mengajar IV dan
V selama ini belum mencuat kepermukaan.
148
Perencaan pengembangan kemampuan
profesional
tenaga
pendidik PPD Bandung dalam fcixrun waktu 1994-1996 masih
ber
sifat temporer menunggu
dari
kesempatan
Pusdiklat Deppen Jakarta ataupun
penawaran
undangan
diklat
penataran,
dis
Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan tenaga
pen
kusi, seminar dari instansi lain.
didik
untuk
jangka
pendek,
jangka
raenengah
dan
jangka
panjang khususnya d«l««» kompetensi komponen profesional
dan
komponen proses belajar pembelajaran belum
ini
matang
hal
disebabkan terbatasnya dana di PPD Bandung-
Pengembangan
kebutuhan
yang
berencana
dan
tersebut
mendesak
dirasakan
untuk
dapat
berkesinambungan
serta
sebagai
dipecahkan
terpadu
suatu
secara
di
PPD
BandungB-
REKOMENDASI
Implikasi
penelitian,
penulis
kiranya dapat
penyusunan
lebih
dapat
dijadikan
rencana
Ianjut
dan
dari
hasil
roenyampaikan
masukan
bahan
pelaksanaan
kemampuan prfesional tenaga pendidik
rekomendasi
yang
pertimbangan
bagi
program
PPD
kesimpulan
pengembangan
Bandung
di
masa
datang sebagaimana uraian berikut ini :
Pengembangan kemampuan profesional pendidik merupakan
ranah
administrasi
Pendidikan
dalam
aspek
administrasi
149
personal sebagai upaya menyelaraskan dan mengantisipasi
tuntutan pekerjaan dimasa depan.
Pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik
PPD Bandung perlu terus ditingkatkan baik kuantitas maupun
kualitasnya dengan pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
1.
Program pengembangan
kemampuan
profesional
tenaga
pendidik perlu disusun secara terencana dan terpadu oleh
unsur tenaga pendidik dan administrator PPD serta pejabat
pembina Diklat Deppen baik untuk jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang dengan
dukungan sarana
dan prasarana serta dana yang memadai yang dikelola oleh
tim pelatih dan nara sumber yang profesional.
2. Program tersebut direncakan berdasarkan hasil penilaian
kinerja serta dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan
penyelenggaraan pelatihan.
3. Program pengembangan tersebut dapat ditempuh melalui
penataran/kursus, Applied Approach / program pendekatan
terapan,
pengembangan mandiri/ self instruction
dan
program Pasca Sarjana/ Program akta mengajar IV dan V.
A.
Khusus untuk meningkatkan kemampuan
(Landasan / Wawasan
Kependidikan)
dan
profesional
komponen
proses
(teknik dan metoda pembelajaran) dari kompetensi pendidik
sebaiknya dilaksanakan penataran/bimbingan intern oleh
150
PPD Bandung sendiri yang meliputi :
1). Penguasaan landasan kependidikan
2). Mengelola program belajar pembelajaran
3). Mengelola kelas
4). Menggunakan media/sumber
5). Mengelola instruksi belajar dan
6). Menilai prestasi
peserta
diklat
untuk
keperluan
diklat.
Mengenai rancangan
penat^iran/bimbingan tersebut
diatas
sebagaimana terlampir.
5.
Kepada
para
motivasinya
pendidik
terutama
hendaknya
kepada
terus
ditingkatkan
pendidik
yunior
untuk
terwujudnya proses pendidikan yang efektif.
6. Penambahan tenaga
pendidik/widyaiswara
merupakan suatu kebutuhan yang mendesak
pelajaran dasar dan
inti
yang
sudah
di
PPD
Bandung
untuk menangani
tidak
tertangani
oleh pendidik yang sudah ada.
7. Pihak Departemen Penerangan Pusat diharapkan
anggaran khusus untuk peningkatan
kemampuan
pendidik
dana
di
daerah
termasuk
menyediakan
profesional
untuk
bantuan
melanjutkan pendidikan ke program Pasca Sarjana atau akta
mengajar IV/V bagi pendidik yang berprestasi tinggi.
8. Kerjasama
atau
koordinasi
antara
Perguruan Tinggi Negeri, khususnya
disamping dengan LAN, kiranya dapat
mendatang.
PPD Bandung
lembaga
dengan
kependidikan
dikembangkan
dimasa
151
Pendekatan-pendekatan tersebut kiranya merupakan solusi
yang diharapkan mampu meningkatkan kualifikasi pendidik yang
profesional yang pada gilirannya diharapkan akan mampu
meningkatkan
produktifitas,
efektifitas
pula
serta
efisiensi
hasil
penelitian
pendidikan di PPD Bandung dimasa mendatang.
Demikian beberapa rekomendasi masukan
yang dapat dikemukan. Semoga dapat
peningkatan kemampuan profesional
membawa
tenaga
manfaat
pendidik
kearah
di
PPD
Bandung yang lebih baik dan berkesinabungan di masa depan.
152
PENATARAN/BIMBINQAN KEMAMPUAN PBOPFESIONAL PENDIDIK
NO
KOMPONEN
KOMPETENSI
PENDEKATAN
PETATAR/PEMBIMBINQ
dasan kependi
Mempelajari konsep dan masalah Klasikal for
mal
diklat dengan sudut tinjauan
sosiologis.filosofis, histori8,
Pusdiklat Deppen Ja
karta, LAN, IKIP,
Widyaiswara senior
dikan
dan psikologis
Komponen pro
Merumuskan tujuan instruksional Klasikal for
Pusdiklat Deppen Ja
ses/menge lo la
program bela
jar mengajar
Mengenai dan dapat menggunakan
karta, LAN, IKIP,
Widyaiswara senior
Komponen pro
fesional/lan
ASPEK-ASPEK YANG DIBINA
mal
metoda mengajar
Memilih dan menyusun prosedur
instruksional yang tepat
Melaksanakan program belajar
mengajar dan berlatih
Mengenai kemampuan entry
behaviour peserta diklat
Mengelola ke
Mengatur tata ruang kelas untuk Individal in
las
diklat
Widyaiswara senior
TENAGA PENDIDIK
PADA LEMBAGA
PENDIDIKAN DAN LATIHAN PEGAWAI DEPARTEMEN PENERANGAN
DAERAH BANDUNG
TESIS
Diajukan Kepada Panitia Ujian Promosi
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat
Memperoleh Gelar Magister llmu Pendidikan
Oleh
Nama
Jurusan
NIM
: ADJAT SUDRADJAT
:
:
ADPEN
9232011
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1997
DISETUJUI
DAN
DISAHKAN
OT.TvH
FEMBIMBING
PEMBIMBING
I
(A-^
(
FROF.DR.H.ENGKOSWARA.M.Ed.)
NIP:
1302O371O
PEMBIMBING
(
II
DR.H.ABIN SYAMStJDIN MAKMUN,
NIP
MA.)
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN DARI PEMBIMBING
-
KATA PENGANTAR
-
-
X
-
-
--"
1X
ABSTRAK
XV
DAFTAR ISI
-
DAFTAR TABEL
V11
-
x
DAFTAR GAMBAR
BAB I
-
PENDAHULUAN
xl
-
L
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian _
C. Maksud dan Tuonan
BAB II
Tinoauan Pustaka
-
-
1
10
13
-
i7
A. TINJAUAN TEORITIS UPAYA PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN PROFSIONAL TENAGA PENDIDIK
PPD BANDUNG
17
1. Pengembangan Kemampuan Profesional Tenaga
Pendidik Merupakan
Ranah
Bxdang
Kaoxan
Adminxstrasx Pendidikan
i7
2- Pengertxan Profesx, Profesional dan
Profesionalisasi
23
3. Perlunya Peningkatan Kemampuan Profesional
Tenaga Pendidik PPD Bandung
33
4. Pentingnya Pengelolaan Pengembangan Kemam
puan Profesional Tenaga Pendidik PPD
Bandung
-
b0
a. Lembaga Pendidikan adalah sxstem
sosial
b. Beberupa Hambatan Kualxtas dan Efek-
tivitas Pendidikan
c. Administrator
Pendidikan
Perlu
Merencanakan Pengembangan Tenaga
vxx
50
53
Pendidik
-
54
d. Bentuk-bentuk Pengembangan Tenaga
Pendidik
59
e. Proses Pendidikan Pelatihan Pengembangan
Kemampuan Tenaga Pendidik
61
B. TINJAUAN EMPIRIS UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK
BAB III
75
PROSEDUR PENELITIAN
8°
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
8°
8°
81
84
84
85
86
DATA YANG DIPERLUKAN
PEMILIBAN SAMPEL
METODA PENELITIAN
SUMBER DATA
PENGOLAHAN DATA
PELAKSANAAN TAHAP-TAHAP PENELITIAN
RENCANA MENCAPAI TINGKAT KEPERCAYAAN
BAB IV : BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. BASIL PENELITIAN
S8
88
1. DASAR KEBIJAKSANAAN PERENCANAAN PENGEM
BANGAN TENAGA PENDIDIK DI PPD BANDUNG .-
88
2. KEADAAN TENAGA PENDIDIK PPD BANDUNG
TAHUN 1994-1996
a. Komposisi dan Rasio Tsnaga Pendidik
PPD Bandung
94
S4
b. Latar Belakang Pendidik dan Pengalaman
Mendidik Para Pendidik
98
c. Orientasi Tenaga Pendidik PPD Bandung
Terhadap Profesi Pendidik
d. Kineroa/Performance Tenaga Pendidik ..
86
99
3. REALISASI PENINGKATAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK PPD BANDUNG
TAHUN 1994-1996
10°
a. Bentuk-bentuk Pengembangan Kemampuan
Profesional
10°
b. Faktor Pendukung Pengembangan
Kemampuan Profesional Pendidik ---viii
103
c. Faktor Penghambat Peningkatan
Kemampuan Profesional Pendidik
4. PERENCANAAN PENGEMBANGAN
104
KEMAMPUAN
PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK PPD
BANDUNG
105
B. PEMBAHASAN
106
1. Dasar Kebioaksanaan Perencanaan
Pengembangan Kemampuan Profesional
106
2. Keadaan Tenaga Pendidik PPD Bandung
Tahun 1994-1996
-
a. Keadaan dan Rasio Tenaga Pendidik
108
108
b. Latar Belakang Pendidikan Pengalaman
Melatih Para Pendidik PFD Bandung
111
c. Orientasi Tenaga Pendidik PPD Bandung
Terhadap Profesi Pendidik
113
d. Kinerja/Performance Tenaga Pendidik .. 116
3. Realisasi Peningkatan Kemampuan
Profesional Tenaga Pendidik PPD Bandung
tahun 1994-1996
-
123
a. Bentuk-bentuk Pengembangan Kemampuan
Profesional
-
123
b. Faktor Pendukung Pengembangan
Kemampuan Profesional Pendidik
132
c. Faktor Penghambat Upaya Peningkatan
Kemampuan Profesional Pendidik
133
4. Perencanaan Pengembangan Kemampuan
Profesional Tenaga Pendidik PPD Bandung
BAB V
: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
134
142
A. KESIMPULAN
142
B. REKOMENDASI
I48
DAFTAR PUSTAKA
154
LAMPIRAN
159
xx
Daftar Tabel
Hal
1. Tabel 3.1 : Sampel Penelitian berdasarkan
kedudukan oabatan
81
2. Tabel 4.1 : Jenoang Pangkat/Jabatan
Widyaiswara
92
3. Tabel 4.2 ; Keadaan Tenaga. Pendidik PPD Bandung
Tahun 1994 -1996
95
4. Tabel 4.3 : Jenis Diklat PPD Bandung 1994/1995
9G
5. Tabel 4.4 : Latar Belakang Pendidikan Formal Para
Pendidik PPD Bandung
xx
--
97
DAFTAR GAMBAR
halaman
GAMBAR 1 : Kerangka Berpikir Upaya Pengembangan
Kemampuan Profesional Tenaga Pendidik
Pusdiklat Deppen Bandung
16
GAMBAR 2 r Pola Dasar Pendidikan Secara Mikro
20
GAMBAR 3 : Bagan Graphic Representation Of A
Profesional Teaching Competency
-
40
GAMBAR 4 : Model Dasar Sistem Sosxal Lembaga
Pendidikan
--
GAMBAR 5 ; The Training Process
53
62
GAMBAR 6 : A Model For Performance Improvement
Through People
115
GAMBAR 7 ; Concepts Of Personnel Development
136
GAMBAR 8 : Development of Prsonnel
139
-
oa
Vnt5
^
IKIP
ABSTRAK
Tesis
ini
berjudul
Profesional Tenaga
Latihan
Upaya
Pendidik
Pendidikan
Pengembangan
Pada
Pegawai
Lembaga
Departemen
Bandung. Fokus penelitiannya adalah :
pejabat
yang
berwenang
untuk
Pendidikan
Penerangan
Upaya-upaya
serta
pendidiknya sendiri dalam kurun waktu 1993-1998?
yang dibahas berkaitan dengan fokus
Dasar
kebiaaksanaan
pendidik ; (2)
pendidik
Keadaan
selama
peningkatan
kemampuan
perencanaan
1994
-
1996
profesional
dari
tenaga
Adapun hal
meliputi
(3>
tenaga
:
tenaga
(kineroa)
;
dari
kemampuan
pengembangan
performance
dan
tahun
penelitian
dan
Daerah
apa
meningkatkan
profesional tenaga pendidik PPD Bandung
Nomor 14
tanggal 10 April
1994
RI
telah
tahun
1994
tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Dalam konsideran
PP
tersebut
point c menyatakan :
bahwa untuk meningkatkan
mutu
profesionalisme,
pengabdian, kesetiaan dan pengembangan wawasan
serta pembinaan karier Pegawai Negeri
Sxpil
diperlukan pendidikan
dan
pelatihan
Pegawai Negeri Sipil Lebih tandas lagi
pemerintah
jabatan
menyatakan
bahwa
pendidikan dan latihan sangat penting bagi seseorang untuk
dapat diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional. Hal
tersebut ditandaskan dalam PP
Nomor
14 Tahun
1994
dalam
penjelasan pasal 3 yang berbunyi :
Seseorang Pegawai
Negeri
Sipil
hanya
dapat
diangkat dalam jabatan tertentu setelah memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan jabatan
tersebut.
Salah
satu
persyaratan
adalah
telah mengikuti dan lulus pendidikan dan latihan
sesuai dengan jabatan yang akan dipangkunya .
Kaitannya dengan itu
sebagai
salah satu
unsur
ditingkatkan prestasi
kerja
dan
pegawai
aparatur
dan
melalui
pendidikan
pegawai
Departemen Penerangan
komunikasi pembangunan
menumbuhkan
Departemen
Dengan
dalam
dan komunikasi
partisipasi
pemerintah
kemampuan
latihan.
masyarakat
Penerangan
perlu
profesionalnya
upaya
itu
melaksanakan
maka
tugas
sosial
akan
mampu
dalam
pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara-
Tantangan
pegawai
yang
profesional
dalam
era
globalisasi dewasa ini adalah hal yang mutlak dilaksanakan
seperti dikemukakan oleh Presiden RI pada hari Wisuda
STPDN
tahun 1992 di Bandung berikut ini :
Tugas
pemerintahan pada negara manapun adalah
tugas yang rumit yang meminta perhatian yang besar
dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Tugas ini memerlukan profesionalisme yang tinggi,
tugas tadi bertambah rumit lagi, karena dewasa ini
dunia sedang memasuki era globalisasi yang membawa
sejumlah masalah-masalah baru yang mendasar (Deppen
1994 : 3).
Dalam era globalisasi dan informasi
di
tengah-tegah
gerak dinamika pembangunan jangka panjang tahap ke
penerangan berperan sebagai wahana motivasi,
edukasi bagi masyarakat serta wahana
counter
terhadap roda pemerintahan dan pembangunan.
lain hakekat
kegatan
penerangan
ini
persuasi,
isue
Dalam
pemerintah
II
negatif
ungkapan
adalah
merubah sikap perilaku manusia kearah kondisi yang
untuk
kondusif
terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Hal
sebagaimana makna yang dapa disimak dari batasan
ini
penerangan
(Deppen , 1994:3) berikut ini :
Penerangan adalah kegiatan komunikasi berisi
keterangan-keterangan (resmi) atau kebijaksanaan
yang disertai pesan atau anjuran dengan maksud
menjelaskan, mendidik,
dan
mempengaruhi
atau
mengajak agar penerima pesan (audience) bersedxa
untuk bersikap dan
bertindak
sesuai
harapan
komunikator (juru penerangan).
Dengan
mengacu
pada batasan
di
atas maka
dikatakan bahwa kegiatan penerangan merupakan pula
dapat
kegiatan
4
pendidikan, karena pendidikan merupakan
untuk
membawa
manusia
kearah
suatu
kedewasaan
upaya
sadar
dalam
sxsi
individualitas, sosiolitas, moralitas dan personalitas
dari
manusia tersebut- Konotasi pendidikan
diarahkan
pada
diungkapkan
oleh
perubahan tingkah
laku
ini
yang
sebagai mama
Brookover dalam A Sociology Of Education yang
dikutif
oleh
M. Rival ( 1981:2 ) berikut ini :
Pendidikan
adalah
lisaha-usaha
perkembangaxi dan. penxbahaxi
dalam
rangka
laku
maxnxsia.
tingkah
Pendidikan mencakup xtsaha xaxtruk meneruskan atau.
memindahkan kepada yang
masih
muda
berbagai
keterampilan, kepercayaan, sikap dan segi-segi lain
dari tingkah laku yang
tidak
mereka.
miliki
sebelumnya- Pada golongan yang lebih tua nsaha ini
mencakup pemfoaharuan berbagai pikiran, kepercayaan
dan keterampilan.
Berdasarkan
uraian
di
atas
dapat
kesimpulan bahwa penerangan merupakan
maka dengan
sendirinya
para
Juru
ditarik
kegiatan
Penerang
suatu
pendidikan,
adalah
dapat
dikatakan pula sebagai pendidik masyarakat.
Aparat
penerangan
sebagai
pendidik
maka
dengan
sendirinya harus senantiasa ditingkatkan kemampuan profesio-
nalnya dibidang komunikasi
pembangunan
dan latihan yang
pula
otomatis
para
melalui
pendidikan
pendidik/widyaiswara
Pusdiklat Deppen harus memiliki kualifikasi profesional.
Upaya
Departemen
pengembangan kemampuan
Penerangan
di
Jawa
Profesional
Barat
pegawai
dilaksanakan
oleh
Pendidikan dan Pegawai Deppen (PPD) Bandung.
Dalam Surat Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 98
5
B/KEP/Menpen/1989, tentang Susunan Organisasi dan tata kerja
Pendidikan Pegawai Deppen di daerah
Palembang, Yogyakarta dan Ujung
(Medan,
Pandang)
Bandung,
pasal
2
menyatakan:
Pendidikan Pegawai Departemen Penerangan
di
Daerah mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
latihan
pegawai
di
lingkungan
Departemen
Penerangan di daerah.
Selanjutnya pasal 6 Keputusan Menteri Penerangan RI
Nomor 98 B/KEP/Menpen/1979 menyatakan :
(1) Staf pengajar mempunyai
tugas mengajar
dan
melatih pegawai baik teori maupun praktek;
(2) Staf pengajar terdiri dari pejabat teknis di
lingkungan Departemen Penerangan atau pejabat
dari instansi lain _
Proses pendidikan, pengajaran dan latihan di PPD
Bandung dilaksanakan oleh Widyaiswara dan pejabat teknis di
lingkungan Departemen Penerangan. Mengenai Widyaiswara
menurut Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dan
Ketua Lembaga Administrasi Negara (1985 : 3) :
Widyaiswara
adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas mendidik, mengajar dan atau melatih
secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada unit
pendidikan
dan
latihan
(Diklat)
instansi
pemerintah.
Sementara itu betapa pentingnya peranan pendidik /
pengajar dalam dunia pendidikan ditegaskan dalam penjelasan
umum PP No. 38 Tahun 1992 sebagai berikut :
Tenaga kependidikan merupakan unsur terpenting
dalam sistem pendidikan nasional yang diadakan dan
dikembangkan untuk menyelenggarakan
pengajaran
Pembimbingan dan pelatihan kgi Para £?%£
didik. Di antara para tenaga kependxdxkan xnx para
pendidik merupakan unsur utama.
Oleh karena itu tenag.
Bandung sudah sewajarnya memper.
profesional sebagai pendidik, peng,
bertahap
dan
berencana
sehingga
c
mengajar akan berlangsung secara efektix
Akhirnya dampak dari
output
PPD
i.
^n
mampu memiliki kemampuan, pengetahuan, keterau
yang tinggi serta sikap perilaku yang baik
Departemen Penerangan di Jawa
Barat
jwasan
sebat - pegawai
yang kondusif
dengan
gerak langkah pembangunan daerah dan nasional,
Pengembangan mutu dan kualitas pendidikan antara lain
ditempuh melalui pengembangan mutu para pendidiknya,
pendidik merupakan the man behind the
sebagai faktor
pendidikan
kunci
yang
sebagaxmana
turut
karena
system/program
menentukan
diisyaratkan
serta
keberhasilan
dalam
penjelasan
Peraturan Pemerintah tersebut di atas-
Dalam
hal
ini
Oteng
Sutisna
(1987,
hal
103)
mengemukan bahwa :
Kualitas program pendidikan tidak hanya
bergantung
kepada konsep-konsep program yang cerdas tetapi
juga pada personil pengajar yang mempunyai kesanggupan dan keinginan untuk
berprestasi.
Tanpa
personil yang cakap dan efektif, program pendidikan
yang dibangun di atas konsep-konsep yang cerdas
serta
dirancang
dengan
teliti
pun
tidak
dapat
berhasil.
Jadi
baik
program
perencanaan
melaksanakannya (tenaga pendidik) adalah
maupun
hal
orang
yang
yang
penting
7
bagi
tercapainya suatu tujuan
lembaga pendidikan
dalam
melaksanakan fungsinya.
Mengenai tenaga kependidikan, PP Nomor 38 Tahun
1992
pasal 3 ayat 3 menyatakan :
(3) Pengelolaan satuan pendidikan terdiri atas
kepala sekolah, direktur, ketua, rektor,
dan
pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
Kaitannya dengan
itu
Kepala
PPD Bandung
tanggungjawab untuk mengembangkan kemampuan
tenaga pengajarnya sebagaimana diatur pasal
memiliki
profesional
30 PP No.
38
Tahun 1992 sebagai berikut :
Pengelola
satuan pendidikan
atas
pemberian
kesempatan
kependidikan yang
yang bersangkutan
bertanggung-jawab
kepada
tenaga
bekerja di satuan pendidikan
untuk mengembangkan kemampuan
profesional masing-masing.
Di pihak lain para pendidik, pelatih atau widyaiswara
PPD Bandung sendiri harus pula memiliki tanggung jawab untuk
meningkatkan
kemampuan
profesional
sebagai
pendidik
sebagaimana dituntut oleh pasal 31 PP No 38 Tahun 1992
yang
menyatakan :
Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha
mengembangkan
kemampuan
profesionalnya
sesuax
dengan perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pembangunan bangsa.
Mengenai
diangkat
untuk
persyaratan
Pegawai
pertama kali
dalam
Negeri
jabatan
Sipil
Widyaiswara
menurut ketentuan BAKN (1985 : 34) dan LAN dinyatakan
memenuhi syarat sebagai berikut :
yang
harus
8
(1) Memiliki pendidikan atau latihan dalam bidang
pendidikan,
pengajaran dan atau pengalaman
sekurang-kurangnya 1
(satu)
tahun
dalam
melakukan kegiatan mendidik,
mengajar
dan
melatih.
(2) Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam
bidang tertentu yang berhubungan dengan subyek
yang diajarkan.
(3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
(DP3), sekurang-kurangnya bernilai baik.
Para pendidik di PPD Bandung sekarang
Widyaiswara PPD Bandung, karyawan PPD
terdiri
atas
serta
para
Bandung,
pejabat struktural eselon III dan IV Kanwil Deppen
Jawa Barat, RRI Bandung, dan TVRI
Bandung.
Propinsi
Sementara
itu
pengajar tidak tetap terdiri dari dosen FIKOM UNPAD, pejabat
Departemen
Keuangan
RI,
Pemda
Tk.
I Jawa
Barat
dan
lain-lain.
Di satu sisi latar belakang pendidikan para
PPD
Bandung
sangat
beraneka
ragam
pendidik
kendatipun
umumnya
berlatar pendidikan disiplin ilmu penerangan/komunikasx
hanya
sebagian kecil
yang berlatar
belakang
dan
pendidikan
dengan disiplin ilmu pendidikan.
Kaitannya dengan
profesionalisasi
tenaga
pendidik/
pengajar, menurut Fakry Gaffar (1987 : 159) : "kinerja
terbagi ke dalam tiga bidang
knowledge;
(2)
Behavioral
besar
yaitu
skills;
(3)
:
Content
"(1)
Human
guru
Relations
Skills.
Dalam hal ini
Content
penguasaan materi pengetahuan
knowledge
yang
akan
berakaitan
dengan
diajarkan kepada
9
peserta didik.
Kedua,
Behavioral skills berupa
mengenai
keterampilan perilaku yang harus dimiliki oleh pengajar/
pendidik
yang
berkaitan
dengan
penguasaan
didaktis
metodologis pengajaran apakah pendidikan yang
bersifat
paedagogis untuk pendidikan untuk anak maupun andragogis
untuk pendidikan orang dewasa.
Ketiga,
Human Relations
Skills adalah kemampuan manusiawi untuk dapat menjalin
hubungan yang baik dengan unsur manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan yakni peserta didik, pengajar dan pimpinan
lembaga pendidikan-
Dari kondisi ini dapat diestimasi bahwa dilihat
dari
sudut content knowledge para pendidik PPD Bandung tentu saja
sudah
menguasai
karena
memang
menjadi
bidang
garapan
pekerjaannya. Namun dilihat dari sudut behavioral skills
tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar tampaknya
sebagian masih belum memadai.
Dengan demikian proses belajar mengajar para pendidik
di PPD Bandung, relatif kurang didukung dengan
kemampuan
profesional kependidikan sehingga mempengaruhi
kualitas
output pendidikan dari lembaga tersebut.
Di sisi lain pemberian
tugas
mengajar/melatih
pada
Diklat PPD Bandung pada umumnya didasarkan atas jabatan yang
dipegang oleh pejabat struktural sesuai dengan materi
yang
diberikan, kurang didasarkan atas latar belakang disiplin
10
ilmu yang dimiliki pejabat pendidik /pelatih sesuai
materi yang
kesenjangan
harus
diberikan.
antara wawasan
dikembangkan dan didalami
Hal
ini
dengan
menjadi
pengetahuan yang
kendala
semestinya
oleh peserta pendidikan
dan
latihan bersama para pendidik, di samping terbatasnya
dana
dan prasarana serta perencanaan waktu dan metode yang tepat
bagi pengembangan profesional tenaga pendidik;
di
PPD
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah
maka
Bandung.
B. RUMUSAN MASALAH DAN FOKUS PENELITIAN
1. Rmnusan Masalah
penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :Kemampuan
profesional kependidikan tenaga pendidik PPD Bandung belum
memadai.
Hal ini dapat
dilihat
dari
pendidikan beberapa
pendidik
tugas
yang
pengajaran
:
(1)
Latar
yang belum kompeten
diberikan.
(2)
pendidik/pelatxh (pejabat struktural yang diberi
mengajar) di bidang didaktis
belakang
metodologis
belum memadai, serta (3) dilihat
dari
dengan
Kompetensi
kewenangan
pengajaran
output
masih
lulusan
PPD
Bandung.
Masalah yang akan
ini:
diteliti
adalah
sebagai
berikut
11
1. Apakah benar
kemampuan profesional beberapa pendidik
PPD Bandung belum memadai?
2.
Kalau
memang benar
kemampuan
profesional
beberapa
pendidik PPD Bandung belum memadai mengapa demikian?
3. Bagaimana upaya Kepala PPD Bandung untuk mengembangkan
kemampuan profesional tenaga pendidiknya?
2, Fokus Penelitian
Dari Uraian di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai
fokus penelitian sebagai berikut : " Upaya-upaya apa dari
pejabat yang
berwenang
untuk
meningkatkan
kemampuan
profesional tenaga pendidik PPD Bandung serta dari
tenaga
pendidiknya sendiri dalam kurun waktu 1993/1998?"
Lebih Ianjut,
dapat dirinci
masalah
khusus
dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
(1) Dasar kebijaksanaan
perencanaan pengembangan
tenaga
pendidik di PPD Bandung, mencakup antara lain :
(a) Apa fungsi dan tujuan PPD Bandung?
(b) Apa yang
mendasari
perencanaan
serta
pengembangan
tenaga pendidik PPD Bandung?
(c) Peraturan perundang-undangan apa
waian
yang mendukung
program
di
bidang
kepega
pengembangan
tenaga
pendidik di PPD Bandung?
(2) Keadaan dan kinerja tenaga pendidik PPD Bandung
1994-1996, meliputi antara lain:
tahun
12
(a) Berapa jumlah komposisi dan rasio tenaga pendidik PPD
Bandung sekarang?
(b) Apa Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
atau melatih pendidik dari PPD Bandung sekarang?
(c) Bagaimana orientasi atau pandangan tenaga pendidik
PPD Bandung mengenai profesinya sebagai tenaga penga-
jar/pelatih suatu Diklat pegawai/Widyaiswara?
(d) Bagaimana performance/penampilan kerja tenaga pendi
dik
PPD
Bandung
dalam
melakukan
kegiatan
proses
belajar pembelajaran ?
(3)
Realisasi
peningkatan kemampuan
profesional
tenaga
pendidik selama tahun 1994 - 1996, antara lain :
(a) Apa saja bentuk
pengembangan
tenaga
pendidik yang
sudah ada, sedang dilaksanakan di PPD Bandung?
(b) Hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam
upaya
pengembangan kemampuan
profesional
tenaga
pendidik tersebut?
(c) Hal apa saja yang menjadi kendala dalam melaksanakan
program pengembangan tenaga pendidik?
(d) Upaya
apa saja yang dilaksanakan
pengembangan
tenaga
pendidik
agar
program
tersebut
dapat
terlaksana?
(4) Perencanaan pengembangan tenaga pendidik PPD Bandung
Tahun 1994 - 1998, mencakup antara lain :
13
(a)
Penemuan
dijadikan
apa
saja
bahan
yang
perlu
pertimbangan
pengembangan kemampuan
diperhatikan
dalam
profesional
dan
perencanaan
tenaga
pendidik
PPD Bandung di masa mendatang?
(b) Bagaimana
analisa
kebutuhan
tenaga
pendidik
PPD
Bandung di masa mendatang?
(c) Apa
yang
strategi
menjadi
tujuan
perencanaan
prioritas
sasaran
pengembangan
serta
kemampuan
profesional tenaga pendidik tersebut?
(d) Bentuk program
pengembangan
kemampuan
profesional
tenaga pendidik apa saja yang mungkin dikembangkan di
masa mendatang?
C.
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
1-
Maksud Penelitian
Maksud yang terkandung dalam
untuk memperoleh
tentang proses
gambaran/deskripsi
pengembangan
pendidik PPD Bandung
depan.
Berdasarkan
dikembangkan
dan
sekaligus
kemampuan
saran
dan
/
adalah
menganalisa
profesional
analisa
rekomendasi
pengembangan tenaga pendidik khususnya
latihan pada umumnya.
ini
kemungkinan-kemungkinan
gambaran
semacam
penelitian
dan
tenaga
di
masa
tersebut
bagi
akan
upaya
pendidikan
dan
14
2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah
untuk dapat menjawab masalah penelitian yang dikemukakan di
depan yaitu memperoleh gambaran tentang :
(a) Kemampuan profesional yang dikembangkan sebagai pendidik
di PPD Bandung yang semestinya dikuasai
oleh pendidik
tersebut.
(b) Kebijaksanaan Departemen Penerangan dan upaya Kepala PPD
Bandung dalam rangka mengembangkan kemampuan profesional
staf pendidik/pelatih sesuai dengan tuntutan tugas
dan
perkembangan Iptek serta pengembangan lembaga pendidikan
dan latihan pada umumnya.
3. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat :
(a) Menjadi masukan sumbangan pikiran bagi upaya
pening
katan kemampuan profesional tenaga pendidik khususnya
dan pengembangan PPD Bandung umumnya
sehingga
lebih meningkatkan produktivitas dan kualitas
mampu
output
PPD Bandung secara efektif dan efisien.
(b) Menjadi masukan bagi
para pengambil keputusan di
Departemen Penerangan yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan Pusdiklat Departemen Penerangan.
15
(c) Memberikan kontribusi
Lembaga
Pendidikan
member!
peluang
terhadap
Tenaga
bagi
para
pendidikan khususnya
Kependidikan
peneliti
melakukan penelitian replikatif
sekaligus
lain
untuk
(pengulangan)
maupun
penelitian eksplikatif (perluasan).
16
GAMBAR 1
KERANGKA BERPIKIR UPAYA PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN PROFESIONAL TENAGA PENDIDIK
PUSDIKLAT DEPPEN BANDUNG
LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN
PENDIDIK
YANG BERANEKA
UPAYA PENGEMBANGAN
KINERJA YANG
IDEAL
KEMAMPUAN
PROFE
SIONAL
TENAGA
RAGAM
1-
PENDIDIK :
Kinerja Pembelajaran/Petihan yang
profesional
1.
Penataran
2. Peixgembangari
KINERJA
Mandiri
PENDIDIK
YANG AKTUAL
2.
Produktivitas
Pendidikan
yang efektif
3. Applied Approach
4. Program Pasca
Saro ana/Akta
dan efisien
3. Terpenuhinya
Angka Kredit
Pendidik/
Menaaiar
IV
PROGRAM DIKLAT
SECARA BERENCANA
FAKTOR
PENGHAMBAT
DAN PENDUKUNG
DAN TERPATXJ
Widyaiswara
BAB
III
PROSEDUR PENELITIAN
A.
DATA YANG DIPERLUKAN
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada BAB I tentang
fokus penelitian, maka penelitian ini
perlu
sejumlah
data
yang dikembangkan berdasarkan permasalahan sebagaimana fokus
penelitian.
Data
yang
diperlukan
yang
berkaitan
dengan
permasalahan fokus penelitian adalah hal-hal sebagi berikut:
1)
Dasar
kebijaksanaan
perencanaan
pengembangan
tenaga
pendidik di PPD Bandung.
2) Keadaan dan perfomance tenaga pendidik PPD Bandung
tahun
1994-1996.
3)
Realisasi
peningkatan
kemampuan
profesional
tenaga
pendidik selama tahun 1994-1996.
4) Perencanaan
pengembangan
tenaga
pendidik
PPD
Bandung
tahun 1994-1998.
B.
Pemilihan
Sampel
Menurut
Nasution
kualitatif yang
memberikan
(1988)
bahwa
dalam
penelitian
dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat
informasi-
Sampel
dapat
berupa
:
peristiwa,
dengan
pemilihan
manusia, dan situasi yang diobservasi.
Pemilihan
informasi
dan
sampel
keragaman
disesuaikan
fenomena
(purposive). Pemilihan informan dari
tnewak i 1 i bebe rapa
80
yang
akan
responden
diteliti
yang
dapat
81
karakteristik dari
suatu
populasi
sesuai
dengan
kondisi
lingkungan sekolah-
Adapun pemilihan informan dalam teknik penelitian ini
dicari subyek yang benar-benar
memiliki
ciri-ciri
menguasai
spesifik
dan
permasalahan
terlibat
dalam
dan
proses
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu yang menjadi sampel penelitian adalah
para pendidik tetap PPD Bandung, Kepala PPD Bandung, Kasubag
TU PPD Bandung, Kepala Kanwil Deppen
Propinsi
Jawa
Barat,
Kepala Pusdiklat Deppen RI Jakarta.
Mengenai jumlah dan jenis sampel disajikan pada tabel
dibawah
ini
:
Tabel
4.1
JUMLAH SAMPEL PENELITIAN BERDASARKAN
*-*
3
JUMLAH
JABATAN
NO
1
KEDUDUKAN JABATAN
Pendidik/Widyaiswara
24
Kepala PPD Bandung
1
Kasubag TU PPD Bandung
1
4
Kepala Kanwil Deppen Propinsi Jawa Barat
5
Kepala Pusdiklat Deppen RI/Kepala Bidang
1
Penyelenggara Diklat
1
28
Jumlah
C.
Metoda Penelitian
Metoda yang digunakan
dalam
penelitian
ini
metoda Kualitatif atau deskriptif. Disebut Deskriptif
penelitian
adalah
sebab
82
ini sesuai
dengan
Winarno Surakhmad,
penelitian
deskriptif.
Dalam
hal
ini
( 1982:140 ) menyatakan :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah
yang ada pada masa sekarang,
pada masalahmasalah aktual.
2.
data
yang
dikumpulkan
mula-mula
disusun,
dijelaskan dan kemudian dianalisa
(karena
itu
metoda ini sering pula metoda analitik).
Bagian dari metoda deskriptif ini adalah studi kasus.
Kasus dapat terbatas pada satu
orang,
satu
lembaga,
keluarga, satu peristiwa, satu desa, ataupun
manusia, dan kelompok objek
Iain-lain
satu
(Winarno
satu
kelompok
Surakhmad,
1982:141-143).
Dalam upaya mendeskripsxkan dan memberi
mendalam,
pada
penelitian.
ini
makna
digunakan
lebih
pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif ini, tidak berangkat
dari
hipotesis dan teori untuk diuji. Tetapi peneliti langsung ke
lapangan untuk
mengumpulkan
data
yang
relevan,
kemudian
data tersebut diberi makna. Sementara itu Nasution (1992:43)
mengemukakan: " Dalam penelitian kualitatif
peneliti
langsung mengumpulkan data dalam situasi yang
harus
sesungguhnya.
Oleh sebab itu ia harus turun sendiri ke lapangan.
No entry,
no research".
Penelitian
kualitatif
yang
(1982:27-30),
ini
mengacu
dikemukakan
yaitu
(1)
pula
oleh
pada
Bogdan
penelitian
penelitian
dan
kualitatif
Biklen,
memiliki
setting alamiah sebagai sumber data langsung, dan sipeneliti
adalah instrumen kunci; (2) penelitian
kualitatif
bersifat
83
deskriptif;
proses,
(3) penelitian kualitatif lebih menekankan
bukan.
pada
hasil;
(4)
penelitian
pada
kualitatif
cenderung raenganalxsis data secara induktif; dan
(5)
merupakan
penelitian
perhatian
utama
dalam
pendekatan
makna
kualitatif.
Sisi yang sama Moleong
dalam
Metodologi
Penelitian
(a)
penelitian
kualitatif
Kualitatif (1989 : 4-9) yaitu :
mempunyai
sebagai
latar
alat
alamiah
atau
memungkinkan
(natural
instrumen
adaptabilitas,
seting),
penelitian
(c)
(b)
manusia
sehingga
lebih
menggunakan
metode
kualitatif, (d) analisa data secara induktif, (e) teori dari
dasar (grounded theory) melalui
(f) laporan bersifat
deskriptif
analisis
induktif,
(pengembangan)
mementingkan proses dari pada hasil,
ditentukan oleh fokus penelitian,
secara
(g)
lebih
(h) adanya "batas" yang
(pendidikan)
kriteria khusus untuk keabsahan data,
(j)
(i)
disain
sementara, (k) hasil penelitian dirundingkan dan
adanya
bersifat
disepakati
bersama.
Mengacu pada metoda penelitian tersebut
dalam
rangka
memenuhi
jawaban
penelitian
beberapa metoda penelitian yang langsung
diatas
ini
maka
ditempuh
dilaksanakan
oleh
peneliti berupa :
1)
Studi
dukomentasi/perpustakaan
perencanaan
dan
peningkatan kemampuan
kebijaksanaan
profesional
tenaga
pendidik dan keadaan tenaga pendidik PPD Bandung.
2) Wawancara dan observasi lapangan
untuk
mengetahui
data
84
keadaan
dan
performance
kemampuan
profesional
tenaga
pendidik PPD Bandung.
3)
Wawancara
dan
diskusi
tentang
realisasi
kemampuan profesional tenaga pendidik PPD
peningkatan
Bandung
kurun
personil
yang
waktu 1994-1996.
D.
Sumber Data
a.
Data Primer
Yang
menjadi
data
primer
adalah
langsung berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan
kemampuan
profesional pendidik pengelola kegiatan belajar pembelajaran
yaitu Kepala PPD Bandung, Kasubag TU PPD
Deppen Jawa
Barat,
para
Bandung,
pendidik, • dan
Kepala
Kakanwil
Pusdiklat
Deppen RI Jakarta.
b.
Data Sekunder
Data sekunder akan diperoleh dari dokumentasi seperti
:
Surat
Keputusan
pendidikan,
persiapan
Menteri
pelaksanaan
mengajar
Penerangan,
pembinaan,
Widyaiswara
arsip-arsip
program
serta
data
pembinaan,
dokumen
lain
yang
berkaitan dengan penelitian sebagai pendukung data primer.
E. Pengolahan Data
Adapun
Bogdan
(1982
kualitatif
pemilihan
pengolahan
:
yakni
27-29)
data
berpedoman
pengolahan
data
pada
secara
:
1. Sumber data diperoleh secara langsung oleh peneliti.
2. Data diharapkan secara deskriptif.
85
3. Penekanan
diletakkan
pada
proses
dan
kemungkinan-
kemungkinan4. Dilakukan lebih bersifat induktif dan
5. Kebermaknaan sumber data tafsiran peneliti.
Penafsiran terhadap itulah atau keterangan-keterangan
yang ada dijadikan hasil
penelitian,
yang
dirujuk
dengan
pendapat/acuan lain.
F. Tahap-Iahap
Pelaksanaan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri dari :
a- Tahap Orientasi
Pada tahap ini peneliti melakukan
:
(1) Pendekatan terhadap PPD Bandung yang dijadikan lokasi
penelitian pada
untuk
bulan
memperoleh
Januari
gambaran
yang
keadaan lokasi serta pemilihan
untuk
memperoleh
informan
1996
dengan
penting
sampel
yang
yang
tepat.
dikonsultasikan dengan pembimbing dan
tujuan
tentang
memadai
Kemudian
jurusan
Adpen
PPS IKIP Bandung.
(2)
Melakukan
pengkajian
bacaan-bacaan
yang
terhadap
berhubungan
sumber-sumber
dengan
masalah
penelitian.
(3) Peneliti melakukan wawancara awal dengan
kepala
PPD
Bandung dan Kakanwil Deppen Propinsi Jawa Barat untuk
memperoleh
informasi
yang
bersifat
umum
kegiatan pelaksanaan pembinaan kemempuan
pendidik dalam manajemen diklat.
tentang
profesional
86
b. Tahap Eksplorasi
Pada tahap ini peneliti melakukan :
(1) Mengadakan wawancara secara
PPD Bandung
dan
berpartisipasi
kemampuan
Kakanwil
aktif
profesional
intensif
Deppen
dalam
dengan
Jawa
Barat
pelaksanaan
pendidik
PPD
Kepala
yang
pembinaan
Bandung
dalam
kegiatan diklat.
(2) Mengadakan wawancara dengan Ka. Pusdiklat
Jakarta
tentang
upaya
Deppen
peningkatan
di
kemampuan
profesional tenaga pendidik di lingkungannya.
(3) Melakukan observasi (non—partisipant) dalam
kegiatan pelaksanaan pembinaan kemampuan
berbagai
profesional
pendidik dalam manajemen kegiatan diklat.
c. Tahap Membercheck
Tahap
ini peneliti membuat laporan tertulis pada
setiap
berakhirnya wawancara dan observasi selama bulan Juni dan
Juli
1996
untuk
menilai
kembali
tentang informasi yang diberikan dan
kesesuaian/kebenaran
meminta
penjelasan
informasi baru apabila dirasa perlu.
G. Rencana Mencapai Tingkat Kepercayaan
Tingkat
dengan
Kepercayaan
memperhatikan
dalam
penelitian
ini
persyaratan-persyaratan
didapat
sebagai
berikut:
a.
Kredibilitas
Melakukan observasi dalam waktu yang
memadai
secara
87
kronologis kemudian melakukan triaxiggulasi, serta mengadakan
diskusi dengan teman, membercheck dan referensi .
b.
Transferabilitas
Transferabilitas dicapai dengan
melakukan
deskripsi
data yang disusun rinci dari hasil penelitian.
c.
Dependabilitas
Dependabilitas yaitu melakukan audiens
pembimbing
induktif.
berdasarkan
data
mentah
hasil
dengan
analisis
dosen
dan
B
A
B
V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
KESIMPULAN
Mengacu pada hasil
serta
kajian
temuan
teoritis
dan
penelitian
empiris
dan
yang
pembahasan
relevan,
dapat
diangkat beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini dipresentasikan
sejalan dengan fokus penelitian yang disajikan dalam bab
I,
yang selengkapnya sebagaimana sajian dibawah ini.
PPD Bandung sebagai salah satu penyelenggara pendidikan
kedinasan merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan
nasional sebagaimana diatur
dengan
Undang-undang
nomor
2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan
dan
pelatihan
serta pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik PPD
Bandung
didasarkan
atas
beberapa
peraturan
perundang-
undangan antara lain :
1) Surat Keputusan Menteri Penerangan
RI
Nomor
98
B/KEP/
MENPEN/1979 tentang Susunan Organisasi Pendidikan Pegawai
Deppen di Daerah ( Medan, Bandung, Palembang,
Yogyakarta
dan Ujung Pandang );
2)
Undang-undang
RI
Nomor
8
tahun
1974
tentang
Pokok
Kepegawaian;
3)
Surat
Edaran
Bersama
31/SE/1985 dan Nomor
Kepala
BAKN
dan
246/Seklan/XI1/1985
LAN
tentang
Nonmor
Angka
Kredit Widyaiswara;
4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 14/1984; PP
1 •' *>
Nomor
15/1994
143
dan PP Nomor 16/1994;
5) Surat Keputusan Menteri Penerangan RI
Menpen/1995 tentang
Pedoman
Nomor
: 242/KEP/
Penyelenggaraan
Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Deppen.
PPD
latihan
Negeri
Bandung
bagi
Sipil
berfungsi
karyawan
melaksanakan
Deppen
untuk terwujudnya
yang penuh kesetiaan dan
Pancasila dan UUD 1945,
pendidikan
negara,
Pegawai
ketaatan
pemerintah
dan
kepada
serta
bersatu
padu, bermental baik, berwibawa, kuat, berdaya guna
bersih,
berkualitas tinggi, sadar akan tanggung jawab sebagai
unsur
aparatur negara dan abdi masyarakat.
Tenaga Pendidik
terdiri dari 3
di
orang
PPD Bandung
berjumlah 24
sebagai widyaiswara,
pendidik tenaga bantuan Pejabat Struktural
Jawa Barat dan Unit Pelaksana Tehnis
dan
21
Kanwil
Departemen
orang
orang
Propinsi
Penerangan
yang ada di Jawa Barat-
Latar
belakang
pendidikan
para
pendidik,
bagian
terbesar adalah berpendidikan sarjana dari pelbagai disiplin
ilmu, dan sebagian kecil sarjana muda serta hampir tidak ada
yang berpendidikan Strata dua/Pasca Sarjana.
Pihak Departemen Penerangan
terbuka kepada pejabat struktural
member!
dan
kesempatan
fungsional
pintu
termasuk
pendidik/widyaiswara untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi baik dalam negeri
maupun
luar
terdapat
122
negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dari Sepuluh macam diklat di PPD Bandung
144
mata
pelajaran
terdapat
12
inti,
macam
sedangkan
untuk
pelajaran
dan
dan
bila
pelajaran
mata
bila
inti
pelajaran
diambil
diambil
rata-rata
setiap
kali
maka
diklat,
dasar
terdapat
38
rata-rata
terdapat
4
mata
macam
pelajaran dasar setiap kali diklat. Kalau dijumlahkan antara
mata pelajaran inti dan nata pelajaran
kali
penye lenggaraan
diklat,
maka
dasar
dalam
berjumlah
setiap
16
mata
pelajaran dengan demikian rasio pendidik/widyaiswara di
Bandung
adalah
16
orang
dengan
kualifikasi
PPD
pendidikan
sarjana.
Mengenai motivasi pendidik PPD Bandung terhadap profesi
pendidik bagian
menunjukan
terbesar
motivasi
menurut
yang
tinggi
kemampuan profesionalnya,
dan
mereka
relatif
yang
motivasinya
hasil
penelitian
untuk
hanya
mengembangkan
sebagian
cukup
telah
kecil
rendah.
Hal
disebabkan masih baru mendapat tugas sebagai pendidik
diklat,
disamping
melaksanakan
tugas
pokoknya
dari
ini
dalam
sebagai
pejabat struktural.
Kinerja
seorang
pendidik
/
performance
teaching merupakan wujud nyata dari kegiatan proses
pembelajaran
Kinerja
atau
pendidik
proses
yartg
pendidikan
profesional
dan
adalah
pengetahuan
pembelajaran
dan
(the
keterampilan
subject
yakni
component),
belajar
pelatihan.
nserupakan :
aroma perilaku yang tengah ditampilkan dalam proses
pembelajaran yang merupakan totalitas dari
of
belajar
penguasaan
penguasaan
penguasaan
ilmu
bahan
dan
145
penghayatan atas
profesional
tentang
landasan
dan
compenent),
teknik
component)
dan
wawasan
penguasaan
methoda
kependidikan
proses
pembelajaran
pembelajaran
(the
penguasaan penyesuaian diri yang
process
kreatif
penampilan belajar pembelajaran yang positif untuk
tujuan
sikap
pendidikan
yang
pendidik,
(the
positif
disertai
adjustment
terhadap
pula
component)
keseluruhan
penampilan
yang
sikap
seyogyanya
kearah
mencapai
penampilan
tugas
sebagai
yang
terhadap keseluruhan tugas sebagai pendidik,
penampilan nilai-nilai,
(the
positif
disertai
pula
dimiliki
oleh
seorang pendidik sekaligus sebagai panutan dan teladan
peserta didik ( the attitude component ) dengan baik;
bagi
namun
dalam komponen profesional ( landasan/wawasan kependidian
dan
komponen
proses
(
teknik
dan
metoda
)
pembelajaran)
sebagian besar masih relatif belum memadai
Komponen profesional dan komponen proses merupakan
penting
untuk
dapat
terwujudnya
profesional dari seorang pendidik;
yang
rasional
kemampuan
untuk
yang
disertai
mencapai
atau
kinerja
merupakan
pemilikan
tujuan
hal
yang
kinerja
pengetahuan
pendidikan
yang
dan
telah
ditentukan.
Pengembangan kemampuan profesional bagi
para
PPD Bandung tahun 1994-1996 telah dilaksanakan
PPD Bandung bekerjasama dengan Pusdiklat Deppen
serta deriga
instansi
terkait.
oleh
RI
pendidik
kepala
Jakarta
146
Bentuk
berikut
pengembangan
tersebut
antara
lain
sebagai
:
1. Penataran/Kursus-Kursus
Penataran Training of Trainer yang diikuti oleh
3
widyaiswara di Pusdiklat Deppen RI Jakarta yang
meliputi
TOT Dasar -Dasar
Kerja
Terpadu,
Negara,
Simulasi
Kewidyaiswaraan,
Perencanaan Peningkatan Kinerja,
Pola
Bela
orang
Kepemimpinan, Pengembangan Kemampuan Managerial, Dinamika
Kelompok,
Teknik
Penulisan
Ilmiah,
Manajemen
Skill
Seminar, dan TOT Penyusunan Modul. Dalam pada
itu untuk
sebagian pendidik yang berasal
struktural
telah
mengikuti
seperti
dari
penataran/kursus
Sepala/ADUM,
pejabat
jabatan
Sepadya/SPAMA
namun belum memperoleh kesempatan
dan
struktural
Sespa/SPAMEN,
mengikuti
TOT
karena
keterbatasan dana.
2. Applied Approach/Program Pendekatan Terapan
Program Pendekatan Terapan
oleh Kepala
dilakukan
PPD Bandung
atau
melalui
widyaiswara
bimbingan
yang
lebih
tinggi pangkat jabatannya kepada para pendidik lain dalam
meningkatkan
penguasaan
materi
pelajaran
teknis proses pembelajaran yang waktu
dan
hal-hal
penyelenggaraannya
umumnya sebelum melaksanakan tugas mengajar dan melatih.
3. Pengembangan Mandiri ( Self Instruction )
Pengembangan
mandiri
telah
pendidik, melalui kegiatan
dilaksanakan
seminar,
diskusi,
oleh
para
sarasehan
dan membaca buku/majalah ilmiah. Pengembangan mandiri ini
147
banyak
berkaitan
dengan
Penataran P4 Terpadu,
materi
Ketahanan
Demokrasi, Peningkatan Otonomi
pelajaran
Nasional,
Daerah
misalnya
Perkembangan
Tingkat
makin nyata dan bertanggung jawab; sementara
II
yang
itu kajian
untuk peningkatan wawasan kependidikan kuantitasnya masih
relatif rendah.
4. Program Pasca Sarjana/Akta Mengajar IV dan V
Angka
partisipasi
mningkatkan
strata 1 dan 2 menunjukkan
ternyata baru
jenjang pendidikan
angka
ada seorang
yang
yang
ke
masih
rendah,
menyelesaikan
jenjang
strata I kependidikan dan seorang strata II/master
dalam
ilmu komunikasi di Amerika Serikat.
Pihak Departemen Penerangan telah membuka
untuk melanjutkan ke jenjang
negeri maupun luar
negeri.
yang
lebih
Terbatasnya
pintu
tinggi
study
disebabkan berbagai kendala, misalnya Departemen
lebar
di
dalam
Ianjut
ini
Penerangan
pada kurun waktu 1993-1996 belum menyediakan kembali
dana
tugas belajar ke Perguruan Tinggi
para
aparatnya;
sementara study
dalam
Ianjut
negeri
luar
bagi
negeri
banyak
terbentur pada kemampuan berbahasa Inggris yang harus
testing Toefl dengan skor 560
serta pembatasan
tidak boleh lebih dari 35 tahun. Dalam pada itu
lulus
usia
yang
kerja
sama
antara PPD Bandung dengan Perguruan Tinggi Negeri di Bandung
dalam
upaya-upaya
pengembangan
kemampuan
profesional
pendidik khususnya program strata 2 dan akta mengajar IV dan
V selama ini belum mencuat kepermukaan.
148
Perencaan pengembangan kemampuan
profesional
tenaga
pendidik PPD Bandung dalam fcixrun waktu 1994-1996 masih
ber
sifat temporer menunggu
dari
kesempatan
Pusdiklat Deppen Jakarta ataupun
penawaran
undangan
diklat
penataran,
dis
Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan tenaga
pen
kusi, seminar dari instansi lain.
didik
untuk
jangka
pendek,
jangka
raenengah
dan
jangka
panjang khususnya d«l««» kompetensi komponen profesional
dan
komponen proses belajar pembelajaran belum
ini
matang
hal
disebabkan terbatasnya dana di PPD Bandung-
Pengembangan
kebutuhan
yang
berencana
dan
tersebut
mendesak
dirasakan
untuk
dapat
berkesinambungan
serta
sebagai
dipecahkan
terpadu
suatu
secara
di
PPD
BandungB-
REKOMENDASI
Implikasi
penelitian,
penulis
kiranya dapat
penyusunan
lebih
dapat
dijadikan
rencana
Ianjut
dan
dari
hasil
roenyampaikan
masukan
bahan
pelaksanaan
kemampuan prfesional tenaga pendidik
rekomendasi
yang
pertimbangan
bagi
program
PPD
kesimpulan
pengembangan
Bandung
di
masa
datang sebagaimana uraian berikut ini :
Pengembangan kemampuan profesional pendidik merupakan
ranah
administrasi
Pendidikan
dalam
aspek
administrasi
149
personal sebagai upaya menyelaraskan dan mengantisipasi
tuntutan pekerjaan dimasa depan.
Pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik
PPD Bandung perlu terus ditingkatkan baik kuantitas maupun
kualitasnya dengan pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
1.
Program pengembangan
kemampuan
profesional
tenaga
pendidik perlu disusun secara terencana dan terpadu oleh
unsur tenaga pendidik dan administrator PPD serta pejabat
pembina Diklat Deppen baik untuk jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang dengan
dukungan sarana
dan prasarana serta dana yang memadai yang dikelola oleh
tim pelatih dan nara sumber yang profesional.
2. Program tersebut direncakan berdasarkan hasil penilaian
kinerja serta dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan
penyelenggaraan pelatihan.
3. Program pengembangan tersebut dapat ditempuh melalui
penataran/kursus, Applied Approach / program pendekatan
terapan,
pengembangan mandiri/ self instruction
dan
program Pasca Sarjana/ Program akta mengajar IV dan V.
A.
Khusus untuk meningkatkan kemampuan
(Landasan / Wawasan
Kependidikan)
dan
profesional
komponen
proses
(teknik dan metoda pembelajaran) dari kompetensi pendidik
sebaiknya dilaksanakan penataran/bimbingan intern oleh
150
PPD Bandung sendiri yang meliputi :
1). Penguasaan landasan kependidikan
2). Mengelola program belajar pembelajaran
3). Mengelola kelas
4). Menggunakan media/sumber
5). Mengelola instruksi belajar dan
6). Menilai prestasi
peserta
diklat
untuk
keperluan
diklat.
Mengenai rancangan
penat^iran/bimbingan tersebut
diatas
sebagaimana terlampir.
5.
Kepada
para
motivasinya
pendidik
terutama
hendaknya
kepada
terus
ditingkatkan
pendidik
yunior
untuk
terwujudnya proses pendidikan yang efektif.
6. Penambahan tenaga
pendidik/widyaiswara
merupakan suatu kebutuhan yang mendesak
pelajaran dasar dan
inti
yang
sudah
di
PPD
Bandung
untuk menangani
tidak
tertangani
oleh pendidik yang sudah ada.
7. Pihak Departemen Penerangan Pusat diharapkan
anggaran khusus untuk peningkatan
kemampuan
pendidik
dana
di
daerah
termasuk
menyediakan
profesional
untuk
bantuan
melanjutkan pendidikan ke program Pasca Sarjana atau akta
mengajar IV/V bagi pendidik yang berprestasi tinggi.
8. Kerjasama
atau
koordinasi
antara
Perguruan Tinggi Negeri, khususnya
disamping dengan LAN, kiranya dapat
mendatang.
PPD Bandung
lembaga
dengan
kependidikan
dikembangkan
dimasa
151
Pendekatan-pendekatan tersebut kiranya merupakan solusi
yang diharapkan mampu meningkatkan kualifikasi pendidik yang
profesional yang pada gilirannya diharapkan akan mampu
meningkatkan
produktifitas,
efektifitas
pula
serta
efisiensi
hasil
penelitian
pendidikan di PPD Bandung dimasa mendatang.
Demikian beberapa rekomendasi masukan
yang dapat dikemukan. Semoga dapat
peningkatan kemampuan profesional
membawa
tenaga
manfaat
pendidik
kearah
di
PPD
Bandung yang lebih baik dan berkesinabungan di masa depan.
152
PENATARAN/BIMBINQAN KEMAMPUAN PBOPFESIONAL PENDIDIK
NO
KOMPONEN
KOMPETENSI
PENDEKATAN
PETATAR/PEMBIMBINQ
dasan kependi
Mempelajari konsep dan masalah Klasikal for
mal
diklat dengan sudut tinjauan
sosiologis.filosofis, histori8,
Pusdiklat Deppen Ja
karta, LAN, IKIP,
Widyaiswara senior
dikan
dan psikologis
Komponen pro
Merumuskan tujuan instruksional Klasikal for
Pusdiklat Deppen Ja
ses/menge lo la
program bela
jar mengajar
Mengenai dan dapat menggunakan
karta, LAN, IKIP,
Widyaiswara senior
Komponen pro
fesional/lan
ASPEK-ASPEK YANG DIBINA
mal
metoda mengajar
Memilih dan menyusun prosedur
instruksional yang tepat
Melaksanakan program belajar
mengajar dan berlatih
Mengenai kemampuan entry
behaviour peserta diklat
Mengelola ke
Mengatur tata ruang kelas untuk Individal in
las
diklat
Widyaiswara senior