ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERKEBUNAN JERUK DI DESA PEGAGAN JULU VII KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI.

(1)

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERKEBUNAN JERUK

DI DESA PEGAGAN JULU VII KECAMATAN SUMBUL

KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

MONANG M SIMARMATA NIM. 3103131047

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

iii ABSTRAK

Monang Marihot Simarmata. NIM 3103131047 Analisis Kesesuaian Lahan Perkebunan

Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sifat fisik (tekstur, struktur dan drainase tanah) dan kimia (pH dan unsur N, P, K) tanah perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII dan, (2) Kesesuaian lahan perkebunan jeruk dilihat dari sifat fisik dan kimia tanah pada perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII .

Penelitian ini di lakukan di Desa Pegaga Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi tahun 2015. Populasi dalam penelitia ini adalah seluruh perkebunan jeruk yang di tanami jeruk seluas 187 ha di Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul dengan sampel sebagian tanah dari lahan perkebunan jeruk yang berjumlah tiga titik pengamatan yang di tentukan secara acak sistematis (Systematic Random sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan teknik pengukuran. Data di analisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Sifat fisik tanah di lahan perkebunan jeruk di Desa Pegagan julu VII adalah sebagai berikut: Secara keseluruhan sampel tanah berada pada struktur remah dengan kelas kesesuaian lahan S1(S1(higly Suitable). Berdasarkan hasil pengamatan keseluruhan sampel tanah juga memiliki kelas kesesuaian yang sama di mana tekstur tanah berada pada kelas S1(higly Suitable) dengan kondisi tekstur tanah lempung berpasir dan Dari hasil kondisi drainase terhadap kelas kesesuaian lahan yang menunjukkan sampel A, sampel B dan sampel C berada pada kelas S1(higly Suitable), Sifat kimia pada sampel A, B dan C beragam pada sampel tanah A dengan pH berada pada kelas S3 , unsur N berada pada kelas S1, unsur P berada pada kelas S2 dan unsur K berada pada kelas S3. Sampel tanah B dengan pH berada pada kelas S3, unsur N berada pada kelas S2, unsur P berada pada kelas S3 dan unsure K berada pada kelas S3. Sedangkan pada sampel tanah C dengan pH berada pada kelas S1, unsur N berada pada kelas S2, unsur P berada pada kelas S2, dan unsur K berada pada kelas S3. (2)Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka kesesuaian lahan pada daerah penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan S3 (sesuai marjinal). Dengan demikian dari ketiga sampel lahan tersebut perlu adanya perbaikan dari sifat fisik dan kimia tanahnya.


(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang telah dilimpahkanNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kesesuaian lahan Perkebunan Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi” dengan baik sesuai dengan waktu yangdi rencanakan.Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mengalami hambatan namun berkat bantuan bantuan dari berbagai pihak maka di selesaiakan dengan baik, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk ,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi arahan dan bimbingan yang sangat berharga kepada penulis dari awal pengajuan judul sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ibu Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini

7. Kepala Desa Pegagan Julu VII dan bapak Camat Sumbul atas partisipasinya dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(7)

ii

8. Ayahanda Tercinta B. Simarmata dan Ibunda Tercinta R. Tambunan serta seluruh anggota keluarga saya atas dukungan moral dan materi yang diberikan serta Doa untuk membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman Seperjuangan Jurusan Pendidikan Geografi Unimed secara khusus Kelas A-Reguler 2010 buat dukungan dan doanya.

10.Pacar tersayang Dwi Vany Fransiska Dewi br Butar Butar buat semangat dan dukungan yang selalu ada.

11.Teman teman terbaik Lidya A Hutahean, Sandra Dwi Yanti, Maya Tamba, Rosmaulina Ambarita, Ferawati Silalahi, Keriahen Sinulingga, Duma Rispa Banjarnahor.

12.Teman Seperjuangan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Komisariat Fakultas Ilmu Sosial Negeri Medan.

Akhirnya penulis berharap supaya Tuhan yang Maha Esa memberikan berkat kepada semua pihak pihak yang memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Univesitas Negeri Medan.

Medan, Maret 2015

MONANG M SIMARMATA NIM.3103131047


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian yang Relevan ... 32

C. Kerangka Berpikir ... 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(9)

vi

A. Lokasi Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 39

D. Teknik Pengumpulan Data ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik ... 44

B. Kondisi Non Fisik ... 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 55

B. Pembahasan ... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83 LAMPIRAN ...


(10)

DAFTAR GAMBAR

NO Uraian Hal

1. Cara penamaan kesesuaian lahan mulai dari

tingkat ordo sampai satuan lahan ... 12

2. Diagram segitiga kelas struktur Tanah USDA ... 21

3. Kerangka berpikir……….. ... 35

4. Lokasi Titik Titik Pengambilan Sampel ... 38

5. Peta Kabupaten Dairi………. ... 45

6. Peta Kecamatan Sumbul………. ... 46

7. Peta Desa Pegagan Julu VII……… ... 47

8. Kebun Jeruk Sampel A Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015………. ... 56

9. Kebun Jeruk Sampel B Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015………. ... 57

10. Kebun Jeruk Sampel C Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015……….. ... 58

11. Peta Lokasi Titik Sampel………. ... 59

12. Sampel Tanah A Perkebunan Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015… ... 61

13. Sampel Tanah B Perkebunan Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015… ... 62


(11)

ix

14. Sampel Tanah C Perkebunan Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII

Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015… ... 63 15. Menganalisis Tekstur Tanah dengan Metode Rasa…….. ... 65


(12)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Kriteria Penilaian Kelas Kesesuain Lahan ... 14

2. Kesesuaian Lahan Tanaman jeruk …………. ... 16 3. Klasifikasi Ukuran, Jumlah Dan Luas Permukaan Fraksi-Fraksi Tanah Menurut Sistem Usda Dan Sistem Internasional tahun 2005 ... 18

4. Proporsi Fraksi Menurut Kelas Tekstur Tanah Tahun 2005 ... 20

5. Alat Dan Bahan……… ... 42

6. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan di Desa Pegagan Julu VII

Tahun 2013………. ... 49

7. Banyaknya Penduduk Di Rinci Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Di Desa Pegagan Julu VII Tahun 2010………. ... 51 8. Banyak Nya Tenaga Kerja Yang Di Rinci Menurut Lapangan Pekerjaan Di

Desa Pegagan Julu VII Tahun 2013……….. ... 53 9. Tingkat Pendidikan Di Desa Pegagan Julu VII………….. ... 54 10. Tipe Struktur Pada Sampel Tanah Perkebunan Jeruk Di

Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015……….. ... 61 11. Kondisi Tekstur Pada Sampel Tanah Perkebunan Jeruk Di

Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015……… ... 65 12. Kondisi Drainase Pada Sampel Tanah Perkebunan Jeruk Di

Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015………. ... 66 13. Kondisi Ph Tanah Perkebunan Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015…. .... 68 14. Kondisi Nitrogen Pada Sampel Tanah Perkebunan Jeruk

Di Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015……….. ... 69 15. Kondisi Posfor Pada Sampel Tanah Perkebunan Jeruk

Di Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015……….. ... 70 16. Kondisi Kalium Pada Sampel Tanah Perkebunan Jeruk

Di Desa Pegagan Julu VII Tahun 2015……….. ... 71 17. Tingkat Kesesuaian Lahan Perkebunan Jeruk Di


(13)

iX

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Lembar Observasi ……….. ... 85

2. Lembar Observasi Sampel A……….. ... 86

3. Lembar Observasi Sampel B………. ... 87

4. Lembar Observasi Sampel C……….. ... 88


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup

besar dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi

nasional.mayoritas penduduk Indonesia juga meggantungkan hidupnya dari sektor

pertanian. Sektor pertanian meliputi, peternakan, perikanan dan kehutanan yang

mana secara keseluruhan banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia.

Sektor pertanian meyerap 35,9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan

menyumbang 14,7 % bagi GNP Indonesia (BPS,2013). Fakta-fakta tersebut

menguatkan pertanian sebagai mega sektor yang sangat vital bagi perekonomian

Indonesia, Sehingga Indonesia menempatkan sektor pertanian sebagai sektor yang

memiliki peranan secara signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Seiring dengan perkembangan globalisasi dan meluapnya arus impor

barang konsumsi, Indonesia masih menempatkan sektor pertanian dan perkebunan

sebagai komoditi unggulan di kanca internasional, diantara komoditas tersebut

adalah komoditas buah jeruk, namun dalam pemenuhan kosusmsi dalam negri

Indonesia ternyata harus mengimpor buah jeruk dari negara Brazil, China,

Amerika, Spanyol sebesar 91.802 ton per tahun (BPS,2011).

Tanaman jeruk (Citrus Reticulata ) merupakan tanaman penghasil vitamin


(15)

2

dijadikan sebagai makanan olahan, di beberapa negara telah diproduksi minyak

dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pectin dari buah jeruk yang

terbuang. Minyak kulit jeruk dapat dipakai untuk membuat minyak wangi dan

sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue. Beberapa jenis jeruk juga

dipakai untuk obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran nafas bagian

atas dan penyembuh radang mata.

Tanaman jeruk sebaiknya ditanam di lahan yang memiliki kemiringan

lereng sekitar 300. Tanaman jeruk biasa tumbuh dan berbuah di ketinggian tempat

antara 700 – 900 m dpl. Tekstur tanah yang baik tempat tumbuh jeruk adalah lempung sampai lemung berpasir dengan fraksi liat 7-27%,debu 25-50% dan pasir

<50%, cukup humus, tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan latosol

sangat cocok untuk budidaya jeruk. Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan derajat

keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5 – 6,5 dengan pH optimum 6, kemudian jeruk memerlukan air tanah yang optimal

berada ada kedalaman 150-200 cm di bawah permukaan tanah, tanaman jeruk

menyukai air yang mengandung garam sekitar 10% (Aak, 1994).

Semua jenis jeruk umumnya tidak menyukai tempat yang terlindung

matahari. Keadaan iklim juga sangat mempengaruhi proses fisiologi tanaman,

seperti proses asimilasi, pembentukan bunga, dan pembuahan. Tergantung pada

spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan. Bulan

basah ini diperlukan untuk pembentukan bunga dan buah agar tanahnya tetap

lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di


(16)

3

kemarau dengan musim penghujan. Temperatur optimal yang di inginkan jeruk

adalah antara 25-300C, namun ada yang masih dapat tumbuh hingga temperature

380C dengan kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70 – 80%. Kecepatan angin yang lebih dari 40- 48 % akan merontokkan bunga dan

buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman

penahan angin lebih baik di tanam berderet tegak lurus dengan arah angin.

Desa Pegagan Julu VII merupakan salah satu desa di kecamatan Sumbul

Kabupaten Dairi yang merupakan sebagian besar penduduk nya

menggantunngkan hidup pada pertanian, dimana sektor perkebunan dengan

komoditi kopi dan sayur sayuran . Sektor Perkebunan Di Desa Pegagan Julu VII

Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi merupakan Perkebunanan yang didominasi

oleh lahan perkebunan rakyat yang di tanami dengan tanaman kopi,

perkembangan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap kepentingan ekonomi

merubah pola pikir masyarakat dalam pengembangan pertanian terutama di

bidang agribisnis, Mayoritas masyarakat di Desa Pegagan Julu VII bercocok

tanam tanaman kopi, namun dewasa ini banyak masyarakat di Desa Pegagan Julu

VII beralih dan melirik kearah pertanian tanaman jeruk, sebelumnya sidikalang

terkenal dengan tanaman kopinya bahkan kerap di sebut sebagai ikonnya kopi

sumatera hal ini di karenakan kabupaten Dairi Merupakan salah satu daerah

terbesar dalam kategori produksi kopi di Sumatera Utara, di samping itu teknik

penyajian dan pengolahan yang memberikan cita rasa khas tersendiri kepada


(17)

4

Menurut observasi awal penulis terhadap beberapa orang warga yang

merupakan petani tanaman kopi di desa Pegagan Julu VII, mereka berpendapat

bahwa berkurangnya penghasilan masyarakat di sektor pertanian kopi di

pengaruhi oleh beberapa faktor yang mana faktor - faktor tersebut adalah hasil

produksi tanaman kopi dari tahun ke tahun semakin berkurang dan pendapatan

yang di hitung dari nilai harga barang terhadap jumlah barang yang di produksi

oleh perkebunan jeruk tidak berbanding lurus, sehingga masyarakat yang

dahulunya bercocok tanam kopi di desa Pegagan Julu VII Saat memulai berpidah

ke bercocok tanam jeruk.

Ada juga beberapa masyarakat berpendapat bahwa sebagian besar

masyarakat berpindah dari bercocok tanam taamaman kopi dan beralih ke

tanaman jeruk di pengaruhi oleh pemikiran warga bahwa Kabupaten Karo

merupakan salah satu deaerah penghasil jeruk terbesar di Sumatera Utara, bencana

meletusnya gunung api Sinabung tahun 2013 banyak membawa dampak terhadap

perkebunan jeruk di daerah tersebut yang mana banyak lahan perkebunan jeruk

yang menjadi rusak dan mengakibatkan berkurangnya produksi jeruk di

Kabupaten Karo sehingga butuh waktu yang cukup lama dalam proses

pengembalian dan perbaikan sektor pertanian jeruk di Kabupaten karo. Namun

keadaan pengalihan tanaman tersebut Tidak semata – mata hanya mengandalkan kerusakan jeruk di tanah Karo, sebab tanaman jeruk menghendaki syarat tumbuh

yang berbeda dengan tanaman kopi.

Di Samping itu Masyarakat juga tidak tahu benar tentang kesesuaian lahan


(18)

5

benar tentang kelas kelas lahan yang cocok dengan syarat tumbuh tanama jeruk

yang baik di ukur dari parameter parameter kesesuaiaan lahan yang baik dan

sesuai dengan standar syarat tumbuh tanaman jeruk.

Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka perlu di lakukan

Analisis Kesesuaian Perkebunan Jeruk Di Desa Pegagan Julu VII Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah sebelumnya di jelaskan bahwa

kesesuaian lahan Perkebunan jeruk di pengaruhi oleh ketinggian tempat,

Topografi, kondisi tanah dan keadaan iklim. Sebelumnya masyarakat umumnya

Bercocok tanam kopi namun berkembangnya kebutuhan dalam bidang ekonomi

dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari masyarakat di Desa Pegagan Julu VII

mulai melirik ke sektor pertanian tanaman jeruk, disamping itu persepsi

masyarakat tentang adanya aktivitas vulkanis di Kabupaten Karo yang

menyebabkan banyak daerah yang mayoritas penghasil jeruk sebagai mata

pencaharian utama banyak mengalami kerusakan, sehingga butuh waktu yang

relativ lama dalam pengembalian kestabilan lahan. Namun keadaan pengalihan

tanaman Kopi menjadi tanaman Jeruk bukanlah semata-mata di pengaruhi oleh

kerusakan tanaman Jeruk di Kabupaten Karo karena tanaman jeruk juga memiliki

syarat tumbuh yang berbeda dengan tanaman kopi, warga sekitar yang belum

memperhatikan kesesuaian lahan untuk tanaman jeruk terutama untuk sifat fisik


(19)

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang dan identifikasi masalah

sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini di batasi hanya pada sifat fisik

tanah , sifat kimia tanah dan kesesuaian lahan perkebunan jeruk di Desa

Pegagan Julu VII, kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. Adapun parameter

yang ingin di lihat pada penelitian ii adalah sifat fisik dan kimia tanah. Sifat

fisik tanah yang igin di lihat meliputi struktur dan tekstur tanah. Sifat kimia

tanah yang ingin di lihat meliputi pH dan unsur makro essensial N,P dan K.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah di kemukakan sebelumnya,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sifat fisik tanah Perkebuan Jeruk di Desa Pegagan Julu VII?

2. Bagaimana Sifat kimia tanah Perkebuan Jeruk di Desa Pegagan Julu VII?

3. Bagaimana kesesuaina lahan perkebunan jeruk di lihat dari sifat fisik dan

kimia tanah pada perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII?

E. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Sifat fisik tanah Perkebuan Jeruk di Desa Pegagan Julu VII.


(20)

7

3. Kesesuain lahan perkebunan jeruk di lihat dari sifat fisik dan kimia tanah

pada perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII.

F. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini nantinya diharapkan memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

bermanfaat bagi petani perkebunan jeruk Desa Pegagan Julu VII,

kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, maupun pihak-pihak yang

memerlukannya untuk meningkatkan produktifitas tanah dan tanaman

Jeruk .

2. Sebagai media untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan

selama perkuliahan dalam rangka memperkaya wawasan ilmiah dalam

penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai bahan referensi bagi seluruh pembaca mengenai pertanian Jeruk

dan sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan kegiatan


(21)

81 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sifat fisik tanah pada di daerah penelitian memiliki sifat fisik yang sama,

yaitu memiliki struktur tanah remah, tekstur lempung berpasir dan drainase

tanah yang baik.

2. Untuk sifat kimia tanahnya beragam, dimana daerah nya memiliki pH 4.64,

4.80, 5.99 ,unsur N 0.42 %, 0.28 %, 0.23 %, unsur P 10.29 ppm, 9.19 ppm,

10.14 ppm dan unsur K 0.657 me/100g, 0.610 me/100g, 0.591 me/100g.

3. Kesesuaian lahan pada daerah penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan

S3 (sesuai marjinal). Dengan demikian dari ketiga sampel lahan tersebut perlu

adanya perbaikan dari sifat fisik dan kimia tanahnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat

diberikan, yakni sebagai berikut:

1. Sifat fisik tanah sangat bergantung dari cara pengolahan dan pengelolaan

tanahnya. Selain itu pengetahuan mengenai cara pengelolaan lahan

perkebunan Jeruk dengan baik sangat diperlukan. Dengan adanya


(22)

82

secara optimal sehingga kesejahteraan para petani perkebunan jeruk di desa

ini meningkat.

2. Untuk sifat kimia tanah sangat bergantung pada pemupukan tanah. Untuk itu,

para petani Jeruk diharapkan dapat memperhatikan dosis pemupukan yang

baik karena tanaman jeruk sangat membutuhkan banyak unsur hara makro

dalam jumlah yang besar dalam perkembangan dan pertumbuhan

tanamannya.

3. Kepada pemerintah hendaknya dapat memberikan kegiatan penyuluhan

kepada petani jeruk di desa ini untuk memberikan pengetahuan tentang

tanaman jeruk mulai dari pengelolaan lahan/tanah, pembibitan, penanaman,

pemupukan, perawatan sampai pada pemanenan kelapa sawit. Selain itu juga

pemerintah hendaknya memberikan peluang besar terhadap perolehan pupuk

bersubsidi karena pada umumnya para petani sangat terkendala dengan harga

pupuk yang mahal sehingga petani enggan memberikan pupuk secara teratur


(23)

83

DAFTAR PUSTAKA

Aak.1994. Budidaya Tanaman Jeruk. Yogyakarta: Kanisius

Badan Pusat Satistik. 2013. Kecamatan Sumbul Dalam Angka 2013. Sumbul: BPS Dairi.

Cibro, Fernando, Gilbert(2012).Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jeruk (citrus. Sp) Dan Kopi Arabica (coffea arabica) Di Kecamatan Si Emat Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Di akses pada laman http://usu.repository.ac.id (diunduh pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 09.45)

Darmawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi Tanah : Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Univ. Press.

Fath, D.H. 1984. Fundamental of Soil Science. John Wiley & Sons, Inc. Singapore.

Flatian, Nico .2012. 5 Komoditas Pertanian dan Perkebunan Indonesia

yang Mendunia. (on line) Di akses pada

lamanhttp://nico03soil.wordpress.com/2012/11/06/5-komoditaspertanian-dan-perkebunan-indonesia-yang-mendunia/. (diunduh pada tanggal 31 Januari 2015 pukul 11.35 WIB).

Hakim, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.

Hanafiah, K.A. 1989. Pengaruh Pupuk Kandang dan Kapur terhadap Agihan Bentuk dan Ketersediaan P pada Tanah Latosol. Thesis.PS Ilmu Tanah, PPS-UGM.

Hanafiah, K.A 2001. Pengaruh Inokulasi Ganda A. Brasiliense dan Fungi Mikoriza Arbuskuler terhadap Efisiensi Pemupukan N dan P pada Padi Sawah Tadah Hujan. Disertasi Ilmu Tanah, PPs IPB.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hehamahua, Hayati. 2009. Produksi Beras di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan bisnis Islam. Maluku: Universitas Iqra-Buru.

Kohnke, H. 1980. Soil Physics. TMH ed. Tata McGraw-Hill Publ. New Delhi: Co. Ltd


(24)

84

Lal, R. 1979. Physical Characteristic of Soils of the Tropics: Determination and Management. In Soil Physical Properties and Crops Production in the Tropics (edited by Lal R. and D. J. Greenland). A Wiley-intersci. Publ. John Wiley & Sons, Chicester.

Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com (diunduh 12 Desember 2014 pukul 07:49)

Mustopa, Zaenil. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alihfungsi lahan Pertanian di Kabupaten Demak. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rahayu, Sri. 2007. Faktor Fisika Tanah untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jagung di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed. Sartohadi, Junun dkk. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sys, C. 1985. Land Evaluation. Part II. State University of Ghent Belgium. 247 pp.

. 2012. pH Tanah. (on line) di akses pada lamanhttp://www.purewatercare.com/ph_tanah.php(diunduh 20 februari 2013 pukul 19:56 WIB)

. 2012. Luas Lahan Sawit Indonesia 9,27 Juta Hektar. (on line)Diakses pada laman http://duniaindustri.com/berita-agroindustri-indonesia/1214-luas-lahan-sawit-indonesia-927-juta-hektare.html (diunduh tanggal 24 Januari 2013 pukul 10:33 WIB).

. 2011. Bab II Tinjauan Pustaka. (on line). Di akses pada laman http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46967/BAB%20II% 20Tinjauan%20Pustaka_%202011yul.pdf?sequence=5. (diunduh pada tanggal 22 Februari 2015 pukul 18:10).

. Bab II Tinjauan Pustaka. (on line). Di akses pada laman

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24115/3/Chapter%20II.pdf. (diunduh pada tanggal 25 Februari 2015 pukul 18:30).


(1)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang dan identifikasi masalah sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini di batasi hanya pada sifat fisik tanah , sifat kimia tanah dan kesesuaian lahan perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII, kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. Adapun parameter yang ingin di lihat pada penelitian ii adalah sifat fisik dan kimia tanah. Sifat fisik tanah yang igin di lihat meliputi struktur dan tekstur tanah. Sifat kimia tanah yang ingin di lihat meliputi pH dan unsur makro essensial N,P dan K.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah di kemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sifat fisik tanah Perkebuan Jeruk di Desa Pegagan Julu VII?

2. Bagaimana Sifat kimia tanah Perkebuan Jeruk di Desa Pegagan Julu VII?

3. Bagaimana kesesuaina lahan perkebunan jeruk di lihat dari sifat fisik dan kimia tanah pada perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII?

E. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Sifat fisik tanah Perkebuan Jeruk di Desa Pegagan Julu VII.


(2)

3. Kesesuain lahan perkebunan jeruk di lihat dari sifat fisik dan kimia tanah pada perkebunan jeruk di Desa Pegagan Julu VII.

F. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini nantinya diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi petani perkebunan jeruk Desa Pegagan Julu VII, kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, maupun pihak-pihak yang memerlukannya untuk meningkatkan produktifitas tanah dan tanaman Jeruk .

2. Sebagai media untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama perkuliahan dalam rangka memperkaya wawasan ilmiah dalam penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai bahan referensi bagi seluruh pembaca mengenai pertanian Jeruk dan sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan kegiatan penelitian lanjutan pada lokasi dan waktu yang berbeda.


(3)

81 A.Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sifat fisik tanah pada di daerah penelitian memiliki sifat fisik yang sama, yaitu memiliki struktur tanah remah, tekstur lempung berpasir dan drainase tanah yang baik.

2. Untuk sifat kimia tanahnya beragam, dimana daerah nya memiliki pH 4.64, 4.80, 5.99 ,unsur N 0.42 %, 0.28 %, 0.23 %, unsur P 10.29 ppm, 9.19 ppm, 10.14 ppm dan unsur K 0.657 me/100g, 0.610 me/100g, 0.591 me/100g. 3. Kesesuaian lahan pada daerah penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan

S3 (sesuai marjinal). Dengan demikian dari ketiga sampel lahan tersebut perlu adanya perbaikan dari sifat fisik dan kimia tanahnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat diberikan, yakni sebagai berikut:

1. Sifat fisik tanah sangat bergantung dari cara pengolahan dan pengelolaan tanahnya. Selain itu pengetahuan mengenai cara pengelolaan lahan perkebunan Jeruk dengan baik sangat diperlukan. Dengan adanya pengetahuan yang baik maka pertumbuhan tanaman jeruk dapat berkembang


(4)

secara optimal sehingga kesejahteraan para petani perkebunan jeruk di desa ini meningkat.

2. Untuk sifat kimia tanah sangat bergantung pada pemupukan tanah. Untuk itu, para petani Jeruk diharapkan dapat memperhatikan dosis pemupukan yang baik karena tanaman jeruk sangat membutuhkan banyak unsur hara makro dalam jumlah yang besar dalam perkembangan dan pertumbuhan tanamannya.

3. Kepada pemerintah hendaknya dapat memberikan kegiatan penyuluhan

kepada petani jeruk di desa ini untuk memberikan pengetahuan tentang tanaman jeruk mulai dari pengelolaan lahan/tanah, pembibitan, penanaman, pemupukan, perawatan sampai pada pemanenan kelapa sawit. Selain itu juga pemerintah hendaknya memberikan peluang besar terhadap perolehan pupuk bersubsidi karena pada umumnya para petani sangat terkendala dengan harga pupuk yang mahal sehingga petani enggan memberikan pupuk secara teratur yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang kurang optimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aak.1994. Budidaya Tanaman Jeruk. Yogyakarta: Kanisius

Badan Pusat Satistik. 2013. Kecamatan Sumbul Dalam Angka 2013. Sumbul: BPS Dairi.

Cibro, Fernando, Gilbert(2012).Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jeruk (citrus. Sp) Dan Kopi Arabica (coffea arabica) Di Kecamatan Si Emat Rube Kabupaten Pakpak Bharat. Di akses pada laman http://usu.repository.ac.id (diunduh pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 09.45)

Darmawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi Tanah : Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Univ. Press.

Fath, D.H. 1984. Fundamental of Soil Science. John Wiley & Sons, Inc. Singapore.

Flatian, Nico .2012. 5 Komoditas Pertanian dan Perkebunan Indonesia

yang Mendunia. (on line) Di akses pada

lamanhttp://nico03soil.wordpress.com/2012/11/06/5-komoditaspertanian-dan-perkebunan-indonesia-yang-mendunia/. (diunduh pada tanggal 31 Januari 2015 pukul 11.35 WIB).

Hakim, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung. Hanafiah, K.A. 1989. Pengaruh Pupuk Kandang dan Kapur terhadap Agihan

Bentuk dan Ketersediaan P pada Tanah Latosol. Thesis.PS Ilmu Tanah, PPS-UGM.

Hanafiah, K.A 2001. Pengaruh Inokulasi Ganda A. Brasiliense dan Fungi Mikoriza Arbuskuler terhadap Efisiensi Pemupukan N dan P pada Padi Sawah Tadah Hujan. Disertasi Ilmu Tanah, PPs IPB.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hehamahua, Hayati. 2009. Produksi Beras di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan bisnis Islam. Maluku: Universitas Iqra-Buru.

Kohnke, H. 1980. Soil Physics. TMH ed. Tata McGraw-Hill Publ. New Delhi: Co. Ltd


(6)

Lal, R. 1979. Physical Characteristic of Soils of the Tropics: Determination and Management. In Soil Physical Properties and Crops Production in the Tropics (edited by Lal R. and D. J. Greenland). A Wiley-intersci. Publ. John Wiley & Sons, Chicester.

Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online.

http://dasar2ilmutanah.blogspot.com (diunduh 12 Desember 2014 pukul 07:49)

Mustopa, Zaenil. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alihfungsi lahan Pertanian di Kabupaten Demak. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rahayu, Sri. 2007. Faktor Fisika Tanah untuk Kesesuaian Lahan Tanaman Jagung di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed. Sartohadi, Junun dkk. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sys, C. 1985. Land Evaluation. Part II. State University of Ghent Belgium. 247 pp.

. 2012. pH Tanah. (on line) di akses pada

lamanhttp://www.purewatercare.com/ph_tanah.php(diunduh 20 februari 2013 pukul 19:56 WIB)

. 2012. Luas Lahan Sawit Indonesia 9,27 Juta Hektar. (on line)Diakses pada laman http://duniaindustri.com/berita-agroindustri-indonesia/1214-luas-lahan-sawit-indonesia-927-juta-hektare.html (diunduh tanggal 24 Januari 2013 pukul 10:33 WIB).

. 2011. Bab II Tinjauan Pustaka. (on line). Di akses pada laman http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46967/BAB%20II%

20Tinjauan%20Pustaka_%202011yul.pdf?sequence=5. (diunduh pada

tanggal 22 Februari 2015 pukul 18:10).

. Bab II Tinjauan Pustaka. (on line). Di akses pada laman

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24115/3/Chapter%20II.pdf. (diunduh pada tanggal 25 Februari 2015 pukul 18:30).