Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
LAMPIRAN 1
I. Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden berdasarkan umur
2. Karakteristik Responden berdasarkan suku responden
suku
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid batak 91 79.1 79.1 79.1
jawa 3 2.6 2.6 81.7
karo 1 .9 .9 82.6
pak-pak 20 17.4 17.4 100.0
Total 115 100.0 100.0
3. Karakteristik Responden berdasarkan lama memiliki jamban
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 18 15.7 15.7 15.7
2 25 21.7 21.7 37.4
3 72 62.6 62.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
Kelompok umur
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 .9 .9 .9
2 36 31.3 31.3 32.2
3 78 67.8 67.8 100.0
(2)
4. Karakteristik Responden berdasarkan agama
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid batak 1 .9 .9 .9
islam 34 29.6 29.6 30.4
katolik 52 45.2 45.2 75.7
protestan 28 24.3 24.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
5. Karakteristik Responden berdasarkan jumlah anggota keluarga
Frequenc
y Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid 1 100 87.0 87.0 87.0
2 15 13.0 13.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
6. Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan responden
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid SD, Tidak
Sekolah
18 15.7 15.7 15.7
SMP 52 45.2 45.2 60.9
SMA 45 39.1 39.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
7. Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid wiraswasta 11 9.6 9.6 9.6
buruh/petan i
104 90.4 90.4 100.0
(3)
II. Pertanyaan Pengetahuan Responden
1. Menurut bapak/ibu apa yang dimaksud dengan jamban
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tempat duduk/tidak tau 3 2.6 2.6 2.6
tempat jongkok 25 21.7 21.7 24.3
tempat membuang kotoran
87 75.7 75.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
2. apakah jenis jamban keluarga di rumah
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cubluk 20 17.4 17.4 17.4
jamban leher angsa
95 82.6 82.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
3. menurut bapak/ibu apa manfaat jamban bagi keluarga
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid mencegah bau
menyebar
31 27.0 27.0 27.0
tempat buang air besar 84 73.0 73.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
4. menurut bapak/ibu bagaimana jamban yang memenuhi syarat
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid memiliki pencahayaan
yang cukup
21 18.3 18.3 18.3
tersedia air yang cukup dan memiliki septik tank
94 81.7 81.7 100.0
(4)
5. menurut bapak/ibu bagaimana memelihara jamban yang baik
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 2 1.7 1.7 1.7
tersedia alat pembersih 44 38.3 38.3 40.0
air yang cukup untuk menggelontor
69 60.0 60.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
6. menurut bapak/ibu penyakit apa yang timbul jika tidak menggunakan jamban
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 10 8.7 8.7 8.7
cacingan 38 33.0 33.0 41.7
diare 67 58.3 58.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
7. menurut bapak/ibu berapa jarak jamban dengan sumber air bersih yang baik dan memenuhi syarat
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 10 m 9 7.8 7.8 7.8
10 m 55 47.8 47.8 55.7
> 10 m 51 44.3 44.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
8. menurut bapak/ibu apa bahaya yang ditimbulkan dari buang air besar sembarangan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 7 6.1 6.1 6.1
merusak pemandangan 29 25.2 25.2 31.3
penyebaran penyakit oleh tinja cepat menular
79 68.7 68.7 100.0
(5)
9. menurut bapak/ibu mengapa seseorang tidak menggunakan jamban untuk buang air besar
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 9 7.8 7.8 7.8
karena keladang 33 28.7 28.7 36.5
tidak nyaman 73 63.5 63.5 100.0
Total 115 100.0 100.0
10.menurut bapak/ibu apa manfaat seseorang menghadiri penyuluhan tentang penggunaan jamban
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 3 2.6 2.6 2.6
karena diwajibkan oleh tokoh masyarakat
15 13.0 13.0 15.7
mendapat informasi tentang penggunaan jamban
97 84.3 84.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
TOTAL SKOR PENGETAHUAN RESPONEN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 74 64.3 64.3 64.3
sedang 41 35.7 35.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
III. Pertanyaan Sikap Responden
1. jamban merupakan tempat untuk membuat kotoran Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 .9 .9 .9
kurang setuju 2 1.7 1.7 2.6
setuju 80 69.6 69.6 72.2
sangat setuju 32 27.8 27.8 100.0
(6)
2. menghindari pencemaran air, jarak jamban 10 m dari sumber air bersih Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 .9 .9 .9
tidalk setuju 2 1.7 1.7 2.6
kurang setuju 8 7.0 7.0 9.6
setuju 67 58.3 58.3 67.8
sangat setuju 37 32.2 32.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
3. jamban leher angsa adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidalk setuju 2 1.7 1.7 1.7
kurang setuju 10 8.7 8.7 10.4
setuju 69 60.0 60.0 70.4
sangat setuju 34 29.6 29.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
4. buang air besar disembarang tempat dapat mengganggu kesehatan Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 .9 .9 .9
tidalk setuju 2 1.7 1.7 2.6
kurang setuju 12 10.4 10.4 13.0
setuju 69 60.0 60.0 73.0
sangat setuju 31 27.0 27.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
5. jamban perlu disiram dan dibersihkan setelah buang air besar Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 .9 .9 .9
kurang setuju 1 .9 .9 1.7
setuju 75 65.2 65.2 67.0
sangat setuju 38 33.0 33.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
6. penyakit diare timbul karena BAB tidak menggunakan jamban Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 1.7 1.7 1.7
tidalk setuju 3 2.6 2.6 4.3
kurang setuju 14 12.2 12.2 16.5
setuju 66 57.4 57.4 73.9
sangat setuju 30 26.1 26.1 100.0
(7)
7. bapak/ibu memberitahu kepada anak dimana Buang Air Besar Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 .9 .9 .9
tidak setuju 1 .9 .9 1.7
kurang setuju 2 1.7 1.7 3.5
setuju 81 70.4 70.4 73.9
sangat setuju 30 26.1 26.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
8. mendengar penyuluhan dapat mengetahui cara memelihara jamban yang baik Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 .9 .9 .9
tidalk setuju 1 .9 .9 1.7
kurang setuju 2 1.7 1.7 3.5
setuju 78 67.8 67.8 71.3
sangat setuju 33 28.7 28.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
9. petugas kesehatan perlu memberi penyuluhan jamban sehat Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 .9 .9 .9
kurang setuju 3 2.6 2.6 3.5
setuju 75 65.2 65.2 68.7
sangat setuju 36 31.3 31.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
10. sebaiknya memiliki septik tank untuk saluran peresapan tinja Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid kurang setuju 16 13.9 13.9 13.9
setuju 67 58.3 58.3 72.2
sangat setuju 32 27.8 27.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
TOTAL SKOR SIKAP RESPONEN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 114 99.1 99.1 99.1
buruk 1 .9 .9 100.0
(8)
IV. Pertanyaan Kebiasaan Responden 1. dimana biasanya bapak/ibu BAB
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak menentu 41 35.7 35.7 35.7
jamban keluarga 74 64.3 64.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
2. seberapa sering bapak/ibu menggunakan jamban keluarga
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak pernah 1 .9 .9 .9
kadang-kadang 55 47.8 47.8 48.7
setiap mau BAB 59 51.3 51.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
3. Apakah bapak/ibu pernah menjelaskan fungsi jamban kepada anak -anak
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak pernah 43 37.4 37.4 37.4
pernah 72 62.6 62.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
4. Dimana biasanya anak-anak bapak/ibu BAB
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid kebun,sungai, dan
kebun
4 3.5 3.5 3.5
tidak menentu 34 29.6 29.6 33.0
jamban keluarga 77 67.0 67.0 100.0
(9)
5. apakah bapak/ibu pernah melarang anak-anak untuk BAB disembarang tempat
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak
pernah
45 39.1 39.1 39.1
pernah 70 60.9 60.9 100.0
Total 115 100.0 100.0
6. apakah bapak/ibu pernah memberi arahan kepada anak-anak untuk mencuci tangan setelah aktivitas BAB
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak
pernah
38 33.0 33.0 33.0
pernah 77 67.0 67.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
7. apakah bapak/ibu membiasakan anak-anak membersihkan jamban secara rutin
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 38 33.0 33.0 33.0
ya 77 67.0 67.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
8. bapak/ibu merasa nyaman BAB di jamban keluarga
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 13 11.3 11.3 11.3
ya 102 88.7 88.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
9. apakah ada larangan untuk BAB disembarang tempat
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 91 79.1 79.1 79.1
ada 24 20.9 20.9 100.0
(10)
10.BAB disembarangan tempat merupakan suatu hal yang biasa (tidak masalah) bagi masyarakat?
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 48 41.7 41.7 41.7
tidak 67 58.3 58.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
TOTAL SKOR KEBIASAAN RESPONEN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 44 38.3 38.3 38.3
buruk 71 61.7 61.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
V. Pertanyaan Peran Penyuluh Kesehatan
1. apakah di desa pernah ada penyuluhan tentang jamban
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 6 5.2 5.2 5.2
tidak pernah 13 11.3 11.3 16.5
pernah 96 83.5 83.5 100.0
Total 115 100.0 100.0
2. apakah bapak/ibu hadir dalam penyuluhan kesehatan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak hadir 25 21.7 21.7 21.7
kadang-kadang 25 21.7 21.7 43.5
hadir 65 56.5 56.5 100.0
(11)
3. apa materi penyuluhan jamban yang disampaikan penyuluhan kesehatan itu
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 25 21.7 21.7 21.7
cara memelihara jamban
20 17.4 17.4 39.1
manfaat dan fungsi jamban
70 60.9 60.9 100.0
Total 115 100.0 100.0
4. dimana biasa tempat pelaksanaan penyuluhan jamban sehat oleh penyuluh kesehatan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 23 20.0 20.0 20.0
digereja/mesjid 2 1.7 1.7 21.7
kantor kepdes 90 78.3 78.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
5. siapa yang memberikan penyuluhan tentang jamban sehat
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak tahu 23 20.0 20.0 20.0
petugas puskesmas 57 49.6 49.6 69.6
dinas kesehatan 35 30.4 30.4 100.0
Total 115 100.0 100.0
6. berapa kali mendapat penyuluhan kesehatan lingkungan mengenai jamban sehat dalam setahun?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak ada 23 20.0 20.0 20.0
1 kali 43 37.4 37.4 57.4
2-3 kali 49 42.6 42.6 100.0
(12)
TOTAL SKOR PERAN PENYULUHAN RESPONEN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid berperan 92 80.0 80.0 80.0
tidak berperan 23 20.0 20.0 100.0
Total 115 100.0 100.0
VI.Observasi Kecukupan Air Bersih Responden 1. sumber air bersih
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sungai 36 31.3 31.3 31.3
sumur bor & sumur gali
79 68.7 68.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
2. cukupkah ketersediaan air bersih setiap hari
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 27 23.5 23.5 23.5
ya 88 76.5 76.5 100.0
Total 115 100.0 100.0
3. apakah air bisa diperoleh setiap saat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 32 27.8 27.8 27.8
ya 83 72.2 72.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
4. apakah airnya keruh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 27 23.5 23.5 23.5
tidak 88 76.5 76.5 100.0
Total 115 100.0 100.0
5. apakah airnya berbau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 6 5.2 5.2 5.2
tidak 109 94.8 94.8 100.0
(13)
6. apakah airnya berasa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 6 5.2 5.2 5.2
tidak 109 94.8 94.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
TOTAL SKOR OBSEVASI KECUKUPAN AIR BERSIH RESPONEN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid cukup 105 91.3 91.3 91.3
tidak cukup 10 8.7 8.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
VII. Observas Sanitasi Jamban 1. jarak jamban > 10 m dari air bersih
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 25 21.7 21.7 21.7
ya 90 78.3 78.3 100.0
Total 115 100.0 100.0
2. memiliki septik tank
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 60 52.2 52.2 52.2
ya 55 47.8 47.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
3. jamban mempunyai atap pelindung
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 16 13.9 13.9 13.9
ya 99 86.1 86.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
4. jamban punya pintu
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 6 5.2 5.2 5.2
ya 109 94.8 94.8 100.0
(14)
5. jamban punya dinding kedap air
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative Percent Va lid
tidak 20 17.4 17.4 17.4
ya 95 82.6 82.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
6. jamban punya lantai kedap air
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 11 9.6 9.6 9.6
ya 104 90.4 90.4 100.0
Total 115 100.0 100.0
7. jamban mempunyai penerangan 50-100 luk Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 28 24.3 24.3 24.3
ya 87 75.7 75.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
8. jamban mempunyai ventilasi ± 10% dari luas lantai Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 72 62.6 62.6 62.6
ya 43 37.4 37.4 100.0
Total 115 100.0 100.0
9. Jamban tidak berbau
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 28 24.3 24.3 24.3
ya 87 75.7 75.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
10. Jamban tidak menjadi tempat hidup serangga, tikus, dan kecoa Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 21 18.3 18.3 18.3
ya 94 81.7 81.7 100.0
(15)
12.Selalu tersedia alat pembersih jamban
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 22 19.1 19.1 19.1
ya 93 80.9 80.9 100.0
Total 115 100.0 100.0
13.Selalu tersedia sabun
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 9 7.8 7.8 7.8
ya 106 92.2 92.2 100.0
Total 115 100.0 100.0
TOTAL SKOR OBSEVASI KECUKUPAN AIR BERSIH RESPONEN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid memenuhi syarat 20 17.4 17.4 17.4
tidak memenuhi syarat 95 82.6 82.6 100.0
Total 115 100.0 100.0
11. Selalu tersedia air bersih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 37 32.2 32.2 32.2
ya 78 67.8 67.8 100.0
(16)
Hubungan Faktor Predisposisi, Faktor Pemungkin dan Faktor
Penguat dengan Penggunaan Jamban
1.Pengetahuan dengan Penggunaan jamban
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
tingkat pengetahuan * penggunaan jamban
115 100.0% 0 .0% 115 100.0%
tingkat pengetahuan * penggunaan jamban Crosstabulation Count penggunaan jamban Total tidak menggunakan jamban menggunakan jamban
tingkat pengetahuan baik 25 49 74
sedang 31 10 41
Total 56 59 115
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 18.474a 1 .000
Continuity Correctionb 16.838 1 .000
Likelihood Ratio 19.132 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 18.314 1 .000
N of Valid Cases 115
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.97. b. Computed only for a 2x2 table
2.Hubungan Sikap dengan Penggunaan Jamban
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
tingkat sikap * penggunaan jamban
115 100.0% 0 .0% 115 100.0%
tingkat sikap * penggunaan jamban Crosstabulation Count
penggunaan jamban
Total tidak menggunakan jamban menggunakan jamban
tingkat sikap baik 56 58 114
buruk 0 1 1
(17)
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .957a 1 .328
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio 1.343 1 .246
Fisher's Exact Test 1.000 .513
Linear-by-Linear Association .949 1 .330
N of Valid Cases 115
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .49. b. Computed only for a 2x2 table
3.Hubungan Kebiasaan dengan Penggunaan Jamban Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
tingkat kebiasaan * penggunaan jamban
115 100.0% 0 .0% 115 100.0%
tingkat kebiasaan * penggunaan jamban Crosstabulation Count
penggunaan jamban
Total tidak menggunakan
jamban menggunakan jamban
tingkat kebiasaan baik 3 41 44
buruk 53 18 71
Total 56 59 115
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 50.027a 1 .000
Continuity Correctionb 47.349 1 .000
Likelihood Ratio 57.045 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 49.592 1 .000
N of Valid Cases 115
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.43. b. Computed only for a 2x2 table
4.Hubungan Kecukupan Air Bersih dengan Penggunaan Jamban Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
tgkat kecukupan air bersih * penggunaan jamban
(18)
tgkat kecukupan air bersih * penggunaan jamban Crosstabulation Count
penggunaan jamban
Total tidak menggunakan jamban menggunakan jamban
tgkat kecukupan air bersih cukup 50 55 105
tidak cukup 6 4 10
Total 56 59 115
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .560a 1 .454
Continuity Correctionb .174 1 .676
Likelihood Ratio .563 1 .453
Fisher's Exact Test .521 .338
Linear-by-Linear Association .555 1 .456
N of Valid Cases 115
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.87. b. Computed only for a 2x2 table
5.Hubungan Peran Penyuluh Kesehatan dengan Penggunaan Jamban Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
tingkat peran * penggunaan jamban
115 100.0% 0 .0% 115 100.0%
tingkat peran * penggunaan jamban Crosstabulation Count
penggunaan jamban
Total tidak menggunakan jamban menggunakan jamban
tingkat peran berperan 42 50 92
tidak berperan 14 9 23
Total 56 59 115
Chi-Square Tests Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.706a 1 .192
Continuity Correctionb 1.151 1 .283
Likelihood Ratio 1.714 1 .190
Fisher's Exact Test .245 .142
Linear-by-Linear Association 1.691 1 .194
N of Valid Cases 115
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.20. b. Computed only for a 2x2 table
(19)
(20)
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Ain, Hurul. 2014. Pengaruh Predisposing Faktor, Enabling Faktor, Dan Renforcing Faktor Terhadap Penggunaan Jamban Di Desa Gunungtua Kecamatan Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014.Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
BPS, 2012.”BPS-Survei-Sosial-Ekonomi-Nasional 2012”.http://www.google.co. id/BPS-Survei-Sosial-Ekonomi-Nasional -2012/Diakses pada Rabu, 12
Agustus 2015 Jam 09.10.
Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Chiras, D. (1990). Environmental Science : Action for a Sustainable Future. California: The Benjamin Coming Publishing Inc.
Depkes RI, 2015.”KEPMENKES_374 2009 TTG SKN”.
http://www.google.co.id/KEPMENKES_374_2009_TTG_SKN_2009/Diaks
es pada Senin, 29 Juni 2015 jam 7:52.
Edberg, Mark. 2009. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat Teori Sosial dan Perilaku. Jakarta, EGC
Hutasit, Candra. 2003. Tinjauan Pelaksanaan Program Pekan Sanitasi Terhadap Peningkatan Kepemilikan Jamban Keluarga Dari Tahun 1999 Sampai Dengan Tahun 2002 Di Puskesmas Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Kemenkes, 2011.”Profil Kesehatan Indonesia 2011”. http://www.depkes.go.id/
profil-kesehatan-indonesia-2011/Diakses Pada kamis,6 Agustus 2015 jam 21.10.
Machfoedz, Ircham. 2008. Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai Penyakit Kesehatan Lingkungan-Kesehatan Masyarakat-Sanitasi Pedesaan dan Perkotaan.Fitramaya, Yogyakarta.
Maulana, Heri D.J.2009. Promosi Kesehatan. Jakarta, EGC
Mubarak.I.Wahid, Chayatin Nurul.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat:Teori dan Aplikasi. Salemba Medika, Jakarta.
(22)
Mubarak. I.Wahid. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam kebidanan. Salemba Medika, Jakarta
Pane, Erlinawati. 2009. Pengaruh Perilaku Keluarga Terhadap Penggunaan Jamban. Vol.3:233
Proverawati, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Nuha Medika. Yogyakarta.
Purwana, Rachmadi. 2013. Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan Dalam Kejadian Bencana. PT.Grafindo Persada, Jakarta.
Siregar, Y. D. R. 2011. Faktor predisposisi, pendukung dan pendorong terhadap perilaku buang air besar di desa sibuntuon partur kecamatan lintongnihuta kabupaten humbahas tahun 2011. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Slamet J. Soemirat.2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Slamet J. Soemirat. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sarudji, Didik.2010. Kesehatan Lingkungan. CV. Karya Putra Darwati; Bandung.
Simanjuntak P, 1999. Sarana Jamban Kluarga, Penerbit Gramedia : Jakarta Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Kencana,
Jakarta.
Sukarni, M. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, Penerbit Kasinius : Yogyakarta
Soedarto. 2013. Lingkungan dan Kesehatan. Penerbit Seto Agung : Jakarta. Tarigan, Elisabet. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Keluarga Dalam Penggunaan Jamban di Kota Kabanjahe. Medan : Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Tulchinsky, T., Elena A. 2009. The New Public Health Second Edition. Oxford : Elsevier Inc
Warsito S, 1996. Kakus Sederhana bagi Masyarakat Desa, penerbit Kanisius : Jakarta
(23)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (exploratory study) dengan desain cross sectional untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Jamban Keluarga Di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi 2015.
3.2.2 Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – November 2015.
3.3Populasi dan Sampel
Populasi adalah keluarga yang memiliki Jamban di Desa Pegagan Julu III adalah 115 rumah.
Sampel adalah keluarga yang memiliki jamban. Teknik penganbilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 KK.
(24)
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan :
- Metode Observasi dengan meninjau secara langsung ke lokasi penelitian
- Wawancara langsung dengan responden atau menggunakan kuisioner yang ditujukan kepada setiap keluarga.
3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan dan catatan yang ada di instansi terkait, meliputi Kantor Kepala Desa dan Puskesmas.
3.7 Defenisi Operasional
1. Pengetahuan adalah kemampuan intelektual responden tentang aspek-aspek kesehatan dan jamban keluarga.
2. Sikap adalah tanggapan atau persepsi responden terhadap keadaan jamban dan penggunaan jamban keluarga
3. Kebiasaan masyarakat adalah ruang lingkup yang mencakup kebiasaan yang berlaku dimasyarakat bila ingin BAB yang mempengaruhi terjadinya tidak digunakannya jamban keluarga di Desa Pegagan Julu III. 4. Kecukupan air bersih adalah fasilitas atau kondisi air yang mencukupi atau tidak dengan ketentuan memenuhi syarat kesehatan (kualitas, kuantitas dan kontinuitas).
(25)
- Kualitas : tersedia air bersih yang memenuhi syarat kesehatan secara fisik (tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa).
- Kuantitas : tersedia air bersih minimal 60 liter/orang/hari - Kontinuitas: air bersih tersedia pada setiap kegiatan yang
membutuhkan secara berkesinambungan.
5. Sanitasi Jamban Keluarga adalah suatu kondisi dari pada jamban keluarga yang meliputi : penerangan, lantai, ventilasi, ketersediaan air dan alat pembersih, jarak dengan sumber air bersih, bebas dari vector, dan ketersediaan alat pembersih.
6. Peran penyuluh kesehatan adalah pengajaran yang disampaikan petugas kesehatan tentang penggunaan jamban keluarga.
3.8 Aspek Pengukuran
Adapun skala pengukuran variable penelitian terhadap pengetahuan, sikap, kebiasaan, kecukupan air bersih, sanitasi jamban dan peran penyuluh adalah :
1. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan metode skooring, jumlah pertanyaan untuk mengukur pengetahuan responden sebanyak 10 pertanyaan dengan skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Maka didapat skor tertinggi dari seluruh pertanyaan 20 dan skor terendah 0.
(26)
- Pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh responden >15 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar minimal 8 pertanyaan
- Pengetahuan sedang, apabila skor yang diperoleh responden 8- 15 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 4 – 7 pertanyaan
- Pengetahuan rendah, apabila skor yang diperoleh responden < 8 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar < 4 pertanyaan
2. Untuk mengetahui sikap responden tentang penggunaan jamban diajukan 10 pertanyaan berbentuk kuesioner. Setiap pernyataan diberi nilai 2, maka interval nilai untuk variable sikap adalah 4 x 10 = 40, maka pengelompokan nilai variable sikap dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
- Sikap baik, apabila skor yang diperoleh responden >20 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar minimal 5 pertanyaan
- Sikap buruk, apabila skor yang diperoleh responden < 20 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar < 5 pertanyaan
3. Untuk mengetahui kebiasaan masyarakat dalam penggunaan jamban maka di ajukan 10 pertanyaan. Dari 10 pertanyaan, nilai
(27)
keseluruhannya adalah 20. Kebiasaan masyarakat dikategorikan 2 kategori yaitu :
- Kebiasaan baik, apabila skor yang diperoleh responden >10 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar >5 pertanyaan.
- Kebiasaan Buruk, apabila skor yang diperoleh <10 atapun responden mampu menjawab pertanyaan benar < 5 pertanyaan 4. Kecukupan air bersih adalah kondisi air yang mencukupi atau tidak
dengan ketentuan memenuhi syarat kesehatan (kualitas, kuantitas dan kontinuitas). Kecukupan air bersih dikategorikan 2 kategori yaitu : - Air Bersih Cukup, apabila terpenuhi persyaratan kualitas,
kuantitas dan kontinitas
- Air bersih tidak cukup, apabila salah satu persyaratan kualitas, kuantitas dan kontinitas tidak terpenuhi
5. Peran penyuluh kesehatan adalah untuk mengetahui peran penyuluh diajukan 6 pertanyaan berbentuk kuesioner. Setiap pertanyaan diberi nilai 2, maka interval nilai untuk kategori peran penyuluh adalah 2 x 6 = 12, maka kelompok rentang nilai kategori penyuluh dibagi 2 yaitu
- Berperan, apabila skor yang diperoleh > 6 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar > 3 pertanyaan - Tidak berperan, bila merespon < 6 ataupun responden mampu
(28)
6. Sanitasi jamban yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut : - Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung
berjarak 10-15 meter dari sumber air minum.
- Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus
- Cukup luas dan lantai miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah disekitarnya.
- Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya
- Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
- Cukup penerangan - Lantai kedap air - Ventilasi cukup baik
- Tersedia air dan alat pembersih
- Memenuhi syarat apabila terpenuhi syarat-syarat jamban seperti di atas
- Tidak memenuhi syarat apabila salah satu syarat-syarat jamban di atas tidak terpenuhi
(29)
3.9 Metode Analisis Data
Metode analisa data dilakukan dengan cara : 1. Analisa Univariat
Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan dalam tiap variabel dari hasil penelitian. Dilakukan untuk memberoleh gambaran pada masing-masing varabel, kemudian di distribusikan ke dalam tabel frekuensi.
2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat yaitu dilakukan untuk menganalisa hubungan antara variabel independen dan dependen, karena data adalah kategorik maka uji yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan
(30)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Lokasi Desa Pegagan Julu III memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pegagan Julu IV 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dolok Tolong
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Beringin Induk dan Kelurahan Pegagan Julu I
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pegagan Julu I dan Desa Pegagan Julu VI
Di Desa Pegagan Julu III memiliki mayoritas pekerjaan penduduk adalah bertani, dan memiliki prasarana jalan aspal namun ada pula yang tanah, sarana kesehatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pegagan Julu III adalah Puskesmas Sumbul dan Puskesmas Pembantu yang terdapat di Desa Pegagan Julu III.Untuk sarana ibadah, di Desa Pegagan Julu III terdapat 1 mesjid dan 2 gereja.
Jumlah Penduduk di Desa Pegagan Julu IIIpada tahun 2015 sebanyak 2.302 jiwa yang terdiri dari jumlah laki – laki 1,036 jiwa dan perempuan 1.266 jiwa. Desa Pegagan Julu III memiliki luas wilayah 13.975m2.
(31)
4.2Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki jamban.Karakteristik responden meliputi umur, suku, agama, mulai memiliki jamban, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten DairiTahun 2015
No Karakteristik Jumlah (org) Persentase (%)
1. Umur
a. < 20 b. 20 – 30
1 36
0.9 31.3
c. >30 78 67.8
Total 115 100
2. Suku
a. Batak 91 79.1
b. Jawa c. Karo d. Pak-pak 3 1 20 2.6 0.9 17.4
Total 115 100
3. Agama
a. Islam 12 10.4
b.Katolik 58 50.4
c. Protestan 45 39.1
Total 115 100
4. Mulai Memiliki Jamban
a. ≤ Tahun 2005 18 15.7
b. Tahun 2006-2010 c. > Tahun 2010
25 72
21.7 62.6
Total 115 100
5. Jumlah anggota Keluarga a. ≤ 5 orang
b. > 5 orang
100 15
87.0 13.0
Total 115 100
6. Pendidikan
a. SD, Tidak Sekolah b. SMP
c. SMA
18 52 45 15.7 45.2 39.1
Total 115 100
7. Pekerjaan
(32)
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 115 orang respondenmayoritas berumur > 30 tahun yaitu sebanyak 78 orang (67,8%), berdasarkan sukumayoritas respondensuku bataksebanyak 91 orang (79,1%), berdasarkan agama mayoritas responden beragama Kristen katolik yaitu 58 orang (50,4%),berdasarkan mulai memiliki jamban mayoritas responden memiliki jamban mulai > tahun 2010 yaitu 72 orang (62,6%), berdasarkan jumlah anggota
keluarga mayoritas responden ≤ 5 orang yaitu sebanyak 100 orang (87,0%),
berdasarkan Tingkat Pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 52 orang (45,2%) dan berdasarkan Pekerjaan responden mayoritas petani yaitu 104 orang (90,4%).
4.3 Pengetahuan Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada Ibu Rumah Tangga maka pengetahuan responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.2.berikut ini:
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Pengetahuan Responden Jumlah (org) Persentase (%) 1. Pengertian jamban
a. Tempat duduk/tidak tau b. Tempat jongkok
c. Tempat membuang kotoran
3 25 87
2.6 21.7 75.7
Total 115 100
2. Jenis jamban keluarga
a. Cubluk
b. Jamban leher angsa
20 95
17.4 82.6
Total 115 100
b. Petani 104 90.4
(33)
3.Manfaat jamban bagi keluarga
a.Mencegah bau menyebar b.Tempat buang air besar
31 84
27.0 73.0
Total 115 100
4. Jamban yang memenuhi syarat
a.Memiliki pencahayaan yang cukup
b.Tersedia air yang cukup dan memiliki septik tank
21 94
18.3 81.7
Total 115 100
5. Memelihara jamban yang baik
a.Tidak tahu
b.Tersedia alat pembersih
c.Air yang cukup untuk menggelontor
2 44 69 1.7 38.3 60.0
Total 115 100
6. Penyakit yang timbul jika tidak menggunakan jamban
a. Tidak tahu b. Cacingan c. Diare 10 38 67 8.7 33.0 58.3
Total 115 100
7. Jarak jamban dengan sumber air bersih
a. < 10 m b. 10 m c. > 10 m
9 55 51 8.7 33.0 58.0
Total 115 100
8. Bahaya yang ditimbulkan dari buang air besar sembarangan
a. Tidak tahu
b. Merusak pemandangan
c. Penyebaran penyakit oleh tinja cepat menular
7 29 79 6.1 25.2 68.7
Total 115 100
9. Alasan tidak menggunakan jamban untuk buang air besar
a. Tidak tahu b. Karena keladang c. Tidak nyaman
9 33 73 7.8 28.7 63.5
Total 115 100
10.Manfaat menghadiri penyuluhan tentang penggunaan jamban
a.Tidak tahu
b.Karena diwajibkan oleh tokoh masyarakat c.Mendapat informasi tentang penggunaan
jamban 3 15 97 2.6 13.0 84.3
(34)
Berdasarkan tabel 4.2. diperoleh bahwa sebagian besar responden yaitu 87 orang (75,7%) menyatakan bahwa jambanadalah tempat membuang kotoran, 25 orang lainnya (21,7%) menyatakan bahwa jamban adalah tempat jongkok dan 3 orang menyatakan tidak tahu. Mayoritas responden yaitu 95 orang (82,6%) mengetahui jenis jamban yang digunakan yaitu jenis jamban leher angksa.
Seluruh respondenyaitu 115 orang (100%) mengetahui manfaat jamban bagi keluarga untuk mencegah bau menyebar 31 orang (27,0%), dan selebihnya yaitu 84 orang (73,0%) mengetahui manfaat jamban keluarga untuk tempat buang air besar. Mayoritas responden yaitu 94 orang (81,7%) mengetahui jamban yang memenuhi syarat yaitu tersedia air yang cukup dan memiliki septik tank sedangkan responden yang lainnya mengetahui jamban yang memenuhi syarat yaitu jamban harus memiliki pencahayaan yang cukup sebanyak 21 orang (18,3%).
Responden yang tidak mengetahui cara memelihara jamban yang baik hanya 2 orang (1,7%), dan mengetahui cara memelihara jamban yang baik dengan tersedianya alat pembersih jamban sebanyak 44 orang (38,3%) sedangkan selebihnya 69 orang (60,0%) responden mengetahui cara memelihara jamban yang baik yaitu dengan memiliki air yang cukup untuk menggelontor. Berdasarkan pengetahuan responden tentang penyakit yang ditimbulkan jika BAB tidak menggunakan jamban diketahui bahwa responden yang menjawab Diare sebanyak 67 orang (58,3%), menjawab cacingan sebanyak 38 orang (33,0%), dan menjawab tidak tahu sebanyak 10 orang (8,7%).
(35)
Mayoritas responden yaitu 55 orang (33,0%) mengetahui jarak jamban dengan air bersih sejauh 10 m, responden yang menjawab >10m sebanyak 51 responden (58,0%), tetapi responden yang menjawab <10m sebanyak 9 orang (7,8%). Berdasarkan pengetahuan responden tentang bahaya yang ditimbulkan dari BAB sembarangan responden yang menjawab penyebaran penyakit oleh tinja semakin cepat sebanyak 79 orang (68,7%), merusak pemandangan sebanyak 29 orang (25,2%), dan menjawab tidak tahu sebanyak 7 orang (6,1%).
Seluruh responden yaitu 115 orang (100%) yang menjawab mengapa seseorang tidak menggunakan jamban untuk BAB karena tidak nyaman sebanyak 73 orang (63,5%), dan menjawab karena ke ladang sebanyak 33 orang (28,7%) sedangkan menjawab tidak tahu sebanyak 9 orang (7,8%). Responden yang mengetahui manfaat menghadiri penyuluhan tentang penggunaan jamban agar mendapatkan informasi tentang penggunaan jamban sebanyak 97 orang (84,3%), karena diwajibkan oleh tokoh masyarakat sebanyak 15 orang (13,0%), dan menjawab tidak tahu sebanyak 3 orang (2,6%).
Penilaian terhadap pengetahuan tentang penggunaan jamban dilakukan berdasarkan perhitungan total skor pengetahuan responden. Tingkat pengetahuan selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik, sedang dan buruk. Tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
(36)
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (org) %
1 Baik 74 64.3
2 Sedang 41 35.7
Jumlah 115 100
Berdasarkan tabel 4.3.diperoleh bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang penggunaan jamban, berada pada kategori baik yaitu 74 orang (64,3%) dan ada 41 orang (35,7%) berpengetahuan sedang.
4.4 Sikap Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu Rumah Tangga maka diperoleh sikap responden tentang penggunaan jamban. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4 berikutini :
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Pertanyaan Sikap
Sikap
Total
SS S KS TS STS
n % n % n % n % n % N %
1. jamban merupakan tempat untuk membuat
kotoran 2 27.8 80 69,6 2 1.7 1 0.9 115 100
2. menghindari
pencemaran air, jarak jamban 10 m dari sumber air bersih
7 32.2 7 58.3 8 7.0 2 1.7 1 0.9 115 100
3. jamban leher angsa adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan
34 29.6 69 60.0 10 8.7 2 1.7 115 100
4. buang air besar disembarang tempat dapat mengganggu kesehatan
(37)
5. jamban perlu disiram dan dibersihkan
setelah buang air besar 38 33.0 75 65.2 1 0.9 1 0.9 115 100 6. penyakit diare timbul
karena BAB tidak
menggunakan jamban 30 26.1 66 57.4 4 12.2 3 2.6 2 1.7
115 100
7. bapak/ibu
memberitahu kepada anak dimana Buang Air Besar
30 26.1 81 70.4 2 1.7 1 0.9 1 0.9
115 100
8. mendengar penyuluhan dapat mengetahui cara memelihara jamban yang baik
33 28.7 8 67.8 2 1.7 1 0.9 1 0.9
115 100
9. petugas kesehatan perlu memberi penyuluhan jamban sehat
36 31.3 75 65.2 3 2.6 1 0.9 115 100
10. sebaiknya memiliki septik tank untuk saluran peresapan tinja
32 27.8 67 58.3 16 13.9 115 100
Berdasarkan Tabel 4.4. diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 80 orang (69,6%) setujujambanmerupakan tempat untuk membuang kotoran.Sebagian besar responden yaitu 67 orang (58,3%) menyatakan setuju bilamenghindari pencemaran air, jarak jamban 10 m dari sumber air bersih.Diketahui pula bahwa sebagian besar responden yaitu 69 orang (60,0%) menyatakan setuju bahwa jamban leher angsa adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
Sebagian besar responden setuju bilabuang air besar disembarang tempat dapat mengganggu kesehatan yaitu 69 orang (60,0%).Sedangkan untuk pernyataan jamban perlu disiram dan dibersihkan setelah buang air besar sebanyak 75 orang (65,2%) yang menyatakan setuju dan responden yang menyatakan setuju yaitu 66 orang (57,4%) untuk pernyataanpenyakit diare timbul karena BAB tidak menggunakan jamban.
(38)
Responden menyatakan setuju yaitu 81 orang (70,4%) bilabapak/ibu memberitahu kepada anak dimana Buang Air Besar. Diketahui pula bahwa sebagian besar responden yaitu 78 orang (67,8%) menyatakan setuju bila mendengar penyuluhan dapat mengetahui cara memelihara jamban yang baik.Mayoritas responden yaitu 75 orang (65,2%) menyatakan setuju bila petugas kesehatan perlu memberi penyuluhan jamban sehat. Dan mayoritas responden yaitu 67 orang (58,3%) menyatakan setuju sebaiknya memiliki septik tank untuk saluran peresapan tinja.
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan respondenpada pengukuran sikap maka tingkat sikap responden tentang penggunaan jamban selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitusikap baik dan buruk. Tingkat sikap responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Responden No Kategori Sikap Jumlah (org) %
1 Baik 114 99.1
2 Buruk 1 0.9
Total 115 100
Berdasarkan tabel 4.5.diperoleh bahwa sebagian besar sikap responden tentang penggunaan jamban memiliki sikap baik sebanyak 114 orang (99,1%) dan sikap buruk yaitu sebanyak 1 orang (0,9%).
(39)
4.5 Kebiasaan Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu Rumah Tangga maka diperoleh hasil penelitian kebiasaan responden tentang penggunaan jamban. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikutini :
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Kebiasaan Responden Jumlah (org) Persentase (%) 1. Tempat BAB?
a.Tidak menentu b.Jamban keluarga
41 74
35.7 64.3
Total 115 100
2.Keseringan menggunakan jamban keluarga
a.Tidak pernah b.Kadang-kadang c.Setiap mau BAB
1 55 59 0.9 47.8 51.3
Total 115 100
3. Menjelaskan fungsi jamban kepada anak-anak
a.Tidak pernah b.Pernah
43 72
37.4 62.6
Total 115 100
4. Kebiasaan anak-anak BAB
a. Kebun,sungai, dan kebun b. Tidak menentu
c. Jamban keluarga
4 34 77 3.5 29.6 67.0
Total 115 100
5. Melarang anak-anak untuk BAB disembarang tempat
a. Tidak pernah b.Pernah
45 70
39.1 60.9
Total 115 100
6. Memberi arahan kepada anak-anak untuk mencuci tangan setelah aktivitas BAB
a.Tidak pernah b.Pernah
38 77
33.0 67.0
(40)
7. Membiasakan anak-anak membersihkan jamban secara rutin
a. Tidak b.Ya 38 77 33.0 67.0
Total 115 100
8. Perasaan nyaman BAB di jamban keluarga a.Tidak b.Ya 13 102 11.3 88.7
Total 115 100
9. Larangan untuk BAB disembarang tempat a. Tidak b.Ada 91 24 79.1 20.9
Total 115 100
10.BAB disembarangan tempat merupakan suatu hal yang biasa (tidak masalah) bagi masyarakat
a. Ya b. Tidak
48 67
41.7 58.3
Total 115 100
Berdasarkan Tabel 4.6. diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 74 orang (64,3%) terbiasa BAB di jamban, dan 41 orang (35,7%) memiliki kebiasaan BAB tidak menentu. Diketahui pula bahwa sebagian besar responden memiliki kebiasaan menggunakan jamban keluarga setiap BAB sebanyak yaitu 59 orang (51,3%).
Mayoritas responden yang memiliki kebiasaan pernah menjelaskan fungsi jamban kepada anak-anak sebanyak 72 orang (62,6%), dan Mayoritas responden yang membiasakan anak-anaknya BAB di jamban keluarga sebanyak 77 responden (67,0%). Untuk kebiasaan responden yang pernah melarang anak-anak untuk BAB disembarang tempat sebanyak 70 orang (60,9%). Mayoritas responden yang pernah memberi arahan kepada anak-anak untuk mencuci tangan setelah aktivitas BAB sebanyak 77 orang (67,0%).Responden yang membiasakan anak-anak membersihkan jamban secara rutinsebanyak 77 orang (67,0%). Dan
(41)
mayoritas responden yang membiasakan merasa nyaman BAB di jamban keluarga sebanyak 102 orang (88,7%). Mayoritas responden yang menyatakan tidak ada larangan untuk BAB disembarang tempat sebanyak 91 orang (79,1%). Dan responden yang menjawab ya untuk pernyataan BAB disembarangan tempat merupakan suatu hal yang biasa (tidak masalah) bagi masyarakat sebanyak 67 orang (58,3%).
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran kebiasaan maka tingkat kebiasaan responden tentang penggunaan jamban selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitukebiasaan baik dan buruk. Tingkat kebiasaan responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebiasaan Responden
No Kategori Kebiasaan Jumlah (org) %
1 Baik 44 38,3
2 Buruk 71 61,7
Total 115 100
Berdasarkan tabel 4.7.diperoleh bahwa sebagian besar kebiasaan responden tentang penggunaan jamban memiliki kebiasaan baik sebanyak 44 orang (38,3%) dan kebiasaan buruk yaitu sebanyak 71 orang (61,7%).
4.6 Kecukupan Air Bersih
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu Rumah Tangga maka diperoleh hasil penelitian Kecukupan Air Bersih tentang penggunaan jamban. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini :
(42)
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kecukupan Air Bersihuntuk Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Kecukupan Air Bersih Responden Jumlah (org) Persentase (%) 1.Sumber air bersih
a.Sungai
b.Sumur bor & sumur gali
36 79
31.3 68.7
Total 115 100
2.Cukupkah ketersediaan air bersih untuk BAB a. Tidak b. Ya 27 88 23.5 76.5
Total 115 100
3.Air bisa diperoleh setiap saat
a. Tidak b. Ya 32 83 27.8 72.2
Total 115 100
4.Kekeruhan air
a. Ya b. Tidak 27 88 23.5 76.5
Total 115 100
5.Airnya berbau
a. Ya b. Tidak 6 109 5.2 94.8
Total 115 100
6.Airnya berasa
a. Ya b. Tidak 6 109 5.2 94.8
Total 115 100
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 79 orang (68,7%) memiliki sumber air bersih berasal dari sumur bor/sumur gali, dan mayoritas responden memiliki ketersediaan air bersih setiap hari sebanyak 88 orang (76,5%), untuk pernyataan responden air bisa diperoleh setiap saat yang menjawab ya sebanyak 83 orang (72,2%) untuk kekeruhan air responden yang memiliki air yang tidak keruh sebanyak 88 orang (76,5%), dan untuk observasi air berbau dan air berasa memiliki jumlah responden yang tergolong tidak sebanyak 109 orang (94,8%).
(43)
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran kecukupan air bersih maka tingkat kecukupan air bersih responden tentang penggunaan jamban selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kategori cukup dan tidak cukup. Tingkat kecukupan air bersih responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kecukupan Air Bersih
No Kecukupan Air Bersih untuk jamban Jumlah (org) %
1 Cukup 105 91.3
2 Tidak cukup 10 8.7
Total 115 100
Berdasarkan tabel 4.9. diperoleh bahwa sebagian besar Kecukupan Air Bersih responden tentang penggunaan jamban memiliki Cukup Air Bersih sebanyak 105 orang (91,3%) dan tidak cukup sebanyak 10 orang (8,7%).
4.7 Sanitasi Jamban Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu Rumah Tangga maka diperoleh hasil penelitian sanitasi jamban keluarga tentang penggunaan jamban. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Jamban Keluarga Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Sanitasi Jamban Keluarga Jumlah (org) Persentase (%) 1. Jarak jamban > 10 m dari air bersih
a. Tidak b. Ya
25 90
21.7 78.3
Total 115 100
2. Memiliki septik tank
a. Tidak b. Ya
60 55
52.2 47.8
(44)
3. Jamban mempunyai atap pelindung a. Tidak b.Ya 16 99 13.9 86.1
Total 115 100
4. Jamban punya pintu
a. Tidak b.Ya 6 109 5.2 94.8
Total 115 100
5. Jamban punya dinding kedap air
a. Tidak b.Ya 20 95 17.4 82.6
Total 115 100
6. Jamban punya lantai kedap air
a. Tidak b. Ya 11 104 9.6 90.4
Total 115 100
7. Jamban mempunyai penerangan yang cukup a. Tidak b. Ya 28 87 24.3 75.7
Total 115 100
8. Jamban mempunyai ventilasi ± 10% dari luas lantai
a. Tidak b. Ya 72 43 62.6 37.4
Total 115 100
9. Jamban tidak berbau
a. Tidak b.Ya 28 87 24.3 75.7
Total 115 100
10.Jamban tidak menjadi tempat hidup serangga, tikus, dan kecoa
a. Tidak b. Ya 21 94 18.3 81.7
Total 115 100
11.Selalu tersedia air bersih
a. Tidak b.Ya 37 78 32.2 67.8
Total 115 100
12.Selalu tersedia alat pembersih jamban
a. Tidak b.Ya 22 93 19.1 80.9
Total 115 100
13.Selalu tersedia sabun
(45)
b.Ya 106 92.2
Total 115 100
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 90 orang (78,3%) memiliki jarak jamban > 10 m dari air bersih, dan mayoritas responden tidak memiliki septik tank sebanyak 60 orang (52.2%), untuk pernyataan responden mempunyai atap pelindung sebanyak 99 orang (86,1%) untuk responden yang memiliki pintu jamban sebanyak 88 orang (94,8%), dan untuk penyataan kepemilikan dinding jamban yang kedap air memiliki jumlah responden yang tergolong ya sebanyak 95 orang (82,6%).
Mayoritas responden yang memiliki lantai jamban yang kedap air sebanyak 104 orang (90,4%), dan Mayoritas responden yang memiliki jamban dengan penerangan 50-100 luk sebanyak 87 responden (75,7%). Untuk jamban yang mempunyai ventilasi ± 10% dari luas lantaisebanyak 72 orang (62,6%). Mayoritas responden memilikiJamban yang tidak berbau sebanyak 87 orang (75,7%). Dan responden yang memiliki jamban yang tidak menjadi tempat hidup serangga, tikus, dan kecoa sebanyak 94 orang (81,7%).
Sanitasi jamban keluarga untuk ketersediaan air bersih responden yang memiliki sebanyak 78 orang (67,8%). Responden yang memiliki alat pembersih jamban sebanyak 93orang (80,9%).dan mayoritas responden memiliki sabun sebanyak 106 orang atau (92,1%).
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran sanitasi jamban keluarga maka sanitasi jamban keluarga responden tentang penggunaan jamban selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kategori memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat.
(46)
Tingkat sanitasi jamban keluarga responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Jamban Keluarga No Kategori Sanitasi Jamban Keluarga Jumlah (org) %
1 Memenuhi syarat 20 17.4
2 Tidak Memenuhi syarat 95 82.6
Total 115 100
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh bahwa sebagian besar Sanitasi Jamban Keluarga responden tentang penggunaan jamban memiliki Sanitasi Jamban Keluarga yang tidak memenuhi syarat sebanyak 95 orang (82,6%) dan memenuhi syarat sebanyak 20 orang (17,4%).
4.8 Peran Penyuluh Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu Rumah Tangga maka diperoleh hasil penelitian peran penyuluh kesehatan tentang penggunaan jamban. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini :
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Penyuluh Kesehatan Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Peran Penyuluh Kesehatan Jumlah (org) Persentase (%) 1. Penyuluhan tentang jamban
a.Tidak tahu b.Tidak pernah c. Pernah
6 13 96
5.2 11.3 53.5
Total 115 100
2. Kehadiran dalam penyuluhan
a.Tidak hadir b.Kadang-kadang c.Hadir
25 25 65
21.7 21.7 56.5
(47)
3.Materi penyuluhan jamban
a.Tidak tahu
b.Cara memelihara jamban c.Manfaat dan fungsi jamban
25 20 70 21.7 72.2 60.9
Total 115 100
4. Tempat pelaksanaan penyuluhan jamban sehat
a. Tidak tahu b. Digereja/mesjid c. Kantor kepdes
23 2 90 20.0 1.7 78.3
Total 115 100
5.Yang memberikan penyuluhan
a. Tidak tahu
b. Petugas puskesmas c. Dinas kesehatan
23 57 35 20.0 49.6 30.4
Total 115 100
6.Jumlah penyuluhan kesehatan lingkungan mengenai jamban sehat dalam setahun
a.Tidak ada b.1 kali c.2-3 kali
23 43 49 20.0 37.4 42.6
Total 115 100
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 96 orang (53,5%) mengatakan pernah ada penyuluhan tentang jamban di desa dan responden yang menyatakan hadir dalam penyuluhan sebanyak 65 orang (56,5%) dan responden kadang-kadang 25 orang (21,7%), dan mayoritas responden yang hadir menyatakan materi yang disampaikan manfaat dan fungsi jamban sebanyak 70 orang (60,9%), tempat pelaksanaan penyuluhan mayoritas responden menyatakan kantor kepala desa sebanyak 90 orang (78,3%). Mayoritas responden menyatakan yang memberi penyuluhan tentang jamban sehat adalah petugas puskesmas sebanyak 57 orang (49,6%). Dan dalam setahun mayoritas responden menjawab 2-3 kali dalam setahun sebanyak 49 orang ( 42,6%).
(48)
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran peran penyuluh kesehatan maka peran penyuluh kesehatan responden tentang penggunaan jamban selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kategori berperan dan tidak berperan. peran penyuluh kesehatan responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Peran Penyuluh Kesehatan No Tingkat Peran Penyuluh Kesehatan Jumlah (org) %
1 Berperan 92 80,0
2 Tidak Berperan 23 20,0
Total 115 100
Berdasarkan tabel 4.13.diperoleh bahwa sebagian besar peran penyuluh kesehatan tentang penggunaan jamban memiliki peran penyuluh kesehatan yang berperan sebanyak 92 orang (82,6%) dan tidak berperan sebanyak 23 orang (20,0%).
4.9 Penggunaan Jamban Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap Ibu Rumah Tangga maka diperoleh hasil penelitian tentang penggunaan jamban keluarga dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
No Kategori Penggunaan Jamban Jumlah (org) %
1 tidak pernah 1 0,9
2 3
kadang-kadang setiap mau BAB
55 59
47,8 51,3
(49)
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 59 orang (51,3%) mengatakan setiap mau BAB responden menggunakan jamban keluarga, 55 orang (47,8%) menggunakan jamban kelurga tidak rutin ataupun kadang-kadang, dan 1 orang ataupun 0,9% mengatakan tidak pernah menggunakan jamban keluarga setiap mau BAB.
Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran penggunaan jamban maka penggunaan jamban responden tentang selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kategori menggunakan dan tidak menggunakan responden tentang penggunaan jamban dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
No Kategori Penggunaan Jamban Jumlah (org) %
1 Menggunakan jamban 59 51,3
2 Tidak Menggunakan Jamban 56 48,7
Total 115 100
Berdasarkan tabel 4.15.diperoleh bahwa sebagian besar penggunaan jamban responden yang menggunakan jamban sebanyak 59 orang ( 51,3%) dan tidak menggunakan jamban sebanyak 56 orang (48,7%).
4.10 Analisa Bivariat
Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square antara variabel independen (pengetahuan, sikap, kebiasaan, kecukupan air bersih, sanitasi jamban, dan peran penyuluh kesehatan) dengan variabel dependen (penggunaan jamban) adapun hasil penelitiannya :
(50)
Tabel 4.16 Hubungan Faktor Predisposisi, Faktor Pemungkin dan Faktor Penguat dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015
Variabel
Penggunaan Jamban
p. RP
Tidak Ya Total
n % n % n %
1. Tingkat Pengetahuan
0,000a
- sedang 31 26,9 10 8,7 41 35,7 0,165
- baik 25 21,7 49 42,6 74 64,3
2. Sikap
1,000b
- baik 56 48,7 58 50,4 114 99,1
- buruk 0 0 1 0,8 1 0,9
3. Kategori Kebiasaan
0,000a
- buruk 53 46,1 18 15,6 71 61,7 0,25
- baik 3 2,7 41 35,6 44 38,3
4. kecukupan air bersih
0,521b
- cukup 50 43,5 55 47,8 105 91,3
- Tidak cukup 6 5,2 4 3,5 10 8,7
5. Sanitasi jamban
0,000a - Tidak memenuhi
syarat
54 46,9 9 7,8 63 54,7 0,84
- Memenuhi syarat 2 1,7 50 43,6 52 45,3 6. Peran Penyuluh
0,192b - Berperan 42 36,5 50 43,5 92 80,0
- Tidak Berperan 14 12,2 9 7,8 23 20,0
Pada tabel diatas hasil test statistic uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan jamban keluarga
dengan nilai p value (0,001) < dari α (0,05), dan nilai RP menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pengetauan baik 0,165 kali lebih mau menggunakan jamban. Hasil test statistic uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara kebiasaan dengan penggunaan jamban keluarga dengan nilai p
value (0,000) < dari α (0,05) dan nilai RP menunjukkan bahwa responden yang
memiliki kebiasaan baik 0,25 lebih mau menggunakan jamban. Hasil test statistic uji chi-square menunjukkan ada hubungan signifikan antara Sanitasi Jamban
Keterangan : a : Uji chi-square b : Uji fisher’s exact
(51)
dengan penggunaan jamban keluarga dengan nilai p value (0,000) < dari α (0,05)
dan nilai RP menunjukkan bahwa responden 0,84 kali lebih mau menggunakan jamban.
(52)
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Ibu Rumah Tangga adalah orang yang paling berperan penting dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di dalam rumah tangga. Penggunaan jamban kelurga sangat dipengaruhi oleh faktor Predisposisi, faktor Pemungkin , faktor penguat tentang penggunaan jamban.
Dari 115 responden, berdasarkan karakteristik umur responden terbanyak adalah umur > 30 tahun sebanyak 78 orang (67,8%), berdasarkan suku responden sebagian besar responden terdiri dari suku batak sebanyak 91 orang (79,1%), berdasarkan agama sebagian besar responden beragama Kristen Katolik yaitu 58 orang (50,4%), berdasarkan mulai memiliki jamban sebagian besar responden memiliki jamban mulai > tahun 2010 yaitu 72 orang (62,6%), berdasarkan jumlah
anggota keluarga sebagian besar responden ≤ 5 orang yaitu sebanyak 100 orang
(87,0%), berdasarkan Tingkat Pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 52 orang (45,2%) dan berdasarkan Pekerjaan responden sebagian besar petani yaitu 104 orang (90,4%), dan jenis pertanian yang menjadi usaha responden adalah petani tembakau dan kopi.
Karakteristik responden ini akan menjadi data pendukung untuk menganalisa dari faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan Faktor penguat, untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan.
(53)
5.2 Faktor Predisposisi
Factor Predisposisi atau pemudah yaitu factor-faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang. Adapun yang menjadi factor pemudah dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan kebiasaan (budaya).
5.2.1 Pengetahuan Responden
Pengetahuan responden adalah kemampuan intelektual responden tentang aspek-aspek kesehatan dan jamban keluarga baik pengetahuan responden tentang jenis-jenis jamban, syarat-syarat jamban yang memenuhi sanitasi kesehatan dan penyakit yang ditimbulkan
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar tingkat pengetahuan terhadap penggunaan jamban, rata-rata memiliki pengetahuan yang baik dapat kita lihat pada tabel 4.3 dimana dari 115 responden sebagian besar responden yaitu 74 orang (64,3%) sudah cukup baik, dan responden berpengetahuan buruk sebanyak 41 0rang (35,7%). Hal ini mengindikasikan bahwa selama ini responden sudah cukup mendapat bimbingan dan arahan serta informasi dari peran penyuluh maupun dari pengalaman pribadi yang intensif mengenai penggunaan jamban keluarga.
Pengetahuan yang rendah tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang masih rendah memungkinkan responden tidak menggunakan jamban secara maksimal. Karena pendidikan formal SMP tidak diajarkan banyak tentang jamban keluarga baik manfaat, dan bahaya yang di
(54)
timbulkannya.hal inilah yang mengakibatkan pengetahuan responden dalam kategori kurang baik
Hal ini sesuai teori Notoadtmodjo (2010) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). Apabila sesuatu tindakan didasari oleh pengetahuan maka tindakan tersebut akan bersifat langgeng dan sebaliknya. Dalam teori perilaku, pengetahuan merupakan salah satu tahap dari tiga tahapan yang dapat terjadi pada seseorang untuk menerima atau mengadopsi suatu perilaku baru. Sehubungan dengan pemanfaatan jamban, masyarakat yang berpengetahuan baik tentang jamban serta hubungannya dengan penyebaran penyakit, diharapkan akan dapat memanfaatkan jamban dengan baik.
Dari hasil analisis uji Chi-Square (X2) dapat diketahui bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan jamban keluarga dimana hasil penelitian dilihat bahwa dapat diketahui pengetahuan seseorang sangat berpengaruh terhadap penggunaan jamban keluarga hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang dimengerti dan di dengar mengenai pentingnya jamban keluarga bagi masyarakat, misalnya kurangnya kepedulian masyarakat untuk menghadiri penyuluhan yang diadakan pihak tenaga kesehatan yang menyebabkan masih ada masyarakat yang kurang tahu tentang manfaat jamban, penyakit yang disebabkan dan lain-lain, dimana Notoadmojo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indera penglihatan,
(55)
pendengara, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
5.2.2 Sikap Responden
Sikap responden adalah tanggapan atau pendapat informan tentang penggunaan jamban. Hasil penelitian responden yang memiliki sikap yang baik 99,1%. hal ini di karenakan pada dasarnya responden menyadari perlunya jamban keluarga namun dengan kesibukan dan aktivitas responden yang memiliki pekerjaan bertani maka responden tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan jamban keluarga secara rutin.
Hal ini sesuai dengan defenisi Notoadtmodjo (2010) sikap adalah juga respon tertutup pada seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan pendapat dan emosi yang bersangkutan (suka-tidak suka, setuju-tidak setuju). Sikap adalah kumpulan gejala yang merespon stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan sebagainya.
Dari hasil analisis Chi-Square (X2) dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan penggunaan jamban keluarga dan dapat dikatakan bahwa baik atau tidak baik sikap seseorang tidak mempengaruhi adanya penggunaan jamban keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.
(56)
5.2.3 Kebiasaan Responden
Kebiasaan masyarakat adalah ruang lingkup yang mencakup kebiasaan yang berlaku dimasyarakat bila ingin BAB. Dari hasil penelitian, responden yang memiliki kebiasaan yang baik (44 orang) 38,3% dan kebiasaan buruk 71 orang (61,7%). Responden yang memiliki kebiasaan yang buruk dapat dilihat dari saluran pembuangan akhir tinja disalurkan ke parit pula, jadi responden menganggap sama saja menggunakan jamban ataupun tidak menggunakan jamban.
Responden yang memiliki kebiasaan yang buruk lebih banyak responden yang memiliki aktivitas di luar rumah dari pada di dalam rumah seperti ke ladang, responden biasanya memiliki kebiasaan berangkat ke ladang jam 07.30 dan pulang kembali ke rumah pukul 18.00 belum lagi jarak dari rumah ke ladang yang cukup jauh, sehingga menghabiskan banyak waktu juga diperjalanan.
Berdasarkan hal tersebut maka kebiasaan responden untuk menjelaskan fungsi jamban kepada anak-anak, membiasakan anak BAB dijamban, membiasakan anak untuk membersihkan jamban secara rutin, membiasakan BAB di jamban keluarga menjadi sangat tidak penting bagi responden, karena responden menganggap hal itu tidak terlalu penting, dan secara umum peneliti melihat bahwa responden tidak terlalu memperhatikan kegiatan sehari-hari anak-anak mereka. Apabila ditanyakan maka responden pun menjawab bahwa semua hal itu bisa di dapat responden dari teman-temanya dan di bangku sekolah. Padahal
(57)
justru anak-anak yang belum memiliki jamban lebih mampu merusak kebiasaan baik anak yang memiliki jamban, karena mereka bermain bersama di sungai jadi terkadang anak-anak responden mandi dan BAB di sungai
Untuk kenyamanan responden, yang menyatakan tidak nyaman menurut pengamatan peneliti karena kondisi sanitasi jamban yang kurang baik seperti tidak memiliki atap ataupun pintu sehingga pemakai kamar mandi kurang nyaman untuk memakainya dan memilih untuk BAB di parit ataupun sungai.
Di Desa Pegagan Julu III menurut pengamatan peneliti, tidak adanya peraturan yang mengatakan tidak boleh buang air besar di sungai dan diparit, ini merupakan salah satu hal yang mendukung mengapa responden masih memiliki kebiasaan buang air besar di sungai/diparit dengan alasan ke ladang ataupun dekat dengan parit. Apabila tidak ada aturan yang melarang, masyarakat akan selalu buang air besar di tempat tersebut dan akan menjadi kebiasaan buruk. Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan untuk berperilaku sehat, undang-undang atau peraturan-peraturan-peraturan juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut.
Dari hasil penelitian analisis Chi-Square (X2) yang telah dilakukan yaitu ada hubungan antara kebiasaan masyarakat dengan penggunaan jamban keluarga. Baik buruknya kebiasaan masyarakat seseorang
(58)
keluarga sangat dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat, pemanfaatan jamban keluarga (Randy Maulana, 2009). Dalam hal ini perlunya di tingkatkan peran kepala desa untuk mengeluarkan sangsi ataupun denda bagi masyarakat yang tidak menggunakan jamban secara rutin agar masyarakat dapat mengubah kebiasaan buruk, agar tidak membuang air besar di sembarangan tempat.
5.3 Faktor Pemungkin
Faktor pemungkin adalah faktor yang terwujud dalam lingkungan fisik atau fasilitas kesehatan didalam penelitian ini yang menjadi faktor pemungkin antara laian : kecukupan air bersih dan sanitasi dasar.
5.3.1 Kecukupan Air Bersih
Aktivitas di dalam rumah tangga tidak lepas dari kebutuhan air bersih untuk MCK. Berdasarkan sumber air bersih responden pada umumnya menggunakan sumur bor dan sumur gali. Untuk keperluan air bersih harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya syarat Kuantitas, Kualitas,dan Kontinuitas.
Menurut Permenkes 416/Menkes/Per/1990, untuk keperluan air bersih harus memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya adalah syarat kuantitas, dimana tersedia air bersih minimal 60 liter/orang/hari. Hasil penelitian yang dilaksanakan pada Ibu Rumah Tangga yang memiliki jamban di Desa Pegagan Julu III tentang kecukupan air bersih, dari 115 responden secara umum yaitu 88 orang responden memenuhi persyaratan kuantitas dan 27 orang responden tidak
(59)
memenuhi persyaratan kuantitas hal ini disebabkan kemungkinan responden tersebut menggunakan tenaga listrik/ mesin pompa air untuk dapat memperoleh air bersih, dan tidak memiliki tempat penampung/ bak yang cukup besar sehingga apabila mati lampu mereka tidak bisa memperoleh air bersih untuk aktivitas BAB sehingga responden pergi ke parit/ sungai untuk BAB.
Syarat kualitas air secara fisik adalah tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Pegagan Julu III tentang kualitas Fisik Air air bersih ternyata dari 115 responden yang tidak memenuhi syarat kualitas fisik air sebanyak 39 orang responden. Dan pada umumnya air yang berwarna berasal dari sumber air yang dari sungai.
Selain berdasarkan kuantitas dan kualitas, air bersih juga harus memenuhi persyaratan kontinuitas. Berdasarkan kontinuitas, air bersih yang ada pada Desa Pegagan Julu III dari 115 responden ada 83 orang responden yang memenuhi syarat kontinuitas dan ada 32 orang responden yang tidak memenuhi syarat kontinuitas hal ini disebabkan juga karena banyak responden yang menggunakan tenaga listrik untuk bisa memperoleh air dan jarak rumah responden yang jauh dari sumber air bersih dari sungai membuat terkadang air tidak sampai ke rumah responden
Kecukupan air bersih di Desa Pegagan Julu III pada umumnya masyarakat memiliki air yang cukup untuk aktivitas BAB dikarenakan
(1)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Permasalahan Penelitian... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ... 6
2.2 PengertianJamban ... 8
2.3 Fungsi Dan Manfaat Jamban ... 9
2.4 Jenis-Jenis Jamban ... 9
2.5 Persyaratan Jamban Sehat ... 13
2.5.1Syarat Jamban Sehat ... 13
2.5.2Pemeliharaan Jamban ... 18
2.6Jamban Keluarga Di Pedesaan ... 20
2.7Tinja dan Kesehatan ... 21
2.7.1Pengaruh Tinja Bagi Kesehatan Manusia ... 22
2.7.2Jenis-Jenis Penyakit yang berhubungan dengan Tinja ... 22
2.7.3Peranan Tinja Dalam Mata Rantai Penularan Penyakit ... 23
2.8Faktor Yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban ... 27
2.8.1 Faktor Predisposisi ... 28
2.8.2 Faktor Pemungkin ... 32
2.8.3 Faktor Penguat ... 34
(2)
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Lokasi danWaktuPenelitian ... 36
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 36
3.2.2 Waktu Penelitian... 36
3.3 Populasi dan Sampel ... 36
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 37
3.4.1 Data Primer ... 37
3.4.2Data Sekunder ... 37
3.5Defenisi Operasional ... 37
3.6Aspek Pengukuran ... 38
3.7 Metode Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 43
4.1Gambaran Umum Daerah Penelitian ...43
4.2 Karakteristik Responden...44
4.3 Pengetahuan Responden ...45
4.4 Sikap Responden ...49
4.5 Kebiasaan Responden ...52
4.6 Kecukupan Air Bersih ...55
4.7 Sanitasi Jamban Keluarga ...57
4.8 Peran Penyuluh Kesehatan ...60
4.9 Penggunaan Jamban Keluarga ...62
4.10 Analisa Bivariat ...63
BAB V PEMBAHASAN ...66
5.1 Karakteristik Responden...66
5.2 Faktor Predisposisi ... 67
5.2.1 Pengetahuan Responden ...67
5.2.2Sikap Responden ...69
5.2.3Kebiasaan Responden ... 69
5.3 Faktor Pemungkin...72
5.3.1 Kecukupan Air Bersih ...72
5.3.2Sanitasi Jamban ...74
5.4 Faktor Penguat ...75
5.4.1 Peran Penyuluh Kesehatan ...75
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 78
6.1 Kesimpulan ...78
6.2 Saran ...79 Daftar Pustaka
(3)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1.Penyakit Yang Ditularkan Oleh Tinja ... 23 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Responden di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 44 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 46 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 49 Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang
Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 50 Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap Responden ... 52 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Tentang
Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III
Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 52 Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebiasaan
Responden... 55 Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kecukupan Air Bersih
Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan
Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 55 Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecukupan Air
Bersih ... 57 Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Jamban Keluarga
Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 57
(4)
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Jamban Keluarga ... 60 Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Penyuluh
Kesehatan Tentang Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 60 Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Peran Penyuluh
Kesehatan ... 62 Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Jamban
Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015... 63 Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Jamban
Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015... 63 Tabel 4.16 Hubungan Faktor Predisposisi, Faktor Pemungkin, dan Faktor
Penguat dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015 ... 64
(5)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 3 : Surat Selesai Melakukan Penelitian
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ribka Sembiring
Tempat Lahir : Medan
Tanggal Lahir : 07 September 1991
Suku Bangsa : Karo
Agama : Kristen Protestan
Nama Ayah : Petrus Sembiring
Suku Bangsa Ayah : Karo
Nama Ibu : Jera Br Sitepu, S.Pd
Suku Bangsa Ibu : Karo
Pendidikan Formal
1. SD/ Tamatan tahun : SD N 064023 Medan/2003
2. SLTP/ Tamatan tahun : SMP N 31 Medan/2006
3. SLTA/Tamatan tahun : SMA Swasta Raksana Medan/2009
4. Diploma III/Tamatan tahun :Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes RI Medan/2012