PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM) SMK SWASTA BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM)
SMK SWASTA PALAPA BINJAI T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memproleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
SAJAHTRA
NIM. 5112121008
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
i
ABSTRAK
SAJAHTRA, NIM. 5112121008. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Binjai Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata diklat Menggambar Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Swasta Palapa Binjai melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan lembar observasi. Berdasarkan evaluasi hasil belajar dan aktivitas belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 33,5 lalu pada pelaksanaan
posttest meningkat menjadi 70,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan
model pembelajaran berbasis masalah pada siklus II terjadi peningkatak nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata-rata-rata posttest meningkat menjadi 82,47 Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 17 orang siswa (56,7%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 26 orang siswa (86,7%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 4 orang siswa (13,3%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan jumlah skor 36,4 siswa tergolong cuku aktif dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh jumlah skor 37,9 siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Menggambar Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Swasta Palapa Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Hasil Belajar Menggambar Teknik, Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(4)
ii
ABSTRACT
SAJAHTRA, NIM .5112121008. Aplication of Problem Based Learning To
Improve Learning Outcomes Engineering Drawings In Class X Motorcycle Engineering State SMK Swasta Palapa Binjai T.A 2015/2016. Thesis, Faculty Of
Engineering , University of Medan, 2016.
This research aims to improve learning outcomes subjeck Engineering Drawings in class X Motorcycle Engineering State SMKS Palapa Binjai Probelm BasedP Learning. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 30. This research was conducted in two cycles, each sycles consisting of two meetings. Each cycles consists of stages of planning (planning), action (acting). Observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. Based on teh evaluation learning outcomes and learning activities. Based evaluation process and results in each learning is based on success criteria that have been established in this study, it was fount in the firstcycle the average value of 33,5 student pretest and postest on implementation increased to 70,5. Then, after the corrective action problem based learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 82, 47posttest. Likewise with mastery learning student the fist cycle were 17 student (56,7%) declared complete and corrective action after the second cycle a total 26 student (86,7%) stated have been completed, while 4 student (13,3%) was not finished. Result of observation of student activitity in the first cicle with an number score 36,4 of the student enught active, and after the second cycle corrective action gained an number score 37,9 of student classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of problem based learning can improve learning outcomes and learning activities Engineering Drawings subjects in Class X Motorcycle Engineering State SMK Swasta Palapa Binjai T.A 2015/2016.
(5)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan das penulisan kripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun judul Skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai T.A. 2015/2016.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh Penulis, namun berkat bantuan dan dukungan yang sangat berharga berupa pentunjuk, bimbingan, saran-saran dari berbagai pihak, semua dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr Harun Sitompul, M. Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Teknik UNIMED.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Seketaris Jurusan Teknik Mesin 5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST. MT. Ph.D, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNIMED.
6. Bapak Drs. Yuniarto Mujisusatyo, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi.
(6)
v
7. Teristimewa kepada Ayah, Ibu, dan Keluarga yang memberikan dukungan materil dan moril.
8. Bapak Norman Cicero, S.T Selaku kepala Sekolah SMK Swasta Palapa Binjai.
9. Bapak Dede Mahyudin salim, S.Pd Selaku guru mata pelajaran. 10.Saudara Agung Suprayetno Selaku Observer selama penelitian.
11.Seluruh rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Angkatan 2011 yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi untuk maju dalam prestasi. serta masih banyak pihak lain yang membantu namun tidak terucapkan satu persatu, maka penulis mohon maaf.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang memambangun untuk menyempurnakan Skripsi ini. Penulis sangat berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah membantu penulis
Medan, Februari 2016 Penulis,
SAJAHTRA NIM.5112121008
(7)
v
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Hakekat Hasil Belajar Gambar Teknik ... 10
(8)
vi
3. Hakekat Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) ... 1
9 ... 1.1Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 20
1.2Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27
1.3Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 28
1.4Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran Berbasis Masalah ... 30
B. Kerangka Berfikir... ... 33
C. Pengajuan Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
B. Objek Penelitian Dan Subjek Penelitian ... 35
C. Variabel Penelitian ... 35
D. Partisipan ... 36
E. Defenisi Operasional ... 37
F. Rancangan Penelitian ... 37
G. Persiapan Tindakan ... 38
H. Presedur Penelitian ... 39
I. Teknik Pengumpulan Data ... 43
J. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
(9)
vii a. Kemampuan Awal
Siswa ... 4
8 ... b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 51
a. Perencanaan... 51
b. Pelaksanaan ... 51
c. Penilaian dan Pengamatan ... 52
d. Refleksi ... 57
c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan ... 58
b. Pelaksanaan ... 59
c. Penilaian dan Pengamatan ... 59
d. Refleksi ... 63
B. Temuan Penelitian ... 64
C. Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTRA PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN
(10)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.Perolehan Nilai Hasil Belajar Gambar Teknik ... 5
Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27
Tabel 3.Lembar Observasi Belajar Siswa ... 44
Tabel 4. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal ... 48
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 50
Tabel 6. Hasil Perolehan Nilai Pos-tes Pada Siklus I ... 52
Tabel 7. Distribusi Tabel Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ... 54
Tabel 8. Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 55
Tabel 9. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pos-tes Pada Siklus II ... 59
Tabel. 10 Distribusi Tabel Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 61
Tabel. 11 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 62
Tabel 12. Peningkatan Hasil Belajar Pada Siklus I ... 65
Tabel 13. Peningkatan Hasil Belajar Pada Siklus II ... 66
Tabel 14. Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa... 68
Tabel 15. Hasil Belajar Siswa Pada Kegiatan Belajar ... 70
(11)
(12)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alur Proses Pemberian Soal Test ... 5
Gambar 2. Kerangka Berfiki ... 33
Gambar 3. Penelitian Tidakan Model Arikunto. ... 38
Gambar 4. Diagram Siklus I ... 55
Gambar 5. Diagram Siklus II ... 62
Gambar 6. Diagram Peningkatan Hasil Belajar siswa ... 70
(13)
xi
DAFTRA LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 78
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 82
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 92
Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa ... 97
Lampiran 5. Sola Pre Test, Post Test Siklus I dan Post Test Siklus II ...101
Lampiran 6. Kunci Jawaban ... 104
Lampiran 7. Daftar Nilai siswa ... 111
Lampiran 8. Daftar Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 117
Lampiran 9. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 121
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini berpengaruh di segala dimensi kehidupan. Seiring dengan perubahan yang pesat ini, setiap orang dituntut untuk membekali dirinya dengan lebih baik sehingga mampu mengikuti perkembangan yang ada yaitu melalui pendidikan. Pendidikan sangatlah penting bagi kemajuan diri sendiri maupun bangsa ini. Dalam hal ini siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan menghadapi keadaan yang selalu berubah dan kompetitif ini. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan bekerjasama secara efektif. Hal ini dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran ini dapat terjadi disekolah atau diluar sekolah. Dalam peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing dalam era globalisasi saat ini dengan tidak kehilangan identitas nasionalnya.
Pada dasarnya pendidikan adalah segala usaha yang dimaksudkan untuk membantu menumbuh-kembangkan segala potensi yang ada pada diri seseorang. Dalam membantu hal ini diperlukan seseorang yang mampu mendidik agar segala
(15)
2
potensi yang terdapat dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang dan bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri. Secara umum tugas mendidik dilakukan oleh seorang pendidik dan seorang yang dididik adalah seorang siswa. Seorang pendidik berusaha membimbing, memimpin, mengajar siswa baik dari segi jasmani maupun rohaninya.
Sekolah memiliki peran penting dalam usaha mendewasakan siswa agar menjadi anggota masyarakat yang berguna, yang pada akhirnya mampu meluluskan siswa yang benar–benar terampil dan siap bekerja dalam dunia usaha. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: "pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu". Arti pendidikan kejuruan ini telah dijabarkan lebih spesifik dalam Peraturan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yaitu: "pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pendidikan tertentu".
SMK Swasta Palapa Binjai merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang memiliki program studi keahlian Teknik Sepeda Motor, dimana para lulusan - lulusannya diharapkan terampil kreatif dan mampu bersaing di dunia industri. Salah satu mata pelajaran produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif adalah mata pelajaran Gambar Teknik.
Gambar Teknik adalah suatu metode yang digunakan seseorang untuk menyampaikan maksud gambar dalam proses komunikasi, penyampaian informasi agar tujuanya dapat sampai dengan benardan dipahami. Dalam dunia industri
(16)
3
penyampaian seperti di atas dikenal dalam bahasa gambar teknik yang artinya cara atau metode penggambaran untuk menyampaikan informasi dalam proses produksi kerja mesin, kerja manusia sampai produk akhir. Dalam hal bahasa, kita kenal adanya aturan-aturan berbahasa yang disebut tata bahasa. Maka dalam gambar teknik pun terdapat aturan-aturan menggambar yang disebut standard gambar. Dengan demikian standard gambar dapat pula disebut tata bahasa teknik,yang akan mengatur cara penyampaian keterangan - keterangan melalui gambar agar gambar dapat dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi sepertu halnya bahasa lisan atau tulisan. Pentingnya menggambar bagi seorang teknik dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi seorang pengarang. Dengan gambar seorang teknik dapat berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu
gambar disebut juga “Bahasa Teknik”. Penerusan informasi adalah fungsi yang panting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga adalah
“bahasa teknik, oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif. Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang terdidik. Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang.
Mengingat begitu pentingnya gambar teknik dalam dunia industri saat ini maka lulusan SMK harus mampu dan mengerti akan gambar teknik karena berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design drafter). Sebagai juru gambar
(17)
4
sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dengan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar. Untuk itu siswa lulusan SMK harus benar-benar menguasai gambar teknik, menggambarnya, membaca gambar dan aplikasinya dalam dunia industri. Sehingga siswa dapat bersaing dan mampu memenuhi tuntutan dunia kerja. Oleh karena itu seorang guru gambar teknik harus benar – benar paham dan mengerti cara mengajarkan siswa materi gambar teknik dengan pemilihan strategi pembelajaran dan metode yang tepat sehingga hasil akhir siswa memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara siswa kelas XI serta dengan guru mata pelajaran Gambar Teknik yang dilakukan peneliti pada SMK Swasta Palapa Binjai ternyata banyak sekali kendala yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan proses belajar mengajar gambar teknik, terutama pada materi pokok menggambar potongan, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Dari data hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X Teknik Sepeda Motor SMK Swasta Palapa Binjai diperoleh keterangan bahwa hasil belajar Gambar Teknik masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian semester di kelas X Teknik Sepeda Motor tahun ajaran 2013/2014 hanya sekitar 55,5% siswa yang dapat di kategorikan lulus sedangkan 44,5% siswa belum dikategorikan lulus dari 27 orang siswa. Pada tahun ajaran 2014/215 hanya sekitar 51,72% siswa yang dapat dikategorikan lulus sedangkan 48,28% siswa belum dikategorikan lulus dari 29 siswa dengan standar ketuntasan mata pelajaran Gambar Teknik yaitu ≥7,50
(18)
5
Tabel. 1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Gambar Teknik
Sumber : Hasil Nilai Kelas X SMK Swasta Palapa Binjai
Dengan demikian dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa masih kurang memuaskan. Hal itu dikarenakan dalam proses pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yang berpusat pada guru (teacher centered). Metode pembelajaran yang dimaksud yaitu metode ceramah dengan bantuan papan tulis, kapur, dan buku panduan. Metode ini dinilai belum efektif karena partisipasi siswa relatif kurang, banyak siswa yang tidak mendengarkan dan hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru. Dalam metode konvensional ini dapat disimpulkan guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa cenderung pasif.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan siswa. Menurut Sagala (2009:13) ”Guru perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan
yang diharapkan”. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase
2013/2014 < 6,9 7,00 – 7,90 8,00 – 8,90 9,00 - 10
12 orang 9 orang 6 orang 44,44 % 33,33 % 22.22 %
2014/2015 <6,9
7,00 – 7,90 8,00 – 8,90 9,00 – 10
14 Orang 7 Orang 8 Orang 48,28% 24,14% 27,58%
(19)
6
pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran yang merupakan model pembelajaran student centered adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkan yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan kedalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
Model pembelajaran berbasis masalah bercirikan penggunaan masalah dunia nyata. Model ini dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep - konsep penting. Pembelajaran berbasis masalah penggunaanya pada tingkat berpikir berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan pembelajaran berbasis masalah ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebagaimana yang dilakukan oleh Pardede (2013). Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning Sebagai upaya
(20)
7
meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu (PKB) pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton Di SMK N 1 Merdeka berastagi tahun ajaran 2012/2013. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan PBL dikelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton membuktikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang signifikan. Penelitian yang dilakukan Sinaga tahun 2014 yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK S Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian model pembelajaran berbasis masalah meningkatkan niali belajar siswa dalam mata pelajaran Gambar Teknik di kelas X SMK Swasta Teladan Medan. Tampubolon tahun 2013 Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar menerapakan dasar - dasar gambar teknik (MDGT) pada siswa kelas X Program Keahlian Gambar Bangunan SMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2012/2013 menyimpulkan bahwa rata - rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan medel Problem Based Learning adalah mengalami peningkatan dimana dari siklus I rata - rata hasil belajar siswa 68, 18 meningkat menjadi 85, 44 dengna rata - rata peningkatan penguasaan materi pada siklus I dan II sebesar 17, 26.
Berdasarkan uraian masalah di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI KELAS X SMK SWASTA PALAPA BINJAI T.A. 2015/2016”.
(21)
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain :
1. Guru banyak mengalami kendala dalam melaksanakan proses belajar mengajar Gambar Teknik.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata diklat Menggambar Teknik. 3. Penggunaan model pembelajaran yang masih berorientasi pada siswa. 4. Kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti mata pelajaran Gambar Teknik.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut:
1. Penelitian menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah Gambar Teknik yaitu pada materi Gambar Potongan.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai Tahun ajaran 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X Program
(22)
9
Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Swasta Palapa Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata Diklat Gambar Teknik melalui penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada mata dikklat Menggambar Teknik.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti yang selanjutnya. 4. Menjadi bahan reverensi bagi peneliti dibidang pendidikan.
(23)
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 33,5 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%,
2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5, persentase ketuntasan klasikal 56,7% dan aktivitas siswa kategori cukup aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar.
3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,47 persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 86,7%, dan nilai observasi aktivitas siswa meningkat dari 33,4 hingga mencapai 37,9 dari kategori cukup aktif menjadi aktif.
4. Dengan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di kelas X Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai tahun ajaran 2015/2016.
(24)
77
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada guru agar dapat menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada mata diklat Gambar Teknik, karena melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah proses pembelajaran akan menyenangkan. 2. Kepada Siswa agar pada saat pembelajaran Gambar Teknik hendaknya
membawa perlengkapan menggambar agar praktek menggambar dapat dipraktekkan langsung bersama guru.
3. Kepada bapak kepala sekolah dianjurkan membuat ruangan Lab menggambar teknik agar saat siswa praktek lebih mudah.
4. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaliknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini atau mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
5. Diharapkan kepada peneliti dibidang pendidikan selanjutnya agar tidak hanya meneliti siswa namun, tetapi Guru juga perlu di teliti dalam menerapkan Model pembelajaran.
(25)
78
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. (2008). Learning To Teach (Edisi ketujuh). Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arends, Richard. (2010). Learning To Teach (Edisi kesembilan). Diterjemahkan oleh Soetjipto, Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian (Edisi revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, M. (2011). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2002). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Perss.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pedoman
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution, Haris (2014) Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X Teknik Computer Jaringan di SMKN 1 Tanjung Pura tahun ajaran 2013/2014. Medan:
Unimed
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja pressindo.
Pardede S (2013) Penerapan strategi pembelajaran Poblem Based Learning
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu (PKB) pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton Di SMK N 1 merdeka berastagi tahun ajaran 2012/2013. Medan: Unimed
Rahmadhani,Indah (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Pecut Sei Tuan T.P 2009/2010.
Medan: Unimed.
Ratumanan. (2012). Belajar Memotivasi Diri Sendiri. Jakarta: Grasindo
Rusman. (2010).Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme
guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
(26)
79
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.
Sardiman, A. M. (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sinaga, M (2014) Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK S Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Medan: Unimed
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N. (2009). Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.
Taksehi Sato G. (2005) Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT . Pertija
Tampubolon (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning
(PBL) untuk meningkatkan hasil belajar dasar – dasar Gambar Teknik (MDGT) Pada siswa kelas X Program Keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri I Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. Medan: Unimed
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.
(1)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain :
1. Guru banyak mengalami kendala dalam melaksanakan proses belajar mengajar Gambar Teknik.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata diklat Menggambar Teknik. 3. Penggunaan model pembelajaran yang masih berorientasi pada siswa. 4. Kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti mata pelajaran Gambar Teknik. C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut:
1. Penelitian menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah Gambar Teknik yaitu pada materi Gambar Potongan.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai Tahun ajaran 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X Program
(2)
9
Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Swasta Palapa Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata Diklat Gambar Teknik melalui penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada mata dikklat Menggambar Teknik.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti yang selanjutnya. 4. Menjadi bahan reverensi bagi peneliti dibidang pendidikan.
(3)
76 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 33,5 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%,
2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5, persentase ketuntasan klasikal 56,7% dan aktivitas siswa kategori cukup aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar.
3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,47 persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 86,7%, dan nilai observasi aktivitas siswa meningkat dari 33,4 hingga mencapai 37,9 dari kategori cukup aktif menjadi aktif.
4. Dengan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di kelas X Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Swasta Palapa Binjai tahun ajaran 2015/2016.
(4)
77
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada guru agar dapat menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada mata diklat Gambar Teknik, karena melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah proses pembelajaran akan menyenangkan. 2. Kepada Siswa agar pada saat pembelajaran Gambar Teknik hendaknya
membawa perlengkapan menggambar agar praktek menggambar dapat dipraktekkan langsung bersama guru.
3. Kepada bapak kepala sekolah dianjurkan membuat ruangan Lab menggambar teknik agar saat siswa praktek lebih mudah.
4. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaliknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini atau mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
5. Diharapkan kepada peneliti dibidang pendidikan selanjutnya agar tidak hanya meneliti siswa namun, tetapi Guru juga perlu di teliti dalam menerapkan Model pembelajaran.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. (2008). Learning To Teach (Edisi ketujuh). Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arends, Richard. (2010). Learning To Teach (Edisi kesembilan). Diterjemahkan oleh Soetjipto, Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian (Edisi revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, M. (2011). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2002). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Perss.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pedoman Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution, Haris (2014) Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X Teknik Computer Jaringan di SMKN 1 Tanjung Pura tahun ajaran 2013/2014. Medan: Unimed
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja pressindo.
Pardede S (2013) Penerapan strategi pembelajaran Poblem Based Learning Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar praktek kerja batu (PKB) pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton Di SMK N 1 merdeka berastagi tahun ajaran 2012/2013. Medan: Unimed
Rahmadhani,Indah (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Pecut Sei Tuan T.P 2009/2010. Medan: Unimed.
Ratumanan. (2012). Belajar Memotivasi Diri Sendiri. Jakarta: Grasindo
Rusman. (2010).Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
(6)
79
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.
Sardiman, A. M. (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sinaga, M (2014) Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK S Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Medan: Unimed
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N. (2009). Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.
Taksehi Sato G. (2005) Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT . Pertija
Tampubolon (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar dasar – dasar Gambar Teknik (MDGT) Pada siswa kelas X Program Keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri I Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. Medan: Unimed
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.