INVENTARISASI KARAKTERISTIK MATAAIR DI SEBAGIAN LERENG SELATAN GUNUNGAPI SLAMET Inventarisasi Karakteristik Mataair Di Sebagian Lereng Selatan Gunungapi Slamet Kabupaten Banyumas Melalui Pendekatan Penginderaan Jauh.

INVENTARISASI KARAKTERISTIK MATAAIR
DI SEBAGIAN LERENG SELATAN GUNUNGAPI SLAMET
KABUPATEN BANYUMAS
MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN JAUH
PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1

Diajukan Oleh:
Farid Ibrahim
NIM : E 100 14 0015

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

1

HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI
INVENTARISASI KARAKTERISTIK MATAAIR

DI SEBAGIAN LERENG SELATAN GUNUNGAPI SLAMET
KABUPATEN BANYUMAS
MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN JAUH

22

INVENTARISASI KARAKTERISTIK MATAAIR
DI SEBAGIAN LERENG SELATAN GUNUNGAPI SLAMET
KABUPATEN BANYUMAS
MELALUI PENDEKATAN PENGINDERAAN JAUH
Farid Ibrahim, Yuli Priyana 2, Agus Anggoro Sigit 3
1

Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2,3

Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
E100140015
ABSTRAK


Kemunculan mataair dipengaruhi oleh beragam faktor fisik lahan seperti
kemiringan lereng, formasi batuan, penutup lahan serta indikasi sabuk mataair.
Parameter lahan tersebut dapat diinterpretasi melalui pendekatan penginderaan
jauh dan sistem informasi geografi pola-pola dan kenampakan identik dari satuan
lahan. Tujuan dari peneltian ini ialah: 1)Menganalisis karakteristik mataair di
sebagian lereng selatan Gunungapi Slamet berdasarkan parameter fisik lahan,
2)Memetaka potensi pemunculan mataair di Lereng selatan Gunungapi Slamet
melalui pendekatan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis.
Motode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah survey lapangan
untuk akurasi hasil interpretasi. Metode analisis yang digunakan adalah tumpang
susun (overlay) peta-peta hasil interpretasi citra penginderaan jauh untuk
mendapatkan satuan lahan yang mengindikasikan kemunculan mataair. Hasil
satuan lahan tersebut kemudian diambil sebagai sampel untuk uji ketelitian
dengan teknik stratified purposive sampling dimana satuan lahan sebagai
stratanya. Satuan lahan akan menunjukkan zonasi kemunculan mataair saat
bertumpangsusun dengan pola kelurusan sebagai indikasi utama mataair. Teknik
penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi masing-masing digunakan
untuk pengumpulan data serta pengolahan data spasial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan lereng selatan Gunungapi Slamet sangat

potensial akan sumber mataair dengan 4 tipe kemunculan: a)mataair vulkanik
yang dapat diidentifikasi melalui interpretasi perubahan sub-morfologi vulkanik,
b)mataair depresi yang dapat dikenali dari pola kontur rapat, c)mataair kontak
yang dapat dikenali dari kemunculan anak sungai pada sisi-sisi bukit terdenudasi
dan d)mataair rekahan yang dapat dikenali dari perubahan penggunaan lahan dari
lahan kering ke lahan basah secara tegas.

Kata Kunci : Mataair, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi, Tumpang
Susun, Satuan Lahan

3

THE INVENTARITATION OF SPRING CHARACTERISTIC ON PART
OF SOUTH SLOPE IN SLAMET VULCANO THROUGH REMOTE
SENSING APPROACH IN DISTRICT OF BANYUMAS
Farid Ibrahim, Yuli Priyana 2, Agus Anggoro Sigit 3
1

Student Faculty of Geography Muhammadiyah Surakarta University


2,3

Lecturer Faculty of Geography Muhammadiyah Surakarta University
[email protected]
E100140015
ABSTRACT

The presence of spring is influenced by land physical factors which are gradient
of slope, rock formation, landcover and also spring-belt. They are can be
intrepreted through remote sensing and geographical information system approach
which able to showing the patterns and identical appeareance of land units. The
goals of of this research that are: 1). to analyze the characteristic of spring on
southern part of Slamet Volcano based on phisical land parameter, 2). to mapping
the potency of spring presence on southern part of Slamet Volcano through
remote sensing and geographical information system approach.
Research method which is used in this study by surveying for accuracy of
interpretation result. Analysis method is overlaying the interpretation resulted
maps to obtain land units that indicate the presence of spring. The result of these
land units subsequently taken as sample to be tested for the accuracy by using
stratified purposive sampling technique where the land units as the stratum. This

will show the the zonation of spring presence when overlaying to straight pattern
as the spring main indicator. The technique of remote sensing and geographical
information system are used for collecting data and processing of spatial data.
The results of this research which are showing the very potencial spring resources
of southern slope of Slamet Volcano with 4 types of presence: a). the potencial
volcanic spring can be idetified through the changing of volcanic sub-morphology
interpretation, b). the depression of spring which is known from the closedcontour pattern, c). the contact spring that is known from the presence of tributary
to denudational hill-sides, and d). the split spring which is known from the
changing of landuse by dried to moisted emphatically.
Keywords
land units

: spring, remote sensing, geographical information system, overlay,

4

Pendahuluan

urusan


Latar Belakang

ditetapkan” dalam qur’an surah Al

Kabupaten

Banyumas,

yang

sungguh

telah

Qomar ayat 12.

Jawa

Penerapan


Tengah, memiliki sekitar 3.005 buah

teknologi

sumber mataair alami yang tersebar

penginderaan jauh menjadi salah satu

di 27 Kecamatan dan sekitar 70%

alternative yang ditawarkan dalam

mengalami

Sejumlah

upaya inventariasis mataair, apabila

mataair yang rusak diperkirakan


citra penginderaan jauh baik foto

sekitar 30% (632) kini mati dan 40%

udara maupun citra satelit di suatu

(842) berdebit air sangat kecil (Suara

tempat

Merdeka,

2002).

pemunculan mataair akan terkait

383 titik mata air yang

dengan kondisi geologi (struktur


dapat bertahan sebagai sumber air

geologi, jenis batuan), geomorfologi

baku (Laporan RKPD Kabupaten

dan topografi (perubahan slope),

Banyumas 2015).

penggunaan lahan dan tutupan lahan

Terdapat

kerusakan.

4

Air tanah


September

tersedia.

termasuk

tersimpan sekaligus

Tempat

kerapatan

dan

jenis

semuanya

dapat


mengalir dalam suatu wadah yang

vegetasi

yang

kedap (permeable)

disadap

menggunakan

yang disebut

tempat

akuifer, yaitu suatu unit geologi yang

penginderaan jauh.

dapat menyimpan dan melalukan air

Tujuan Penelitian

dalam jumlah tertentu. Akuifer pada

Penelitian

umumnya adalah pasir dan krikil

1)Memetakan

yang tidak padu (unconsolidated

pemunculan

matrial), serta batuan sedimen poros

selatan Gunungapi Slamet melalui

seperti batuan pasir, batuan vulkanik

pendekatan penginderaan jauh dan

yang telah lapuk dengan banyak

sistem

retakkan pun dapat diklasifikasikan

menganalisisnya secara keruangan.

sebagai akuifer. Allah tabarokata’ala

2)Menganalisis karakteristik mataair

menjelaskan “Kami jadikan bumi

lereng

memancarkan mataair-mataair, maka

berdasarkan parameter fisik lahan

bertemulah air-air itu untuk suatu

5

ini

teknologi

bertujuan

zonasi
mataair

informasi

potensi
di

geografis

Gunungapi

:

Lereng

serta

Slamet

hasil interpretasi citra penginderaan

adanya rekahan batuan kedap air

jauh.

yang berhubungan dengan air tanah.

Dasar Teori
Klasifikasi pemunculannya, atau
sebab

kondisi

munculnya

yang

mataair

dikelompokkan

mengontrol
maka

kembali

dapat

kedalam

karakteristik mataair, sebagai berikut
:Pertama,

Mataair

Gambar 1. Pemunculan mataair (a) mataair
depresi, (b) mataair artesis, (c) mataair
kontak, (d) mataair rekahan (Todd and
Mays, 2005 dalam Sudarmadji 2012)

Depresi

(depression spring) terbentuk apabila
muka

air

tanah terpotong

permukaan

Daerah pemunculan mataair di

oleh

daerah

Kedua,Mataair

tanah.

pegunungan

membentuk

kontak (contact spring) terjadi bila

sebagai garis melingkar gunung,

lapisan lolos air yang menyimpan air

sehingga daerah pemunculan tersebut

terletak diatas lapisan kedap air,

disebut dengan spring belt (sabuk

selanjutnya muka air tanah terpotong

mataair).

oleh

tanah.

Nampak jelas jika dilihat melalui

(artesian

kenampakan citra penginderaan jauh.

permukaan

Ketiga,Mataair

atesis

singkapan

survei

air. Keempat mataair pada batuan

digunakan meliputi :

(impervious

rock

akan

ekstraksi data penginderaan jauh dan

batuan

melalui celah didasar lapisan kedap

kedap

ini

Perolehan data dilakukan dengan

air akibat tekanan air dari akifaer
atau

belt

Metode Penelitian

sprins)disebabkan oleh pemunculan

tertekan

Spring

1.

spring)

Citra

lapangan.

Landsat

Bahan

8

yang

Wilayah

terjadi pada saluran tabular atau

Banyumas perekaman tanggal

retakan

dan

24 Juni 2013 (path 120 raw 65)

Kelima, mataair rekahan (tabular or

dan 30 Mei 2013 (path 121 raw

facture

65)

batuan

spring)

kedap

muncul

air,

karena

adanya saluran pada batuan, seperti

2.

Citra SRTM Wilayah Banyumas

adanya alur lava atau alur pelarutan,

3.

Peta Dasar Rupa Bumi Indonesia
Digital Wilayah Banyumas

6

4.

Peta

5.

Geomorfologi

interpretasi berbasis objek terhadap

yang

menyajikan struktur Batuan /

citra

Geologi Wilayah Banyumas

menghasilkan 7 objek teridentifikasi,

Peta Penggunaan Lahan Wilayah

diantaranya

Banyumas

permukiman, perkebunan campuran,

Pengolahan

citra

landsat

permukiman,

satelit

8

:

komposit

hutan,

sawah

dan

467

ladang,

semak

belukar.

digunakan untuk meyususun peta
fisik diantaranya peta penggunaa

Penekanan atau tujuan utama

lahan, peta topografi dan peta bentuk

dalam interpretasi tutupan lahan

lahan. Peta peta tersebut merupakan

adalah untuk mengelompokkan atau

data sekunder yang akan dijadikan

memetakan sebaran tutupan lahan

sumber

satuan

basah dan tutupan lahan kering

lahan fisik paremeter pemunculan

sebagai salah satu paramtere dalam

mataair di Kabupaten Banyumas.

pembuatan

penyusunan

peta

satuan

interpretasi tersebut

Citra satelit berupa Citra Landsat

lahan.

Hasil

masih perlu

8 diekstraksi untuk mendapatkan

dilakukan pengecekan dengan survei

informasi baru berupa penggunaan

lapangan dan memastikan batasan

lahan

antara tutupan lahan basah dan

menggunakan

interpretasi

tutupan lahan kering.

digital. Perolehan data kemiringan
lereng

untuk

penyususnan

peta

topografi diperoleh dari data cira
satelit

srtm

dengan

akurasidata

hingga 30 meter. Sedangkan peta
bentuk lahan diperoleh dari komposit
band Landsat 8 dengan komposit
568.

Gambar 2. Peta Penutup Lahan

Hasil Dan Pembahasan

Akurasi Interpretasi

Klasifikasi Penutup Lahan

Tabel 1. matrik akurasi interpretasi
penutup lahan.

Hasil klasifikasi penutup lahan di
lereng selatan gunungapi slamet pada
skala

1:140.000

menggunakan

7

dari unsur pola dan bentuknya.
Berdasarkan hasil interpretasi citra
landsat

8

komposit

dikelompokkan
Berdasarkan tabel diatas dapat
diperolehbesarnya

568,

dalam

dapat

beberapa

satuan geomorfologi sebagai berikut:

akurasi

a)

Satuan

morfologi

lereng

keseluruhan (total) dapat dihitung,

gunungapi atas, b) Satuan morfologi

yang merupakan hasil bagi antara

lereng gunungapi tengah, c) Satuan

piksel-piksel

morfologi lereng gunungapi bawah,

yang

terklasifikasi

secara tepat (pada posisi diagonal, A

d)

sampai dengan G) dengan jumlah

gunungapi, e) Satuan

total piksel yang terlibat sebanyak

Dataran fluvial gunungapi, f) Satuan

30.

morfologi

Dengan

demikian

akurasi

Satuan

morfologi

Bukit

Kaki

morfologi

gunungapi

keseluruhan = 26/30*100% atau

terdenudasi. g) Satuan

sama dengan 86,66%.

Perbukitan struktural.

morfologi

Interpretasi Geomorfologi
Komposit warna yang digunakan
dalam

identifikasi

geomorfologi

ialah gabungan band 568 dengan
visualisasi tanah berwarna coklat
cyan, visualisasi tubuh air berwarna
biru dan visualisasi lahan terbangyn

Gambar 3. Peta Bentuk Lahan

berwarna cyan. Paduan warna ini
Kemiringan Lereng

mempertegas relief bentang lahan

Klasifikasi

secara tegas. Igir dan lembah dapat
terlihat

dengan

baik

berdasarkan

sehingga

daerah

kenampakan geomorfologi. Tubuh

coklat

Zuidam

1985

penelitian.

Enam

kelas

tersebut diantaranya kelas datar (0 –

air yang berwarna biru kontras
warna

Va

digunakan

sehingga diperoleh enam kelas di

memudahkan interpreter membatasi

dengan

yang

2%) kelas berombak (3-7%), kelas

sehingga

bergelombag

membantu identifikasi bentang lahan

8

(8



13%)

kelas

berbukit



(14

20%),

Berdasarkan

kelas

klasifikasi

yang

pegunungan (21 – 55 %) dan kelas

dikembangkan oleh todd (2005) yang

pegunungan curam (56 – 100%).

ditinjau

Daerah penelitian didominasi dengan

mataair yang terdapat di lereng

lereng pegunungan yang berada di

selatan gunungapi slamet terdiri dari

lereng tengah dan lereng bawah

4 karakteristik, diantaranya: mataair

dengan luas sekitar 41%. Dataran

vulkanik, mataair depresi, mataair

fluvial

kontak dan mataair rekahan.

lereng

selatan

secara

dari

kondisi

terjadinya,

morfometri masuk kelas berombak

a) Mataair Vulkanik

dan dataran fluvial bagian atas serta

Pada lereng selatan gunungapi

kaki kunung masuk pada kategori

slamet, keterdapatan sabuk mataair

bergelombang

masing

mulia dari baturraden bagian atas,

masing luas dari daerah penelitian

kedung banteng dan cilongok bagian

sebesar 26% dan 18%.

tengah, kemudian pekuncen bagian

dengan

atas

sehingga

polanya

radial

mengikuti lereng tengah. Umumnya
tipe ini berada di lereng dengan
topografi landai, dengan morfometri
8 – 13 %. Pada kondisi topografi
demikian dan berada di bentang
Gambar 4. Peta Kemiringan Lereng

lahan vulkanik yang kaya akan

Zonasi Kemunculan Mataair

ketersediaan

air

tanah,

maka

memungkinkan muka air tanah yang

Distribusi kemunculan mataair
didaerah penelitian menyebar mulai

rendah

dari ketingian