MODEL KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TENTANG KETERANGAN SAKSI MELALUI Model Kebijakan Hukum Pidana Tentang Keterangan Saksi Melalui Teleconference Sebagai Alat Bukti Dalamperkara Pidana.
M ODEL KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TENTANG KETERANGAN SAKSI M ELALUI
TELECONFERENCE SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA
TESIS
Diajukan Kepada
Program Studi Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas M uhammadiyah Surakarta
untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu Hukum
Oleh
RUTH M ARINA DAM AYANTI SIREGAR
NIM . R. 100 12 0011
PROGRAM STUDI ILM U HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014
NOTA PEM BIM BING
Prof. Dr. Harun, SH, M .Hum
Dosen Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Program Pascasarjana
Universit as M uham madiyah Surakart a
Not a Dinas
Hal : Tesis Saudara Ruth M arina Dam ayanti Siregar
Kepada Yth.
Ket ua Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Universit as M uham madiyah Surakart a
Assalam u’alaikum w r. wb.
Set elah membaca, m enelit i, m engoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya
t erhadap t esis saudara :
Nam a
:
Ruth M arina Dam ayanti Siregar
NIM
:
R 100 12 0011
Konsent rasi
:
Hukum Pidana
Judul
:
M odel Kebijakan Hukum Pidana Tent ang Ket erangan
Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukt i Dalam
Perkara Pidana
Dengan ini kami m enilai t esis t ersebut dapat diset ujui untuk diajukan dalam
sidang ujian t esis pada Program St udi M agist er Ilmu Hukum Universit as
M uhamm adiyah Surakart a.
Wassalamu’alaikum w r. w b.
Surakart a,
Sept ember 2014
Pem bim bing,
Prof. Dr. Harun, SH, M .Hum
ii
NOTA PEM BIM BING
Prof. Dr. Supanto, SH, M .Hum
Dosen Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Program Pascasarjana
Universit as M uham madiyah Surakart a
Not a Dinas
Hal : Tesis Saudara Ruth M arina Dam ayanti Siregar
Kepada Yth.
Ket ua Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Universit as M uham madiyah Surakart a
Assalam u’alaikum w r. wb.
Set elah membaca, m enelit i, m engoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya
t erhadap t esis saudara :
Nam a
:
Ruth M arina Dam ayanti Siregar
NIM
:
R 100 12 0011
Konsent rasi
:
Hukum Pidana
Judul
:
M odel Kebijakan Hukum Pidana Tent ang Ket erangan
Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukt i Dalam
Perkara Pidana
Dengan ini kami m enilai t esis t ersebut dapat diset ujui untuk diajukan dalam
sidang ujian t esis pada Program St udi M agist er Ilm u Hukum Universit as
M uhamm adiyah Surakart a.
Wassalamu’alaikum w r. w b.
Surakart a,
Sept ember 2014
Pembim bing,
Prof. Dr. Supanto, SH, M .Hum
iii
iv
PERNYATAAN
Saya yang bert anda t angan di baw ah ini,
Nam a
: Rut h M arina Damayant i Siregar
NIM
: R 100 12 0011
Program St udi : M agist er Ilmu Hukum
Kosent rasi
: Hukum Pidana
Judul
: M ODEL KEBIJAKAN HUKUM TENTANG
KETERANGAN SAKSI M ELALUI TELECONFERENCE SEBAGAI ALAT
BUKTI DALAM PERKARA PIDANA
M enyat akan dengan sebenarnya bahwa Tesis yang saya t ulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang
t elah saya jelaskan. Apabila di kemudian hari t erbukt i t esis ini jiplakan, gelar yang
diberikan oleh Universit as M uham madiyah Surakart a bat al saya t erim a.
Surakart a,
Sept ember 2014
Yang M enyat akan
Ruth M arina Dam ayant i Siregar
v
M OTTO
Dengan ilmu hidup menjadi mudah
Dengan seni hidup m enjadi indah
Dengan agam a hidup m enjadi bermakna
(Prof. H.A. M ukt i Ali)
Tidak ada rahasia untuk m enggapai sukses
Sukses it u dapat t erjadi karena persiapan, kerja keras dan
mau belajar dari kegagalan
(Colin Powell)
Orang yang sabar past i m eraih keberhasilan m eskipun
m em erlukan w aktu yang panjang
(Penulis)
vi
PERSEM BAHAN
Karya sederhana ini penulis persem bahkan
unt uk:
Orangt ua t ercinta yang selalu m em berikan doa
Keluargaku t ercint a
Sahabat dan t eman-t emanku
Almamat erku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang M aha Esa, karena at as berkat rahm at Nya, penulis dapat m enyelesaikan t esis dengan judul “ M odel Kebijakan Hukum
Pidana Tent ang Ket erangan Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukt i
Dalam Perkara Pidana” . Tesis ini dit ulis dengan maksud untuk memenuhi
persyarat an dalam rangka m encapai derajat M agist er Ilmu Hukum pada Program
Pascasarjana Universit as M uham madiyah Surakart a.
Penulis m enyadari bahw a t esis ini tidak dapat t ersusun dengan baik t anpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesem pat an
ini penulis mengucapkan t erima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Khudzaifah Dimyat i, selaku Direkt ur Program St udi Pascasarjana
Universit as M uhamm adiyah Surakart a;
2. Ibu W ardah Yuspin SH, M .Kn, Ph.D, selaku Ket ua Program St udi M agist er Ilm u
Hukum Universit as M uham madiyah Surakart a;
3. Prof. Dr. Harun, SH, M .Hum , selaku Dosen Pembim bing I yang t elah
m em berikan bim bingan, masukan dan koreksi sehingga m enjadi lebih baik
dan selesainya penulisan t esis ini;
4. Prof. Dr. Supanto, SH, M .Hum , selaku Dosen Pem bimbing II yang t elah
m em berikan bim bingan, masukan dan koreksi sehingga m enjadi lebih baik
dan selesainya penulisan t esis ini;
5. Bapak M oh. Yulihadi, SH, M H, selaku Ket ua Pengadilan Negeri M aget an yang
t elah m em berikan ijin unt uk m elanjut kan st udi;
6. Seluruh Dosen dan st af Program St udi M agister Ilm u Hukum Universit as
M uham madiyah Surakart a;
7. Ibu dan Bapak sert a saudara-saudaraku yang selalu m em otivasi dan memberi
dukungan untuk menyelesaikan st udi kepada penulis.
viii
8. Keluarga kecilku t ercint a, Daniel M ario Sigalingging SH, M H dan anakku
Jonat han Evandrio Sigalingging, yang senant iasa memb eri m ot ivasi dan
semangat unt uk menyelesaikan st udi kepada penulis.
9. Sem ua pihak yang
t idak dapat penulis sebut kan sat u persat u yang t elah
banyak m em bantu dan m emberikan dukungan kepada penulis dalam
m enyelesaikan t esis ini.
Penulis m enyadari sepenuhnya ket erbat asan yang dimiliki, untuk it u krit ik
dan saran yang bersifat m em bangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, sem oga
t esis ini dapat m em berikan m anfaat bagi para pem bacanya.
Surakart a, Sept em ber 2014
Penulis,
Ruth M arina Dam ayant i Siregar
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM AN JUDUL ...................................................................................
i
NOTA PEM BIM BING I ..............................................................................
ii
NOTA PEM BIM BING II .............................................................................
iii
HALAM AN PENGESAHAN .......................................................................
iv
PERNYATAAN ..........................................................................................
v
M OTTO ...................................................................................................
vi
HALAM AN PERSEM BAHAN ......................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR BAGAN ......................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
ABSTRAKS ...............................................................................................
xiv
ABSTRACT ...............................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Lat ar Belakang M asalah ...................................................
1
B. Perum usan M asalah ........................................................
7
C. Tujuan Penelitian .............................................................
7
D. M anfaat Penelitian ..........................................................
8
E. Orisinalit as .......................................................................
9
F. M et ode Penelitian ...........................................................
11
1. M et ode Pendekat an ...................................................
11
2. Jenis Penelitian ............................................................
11
3. Sumber Dat a ................................................................
11
4. Teknik Pengumpulan Dat a ...........................................
13
5. Teknik Analisis Dat a .....................................................
14
G. Sist em at ika Penulisan ......................................................
16
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
18
A. Landasan Teori .................................................................
18
1. Ket erangan Saksi M elalui Teleconference Ditinjau
Dari Sosiologi Hukum ...................................................
18
2. Kebijakan Hukum Pidana Tent ang Alat Bukt i
M elalui Teleconference ...............................................
24
3. Perilaku M enyim pang sebagai Tindak Pidana dan
4.
Pengaturan Hukum Pidana ..........................................
33
Sist em Peradilan Pidana di Indonesia .........................
41
5. Alat Bukt i dalam Hukum Acara Pidana dan
BAB III
BAB IV
Perkem bangan Teknologi Inform asi ...........................
48
B. Penelit ian Yang Relevan ...................................................
56
C. Kerangka Pemikiran .........................................................
60
KETERANGAN SAKSI SECARA TELECONFERENCE
SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA ....................
63
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN ..................................
75
A. Ket erangan Saksi Secara Teleconference Sebagai Alat
Bukt i Dalam Perat uran Perundang-Undangan ..................
75
B. Pelaksanaan Ket erangan Saksi Secara Teleconference
Sebagai Alat Bukt i Dalam Proses Peradilan Pidana ............
92
C. M odel Kebijakan Hukum Pidana M engenai Ket erangan
Saksi Secara Teleconference Sebagai Alat Bukt i Dalam
Perkara Pidana di M asa Yang Akan Dat ang .......................
112
PENUTUP ...............................................................................
132
A. Sim pulan ..........................................................................
132
B. Saran ................................................................................
134
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
137
BAB V
xi
DAFTAR BAGAN
Halam an
Bagan 1 Kerangka Pem ikiran ........................................................................
xii
60
DAFTAR TABEL
Halam an
Tabel 1 Kesaksian Secara Teleconference dari Perat uran
Perundang-Undangan .......................................................................
xiii
85
ABSTRAK
Rut h M arina Damayant i Siregar. NIM . R 100 12 0011. M odel Kebijakan Hukum
Pidana Tentang Keterangan Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukti
Dalam Perkara Pidana. Tesis. Program Pasca Sarjana M agist er Hukum
Universit as M uham madiyah Surakart a. 2014.
Pem eriksaan ket erangan saksi secara t eleconference sampai saat ini m asih t erjadi
pert ent angan dalam pelaksanaannya di persidangan. Oleh karena it u, diperlukan
regulasi yang dapat m emecahkan m asalah t ersebut sehingga kedudukannya
sebagai alat bukt i dalam persidangan lebih m emberikan kepast ian hukum.
Tujuan penelitian adalah (1) untuk m enjelaskan ket erangan saksi m elalui
t eleconference sebagai alat bukti diat ur dalam aturan perundang-undangan. (2)
Untuk m enjelaskan pelaksanaan ket erangan saksi m elalui t eleconference sebagai
alat bukt i dalam proses peradilan pidana. (3) Untuk m enjelaskan model kebijakan
hukum pidana m engenai ket erangan saksi m elalui t eleconference sebagai alat
bukti dalam perkara pidana di m asa yang akan dat ang. M et ode pendekat an yang
digunakan adalah yuridis em piris. Jenis penelit iannya adalah penelit ian deskript if
perskript if. Sumber dat a yang digunakan adalah sumber dat a primer dan sumber
dat a sekunder. Teknik pengumpulan dat a dilakukan m elalui w aw ancara dan studi
kepustakaan. Adapun t eknik analisis dat a yang digunakan adalah analisis
kualit at if. Hasil penelit ian m enunjukkan bahw a: (1) Ket erangan saksi secara
t eleconference sebagai alat bukt i diatur dalam beberapa perat uran perundangundangan dan salah sat unya adalah Undang-Undang Tent ang Perlindungan Saksi
dan Korban. (2) Pelaksanaan ket erangan saksi m elalui t eleconference sah sebagai
alat bukt i dalam proses peradilan pidana apabila ket erangan saksi di muka sidang
pengadilan, dengan disum pah t erlebih dahulu sert a t ent ang perist iw a t ert ent u
yang ia dengar, ia lihat dan ia alam i sendiri. (3) M odel kebijakan hukum pidana
mengenai keterangan saksi m elalui t eleconference sebagai alat bukt i di masa
yang akan dat ang adalah kebijakan hukum secara form ulatif dengan melakukan
am andemem KUHAP dan melalui kebijakan hukum m at eriil, yaitu syarat
pelaksanaan penyelenggaraan kesaksian melalui t eleconference yang m eliputi:
harus m em enuhi ket ent uan m engenai ket erangan saksi sebagai alat bukti, jenis
kejahat an yang dapat menggunakan sarana media t eleconference, t em pat
pelaksanaan kesaksian diat ur secara jelas dan para pihak yang ikut m endampingi
saksi pada w akt u t eleconference.
Kata kunci: Kebijakan Hukum Pidana, Sistem Peradilan Pidana, Teleconference,
Alat Bukti Perkara Pidana
xiv
ABSTRACT
Rut h M arina Siregar. R100120011. M odel of Criminal Law on W itness Testimony
through Teleconference as Instrumental of Evidence . The Graduat e Program in
Law Science, M uham m adiyah Universit y of Surakart a, 2014.
The invest igat ion of witness t est im ony t hrough t eleconference unt il recent ly st ill
encount ers opposition in it s implem ent at ion. Therefore, a regulation for solving
such a problem is required so t hat it s position as evidence before t he court
provides m ore legal cert aint ies.The object ives of t his research are t o explain: (1)
w itness t est im ony t hrough t eleconference as evidence as regulat ed in t he
prevailing laws and regulat ions; (2) im plem ent ation of wit ness t est im ony
t hrough t eleconference as evidence in the crim inal just ice process; and (3) m odel
of penal code policy on witness t est im ony t hrough t eleconference as evidence of
crime in t he fut ure.This study employed the descript ive and prescript ive research
met hod w ith the juridical em pirical approach. The sources of dat a of research
w ere prim ary and secondary ones. The dat a were gat hered t hrough in-dept h
int erview and library research. They w ere analyzed by using t he qualit at ive
t echnique of analysis. The result s of research show that: (1) the w it ness
t est im ony through t eleconference as evidence is regulat ed in several law s and
regulat ions, and one of t hem is Wit ness and Vict im Prot ect ion Code; (2) t he
im plement at ion of wit ness t est im ony through t eleconference as evidence is
declared legally valid as evidence in the crim inal just ice process if it is present ed
before t he t rial court in which the w it ness shall make an oat h first on cert ain
event s t hat he or she heard, saw , and experienced on his or her ow n; and (3) t he
model of penal code policy on witness t est im ony through t eleconference as
evidence of crim e in t he fut ure is a form ulat ion law policy t hrough t he
am endm ent of Penal Code and mat erial law policy. The requirem ent s for t he
im plement at ion of wit ness t est im ony through t eleconference as evidence
include the following: the implement at ion shall fulfill the provisions of witness
t est im ony as evidence, t he t ype of crimes shall have a possibilit y to be t ried
t hrough t he use of t eleconference m edia, and the sit e for t he implement at ion of
w itness t est imony and the part y (ies) accompanying the wit ness during t he
t eleconference shall clearly be regulat ed.
Keyw ords:
Criminal Law, Criminal
Instrumental of Evidence
xv
Justice
System,
Teleconference,
TELECONFERENCE SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA
TESIS
Diajukan Kepada
Program Studi Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas M uhammadiyah Surakarta
untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu Hukum
Oleh
RUTH M ARINA DAM AYANTI SIREGAR
NIM . R. 100 12 0011
PROGRAM STUDI ILM U HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014
NOTA PEM BIM BING
Prof. Dr. Harun, SH, M .Hum
Dosen Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Program Pascasarjana
Universit as M uham madiyah Surakart a
Not a Dinas
Hal : Tesis Saudara Ruth M arina Dam ayanti Siregar
Kepada Yth.
Ket ua Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Universit as M uham madiyah Surakart a
Assalam u’alaikum w r. wb.
Set elah membaca, m enelit i, m engoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya
t erhadap t esis saudara :
Nam a
:
Ruth M arina Dam ayanti Siregar
NIM
:
R 100 12 0011
Konsent rasi
:
Hukum Pidana
Judul
:
M odel Kebijakan Hukum Pidana Tent ang Ket erangan
Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukt i Dalam
Perkara Pidana
Dengan ini kami m enilai t esis t ersebut dapat diset ujui untuk diajukan dalam
sidang ujian t esis pada Program St udi M agist er Ilmu Hukum Universit as
M uhamm adiyah Surakart a.
Wassalamu’alaikum w r. w b.
Surakart a,
Sept ember 2014
Pem bim bing,
Prof. Dr. Harun, SH, M .Hum
ii
NOTA PEM BIM BING
Prof. Dr. Supanto, SH, M .Hum
Dosen Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Program Pascasarjana
Universit as M uham madiyah Surakart a
Not a Dinas
Hal : Tesis Saudara Ruth M arina Dam ayanti Siregar
Kepada Yth.
Ket ua Program Studi M agist er Ilm u Hukum
Universit as M uham madiyah Surakart a
Assalam u’alaikum w r. wb.
Set elah membaca, m enelit i, m engoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya
t erhadap t esis saudara :
Nam a
:
Ruth M arina Dam ayanti Siregar
NIM
:
R 100 12 0011
Konsent rasi
:
Hukum Pidana
Judul
:
M odel Kebijakan Hukum Pidana Tent ang Ket erangan
Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukt i Dalam
Perkara Pidana
Dengan ini kami m enilai t esis t ersebut dapat diset ujui untuk diajukan dalam
sidang ujian t esis pada Program St udi M agist er Ilm u Hukum Universit as
M uhamm adiyah Surakart a.
Wassalamu’alaikum w r. w b.
Surakart a,
Sept ember 2014
Pembim bing,
Prof. Dr. Supanto, SH, M .Hum
iii
iv
PERNYATAAN
Saya yang bert anda t angan di baw ah ini,
Nam a
: Rut h M arina Damayant i Siregar
NIM
: R 100 12 0011
Program St udi : M agist er Ilmu Hukum
Kosent rasi
: Hukum Pidana
Judul
: M ODEL KEBIJAKAN HUKUM TENTANG
KETERANGAN SAKSI M ELALUI TELECONFERENCE SEBAGAI ALAT
BUKTI DALAM PERKARA PIDANA
M enyat akan dengan sebenarnya bahwa Tesis yang saya t ulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang
t elah saya jelaskan. Apabila di kemudian hari t erbukt i t esis ini jiplakan, gelar yang
diberikan oleh Universit as M uham madiyah Surakart a bat al saya t erim a.
Surakart a,
Sept ember 2014
Yang M enyat akan
Ruth M arina Dam ayant i Siregar
v
M OTTO
Dengan ilmu hidup menjadi mudah
Dengan seni hidup m enjadi indah
Dengan agam a hidup m enjadi bermakna
(Prof. H.A. M ukt i Ali)
Tidak ada rahasia untuk m enggapai sukses
Sukses it u dapat t erjadi karena persiapan, kerja keras dan
mau belajar dari kegagalan
(Colin Powell)
Orang yang sabar past i m eraih keberhasilan m eskipun
m em erlukan w aktu yang panjang
(Penulis)
vi
PERSEM BAHAN
Karya sederhana ini penulis persem bahkan
unt uk:
Orangt ua t ercinta yang selalu m em berikan doa
Keluargaku t ercint a
Sahabat dan t eman-t emanku
Almamat erku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang M aha Esa, karena at as berkat rahm at Nya, penulis dapat m enyelesaikan t esis dengan judul “ M odel Kebijakan Hukum
Pidana Tent ang Ket erangan Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukt i
Dalam Perkara Pidana” . Tesis ini dit ulis dengan maksud untuk memenuhi
persyarat an dalam rangka m encapai derajat M agist er Ilmu Hukum pada Program
Pascasarjana Universit as M uham madiyah Surakart a.
Penulis m enyadari bahw a t esis ini tidak dapat t ersusun dengan baik t anpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesem pat an
ini penulis mengucapkan t erima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Khudzaifah Dimyat i, selaku Direkt ur Program St udi Pascasarjana
Universit as M uhamm adiyah Surakart a;
2. Ibu W ardah Yuspin SH, M .Kn, Ph.D, selaku Ket ua Program St udi M agist er Ilm u
Hukum Universit as M uham madiyah Surakart a;
3. Prof. Dr. Harun, SH, M .Hum , selaku Dosen Pembim bing I yang t elah
m em berikan bim bingan, masukan dan koreksi sehingga m enjadi lebih baik
dan selesainya penulisan t esis ini;
4. Prof. Dr. Supanto, SH, M .Hum , selaku Dosen Pem bimbing II yang t elah
m em berikan bim bingan, masukan dan koreksi sehingga m enjadi lebih baik
dan selesainya penulisan t esis ini;
5. Bapak M oh. Yulihadi, SH, M H, selaku Ket ua Pengadilan Negeri M aget an yang
t elah m em berikan ijin unt uk m elanjut kan st udi;
6. Seluruh Dosen dan st af Program St udi M agister Ilm u Hukum Universit as
M uham madiyah Surakart a;
7. Ibu dan Bapak sert a saudara-saudaraku yang selalu m em otivasi dan memberi
dukungan untuk menyelesaikan st udi kepada penulis.
viii
8. Keluarga kecilku t ercint a, Daniel M ario Sigalingging SH, M H dan anakku
Jonat han Evandrio Sigalingging, yang senant iasa memb eri m ot ivasi dan
semangat unt uk menyelesaikan st udi kepada penulis.
9. Sem ua pihak yang
t idak dapat penulis sebut kan sat u persat u yang t elah
banyak m em bantu dan m emberikan dukungan kepada penulis dalam
m enyelesaikan t esis ini.
Penulis m enyadari sepenuhnya ket erbat asan yang dimiliki, untuk it u krit ik
dan saran yang bersifat m em bangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, sem oga
t esis ini dapat m em berikan m anfaat bagi para pem bacanya.
Surakart a, Sept em ber 2014
Penulis,
Ruth M arina Dam ayant i Siregar
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM AN JUDUL ...................................................................................
i
NOTA PEM BIM BING I ..............................................................................
ii
NOTA PEM BIM BING II .............................................................................
iii
HALAM AN PENGESAHAN .......................................................................
iv
PERNYATAAN ..........................................................................................
v
M OTTO ...................................................................................................
vi
HALAM AN PERSEM BAHAN ......................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR BAGAN ......................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
ABSTRAKS ...............................................................................................
xiv
ABSTRACT ...............................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Lat ar Belakang M asalah ...................................................
1
B. Perum usan M asalah ........................................................
7
C. Tujuan Penelitian .............................................................
7
D. M anfaat Penelitian ..........................................................
8
E. Orisinalit as .......................................................................
9
F. M et ode Penelitian ...........................................................
11
1. M et ode Pendekat an ...................................................
11
2. Jenis Penelitian ............................................................
11
3. Sumber Dat a ................................................................
11
4. Teknik Pengumpulan Dat a ...........................................
13
5. Teknik Analisis Dat a .....................................................
14
G. Sist em at ika Penulisan ......................................................
16
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
18
A. Landasan Teori .................................................................
18
1. Ket erangan Saksi M elalui Teleconference Ditinjau
Dari Sosiologi Hukum ...................................................
18
2. Kebijakan Hukum Pidana Tent ang Alat Bukt i
M elalui Teleconference ...............................................
24
3. Perilaku M enyim pang sebagai Tindak Pidana dan
4.
Pengaturan Hukum Pidana ..........................................
33
Sist em Peradilan Pidana di Indonesia .........................
41
5. Alat Bukt i dalam Hukum Acara Pidana dan
BAB III
BAB IV
Perkem bangan Teknologi Inform asi ...........................
48
B. Penelit ian Yang Relevan ...................................................
56
C. Kerangka Pemikiran .........................................................
60
KETERANGAN SAKSI SECARA TELECONFERENCE
SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA ....................
63
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN ..................................
75
A. Ket erangan Saksi Secara Teleconference Sebagai Alat
Bukt i Dalam Perat uran Perundang-Undangan ..................
75
B. Pelaksanaan Ket erangan Saksi Secara Teleconference
Sebagai Alat Bukt i Dalam Proses Peradilan Pidana ............
92
C. M odel Kebijakan Hukum Pidana M engenai Ket erangan
Saksi Secara Teleconference Sebagai Alat Bukt i Dalam
Perkara Pidana di M asa Yang Akan Dat ang .......................
112
PENUTUP ...............................................................................
132
A. Sim pulan ..........................................................................
132
B. Saran ................................................................................
134
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
137
BAB V
xi
DAFTAR BAGAN
Halam an
Bagan 1 Kerangka Pem ikiran ........................................................................
xii
60
DAFTAR TABEL
Halam an
Tabel 1 Kesaksian Secara Teleconference dari Perat uran
Perundang-Undangan .......................................................................
xiii
85
ABSTRAK
Rut h M arina Damayant i Siregar. NIM . R 100 12 0011. M odel Kebijakan Hukum
Pidana Tentang Keterangan Saksi M elalui Teleconference Sebagai Alat Bukti
Dalam Perkara Pidana. Tesis. Program Pasca Sarjana M agist er Hukum
Universit as M uham madiyah Surakart a. 2014.
Pem eriksaan ket erangan saksi secara t eleconference sampai saat ini m asih t erjadi
pert ent angan dalam pelaksanaannya di persidangan. Oleh karena it u, diperlukan
regulasi yang dapat m emecahkan m asalah t ersebut sehingga kedudukannya
sebagai alat bukt i dalam persidangan lebih m emberikan kepast ian hukum.
Tujuan penelitian adalah (1) untuk m enjelaskan ket erangan saksi m elalui
t eleconference sebagai alat bukti diat ur dalam aturan perundang-undangan. (2)
Untuk m enjelaskan pelaksanaan ket erangan saksi m elalui t eleconference sebagai
alat bukt i dalam proses peradilan pidana. (3) Untuk m enjelaskan model kebijakan
hukum pidana m engenai ket erangan saksi m elalui t eleconference sebagai alat
bukti dalam perkara pidana di m asa yang akan dat ang. M et ode pendekat an yang
digunakan adalah yuridis em piris. Jenis penelit iannya adalah penelit ian deskript if
perskript if. Sumber dat a yang digunakan adalah sumber dat a primer dan sumber
dat a sekunder. Teknik pengumpulan dat a dilakukan m elalui w aw ancara dan studi
kepustakaan. Adapun t eknik analisis dat a yang digunakan adalah analisis
kualit at if. Hasil penelit ian m enunjukkan bahw a: (1) Ket erangan saksi secara
t eleconference sebagai alat bukt i diatur dalam beberapa perat uran perundangundangan dan salah sat unya adalah Undang-Undang Tent ang Perlindungan Saksi
dan Korban. (2) Pelaksanaan ket erangan saksi m elalui t eleconference sah sebagai
alat bukt i dalam proses peradilan pidana apabila ket erangan saksi di muka sidang
pengadilan, dengan disum pah t erlebih dahulu sert a t ent ang perist iw a t ert ent u
yang ia dengar, ia lihat dan ia alam i sendiri. (3) M odel kebijakan hukum pidana
mengenai keterangan saksi m elalui t eleconference sebagai alat bukt i di masa
yang akan dat ang adalah kebijakan hukum secara form ulatif dengan melakukan
am andemem KUHAP dan melalui kebijakan hukum m at eriil, yaitu syarat
pelaksanaan penyelenggaraan kesaksian melalui t eleconference yang m eliputi:
harus m em enuhi ket ent uan m engenai ket erangan saksi sebagai alat bukti, jenis
kejahat an yang dapat menggunakan sarana media t eleconference, t em pat
pelaksanaan kesaksian diat ur secara jelas dan para pihak yang ikut m endampingi
saksi pada w akt u t eleconference.
Kata kunci: Kebijakan Hukum Pidana, Sistem Peradilan Pidana, Teleconference,
Alat Bukti Perkara Pidana
xiv
ABSTRACT
Rut h M arina Siregar. R100120011. M odel of Criminal Law on W itness Testimony
through Teleconference as Instrumental of Evidence . The Graduat e Program in
Law Science, M uham m adiyah Universit y of Surakart a, 2014.
The invest igat ion of witness t est im ony t hrough t eleconference unt il recent ly st ill
encount ers opposition in it s implem ent at ion. Therefore, a regulation for solving
such a problem is required so t hat it s position as evidence before t he court
provides m ore legal cert aint ies.The object ives of t his research are t o explain: (1)
w itness t est im ony t hrough t eleconference as evidence as regulat ed in t he
prevailing laws and regulat ions; (2) im plem ent ation of wit ness t est im ony
t hrough t eleconference as evidence in the crim inal just ice process; and (3) m odel
of penal code policy on witness t est im ony t hrough t eleconference as evidence of
crime in t he fut ure.This study employed the descript ive and prescript ive research
met hod w ith the juridical em pirical approach. The sources of dat a of research
w ere prim ary and secondary ones. The dat a were gat hered t hrough in-dept h
int erview and library research. They w ere analyzed by using t he qualit at ive
t echnique of analysis. The result s of research show that: (1) the w it ness
t est im ony through t eleconference as evidence is regulat ed in several law s and
regulat ions, and one of t hem is Wit ness and Vict im Prot ect ion Code; (2) t he
im plement at ion of wit ness t est im ony through t eleconference as evidence is
declared legally valid as evidence in the crim inal just ice process if it is present ed
before t he t rial court in which the w it ness shall make an oat h first on cert ain
event s t hat he or she heard, saw , and experienced on his or her ow n; and (3) t he
model of penal code policy on witness t est im ony through t eleconference as
evidence of crim e in t he fut ure is a form ulat ion law policy t hrough t he
am endm ent of Penal Code and mat erial law policy. The requirem ent s for t he
im plement at ion of wit ness t est im ony through t eleconference as evidence
include the following: the implement at ion shall fulfill the provisions of witness
t est im ony as evidence, t he t ype of crimes shall have a possibilit y to be t ried
t hrough t he use of t eleconference m edia, and the sit e for t he implement at ion of
w itness t est imony and the part y (ies) accompanying the wit ness during t he
t eleconference shall clearly be regulat ed.
Keyw ords:
Criminal Law, Criminal
Instrumental of Evidence
xv
Justice
System,
Teleconference,