Pola penulisan unsur 5W plus 1H berita utama dalam surat kabar Radar Jogja edisi Bulan Desember 2012 dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP kelas VIII.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

POLA PENULISAN UNSUR 5W + 1H BERITA UTAMA
DALAM SURAT KABAR RADAR JOGJA
EDISI BULAN DESEMBER 2012 DAN RELEVANSINYA
DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI SMP KELAS VIII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh:
Kusno Ari Nugroho
NIM : 08 1224 080


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

POLA PENULISAN UNSUR 5W + 1H BERITA UTAMA
DALAM SURAT KABAR RADAR JOGJA
EDISI BULAN DESEMBER 2012 DAN RELEVANSINYA
DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI SMP KELAS VIII
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh:
Kusno Ari Nugroho
NIM : 08 1224 080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk orang-orang yang
selalu membuatku semangat, tegar, dan bangga.
Kedua orang tuaku, Bapak Paring Hariyanto (Alm) dan
Purwaningsih. Anakmu ini sangat menyayangi dan mencintaimu.
Kakakku Aji Pramono & Retno Widaningsih.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan di dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juli 2012
Penulis,

Kusno Ari Nugroho

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO


Atas segala keberadaanku, dan harapan-harapanku. Aku berutang kepada Ibuku.
(Abraham Lincoln)

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai.
(Mazmur 126: 5)

“Suatu perubahan mempunyai dampak psikologis
Terhadap manusia. Untuk yang penakut,
Perubahan pasti sangat menakutkan
karena hal-hal justru akan menjadi lebih buruk.
Untuk yang mempunyai harapan,
Perubahan menjadi hal menyenangkan
karena pasti akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
Untuk yang percaya diri, perubahan pasti bisa menjadi inspirasi
karena mereka jadi mempunyai tantangan
untuk membuat segalanya menjadi lebih baik”
(Muhamad Adrian)

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Kusno Ari Nugroho

Nomor Mahasiswa

: 081224080


Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berjudul:
POLA PENULISAN UNSUR 5W+1H BERITA UTAMA
DALAM SURAT KABAR RADAR JOGJA
EDISI BULAN DESEMBER 2012 DAN RELEVANSINYA
DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP KELAS VIII
beserta perangkat yang ada bila diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 22 Juli 2013
Yang menyatakan,

Kusno Ari Nugroho
vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Nugroho, Kusno Ari. 2013. Pola Penulisan Unsur 5W+1H Berita Utama dalam
Surat Kabar Radar Jogja Edisi Bulan Desember 2012 dan Relevansinya
dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMP Kelas VIII. Skripsi.
Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji penulisan unsur 5W+1H dalam berita utama surat
kabar Radar Jogja edisi bulan Desember 2012 dan relevansinya dengan pmbelajaran
Bahasa Indonesia di SMP kelas VIII. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
pola penulisan unsur 5W+1H dalam berita utama surat kabar Radar Jogja edisi bulan
Desember 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena datanya berupa kata-kata

bukan angka-angka dan tidak menggunakan analisis secara kuantitatif. Proses
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berawal dari pengumpulan surat
kabar Radar Jogja edisi bulan Desember 2012. Setelah surat kabar terkumpul peneliti
menentukan berita yang akan digunakan dalam penelitian. Berita tersebut harus
memiliki keterkaitan informasi dalam penelitian, yaitu berita utama pada surat kabar
harian Radar Jogja. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis. Peneliti
menggunakan tabel untuk memudahkan dalam hal pengklasifikasian data.
Selanjutnya, peneliti mengelompokkan berita utama berdasarkan unsur yang
terkandung di dalamnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan empat pola penulisan unsur
5W+1H dalam berita utama surat kabar Radar Jogja, yaitu (1) pola penulisan unsur
5W+1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) sebanyak 17 berita
utama, (2) pola penulisan unsur 4W+1H (apa,siapa, kapan, mengapa, dan
bagaimana), sebanyak 8 berita utama (3) pola penulisan unsur 4W+1H (apa, siapa,
kapan, di mana, dan bagaimana) sebanyak 3 berita utama, (4) pola unsur 3W+1H
(apa, siapa, kapan, dan bagaimana) sebanyak 3 berita utama.
Berdasarkan hasil dari penelitian di atas, peneliti memberikan saran kepada
jurnalis, guru, dan peneliti lain. Jurnalis surat kabar Radar Jogja hendaknya lebih
memperhatikan unsur 5W+1H dalam menulis berita. Untuk guru Bahasa Indonesia di
SMP jangan hanya memberikan materi dan latihan mengidentifikasi saja, tetapi

praktik menerapkan unsur 5W+1H dalam menulis berita. Untuk peneliti lain yang
ingin melakukan penelitian sejenis data mengembangkannya lagi dengan menambah
masalahnya.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Nugroho, Kusno Ari, 2013. Elements of Writing Patterns 5W+1H in the Main
Articles of Newspaper Daily Jogja December 2012 Edition and its Relevance
with the Study of Indonesian Language in Eight Grade of High School.
Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.

This research reviews the writing patterns of the elements of 5W+1H in the
main articles published in the newspaper Radar Jogja and its relevance with the study
of Indonesian Language in eight grade of high school. The purpose of this research is
to describe the writing on the elements of 5W+1H in the main articles of Radar Jogja
published on December 2012.
This research is categorized as a qualitative research due to the data presented
in the form of words in replacement of numbers and does not use data analysis
(quantitive research). The process of data compilation done by the researcher begun
from the complication of articles that were published in December 2012 edition of
Radar Jogja. After the articles were gathered, the researcher specified the articles that
were to be used in the research. The articles must posses information linkages that are
necessary for the research, and that is the main articles for the daily newspaper Radar
Jogja. After the data was accumulated and analized, the researcher used tables to
simplify the data classification. Next, the researcher grouped the main articles based
on the elements that are contained in the articles.
This research discovered four writing patterns on the elements of 5W+1H in
the main articles of the daily newspaper Radar Jogja, and they are (1) Elements of
writing patterns 5W+1H (what, who, when, where, why, and how) in 17 main
articles, (2) Elements of writing patterns 4W+1H (what, who, when, why, and how)
in 8 main articles, (3) Elements of writing patterns 4W+1H elements (what, who,
when, where, and how) in 3 main articles, and (4) Elements of writing patterns
3W+1H elements (what, who, when, and how) in 3 main articles.
Based on the result of the research mentioned above, the researcher gives
advices to journalists, teachers, and other researchers. The researcher recommends the
journalists employed by Radar Jogja to pay more attention on the elements of
5W+1H during their article writings. To high school teachers, they are to not only
give materials and exercises to identify the elements to the students but also praxis on
the application of 5W+1H elements in article writings. For other researchers who
wish to carry out similar kind of research, they are recommended to develop this
research by increasing the amount of problems in the research.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah (SWT), atas limpahan rahmat-Nya sehingga skripsi
yang berjudul Pola Penulisan Unsur 5W+1H Berita Utama Dalam Surat Kabar Radar
Jogja Edisi Bulan Desember 2012 Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di SMP Kelas VIII. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
Universitas Sanata Dharma.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu dan
memberi dorongan serta dukungannya dalam penulisan skripsi ini.
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah.
3. Bapak Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen Pembimbing yang dengan sabar, teliti,
serta memberi motivasi sehingga penulis dapat menyeleseikan skripsi ini dengan
baik.
4. Para Dosen PBSID, yang telah dengan sabar mendampingi penulis selama
menempuh pendidikan di PBSID.
5. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSID yang dengan sabar memberikan
pelayanan kepada penulis.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Kedua orang tuaku tercinta, bapakku Paring Hariyanto (Alm) dan ibuku
Purwaningsih, serta kakakku yang selalu memberi motivasi, semangat, dan
doanya untukku.
7. Teman-temanku, Yakobus, Martinus Eka, Guntur Firmansyah, wahyu, dan
teman-teman PBSID 2008. Terimakasih atas perhatian, kebersamaan, dan
kerjasamanya selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Yogyakarta, 22 Juli 2013
Penulis

Kusno Ari Nugroho

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................

iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ......................................................

v

HALAMAN MOTTO ...........................................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH SKRIPSI ................................................................

vii

ABSTRAK .............................................................................................

viii

ABSTRACT ............................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ...........................................................................

x

DAFTAR ISI ..........................................................................................

x ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Rumusan Masalah .......................................................................

3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................

4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................

4

E. Batasan Istilah .............................................................................

5

F. Sistematika Penyajian .................................................................

6

BAB II LADASAN TEORI ..................................................................

8

A. Tinjauan Pustaka .........................................................................

8

B. Kajian Teori ................................................................................

11

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Hakikat Berita .................................................................

11

2. Unsur-unsur Berita ..........................................................

13

3. Klasifikasi Berita.............................................................

15

4. Struktur Penyusunan Berita ............................................

18

5. Teknik Penulisan Berita ..................................................

21

6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...........................

24

7. Silabus .............................................................................

25

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...............................

29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................

32

A. Jenis Penelitian ............................................................................

32

B. Model Pengembangan .................................................................

32

C. Data dan Sumber Data ................................................................

33

D. Instrumen Penelitian....................................................................

34

E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

34

F. Teknik Analisis Data ...................................................................

35

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................

37

A. Deskripsi Data .............................................................................

37

B. Analisis Data ...............................................................................

39

1. Pola Penulisan Unsur 5W+1H ........................................

39

2. Pola Penulisan Unsur 4W+1H ........................................

45

3. Pola Penulisan Unsur 4W+1H ........................................

51

4. Pola Penulisan Unsur 3W+1H ........................................

54

C. Pembahasan .................................................................................

57

1. Pola Penulisan Unsur 5W+1H Pada Surat Kabar Radar
Jogja Edisi Bulan Desember 2012 ..................................

57

2. Relevansi Pola Penulisan Unsur 5W+1H Terhadap
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester 2 .

xiii

61

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V PENUTUP .................................................................................

66

A. Kesimpulan .................................................................................

66

B. Implikasi ......................................................................................

67

C. Saran............................................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

70

LAMPIRAN
Silabus ...............................................................................................

72

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................

73

Berita Utama Radar Jogja ................................................................

83

Biografi Penulis.................................................................................

91

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi yang kita peroleh tidak lepas dari peran media, baik media
cetak, online, maupun elektronik. Menurut KBBI (2008:892), media adalah alat
(sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk. Dalam sebuah komunikasi, media merupakan salah satu alat terpenting
dalam penyebaran informasi berita. Melalui media, informasi dapat dengan mudah
diperoleh masyarakat. Menurut Sumadiria (2005:4), dalam bidang jurnalistik
media dibagi ke dalam tiga bagian besar yaitu, jurnalistik media cetak (newspaper
and magazine journalism), jurnalistik media elektronik auditif (radio broadcast
journalism), jurnalistik media audiovisual (television journalism). Jurnalistik
media cetak meliputi jurnalistik surat kabar harian, jurnalistik surat kabar
mingguan, jurnalistik tabloid harian, jurnalistik tabloid mingguan, dan jurnalistik
majalah. Jurnalistik media elektronik auditif adalah radio siaran. Jurnalistik media
elektronik audiovisual adalah jurnalistik televisi siaran (Sumadiria,2005:4).
Radar Jogja merupakan salah satu jenis media cetak yang masuk dalam
surat kabar harian. Dalam penelitian, ini peneliti memilih surat kabar Radar Jogja
sebagai objek penelitian. Peneliti memilih surat kabar Radar Jogja karena surat
kabar tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat
Yogyakarta. Radar Jogja merupakan produk harian Jawa Pos. Surat kabar Jawa

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Pos berdiri 1 Juli 1945 dengan nama PT Java Pos Concern Ltd. Surat kabar tertua
di Jawa Timur ini didirikan oleh Soesono Tedjo (The Chung Sen).
Jawa Pos pada akhirnya juga melebarkan sayap keluar dari Jawa Timur
terutama Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Maka pemasaran harian
Jawa Pos meluas ke Jogjakarta, Magelang, Purwokerto, dan kota-kota lainnya.
Hal ini dilakukan karena tuntutan akan informasi terutama dari warga Jawa Timur
yang berada di luar wilayah Jawa Timur. Awal November 1997 Jawa Pos
berusaha membuat tampilan baru dengan memberi porsi baru tambahan untuk
berita DIJ dan Jawa Tengah dipisah lagi menjadi dua halaman untuk Jawa
Tengah-Semarang dan yang satu lagi untuk halaman berita Jogjakarta dan Solo.
Alasan pengembangan ini adalah karena kota tersebut dianggap sebagai kota
terbesar yang terkenal sebagai kota dagang dan peristiwanya tentu sangat
beragam, di samping banyaknya pelanggan yang potensial. Tak lama kemudian,
Jawa Pos mengubah lagi tampilannya. Untuk setiap biro pemasaran mendapat
kekuasaan mengelola surat kabar yang memuat liputan dari wilayah tersebut.
Surat kabar tersebut bernama “Radar” dan nama belakangnya tergantung nama
dan wilayah tersebut, misalnya “Radar Semarang”, Radar Solo”, dan “Radar
Jogja”.
Berbagai macam jenis surat kabar, tentunya tidak lepas dari peran seorang
wartawan atau jurnalis. Jurnalistik adalah pembuka informasi. Tugas utama
jurnalistik adalah menghadirkan pengetahuan bagi masyarakat, mengikis ketidak
tahuan yang terjadi. Jurnalistik sering disebut sebagai aktivitas yang berkaitan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

dengan kewartawanan. Ada yang menyatakan jurnalistik sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan tulis menulis berita (Syarifudin, 2010: 16).
Dalam menulis atau menyusun berita seorang jurnalis dituntut juga untuk
memperhatikan daya tarik pembaca dengan melaporkan semua unsur atau hal
yang berkaitan dengan peristiwa itu. Seperti diketahui setiap berita jurnalistik
harus memenuhi pola unsur 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why, dan
how. Atau apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana (Chaer, 2010:
14). Seorang wartawan mengacu kepada nilai-nilai berita untuk kemudian
dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai “rumus umum” penulisan berita,
agar tercipta sebuah berita yang lengkap (Syamsul, 2006:10).
Hasil penelitian ini mempunyai relevansi dan bisa digunakan sebagai
bahan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, khususnya untuk kelas VIII
semester II melalui Standar Kompetensi : Mendengarkan (9. Memahami isi
berita radio/televisi), dan Kompetensi Dasar :

9. 1

Menemukan

pokok-pokok

berita (apa, siapa, mengapa, di mana, kapan, dan bagaimana) yang didengar atau
ditonton melalui radio/televisi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, disusun rumusan masalah
sebagai berikut.
a. Bagaimana pola penulisan unsur 5W + 1H dalam berita utama surat kabar
Radar Jogja edisi bulan Desember 2012?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

b. Bagaimana relevansi pola penulisan unsur 5W+1H berita utama surat
kabar Radar Jogja edisi bulan Desember 2012 dengan pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMP kelas VIII semester II?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, penelitian ini mempunyai
tujuan sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan pola penulisan unsur 5W+1H berita utama dalam surat
kabar Radar Jogja edisi bulan Desember 2012.
b. Mendeskripsikan relevansi pola penulisan unsur 5W+1H berita utama
surat kabar Radar Jogja dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP
kelas VIII.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan sumbangan bagi
peneliti lain, mahasiswa, guru, dan wartawan.
a. Peneliti Lain
Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
untuk melakukan penelitian lanjutan yang sejenis, dan dapat menambah
wawasan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

b. Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa
bahasa dan sastra Indonesia mengenai penulisan berita menggunakan
unsur 5W+1H dalam surat kabar.
c. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada guru
bahasa dan sastra Indonesia di sekolah menengah tentang unsur 5W+1H
dalam surat kabar.
d. Wartawan
Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan sumbangan informasi
kepada wartawan surat kabar mengenai penulisan unsur 5W+1H. Dengan
demikian, wartawan surat kabar bisa menjadikan hasil penelitian ini
sebagai sumber pengetahuan.

E. Batasan Istilah
Penelitian ini terdapat empat batasan istilah. Keempat batasan istilah itu
sebagai berikut.
a. Berita
Berita adalah informasi yang penting dan menarik perhatian orang banyak
(Syarifudin, 2010: 45-46).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

b. BeritaUtama
Berita utama adalah informasi atau berita yang dianggap terpenting dari
seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah koran (Mallarangeng, 1992:
14).
c. Unsur-unsur Berita
Unsur-unsur berita adalah syarat kelengkapan sebuah berita (Barus, 2010:
36).
d. Unsur 5W+1H
Unsur 5W+1H adalah apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana
(where), mengapa (why), dan bagaimana (how) (Sumadiria, 2005: 118).

F. Sistematika Penyajian
Penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I adalah pendahuluan, yang berisi
beberapa subbab yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.
Bab II adalah landasan teori. Dalam bab ini akan dikemukakan teori-teori
yang melandasi penelitian ini. Bab ini berisi dua hal, yaitu (1) penelitian terdahulu
yang relevan, (2) kerangka teori.
Bab III adalah metodologi. Dalam bab ini akan diuraikan lima hal,yaitu (1)
jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) teknik pengumpulan data, (4) teknik
analisis data, dan (5) instrumen penelitian. Kelima hal tersebut merupakan metode
yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitiannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini akan
diuraikan tiga hal, yaitu (1) deskripsi data, (2) analisis data, dan (3) pembahasan
hasil temuan tentang pola pengembangan unsur 5W + 1H dalam berita Radar
Jogja Edisi November 2012. Pembahasan itu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah.
Bab V adalah penutup. Bab ini berisi tiga hal, yaitu (1) kesimpulan dari
hasil temuan penelitian, (2) implikasi, dan (3) saran-saran yang diberikan kepada
pembaca.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
Ada dua penelitian terdahulu yang sejenis atau relevan dengan topik ini,
yaitu (1) penelitian Made Shelly Nilayati (2006) dan (2) Yulius Dwi Pramono
(2003).
Penelitian Made Shelly Nilayati (2006) berjudul Pola Pengembangan
Unsur 5W + 1H dan Penggunaan Konstruksi Berita Dalam Berita Utama Surat
Kabar Kompas Edisi Juni 2010. Hasil penelitian tersebut adalah deskripsi pola
pengembangan unsur 5W + 1H berita utama surat kabar Kedaulatan Rakyat Edisi
Juni 2010 dan penggunaan konstruksi.
Dalam penelitiannya, ditemukan ada empat pola pengembangan unsur 5W
+ 1H dalam berita utama pada surat kabar Kedaulatan Rakyat edisi Juni 2010,
unsur-unsur tersebut yaitu (1) pola pengembangan unsur 5W + 1H (apa, siapa,
kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), sebanyak 23. (2) pola pengembangan
unsur 4W + 1H (apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana), sebanyak 4. (3) pola
pengembangan unsur 4W + 1H (apa, siapa, kapan, mengapa, dan bagaimana)
sebanyak 2, dan (4) pola pengembangan unsur 5W (1H (apa, siapa, kapan, di
mana, dan mengapa) sebanyak 1.
Penggunaan bentuk konstruksi berita dalam berita utama Kedaulatan
Rakyat edisi Juni 2010. Ada empat bentuk konstruksi berita yang digunakan

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

dalam penulisan berita utama surat kabar Kedaulatan Rakyat edisi Juni 2010.
Keempat konstruksi itu adalah (1) piramida, (2) piramida terbalik, (3) kronologis,
dan (4) block paragraph.
Penelitian Yulius Dwi Pramono (2003) berjudul Jurnalisme Makna Dalam
Berita Utama Kompas dan Kedaulatan Rakyat Bulan Mei 2009 dan
Implementasinya Dalam Bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
di SMA Kelas XI Semester II. Tujuan penelitian ini adalah
1) Untuk mengetahui apakah media Indonesia sudah memanfaatkan
jurnalisme makna dalam penyampaian beritanya.
2) Mendeskripsikan ciri-ciri jurnalisme makna pada berita utama harian
Kompas dan Kedaulatan Rakyat.
3) Mendeskripsikan implementasi ciri-ciri jurnalisme makna pada berita
utama dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di
SMA kelas XI semester II.
Penelitian itu menggunakan dua metode untuk menjawab pertanyaan
dalam rumusan masalah. Kedua metode tersebut adalah metode analaisis isi dan
metode pengembangan. Metode analisis dimaksudkan untuk menemukan dan
menganalisis jurnalisme makna dan interpretasi wartawan yang terdapat dalam
berita utama. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dengan metode
pengambangan ini adalah tersusunnya silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran membaca di SMA kelas XI semester II
dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Subjek penelitian itu berita utama Kompas dan Kedaulatan Rakyat pada
bulan Mei 2009. Alasan peneliti memilih harian Kompas dan Kedaulatan Rakyat
pada bulan Mei 2009, dikarenakan kompas merupakan harian yang memiliki
publisitas yang berskala nasional, sedangkan Kedaulatan Rakyat merupakan
harian terbesar di Yogyakarta.
Hasil penelitian itu adalah ditemukannya 24 berita utama yang mendapat
interpretasi. Pada berita utama Kompas Mei 2009 ditemukan 17 (tujuh belas)
interpretasi yang diberikan oleh wartawan yaitu, 6 (enam) interpretasi pada
konteks masa lalu, 9 (sembilan) interpretasi pada konteks sekarang, dan 2 (dua)
interpretasi pada konteks prediksi ke depan dari peristiwa yang sedang terjadi.
Pada berita utama Kedaulatan Rakyat Mei 2009, ditemukan 10 interpretasi yang
diberikan oleh wartawan, 1(satu) interpretasi pad konteks masa lalu, dan 9
(sembilan) interpretasi pada konteks sekarang sedangkan, interpretasi pada
konteks prediksi ke depan dari peristiwa yang sedang terjadi tidak ditemukan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
penelitian tentang pola pengembangan unsur 5W + 1H sudah pernah dilakukan.
Namun, penelitian mengenai pola pengembangan unsur 5W + 1H dalam berita
utama surat kabar Radar Jogja dan implementasinya pada pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk siswa di SMA Semester 1 masih relevan untuk diteliti. Sebatas
pengetahuan penulis, belum ada penelitian jenis ini yang diimplementsikan
dengan pembelajaran di SMA, oleh karena itu penulis tertarik untuk menelitinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

B. Kajian Teori
Bagian ini akan membahas hakikat berita, unsur-unsur berita, klasifikasi
berita, struktur penyusunan berita, teknik penulisan berita. Masing-masing bagian
dijabarkan sebagai berikut.

1. Hakikat Berita
Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media masa di samping
views (Romli, 2006: 3). Menurut Djuraid (2007: 9) berita merupakan sebuah
laporan atau kejadian yang bersifat umum, dan baru saja terjadi yang disampaikan
oleh wartawan di media massa. Berita adalah suatu informasi baru (new) yang
mengandung makna penting (significant), memiliki pengaruh terhadap siapa pun
yang mendengar atau membacanya, dan menarik bagi si pendengar (radio),
pemirsa (televis), dan pembaca (media cetak). Jadi, unsur “baru” (new) harus
dipenuhi karena merupakan prasayarat pokok. Bagi radio, televisi, dan surat
kabar, berita adalah suatu yang terjadi sekarang dan yang akan segera terjadi.
Signifikan adalah aspek berita yang paling utama.
Menurut Ishwara (2005: 52) berita adalah sesuatu yang nyata news is real.
Wartawan adalah pencari fakta. Fakta yang dilengkapi dengan benar akan sama
dengan kebenaran itu sendiri. Menurut Darmadi, dkk. (2006: 23), berita adalah
segala sesuatu yang hangat, menarik perhatian pembaca, dan berita yang terbaik
adalah berita yang paling menarik bagi pembaca terbesar.
Menurut Morisson (2008: 7-8) berita adalah informasi tetapi tidak semua
informasi adalah berita. Berita adalah informasi yang penting dan menarik bagi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

khalayak audien. Secara sederhana dapat dikatakan informasi yang dapat dipilih
sebagai berita harus memenuhi dua aspek yaitu aspek penting dan menarik.
Suatu informasi dapat dikatakan penting jika informasi itu memberikan
pengaruh atau memiliki dampak kepada penonton. Semakin banyak pemirsa yang
terkena dampaknya maka semakin penting berita tersebut. Semakin langsung
dampaknya, maka bagi pemirsa akan semakin besar pengaruh yang dimiliki berita
tersebut. Ada sejumlah patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berita
seperti apa yang memiliki dampak paling besar, yaitu (1) nyawa manusia. Nyawa
adalah harta paling berharga yang dimiliki manusia. (2) uang. Berita yang
memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan masyarakat adalah berita yang
sangat penting. (3) gangguan. Penonton juga akan terpengaruh dengan berita
tentang hal-hal yang dapat mengganggu pikiran dan aktivitas kehidupan mereka.
Beberapa berita dipilih karena hal-hal tersebut akan menarik perhatian
sebagian atau seluruh pemirsa. Adapun yang dimaksud dengan berita yang
menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa
kagum, lucu/humor atau informasi mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat
unik atau aneh.
Dari berbagai definisi di atas tampaklah beberapa persamaan yakni, sebuah
berita haruslah menarik perhatian, luar biasa, dan termasa (baru). Dari persamaan
tersebut Assegaff (1991) merumuskan berita secara teknik jurnalistik adalah
laporan tentang fakta atau ide yang termasa yang dipilih oleh staf redaksi suatu
harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia
luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

segi-segi human interest super humor, emosi, dan ketegangan. Berita utama yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah berita inti (KBBI, 2005: 140). Selain itu,
berita utama adalah informasi atau berita yang dianggap terpenting dari seluruh
informasi yang disajikan oleh sebuah koran. Menurut Mallarangeng (1992: 14),
berita utama juga dianggap berita yang paling aktual pada hari terbit.

2.

Unsur-unsur Berita
Berita yang akan ditulis dalam surat kabar haruslah memperhatikan dan

menggunakan unsur-unsur yang penting dalam penulisan berita. Menurut Sareb
(2006: 38), seperti halnya dalam satu kesatuan anatomi, maka dalam berita pun
ada anatomi, atau unsur-unsur senyawa. Umumnya para pakar sepakat bahwa di
dalam sebuah berita terdapat enam unsur, yang disingkat menjadi 5W+1H.
Menurut Sumadiria (2008: 118-119), dalam setiap penulisan berita yang
dilaporkan, harus terdapat enam unsur dasar yakni, 5W+1H. Semakin lengkap
unsur yang digunakan dalam menulis berita, semakin tinggi nilai keakuratan berita
tersebut.
Menurut Barus (2010:36), dalam praktik jurnalistik para pakar
memberikan pedoman dalam menulis berita dengan menggunakan formula
(rumusan) 5W + 1H. Pedoman ini juga sering disebut sebagai syarat kelengkapan
sebuah berita. Persyaratan atau kelengkapan ini pertama kali diperkenalkan oleh
Kantor Berita Associated Press (AP).
Formula tersebut juga sering disebut sebagai gaya penulisan berita AP.
Bahkan formula ini banyak diadaptasi oleh berbagai ilmu sosial lainnya, yaitu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

komunikasi manajemen, dan manajemen pemasaran. Berikut ringkasan dari
formula yang dimaksud.
1) Who: berita harus mengandung unsur “siapa”. Ini dapat ditarik ekuivalensinya
dengan unsur prominence; harus menyebutkan sumber yang jelas. Dengan
kata lain, berita harus mempunyai sumber yang jelas. Jadi, di sini
penekanannya adalah sumber berita itu. “siapa” bias mengacu pada individu,
kelompok, atau lembaga. Tidak boleh membuat berita yang tidak jelas
sumbernya. Sebuah berita yang tidak jelas sumbernya akan diragukan
kebenaran, kecermatan, dan ketelitiannya.
2) What: setelah mengetahui sumber berita, selanjutnya penting untuk
mengetahui “apa” yang dikatakannya; who to say what. Dengan kata lain,
“apa” adalah mencari tahu hal yang menjadi topik berita tersebut. Jika
menyangkut suatu peristiwa atau kejadian, yang menjadi “apa” adalah
kejadian atau peristiwa itu.
3) Where: berita juga harus menunjuk pada tempat kejadian; “di mana”
terjadinya peristiwa atau fakta itu. Ini merupakan bagian dari unsur “jarak”
(proximity) jika kita merujuk pada MacDougall. Jadi, “di mana” menyangkut
tentang masalah jauh dekatnya masalah jarak peristiwa dalam arti geografis
ataupun batin.
4) When: unsur penting berikutnya yang harus dikandung sebuah berita adalah
“kapan” terjadinya peristiwa tersebut. Unsur “kapan” inilah yang juga
dimaksudkan dengan unsur baru terjadinya (timelines) demi mengejar
aktualitas seperti yang dipersyaratkan MacDougall.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

5) Why: kelengkapan unsur sebuah berita harus dapat menjelaskan “mengapa”
peristiwa itu sampai terjadi. Hal ini berkaitan dengan tujuan untuk memenuhi
rasa ingin tahu pembaca mengenai penyebab terjadinya suatu peristiwa.
Setiap peristiwa tidak pernah terjadi begitu saja dan selalu punya alasan
mengapa bisa terjadi. Alasan mengapa sampai terjadi juga perlu disampaikan
atau dijelaskan kepada pembaca demi memenuhi rasa ingin tahunya.
6) How: “bagaimana” terjadinya suatu peristiwa juga sangat dinantikan oleh
pembaca. Masyarakat yang sudah mengetahuai mengapa suatu peristiwa
terjadi tentu akan menuntut lebih jauh tentang “bagaimana” persisnya
peristiwa itu terjadi. Keingintahuan mengenai “bagaimana terjadinya” ini bisa
mencakup gabungan unsur-unsur berita lainnya seperti daya tariknya, akibat
yang ditimbulkannya, kedekatan emosi, dan bahkan kehangatannya dengan
pengalaman pribadi atau kelompok yang mengetahui berita yang dimaksud.

3.

Kilasifikasi Berita
Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu, berita berat

(hard news) adalah berita yang menunjuk pada berita yang menngguncangkan dan
menyita perhatian seperti kebakaran, gempa bumi, kerusuhan. Berita ringan (soft
news) adalah berita yang menunjuk pada peristiwa yang lebih bertumpu pada
unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta pernikahan bintang film, atau
seminar sehari tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja. Selain itu, berita
juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya, di tempat terbuka atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

ditempat tertutup. Sedangakan berdasarkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi
berita diduga dan berita tak diduga (Sumadiria, 2005: 65-66).
Berdasarkan sifatnya berita, berita terbagi atas berita diduga dan berita tak
terduga. Berita diduga adalah peristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui
sebelumnya, seperti lokakarya, pemilihan umum, peringatan hari-hari bersejarah.
Proses penanganan berita yang sifatnya diduga disebut making news. Artinya kita
berupaya untuk menciptakan dan merekayasa berita (news engineering). Berita
tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan, tidak
diketahui sebelumnya, seperti kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar,
bus tabrakan, kapal tenggelam, pesawat dibajak, anak-anak sekolah disandera,
atau terjadi ledakan bom dipusat keramaian. Proses penanganan berita yang tidak
diketahui dan tidak direncanakan sebelumnya, atau yang sifatnya tiba-tiba itu,
disebut hunting news. Orangnya disebut hunter (pemburu).
Berdasarkan isinya, Sumadiria (2005:67), membagi berita menjadi
beberapa jenis yaitu
1.

Berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news).

2.

Berita ekonomi (economic news).

3.

Berita keuangan (financial news).

4.

Berita politik (political news).

5.

Berita sosial kemasyarakatan (social news).

6.

Berita pendidikan (education news).

7.

Berita hukum dan keadilan (law and justice news).

8.

Berita olahraga (sport news).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

9.

Berita kriminal (crime news).

10.

Berita bencana dan tragedy (tragedy and disaster news).

11.

Berita perang (war news).

12.

Berita ilmiah (scientifict news).

13.

Berita hiburan (entertainment news).

14.

Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insan
(human interest news).
Perkembangan media massa saat yang pesat mampu memberikan sajian

berita yang diinginkan masyarakat. Berita mengalami segmentasi sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Dalam perkembangannya, muncul banyak media
dengan segmen tertentu, misalnya media khusus wanita, khusus pria, anak-anak,
olahraga, keluarga, hiburan, dan yang sekarang banyak terjadi dimasyarakat
media agama. Tapi secara umum, media cetak harian tak lepas dari berita-berita
yang sudah dibakukan dalam rubrik yang tetap. Menurut Djuraid (2009:49-69),
ada tujuh jenis berita diantaranya adalah
1) Berita politik, yaitu mengenai berbagai macam aktivitas politik yang
dilakukan para pelaku politik di partai politik, lembaga legislatif,
pemerintahan, dan masyarakat secara umum.
2) Berita ekonomi, yaitu berita yang mempunyai segmen yang jelas, para
pebisnis, para pengambil kebijakan, dan para pengambil dunia usaha.
3) Berita kriminal, yaitu berita ini biasanya berita tentang pembunuhan,
perkosaan, perampokan, dan tindakan kekerasan lainnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

4) Berita olahraga, yaitu berita seputar dunia sepak bola, biasanya memiliki daya
tarik tersendiri, bagi para pembaca, biasanya semua koran menempatkan
berita olahraga pada halaman khusus dengan tampilan yang menarik.
5) Berita seni, hiburan, dan keluarga, yaitu berita yang berisi tentang musik,
film, TV, dan semua yang berkaitan dengan kehidupan para selebritis.
6) Berita pendidikan, yaitu berita yang berkaitan tentang semua masalah dan
perkembangan pendidikan.
7) Berita pemerintahan, yaitu berita yang meliput tentang aktifitas di
pemerintahan.

4.

Struktur Penyusunan Berita
Menulis berita adalah salah satu langkah untuk proses penyebaran berita.

Pertama kita mempelajari apa itu berita dan apa yang bukan. Kemudian reporter
mengumpulkan semua informasi berita. Setelah menemukan berita, reporter
mengorganisasikan catatan dan tulisanya untuk menyusun teras berita (lead), yang
merupakan bagian penting. Setelah teras berita, selanjutnya isi berita dan
kesimpulan. Hasilnya adalah berita lengkap, bukan ringkasan satu paragraf saja
(Rolnicki, 2008: 53).
Dalam menulis berita seorang wartawan harus mengikuti pola-pola
tertentu agar berita mudah dibaca dan dipahami. Selama ini gaya penyusunan
struktur berita yang paling disarankan adalah struktur piramida terbalik (inverted
pyramid). Hal ini lazim diberikan kepada pengajar jurnalistik atau para praktisi
kepada mahasiswa dan wartawannya mengenai teknik menyusun berita.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Teknik atau gaya ini diperkenalkan untuk menyikapi tekanan suasana kerja
yang tergesa-gesa di kalangan jurnalis. Pola hidup para pembaca masyarakat
industri di perkotaan (urban community readers) yang kekurangan waktu itu
memerlukan teknis penulisan yang lebih praktis (Barus, 201085-86). Adapun
struktur yang digunakan dalam menyusun berita adalah sebagai berikut.
1) Piramida terbalik merupakan tulisan yang memuat ringkasan, atau lead, pada
awal dan detail pada akhir, wartawan melindungi dirinya, terlepas dimana
berita itu mungkin terpotong karena terputusnya komunikasi atau deadline
surat kabar, laporan mereka tetap akan dimengerti oleh seluruhnya. Maka
lahirlah tulisan “piramida terbalik, dasar dari jurnalisme modern dan kutukan
bagi mereka yang baru belajar menulis berita (Ishwara, 2005: 114-130) .
Piramida terbalik ditulis, yaitu ditulis klimaks berita kemudian menyusul
informasi lain yang mendukung berita itu.
2) Struktur tambahan yang terdiri dari berita utama, aksi berita itu, mengutip
berita, menyatukan berita, berita atau cerita menarik, berita kecelakaan,
tindak lanjut berita (Tambunan, 1970: 22-23).
Dengan menggunakan piramida terbalik berarti berita disusun secara
induktif. Menurut Borus (2010-86) sebuah berita disusun dengan menggunakan
piramida terbalik, yaitu
1) Membiasakan wartawan untuk senantiasa mendahulukan informasi paling
penting di depan dan memuat hal yang kurang penting dibelakang serta
menyisihkan informasi yang tidak diperlukan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

2) Memudahkan reporter dalam menyusun berita karena di kepala seorang
reporter sudah bertumpuk sekian banyak informasi dan data mengenai
berbagai fakta dan peristiwa, sementara deadline terus mengejar dirinya
sehingga tidak ada lagi istilah “tidak mood”, lalu duduk-duduk santai sambil
menghabiskan berbatang-batang rokok seperti penulis cerpen.
3) Memudahkan pekerjaan para direktur atau editor dalam mempersiapkan
permuatanannya dalam ruang (space) yang terbatas dan sekaligus mengatasi
tekanan waktu. Jika terdesak oleh sekian banyak berita penting lainnya, dapat
dengan mudah dihilangkan bagian belakangnya tanpa menghilangkan inti
berita yang paling pokok. Singkat kata, membantu pekerjaan menulis berita
secara efektif dan baik susunannya sehingga mudah dicerna dan enak dibaca.
4) Membantu pekerjaan layout man dalam mengatur tata letak berita, foto, iklan,
kartun, kolom, dan rubrikasi sebab kalau ada kelebihan satu baris atau satu
alinea, cukup dibuang yang paling belakang tanpa mengurangi esensi
beritanya. Prinsip ini juga masih berlaku bagi pekerjaan desain di layar
monitor komputer.
5) Memenuhi kebutuhan pembaca cepat (speed readers), yaitu pembaca di
tengah masyarakat industri yang sibuk dan hanya memiliki waktu terbatas
untuk membaca sekian banyak berita dalam sekian banyak koran dan majalah
yang juga menjadi kebutuhan hidupnya sebagai pekerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

21

Teknik Penulisan Berita
Sebuah berita dengan menggunakan teknik melaporkan (to report),
merujuk kepada pola piramida terbalik (inverted pyramid), dan mengacu
kepada rumus 5W+1H. Dengan demikian berita akan layak untuk diterbitkan
serta bisa membuat pembaca yakin akan kebenaran berita itu (Sumadiria,
2005: 116). Berikkut ini akan dijelaskan tentang penggunaan pola piramida
terbalik dan penggunaan unsur 5W+1H di dalam penulisan berita.
1) Pola Penulisan Piramida Terbalik
Dalam teknik melaporkan (to report), setiap jurnalis, yakni wartawan atau
reporter, tidak boleh memasukan pendapat pribadi dalam berita yang ditulis,
dibacakan, atau ditayangkannya. Berita adalah laporan tentang fakta secara
apa adanya (das sein), bukan laporan tentang fakta bagaimana seharusnya
(das sollen). Berita adalah fakta objektif. Sebagai fakta objektif, berita harus
bebas dari interverensi siapa pun dan dari pihak mana pun termasuk dari
kalangan jurnalis, editor dan kaum investor media massa itu sendiri
(Sumadiria, 2005: 117).
Teori jurnalistik mengajarkan bahwa, karena fakta bentuk berbagai
peritiwa yang terjadi di dunia begitu banyak, sedangkan waktu yang dimiliki
jurnalis yakni reporter dan editor media massa sangat terbatas, maka harus
dicari cara paling mudah dan paling sederhana untuk melapotkan atau
menuliskan fakta-faktatersebut. Cara itu dinamakan pola piramida terbalik
(inverted pyramid). Disebut pola piramida terbalik, karena memang
berbentuk gambar piramida dalam posisi terbalik. Berikut ini adalah gambar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

pola piramida terbalik yang digunakan dalam penulisan berita (Sumadiria,
2005: 119).
Judul berita/ Head Line
Teras berita/ Lead
Perangkai/Bridge
Tubuh berita/ Body
Kaki berita/ Leg

Sangat penting
Penting
Cukup penting
Kurang penting

Date Line

Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara induktif.
Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, baru
kemudian baru disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci pada
paragraf-paragraf berikutnya. Paragraf pertama merupakan rangkuman fakta
terpenting dan seluruh uraian kisah berita (news story).
Berita disusun dengan menggunakan piramida terbalik karena berpijak
kepada tiga asumsi, yaitu
1. Memudahkan khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa yang sangat
sibuk untuk segera menemukan berita yang dianggapnyamenarik atau
penting yang sedang dicari atau ingin diketahuinya.
2. Memudahkan reporter dan editor memotong bagian-bagian berita yang
dianggap kurang atau tidak penting ketika dihadapkan kepada kendala

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

teknis, misalnya berita terlalu panjang sementara kapling atau ruangan
yang tersedia sangat terbatas.
3. Memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui rumus
baku yang sudah sangat dikuasainya sekaligus untuk menghindari
kemungkinan adanya fakta atau informasi penting yang terlewat tidak
dilaporkan.
2) Berita ditulis dengan rumus 5W + 1H
Setiap peristiwa yang dilaporkan harus terdapat enam unsur, yakni apa
(what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa (why), dan
bagaimana (how). What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada
khalayak. Who berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu.
When berarti kapan peristiwa itu terjadi. Where berarti di mana peristiwa itu
terjadi. Why berarti mengapa peristiwa itu samapi terjadi. How berarti
bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa
tersebut. Keenam unsur itu dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas dan
menarik (Sumadiria, 2005: 118: 119).
Sumadiria (2005: 119), juga mengatakan bahwa dalam konteks Indonesia,
para praktisi jurnalistik kerap menambahkan satu unsur lagi yaitu aman
(safety, S), sehingga rumusannya menjadi 5W + 1H (1S). Maksudnya, berita
apa pun yang disiarkan, diyakini tidak akan menimbulkan dampak negatif
bagi media massa bersangkutan dan bagi masyarakat serta pemerintah. Berita
surat kabar dan televisi, misalnya, senantiasa merujuk pada formula 5W+1H

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

(1S) itu dengan pertimbangan khalayak pemirsa yang dilayaninya sangat
heterogen.
Sejalan dengan Sumadiria, Djuraid (2009: 73), mengatakan pelajaran
menulis berita dimulai dengan pengenalan bagian berita yang sangat populer
yaitu 5W+1H (what, where, who, why, dan how). Dari bahan-bahan yang
sudah diperoleh kemudian dipilah-pilah disesuaikan 5W+1H. Dengan
demikian akan muncul gambaran tentang kerangka berita yang akan ditulis.

6.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenal
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah kurikulum untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP, 2006: 5). Sedangkan Kurikulum
Ting

Dokumen yang terkait

Analisis bahasa jurnalistik berita utama surat kabar republika edisi Desember 2008

5 24 109

Analisis penerapan bahasa jurnalistik berita utama surat kabar Empat Lawang Express edisi Desember 2010

4 24 97

ANALISIS EUFEMISME PADA BERITA UTAMA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN JANUARI 2015 Analisis Eufemisme Pada Berita Utama Surat Kabar Solopos Edisi Bulan Januari 2015.

1 3 14

ANALISIS EUFEMISME PADA BERITA UTAMA SURAT KABAR Analisis Eufemisme Pada Berita Utama Surat Kabar Solopos Edisi Bulan Januari 2015.

0 3 12

ANALISIS KOMPONEN 5W+1H PADA LAPORAN PERJALANAN DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI 2015-2016 SEBAGAI IMPLEMENTASI Analisis Komponen 5w+1h Pada Laporan Perjalanan Dalam Surat Kabar Republika Edisi 2015-2016 Sebagai Implementasi Pembelajaran Smp Kelas Viii.

0 2 13

ANALISIS KOMPONEN 5W+1H PADA LAPORAN PERJALANAN DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI 2015-2016 SEBAGAI IMPLEMENTASI Analisis Komponen 5w+1h Pada Laporan Perjalanan Dalam Surat Kabar Republika Edisi 2015-2016 Sebagai Implementasi Pembelajaran Smp Kelas Viii.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Komponen 5w+1h Pada Laporan Perjalanan Dalam Surat Kabar Republika Edisi 2015-2016 Sebagai Implementasi Pembelajaran Smp Kelas Viii.

0 4 4

Penggunaan preposisi pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015.

1 2 118

Pola pengembangan unsur 5W 1H dan penggunaan konstruksi berita dalam berita utama surat kabar Kedaulatan Rakyat Yogyakarta edisi Juni 2010 - USD Repository

0 0 214

Kelengkapan unsur 5W 1H dalam penulisan teks berita oleh siswa kelas VIII semester 2 SMP N 14 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 5 262