Peranan Job Order Costing Method dalam Rangka Menetapkan Harga Jual Produk pada PD. Lucky Sandang.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Karena melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya. Sebelum menetapkan harga jual produk, perusahaan harus menghitung harga pokok produk terlebih dulu. Harga pokok produk adalah biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk, seperti biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produk digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besarnya harga jual suatu produk.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PD. Lucky Sandang dapat dihitung besarnya harga pokok per satuan produk pesanan di antaranya adalah bed cover, sprey, dan sarung bantal. Metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produknya adalah job order costing method. Untuk menghitung harga pokok produk dengan job order costing method dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan full costing. Hal ini terlihat dari perhitungan harga pokok produk pesanan yang dilakukan perusahaan dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik variabel maupun tetap.

Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In a manufacturing company, setting the selling price of the product becomes important. Because the selling price fixing, companies can expect profits to be gained. Before setting the sale price of the product, the company must calculate the cost of the product first. Cost of products is the cost incurred to produce a product, such as cost of raw materials, auxiliary materials costs, labor costs, and factory overhead costs. Cost of the product is used as a basis to determine the selling price of a product.

From the results of research conducted on PD. Lucky Sandang can be calculated the amount of cost of goods per unit of product orders include bed cover, sprey, and pillowcases. The method used to calculate the cost of their products is job order costing method. To calculate the cost of the product with a job order costing methods can be done with two approaches, namely full costing and variable costing. From the results of calculations performed can be concluded that the approach used is the full costing approach. This can be seen from the calculation of cost of product orders by the company by taking into account all elements of production costs into the cost of products consisting of the cost of direct materials, auxiliary materials costs, direct labor costs and factory overhead costs both variable and fixed.

Key words: sales price, cost of product, method of job order costing, full costing, variable costing


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... .... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Akuntansi Biaya ... 6

2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya ... 6

2.1.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya ... 7

2.1.2 Pengertian Akuntansi ... 9

2.1.3 Biaya ... 10

2.1.3.1 Pengertian Biaya ... 10

2.1.3.2 Klasifikasi Biaya ... 11

2.1.4 Harga Pokok Produk ... 17

2.1.4.1 Pengertian Harga Pokok Produk ... 17

2.1.4.2 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produk ... 18


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.4.4 Manfaat Informasi Harga Pokok Produk ... 21

2.1.5 Metode Produksi Atas Dasar Pesanan ... 24

(Job Order Method) 2.1.5.1 Karakteristik Metode Produksi ... 24

Atas Dasar Pesanan 2.1.5.2 Kerugian Metode Produksi ... 24

Atas Dasar Pesanan 2.1.5.3 Prosedur Akuntansi Pada Metode Biaya Produksi ... 26

Atas Dasar Pesanan (Job Order Costing Method) 2.1.5.3.1 Prosedur Akuntansi Bahan Baku ... 27

2.1.5.3.2 Prosedur Akuntansi Tenaga Kerja ... 28

2.1.5.3.3 Prosedur Akuntansi Biaya ... 29

Overhead Pabrik 2.1.5.3.4 Prosedur Akuntansi Produk Selesai ... 30

2.1.6 Harga Jual ... 31

2.1.6.1 Penetapan Harga Jual ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35

3.1.1 Sejarah Singkat PD. Lucky Sandang ... 35

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 36

3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 36

PD. Lucky Sandang 3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1. Aktivitas Perusahaan ... 45

4.1.2 Proses Produksi ... 46

4.1.3 Job Order yang Berlaku di PD. Lucky Sandang ... 49

4.1.3.1 Analisis Pencatatan Biaya ... 50


(5)

x Universitas Kristen Maranatha dan Bahan Penolong

4.1.3.1.2 Analisis Pencatatan Biaya Tenaga Kerja ... 52

4.1.3.1.3 Analisis Pencatatan Biaya Overhead Pabrik ... 65

4.1.3.1.4 Estimasi Harga Pokok Produk ... 66

4.1.3.2 Penetapan Harga Jual Produk ... 68

4.2 Pembahasan ... 69

4.2.1 Peranan Job Order Costing Method dalam ... 69

Rangka Menetapkan Harga Jual BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 77


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Proses produksi bed cover pada PD.Lucky Sandang ... 47 Gambar 2 Proses produksi sprey dan sarung bantal pada ... 47


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan ... 49

PD. Lucky Sandang Tabel II Mesin dan peralatan yang digunakan ... 49

PD. Lucky Sandang Tabel III Estimasi jumlah biaya bahan baku bed cover ... 51

Tabel IV Estimasi jumlah biaya bahan baku sprey ... 51

Tabel V Estimasi jumlah biaya bahan baku sarung bantal ... 52

Tabel VI Estimasi biaya bahan penolong untuk per satuan produk ... 52

Tabel VII Bagian tenaga kerja beserta rincian gaji per jam ... 53

Tabel VIII Biaya tenaga kerja untuk produksi bed cover ... 58

Tabel IX Biaya tenaga kerja untuk produksi sprey ... 62

Tabel X Biaya tenaga kerja untuk produksi sarung bantal ... 65

Tabel XI Harga pokok produk bed cover ukuran standar ... 66

Tabel XII Harga pokok produk bed cover ukuran besar ... 67

Tabel XIII Harga pokok produk sprey ukuran standar ... 67

Tabel XIV Harga pokok produk sprey ukuran besar ... 67

Tabel XV Harga pokok produk sarung bantal ... 67

Tabel XVI Harga jual ... 68


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Struktur organisasi PD. Lucky Sandang ... 77


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perindustrian sekarang ini bersaing sangat ketat satu dengan lain. Salah satu diantaranya adalah industri tekstil, karena sudah banyak pengusaha tekstil yang gulung tikar oleh krisis moneter pada tahun 1998. Walaupun banyak perusahaan tekstil yang sudah menghentikan usahanya, bukan berarti persaingan dalam industri tekstil di Indonesia menurun. Para pengusaha justru harus lebih banyak merencanakan strategi agar perusahaannya tetap memiliki eksistensi di industrinya, karena dengan adanya perdagangan bebas saat ini, akan mendatangkan pesaing baru dari luar negeri.

Saat ini produk-produk dari luar negeri dapat dengan mudah masuk ke Indonesia baik secara legal maupun ilegal, dan harga jualnya pun jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produk buatan dalam negeri. Terutama untuk produk-produk yang berasal dari Cina.

Kebanyakan masyarakat Indonesia hanya melihat dari sisi murahnya saja, tidak terlalu memperhatikan kualitas produk. Hal inilah yang mendorong pengusaha-pengusaha di Indonesia untuk dapat menghasilkan produk berkualitas baik dengan harga jual yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Selain dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia, juga membuat mereka dapat tetap bertahan dan semakin mengembangkan perusahaannya. Untuk dapat merealisasikan hal tersebut, perusahaan harus membuat perencanaan dan strategi yang matang, dengan


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk memperoleh laba yang diharapkan dan menekan kerugian yang mungkin terjadi seminimal mungkin. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta manajer dalam melakukan pengelolaan manajemen perusahaan yang efisien dan efektif. Manajer harus dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Mengingat melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya. Sebelum menetapkan harga jual produk, perusahaan harus menghitung harga pokok produk terlebih dulu. Harga pokok produk adalah biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produk harus dilakukan dengan tepat dan benar. Tepat dalam klasifikasi biaya dan benar dalam perhitungannya. Harga pokok produk digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besarnya harga jual suatu produk.

Dalam menghitung harga pokok produk terdapat beberapa macam metode yang dapat digunakan, yaitu: process costing, job order costing, activity based costing, dll. Dalam perusahaan yang menghasilkan produk berdasarkan pesanan, metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produknya adalah job order costing method. Untuk menghitung harga pokok produk dengan job order costing method dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.

Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya pengertian metode Full costing dan Variable costing adalah sebagai berikut:


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variable maupun tetap. Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenega kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik variabel.”

Dalam job order costing method, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produk per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan (Mulyadi, 1999). Dengan menerapkan job order costing method, maka dapat diketahui keandalan informasi mengenai perhitungan harga pokok produk untuk produk yang telah dipesan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai penetapan harga jual produk untuk setiap produk pesanan dengan menggunakan job order costing method, oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul : “Peranan Job Order Costing Method Dalam Rangka Menetapkan Harga Jual

Produk Pada PD. Lucky Sandang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk menetapkan harga jual produk pada PD. Lucky Sandang diperlukan perhitungan harga pokok produk terlebih dahulu. Bagi perusahaan yang memproduksi produk berdasarkan pesanan, metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga pokok produk adalah job order costing method. Dari latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah PD. Lucky Sandang telah menerapkan job order costing method

dengan memadai.

2. Biaya-biaya apa saja yang digunakan oleh PD. Lucky Sandang dalam menentukan harga pokok produk pesanan konsumen.

3. Bagaimana peranan job order costing method dalam menetapkan harga jual produk di PD. Lucky Sandang.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penulis, untuk diolah agar dapat menghasilkan informasi yang dapat membantu penulis dalam proses penulisan skripsi.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemungkinan job order costing method telah diterapkan oleh PD. Lucky Sandang.

2. Untuk mengetahui biaya-biaya yang dijadikan dasar perhitungan PD. Lucky Sandang dalam menentukan harga pokok produk untuk produk yang dipesan oleh konsumen.

3. Untuk mengetahui peranan job order costing method dalam menentukan harga jual produk di PD. Lucky Sandang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, perusahaan, dan pihak lain. Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan job order costing method dalam menentukan harga jual produk.

2. Bagi perusahaan

Memberi masukan dan informasi kepada perusahaan, yang bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk dengan menggunakan job order costing method.

3. Bagi pihak lain

Bagi mahasiswa yang sedang menempuh skripsi diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang berguna sebagai referensi dalam penelitian yang sejenis.


(14)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PD. Lucky Sandang telah menerapkan sistem perhitungan harga pokok menggunakan metode job order costing dengan cukup memadai. Hal ini terlihat dari pemisahan biaya-biaya produksi baik biaya produksi langsung maupun tidak langsung. Namun masih adanya kekurangan dalam menerapkan metode job order costing yang terlihat dari belum digunakannya job order cost sheet (kartu harga pokok pesanan) sebagai alat bantu bagi perusahaan untuk mengumpulkan data-data biaya produksi yang dapat memudahkan perusahaan dalam mengkalkukasi biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi pesanan baik itu biaya produksi langsung maupun tidak langsung yang pada akhirnya akan menjadi harga pokok bagi produk yang akan dipesan oleh konsumen.

2. Biaya-biaya yang digunakan oleh PD. Lucky Sandang sebagai dasar dalam menghitung harga pokok produk yang dipesan oleh konsumen yaitu biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, dan biaya pabrik yang terdiri dari biaya penyusutan gedung pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

Universitas Kristen Maranatha listrik, biaya telepon, biaya air, biaya tenaga kerja tidak langsung seperti satpam, cleaning service, dan biaya lain-lain

3. Dengan menggunakan metode job order costing, PD. Lucky Sandang dapat menghitung harga pokok produk pesanan dengan lebih akurat. Harga pokok produk ini yang akan menjadi dasar bagi perusahaan dalam menetapkan harga jual untuk produk pesanan, karena dengan mengetahui harga pokok produk pesanan tersebut maka perusahaan dapat menentukan keuntungan yang diinginkan. Dengan metode job order costing ini semua biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan dihitung dengan lebih rinci per satuan produk baik itu biaya bahan baku yang digunakan, biaya bahan penolong yang dipakai, jam kerja yang dibutuhkan oleh tiap bagian stasiun kerja, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) selama jangka waktu pesanan. Dengan perhitungan harga pokok produk yang menggunakan metode job order costing inipun dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak pesanan yang serupa di masa mendatang.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada PD. Lucky Sandang adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya PD. Lucky Sandang menggunakan job order cost sheet yang dapat memudahkan perusahaan dalam mengkalkulasi biaya-biaya produksi (baik itu


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

Universitas Kristen Maranatha biaya produksi langsung maupun tidak langsung) yang merupakan unsur-unsur dari harga pokok produk pesanan.

2. Sebaiknya PD. Lucky Sandang menyimpan semua perhitungan harga pokok produk pesanan beserta rincian biaya-biayanya. Hal ini bertujuan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menyesuaikan biaya produksi apabila terdapat kenaikan biaya-biaya yang menjadi unsur harga pokok produk di masa mendatang.

3. Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, PD. Lucky Sandang sebaiknya dapat terus melakukan perhitungan yang semakin akurat dalam menentukan harga pokok produk dengan menggunakan metode job order costing, sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual yang dapat bersaing di pasar.


(17)

76 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2006). Teori Akuntansi, Edisi 5, Buku 1, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Boyd, Harper W., Jr. Orville C. Walker, dan Jr. Jean Claude Larreche. (2000). Manajemen Pemasaran, Jilid II, Penerbit Erlangga. Jakarta. Bustami, Bastian., dan Nurlela. (2006). Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi, Edisi 1, Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Carter , William K., dan Milton F. Usry. (2005). Akuntansi Biaya, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

H.M, Jogiyanto.(2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Buku 1.Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Horngren, Charles T., Srikat M. Datar., dan George Foster. (2008). Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial, Edisi 11, Penerbit Indeks. Jakarta.

Mulyadi. (2000). Akuntansi biaya, Edisi 5, Penerbit Aditya Media. Yogyakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees. (2005). Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Buku 1, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

1. Apakah PD. Lucky Sandang telah menerapkan job order costing method

dengan memadai.

2. Biaya-biaya apa saja yang digunakan oleh PD. Lucky Sandang dalam

menentukan harga pokok produk pesanan konsumen.

3. Bagaimana peranan job order costing method dalam menetapkan harga jual

produk di PD. Lucky Sandang.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penulis, untuk diolah agar dapat menghasilkan informasi yang dapat membantu penulis dalam proses penulisan skripsi.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemungkinan job order costing method telah diterapkan

oleh PD. Lucky Sandang.

2. Untuk mengetahui biaya-biaya yang dijadikan dasar perhitungan PD. Lucky

Sandang dalam menentukan harga pokok produk untuk produk yang dipesan oleh konsumen.

3. Untuk mengetahui peranan job order costing method dalam menentukan

harga jual produk di PD. Lucky Sandang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, perusahaan, dan pihak lain. Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:


(2)

BAB I PENDAHULUAN 5

1. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan job order costing method dalam menentukan harga jual produk.

2. Bagi perusahaan

Memberi masukan dan informasi kepada perusahaan, yang bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk dengan menggunakan job order costing method.

3. Bagi pihak lain

Bagi mahasiswa yang sedang menempuh skripsi diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang berguna sebagai referensi dalam penelitian yang sejenis.


(3)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PD. Lucky Sandang telah menerapkan sistem perhitungan harga pokok

menggunakan metode job order costing dengan cukup memadai. Hal ini terlihat dari pemisahan biaya-biaya produksi baik biaya produksi langsung maupun tidak langsung. Namun masih adanya kekurangan dalam menerapkan metode job order costing yang terlihat dari belum digunakannya job order cost sheet (kartu harga pokok pesanan) sebagai alat bantu bagi perusahaan untuk mengumpulkan data-data biaya produksi yang dapat memudahkan perusahaan dalam mengkalkukasi biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi pesanan baik itu biaya produksi langsung maupun tidak langsung yang pada akhirnya akan menjadi harga pokok bagi produk yang akan dipesan oleh konsumen.

2. Biaya-biaya yang digunakan oleh PD. Lucky Sandang sebagai dasar dalam

menghitung harga pokok produk yang dipesan oleh konsumen yaitu biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, dan biaya pabrik yang terdiri dari biaya penyusutan gedung pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

listrik, biaya telepon, biaya air, biaya tenaga kerja tidak langsung seperti satpam, cleaning service, dan biaya lain-lain

3. Dengan menggunakan metode job order costing, PD. Lucky Sandang dapat

menghitung harga pokok produk pesanan dengan lebih akurat. Harga pokok produk ini yang akan menjadi dasar bagi perusahaan dalam menetapkan harga jual untuk produk pesanan, karena dengan mengetahui harga pokok produk pesanan tersebut maka perusahaan dapat menentukan keuntungan yang diinginkan. Dengan metode job order costing ini semua biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan dihitung dengan lebih rinci per satuan produk baik itu biaya bahan baku yang digunakan, biaya bahan penolong yang dipakai, jam kerja yang dibutuhkan oleh tiap bagian stasiun kerja, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) selama jangka waktu pesanan. Dengan perhitungan harga pokok produk yang menggunakan metode job order costing inipun dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak pesanan yang serupa di masa mendatang.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada PD. Lucky Sandang adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya PD. Lucky Sandang menggunakan job order cost sheet yang dapat


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

Universitas Kristen Maranatha biaya produksi langsung maupun tidak langsung) yang merupakan unsur-unsur dari harga pokok produk pesanan.

2. Sebaiknya PD. Lucky Sandang menyimpan semua perhitungan harga pokok

produk pesanan beserta rincian biaya-biayanya. Hal ini bertujuan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menyesuaikan biaya produksi apabila terdapat kenaikan biaya-biaya yang menjadi unsur harga pokok produk di masa mendatang.

3. Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, PD. Lucky Sandang

sebaiknya dapat terus melakukan perhitungan yang semakin akurat dalam menentukan harga pokok produk dengan menggunakan metode job order costing, sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual yang dapat bersaing di pasar.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2006). Teori Akuntansi, Edisi 5, Buku 1, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Boyd, Harper W., Jr. Orville C. Walker, dan Jr. Jean Claude Larreche. (2000). Manajemen Pemasaran, Jilid II, Penerbit Erlangga. Jakarta. Bustami, Bastian., dan Nurlela. (2006). Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi, Edisi 1, Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Carter , William K., dan Milton F. Usry. (2005). Akuntansi Biaya, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

H.M, Jogiyanto.(2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Buku 1.Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Horngren, Charles T., Srikat M. Datar., dan George Foster. (2008). Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial, Edisi 11, Penerbit Indeks. Jakarta.

Mulyadi. (2000). Akuntansi biaya, Edisi 5, Penerbit Aditya Media. Yogyakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees. (2005). Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Buku 1, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.