PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI
TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI KARTASURA 06
TAHUN 2011/2012

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan oleh:
NUGRAHAWATI SETYABUDI
A 510 080 007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI
TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI KATASUA 6
TAHUN 2011/2012
Nugrahawati Setyabudi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKS
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
keterampilan siswa dalam menulis puisi melalui penerapan teknik ungkapan
keatif pada siswa kelas V SD Negeri Katasura 6. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus
terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negei
Katasura 6 yang berjumlah 24 siswa. Metode pengumpulan data digunakan
metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
teknik ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi
siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas V SD Negeri Kartasua 6
Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum
dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 66,62 dengan persentase
ketuntasan sebesar


41,66%, siklus I nilai rata-rata kelas 74,41 dengan

persentase ketuntasan sebesar 66,67%, siklus II nilai rata-rata kelas 78,87
dengan presentase ketuntasan sebesar 87,5%.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan teknik
ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa
kelas V SD Negeri Kartasura 6 tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci: teknik ungkapan kreatif, keterampilan menulis puisi.

1

2

A Pendahuluan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah termasuk salah satu
mata pelajaran wajib dan selalu ada di setiap jenjang pendidikan mulai
dari TK sampai Perguruan Tinggi. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak
hanya mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut
Lukens (dalam Taufik Ampera, 2010:9), sastra menawarkan dua hal

utama, yaitu kesenangan dan pemahaman.
Pembelajaran sastra di sekolah ditekankan pada aspek apresiasi.
Menurut Effendi (dalam Yusi Rosdiana, 2008:9.2), apresiasi sastra
merupakan kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh
hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan
kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Salah satu wujud
apresiasi karya sastra adalah puisi.
Puisi merupakan ungkapan perasaan seseorang berdasarkan
pengalamannya.

Pengalaman

yang

diungkapkan

dan

kemudian


dituangkan dalam kata-kata indah tersebut tentulah pengalaman yang
menarik dan berkesan bagi diri siswa. Pembelajaran puisi merupakan
salah satu aspek penting yang harus diajarkan kepada para siswa supaya
siswa mampu mengenal, memahami, menikmati dan memanfaatkan puisi
untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan,
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Pada saat pembelajaran sastra siswa diharapkan mendapat
berbagai pengalaman yang dapat diketahui dan dirasakan oleh siswa yang
berupa gagasan-gagasan, emosi, keindahan dan keunikan yang ada di
dalam karya sastra. Selain siswa mendapatkan hal-hal itu, dalam
pembelajaran sastra siswa juga diwajibkan dapat terlibat langsung atau
aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa merasakan melakukan
pembelajaran yang nyata, kreatif dan siswa dapat mencapai kompetensi
yang diharapkan.

3

Pengajaran apresiasi sastra di sekolah sudah lama terdengar kalau
banyak mengalami kegagalan. Hal ini dapat terlihat secara nyata ketika
mengamati serta menilai pengajaran apresiasi sastra selama ini

berlangsung monoton, tidak menarik, bahkan membosankan. Kegiatan
apresiasi puisi yang mencakup empat komponen pembelajaran yaitu
menyimak,

mendengar,

membaca

dan

menulis

tidak

terlaksana

sepenuhnya tetapi hanya kegiatan membaca saja yang lebih diprioritaskan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dalam penyajian,
pengajaran sastra lebih banyak ditekankan pada pemberian pengetahuan
teori yang sering disajikan hanya dengan model ceramah saja.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas V SD N
Kartasura 6 kompetensi menulis puisi siswa kelas V masih rendah yaitu
dengan nilai 60 karena untuk nilai kriteria ketuntasan minimum sekolah
tersebut adalah 70. Ketertarikan siswa dalam menulis puisi kurang, siswa
kesulitan mengekspresikan puisi, siswa terlihat malu saat menbacakan
puisi dan siswa kesulitan dalam menemukan kata-kata puitis. Hal tersebut
dikarenakan dalam menulis puisi masih menggunakan cara konvensional
yaitu ceramah, guru lebih menekankan pada teori-teori yang belum tentu
siswa mengerti.
Permasalahan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran menulis
puisi perlu diperbaiki. Teknik pembelajaran termasuk faktor yang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Salah satu teknik
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi
dengan menerapkan teknik ungkapan kreatif. Dengan teknik ungkapan
kreatif siswa akan terbantu untuk menemukan pilihan kata yang tepat,
meningkatkan

daya

imajinasi


siswa

untuk

lebih

kreatif

dalam

pengembangan menulis puisi. Teknik ini memberi kebebasan kepada
siswa

untuk

mengungkapkan

perasaan,


imajinasinya melalui rangkaian kata.

gagasan,

tanggapan

dan

4

B Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Kartasura 06 yang
berjumlah 24 siswa.
Dalam penenlitian ini, untuk mendapatkan data yang tepat,
digunakan alat pengumpul data sebagai berikut :
1. Observasi
Margono


(dalam

Rubino

Rubiyanto,

2009:75)

mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian.
Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung proses dan
dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah
perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Observasi dipusatkan pada
proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwa-peristiwa
yang

melingkupinya.

Langkah-langkah


observasi

meliputi

perencanaan, pelaksanaan observasi kelas, dan pembahasan balikan.
2. Wawancara
Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan
data dengan tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis. Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh data atau informasi mengenai proses
pembelajaran matematika dengan tanya jawab secara tidak langsung.
Peneliti mengadakan wawancara dengan guru untuk
mengetahui tanggapan tentang proses pembelajaran menulis puisi
melalui penerapan teknik ungkapan kreatif.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan yang dilakukan guna
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Data-data
tersebut dapat berupa arsip/dokumen, gambar/foto, nilai siswa dalam
menulis puisi, dan lain-lain.


5

4. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawabanjawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Sutama, 2010:35).
Dalam penelitian ini tes dilakukan setelah proses pembelajaran selesai.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengukur tingkat
pencapaian atau keberhasilan siswa kelas V SD Negeri Kartasura 6
pada pembelajaran bahasa indonesia khususnya menulis puisi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini disusun dalam dua jenis, yakni
pedoman observasi yang disusun untuk melihat kinerja guru dan
pedoman observasi yang ditujukan untuk melihat aktivitas siswa
selama melakukan proses belajar mengajar. Pedoman observasi
digunakan

sebagai

pedoman

dalam

melaksanakan

observasi

pembelajaran yang dilakukan guru. Tujuannya untuk melihat
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran serta untuk
melihat kekurangan dan kelebihan proses pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan.
2. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis.
Tes dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengukur tingkat
pencapaian atau keberhasilan siswa pada pembelajaran bahasa
indonesia khususnya menulis puisi.
3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP)

adalah

serangkaian kegiatan yang digunakan peneliti dan guru kelas sebagai
rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses
penelitian.

6

C Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas siklus I
Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan
kelas siklus I menunjukan bahwa dengan penggunaan teknik
ungkapan kreatif siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran.
Hal tersebut terlihat dari siswa sangat bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran.
Keterampilan menulis puisi pada siklus I mengalami
sedikit peningkatan dari sebelum diberi tindakan. Pada siklus I ini
guru kurang memberi motivasi kepada siwa yang belum terampil
dalam menemukan kata-kata yang puitis. Siswa juga masih terlihat
malu bahkan tidak berani bertanya kepada guru jika masih belum
paham. Namun,pengoptimalan cara menulis puisi dengan merangkai
kata sudah dilakukan oleh guru dengan baik.
Siswa yang memiliki keterampilan yang sudah baik mampu
untuk memilih kata-kata yang puitis. Siswa yang lain masih terlihat
hanya meniru pilihan kata-kata dari siswa lainnya. Hal ini terlihat
saat guru memeriksa beberapa pekerjaan siswa. Namun, guru
memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa agar tepat dalam
menulis kata-kata yang puitis. Selain kata-kata yang puitis, guru juga
menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi,
seperti siswa harus tetap memperhatikan kesesuaian isi puisi dengan
judul dan ketepatan dalam menuliskan ejaan.
Peningkatan keterampilan menulis puisi siswa pada siklus
ini dapat dilihat dari ketepatan dalam menentukan tema sebanyak 19
siswa (79,16%). Kesesuaian isi dengan judul sebanyak 15 siswa
(62,5% ). Ketepatan dalam menuliskan pilihan kata/diksi sebanyak 4
siswa (16,66%). Ketepatan dalam menuliskan ejaan sebanyak 2 siswa
(8,33%). Untuk hasil belajar menulis puisi mengalami peningkatan
dari sebelum adanya tindakan yaitu dari 41,66% (10 siswa) menjadi
66,67% (16 siswa).

7

2.

Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II
Pembelajaran tindakan kelas siklus II sudah mulai terpusat
siswa. Beberapa siswa sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa tidak malu-malu lagi untuk bertanya jika ada yang belum
dipahami.
Siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajaran, perhatian
sudah terfokus sehingga pada saat pembelajaran berlangsung suasana
kelas sangat tenang. Siswa berperan aktif pada saat pembelajaran
baik pada pembahasan penjelasan materi maupun pada saat kegiatan
menulis puisi. Siswa sudah merespon penjelasan guru tentang materi
ajar yang disampaikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru saat penyampaian materi. Hal ini yang
menunjukan bahwa proses pembelajaran telah dapat berjalan dengan
dua arah yaitu adanya proses timbal balik antara guru dan siswa.
Pembelajaran

pada

siklus

II diperoleh

peningkatan

keterampilan menulis puisi yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat
dari ketepatan dalam menentukan tema sebanyak 24 siswa (100%).
Kesesuaian isi puisi dengan judul sebanyak 20 siswa (83,33%).
Ketepatan dalam memilih kata/diksi sebanyak 17 siswa (70,83%).
Ketepatan dalam menuliskan ejaan sebanyak 14 siswa (58,33%).
Untuk hasil belajar pada siklus II ini mengalami peningkatan dari
siklus II yaitu dari 66,67% (16 siswa) menjadi 87,5% (21 siswa).
Hasil belajar tersebut telah melebihi indikator pencapaian yang telah
ditentukan sebelun adanya tindakan.
Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis puisi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

8

Tabel
Persentase Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

Keterampilan Menulis

Pra

Siklus

Siklus

Puisi

tindakan

I

II

Menentukan tema
Kesesuaian

isi

79,16% 83,33%
dengan

62,5%

87,5%

62,5%

judul

83,33%

Ketepatan diksi

16,66% 41,67%

100%

Ketepatan ejaan

8,33% 41,67%

75%

Peningkatan keterampilan menulis puisi disajikan dalam
bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar . Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Menentukan tema
Kesesuaian isi dengan
judul
Ketepatan diksi
Ketepatan ejaan
Pra
tindakan

Siklus I

Siklus II

Peningkatan Hasil belajar siswa dalam menulis puisi dapat
dilihat dalam table sebagai berikut:

9

Tabel
Peningkatan hasil belajar siswa
Sebelum
Tindakan
41,66%

Siklus I

Siklus II

66,67%

87,50%

Peningkatan hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk
diagram sebagai berikut:
Gambar . Grafik Peningkatan Hasil Belajar

90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Sebelum
Tindakan

Siklus I

Siklus II

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa keterampilan
menulis puisi siswa meningkat pada setiap siklus dengan
penggunaan teknik ungkapan kreatif dalam pembelajaran dan hasil
belajar juga meningkat pada setiap siklus. Sehingga penggunaan
teknik ini sangat efektif untuk diterapkan pada pembelajaran menulis
puisi.
3.

Pembahasan
Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun
hipotesis tindakan berdasarkan analisis data kualitatif hasil penelitian
dari kerja kolaborasi antar peneliti dan guru kelas V yang terlibat
dalam kegiatan ini, serta profil kelas sebelum dan sesudah penelitian
yang dibuat oleh peneliti dan guru kelas V SD N Kartasura 6 yang

10

melakukan tindakan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan
keterampilan menulis puisi dan hasil belajarnya.
a. Keterampilan Menulis Puisi
Tindakan

yang

dilakukan

oleh

peneliti

untuk

meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa adalah dengan
penggunaan teknik ungkapan kreatif. Siswa diajarkan untuk
menemukan kata-kata yang sesuai dengan tema kemudian
dirangkai ,menjadi susunan kata-kata yang indah.
Tingkat keterampilan menulis puisi siswa dapat dilihat
dari sebelum dilakukan tindakan hingga akhir tindakan siklus II.
Adapun kriteria yang dijadikan sebagai patokan untuk menilai
keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut : a) ketepatan
dalam menentukan tema, b) kesesuaian isi dengan judul, c)
ketepatan dalam memilih kata/diksi d) ketepatan dalam
menuliskan ejaan dapat mencapai >75%. Keempat kriteria
tersebut diamati pada saat kegiatan menulis puisi berlangsung.
Pembelajaran dengan teknik ungkapan kreatif dilakukan
dengan tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Hal ini sesuai pendapat Taufik Ampera (2010:58)
yang menyatakan bahwa teknik pembelajaran ini memberi
kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan,
gagasan, tanggapan, dan imajinasinya dengan merangkai kata.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan

teknik

ungkapan

kreatif

menunjukan

adanya

peningkatan keterampilan menulis puisi siswa.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan
yang dimiliki siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka yang
diperoleh siswa dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah
siswa

mngikuti

proses

11

pembelajaran(http://inforppsilabus.com/2012/03/pengertianhasilb
elajar).
Hasil belajar merupakan penilaian hasil usaha dari suatu
kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dengan bentuk symbol,
angka maupun huruf yang mencerminkan hasil yang sudah
dicapai anak pada waktu tertentu. Pada proses pembelajaran
penguasaan materi ajar yang dipelajari ditunjukan dengan nilai tes
atau angka yang diberikan oleh guru. Tindakan kelas yang
dilakukan

guru

selama

penelitian

adalah

menanamkan

pemahaman kepada siswa mengenai materi ajar serta penggunaan
media dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator
membantu siswa agar terampil dalam menulis puisi.
Setelah dilakukan tindakan kelas dengan penerapan
teknik ungkapan kreatif

diperoleh hasil bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD N Kartasura 6 yang
dilihat dari keterampilan siswa dalam menulis puisi dengan nilai
≥ 70. Nilai tersebut merupakan standar nilai kriteria ketuntasan
minimum (KKM) SD N Kartasura 6 untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia khususnya menulis puisi.
Berdasarkan penelitian yang terdahulu yaitu oleh Rina
Werdi Astari (2010), yang berjudul Peningkatan kemampuan
menulis puisi dengan model pembelajaran mind mapping pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran
2009/2010. Menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran
mind mapping dapat meningkatkan kemampuan memmnulis puisi
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran
2009/2010.
Hasil penelitian terdahulu di atas menunjukkan bahwa
penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, aktif dan
menyenangkan dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi
pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran

12

2009/2010 dan siswa kelas V MI Negeri Sroyo, Jaten,
Karanganyar tahun Ajaran 2010/2011. Seperti penelitian yang
saya lakukan dan kolaborasi dengan guru, penerapan teknik
ungkapan kreatif ternyata dapat meningkatkan keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri Kartasura 06.
D Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bagaimana perolehan
nilai siswa kelas V SD N Kartasura 6 pada mata pelajaran bahasa
indonesia khususnya dalam menulis puisi mengalami peningkatan
dari satu siklus ke siklus selanjutnya. Berdasarkan keseluruhan siklus
yang telah dilakukan, dapat peneliti simpulkan bahwa “ penerapan
teknik ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis
puisi. Persentase belajar secara keseluruhan baik pra tindakan
maupun setelah dilakukan tindakan dapat dirinci yaitu pada pra
tindakan mencapai 41,66%, pada siklus I menjadi 66,67% dan siklus
II mencapai 87,5%.

2.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dengan demikian
hipotesis tindakan yang dirumuskan dapat diterima dan berarti: ”
Penerapan teknik ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V SD Neegeri Kartasura 6”.

13

Daftar Pustaka
Ampera, Taufik. 2010. Pengajaran Sastra Teknik Mengajar Sastra Anak
Berbasis Aktivitas. Bandung: Widya Padjadjaran.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Astari, Rina Werdi. 2010. Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan
model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta: Skripsi UMS (tidak
diterbitkan).
http://inforppsilabus.com/2012/03/pengertianhasilbelajar . Diunduh tanggal 17
November 2011.
Istiqomah, Haryani. 2010. Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis
Permulaan Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 SD N 2
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran
2010/2011. Surakarta: Skripsi UMS (tidak diterbitkan).
Magee, Wes. 2007. Asyiknya Menulis Puisi. Solo: Tiga Serangkai.
Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP . Surakarta: Badan
Penerbit-FKIP UMS
Rosdiana, Yusi., dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Rosidi. 2011. Peningkatan kemampuan menulis puisi dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada siswa kelas V dengan pendekatan kontekstual di
MI
Negeri
Sroyo,
Jaten,
Karanganyar
Tahun
Pelajaran
2010/2011.Surakarta: Skripsi UMS (tidak diterbitkan).
Rosyid,
Abdur.
2009.
Pengertian
Puisi
dan
unsur-unsurnya.
http://abdurrosyid.wordpress.com. Diunduh tanggal 11 November 2011.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta
Rudatan, Rs. 2006. Menjadi Kaya dengan Menulis. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Surakarta: CV. Citra Mandiri.
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Yunus, Mohamad dan Suparno. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.