EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI UNTUK PERSONIL SD OLEH DINAS P DAN K KOTA MADYA DATI II PEKANBARU.

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
UNTUK PERSONIL SD OLEH DINAS P DAN K
KOTA MADYA DATI II PEKANBARU

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
memperoleh gelar Maglster Pendidlkan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Disusun oleh:

MUNW ABDULLAH
NIM: 9232013

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994


DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

PROF. DR. ACHMAD SANUSI. SH. MPA.
Pembimbing I

\/[^~UJ^J
PROF. bR. EN6K0SWARA. M.Ed.
Pembimbing II

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG

1994

ABSTRAK

Penelitian ini diberi judul


"Efektivitas

Pengelolaan

Sistem Informasi Untuk Personil SD oleh Dinas P dan K

Kodya

Dati II Pekanbaru". Obyeknya adalah Kasi TGTT sebagai

seksi

pengelola sistem informasi data personil SD.
Permasalahan
studi

ini

adalah


yang

ingin

dicari

"Bagaimana

informasi data personil SD

pola

untuk

jawabannya

melalui

pengelolaan


sistem

meningkatkan

efektivitas

hasil pengambilan keputusan oleh Dinas P dan K Kodya Dati II
Pekanbaru". Rumusan

masalah

itu

diuraikan

atas

beberapa

pertanyaan penelitian, yaitu mengenai kegiatan-kegiatan yang


dilakukan dalam upaya pembuatan disain/rancangan, pembentukan organisasi/prosedur, pengadaan tenaga,

sarana/prasarana,

pendanaan/pembiayaan, dan sejauh mana efektivitas hasil yang
diharapkan.

Studi ini dilakukan

menggunakan metode

naturalistik.

Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yaitu berupa file

data personil, model format isian untuk menjaring data,

dan


dokumen lainnya. Pengumpulan dilakukan aecara langsung

dari

para re3ponden. Sumber data utama

dari

(primer)

diperoleh

Kepala Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru dan Kasi
Kemudian data sekunder dipei^oleh dari tiga orang

untuk

menunjang

digunakan


dalam

data

dari

sumber

pengumpulan

111

data

primer.

adalah

TGTT.


Kepala

Teknik

SD

yang

wawancara.

observasi, dan

studi dokumentasi.

Temuan yang diperoleh melalui penelitian ini

(1)

Kegiatan-kegiatan


disain/rancangan belum

yang

dilakukan

dalam

pembuatan

mencerminkan materi yang

terkandung

dalam masing-masing kegiatan, (2)
dokumen masukan, dokumen
sistem

informasi


adalah

Pengorganisasian/prosedur

keluaran

data

personil

:

serta
SD

penggunaan

belum


arsip

efektif,

(3)

Pelatihan khusus bagi tenaga pengelola sistem informasi tidak

ada, fasilitas pendukung kelancaran 3istem (perangkat

perangkat lunak)

sangat

terbatas,

sistem informasi data personil

(4)

SD

produk

belum

keras,

pengelolaan

memenuhi

kriteria

yaitu lengkap, akurat, cepat, dan tepat waktu untuk menunjang
pengambilan keputusan oleh pimpinan.

Hasil penelitian ini melahirkan rekomendasi untuk Dinas
P dan K Kodya Dati

II

Pekanbaru

sebagai

penanggung

jawab

pengelolaan sistem informasi data personil SD.
Rekomendasi itu adalah sebagai berikut :

Pengelolaan sistem informasi

Dinas P dan K Kodya Dati II

data

Pekanbaru

personil

perlu

SD oleh

mengacu

pada

langkah-langkah operasional penerapan sistem informasi

yang

didukung sistem komputer.

Langkah-langkah pengelolaan sistem

informasi

adalah sebagai berikut:

a. Penjelasan sistem secara keseluruhan
b.

Prosedur kerja

IV

dimaksud

c. Prosedur pelayanan informasi berkala, insidentil
d. Rancangan dokumen yang diperlukan
e. Penerapan sistem.

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

i

ABSTRAK

iii

UNGKAPAN PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

vi

DAFTAR ISI

xi

DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR GAMBAR

xv

DAFTAR LAMPIRAN

BAB

I

xvi

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B.

8

Masalah
1.

C.

Masalah Pokok

2. Pertanyaan Penelitian

11

Tujuan dan Kriteria Keberhasilan

12

1. Tujuan Umum

12

2.

13

Tujuan Khusus

D. Kegunaan Penelitian

II

13

1. Kegunaan Teoritis

13

2.

14

Kegunaan Praktis

E. Paradigma Penelitian
BAB

11

16

Konsep Pengelolaan Sistem Informasi Dalam
Suatu Organisasi
A. Konsep
B.

18

Administrasi Pendidikan

Konsep Sistem Informasi

18
24

C. Konsep Organisasi

31

D. Pengelolaan Sistem Informasi Personil

33

E.

Keterkaitan Organisasi, Administrasi,
dan Informasi

xi

34

F. Metodologi Dalam Pengembangan sistem ...

35

1. Metodologi Dekomposisi Fungsi

35

2. Metodologi Yang Berorientasi Pada data

36

3. Metodologi Preskriptif

37

G.

..'.

Langkah-Langkah Pengelolaan Sistem Infor
masi Data Personil

38

1. Pembuatan Disain/Rancangan

39

2. Pembentukan Organisasi/Prosedur

45

3. Penyediaan Tenaga, Sarana/Prasarana ...

46

4.

53

Pendanaan/Pembiayaan

H. Hasil Yang Diharapkan

55

I. Kesimpulan Hasil studi pustaka dan Ha

sil Sebelumnya

BAB

111

56

PROSES PENELITIAN

60

A.

Metode Dan Teknik Penelitian

60

1.

60

Metode Penelitian

2. Teknik Dan Alat Pengumpul Data

61

3.

69

Sumber Data

4. Sampel Penelitian

70

B. Tahap-Tahap Penelitian

71

,1. Tahap Orientasi

C.

71

2. Tahap Eksplorasi

72

3. Tahap Merabercheck

72

Prosedur Analisis Data

73

D. Pencapaian Tingkat Signifikansi Hasil
Penelitian

74

1.

74

Kredibilitas

2. Transferabilitas

3. Dependabilitas Dan Konfirmabilitas

XI1

76

..

76

BAB

IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.

77

Deskripsi Program Pengelolaan Sistem In
formasi Data Personil SD

77

B. Deskripsi dan Analisis Data Pelaksanaan

Pengelolaan Sistem Informasi Data Perso
nil SD

80

1. Deskripsi dan Analisis data berdasar

kan langkah-langkah pengelolaan sis
tem informasi

80

a. Pembuatan Disain Rancangan

81

b. Pembentukan Organisasi/Prosedur ....

90

c. Pengadaan Tenaga, Sarana/Prasarana .

93

d. Pendanaan/Pembiayaan

95

2. Deskripsi dan Analisis data berdasarkan kriteria keberhasilan

97

3. Deskripsi dan Analisis data berdasar-

kan wewenang/tugas Dinas P dan K dan
Seksi TGTT

BAB

V

99

KESIMPULAN, DAN REKOMENDASI

103

A. Kesimpulan

103

1. Kesimpulan Umum

103

2. Kesimpilan Khusus

104

B. Rekomendasi

106

DAFTAR PUSTAKA

113

LAMPIRAN-LAMPIRAN

117

RIWAYAT HIDUP

130

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Keadaan Kepala, Guru Dan Jaga SD Kodya
Pekanbaru Tahun 1993/1994

71

2. Perkembangan Jumlah Personil SD
Tahun 1989/1990 Sampai Dengan 1993/1994
Kodya Pekanbaru
3.

Di
78

Tenaga Pengelola Sistem Informasi Data
Personil SD

94

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Bagan keterkaitan antara permasalahan, tujuan,
dan hasil yang diharapkan

17

2. Komponen Fungsional Sistem Informasi
3. Siklus Kronologis Manajemen Sistem Informasi

26
....

4. Peta Aliran Informasi Data Personil SD

31
80

5. Struktur organisasi seksi TGTT yang didukung sis
tem komputer

112

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Untuk Mengumpulkan Data

117

2. Pedoman Wawancara Dengan :
a. Kepala Dinas P dan K Kodya Dati II

Pekanbaru

122

b. Kasi TGTT

124

c. Kepala SD

127

3. Pedoman Observasi

128

4. Surat Izin Penelitian

130

5. Surat Keputusan Bersama Menteri P dan K dan Menteri

Dalam Negeri Tentang Petunjuk Administrasi SD

138

6. Format Isian untuk Menjaring Data Personil SD

141

7. Program Pengelolaan Sitem Informasi Data Personil
SD yang Menggunakan Data Base

8. Riwayat Hidup



176

193

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Laiar Belakang Masalah

Kedudukan informasi dalam suatu
salah satu unsur penting

yang

organisasi

memberi

merupakan

kemungkinan

berkembang, dan memperlancar kegiatan organisasi

hidup,

baik

pada

tingkat pembuatan kebijakan maupun pada tingkat operasional.
la diakui sebagai salah satu sumber

daya

utama

organisasi

yang menghendaki tindakan manajemen yang memadai terhadapnya
CParker,

1989) . Demikian pula

keberadaan

jumlah dan mutu yang memadai

adalah

informasi

suatu

dengan

kebutuhan

demi

kelangsungan hidup organisasi.

Kondisi yang menjadi prasyarat lahirnya informasi
meliputi berbagai unsur organisasi,

(perangkat akal),
(Nugroho,dkk,

perangkat

1990).

seperti

keras,

Idealnya

dan

adalah

unsur

perangkat
bahwa

ini

manusia

lunak.

semua

unsur

sistem ini berada dalam satu tata hubungan yang harmonis dan

fungsional. Persoalan yang muncul kemudian dari kondisi
adalah bagaimana menata unsur-unsur

kesatuan yang fungsional untuk
informasi dalam jumlah

dan

informasi

mengemban

kualitas

dalam

misi

yang

ini
suatu

memprodukai

dibutuhkan

dan

mengalirkannya keseluruh bagian organisasi.
Kontribusi organisasi

pada

terletak pada kenyataan bahwa ia

aktivitas

membebaskan

keorganisasian

pelaku-pelaku

organisasi dari

keputusan

dan

situasi

tindakan.

organisasi dari

informasi itu.

ketidakpastian

situasi

Semakin

ia

dalam

pengambilan

membebaskan

ketidakpastian,

semakin

unsur-un3ur lain dalam
Pengelolaan informasi

organisasi
demikian

berintekrasi

sebagai

merupakan

satu

fungsi

organisasi

pada

kelancaran pelayanan informasi buat
pada

saat

umumnya

pemakai

tertentu.

dengan

kesatuan.

tuntutan

dalam terproduksinya informasi yang dibutuhkan,

kebutuhannya

bermakna

Informasi merupakan aset yang sangat berharga

dalam produktivitas organisasi setelah

kelancaran

pelaku

mutlak

baik

untuk

maupun

untuk

sesuai

dengan

Pengelolaan

perlu

dilakukan secara cermat dalam arti semua unsur yang terlibat
ditata dalam satu hubungan yang serasi. Masalah-masalah yang
menimbulkan

perlu

kebutuhan akan suatu sistem informasi manajemen

diidentifikasi,

dirumuskan

secara

jelas

dan

diantisipasi perkembangannya, sehingga sistem informasi yang
dibangun akan menjadi

lebih

akomodatif.

Sistem

informasi

yang demikian diharapkan dapat memenuhi keperluan

informasi

suatu organisasi.

Pengelolaan sistem informasi pada Dinas P dan K

Kodya

Pekanbaru tak dapat pula dilepaskan dari proposisi di

atas.

Demikian pula pengelolaan

sistem

informasi

data

Sekolah Dasar. Pengelolaan sistem

informasi

sebagai

proses, proses itu

adalah

proses

yang

personil

bersubstansi,

substansi itu adalah personil Sekolah Dasar.

3uatu
dan

Kajian terhadap sistem informasi

personil

difokuskan

pada upaya untuk membuatpola pengelolaannya yang berhubungan
dengan

pembuatan

tenaga,

disain/rancangan,

sarana/prasarana,

organisasi/

pendanaan/pembiayaan

prosedur,
dan

hasil

imformasi

data

yang diharapkan.

Pembuatan

pola

pengelolaan

sistem

personil SD pada Dinas P dan K Kodya Pekanbaru

studi

pendahuluan

yang

ditujukan

berdasarakan

langsung

kepada

upaya

aktual pengadaan unsur-unsur sistem seperti perangkat keras,

perangkat

lunak

dan

perangkat

akalnya.

Disain/rancangan

memberikan arahan lebih lanjut pada tingkat operasinal tidak
dilakukan secara cermat.

pada

aktualisasi

kebutuhan yang
disain

sistem

aktual

konseptual

Keadaan

ini

berupa

dan

konsekwensi

reaksi-reak3i

mendesak.

adalah

membawa

'Output

seperangkat

terhadap
dari

dokumen

menguraikan Manajemen Imformasi Sistem secara cukup

untuk para teknisi guna memulai kerja
yang terinci" CMoerdick dkk,

sistem

yang jelas sebagai titik pijak

tidak

yang
terinci

dalam

di3ain

1982 : 260D.

Pola kerja pengelolaan

cenderung

mereka

tahap

tidak

konprehensif

informasi data

personil

secara

mengacu kepada

masalah-masalah

tanpa

suatu

menguntungkan

mengakomodasi
menyeluruh.

yang

konsepsi

timbul

la

dan

karena

kebutuhan
cenderung

bersifat

kuratif. Akibatnya dapat terjadi suatu ketika kebutuhan akan

informasi personil tertentu untuk keperluan manajemen

tidak

tersedia,

oleh

karena

masalahnya

informasi

yang

demikian

tidak

tidak

aktual.

akomodatif

Sistem

dan

kurang

antisifatif.

Uraian di atas memperlihatkan bahwa upaya

sistem informasi data personil
rancangan

maupun

ketepatan

berfungsinya

pendek

tapi

pengelolaan
sistem,

juga
itu

pada

pada

tingkat

operasionalnya

merupakan

sistem,

saja

dalam
akan

baik

pengelolaan

tidak

jangka

menjadi

panjang.
titik

dan melalui evaluasi upaya

disain/
jaminan

dalam

jangka

Artinya

produk

tolak

berfungsinya

pengelolaan

akan

terus

berlanjut ke arah yang semakin sempurna.
Pada tingkat makro upaya pengelolaan sistem pendidikan
dasar mendapat perhatian pula. Hal ini terbukti antara

dengan adanya PP Nomor

28

Tahun

1990

tentang

Dasar yang merupakan petunjuk operasional dari
Tahun 1989. Khususnya tentang pengelolaan

pada Bab I pasal

(2)

dijelaskan

merupakan pendidikan sembilan

pendidikan enam tahun di

bahwa

tahun

Sekolah

Pendidikan
UU

Nomor

2

pendidikan

dasar

"Pendidikan

Dasar

terdiri

Dasar

lain

dan

dari

program

program

tiga

tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama".

Selanjutnya pada

Bab

pengelolaan dijelaskan pula

dasar

sebagai

bagian

merupakan tanggung

VI

bahwa

dari

jawab

pasal

sistem

Menteri".

lapangan dan untuk efektivitas

(8)

khusus

'Pengelolaan

pendidikan

pendidikan
Namun

pelaksanaan

tentang

nasional

operasional

adalah

di

menjadi

tanggung jawab Kepala Sekolah.

Berdasarkan PP Nomor

65

Tahun

1951

yakni

tentang,

"penyerahan sebagian dari tugas Pemerintah Pusat di lapangan
pendidikan,

pengajaran

dan

kebudayaan

kepada

Propinsi",

secara teknis operasional pengelolaan dan pembinaan
Dasar di tingkat nasional dan daerah dilaksanakan

instansi. Pertama, oleh Menteri

Pendidikan

dengan jajarannya sampai ke Kandep
urusan

kurikulum

pengajaran.

dan

Dikbud

pengawasan

dan

Sekolah
oleh

Kebudayaan

Kecamatan

terhadap

Kedua, oleh Pemerintah Daerah

dengan

dalam

jalannya
aparatnya

Dinas P dan K untuk menangani urusan personil, keuangan
sarana prasarana. Sedangkan di tingkat mikro atau

dua

dan

institusi

keseluruhan tugas teknis administratif dan edukatif dimaksud

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
Adanya pelimpahan tugas dan wewenang
di bidang pendidikan ini oleh
wewenang pangkal dalam
otonomi.

Tugas

yang

personil, mengelola

Pemerintah

melaksanakan
diserahkan

dan

mengatur

yang
Daerah

tugas

ini,

seperti

kesejahteraan

alat pelajaran, tidak terlepas dari kebijakan

suatu

kesatuan

pengajaran. Otonomi di

dengan

bidang

tugas

dalam

usaha

bersama

dengan

dan

pembinaan

personil,
buku

dan

nasional

dan

kurikulum

pengelolaan

akan memperluas peran dan tanggung jawab

merupakan

perbantuan

membangun sarana dan prasarana fisik, menyediakan

merupakan

diserahkan

dan

Sekolah

Dasar,

Pemerintah

Daerah

Departemen

Pendidikan

dan

6

Kebudayaan meningkatkan kualitas pendidikan.
Dilihat dari fungsi Dinas P dan K Dati II, maka

tugas yang harus

dilaksanakan

meliputi

: . 1)

informasi yang diperlukan untuk Bupati Kepala

penyelenggaraan

Sekolah

Dasar;

2)

menyediakan
Daerah

menyediakan

dengan

penyelenggaraan

menyiapkan berbagai

data

dan

Sekolah

informasi

yang

yang

ada

Dasar;

3)

berhubungan

dengan bidang personil, keuanngan, dan perlengkapan
Dasar;

4)

berkala

menerbitkan
untuk

semua

surat

pemberitahuan

personil;

5)

7) menyiapkan
memberikan

rencana

pelayanan

alokasi

usul

sarana

pembiayaan

administrasi

bagi

Sekolah

kenaikan

membuat

personil; 6) menyiapkan rencana alokasi

dalam

informasi

untuk Dinas P dan K Propinsi dan Instansi lainnya
kaitannya

beban

gaji
mutasi

pendidikan;

pendidikan;
semua

8)

personil

Sekolah Dasar.

Dinas P dan K Dati II
jawab

kepada

Bupati

secara

Kepala

struktural

Daerah,

bertanggung

secara

fungsional

bertanggung jawab kepada Dinas P da K Dati I. Dinas P dan
Dati II mempunyai hubungan secara

vertikal

keatas,

Bupati Kepala Daerah, Dinas P dan K Dati I, dan Kanwil
Dikbud Propinsi, serta instansi

terkait.

Kantor Departemen P dan K Kecamatan,

Secara

harizontal

dengan

Kantor

dan

E>ep.

Ke

K

dengan

Dep.

bawah

dengan

Sekolah

Dasar.

Dikbud

Kabupaten.

Kantor Departemen Agama, dan instansi terkait lainnya.
Hubungan secara vertikal, dan horizontal ini mempunyai

konsekwensi terhadap jaringan informasi

manajemen.

jaringan komunikasi dari informasi ini

merupakan

tersendiri bagi Dinas P dan K Kodya Dati II
memerlukan

pengelolaan

secara

persoalan

Pekanbaru

yang

efektif,

dan

sistematis,

efisien. Persoalan yang dihadapi ialah

bagaimana

mengelola

sistem informasi data personil SD agar memberikan
informasi secara

akurat,

cepat,

dan

Luasnya

tepat

data

waktu

dan

sesuai

dengan kebutuhan.

Seksi Tenaga Guru dan Tanaga Teknis
sub-seksi dari sistem organisasi Dinas

Seksi ini terdiri

Tugas

merupakan

dan

K

Dati

II.

dan

Jaga

SD,

dari

sub-seksi

Pimpinan

dan

sub-seksi

Tenaga

sub-seksi Guru SD,
Sekolah.

P

(TGTT)

seksi

TGTT

adalah

;

Pendidikan
1)

kebutuhan, pengadaan, dan pengangkatan pegawai;

Luar

merencanakan
2)

Hak

dan

kewajiban PNS seperti kenaikan gaji, usul kenaikan

pangkat,

usul

calon

PNS/PNS,

pensiun

pertama,

cuti,

permintaan

berhenti

dari

permintaan pensiun, permintaan pembayaran
permintaan pensiun janda/duda
janda/duda bagi
bagi anak-anak

anak-anak,
yang

pertama,

permintaan

permintaan

diajukan

wali,

pensiun

pensiun

janda/duda

pengaduan

permohonan

pensiun bekas PNS/permohonan pembayaran

pensiun,

pengaduan

pensiun janda/duda; 3) mengolah data seperti daftar

hidup/perkerjaan, buku catatan penilaian PNS, DP3

PNS,

daftar

susunan

keluarga,

daftar

riwayat

PNS,

hadir/tidak

DUK

hadir

8

pegawai/guru, daftar

rangkuman

tidak

hadir

pegawai/guru,

daftar rangkuman tidak hadir pegawai/guru per-triwulan, data
kepegawaian, dan kartu pribadi pegawai/guru.

Dinas P dan K Dati II Kodya Pekanbaru
objek pembahasan dalam

personil

SD.

Hal

pengelolaan

ini

didasarkan

akan

sistem

atas

dijadikan

informasi

beberapa

data

alasan,

sebagai berikut :

a. Penulis adalah salah seorang

staf

yang

bertugas

pada instansi Dinas P dan K.

b. Pengelolaan

sistem

informasi

personil

Dinas P dan K Kodya

Pekanbaru

masih

SD

pada

menggunakan

cara manual.

c. Berdasarkan

dihadapi

pengalaman,

banyak

sering tidak dapat

pada waktunya,

sehingga

keputusan yang tepat

masalah

yang

diselesaikan

tepat

sulit

untuk

membuat

waktu.

d. Sistem file personil SD yang ditata secara
yang banyaknya 2.942 buah, memerlukan

tempat penyimpanan file yang cukup

manual

sarana

banyak,

dan

serta

sukar memperoleh file personil sacara cepat.
B.

Masalah

Proses

pengelolaan

sistem

informasi

mengandung arti bahwa informasi yang

langkah-langkah

pengelolaan

berhubungan dengan personil.

itu

ingin

adalah

personil
diperoleh

informasi

SD
dari

yang

9

Pengelolaan sistem informasi

mengandung dua aspek. Pertama,

personil

aspek

proses

kepada rangkaian kegiatan yang dilakukan
isi

atau

substansi

yaitu

apa

pada

yang

dan

yang

dasarnya

mengacu

kedua,

aspek

menjadi

materi

pengelolaan. Dalam kenyataan kedua aspek ini menyatu. Adalah
mustahil

suatu

proses

tanpa

substansi tanpa dikenai suatu

isi

dan

proses

sebaliknya,

atau

pengelolaan sistem informasi data personil
membuat

personil

organisasi.

Semakin

SD

dapat

jelas

dan

suatu

kegiatan.

Maka

mengandung

misi

berfungsi

dalam

konprehensip

konteks

pengelolaan

sistem informasi data personil, semakin menjadikan

personil

dapat berfungsi lebih baik dan bermakna untuk organisasi.
Perspektif fisik dalam kajian

sistem

informasi

data

personil ini mengacu kepada tiga unsur pokok yaitu perangkat
akal,

perangkat keras, dan

perangkat

lunak.

Masing-masing

unsur diarahkan untuk siap berfungsi mendukung

terproduk3i-

nya informasi yang berhubungan dengan personil SD.
Apabila dilihat dari jumlah personil Sekolah Dasar

di

Kodya Pekanbaru telah mencapai 2.942 orang, sedangkan tenaga
pegawai yang mengelola data personil SD h'anya

empat

orang,

2.942.

Jumlah

personil SD akan terus bertambah setiap tahun seauai

dengan

atau rasio pengelola : personil

SD

=

4

:

pengangkatan pegawai/guru baru.
Berdasarkan pengamatan sementara

tentang

pengelolaan

sistem informasi data personil SD pada Dinas P dan

K

Kodya

10

Pekanbaru terdapat beberapa kendala antara lain:

- Bertambahnya
dengan

beban

tugas

pengelola

dilaksanakannya sistem angka

sehubungan
kredit

bagi

guru Sekolah Dasar sejak tahun 1990.

- Proses penyelesaian kenaikan gaji berkala, kenaikan
pangkat,

pemindahan,

dan

mutasi

personil

SD

lainnya, sering mengalami kelambatan.
- Bertambahnya jumlah personil SD, maka jumlah berkas

akan bertambah pula, sedangkan

fasilitas

ruang

tidak berubah dan bertambah.

Penyebab dari permasalahan ini antara lain :

- Lambatnya
sistem

data

yang

diperoleh

dari

yang ada kurang menunjang

SD,

arus

karena

informasi

secara cepat dan tepat waktu.

- Belum tersedianya secara lengkap file

data personil SD

di

tingkat

Kota

atau

Madya

berkas

tentang

administrasi personil.

- Tidak seimbangnya antara

tenaga

pengelola

dengan

jumlah personil SD yang akan dikelola.
Adapun alternatif-alternatif pemecahan untuk mengatasi
kendala yang ditemui di atas antara lain :

- Perlu

adanya

perngkat

lunak

perangkat
serta

akal,

perangkat

sarana/prasarana

keras,
penunjang

dalam usaha mempercepat proses administrasi
nil SD sesuai dengan kebutuhan.

perso

11

- Perlu

dirancang

personil

SD

pengelolaan sistem informasi data

secara

bertahap

untuk

peningkatan

pelayanan bagi mereka.
- Perlu

dibuat

rancangan

informasi

data

personil SD sebagai pengembangan sistem yang

sudah

ada pada Dinas P dan K

1.

Masalah

dirumuskan masalah pokok
pengelolaan

Dati

sistem

memecahkan

sebagai

informasi

II

Pekanbaru.

masalah

penelitian

dan

K

Kodya

Dati

berikut:

data

meningkatkan efektivitas hasil

2.

Kodya

Pokok.

Sebagai pedoman dalam

Dinas P

sistem

personil

pengambilan
II

Bagaimana

Pekanbaru

SD

pola
untuk

keputusan

oleh

?

Pertanyaan Penelitian.

Rumusan masalah pokok

sejumlah pertanyaan

di

atas

dijabarkan

penelitian

yang

mengacu

kegiatan aktual pengelolaan sistem informasi

ke

kepada
data

dalam

pola

personil

SD sebagai berikut :

a. Kegiatan-kegiatan

apa

yang

dilakukan

dalam

pembuatan disain/rancangan, pembentukan organisasi/
prosedur, pengadaan tenaga,

sarana/prasarana,

penyediaan

untuk

efektivitas

dana/biaya
pengelolaan

sistem

dan

meningkatkan
informasi

data

personil SD ?

b. Apa Kriteria yang diharapkan dari hasil pengelolaan
sistem informasi data personil SD ?

C.

Tujuan Dan Kriteria Keberhasilan Penelitian

Tujuan

penelitian

ini

dapat

dirumuskan

sebagai

berikut:

1.

Tujuan umum

Menata pola kerja sistem informasi

data

personil

SD

pada Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru guna meningkatkan
efektivitas pengelolaan dan

2.

pelayanan

informasi.

Tujuan khusus

a. Mendeskripsikan

yang dilakukan

dan

menganalisis

dalam

pembuatan

langkah-langkah

disain/rancangan,

pembentukan organisasi/prosedur, pengadaan

tenaga,

sarana/prasarana, dan penyediaan dana/biaya
b.

Membuat pola

yang

kerja

menggunakan

pengelolaan

data

base

sistem

untuk

efektivitas pengelolaan dan dapat

di

informasi

meningkatkan
ukur

dengan

kriteria keberhasilan sitem, yaitu lengkap, akurat,
cepatdan tepat waktu, terbuka

untuk

pengembangan,

dan bermanfaat.

Kriteria

keberhasilan

pengelolaan

sistem

informasi

data personil SD adalah sebagai berikut :
a. Lengkap, data personil pada Dinas P dan K
Pekanbaru

dihimpun

berasal dari

dari

Kodya

sekolah,

format-format

dibakukan, dan berisikan data

Dati

data

isian

II

tersebut

yang

mengenai

telah

personil

Sekolah Dasar.

b. Akurat,

data yang ada pada file personil merupakan
mutahir. Data tersebut

diperoleh

dari

data

laporan

bulanan setiap sekolah.
c.

Cepat

dan

Tepat

Waktu.

diinformasikan

data

yang

dengan

cepat

sesuai dengan pola pengelolaan

tersedia

dan

tepat

dapat

waktu

untuk

menunjang

d. Terbuka Untuk Pengembangan, pengelolaan sistem

informasi

pengambilan keputusan.

terbuka

untuk

pengembangan

sesuai

dengan

kemajuan sistem informasi itu sendiri.

e.

Bermanfaat,

informasi

yang

dihasilkan

kebutuhan personil, hal ini dapat

dapat

melayani

dilihat

dari

kepuasan terhadap produk informasi itu sendiri.
D.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian dapat dilihat dari dua

segi

yaitu teoritis dan praktis.
1.

Kegunaan Teoritis

Pengembangan

sistem

informasi

yang

dilakukan

lembaga apapun sesungguhnya merupakan aplikaai teori.

pada

14

Artinya

pengembangan

informasi

sistem

disistematisasikan menjadi

suatu

ini

pengetahuan

telah
untuk

ilmiah

selanjutnya diaplikasikan untuk kepentingan praktis tertentu.
Hal ini berarti bahwa

penelitian

secara

teoritis bermula dari identifikasi teori pengembangan

sistem

informasi

sebagai

sebagai

"tongkat

pentingnya

kajian

titik

tolak

pemukul"

dan

selanjutnya

terhadap

praktek

sistem informasi pada Dinas P dan K Kodya

digunakan

pengembangan

Pekanbaru.

Sistem

informasi yang ditata atas dasar teori tertentu, dimana teori
tersebut dibangun atas studi yang

cocok

diaplikasikan

pada

sistematis,

ruang

artinyakeberlakuan teori adalah

dan

waktu

relatif.

adanya modifikasi tertentu dapat

Bila

mengarah

atau perbaikan teori sebelumnya, maka

tidak

tertentu,
dimungkinkan

pada

adalah

selalu

pembentukan

penting

upaya

untuk mengetahui sejauh mana keberlakuan teori tersebut dalam
praktek. Asumsinya adalah bahwa

status

aplikasi

teori

itu

bergerak antara dua ujung ekstrim. Ujung ekatrim yang pertama
adalah penerapan teori

dalam

arti

semurni-murninya.

ekstrim yang kedua adalah pengembangan aiatem

tidak mengikuti sama sekali teori.
ditemu- kan dalam praktek tetapi

Walaupun
sebagai

Ujung

informasi

hal

itu

ini

sulit

kemungkinan

t-etap

ada.

2.

Kegunaan Praktis

Jika tinjauan yang

pertama

dari

identifikasi

teori

15

sebagai pijakan, maka pada tinjauan operasional
berawal dari praktek

itu

kedua sudut pandangan

sendiri.

ini

Disini

adalah

suatu

ini

terlihat

itu,

mungkin

kelebihan

ada

atau

melihat

ada

untuk

memberi umpan balik dimaksudkan sebagai upaya
yang

hanya mungkin diberikan apabila

la

Ketika
berusaha

kelemahan-kelemahan

yang

atau penguat terhadap praktek

bahwa

kontinum.

tinjauan pertama berhenti tinjauan kedua mulai.

mencermati praktek

kajian

ada.

ada

yang

selanjutnya
penyempurnaan

Umpan

balik

pemuasaan

teori

ini

yang

baik tentang pengembangan sistem informasi.

Disamping

pertimbangan

rangka umpan balik, kegunaan

praktis

operasional

penelitian

ini

dalam

dapat

juga

dilihat dari alasan-alasan sebagai berikut :

1) Pengembangan sistem informasi adalah suatu bidang

kajian

yang relatif baru dengan perkembangan perangkat keras dan
perangkat lunak yang begitu cepat menarik

untuk

Keterkaitan ini didukung oleh kenyataan bahawa

saat ini merupakan sumber

daya

yang

dikaji.
informasi

pemilikannya

akan

memberikan peluang-peluang yang lebih menguntungkan

baik

untuk organisasi maupun individu. Pemilikan informasi ini

akan lebih dimungkinkan oleh pengenalan,

penguasaan

pemanfaatan teknologi informasi secara memadai.

merupakan

tantangan

yang

perlu

dihadapi

Hal

dengan

dan
ini

ke-

sungguhan.

2)

Pengembangan sistem informasi terutama

yang

berhubungan

16

E.

Bagan/Kerangka Berpikir

Bila

teori,

digambarkan

keterkaitan

antara

permasalahan,

aspek yang diteliti, hasil yang diharapkan dan kegunaan

hasil pengelolaan sistem

informasi

data

personil

dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

SD,

maka

17

Teori: Langkah Pengelolaan
Mmbuat Desain/Rancangan
ttnbentuk Org./Prosedur
Mngadakan Tenaga, Sarana/Prasarana.
d. Mnyediakan Dana/Biaya
a.

b.

Masalah

Pengelolaan Sis
tem Informasi
Data Personil SD

Hasil yang
Diharapkan
a. Lengkap,
b. Akurat,
c. Cepat,
d. Tepat waktu

Promosi

e. Terbuka utk

Demografi

pengembang
an,

f. Bermanfaat.

Aspek yang diteliti
Perencanaan kebutuhan

pengadaan dan pengang
katan Peg./Guru
Pelayanan Hak dan
Kewajiban Peg./Guru
Pengolahan Data Peg./
Guru.

Gambar 1.

Bagan Keterkaitan antara Permasalahan, Teori,
Aspek yang Diteliti, Hasil yang Diharapkan
dan Kegunaan Hasil Pengelolaan Sistem

Mutasi

BAB III

PROSES PENELITIAN

A.

Metode dan Teknik Penelitian
1.

Metode Penelitian

Penelitian ini mengacu kepada keseluruhan

peroleh data, dari mana data diperoleh, dan
itu diolah. Hal

ini

penting

perlihatkan aspek metodologis

andalan data.

dikemukakan
yang

upaya

bagaimana
karena

merupakan

diperoleh

kurang

data

ia

mem

jaminan

Kelemahan dalam aspek metodologi akan

petunjuk bahwa data yang

mem

ke

menjadi

diandalkan

ke-

cermatannya.

Untuk maksud penelitian ini

diperlukan

suatu

deskriptif dan holistik, yaitu metode penelitian

CTaylor

dan

Bogdan,

1984

kualitatif tidak sekedar

:V).

teknik

Menurut

kualitatif

mereka

pengumpulan

yang

luas

terhadap

penelitian

kepada

yang

deskiptif, yaitu berupa kata-kata dan

Nasution

C1988:5)

kualitatif pada

menggambarkan

hakekatnya

adalah

lingkungan hidupnya, berinteraksi

BO

tetapi

Ungkapan
pengertian

menghasilkan
perilaku

bahwa

mengamati
dengan

data

orang-orang

yang dapat diobservasi baik lisan maupun tulisan.
itu

"metode

data,

merupakan cara pendekatan terhadap dunia empiris".
metode kualitatif menurut mereka merujuk

metode

Disamping
"penelitian

orang

mereka,

dalam

berusaha

61

memahami

bahasa

sekitarnya".

dan

Memang

tafsiran

penelitian

mereka

yang

tentang

berusaha

perilaku orang (seperti menejer, pengelola,

dunia

mengamati

pemimpin,

dsb)

dan memahami kehidupannya itu lebih tepat menggunakan metode
kualitatif,

dimana

peneliti

dapat

berinteraksi

dengan

mereka.

2.

Teknik dan Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan berbagai teknik, yaitu wawancara, observasi
studi dokumentasi. Ketiga teknik

tersebut

digunakan

memperoleh data dan informasi yang saling menunjang dan

lengkapi tentang pengelolaan sistem informasi data

dan
untuk

me

personil

SD oleh Dinas P dan K Dati II Kodya Pekanbaru.

Khusus teknik wawancara dan

observasi,

pelaksanaanya

dilakukan dengan menggunakan pedoman yang memuat garis besar

aspek yang diteliti. Untuk melahirkan
doman wawancara itu,

terlebih

item-item

dahulu

dibuat

dalam

pe

kisi-kisinya

sebagai alat bantu bagi peneliti di dalam upaya mengumpulkan
data.

Kisi-kisi tersebut memuat komponen atau aspek yang di

teliti, dimensi aspek atau komponen
responden penelitian dan teknik
Item dari setiap
untuk wawancara

wawancara dan

data

yang

aspek/komponen

dibuat

observasi.

tersendiri

Wawancara

yang

diperlukan,

digunakan.
yang
dalam

akan
bentuk

dilakukan

diteliti
pedoman

menggunakan

62

pedoman wawancara (lihat lampiran) yang
kisi-kisi

di

atas.

Pedoman

dibuat

wawancara

berdasarkan

tersebut

memuat

item-item pertanyaan yang bersifat terbuka. Aspek-aspek yang
ditanyakan meliputi :
a. Disain sistem, terdiri dari :
1) Disain/Rancangan,

2) Organisasi/prosedur,
3) Tenaga, sarana/prasarana,

4) Pendanaan/pemb iayaan,

5) Hasil yang diharapkan.
b. Dinas P dan K Dati II, meliputi :

1) Tugas Dinas P dan K Dati II

(PP No.51

Tahun

1965),

2) Tugas Seksi TGTT (Perda No.11 Tahun 1980).
Setiap aspek dipilah-pilah menjadi beberapa unsur yang

pada

akhirnya

tertuang

melahirkan

dalam

dimaksudkan

pedoman

untuk

berlangsung pada
teknik ini

item-item

wawancara.Pedoman

menjaga

konteks

dilakukan

pertanyaan

agar

proses

masalah

dalam

dua

wawancara

wawancara

penelitian.
bentuk,

seperti

yaitu

ini
tetap

Pelaksanaan
wawancara

berstruktur dan wawancara tak berstruktur.

Obsevasi dilakukan berdasarkan kisi-kisi,

yang diobservasi meliputi:
Negeri Sipil (PNS)

a)

Hak

dan

aspek-aspek

kewajiban

Pegawai

63

b) Mengolah data personil
Keseluruhan aspek yang diteliti menggambarkan bagaimana

pelayanan yang diterima personil SD sebagai
observasi

ini

dimaksudkan

PNS

Pelaksanaan

melengkapi

untuk

dikumpulkan melalui wawancara serta sekaligus

data

yang

sebagai

upaya

kontrol atas data hasil wawancara melalui triangulasi.

Untuk melengkapi data dan informasi

yang

dikumpulkan

melalui wawancara dan observasi, dilakukan pula

pengumpulan

data dengan studi dokumentasi melalui

peristiwa-peristiwa

yang

"terekam"

catatan-catatan

yang

ada

atau

hubungannya

dengan pengelolaan data personil.
Peneliti menggunakan buku catatan, tape recorder,

kamera dalam

pelaksanaan

wawancara,

dokumentasi. Alat tersebut digunakan

observasi
agar

dan

dapat

dan

studi

"merekam"

informasi verbal maupun non-verbal selengkap mungkin, mengi

ngat keterbatasan daya pantau dan daya memori. Hal
lakukan

didasarkan

pada

pendapat

Bogdan

ini

dan

di

Biklen

C1982: 73-74) bahwa "keberhasilan suatu penelitian naturalis-

tik atau kualitatif sangat tergantung kepada ketelitian
kelengkapan catatan

peneliti". Penggunaan

lapangan

(field

alat-alat

dibicarakan dengan responden agar

pengumpulan data. Pelaksanaan

notes)

tersebut
tidak

pengumpulan

yang

dan

disusun

terlebih

dahulu

mengganggu

proses

data

dari

responden atau informan dilakukan secara langsung dan

para

tanpa

64

memberikan perlakuan (treatment).

Berikut ini dikemukakan prosedur yang

ditempuh

dalam

pengumpulan data:

a. Prosedur Administratif
Prosedur teknis administratif mengacu

yang berkaitan dengan persiapan penelitian.

kepada

hal-hal

Langkah-langkah

yang berhubungan dengan prosedur ini adalah:

1) Melakukan pendekatan informal dengan Kepala Dinas
dan K Kodya Dati II

Pekanbaru

tentang

P

kemungkinan

penelitian.

2) Membuat permohonan
IKIP

Bandung

Permohonan

ijin

melalui
ini

2234/PT25.HI/N/1994

penelitian
Fakultas

dijawab

Pasca

dengan

tanggal

5

kepada

Mei

tersebut ditujukan kepada Kepala

surat

Rektor
Sarjana.
nomor

1994.

Surat

Direktorat

Sosial

Politik Pemda Tingkat I Jawa Barat untuk maksud yang
sama.

3) Permohonan IKIP Bandung dijawab dengan surat

Kepala

Direktorat Sosial Politik Pemda Tingkat I Jawa Barat

nomor 070.2/1432 tanggal 6 Mei 1994 tentang pemberi-

tahuan survey/riset yang ditujukan
KDH Tingkat I

Riau

Up.

Kepala

kepada
Direktorat

Politik Dati I Propinsi Riau di Pekanbaru.

Gubernur
Sosial

65

b. Teknis Operasional

Prosedur khusus

mengacu

kepada

setiap

teknik

yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1) Wawancara

Wawancara merupakan

salah

penelitian ini. Teknik ini sangat
waktu yang relatif singkat

satu

teknik

diandalkan

berbagai

data

utama

dalam

karena

dalam

yang

diperlukan

dapat diperoleh. Data yang dikumpul melalui wawancara adalah
data yang berhubungan pengetahuan, pengalaman, dan

para responden tentang

langkah-langkah

pendapat

pengelolaan

sistem

informasi data personil SD.

Berikut

dikemukakan

prosedur

yang

dilakukan

dalam

melaksanakan wawancara.

a) Menyiapkan pedoman wawancara yang
sarkan tujuan penelitian.

dibuat

Pedoman

ini

berda
bersifat

fleksibel, artinya pedoman yang ada dapat berkem-

bang/membuka

kemungkinan

munculnya

pertanyaan-

pertanyaan baru. Dinamika

wawancara

akan

dapat

merubah urutan item-item, tetapi tetap diusahakan

agar semua materi wawancara dapat disampaikan.

b) Menghubungi

responden

sebelumnya

dan

wawancara,

serta

wawancara.

yang

memintakan
menentukan

telah

ditentukan

kesediaannya
waktu

dan

untuk
tempat

66

c) Atas

persetujuan

responden

Sebelum wawancara dilakukan

dahulu maksud dan

wawancara

direkam.

diberitahu

terlebih

pokok-pokok

wawancara

maksud responden dapat memperoleh

dengan

gambaran

awal

tentang materi wawancara secara keseluruhan.

d) Setelah wawancara hasil rekaman
dan dibuatkan

rangkumannya

diputar

dalam

kembali

buku

catatan

yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan

untuk

mempermudah pembuatan laporan.

e) Hasil

wawancara

yang

catatan dianalisis

telah

kembali

dirangkum
dan

dibuat

dalam
catatan

kritis untuk memunculkan hal-hal baru yang

dalam

wawancara sebelumnya luput dari perhatian.

f) Melakukan wawancara kembali dengan materi
nyaan

yang

dikembangkan

dari

hasil

perta

wawancara

sebelumnya.
2)

Studi Dokumentasi.

Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang
sulit atau tidak efektif dilakukan melalui

wawancara.

ini menggambarkan suatu hasil yang telah dilestarikan
bentuk tulisan,

foto,

dan

Iain-lain.

Melalui

3tudi

Data

dalam
do

kumentasi dapat diketahui banyak hal yang berhubungan dengan
pengelolaan sistem informasi data personil.

Dokumen-dokumen

yang diperlukan adalah struktur organisasi dengan

deskripsi

tugas personil pengelola yang terlibat

informasi

personil,

perangkat

dalam

sistem

sistem,

seperti

alur

perangkat

keras, perangkat lunak dan personil pengelola.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperleh

data

dokumen adalah:

a) Mengidentifikasi jenis-Jenis dokumen

yang

tuhkan dalam hubungan dengan masalah

dibu

dan

tujuan

penelitian.

b) Meminta bahan-bahan dokumen yang telah

fikasi sebelumnya. Hal ini

dilakukan

diidenti-

pada

saat

wawancara berlangsung.

c) Mempelajari isi dokumen dengan
pertanyaan-pertanyaan. Hal-hal

jalan
yang

mengajukan
tidak

ter-

jawab akan dijadikan bahan wawancara berikutnya.
3) Observasi.

Observasi mengacu kepada upaya untuk

memperoleh

data

melalui pengamatan langsung. Observasi dilakukan dengan cara
obseevasi partisipatif, artinya peneliti ikut terlibat dalam

kegiatan selama jam kerja,

mempelajari

file

dan

program-

dalam

teknik

program.

Kegiatan-kegiatan

yang

dilakukan

observasi adalah:

a)

Identifikasi sasaran observasi berdasarkan tujuan

penelitian dan

wawancara

yang

telah

dilakukan

68

sebelumnya.
b) Melakukan observasi dan

wawancara

obsservasi yang membutuhkan

untuk

penjelasan,

materi

membuat

catatan-catatan.

Metode dan teknik seperti yang telah dikemukakan

digunakan dalam penelitian ini dengan

pertimbangan

tadi

sebagai

berikut:

(.1) Materi yang menjadi kajian penelitian telah

ter

jadi dan terus berkembang sampai saat ini. Proses

sebagai suatu
dideskripsi,

keutuhan

ini

dianalisis,

Objek deskripsi, analisis

memungkinkan
dan

dan

untuk

diinterpretasi.
interpretasi

meliputi kegiatan-kegiatan performans,

ini

ketepatan

performans, proses dan efesiensi (Surahman, David
Kline, 1980:9-10). Penelitian ini

berfokus

proses yaitu rangkaian

yang

dalam upaya

personil SD.
tahun

1980

kegiatan

pengelolaan

Pengelolaan
tentu

saja

sistem

yang

pada

dilakukan

informasi

dilakukan

menghasilkan

data

sejak

berbagai

dokumen dan perangkat sistem baik perangkat akal,
perangkat keras maupun perangkat lunak.

(2) Pengelolaan sistem informasi adalah sesuatu
bersifat

normatif,

artinya

pengelolaan

informasi itu idealnya mengikuti

sejumlah

yang
sistem
akti-

69

vitas dengan kualifikasi tertentu.

(3) Pengelolaan sistem informasi

adalah

suatu

yang

kompleks dan terus terjadi.
c. Pedoman dan Pengelolaan Analisis Data.

Pengolahan dan analisis data

perlu

dilakukan

dengan

menggunakan aturan tertentu. Aturan ini menjamin sistematika
kecermatan pengolahan data.

Sebagaimana telah

dikemukakan

sebelumnya,

teknik pengumpulan data, pedoman pengolahan

data

ada

tiga

berkaitan

juga dengan ketiga teknik tersebut. Pedoman dimaksud adalah:

1) Pengelompokkan

data

berdasarkan

pertanyaan

penelitian.

2) Mendeskripsi dan merekonstruksi

proses

pengelo

laan sistem informasi atas dasar data yang ada.
Cara bertahap demikian akan terlihat deskripsi

pengelolaan sistem informasi data personil baik untuk
pengelolaan maupun keseluruhan proses pengelolaan

proses

tahap

sekaligus

dengan kriteria evaluatif tentang efektivitasnya.
3.

Sumber Data

a.

Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah bersumber dari

wawancara dan studi dokumentasi terhadap

Kasi

TGTT

penganggungjawab pengelola informassi data personil SD
Dinas P dan K Dati II Kodya Pekanbaru.

selaku
pada

70

Kemudian untuk mendukung data primer,
servasi kepada pihak-pihak
ini,

terkait

yang

seperti staf TGTT, tiga orang

mengadakan
dalam

Kepala

SD

ob

penelitian

dalam

Kodya

Pekanbaru.

Vm Data Sekunder.

Data sekunder yang berkenaan dengan pengelolaan sistem
informasi data personil SD akan didapat dari Dinas P

Dati II Pekanbaru berupa arsip dan

dokumen-dokumen

dan

K

seperti

file personil SD.

Format pelayanan

administrasi

kepegawaian

(personil

SD) yang telah dibakukan yaitu format : Peg-1 sampai

dengan

Format : Peg-19.
4. Sampel Penelitian.

Memeperhatikan tujuan penelitian yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka sampel

ditentukan

secara

purposif

yaitu

Seksi Tenaga Guru dan Tenaga Teknis (TGTT) sebagai pengelola
sistem
E>ati

informasi data personil SD pada Dinas P dan K
II

Pekanbaru.

sebagaisampel

Kemudian

pemakai/penerima

tiga

Kepala

pelayanan

Sekolah

sitem

yang dilaksanakan Dinas P dan K Kodya Pekanbaru.

Kodya
Dasar

informasi

71

Tabel 1

KEADAAN KEPALA ,GURU, DAN JAGA SD
KODYA PEKANBARU TAHUN 1993/1994
NO
1.
2.
3.
4.

KECAMATAN
P.Baru Kota

5.
6.
7.
8.

Sail
Rumbai

KS
10
28
23
35
12
40
28
51
228

Senapelan
Lima puluh
Sukajadi

Tampan
Bukit Raya
JUMLAH

GK
57

GA
12
49
42
57
17

232
254
327
123
269
236
443
1943

56
37
81
351

JSD
2
23
22
23

GO
6

34
25
48

10
34
26
46
186

11
38
26
46
234

JLH
87

366
366
490
173
437
315
667
2.942

Sumber: Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru.

B.

Tahap-Tahap Penelitian
1.

Tahap Orientasi.

&, Melakukan prasurvey dan pendekatan
yang

menjadi

gambaran

penelitian,
berdasarkan

lokasi

tentang

serta

penelitian
lokasi

untuk

kriteria

kepada
guna

dan

memperoleh
permasalahan

menentukan

dan

lembaga

sampel

karakteristik

awal
yang

diperlukan

J>.

Melakukan pendalaman melalui

dan buku rujukan yang

sumber-sumber

berhubungan

dengan

bacaan

masalah

penelitian.

C, Melakukan wawancara awal untuk memperoleh informasi

yang bersifat umura tentang permasalahan
diteliti dengan pihak-pihak terkait.

yang

akan

72

2.

Tahap Eksplorasi.

a- Mengadakan wawancara secara
TGTT

yang

menjadi

intensif

sampel

dengan

penelitian

Kasi

tentang

pengelolaan sistem informasi data personil SD.
b.

Melakukan wawancara secara intensif

Dinas

P

dan

K

Dati

II

mendapatkan

informasi

pelaksanaan

pengelolaan

personil

SD.

informasi

yang

Pekanbaru

sistem

untuk

tentang

informasi

data

pengelolaan

dikaitkan

keputusan

Kepala

mendalam

Selanjutnya,

data

pengambilan

Kodya

dengan

dengan

sistem

kebijakan

(ketepatan,

dan

kecepatan,

tenaga, dan dana).
C

Melakukan

observasi

kepada

Kepala

pelayanan yang diberikan Dinas
Kodya

Pekanbaru

di

bidang

kenaikan pangkat, kenaikan

P

SD

dan

K

kepegawaian
gaji

berkala,

tentang

Dati

II

seperti
pensiun

dan lain sebagainya.

3.

Tahap Memberchek

a. Membuat

laporan

kepada responden

tertulis

yang

untuk

dikonfirmasikan

bersangkutan

guna

dinilai

kesesuaiannya dengan informasi yang diberikan.

b. Meminta

penjelasan

dan

informasi

baru

dipandang perlu untuk melengkapi data yang ada.

bila

73

C.

Prosedur Analisis Data

Untuk memberikan makna

terhadap

data

dan

informasi

yang telah dikumpulkan, dilakukan analisis. dan interpretasi.
Kegiatan ini dilakukan secara terus
data

dikumpulkan

sampai

akhir

yang

semenjak

penelitian.

interpretasi atau penafsiran ini

kepada landasan teoritis

menerus

awal

Analisis

dan

dilakukan

dengan

merujuk

berhubungan

dengan

masalah

penelitian.

Pelaksanaan analisis data dalam penelitian

kualitatif

memang belum ada prosedur yang baku untuk dijadikan
pedoman

oleh

para

peneliti.

Hal

ini

pernyataan Subino Hadisubroto C1988:20)

sebagai

terungkap

dalam

berikut ini :

"...dalam analisis data kuantitatif itu metodenya sudah
jelas dan pasti, sedangkan dalam analisis data kualitatif

metode seperti itu belum tersedia. Penelitilah yang
berkewajiban menciptakannya sendiri.
Oleh sebab
itu
ketajaman dan ketetapan analisis data kualitatif
ini
sangat

tergantung

pada

ketajaman

melihat

peneliti serta kekayaan pengelaman dan
telah dimiliki peneliti".
Sungguhpun demikian,

dalam

mengikuti langkah-langkah yang

data

oleh

pengetahuan

penelitian

dianjurkan

ini

oleh

peneliti

Miles

Huberman C1984: 21) dan Nasution C1988:129-130) , yaitu
reduksi

data,

(2)

display

data,

dan

(3)

yang

dan

(1)

pengambilan

kesimpulan dan verifikasi.
Reduksi

data

merupakan

kegiatan

catatan-catatan lapangan dengan
difokuskan kepada hal-hal penting

memilih
yang

merangkum

ha-hal

kembali

pokok

berhubungan

dan

dengan

74

masalah pengelolaan. Rangkuman catatan lapangan itu

disusun

secara sistematis agar memberikan gambaran yang lebih
tentang hasil yang

diperoleh

serta

mempermudah

tajam

pelacakan

kembali terhadap data yang diperoleh bila diperlukan.
Setelah

data

yang

terkumpul

direduksi, maka untuk mempermudah
itu

dibuat

dalam

bentuk

itu

melihat

matriks.

dirangkum

hasil

Pola

dan

rangkuman

matriks

itu

menggambarkan keseluruhan bagian-bagian tertentu dari

hasil

penelitian.

D.

Pencapaian Tingkat Signifikansi Hasil Penelitian.
Untuk

hasil

mencapai

penelitian

kredibilitas

(validitas

tingkat

kualitatif

(validitas

eksternal),

signifikansi
ditentukan
internal),

dependabilitas

konfirmabilitas (obyektivitas) CNasution,
Muhadjir, 1990:
1.

proses
oleh

maupun
kriteria

transferabilitas

(reliabilitas)
1988

:

dan

114-120) ;

150-159).

Kredibilitas

Kredibilitas merupakan ukuran tentang ketetapan hasil

penelitian yang dilakukan agar dapat dipercaya. Kredibilitas
menggambarkan kesesuaian konsep peneliti dengan konsep

responden. Untuk

mempertinggi

tingkat

kredibilitas

pada

hasil

penelitian ini dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a.

Triangulasi, dilakukan untuk mengecek
data

dengan

membandingkan

dengan

kebenaran
data

dari

75

sumber lain yaitu guru dan jaga sekolah.

pengecekan kebenaran data dari
juga dilakukan dengan

menggunakan

berbeda terhadap

renponden

triangulasi

tidak

kebenaran

ini
data,

validitas tafsiran

sumber

tetapi
data

berbeda,

teknik

yang

hanya

Selain

sama.

sekedar

juga
itu

yang

Proses

menilai

menyelidiki

serta

melengkapi

kekurangan dalam informasi pertama.

p.

Membicarakan

dengan

rekan

debriefing), data yang telah
catatan lapangan dibahas

sejawat

(peer

terkumpul

melalui

bersama

dengan

rekan

sejawat di Dinas P dan K Kodya Pekanbaru. Mereka

diharapkan

dapat

memberikan

pandangan

atau

pendapat secara obyektif dan netral.

6.

Menggunakan bahan referensi, untuk menunjang dan
meningkatkan

kepercyaan

digunakan bahan-bahan
rekaman, foto dan bahan

akan

kebenaran

data,

seperti

hasil

referensi

dokumentasi.

Cara

ini

dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap

tentang informasi yang diperoleh dari
dan

untuk

memahami

konteks

responden

pembicaraannya

sehingga kekeliruan dapat diperkecil.

t\. Mengadakan memberchek,
pada setiap akhir

kegiatan

wawancara

dan

ini
atau

dilakukan
setelah

76

wawacara berselang untuk mengkorfirmasikan

yang

dikumpulkan

konfirmasi
diperbaiki,

ini

dengan
setiap

ditambah

data yang diperoleh

responden,

kekeliruan

atau
sesuai

data

dengan

pencatatan

dikurangi
dengan

sehingga

ucapan

dan

maksud responden.
2.

Transferabilitas.

Nilai

transferabilitas

hasil

penelitian

(validitas

eksternal) ditentukan oleh sejauh mana hasil penelitian
dapat diterapkan oleh
lain.

pemakai

dalam

konteks

dan

itu

situasi

Dalam hal ini peneliti tidak dapat menjamin "validitas

eksternal" CNasution, 1988:119).

3.

Dependabilitas dan Konfimabilitas.

Dependabilitas

(reliabilitas)

berhubungan

konsistensi suatu hasil penelitian apabila

sama diulangi atau direplikasi oleh

penelitian

peneliti

lain.

konfimabilitas berhubungan dengan obyektivitas
penelitian,

artinya

bila

hasil

dengan

penelitian

dibenarkan atau dikonfirmasi oleh peneliti lain.

yang

Adapun

suatu

hasil

itu

dapat

So

B

BAB V

KESIMPULAN. DAN REKOMENDASI

A.

Kesimpulan

Bab IV memukakan proses penelitian dan pembahasannya.
Proses penelitian dan pembahasan tersebut menggambarkan
kondisi pengelolaan sistem informasi data personil SD pada

Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru. Kesimpulan yang
dikemukakan merupakan pemaknaan secara terpadu seluruh hasil
penelitian ini,

yaitu tingkat ke efektifan pengelolaan

sistem informasi data personil SD dalam memberi dukungan
pelayanan

informasi

terhadap personil

SD dan

instansi

terkait dalam pelaksanaanSekolah Dasar. Kesimpulan dibedakan

atas kesimpulan umum, yaitu kesimpulan yang mengacu kepada
pengelolaan sistem informasi secara umum,

dan kesimpulan

khusus yang mengacu kepada langkah-langkah
sistem informasi.

pengelolaan

Berikut ini dikemukakan kesimpulan umum

dan kesimpulan khusus tersebut.
1.

Kesimpulan Umum

a. Pengelolaan sistem informasi data personil SD pada

P dan K Kodya Dati II

Pekanbaru

belum berhasil

Dinas

secara

maksimal, karena belum memberikan layanan informasi yang
komprehensip

terhadap

pengambilan

keputusan

yang

berhubungan dengan penyediaan informasi untuk pihak-pihak
yang terkait dengan

penyelenggaraan

untuk personil SD itu sendiri.

103

Sekolah

Dasar

dan

104

b. Untuk memenuhi kualifikasi sistem informasi secara utuh,
harus memiliki komponen fisik seperti perangkat akal,
Perangkat keras, dan perangkat lunak serta cakupan materi
yang komprehensip.

c. Cakupan materi yang komprehensip dari langkah pengelolaan
sistem informasi data personil SD yang meliputi :
disain/rancangan organisasi/prosedur, tenaga, sarana/pra
sarana,

dan dana/biaya dapat

mendukung

pengambilan

keputusan yang cepat, tepat waktu dan akurat.
2.

Kesimpulan Khusus.

a.

Hasil Yang Diharapkan.

Produk pengelolaan sistem informasi data personil SD

oleh Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru yang digunakan
untuk melayani kebutuhan informasi personil

SD

belum

efektif. Format-format isian' yang tersedia tidak terpadu dan
komprehemsip,

sehingga penggunaan data yang ada

dalam

format-format isian tersebut belum dapat digunakan secara
cepat dan tepat sebagai informasi kembali pada personil. Hal
ini dapat dilihat sebagai berikut :

I) Kelengkapan data,

data

personil

yang di

tata dalam

format-format belum mencerminkan data secara

keseluruhan

dan terpisah-pisah,

2.) Keakuratan data, data yang dikelompokan dalam
yang

banyaknya

2942

buah

(sebanyak

merupakan kendala bagi pengelola dalam

file-file

personil

pem