ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT.
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN
DI SMA NEGERI 10 GARUT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Seni Rupa
Oleh:
Moni Moritha Zelly 1000019
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI RUPA DAN DESAIN
(2)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2014
ANALISIS PEMBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN
KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Oleh
Moni Moritha Zelly
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni Rupa dan Desain
© Moni Moritha Zelly 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(3)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
MONI MORITHA ZELLY
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN
DI SMA NEGERI 10 GARUT
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I
Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn NIP. 196707241997021001
Pembimbing II
Dadang Sulaeman, S.Pd. M.Sn NIP. 197904292005011003
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa
Bandi Sobandi, M.Pd NIP. 19720613199903100
(4)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
MONI MORITHA ZELLY
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN
DI SMA NEGERI 10 GARUT
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI: Penguji I
Drs. Tri Karyono, M.Sn NIP. 196611071994021001
Penguji II
Drs. M. Oscar Sastra, M.Pd NIP. 195810131987031001
Penguji III
(5)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
(6)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul ”Analisis Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan
di SMA Negeri 10 Garut” Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai banyak sekali manfaat diantaranya untuk menyalurkan minat dan bakat siswa seperti dalam kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan yang ada di SMAN 10 Garut. Dalam esktrakurikuler ini melibatkan Pembina yaitu guru yang ditunjuk karena dianggap mempunyai keahlian dibidang seni rupa, pelatih yaitu siswa yang dianggap telah mempelajari dan faham tentang materi yang dipelajari, serta anggota yaitu peserta yang mempelajari meteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan dan menganalisis karya siswa sebagai hasil pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga sempel materi dalam pembelajaran yaitu materi kertas daur ulang dari pelepah pisang sebagai materi unggulan, materi ukir logam sebagai materi yang banyak diminati siswa dan materi kain flanel sebagai materi situasional, serta penulis juga mengambil dua sempel karya yang paling menarik dari setiap materi yang dipelajari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik serta menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik tersebut peneliti mendapatkan hasil penelitian bahwa dalam proses pembelajaran pada ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan telah memenuhi komponen pembelajaran yaitu materi, strategi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran. Serta karya yang dihasilkan siswa telah memenuhi struktur seni rupa seperti mempunyai unsur, prinsip dan hukum seni rupa.
ABSTRACT
This thesis titled ‘Art Extracurricular Learning And Skill Analysis In SMA Negeri 10 Garut’. Extracurricular activity has many advantages, and one of them is to distribute student’s interest and talent like in art extracurricular and skill in SMA Negeri 10 Garut.
In this extracurricular, involve Builder, that is appointed teacher that considered to have skill in art; Trainer that is student that considered to have learned and comprehend the studied material; and member that are studying the material. This research aim to analyze how’s the learning process that is done to the art extracurricular and skill and analyzes student’s work as a learning result. In this research, the writer took 3 samples in the learning which are recycled
(7)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
paper from banana midrib as superior material, metal carve material as student’s favorite material, and flannel fabric as situational material. Writer also took 2 most interesting samples from each material that is learned. This research used qualitative approach with analytic descriptive method and used collecting data technique by observation, interview and documentation study. From the research that is done by mentioned method and technique, the writer obtained that in art extracurricular learning and skill, has fulfilled the learning components that are material, strategy, method, media, and learning evaluation. And the work that produced by the student has fulfilled art structure such as the possession of element, principle, and art law.
(8)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Proses Pembelajaran ... 6
B. Komponen Pembelajaran ... 7
1. Tujuan Pembelajaran ... 7
2. Bahan Pembelajaran ... 9
3. Strategi Pembelajaran ... 10
4. Metode Pembelajaran ... 11
5. Media Pembelajaran ... 15
(9)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
C. Konsep Dasar Esktrakurikuler ... 18
D. Seni Rupa dan Keterampilan ... 21
E. Pembelajaran Seni Rupa dan Keterampilan ... 31
F. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Garut ... 34
G. Profil Ekstakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 51
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 51
B. Desain Penelitian ... 54
C. Metode Penelitian ... 55
D.Definisi Operasional ... 55
E. Instrumen Penelitian ... 57
F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Hasil Penelitian ... 63
1. Pelaksanaan Pembelajan ... 63
2. Hasil Pembelajaran ... 86
B. Pembahasan ... 89
1. Pelaksanaan Pembelajaran ... 91
2. Pengamatan Hasil Pembelajaran ... 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 116
A. Kesimpulan ... 116
B. Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 119
DAFTAR ISTILAH ... 121
(10)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.1 Struktur Seni ... 25 Bagan 2.2 Struktur Organisasi Estrakurikuler ... 49 Bagan 3.1 Desain Penelitian ... 54
(11)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler SMAN 10 Garut ... 36
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan ... 46
Tabel 4.1 Analisis karya kertas daur ulang 1 berdasarkan unsur seni rupa .... 95
Tabel 4.2 Analisis karya kertas daur ulang 1 berdasarkan prinsip seni rupa .. 96
Tabel 4.3 Analisis karya kertas daur ulang 1 berdasarkan hukum seni rupa .. 97
Tabel 4.4 Analisis karya kertas daur ulang 2 berdasarkan unsur seni rupa .... 99
Tabel 4.5 Analisis karya kertas daur ulang 2 berdasarkan prinsip seni rupa .. 100
Tabel 4.6 Analisis karya kertas daur ulang 2 berdasarkan hukum seni rupa 101
Tabel 4.7 Analisis karya ukir logam 1 berdasarkan unsur seni rupa ... 102
Tabel 4.8 Analisis karya ukir logam 1 berdasarkan prinsip seni rupa ... 103
Tabel 4.9 Analisis karya ukir logam 1 berdasarkan hukum seni rupa ... 104
Tabel 4.10 Analisis karya ukir logam 2 berdasarkan unsur seni rupa ... 105
Tabel 4.11 Analisis karya ukir logam 2 berdasarkan prinsip seni rupa ... 106
Tabel 4.12 Analisis karya ukir logam 2 berdasarkan hukum seni rupa ... 107
Tabel 4.13 Analisis karya flanel 1 berdasarkan unsur seni rupa ... 109
Tabel 4.14 Analisis karya flanel 1 berdasarkan prinsip seni rupa ... 110
Tabel 4.15 Analisis karya flanel 1 berdasarkan hukum seni rupa ... 110
Tabel 4.16 Analisis karya flanel 2 berdasarkan unsur seni rupa ... 112
Tabel 4.17 Analisis karya flanel 2 berdasarkan prinsip seni rupa ... 113
(12)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Metode Ceramah ... 12
Gambar 2.2 Metode Tanya Jawab ... 13
Gambar 2.3 Metode Drill ... 13
Gambar 2.4 Media Pembelajaran ... 16
Gambar 2.5 Evaluasi Pembelajaran ... 18
Gambar 2.6 Garis ... 25
Gambar 2.7 Bangun ... 26
Gambar 2.8 Tekstur ... 26
Gambar 2.9 Warna ... 27
Gambar 2.10 Warna Primer ... 28
Gambar 2.11 Warna Sekunder ... 28
Gambar 2.12 Warna Tersier ... 28
Gambar 2.13 Warna Natural ... 29
Gambar 2.14 Logo SMAN 10 Garut ... 35
Gambar 2.15 Logo UPJ ... 45
Gambar 2.16 Logo Ekstrakulikuler UPJ ... 45
Gambar 2.17 Logo Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan ... 46
Gambar 2.18 Contoh fasilitas dari sekolah ... 50
Gambar 3.1 Kampus SMAN 10 Garut ... 51
Gambar 3.2 Sekretariat ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan ... 52
Gambar 3.3 Ruang secretariat ... 52
(13)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.5 Wawancara dengan Pembina ... 60
Gambar 3.8 Wawancara dengan Siswa ... 60
Gambar 4.1 Alat dan bahan yang digunakan ... 65
Gambar 4.2 Pelatih menyiapkan alat dan bahan ... 66
Gambar 4.3 Pelatih mencontohkan tahapan pembuatan karya ... 67
Gambar 4.4 Memotong bahan baku ... 67
Gambar 4.5 Pembuatan bubur kertas ... 68
Gambar 4.6 Menambahkan air pada bubur kertas ... 69
Gambar 4.7 Menyaring bubur kertas ... 69
Gambar 4.8 Menempelkan bubur kertas ke papan pengering ... 70
Gambar 4.9 Penjemuran kertas ... 70
Gambar 4.10 Pelepasan kertas pada papan ... 71
Gambar 4.11 Alat dan bahan yang digunakan ... 73
Gambar 4.12 Pelatih mencontohkan pembuatan karya ... 74
Gambar 4.13 Proses mendesain ... 74
Gambar 4.14 Penempelan desain pada lempengan ... 75
Gambar 4.15 Proses mengukir ... 75
Gambar 4.16 Pelepasan desain dari logam ... 76
Gambar 4.17 Karya siswa diberi bingkai ... 76
Gambar 4.18 Persiapan pembelajaran ... 78
Gambar 4.19 Pelatih menyiapkan alat dan bahan ... 79
Gambar 4.20 Alat dan bahan ... 80
Gambar 4.21 Pelatih menyiapkan media pembelajaran ... 80
Gambar 4.22 Pelatih mengbsen siswa ... 81
Gambar 4.23 Pembina menerangkan materi ... 81
Gambar 4.24 Pelatih menerangkan cara pembuatan karya ... 82
Gambar 4.25 Siswa membuat desain ... 82
(14)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.27 Proses menggunting pola ... 83
Gambar 4.28 Menjahit kain flanel ... 84
Gambar 4.29 Proses memasukan dakron ... 84
Gambar 4.30 Proses akhir ... 85
Gambar 4.31 Proses Evaluasi ... 85
Gambar 4.32 Karya kerajinan daur ulang ... 86
Gambar 4.33 Karya kerajinan daur ulang ... 87
Gambar 4.34 Karya ukir logam ... 87
Gambar 4.35 Karya ukir logam ... 88
Gambar 4.36 Karya kerajinan flanel ... 88
Gambar 4.37 Karya kerajinan flanel ... 89
Gambar 4.38 Karya kerajinan daur ulang ... 95
Gambar 4.39 Karya kerajinan daur ulang ... 98
Gambar 4.40 Karya ukir logam ... 102
Gambar 4.41 Karya ukir logam ... 105
Gambar 4.42 Karya kerajinan flanel ... 108
Gambar 4.43 Karya kerajinan flanel ... 111
(15)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi ... . Lampiran 2 Pedoman Wawancara Wakasek Kurikulum ... Lampiran 3 Pedoman Wawancara Pembina ... Lampiran 4 Pedoman Wawanacara Siswa ... Lampiran 5 Pedoman Dokumentasi ... Lampiran 6 Instrumen Analisis karya ... Lampiran 7 Hasil Wawancara Wakasek kurikulum ... Lampiran 8 Hasil Wawancara Pembina ... Lampiran 9 Hasil Wawancara Siswa ... Lampiran 10 Surat Keputusan ... Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Penelitian dari FPBS UPI ...
(16)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam konteks sekolah formal, pencapaian tujuan pendidikan ini tidak hanya dicapai melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan siswa karena dapat memperluas wawasan pengetahuan dan mengembangkan minat dan bakat serta mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai. Kegiatan ektrakurikuler sering dikatakan sebagai pembelajaran tambahan karena melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa juga mempelajari tentang ilmu-ilmu yang ada dalam mata pelajaran di sekolah seperti bahasa, olahraga, kesenian dan lain sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sarana untuk siswa yang menggemari salah satu mata pelajaran dan ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang pelajaran tersebut .
Salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu ektrakurikkuler kesenian, seperti seni rupa, tari, musik, maupun teater. Namun sayangnya kegiatan ekstrakurikuler seni rupa, masih jarang diadakan di sekolah selain karena kurangnya minat siswa sering juga disebabkan kurangnya sarana prasarana, media dan pemilihan materi yang akan digunakan. Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat manfaat berkarya seni, terutama seni rupa, bagi siswa, dapat menyalurkan minat, bakat, mengembangkan kreativitas dan keterampilan dengan kegiatan berkarya yang milibatkan kemampuan mental, fisik serta emosional. Selain itu kegiatan berkarya seni rupa dapat di jadikan
(17)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
sarana hiburan bagi siswa, melepas kelelahan setelah mengikuti pembelajaran dikelas (intrakurikuler). Melalui ekstrakurikuler berkarya seni rupa, siswa dapat menuangkan ide, ekspresi dan kreativitasnya dengan lebih bebas.
Manfaat dan tujuan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah untuk mengembangkan kecakapan hidup (Life skill) siswa. Kecakapan hidup ini seyogyanya berkorelasi dengan lingkungan daerah tempat tinggal siswa. Daerah-daerah yang memiliki sentra industri kerajinan dan potensi pariwisata dapat dijadikan rujukan pengembangan materi kegiatan ekstrakurikuler seni rupa. Saah satu contoh daerah yang memiliki sentra industri kerajinan dan potensi pariwisata ini adalah Kabupaten Garut Jawa Barat.
Kabupaten Garut mempunyai beberapa SMA yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler seni rupa, seperti SMAN 6 Garut, materi yang diberikan cenderung pada kegiatan berkarya seni murni (melukis). Berkarya seni murni cenderung mengembangkan aspek kreativitas saja, kurang berkolerasi dengan potensi kerajinan dan pariwisata di daerah Garut. Salah satu sekolah yang mengembangkan materi ekstrakurikuler seni rupa tidak hanya melukis yaitu SMAN 10 Garut.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler seni rupa di SMAN 10 Garut ini siswa diberikan materi seni rupa terapan (kerajinan) yang bermanfaat tidak hanya untuk mengembangkan kreativitas tetapi menghasilkan karya seni rupa yang memiliki nilai guna atau sebagai benda pakai.
Prestasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 10 Garut ini cukup menggembirakan, diantaranya menjadi juara Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kota Garut dan nominasi juara untuk tingkat provinsi Jawa Barat.
Ekstrakurikuler seni rupa di SMAN 10 Garut ini diberi nama ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan. Materi yang diajarkan selain memanfaatkan bahan-bahan yang ada, mudah dicari juga biasanya lebih cenderung membuat karya keterampilan
(18)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
(kerajinan) yang mempunyai nilai fungsi pakai, sehingga dapat dijadikan bahan untuk pembuatan usaha keterampilan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan mencoba melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT”
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMAN 10 Garut?
2. Bagaimana bentuk karya siswa sebagai hasil pembelajaran ektrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMAN 10 Garut?
C. Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan dalam pembuatan karya skripsi ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan ket erampilan di SMAN 10 Garut.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk karya siswa sebagai hasil pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMAN 10 Garut.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat secara Teoritis
Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan penelitian, secara teoritis penulis berharap penelitian ini dapat menyumbangkan wawasan, pengetahuan, pengalaman,
(19)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan penyelenggaraan ekstakurikuler seni rupa dan keterampilan.
2. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya :
a. Bagi penulis
Meningkatan penguasaan wawasan dan tentang pentingnya kegiatan pembelajaran seni rupa khususnya dalam kegiatan ekstrakurikuler.
b. Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Sebagai dokumentasi untuk menambah informasi data mengenai kegiatan pembelajaran seni rupa diluar kegiatan pembelajaran intrakurikuler atau diluar mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (Seni Rupa).
c. Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan referensi kapada pembaca khususnya kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Rupa UPI yang berkaitan dengan mata kuliah terkait dalam pembelajaran seni rupa dan keterampilan di sekolah.
d. Pemerintah
Sebagai sebuah informasi yang bisa dijadikan acuan untuk menyempurnakan kembali kurikulum yang telah ada saat ini, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler.
e. Sekolah
Sebagai referensi penyelenggaraan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di sekolah. Bagi SMA Negeri 10 Garut hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi peningkatan kualitas kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan.
(20)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan.
g. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk mengkaji kembali dengan meningkatkan hasil penelitian dan mendorong peneliti lain untuk mengadakan studi banding dengan variasi lain yang berkaitan dengan pembelajaran ektakurikuler dengan sekolah yang berbeda.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah penyusunan dan pembahasan skripsi ini maka penulis menyusun dalam beberapa bagian (Bab). Sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, mengali literatur dan sumber informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yang dikaji dari berbagai literatur menurut sumber yang relevan.
Bab III Metode Penelitian, menjelaskan tentang Lokasi dan Subjek Penelitian, Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mengemukakan Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian tentang pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMAN 10 Garut.
Bab V Kesimpulan dan saran, mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan pada rumusan masalah yang diajukan, kemudian inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan menguraikan hasil-hasil temuan penulis tentang permasalahan yang dikaji pada penulisan skripsi ini, serta memberikan saran kepada beberapa pihak sebagai hasil dari pembuatan karya tulis ini.
(21)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
(22)
51
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan langsung, pada lokasi pembelajaran yaitu di kampus SMA Negeri 10 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Leuwigoong No. 21. Serta berada di Blok Pasirgede Desa Sindangsari Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut.
Tepatnya di sekretariat ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan yang diberi nama “Bengkel Seni Rupa” sebagai fasilitas yang diberikan sekolah, karena ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan ini termasuk kedalam ekstrakurikuler unggulan dari SMA Negeri 10 Garut.
Gambar 3.1
Kampus SMA Negeri 10 Garut
(23)
52
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Di dalam sekretariat dibuat dengan senyaman mungkin, fasilitas yang diberikan sekolah seperti alat dan bahan dan karya-karya siswa disimpan pada sudut-sudut ruangan, sedangkan tengah ruangan dibiarkan kosong untuk mempermudah proses berkarya.
Gambar 3.2
Sekretariat ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan (Sumber Dokumentasi: Moni Moritha Zelly 2014)
Gambar 3.3
Ruangan sekretariat / Bengkel Seni rupa (Sumber Dokumentasi: Moni Moritha Zelly 2014)
(24)
53
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian biasanya meneliti orang, tempat maupun benda sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti. Penelitian ini masuk kedalam penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada tempat, perilaku, dan aktivitas. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (dalam Rusmiyati. 2013, hlm 53) bahwa:
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ketempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitaif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.
Subjek penelitian memfokuskan pada kegiatan ektrakurikuler seni rupa dan keterampilan yang ada di SMAN 10 Garut baik proses pembelajaran maupun karya yang dihasilkan. Peneliti memilih narasumber yaitu Bpk. Gunawan M.Pd selaku wakasek kurikulum dan Bpk. Maman S.Pd selaku wakasek kesiswaan yang dianggap tahu tentang profil sekolah dan profil ekstrakurikuler di SMAN 10 Garut. Kemudian, Bpk. Ecep Andang M S.Pd selaku Pembina ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan yang diangap tahu mengenai profil ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan dan Eka sebagai peserta pembelajaran. Dan dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil tiga sampel dari semua materi yang diajarkan dengan pertimbangan, materi pertama sebagai materi yang diunggulkan, kedua materi yang banyak diminati siswa, ketiga materi yang tidak direncanakan pada jadwal atau dapat disebut materi yang bersifat situasional. dan dua sampel karya dari banyaknya karya yang dihasilkan siswa pada setiap pertemuan. Hal ini dikenal dengan istilah purposive sampling, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (dalam Rusmiyati. 2013, hlm 54) yang mengemukakan bahwa:
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang
(25)
54
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.
B. Desain Penelitian
Menurut Kurniawan (2014, hlm 47) bahwa “Desain penelitian dibuat agar proses penelitian lebih terstruktur dan memiliki tahapan-tahapan serta prosedur yang jelas”. Dan penelitipun berusaha membuat desain penelitian sebagai berikut:
Bagan 3.1 Desain penelitian
(Sumber Dokumentasi: Moni Moritha Zelly 2014)
Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “analisis pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMA Negeri 10 Garut”. Dan penelitipun berusaha mencari kajian pustaka mengenai apa yang akan diteliti baik poses pembelajaran dan karya yang dihasilkan dari pembelajaran. Kemudian peneliti mencoba melakukan studi pendahuluan kepada Pembina kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan guna mendpatkan informasi mengenai gambaran kasar dari kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Setelah bahan dirasa cukup untuk studi pendahuluan, kemudian peneliti berusaha membuat proposal.
Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan proposal peneliti mencoba mengajukan proposal tersebut melalui sidang proposal. Setelah proposal disetujui dan disahkan, penelitipun mencoba melakukan pengumpulan data baik melalui
•kajian pustaka : baik buku, artikel maupun hipotesis
•studi pendahuluan / gambaran kasar penelitian
•pembuatan proposal
•sidang proposal
Tahap awal
•pengumpulan data melalui: wawancara, observasi, dan dokumentasi
•pengolahan data pembelajaran
•analisis karya
Tahap proses
• mengolah data untuk membuat laporan skripsi
•fikssasi isi skripsi
(26)
55
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, peneliti mengolah data dengan memisahkan antara proses pembelajaran dengan karya yang dihasilkan siswa. Dari proses pembelajaran peneliti berusaha mengurutkan dengan terperinci proses pembelajaran dan berusaha menganalisis karya siswa sebagai hasil pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Kemudian setelah memilah dan memilih data peneliti berusaha membuat laporan bersadarkan rumusan masalah yaitu proses pelaksanaan pembelajaran dengan karya siswa sebagai hasil dari pembelajaran. Bila seluruh data telah diolah dan dibuat laporan berupa skripsi peneliti mencoba menganalisis kembali hasil laporan yang dibuat dan bila telah dirasa cukup peneliti menfiksasikan seluruh laporan sebagai laporan penelitian yang sudah matang. C. Metode Penelitian
Metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar dicapai dengan lebih mudah sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif analisis. Seperti yang dikemukakan Kurniawan (2014 hlm 50)
Metode kualitatif disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, karena data yang terkumpul dan analisisnya bersifat kualitatif dan merupakan data yang bisa dideskripsikan sesuai keadaan sesungguhnya atau fakta dilapangan.
Kemudian pengertian tersebut, dipertegas oleh Ratna (dalam Rusmiyati 2013 hlm 55) bahwa:
Metode deskriptif analitik adalah metode deskriptif analitik adalah metode dengan cara menguraikan sekaligus menganalisis. Dengan menggunakan kedua cara secara bersama-sama maka diharapkan objek dapat diberikan makna secara maksimal
Metode deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif pada penelitian ini, yaitu mendeskripsikan data-data di lapangan mengenai apa yang akan diteliti mengenai proses pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan dan karya siswa sebagai hasil dari pembelajaran.
(27)
56
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian skripsi ini, yaitu:
1. Analisis
Menurut kamus besar bahasa indinesia (KBBI) Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
2. Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar kegiatan tenaga pendidik, peserta didik, serta sumber dan metode yang digunakan dalam kegiatan belajar, tetapi media dan lingkungan belajarpun mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi, antara sumber belajar dengan menggunakan media belajar kepada objek belajar. Seperti seorang guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakaan media model peraga pada peserta didik.
3. Ekstrakurikuler
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
4. Seni rupa dan keterampilan
Seni rupa adalah salah satu cabang seni visual yang dapat dinikmati dengan menggunakan indera penglihatan (dilihat) sekaligus dapat menggunakan indera peraba (diraba). Dan Kerajinan adalah keterampilan tangan membuat suatu karya yang dihasilkan seseorang guna memenuhi kebutuhan praktis. Secara teori seni
(28)
57
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
kerajinan adalah seni terapan, namun seni kerajinan lebih menitik beratkan karya yang di hasilkan manual yang dibuat menggunakan keterampilan tangan atau sering di sebut dengan istilah Handycraft.
5. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Garut
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah lembaga pendidikan formal di Indonesia yang merupakan jenjang pendidikan menengah akhir yang sebelumnya telah menamatkan Sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat. SMAN 10 Garut adalah SMA Negeri di bawah naungan dinas pendidikan kota Garut yang terletak di Jalan Raya Leuwigoong No. 21.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah sarana/bahan untuk mengumpulkan data untuk bahan pengolahan data. Sedangkan instrumen penelitian adalah sarana untuk mengumpulkan data atau alat membantu peneliti ketika observasi di lapangan. Hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (dalam Rusmiyati 2013, hlm 58) bahwa “instrumen penelitian yaitu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah”
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti mengumpulan data dengan mengobservasi, wawancara dan mendokumentasikan. Seperti yang dikemukakan oleh Creswell (dalam Rusmiyati 2013, hlm 58) bahwa:
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumenkunci (researcher as key instrument); para peneliti kualitatif mengumpulkan data melalui dokumentasi, observasi perilaku, atau wawancara dengan para partisipan. Mereka bisa saja menggunakan protokol, sejenis instrumen untuk mengumpulkan data tetapi diri merekalah yang sebenarnya menjadi satu-satunya instrumen dalam mengumpulakan informasi.
Instrumen penelitian yang peneliti buat berpedoman pada pedoman observasi dan pedoman wawancara yang peneliti buat seperti yang terlampir (lampiran 1-7). Pada pedoman wawancara dan pedoman observasi peneliti merujuk dari rumusan
(29)
58
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
masalah yaitu proses pembelajaran dalam kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan dan karya siswa sebagai hasil pembelajaran.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Pengertian singakat observasi yaitu pengamatan atau peninjauan secara cermat. Kemudian diterangakan dengan lebih jelas lagi oleh Sugiyono (dalam Rusmiyati 2013 hlm. 61) bahwa:
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik bila disbandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-objek lain.
Dalam mengobservasi, peneliti melakukan observasi secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengamati kegiatan pembelajaran dalam ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Peneliti mengamati kemudian mencatat hasil pengamatan dalam proses pembelajaran. Peneliti melakukan observasi menggunakan teknik observasi secara terstruktur agar mempermudah proses pengamatan diantaranya mengamati kondisi serta situasi lokasi penelitian, mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran baik dari persiapan sampai mengevaluasi pembelajaran. Peneliti hanya berlaku sebagai pengamat tanpa ikut terlibat dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran lebih natural tanpa ada pelaku pembelajaran lain selain Pembina/pelatih dan siswa/anggota ekstrakurikuler. Peneliti membuat pedoman observasi yang terlampir pada (Lampiran 1)
(30)
59
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Wawancara adalah proses Tanya jawab antara peneliti atau pemberi pertanyaan dengan seorang narasumber. Proses wawancara digunakan untuk menjadi bahan kajian atau bahan untuk bahan awal sebelum melakukan observasi langsung. Selain itu menurut Cresweel (dalam Rusmiyati. 2013, hlm 62)
Dalam wawancara kualitatif, peneliti melakukan face to face interview (wawancara berhadap-hadapan) partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dlam focus group interview (wawancara dalam kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan perkelompok. Wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstuktur (unstructured) dan bersifat terbuka (openended) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan.
Diperkuat oleh tujuan melakukan wawancara seperti yang dijelaskan oleh Sutopo, (dalam Wulansari. 2011, hlm 56) bahwa:
Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, obervasi, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan proses wawancara sebagai pendahuluan, untuk mendapatkan data mengenai permasalahan yang ingin diteliti. Karena hasil wawancara sangat berpengaruh pada hasil penelitian maka peneliti mewawancarai narasumber yang berkaitan langsung dengan objek yang ingin diteliti. Pedoman wawancara dapat dilihat pada (Lampiran 2). Peneliti mewawancarai pihak sekolah yang diwakilkan oleh wakasek kurikulum yaitu Bapak Gunawan M.Pd untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 10 Garut.
Gambar 3.4
Wawancara dengan wakasek kurikulum (Sumber Dokumentasi: Moni Moritha Zelly 2014)
(31)
60
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Selain itu wawancara lebih difokuskan pada salah satu Pembina ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan yaitu Bapak Ecep Andang M. S.Pd karena menurut Pembina ke-1 yaitu ibu Yunyun Yuniar S.Pd, beliau dianggap lebih mengerti dan mengetahui informasi mengenai latar belakang pembentukan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan serta proses pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan sebagai objek utama dalam penelitian.
Kemudian peneliti memperkuat penelitian dengan mewawancarai beberapa siswa sebagai perwakilan dari anggota ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Pada proses wawancara kepada siswa sebagai anggota kagiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Dibimbing pula oleh kedua Pembina yaitu Bpk. Ecep Andang M S.Pd dan Ibu Yunyun Yuniar S.Pd. hasil wawancara dapat dilihat pada (Lampiran 7-9) dan semua proses wawancara dilaksanakan pada tanggal 3 September 2014.
Gambar 3.6
Wawancara dengan siswa/anggota (Sumber Dokumentasi: Moni Moritha Zelly 2014)
Gambar 3.5
Wawancara dengan salah satu pembina (Sumber Dokumentasi: Moni Moritha Zelly 2014)
(32)
61
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
c. Studi dokumentasi.
Dokumentasi adalah penyimpanan informasi dan sebagai pengumpulan bukti agar dapat lebih dipercaya. Dua jenis dokumen kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Cresweel (dalam Rusmiyati 2013, hlm 63) bahwa:
Dokumen kualitatif berupa dokumen publik (seperti Koran, makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (seperti buku harian, diary surat. E-mail). Data ini bisa berupa materi audio dan visual seperti foto, objek-objek seni, videotape, atau segala jenis suara/ bunyi.
Dokumentasi dilakukan untuk memastikan dan memperkuat data yang telah dimiliki oleh peneliti. Adapun dokumen–dokumen penting yang peneliti kumpulkan berupa lokasi penelitian, sejarah / latar belakang dibentuknya ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan, proses pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler tersebut dari persiapan sampai dengan evaluasi pembelajaran, dan karya yang dihasilkan siswa sebagai hasil dari pembelajaran. Adapun pedoman dokumentasi yang peneliti buat seperti yang terlampir (Lampiran 5)
2. Teknik Analisis Data
Adapun tahapan analisis data meliputi: a. Analisis pra Penelitian/ persiapan
Peneliti melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber dan apa yang di rasakan oleh peneliti selama bersekolah di SMA Negeri 10 Garut seperti beberapa sumber yang menyebutkan bahwa ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan SMA Negeri 10 Garut mempunyai banyak sekali meraih prestasi selama tiga tahun belakangan. Sehingga peneliti memfokuskan penelitian pada proses pembelajaran dan karya yang dihasilkan dari proses pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Peneliti menyusun instrumen penelitian sebelum melakukan penelitian langsung dilapangan yaitu menyusun pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi
(33)
62
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
b. Analisis selama dilapangan
Setelah menyusun instrumen, peneliti mencoba mengumpulkan data dengan wawancara sumber-sumber terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan. Kemudian peneliti mencoba mengkonfirmasi hasil wawancara tersebut dengan melihat atau mengobservasi langsung pada kegiatan tersebut. c. Analisis hasil pembelajaran ekstrakurikuler
Peneliti menganalisis karya siswa sebagai hasil pembelajaran, dengan mempertimbangkan ketercapaian karya siswa berdasarkan unsur, prinsip, dan hukum seni rupa yang dibuat dalam sebuah instrumen analisis karya yang terlampir pada (Lampiran 6)
d. Tahap pelaporan
Setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diapat selama penelitian, peneliti mengolah data tersebut sehingga menjadi sebuah laporan dalam bentuk tulisan, yang di dalamnya mencakup proses pembelajaran dan hasil karya dalam pembelajaran.
(34)
116
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang peneliti lakukan pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMA Negeri 10 Garut, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler ini telah dikatakan cukup baik karena telah memenuhi semua komponen pembelajaran seperti tujuan pembelajaran yang telah memenuhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Materi yang dipelajari yang memang berhubungan dengan seni rupa dan keterampilan serta materi yang dipelajari dapat memanfaatkan bahan yang ada disekitar khususnya lingkungan sekolah selain itu materi yang diajarkan pun menarik karena ada materi yang dilakukan dengan mengikuti perkembangan (trend). Strategi pembelajarannya dominan mengunakan strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) strategi yang dipilih ini dirasa sangat efektif dalam proses pembelajaran karena dapat menuntut kerjasama antar siswa dan memudahkan pelatih dalam memberikan arahan. Metode pembelajarannya pun sering sekali menggunkan metode ceramah agar memudahkan pelatih memberikan penjelasan, metode tanya jawab yang dapat langsung dimengerti oleh siswa dan metode mencontoh dimana siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena adanya bimbingan. Selain itu Media yang dipilih dapat dikatakan efektif dimana siswa dapat melihat contoh bentuk nyata dari karya yang akan dibuat oleh siswa, selain memudahkan siswa mengerti apa yang dipelajari metode ini juga dapat menarik siswa untuk membuat karya seperti yang ditunjukan.
(35)
117
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Hasil pebelajaran (Karya siswa)
Dari karya yang dihasilkan oleh siswa dapat dilihat bahwa karya-karya yang dibuat umumnya karya yang mempunyai nilai fungsi pakai seperti kertas, dan gantungan. Pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan dapat dikatakan berhasil karena terlihat dari pencapaian struktur seni rupa seperti unsur, prinsip dan hukum seni rupa, serta hal ini bukan hanya disadari oleh peneliti tetapi dapat dibuktikan dengan banyaknya prestasi baik ditingkat Kota maupun tingkat Provinsi.
B. Saran
1. Pembina dan Pelatih
Diharapkan kegiatan pembelajaran pelatih maupun Pembina dapat mengembangkan lagi dengan menambah materi-materi baru, sehingga keterampilan yang dimiliki siswa bertambah bahkan dapat berbeda disetiap angkatannya. Hal ini dilakukan agar siswa kelas satu dua dan tiga dapat mengikuti terus pembelajaran karena materi-materi yang belum mereka pelajari ditahun sebelumnya.
2. Peserta
Diharapkan kegiatan ekstrakurikuler ini dapat bermanfaat bagi siswa selain menambahkan pengetahuan kegiatan ini juga dapat dijadikan modal keterampilan siswa, selain itu diharapkan siswa dapat berbagi ilmu kepada siswa lain dan orang-orang disekitarnya seperti pemanfaatan limbah sehingga lingkungan dapat lebih terjaga.
3. Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan
Disarankan karya-karya yang dibuat dapat sering dipamerkan baik disekolah maupun diluar sekolah, selain menarik minat siswa lain, bila dipamerkan diluar sekolah dapat dijadikan daya tarik sekolah dan karya-karyanya pun tidak menuntut kemungkinan dapat menjadi peluang usaha.
(36)
118
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4. Lembaga Pemerintah
Dapat menyediakan sarana dan prasarana bagi sekolah untuk dapat mengembangkan minat dan bakat siswa, terutama dibidang seni rupa dan keterampilan seperti yang ada di SMA Negeri 10 Garut, dimana kegiatan ekstrakurikuler ini sangat bermanfaat bagi siswa karena mendapatkan ilmu sebagai bekal keterampilan dan bagi lingkungan sekitar karena tidak sedikit yang memanfaatkan limbah.
(37)
119
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Damajanti, Irma. (2006). Psikologi seni. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
E, Muharam dan Sundaryati Warti. (1991). Pendidikan kesenian II Seni rupa. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan
Kartika, Darsono, Sony. (2004). Seni Rupa Modern. Surakarta: Rekayasa Sains. Bandung
Rohidi, R, Tjetjep. (2011). Metode penelitian seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Sudiman, S, Arief. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat seni. Bandung: Institut Teknologi Bandung Supriadie, Didi, dan Darmawan, Deni. (2012). Komunikasi pembelajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: PT Rineka cipta.
Suyitno, Imam. (2011). Memahami tindakan pembelajaran. Bandung:PT. Refika Aditama.
Syaifurahman dan Ujiati Tri (2003). Menejemen dalam pembelajaran. Jakarta:PT. Indeks.
Tarjo, Enday. (2004). Strategi belajar mengajar seni rupa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
(38)
120
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Skripsi
Busron, Muhamad. (2011). Pembelajaran drum band pada kegiatan ekstraurikuler di sekolah menengah pertama negeri 1 Pedes kabupaten Karawang. Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Kurniawan, Arief. (2014). Pelatihan gamelan degung kreasi di Sanggar Seni Rengganis kabupaten Ciamis. Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rusmiyati Yati. (2013). Pembelajaran batik di kota tasikmalaya (study deskriptif analitik pembelajaran batik pada sentra batik di kecamatan cipedes). Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Tarigan, Hariol (2012). Studi deskriptif kinerja guru seni rupa sekolah menengah pertama negeri lulusan pendidikan seni rupa UPI di kota Bandung. Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wulansari, Astuti. (2011). Analisis pembelajaran menggambar imajinatif pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) kelas III SD Bukit Dago Tasikmalaya tahun 2010 Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Internet
Bagus (2014) Macan-Macam Strategi Pembelajaran dan Metodenya [Online]. Tersedia di : http://bagoes1st.blogspot.com/2014/03/macam-macamstrategi-pembelajaran-dan.html [Diakses 15 September 2014]
Julio, Irfan (2012) Teori Warna Brewster [Online]. Tersedia di:
http://irfanjulio.blogspot.com/2012/07/teori-warna-brewster.html [Diakses 21 Juli 2014]
Keunggulan ekstrakurikuler. [Online]. Tersedia di: http://sumut.kemenag.go.id/ [Diakses 17 Juli 2014].
[Online]. Tersedia di: http://TeksturRumahMungil-info
BisnisProperti_FotoGambarWallpaper.html. [Diakses 21 Juli 2014] [Online]. Tersedia di:
(39)
121
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pengertian ekstrakurikuler. [Online]. Tersedia di:
http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-ekstrakurikuler.html [Diakses 21 Maret 2014].
Sumber lainnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Media elektronik / aplikasi telepon seluler Kamus Dictionary. Media elektronik / aplikasi telepon seluler
Program Kerja Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan (2014) Program Kerja Unit Produksi dan Jasa (2006)
(1)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang peneliti lakukan pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan di SMA Negeri 10 Garut, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler ini telah dikatakan cukup baik karena telah memenuhi semua komponen pembelajaran seperti tujuan pembelajaran yang telah memenuhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Materi yang dipelajari yang memang berhubungan dengan seni rupa dan keterampilan serta materi yang dipelajari dapat memanfaatkan bahan yang ada disekitar khususnya lingkungan sekolah selain itu materi yang diajarkan pun menarik karena ada materi yang dilakukan dengan mengikuti perkembangan (trend). Strategi pembelajarannya dominan mengunakan strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) strategi yang dipilih ini dirasa sangat efektif dalam proses pembelajaran karena dapat menuntut kerjasama antar siswa dan memudahkan pelatih dalam memberikan arahan. Metode pembelajarannya pun sering sekali menggunkan metode ceramah agar memudahkan pelatih memberikan penjelasan, metode tanya jawab yang dapat langsung dimengerti oleh siswa dan metode mencontoh dimana siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena adanya bimbingan. Selain itu Media yang dipilih dapat dikatakan efektif dimana siswa dapat melihat contoh bentuk nyata dari karya yang akan dibuat oleh siswa, selain memudahkan siswa mengerti apa yang dipelajari metode ini juga dapat menarik siswa untuk membuat karya seperti yang ditunjukan.
(2)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dari karya yang dihasilkan oleh siswa dapat dilihat bahwa karya-karya yang dibuat umumnya karya yang mempunyai nilai fungsi pakai seperti kertas, dan gantungan. Pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler seni rupa dan keterampilan dapat dikatakan berhasil karena terlihat dari pencapaian struktur seni rupa seperti unsur, prinsip dan hukum seni rupa, serta hal ini bukan hanya disadari oleh peneliti tetapi dapat dibuktikan dengan banyaknya prestasi baik ditingkat Kota maupun tingkat Provinsi.
B. Saran
1. Pembina dan Pelatih
Diharapkan kegiatan pembelajaran pelatih maupun Pembina dapat mengembangkan lagi dengan menambah materi-materi baru, sehingga keterampilan yang dimiliki siswa bertambah bahkan dapat berbeda disetiap angkatannya. Hal ini dilakukan agar siswa kelas satu dua dan tiga dapat mengikuti terus pembelajaran karena materi-materi yang belum mereka pelajari ditahun sebelumnya.
2. Peserta
Diharapkan kegiatan ekstrakurikuler ini dapat bermanfaat bagi siswa selain menambahkan pengetahuan kegiatan ini juga dapat dijadikan modal keterampilan siswa, selain itu diharapkan siswa dapat berbagi ilmu kepada siswa lain dan orang-orang disekitarnya seperti pemanfaatan limbah sehingga lingkungan dapat lebih terjaga.
3. Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan
Disarankan karya-karya yang dibuat dapat sering dipamerkan baik disekolah maupun diluar sekolah, selain menarik minat siswa lain, bila dipamerkan diluar sekolah dapat dijadikan daya tarik sekolah dan karya-karyanya pun tidak menuntut kemungkinan dapat menjadi peluang usaha.
(3)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 4. Lembaga Pemerintah
Dapat menyediakan sarana dan prasarana bagi sekolah untuk dapat mengembangkan minat dan bakat siswa, terutama dibidang seni rupa dan keterampilan seperti yang ada di SMA Negeri 10 Garut, dimana kegiatan ekstrakurikuler ini sangat bermanfaat bagi siswa karena mendapatkan ilmu sebagai bekal keterampilan dan bagi lingkungan sekitar karena tidak sedikit yang memanfaatkan limbah.
(4)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Buku
Damajanti, Irma. (2006). Psikologi seni. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
E, Muharam dan Sundaryati Warti. (1991). Pendidikan kesenian II Seni rupa. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan
Kartika, Darsono, Sony. (2004). Seni Rupa Modern. Surakarta: Rekayasa Sains. Bandung
Rohidi, R, Tjetjep. (2011). Metode penelitian seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Sudiman, S, Arief. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat seni. Bandung: Institut Teknologi Bandung Supriadie, Didi, dan Darmawan, Deni. (2012). Komunikasi pembelajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: PT Rineka cipta.
Suyitno, Imam. (2011). Memahami tindakan pembelajaran. Bandung:PT. Refika Aditama.
Syaifurahman dan Ujiati Tri (2003). Menejemen dalam pembelajaran. Jakarta:PT. Indeks.
Tarjo, Enday. (2004). Strategi belajar mengajar seni rupa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
(5)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Skripsi
Busron, Muhamad. (2011). Pembelajaran drum band pada kegiatan ekstraurikuler di sekolah menengah pertama negeri 1 Pedes kabupaten Karawang. Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Kurniawan, Arief. (2014). Pelatihan gamelan degung kreasi di Sanggar Seni Rengganis kabupaten Ciamis. Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rusmiyati Yati. (2013). Pembelajaran batik di kota tasikmalaya (study deskriptif analitik pembelajaran batik pada sentra batik di kecamatan cipedes). Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Tarigan, Hariol (2012). Studi deskriptif kinerja guru seni rupa sekolah menengah pertama negeri lulusan pendidikan seni rupa UPI di kota Bandung. Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wulansari, Astuti. (2011). Analisis pembelajaran menggambar imajinatif pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) kelas III SD Bukit Dago Tasikmalaya tahun 2010 Skripsi S-1 pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Internet
Bagus (2014) Macan-Macam Strategi Pembelajaran dan Metodenya [Online]. Tersedia di : http://bagoes1st.blogspot.com/2014/03/macam-macamstrategi-pembelajaran-dan.html [Diakses 15 September 2014]
Julio, Irfan (2012) Teori Warna Brewster [Online]. Tersedia di:
http://irfanjulio.blogspot.com/2012/07/teori-warna-brewster.html [Diakses 21 Juli 2014]
Keunggulan ekstrakurikuler. [Online]. Tersedia di: http://sumut.kemenag.go.id/ [Diakses 17 Juli 2014].
[Online]. Tersedia di: http://TeksturRumahMungil-info
BisnisProperti_FotoGambarWallpaper.html. [Diakses 21 Juli 2014] [Online]. Tersedia di:
(6)
MONI MORITHA ZELLY, 2014
ANALISIS PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI SMA NEGERI 10 GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Sumber lainnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Media elektronik / aplikasi telepon seluler Kamus Dictionary. Media elektronik / aplikasi telepon seluler
Program Kerja Ekstrakurikuler Seni Rupa dan Keterampilan (2014) Program Kerja Unit Produksi dan Jasa (2006)