KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK TULIS DI SMK NEGERI 14 BANDUNG.

(1)

KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK TULIS DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

ANTIN PRATAMA YULIANI 1006264

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK TULIS DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

Oleh

ANTIN PRATAMA YULIANI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Antin Pratama Yuliani2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

ANTIN PRATAMA YULIANI

KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK TULIS DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198402 2 001

PEMBIMBING II

Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd NIP. 19610115 198603 2 002

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

v

Antin Pratama Yuliani, 2014

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Desain Motif Batik Tulis ... 7

B. Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis ... 8

C. Ragam Motif Batik tulis ... 30

D. Kerangka Pemikiran ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Metode Penelitian ... 37

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

C. Definisi Operasional ... 38

D. Instrumen ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Teknik Pengolahan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Macam-macam jenis pensil hitam ... 9

2.2 Motif Geometris ... 21

2.3 Motif Non-Geometris ... 22

2.4 Motif Pelengkap ... 25

3.1 Populasi peserta didik kelas XI Tekstil ... 37

3.2 KKM Praktek Kompetensi Pembuatan Desain Batik Tulis ... 40

4.1 Capaian Pada Kemampuan Tahap Persiapan Pembuatan Desain Motif Batik Tulis ... 43

4.2 Capaian Kemampuan Pada Tahap Pelaksanaan Pembuatan Desain Motif Batik Tulis ... 46


(6)

vii

Antin Pratama Yuliani, 2014

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar Halaman

2.1 Alat dan Bahan Menggambar Desain Motif Batik Tulis ... 11

2.2 Unsur Titik ... 12

2.3 Raut Garis ... 13

2.4 Unsur Titik dan Garis Membentuk Motif isen ... 13

2.5 Raut Bidang Geometris ... 14

2.6 Raut Bidang Non-Geometris ... 14

2.7 Desain Motif Bunga ... 14

2.8 Penggunaan Warna Primer ... 15

2.9 Penggunaan Warna Sekunder ... 16

2.10 Penggunaan Warna Tersier ... 16

2.11 Lingkaran Warna ... 17

2.12 Penggunaan Warna Panas ... 17

2.13 Penggunaan Warna Dingin ... 18

2.14 Penggunaan Warna Netral ... 18

2.15 Motif Utama ... 24

2.16 Motif Pelengkap ... 26

2.17 Motif Isen ... 27

2.18 Desain Motif Batik Tulis yang Belum Diwarnai ... 28

2.19 Desain Motif Batik Tulis yang Sudah Diwarnai ... 28

2.20 Motif Kawung ... 31

2.21 Motif Sidomukti ... 31

2.22 Motif Batik Parang ... 32

2.23 Motif Batik Mega Mendung ... 33

2.24 Motif Batik Kreasi ... 34

2.25 Motif Batik Urban ... 34

4.1 Capaian Pada Tahap Persiapan Pembuatan Desain Motif Batik Tulis ... 43


(7)

4.3 Capaian Pada Tahap Pelaksanaan Pembuatan Desain Motif Batik Tulis ... 46

4.4 Rata-rata Skor Capaian Indikator Pada Tahap Penyelesaian ... 48

4.5 Capaian Pada Tahap Penyelesaia Pembuatan Desain Motif Batik Tulis ... 50


(8)

ix

Antin Pratama Yuliani, 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Kisi-kisi Instrumen ... 59

Instrumen Penelitian ... 60

Hasil Pengolahan Data ... 65

Surat-surat ... 68


(9)

KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK TULIS DI SMK NEGERI 14 BANDUNG

Antin Pratama 1006264

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis pada kompetensi pembuatan desain motif batik tulis. Peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan instrumen penelitian menggunakan tes unjuk kerja skala lima. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total sebanyak 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik SMK Negeri 14 Bandung telah memiliki kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis pada tahap persiapan. Pada tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis menunjukan sebagian besar peserta didik telah memiliki kemampuan menerapkan unsur desain dan menggambar motif isen, kurang dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menerapkan prinsip desain, lebih dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif utama, dan setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif pelengkap. Pada tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis menunjukan seluruhnya peserta didik telah memiliki kemampuan mewarnai motif isen dengan pensil warna, ketika proses pewarnaan setengahnya dari peserta didik telah memiliki kemampuan mengkombinasikan warna dengan menarik di dalam mewarnai desain motif dengan warna primer dan sekunder, sehingga menghasilkan desain motif batik tulis dengan pewarnaan yang rata dan rapih. Saran yang diajukan khusus kepada peserta didik untuk dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan pembuatan desain motif batik tulis dengan cara banyak menambah ilmu dan menggali pengetahuan dari berbagai sumber mengenai desain motif batik tulis.


(10)

ii Antin Pratama Yuliani, 2014

ABILITY LEARNERS IN MAKING BATIK MOTIF DESIGN IN SMK NEGERI 14 BANDUNG

Antin Pratama 1006264

ABSTRACT

This research is motivated by the importance of the ability of learners in making batik motif design on the competence of making batik motif design. Learners are required to have the ability to design making batik motif from preparation, execution, and completion. This study aimed to obtain the capabilities of the learners in the design manufacture batik motif ranging from preparation, execution, and completion. The research method used is descriptive method, the research instrument using five-point scale of performance tests. The sampling technique used in this study a total of 38 samples. The results showed that most students of SMK Negeri 14 Bandung has the ability in making batik motif design on the preparation phase. At the implementation stage of making batik motif design show most of the students have the ability to apply the elements of design and drawing motif isen, less than half of the students have the ability to apply design principles, more than half of the students have had the ability to draw the main motive, and half learners have the ability to draw complementary motif. At the stage of completion of making batik motif design show entirely learners have had the capability of isen motif coloring with colored pencils when coloring process half of the students have had the ability to combine colors with attractive coloring in the design motif with primary and secondary colors, resulting in a design motif batik with flat coloring and neat. Specifically proposed suggestions for learners to be able to train and improve the ability of making batik motif design with many ways to increase the knowledge and gain knowledge from various sources regarding the design of batik motif.


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu jenjang pendidikan formal yang mempunyai tujuan “meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”. Secara khusus, tujuan

pendidikan di SMK adalah memberikan bekal kompetensi kepada peserta didik untuk bekerja dalam bidang yang spesifik. Sekolah Menengah Kejuruan juga berfungsi untuk mendidik peserta didik menjadi mandiri, produktif, mampu berkompetisi, memiliki sikap professional, dan sikap wirausaha dalam keahlian yang dipelajarinya, hal tersebut merujuk pada UU RI No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3.

SMK terdiri dari berbagai bidang studi yang dibinanya, salah satunya SMK dengan Bidang Studi Keahlian Seni Rupa, Kriya, dan Teknologi. Bidang keahlian kriya yang dikembangkan khususnya di SMKN 14 Bandung meliputi Kriya Tekstil, Kriya Keramik, Kriya Kayu, Kriya Logam, dan Kriya Kulit.

Tujuan Program keahlian Kriya Tekstil secara umum yaitu mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa

“pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik, terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Demikian pula pada

Program Keahlian Kriya Tekstil, mempunyai tujuan membekali peserta didiknya dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten. Salah satu standar kompetensi pada bidang produktif yang harus dikuasai oleh peserta didik Program Studi Desain dan Produk Kriya Tekstil adalah Pembuatan Batik Tulis.


(12)

2

Antin Pratama Yuliani, 2014

Kemampuan peserta didik dalam pembuatan batik tulis yang dilakukan di SMK Negeri 14 Bandung merupakan suatu penilaian kompetensi yang telah dipelajari oleh peserta didik sebelumnya. Pada kompetensi pembuatan batik tulis para peserta didik dituntut memiliki kemampuan dalam membuat desain motif, proses pencantingan, tekhnik pewarnaan, dan proses pelorodan lilin/malam. Kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis dapat dilihat dari kemampuan pada tahap persiapan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Kemampuan pada tahap pelaksanaan yaitu proses menggambar motif batik tulis meliputi menerapkan unsur desain, menerapkan prinsip desain, menggambar motif utama, menggambar motif pelengkap, dan menggambar motif isen. Kemampuan pada tahap penyelesaian yaitu mewarnai desain motif batik tulis meliputi mewarnai motif isen dengan pensil warna, mengkombinasikan warna dengan menarik, mewarnai desain motif dengan warna primer dan sekunder, mewarnai desain motif dengan rata, dan mewarnai desain motif dengan rapih.

Kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis merupakan langkah awal dalam proses pembuatan batik tulis, kemudian desain motif tersebut diaplikasikan pada kain atau media yang akan dibatik, selanjutnya dilakukan proses membatik. Motif yang dihasilkan menjadi salah satu referensi kualitas dari batik tulis tersebut. Oleh karena itu peserta didik dituntut memiliki kemampuan dalam pembuatan menggambar motif untuk batik tulis.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara yang dilakukan oleh peneliti pada saat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa diduga sebagian peserta didik kurang memiliki kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis. Data lain diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi, bahwa masih rendahnya kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis dan mengolah objek dari tema yang dipilih menjadi motif hasil ciptaannya.

Beberapa penelitian mengenai desain motif batik telah dilakukan sebelumnya oleh Syafrida Eliani (2013, hlm. i) menunjukkan bahwa sebagian


(13)

3

besar hasil belajar menggambar ornamen memberikan dampak pada kemampuan pembuatan desain batik kontemporer. Hasil penelitian Soneta Napitupulu (2013, hlm. i) menunjukkan bahwa berdasarkan hasil belajar kompetensi menggambar ornamen lebih dari setengahnya responden dapat memahami penerapan menggambar ornamen pada pembuatan desain motif batik tulis. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar menggambar ornamen memberikan dampak pada kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain batik. Hal ini berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis.

Uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan, memotivasi penulis untuk mengadakan penelitian lebih dalam mengenai Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Batik Tulis Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi, khususnya pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Kriya Tekstil tahun ajaran 2013-2014. Disamping itu, masalah ini berkaitan erat dengan bidang keahlian craftmanship yang peneliti pelajari di departemen PKK FPTK UPI.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah dalam penelitian ini merujuk dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, yaitu:

1. Rendahnya kemampuan peserta didik pada pembuatan desain motif batik tulis. 2. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam mengolah objek dari tema yang dipilih menjadi motif batik tulis yang sama dengan benda yang akan dibuatnya.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah menunjukkan pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis di


(14)

4

Antin Pratama Yuliani, 2014

Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan selanjutnya penulis batasi masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Kemampuan peserta didik dalam tahap persiapan pembuatan desain motif batik tulis yaitu persiapan alat dan bahan.

2. Kemampuan peserta didik dalam tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis yaitu proses menggambar motif batik tulis meliputi menerapkan unsur desain, menerapkan prinsip desain, menggambar motif utama, menggambar motif pelengkap, dan menggambar motif isen.

3. Kemampuan peserta didik dalam tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis yaitu mewarnai desain motif batik tulis meliputi mewarnai motif isen dengan pensil warna, mengkombinasikan warna dengan menarik, mewarnai desain motif dengan warna primer dan sekunder, mewarnai desain motif dengan rata, dan mewarnai desain motif dengan rapih.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dimaksudkan untuk merumuskan apa yang ingin diketahui dalam penelitian, secara spesifik apa yang akan dicapai penulis dalam penelitian, dituangkan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis di SMK Negeri 14 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Untuk memperoleh gambaran data tentang Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis di SMK Negeri 14 Bandung ditinjau dari:

a. Kemampuan peserta didik dalam tahap persiapan pembuatan desain motif batik tulis yaitu persiapan alat dan bahan.


(15)

5

b. Kemampuan peserta didik dalam tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis yaitu proses menggambar motif batik tulis meliputi menerapkan unsur desain, menerapkan prinsip desain, menggambar motif utama, menggambar motif pelengkap, dan menggambar motif isen.

c. Kemampuan peserta didik dalam tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis yaitu mewarnai desain motif batik tulis meliputi mewarnai motif isen dengan pensil warna, mengkombinasikan warna dengan menarik, mewarnai desain motif dengan warna primer dan sekunder, mewarnai desain motif dengan rata, dan mewarnai desain motif dengan rapih.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan sumber informasi dalam upaya meningkatkan pembelajaran pembuatan desain motif batik tulis.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta memperoleh pengalaman dalam menulis karya ilmiah dan melakukan penelitian yang dapat memperkaya bidang keilmuan PKK.

b. Bagi guru Program Keahlian Kriya Tekstil SMKN 14 Bandung

Dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan informasi, khususnya mengenai gambaran Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis.


(16)

6

Antin Pratama Yuliani, 2014

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini disusun ke dalam 5 bab yang di dalamnya berisi mengenai.

Bab I : Pendahuluan

Berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II : Kajian Teori

Berisi telaah teori yang mengandung permasalahan yang diteliti dan kerangka pemikiran penelitian.

BabIII : Metode Penelitian

Berisi bahasan lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, tekhnik pengumpulan dan pengolahan data penelitian, serta analisis data.

BabIV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Kesimpulan dan Saran


(17)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang telah terjadi pada masa sekarang serta berpusat pada masalah yang aktual. Metode deskriptif tersebut, penulis gunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data mengenai Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis.

B. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini di SMKN 14 Bandung yang berlokasi di jalan Cijawura Hilir Bandung.

2. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011, hlm. 72) adalah : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI tekstil 1 dan tekstil 2 sebanyak 38 orang Program Keahliah Kriya Tekstil SMKN 14 Bandung.

Tabel 3.1

Populasi Peserta Didik Kelas XI Tekstil

Kelas Populasi

XI Tekstil 1 18

XI Tekstil 2 20


(18)

38

Antin Pratama Yuliani, 2014

3. Sampel

Sampel diambil berdasarkan populasi yang ada, maka penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total, yaitu peserta didik kelas XI Program Keahlian Kriya Tekstik SMK Negeri 14 Bandung sebanyak 38 orang. Sampel total yaitu sampel yang jumlahnya sama dengan jumlah populasi sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad (2004, hlm. 100) yaitu: “sampel yang berjumlah sebesar populasi disebut juga sampel total”.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan dalam penelitian untuk menghindari kesalah pahaman penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam judul penelitian. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam rumusan judul penilitian yang dimaksud yaitu:

1. Kemampuan

Kemampuan menurut Sudarwan Danim (1994, hlm. 12), adalah “kapasitas

seorang individu untuk beragam tugas dalam suatu pekerjaan”. 2. Pembuatan

Pembuatan menurut W.J.S Poerwadarminta (1997, hlm. 636) adalah “cara atau proses yang menghasilkan sesuatu benda”.

3. Desain Motif Batik Tulis

Desain menurut Hery Suhersono (2005, hlm. 10) adalah “penataan atau

penyusunan berbagai garis, bentuk, warna dan figure yang diciptakan agar mengandung nilai-nilai keindahan”.

4. Motif Batik Tulis

Motif batik tulis menurut Sewan Susanto (1973, hlm. 212) adalah “kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan”.

Pengertian Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada beberapa pengertian yang dijelaskan di atas, adalah kapasitas peserta didik dalam menyusun


(19)

39

garis, bentuk, warna, dan figur yang diciptakan agar mengandung nilai-nilai keindahan menjadi sebuah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan.

D. Instrumen

Instrumen menurut Sugiyono (2011, hlm. 148) adalah “alat ukur yang

digunakan dalam penelitian”. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa rubrik KUK dengan skala lima. Skala lima merupakan rentang atau interval nilai untuk mengukur kemampuan seseorang yang diperoleh berupa angka 5-1 dari skor terkecil ke skor terbesar sebagai berikut:

 5 apabila peserta didik memenuhi 5 indikator  4 apabila peserta didik memenuhi 4 indikator  3 apabila peserta didik memenuhi 3 indikator  2 apabila peserta didik memenuhi 2 indikator  1 apabila peserta didik memenuhi 1 indikator

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam pembuatan desain motif batik tulis dengan indikator.

F.Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Langkah-langkah dalam analisis data adalah deskriptif. Analisis data penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi jawaban yang diberikan responden mengenai praktek pembuatan


(20)

40

Antin Pratama Yuliani, 2014

Penelitian ini menggunakan rumus mean untuk mengetahui nilai rata-rata (skala 1-5) dari sebuah kelompok (Sugiyono, 2011, hlm. 49):

Me = ∑��

� Keterangan:

Me = Mean (rata-rata)

∑ = Epsilon (jumlah) xi = Nilai x ke i sampai ke n

n = Jumlah individu

Standar ketercapaian kemampuan minimal untuk kompetensi pembuatan desain motif batik tulis yang berlaku di SMKN 14 Bandung sebagaimana tertuang pada tabel 3.2 yang akan digunakan sebagai standar ketercapaian dari data hasil penelitian.

Tabel 3.2

KKM Praktek Kompetensi Pembuatan Desain Batik Tulis

Skor Capaian Capaian

0-75 76-100

Kurang mampu Mampu

Sumber : Kurikulum SMK Negeri 14 Bandung

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan data sesuai dengan populasi, dengan menggunakan rumus Mohammad Ali (2002, halm.184) yaitu:

�= nf x100% Keterangan :

P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Nilai yang diperoleh

n = Jumlah individu 100% = Bilangan tetap


(21)

41

Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (2002, halm. 185), yaitu :

100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian Kecil


(22)

55

Antin Pratama Yuliani, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis Di SMK Negeri 14 Bandung disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan, dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Kemampuan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung dalam persiapan pembuatan desain motif batik tulis menunjukan lebih dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan dalam menyiapkan alat dan bahan.

2. Kemampuan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung pada tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis menunjukan sebagian besar peserta didik telah memiliki kemampuan menerapkan unsur desain, kurang dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menerapkan prinsip desain, lebih dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif utama, setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif pelengkap, dan sebagian besar peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif isen. Rata-rata nilai tertinggi yang dicapai peserta didik pada tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis adalah kemampuan menerapkan unsur desain.

3. Kemampuan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung pada tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis menunjukan seluruhnya peserta didik telah memiliki kemampuan mewarnai motif isen dengan pensil warna, ketika proses pewarnaan setengahnya dari peserta didik telah memiliki kemampuan mengkombinasikan warna dengan menarik di dalam mewarnai desain motif dengan warna primer dan sekunder, sehingga menghasilkan desain motif batik tulis dengan pewarnaan yang rata dan rapih. Rata-rata nilai tertinggi yang


(23)

56

dicapai peserta didik pada tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis adalah menggambar motif isen dengan pensil warna.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis Di SMK Negeri 14 Bandung, diantaranya:

1. Peserta didik

Kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis sangat penting bagi peserta didik khususnya dalam kompetensi pembuatan batik tulis, motif yang dihasilkan menjadi salah satu referensi kualitas dari batik tulis tersebut. Selain itu dalam dunia kerja kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis ini sangat dibutuhkan, oleh karena itu peserta didik dituntut dapat melatih dan meningkatkan kemampuan pembuatan desain motif batik tulis dengan cara menambah ilmu dan menggali pengetahuan dari berbagai sumber mengenai desain motif batik tulis.

2. Guru Bidang Studi

Bagi guru bidang studi desain dan produk kriya tekstil SMK Negeri 14 Bandung sabagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran, diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan kompetensi pembuatan desain motif batik tulis.

3. Peneliti Selanjutnya

Oleh karena penelitian ini tidak mencakup seluruh kegiatan pembelajaran dalam pembuatan desain motif batik tulis maka penulis sarankan untuk mengembangkan penelitian diantaranya, mengenai media dan metode pembelajaran pembuatan desain motif batik tulis.


(24)

57

Antin Pratama Yuliani, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002). Penelitian Pendidikan. Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa.

Asti, M. (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media. Danim, S. (1994). Transformasi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Eliani, S. (2013). Penerapan Hasil Belajar Menggambar Ornamen Pada

Pembuatan Desain Motif Batik Kontemporer. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia.

Kurniawati, A. (2009). Kontribusi Hasil Belajar Ornamen Cirebon Terhadap

Kemampuan Pembuatan Desain Motif Batik Kontemporer Masa Kini Pada Mata Kuliah Kriya Tekstil dan Batik. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia

Napitupulu, S. (2013). Penerapan Hasil Belajar Menggambar Ornamen Pada

Pembuatan Desain Motif Batik Dalam Mata Diklat Membatik. (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Pandan Sari, R. (2013). Keterampilan Membatik Untuk Anak. Solo: Arcita.

Poerwadarminta, W.J.S. (1997). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sadjiman. (2005). Dasar-dasar Tata Rupa dan desain (Nirmana). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Sugiyono. (2011). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhersono, H. (2005). Desain Motif Fauna. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara Kajian Khusus Tentang Ornamen

Nusantara. Semarang: Dahara Prize.

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Susanto, S. (1973). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Departemen Penelitian.


(25)

58

Toekio, S. (2000). Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa Bandung Tresna, P. (2009). Desain Hiasan Motif Hias, Gambar Kerja, dan Tekhnik

Mengihias Kain. Bandung: Gapura Press. Internet

Diana. (2011). Mega Mendung. (Online). Tersedia:

http://dpi476diana.wordpress.com/metodologi-penelitian/c-metode-dokumenter/motif/megamendung/. (18 Juni 2014).

Endah, L (2010). Teori Warna. (Online). Tersedia: Http://smart-pustaka.blogspot.com/2010/12/teori-warna.html. (18 Juni 2014).

Hananto, A. (2011). Batik Amerika. (Online). Tersedia:

http://berita.plasa.msn.com/berita-inspirasi/article.aspx?cp-documentid=5581279. (18 Juni 2014).

Mulyadin, Y. (2012). Batik Motif Bola. (Online). Tersedia: http://yadimulyadin.com/tag/batik-motif-bola. (18 Juni 2014).


(1)

Penelitian ini menggunakan rumus mean untuk mengetahui nilai rata-rata (skala 1-5) dari sebuah kelompok (Sugiyono, 2011, hlm. 49):

Me = ∑��

� Keterangan:

Me = Mean (rata-rata) ∑ = Epsilon (jumlah) xi = Nilai x ke i sampai ke n n = Jumlah individu

Standar ketercapaian kemampuan minimal untuk kompetensi pembuatan desain motif batik tulis yang berlaku di SMKN 14 Bandung sebagaimana tertuang pada tabel 3.2 yang akan digunakan sebagai standar ketercapaian dari data hasil penelitian.

Tabel 3.2

KKM Praktek Kompetensi Pembuatan Desain Batik Tulis

Skor Capaian Capaian

0-75 76-100

Kurang mampu Mampu

Sumber : Kurikulum SMK Negeri 14 Bandung

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan data sesuai dengan populasi, dengan menggunakan rumus Mohammad Ali (2002, halm.184) yaitu:

�= nf x100% Keterangan :

P = Persentase (jumlah persentase yang dicari) f = Nilai yang diperoleh

n = Jumlah individu 100% = Bilangan tetap


(2)

Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (2002, halm. 185), yaitu :

100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian Kecil


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis Di SMK Negeri 14 Bandung disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan, dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Kemampuan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung dalam persiapan pembuatan desain motif batik tulis menunjukan lebih dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan dalam menyiapkan alat dan bahan.

2. Kemampuan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung pada tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis menunjukan sebagian besar peserta didik telah memiliki kemampuan menerapkan unsur desain, kurang dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menerapkan prinsip desain, lebih dari setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif utama, setengahnya peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif pelengkap, dan sebagian besar peserta didik telah memiliki kemampuan menggambar motif isen. Rata-rata nilai tertinggi yang dicapai peserta didik pada tahap pelaksanaan pembuatan desain motif batik tulis adalah kemampuan menerapkan unsur desain.

3. Kemampuan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung pada tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis menunjukan seluruhnya peserta didik telah memiliki kemampuan mewarnai motif isen dengan pensil warna, ketika proses pewarnaan setengahnya dari peserta didik telah memiliki kemampuan mengkombinasikan warna dengan menarik di dalam mewarnai desain motif


(4)

dicapai peserta didik pada tahap penyelesaian pembuatan desain motif batik tulis adalah menggambar motif isen dengan pensil warna.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Kemampuan Peserta Didik Dalam Pembuatan Desain Motif Batik Tulis Di SMK Negeri 14 Bandung, diantaranya:

1. Peserta didik

Kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis sangat penting bagi peserta didik khususnya dalam kompetensi pembuatan batik tulis, motif yang dihasilkan menjadi salah satu referensi kualitas dari batik tulis tersebut. Selain itu dalam dunia kerja kemampuan dalam pembuatan desain motif batik tulis ini sangat dibutuhkan, oleh karena itu peserta didik dituntut dapat melatih dan meningkatkan kemampuan pembuatan desain motif batik tulis dengan cara menambah ilmu dan menggali pengetahuan dari berbagai sumber mengenai desain motif batik tulis.

2. Guru Bidang Studi

Bagi guru bidang studi desain dan produk kriya tekstil SMK Negeri 14 Bandung sabagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran, diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan kompetensi pembuatan desain motif batik tulis.

3. Peneliti Selanjutnya

Oleh karena penelitian ini tidak mencakup seluruh kegiatan pembelajaran dalam pembuatan desain motif batik tulis maka penulis sarankan untuk mengembangkan penelitian diantaranya, mengenai media dan metode pembelajaran pembuatan desain motif batik tulis.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002). Penelitian Pendidikan. Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa.

Asti, M. (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media. Danim, S. (1994). Transformasi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Eliani, S. (2013). Penerapan Hasil Belajar Menggambar Ornamen Pada

Pembuatan Desain Motif Batik Kontemporer. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Kurniawati, A. (2009). Kontribusi Hasil Belajar Ornamen Cirebon Terhadap Kemampuan Pembuatan Desain Motif Batik Kontemporer Masa Kini Pada Mata Kuliah Kriya Tekstil dan Batik. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia

Napitupulu, S. (2013). Penerapan Hasil Belajar Menggambar Ornamen Pada Pembuatan Desain Motif Batik Dalam Mata Diklat Membatik. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Pandan Sari, R. (2013). Keterampilan Membatik Untuk Anak. Solo: Arcita.

Poerwadarminta, W.J.S. (1997). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sadjiman. (2005). Dasar-dasar Tata Rupa dan desain (Nirmana). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Sugiyono. (2011). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhersono, H. (2005). Desain Motif Fauna. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara Kajian Khusus Tentang Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.


(6)

Toekio, S. (2000). Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa Bandung Tresna, P. (2009). Desain Hiasan Motif Hias, Gambar Kerja, dan Tekhnik

Mengihias Kain. Bandung: Gapura Press. Internet

Diana. (2011). Mega Mendung. (Online). Tersedia:

http://dpi476diana.wordpress.com/metodologi-penelitian/c-metode-dokumenter/motif/megamendung/. (18 Juni 2014).

Endah, L (2010). Teori Warna. (Online). Tersedia: Http://smart-pustaka.blogspot.com/2010/12/teori-warna.html. (18 Juni 2014).

Hananto, A. (2011). Batik Amerika. (Online). Tersedia:

http://berita.plasa.msn.com/berita-inspirasi/article.aspx?cp-documentid=5581279. (18 Juni 2014).

Mulyadin, Y. (2012). Batik Motif Bola. (Online). Tersedia: http://yadimulyadin.com/tag/batik-motif-bola. (18 Juni 2014).