Hubungan dukungan keluarga dengan sikap menghadapi menarche pada siswi sdn 15 Sragen JURNAL dewi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SIKAP
MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN 15 SRAGEN
Corelation Between Family’s Support Toward The Attitud Of Preparing
Menarche On Students Of SDN 15 Sragen
Dewi Nilawati, Ika Sumiyarsi, Angesti Nugraheni
Program Studi D IV Bidan Pendidik, Fakultas Kedokteran, UNS
ABSTRACT
Background: The unstable changing happens on menarche period cause on
awkwardness which needen adaptation. The adaptation won’t run well without the
support of family. By gething support from family, it will ease the teenager to
accept their revolution and develop it in positive way. This study is purposed to
find out the corelation between family’s support toward the attiiude of preparing
menarche on students of SDN 15 sragen.
Method: This study used analitycal observation. The sampling used with total
sampling which total 46 students. The analyze test used kendal tau by using SPSS
22.0 version for windows.
Result: The result of the greatest number of supported family is enough about
52.2% and the result of greatest number of attitude in preparing menarche is
positive for about 65.2%. the result of kendal tau analysis found that the score of
significancy p is 0.000, r is 0.396.
Conclusion: There is a corelation between the support from family with the
attitude in preparing menarche for students SDN 15 Sragen.
Keywords: Support family, attitude, and menarche
Hasil Riset Kesehatan Dasar
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah suatu (Riskesdas) Indonesia tahun 2010
tahapan antara masa kanak-kanak menunjukkan bahwa rata-rata usia
dengan masa dewasa. Remaja menjadi menarche di Indonesia adalah 13 tahun,
salah satu permasalahan yang perlu dengan kejadian lebih awal pada usia
diatasi bersama oleh dunia, karena kurang dari 9 tahun atau lebih lambat
masa remaja merupakan masa yang sampai usia 17 tahun. Data di Jawa
rawan bagi perkembangan seorang Tengah, sekitar 0,1% remaja putri
remaja. Anak perempuan lebih cepat mengalami menarche lebih awal pada
dewasa dibandingkan anak laki-laki. usia 6 sampai 8 tahun, dan sekitar
Salah satunya adalah mulai terjadinya 26,3% lainnya mendapat menarche
menstruasi
pertama
pada
anak pada usia lebih dari 14 tahun.
Menarche dapat menimbulkan
perempuan (Proverawati dan Misaroh,
reaksi
2009).
commit to user yang positif dan juga negatif
bagi masa remaja perempuan. Apabila
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka sudah
dipersiapkan
dan sebanyak 7 orang (70%) dan 3 orang
mendapat informasi tentang akan (30%) merasa biasa saja. Siswi yang
datangnya menstruasi maka mereka mengatakan takut dan bingung karena
tidak akan mengalami kecemasan dan mereka belum pernah menerima
reaksi negatif lainnya, tetapi bila informasi mengenai menarche dari
mereka
kurang
memperoleh keluarga atau ibu mereka, dan siswi
informasi
maka akan merasakan yang merasa biasa saja mengatakan
pengalaman yang negatif (Hurlock, sudah pernah menerima informasi dari
keluarga seperti ibu dan kakak
2009).
Remaja mulai mengenal berbagai perempuan. Data dari absensi di
proses seksual yang terjadi pada tubuh sekolah terdapat 2 siswi kelas 6 yang
dan jiwanya pertama kali melalui ibu. pernah izin tidak masuk sekolah
sedang
mengalami
Sayangnya
tidak
semua
ibu dikarenakan
pertama. Dari hasil
memberikan informasi yang memadai menstruasi
kepada putrinya. Sebagian ibu enggan wawancara dengan siswi tersebut
membicarakan secara terbuka sampai mengatakan memilih tidak masuk
remaja mengalami menstruasi pertama sekolah karena merasa sakit perut dan
tidak bisa
berkonsentrasi
(menarche).
Akibatnya
anak takut
mengembangkan sikap negatif terhadap mengikuti pelajaran dikelas.
Berdasarkan
hasil
studi
menstruasi pertama (menarche) dan
melihatnya sebagai penyakit (Jones, pendahuluan tersebut, penulis tertarik
2005).
untuk
melakukan
penelitian
Sebagai orang tua seharusnya “Hubungan
Dukungan
Keluarga
memberitahu anak perempuannya Dengan Sikap Menghadapi Menarche
bahwa perdarahan selama menstruasi Pada Siswi SDN 15 Sragen”.
adalah proses normal yang dialami oleh
SUBJEK DAN METODE
semua anak perempuan dan membantu
Jenis
penelitian
adalah
anaknya agar tidak terlalu cemas dalam
analitik
dengan
menghadapi
menstruasi
pertama observasional
tersebut. Apabila
remaja
putri pendekatan cross sectional. Penelitian
dipersiapkan
sebelum
menstruasi dilakukan di SDN 15 Sragen dari bulan
pertama, mereka akan mengembangkan November 2014 sampai Juni 2015.
Populasi aktual penelitian yaitu
sikap positif untuk menghadapi
perubahan fisik dan psikologis (Azwar, siswi kelas IV dan V SDN 15 Sragen
yang belum mengalami menarche
2011).
Setiap remaja memiliki sikap sejumlah 49 siswi. Teknik sampling
dalam menghadapi menarche. Dari yang digunakan adalah total sampling.
studi pendahuluan yang dilakukan Sasaran penelitian 49 responden.
peneliti di SDN 15 Sragen, jumlah Namun 2 responden mengalami DO
siswi kelas IV dan V sebanyak 49 (Drop Out), karena sudah mengalami
orang. Jumlah siswi kelas IV dan V menarche sehingga jumlah responden
yang belum mengalami menarche sebanyak 46 siswi.
Pengambilan data secara langsung
sebanyak 46 orang. Hasil wawancara
terhadap 10 siswi kelas IV dan V yang dari responden (data primer) dengan
belum
mengalami
menarche menggunakan kuesioner pada hari
commit toJumat,
user 15 Mei 2015 pukul 09.00 WIB.
mengatakan takut dan bingung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis data penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan
bivariat. Analisis univariat meliputi
distribusi frekuensi dan persentase
dukungan
keluarga
dan
sikap
menghadapi menarche.
Analisis bivariat digunakan untuk
mendapatkan gambaran hubungan
antara dukungan keluarga dengan sikap
menghadapi menarche. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan
uji statistik Kendal Tau yang
digunakan untuk uji korelasi variabel
ordinal dengan ordinal. Pada uji
statistik
Kendal
Tau,
hipotesis
alternatif diterima apabila nilai
probabilitas (p) < 0,05 dan ditolak jika
nilai probabilitas (p) > 0,05.
adalah dukungan keluarga cukup
sebanyak 24 orang (52,2%), dukungan
keluarga baik sebanyak 11 orang
(23,9%) dan dukungan keluarga kurang
sebanyak 11 orang (23,9%).
2. Sikap Menghadapi Menarche
Sikap
Frekuensi
Persentase
(%)
Positif
30
65,2
Negatif
16
34,8
Jumlah
46
100
Sumber: Data primer, 2015
Tabel menunjukkan bahwa
responden dengan sikap terbanyak
adalah sikap positif sebanyak 30
orang (65,2%) dan responden dengan
sikap paling sedikit adalah sikap
negatif sebanyak 16 orang (34,8%).
C. Analisis Bivariat
HASIL PENELITIAN
N
r
Sig
A. Karakteristik Responden
Kendal
46
0.396
0.000
Tau
1. Usia
Sumber:
Data primer, 2015
Usia
Frekuensi
Persentase
Nilai
p-value
=
0.000
(%)
(p˂0.05),
yang
berarti
bahwa
ada
9 Tahun
4
8,7
hubungan yang signifikan antara
10 Tahun
32
69,6
dukungan keluarga dengan sikap
11 Tahun
10
21,7
menghadapi menarche. Nilai r =
Jumlah
46
100
0.396 yang menyatakan koefisien
Sumber: Data primer, 2015
korelasinya adalah lemah.
Tabel menunjukkan bahwa dari 46
Sikap
responden, responden paling banyak Dukungan
Keluarga
Positif
%
Negatif
dengan usia 10 tahun sebanyak 32
Baik
11
23,9
0
orang (69,6%) dan responden paling
Cukup
16
34,8
9
sedikit dengan usia 9 tahun sebanyak 4
Kurang
3
6,5
7
orang (8,7%).
Jumlah
30
65,2
16
B. Analisis Univariat
Sumber: Data primer, 2015
1. Dukungan Keluarga
Tabel
menunjukkan
bahwa
Dukungan
Frekuensi
Persentasi
repsonden dengan dukungan keluarga
Keluarga
(%)
terbanyak dengan sikap positif adalah
Baik
11
23,9
dukungan keluarga cukup sebanyak 16
Cukup
24
52,2
orang (34,8%) dan paling sedikit
Kurang
11
23,9
adalah dukungan keluarga kurang
Jumlah
46
100
dengan sikap positif sebanyak 3 orang
Sumber: Data primer, 2015
Tabel menunnjukkan bahwa
commit to(6,5%).
user Dukungan keluarga terbanyak
dengan
sikap negatif adalah dukungan
dukungan keluarga paling banyak
%
0
19,6
15,2
34,8
Jumlah
11
25
10
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengetahui kejadian yang dialaminya
bisa dijadikan sebagai salah satu
jaminan bahwa dia akan merasa siap
PEMBAHASAN
menghadapi hal-hal yang terjadi,
penghayatan dimana seseorang siap
Pengukuran dukungan keluarga secara alami bahwa segala hal yang
dan sikap menghadapi menarche dalam terjadi secara alami akan menimpa
penelitian ini dilakukan dengan hampir semua orang adalah sesuatu
menggunakan kuesioner. Analisis data yang wajar, normal, tidak perlu
penelitian
dilakukan
dengan dikhawatirkan, dan kesediaan dimana
menggunakan bantuan program SPSS seseorang sanggup atau rela untuk
(statistical product and service berbuat sesuatu sehingga dapat
solution) versi 22 (α = 0.05). Hasil uji mengalami secara langsung segala hal
statistik dengan menggunakan uji yang seharusnya dialami sebagai salah
kendal tau membuktikan adanya satu proses kehidupan. Hal tersebut
hubungan dukungan keluarga dengan menjadikan meraka mampu menerima
sikap menghadapi menarche pada siswi setiap perubahan yang dialami dengan
SDN 15 Sragen, hal ini ditunjukkan positif, dan sebaliknya jika mereka
hasil penelitian pada tabel 4.4 dengan tidak siap dengan perubahan yang
nilai p value 0.000, r = 0.396 dengan dialami maka akan mengembangkan
koefisien korelasi lemah.
sikap negatif. Sikap dalam hal ini
Hal ini sesuai dengan yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi,
dikemukakan Ali (2009) bahwa peran pengaruh orang lain yang dianggap
dan dukungan keluarga sangat penting penting dan lebih senior, kebudayaan,
bagi anggota keluarga yang sedang lembaga pendidikan dan agama,
mengalami
masalah
kesehatan. emosional dan pengetahuan.
Keluarga atau orang tua diharapkan
Hasil penelitian ini didukung
mampu
memberikan
pengalaman oleh penelitian sebelumnya yang
kepada anak dalam berbagai bidang dilakukan oleh Ervina (2012), dengan
kehidupan sehingga anak memiliki judul Hubungan Dukungan Keluarga
informasi
yang
banyak
dalam dengan Tingkat Kecemasan pada
menghadapi menarche.
Remaja Putri dalam Menghadapi
Kesiapan
anak
dalam Menarche di MI Salafiyah Simbang
menghadapi menarche dipengaruhi Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Hasil
oleh beberapa faktor yaitu: usia anak penelitian dengan uji chi square
saat mengalami menarche, sumber diperoleh p value sebesar 0.000 ˂ α
informasi tentang menstruasi sebelum (0.05), hal ini menunjukkan ada
anak tersebut mengalami menarche dan hubungan dukungan keluarga dengan
sikap terhadap menstruasi sebelum tingkat kecemasan remaja putrid dalam
anak mengalami menarche (Nurngaini, menghadapi menarche di MI Salafiyah
2008). Kesiapan menghadapi menarche Simbang
Kulon
02
Kabupaten
merupakan salah satu kondisi yang Pekalongan.
Penelitian
ini
memerlukan penyesuaian fisik dan menggunakan desain deskriptif korelasi
psikologis dari remaja putri yang dengan pendekatan cross sectional.
berupa pemahaman yaitu kondisi Cara
pengambilan
sampel
user
dimana seseorang mengerti commit
dan tomenggunakan
accidental sampling
keluarga cukup sebanyak 9 orang
(19,6%) dan paling sedikit adalah
dukungan keluarga baik sebanyak 0%.
perpustakaan.uns.ac.id
dengan jumlah responden sebanyak 61
responden. Penelitian lain yang
mendukung adalah penelitian yang
dilakukan oleh Widyaningrum (2010),
dengan judul Hubungan Antara
Pengetahuan
Tentang
Menstruasi
Dengan Sikap Menghadapi Menarche
Pada Remaja Putri Di SD Negeri
Bulukantil Jebres Surakarta. Hasil dari
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan chi square test dengan
hasil X2 hitung sebesar 7.610 dan nilai
p = 0.022 yang diujikan pada X2 tabel
pada df (derajat kebebasan) sebesar
5.991. Penelitian ini menggunakan
desain corelasional dengan rancangan
cross sectional. Teknik sampling
dengan total sampling dengan jumlah
sampel 52 siswi yang berumur 8-12
tahun. Analisis data dengan chi square
test pada taraf signifikansi 95%.
Berdasarkan hasil penelitian dan
didukung dengan penelitian lain, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
ada
hubungan yang bermakna antara
dukungan keluarga dengan sikap
menghadapi menarche pada siswi SDN
15 Sragen.
digilib.uns.ac.id
B. Saran
1. Bagi Keluarga
a. Diharapkan mampu memberikan
dukungan informasional kepada
anak yang berupa pemberian
informasi tentang menarche
supanya anak menjadi lebih siap
dalam menghadapi menarche.
b. Diharapkan mampu memberikan
dukungan emosional kepada
anak seperti perhatian dan
membantu memecahkan masalah
yang dihadapi anak dalam
menghadapi menarche.
c. Diharapkan
mampu
memberikan
dukungan
instrumental dalam bentuk
dukungan
material
yang
bertujuan untuk meringankan
beban anak dalam menghadapi
menarche seperti keluarga
menyiapkan menu sayur dan
buah untuk anak, keluarga
mempersiapkan
pembalut
untuk anak sebagai persiapan
menghadapi
menarche,
keluarga
mengajari
anak
memakai pembalut, mencuci
SIMPULAN DAN SARAN
dan membuang pembalut
dengan benar.
A. Simpulan
1. Dukungan
keluarga
d. Diharapkan mampu memberikan
responden paling banyak
dukungan penghargaan atas
adalah dukungan keluarga
usaha yang telah dilakukan anak
cukup (52,2%).
dalam menghadapi menarche.
2. Sikap menghadapi menarche
e. Diharapkan selain orang tua
responden paling banyak
yang memberikan dukungan,
adalah sikap positif (65,2%).
tetapi juga saudara laki-laki
3. Berdasarkan hasil analisis
seperti tidak mengejek atau
diperoleh nilai significancy p
memberikan informasi yang
value 0.000, r = 0.396
menakutkan tentang menarche
sehingga dapat disimpulkan
kepada anak, sehingga anak
bahwa ada hubungan antara
bersikap
positif
terhadap
dukungan keluarga dengan
menarche.
sikap menghadapi menarche
2. Bagi Sekolah
dengan koefisien korelasi
a. Diharapkan guru (wali kelas)
commit
to
user
lemah.
dapat memberikan konseling
perpustakaan.uns.ac.id
kepada orang tua tentang
dukungan keluarga kepada siswi
ketika orang tua mengambil
rapot atau ketika ada pertemuan
antara guru dan orang tua di
sekolah agar dukungan keluarga
semakin baik.
b. Diharapkan bagian UKS dapat
memberikan penyuluhan tentang
menarche kepada siswi ketika
disekolahan
agar
siswi
mempunyai sikap yang positif
dalam menghadapi menarche.
3. Bagi Siswi SDN 15 Sragen
a. Diharapkan siswi lebih tenang,
percaya diri dan tidak takut
dalam menghadapi menarche.
b. Diharap
siswi
bisa
mempersiapkan diri lebih baik
dalam menghadapi menarche.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan
peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian dengan menggunakan
variabel lain seperti pengalaman
pribadi, pengaruh orang lain yang
dianggap penting dan lebih senior,
kebudayaan, media massa, lembaga
pendidikan dan lembaga agama,
emosional dan pengetahuan karena
variabel dukungan keluarga yang
saya gunakan koefisian korelasinya
lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Z., 2009. Pengantar Keperawatan
Keluarga. Jakarta, EGC, pp. 5783
digilib.uns.ac.id
Dahlan
S., 2008. Statistik Untuk
Kedokteran Dan Kesehatan:
Deskriptif,
Bivariat,
dan
Multivariat. Edisi 5. Jakarta,
Salemba Medika, pp.26-38
Dewi dan Wawan, 2010. Teori dan
Pengukuran
Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta, Nuha Medik, pp.
34
Ervina U dan Mardiyana A., 2012.
Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Remaja Putri Dalam
Menghadapi Menarche Di MI
Salafiyah SimbangKulon 02
Kabupaten
Pekalongan.
Skripsi. Pekalongan, Program
Studi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah
Pekajangan
Pekalongan
Friedman M., 2013. Buku Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset,
Teori & Praktik. Edisi 5.
Jakarta, EGC, pp. 134-68
Hartatin., 2013. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kesiapan
Remaja
Putri
Dalam
Menghadapi Menarche Di SMP
Negeri 4 Parepare. Vol.4
Nomor 3 Tahun 2013
Hidayat, A., 2007. Riset Keperawatan
dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta, Salemba Media, pp. 47
Azwar., 2011.Sikap Manusia,Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, pp. 6-19
Hurlock.,
2009.
Bobak IM, Dkk., 2005. Buku Ajar Perkembangan. Edisi
Keperawatan
Maternitas. Erlangga, pp. 21
Terjemahan edisi. 4. Jakarta,
EGC, pp. 283-89
commit to user
Psikologi
5. Jakarta,
perpustakaan.uns.ac.id
Jones DL., 2005. Setiap Wanita.
Jakarta,
PT.
Delapratasa
Publising, pp: 109-10
Kondriati
N.,
2004.
Pengaruh
Dukungan Sosial Terhadap
Respon Stress Psikologi Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
di Yogyakarta, Indonesia dak
Kobe,
Jepang.
Skripsi.
Yogyakarta, Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah
Mada
Kuntcoro., 2010. Dukungan Keluaga
Pada Lansia (18 Juni 2015,
pukul 15.00 WIB)
Manuaba., 2008. Ilmu Kebidanan
Penyakit
Kandungan
dan
Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta,
EGC, pp. 72
Muriyana., 2008 Studi Kualitatif
Tentang Kesiapan Remaja Putri
Sekolah
Dasar
Dalam
Menghadapi Menarche Pada
Usia 10-12 Tahun. Universitas
Muhammadiyah Semarang (19
Juni 2015, pukul 16.00 WIB)
Musvita AS., 2009.
Hubungan
Dukungan
Sosial
Dengan
Kesiapan
Menghadapi
Menarche Pada Siswi Kelas VII
SMP 1 Playen Gunungkidul.
KesMas Jurnal. Vol.4 No.3:
144-239
digilib.uns.ac.id
Notoatmojo S., 2010, Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Cetakan
Kedua.
Edisi
Revisi,
Jakarta,Rineka Cipta, pp. 86
Nurngaini., 2008. Kesiapan Remaja
Putri Sekolah Dasar Dalam
Menghadapi Menarche Dini
Studi Kualitatif Pada Siswa SD
Islam Azkar 14 Semarang.
Skripsi. Universitas Diponegoro
Proverawati A dan Misaroh S., 2009.
Menarche Menstruasi Pertama
Yang
Penuh
Bermakna.
Yogyakarta, Muha Medika, pp.
1-2
Riskesdas., 2010. Laporan Riset
Kesehatan
Dasar.
Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta, Badan
Litbang Kesehatan
Riwidikdo
H.,
2008.
Statistik
Kesehatan. Yogyakarta, Mitra
Cendikia Press, pp. 152
Sarwono, 2008. Psikologis Remaja.
Jakarta, PT.Raja Grafinda Persada,
pp. 102
Soetjiningsih., 2007. Buku Ajar
Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya.
Jakarta,
Sagung Seto, pp. 23
Sugiono., 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif
Kualitatid
dan
R&D. Bandung. Alfabeta, pp.
85
Ninawati., 2006. Hubungan Antara
Sikap Terhadap Menstruasi Dan
Kecemasan
Terhadap
Menarche. Jurnal Psikologi.
commit to user
Vol.4 No.1 Juni 2006
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menghadapi Menarche Pada
Remaja Putri Di SD Negeri
Bulukantil Jebres Surakarta.
Digilib.uns.ac.id (28 Januari
2015, pukul 08.00 WIB)
Suryani E dan Widyasih H., 2008.
Psikologi Ibu dan Anak.
Jakarta, Fitramaya, pp. 71-83
Suryobroto., 2007. Proses Belajar
Mengajar Di Sekolah. Jakarta,
Rineka Cipta, pp. 54
Widiastuti.,
2009.
Kesehatan
Reproduksi.
Yogyakarta,
Fitramaya, pp. 45
Widoyoko., 2012. Teknik Penyusunan
Instrumen
Penelitian.
Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
pp. 55
Widyaningrum P, 2010. Hubungan
Antara Pengetahuan Tentang
Menstruasi
Dengan
Sikap
Winkjosastro., 2007. Ilmu Kebidanan.
Jakarta, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, pp.
103
Yusuf., 2005. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung,
PT.Remaja Rosdakarya, pp. 38
commit to user
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SIKAP
MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN 15 SRAGEN
Corelation Between Family’s Support Toward The Attitud Of Preparing
Menarche On Students Of SDN 15 Sragen
Dewi Nilawati, Ika Sumiyarsi, Angesti Nugraheni
Program Studi D IV Bidan Pendidik, Fakultas Kedokteran, UNS
ABSTRACT
Background: The unstable changing happens on menarche period cause on
awkwardness which needen adaptation. The adaptation won’t run well without the
support of family. By gething support from family, it will ease the teenager to
accept their revolution and develop it in positive way. This study is purposed to
find out the corelation between family’s support toward the attiiude of preparing
menarche on students of SDN 15 sragen.
Method: This study used analitycal observation. The sampling used with total
sampling which total 46 students. The analyze test used kendal tau by using SPSS
22.0 version for windows.
Result: The result of the greatest number of supported family is enough about
52.2% and the result of greatest number of attitude in preparing menarche is
positive for about 65.2%. the result of kendal tau analysis found that the score of
significancy p is 0.000, r is 0.396.
Conclusion: There is a corelation between the support from family with the
attitude in preparing menarche for students SDN 15 Sragen.
Keywords: Support family, attitude, and menarche
Hasil Riset Kesehatan Dasar
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah suatu (Riskesdas) Indonesia tahun 2010
tahapan antara masa kanak-kanak menunjukkan bahwa rata-rata usia
dengan masa dewasa. Remaja menjadi menarche di Indonesia adalah 13 tahun,
salah satu permasalahan yang perlu dengan kejadian lebih awal pada usia
diatasi bersama oleh dunia, karena kurang dari 9 tahun atau lebih lambat
masa remaja merupakan masa yang sampai usia 17 tahun. Data di Jawa
rawan bagi perkembangan seorang Tengah, sekitar 0,1% remaja putri
remaja. Anak perempuan lebih cepat mengalami menarche lebih awal pada
dewasa dibandingkan anak laki-laki. usia 6 sampai 8 tahun, dan sekitar
Salah satunya adalah mulai terjadinya 26,3% lainnya mendapat menarche
menstruasi
pertama
pada
anak pada usia lebih dari 14 tahun.
Menarche dapat menimbulkan
perempuan (Proverawati dan Misaroh,
reaksi
2009).
commit to user yang positif dan juga negatif
bagi masa remaja perempuan. Apabila
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka sudah
dipersiapkan
dan sebanyak 7 orang (70%) dan 3 orang
mendapat informasi tentang akan (30%) merasa biasa saja. Siswi yang
datangnya menstruasi maka mereka mengatakan takut dan bingung karena
tidak akan mengalami kecemasan dan mereka belum pernah menerima
reaksi negatif lainnya, tetapi bila informasi mengenai menarche dari
mereka
kurang
memperoleh keluarga atau ibu mereka, dan siswi
informasi
maka akan merasakan yang merasa biasa saja mengatakan
pengalaman yang negatif (Hurlock, sudah pernah menerima informasi dari
keluarga seperti ibu dan kakak
2009).
Remaja mulai mengenal berbagai perempuan. Data dari absensi di
proses seksual yang terjadi pada tubuh sekolah terdapat 2 siswi kelas 6 yang
dan jiwanya pertama kali melalui ibu. pernah izin tidak masuk sekolah
sedang
mengalami
Sayangnya
tidak
semua
ibu dikarenakan
pertama. Dari hasil
memberikan informasi yang memadai menstruasi
kepada putrinya. Sebagian ibu enggan wawancara dengan siswi tersebut
membicarakan secara terbuka sampai mengatakan memilih tidak masuk
remaja mengalami menstruasi pertama sekolah karena merasa sakit perut dan
tidak bisa
berkonsentrasi
(menarche).
Akibatnya
anak takut
mengembangkan sikap negatif terhadap mengikuti pelajaran dikelas.
Berdasarkan
hasil
studi
menstruasi pertama (menarche) dan
melihatnya sebagai penyakit (Jones, pendahuluan tersebut, penulis tertarik
2005).
untuk
melakukan
penelitian
Sebagai orang tua seharusnya “Hubungan
Dukungan
Keluarga
memberitahu anak perempuannya Dengan Sikap Menghadapi Menarche
bahwa perdarahan selama menstruasi Pada Siswi SDN 15 Sragen”.
adalah proses normal yang dialami oleh
SUBJEK DAN METODE
semua anak perempuan dan membantu
Jenis
penelitian
adalah
anaknya agar tidak terlalu cemas dalam
analitik
dengan
menghadapi
menstruasi
pertama observasional
tersebut. Apabila
remaja
putri pendekatan cross sectional. Penelitian
dipersiapkan
sebelum
menstruasi dilakukan di SDN 15 Sragen dari bulan
pertama, mereka akan mengembangkan November 2014 sampai Juni 2015.
Populasi aktual penelitian yaitu
sikap positif untuk menghadapi
perubahan fisik dan psikologis (Azwar, siswi kelas IV dan V SDN 15 Sragen
yang belum mengalami menarche
2011).
Setiap remaja memiliki sikap sejumlah 49 siswi. Teknik sampling
dalam menghadapi menarche. Dari yang digunakan adalah total sampling.
studi pendahuluan yang dilakukan Sasaran penelitian 49 responden.
peneliti di SDN 15 Sragen, jumlah Namun 2 responden mengalami DO
siswi kelas IV dan V sebanyak 49 (Drop Out), karena sudah mengalami
orang. Jumlah siswi kelas IV dan V menarche sehingga jumlah responden
yang belum mengalami menarche sebanyak 46 siswi.
Pengambilan data secara langsung
sebanyak 46 orang. Hasil wawancara
terhadap 10 siswi kelas IV dan V yang dari responden (data primer) dengan
belum
mengalami
menarche menggunakan kuesioner pada hari
commit toJumat,
user 15 Mei 2015 pukul 09.00 WIB.
mengatakan takut dan bingung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis data penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan
bivariat. Analisis univariat meliputi
distribusi frekuensi dan persentase
dukungan
keluarga
dan
sikap
menghadapi menarche.
Analisis bivariat digunakan untuk
mendapatkan gambaran hubungan
antara dukungan keluarga dengan sikap
menghadapi menarche. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan
uji statistik Kendal Tau yang
digunakan untuk uji korelasi variabel
ordinal dengan ordinal. Pada uji
statistik
Kendal
Tau,
hipotesis
alternatif diterima apabila nilai
probabilitas (p) < 0,05 dan ditolak jika
nilai probabilitas (p) > 0,05.
adalah dukungan keluarga cukup
sebanyak 24 orang (52,2%), dukungan
keluarga baik sebanyak 11 orang
(23,9%) dan dukungan keluarga kurang
sebanyak 11 orang (23,9%).
2. Sikap Menghadapi Menarche
Sikap
Frekuensi
Persentase
(%)
Positif
30
65,2
Negatif
16
34,8
Jumlah
46
100
Sumber: Data primer, 2015
Tabel menunjukkan bahwa
responden dengan sikap terbanyak
adalah sikap positif sebanyak 30
orang (65,2%) dan responden dengan
sikap paling sedikit adalah sikap
negatif sebanyak 16 orang (34,8%).
C. Analisis Bivariat
HASIL PENELITIAN
N
r
Sig
A. Karakteristik Responden
Kendal
46
0.396
0.000
Tau
1. Usia
Sumber:
Data primer, 2015
Usia
Frekuensi
Persentase
Nilai
p-value
=
0.000
(%)
(p˂0.05),
yang
berarti
bahwa
ada
9 Tahun
4
8,7
hubungan yang signifikan antara
10 Tahun
32
69,6
dukungan keluarga dengan sikap
11 Tahun
10
21,7
menghadapi menarche. Nilai r =
Jumlah
46
100
0.396 yang menyatakan koefisien
Sumber: Data primer, 2015
korelasinya adalah lemah.
Tabel menunjukkan bahwa dari 46
Sikap
responden, responden paling banyak Dukungan
Keluarga
Positif
%
Negatif
dengan usia 10 tahun sebanyak 32
Baik
11
23,9
0
orang (69,6%) dan responden paling
Cukup
16
34,8
9
sedikit dengan usia 9 tahun sebanyak 4
Kurang
3
6,5
7
orang (8,7%).
Jumlah
30
65,2
16
B. Analisis Univariat
Sumber: Data primer, 2015
1. Dukungan Keluarga
Tabel
menunjukkan
bahwa
Dukungan
Frekuensi
Persentasi
repsonden dengan dukungan keluarga
Keluarga
(%)
terbanyak dengan sikap positif adalah
Baik
11
23,9
dukungan keluarga cukup sebanyak 16
Cukup
24
52,2
orang (34,8%) dan paling sedikit
Kurang
11
23,9
adalah dukungan keluarga kurang
Jumlah
46
100
dengan sikap positif sebanyak 3 orang
Sumber: Data primer, 2015
Tabel menunnjukkan bahwa
commit to(6,5%).
user Dukungan keluarga terbanyak
dengan
sikap negatif adalah dukungan
dukungan keluarga paling banyak
%
0
19,6
15,2
34,8
Jumlah
11
25
10
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengetahui kejadian yang dialaminya
bisa dijadikan sebagai salah satu
jaminan bahwa dia akan merasa siap
PEMBAHASAN
menghadapi hal-hal yang terjadi,
penghayatan dimana seseorang siap
Pengukuran dukungan keluarga secara alami bahwa segala hal yang
dan sikap menghadapi menarche dalam terjadi secara alami akan menimpa
penelitian ini dilakukan dengan hampir semua orang adalah sesuatu
menggunakan kuesioner. Analisis data yang wajar, normal, tidak perlu
penelitian
dilakukan
dengan dikhawatirkan, dan kesediaan dimana
menggunakan bantuan program SPSS seseorang sanggup atau rela untuk
(statistical product and service berbuat sesuatu sehingga dapat
solution) versi 22 (α = 0.05). Hasil uji mengalami secara langsung segala hal
statistik dengan menggunakan uji yang seharusnya dialami sebagai salah
kendal tau membuktikan adanya satu proses kehidupan. Hal tersebut
hubungan dukungan keluarga dengan menjadikan meraka mampu menerima
sikap menghadapi menarche pada siswi setiap perubahan yang dialami dengan
SDN 15 Sragen, hal ini ditunjukkan positif, dan sebaliknya jika mereka
hasil penelitian pada tabel 4.4 dengan tidak siap dengan perubahan yang
nilai p value 0.000, r = 0.396 dengan dialami maka akan mengembangkan
koefisien korelasi lemah.
sikap negatif. Sikap dalam hal ini
Hal ini sesuai dengan yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi,
dikemukakan Ali (2009) bahwa peran pengaruh orang lain yang dianggap
dan dukungan keluarga sangat penting penting dan lebih senior, kebudayaan,
bagi anggota keluarga yang sedang lembaga pendidikan dan agama,
mengalami
masalah
kesehatan. emosional dan pengetahuan.
Keluarga atau orang tua diharapkan
Hasil penelitian ini didukung
mampu
memberikan
pengalaman oleh penelitian sebelumnya yang
kepada anak dalam berbagai bidang dilakukan oleh Ervina (2012), dengan
kehidupan sehingga anak memiliki judul Hubungan Dukungan Keluarga
informasi
yang
banyak
dalam dengan Tingkat Kecemasan pada
menghadapi menarche.
Remaja Putri dalam Menghadapi
Kesiapan
anak
dalam Menarche di MI Salafiyah Simbang
menghadapi menarche dipengaruhi Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Hasil
oleh beberapa faktor yaitu: usia anak penelitian dengan uji chi square
saat mengalami menarche, sumber diperoleh p value sebesar 0.000 ˂ α
informasi tentang menstruasi sebelum (0.05), hal ini menunjukkan ada
anak tersebut mengalami menarche dan hubungan dukungan keluarga dengan
sikap terhadap menstruasi sebelum tingkat kecemasan remaja putrid dalam
anak mengalami menarche (Nurngaini, menghadapi menarche di MI Salafiyah
2008). Kesiapan menghadapi menarche Simbang
Kulon
02
Kabupaten
merupakan salah satu kondisi yang Pekalongan.
Penelitian
ini
memerlukan penyesuaian fisik dan menggunakan desain deskriptif korelasi
psikologis dari remaja putri yang dengan pendekatan cross sectional.
berupa pemahaman yaitu kondisi Cara
pengambilan
sampel
user
dimana seseorang mengerti commit
dan tomenggunakan
accidental sampling
keluarga cukup sebanyak 9 orang
(19,6%) dan paling sedikit adalah
dukungan keluarga baik sebanyak 0%.
perpustakaan.uns.ac.id
dengan jumlah responden sebanyak 61
responden. Penelitian lain yang
mendukung adalah penelitian yang
dilakukan oleh Widyaningrum (2010),
dengan judul Hubungan Antara
Pengetahuan
Tentang
Menstruasi
Dengan Sikap Menghadapi Menarche
Pada Remaja Putri Di SD Negeri
Bulukantil Jebres Surakarta. Hasil dari
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan chi square test dengan
hasil X2 hitung sebesar 7.610 dan nilai
p = 0.022 yang diujikan pada X2 tabel
pada df (derajat kebebasan) sebesar
5.991. Penelitian ini menggunakan
desain corelasional dengan rancangan
cross sectional. Teknik sampling
dengan total sampling dengan jumlah
sampel 52 siswi yang berumur 8-12
tahun. Analisis data dengan chi square
test pada taraf signifikansi 95%.
Berdasarkan hasil penelitian dan
didukung dengan penelitian lain, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
ada
hubungan yang bermakna antara
dukungan keluarga dengan sikap
menghadapi menarche pada siswi SDN
15 Sragen.
digilib.uns.ac.id
B. Saran
1. Bagi Keluarga
a. Diharapkan mampu memberikan
dukungan informasional kepada
anak yang berupa pemberian
informasi tentang menarche
supanya anak menjadi lebih siap
dalam menghadapi menarche.
b. Diharapkan mampu memberikan
dukungan emosional kepada
anak seperti perhatian dan
membantu memecahkan masalah
yang dihadapi anak dalam
menghadapi menarche.
c. Diharapkan
mampu
memberikan
dukungan
instrumental dalam bentuk
dukungan
material
yang
bertujuan untuk meringankan
beban anak dalam menghadapi
menarche seperti keluarga
menyiapkan menu sayur dan
buah untuk anak, keluarga
mempersiapkan
pembalut
untuk anak sebagai persiapan
menghadapi
menarche,
keluarga
mengajari
anak
memakai pembalut, mencuci
SIMPULAN DAN SARAN
dan membuang pembalut
dengan benar.
A. Simpulan
1. Dukungan
keluarga
d. Diharapkan mampu memberikan
responden paling banyak
dukungan penghargaan atas
adalah dukungan keluarga
usaha yang telah dilakukan anak
cukup (52,2%).
dalam menghadapi menarche.
2. Sikap menghadapi menarche
e. Diharapkan selain orang tua
responden paling banyak
yang memberikan dukungan,
adalah sikap positif (65,2%).
tetapi juga saudara laki-laki
3. Berdasarkan hasil analisis
seperti tidak mengejek atau
diperoleh nilai significancy p
memberikan informasi yang
value 0.000, r = 0.396
menakutkan tentang menarche
sehingga dapat disimpulkan
kepada anak, sehingga anak
bahwa ada hubungan antara
bersikap
positif
terhadap
dukungan keluarga dengan
menarche.
sikap menghadapi menarche
2. Bagi Sekolah
dengan koefisien korelasi
a. Diharapkan guru (wali kelas)
commit
to
user
lemah.
dapat memberikan konseling
perpustakaan.uns.ac.id
kepada orang tua tentang
dukungan keluarga kepada siswi
ketika orang tua mengambil
rapot atau ketika ada pertemuan
antara guru dan orang tua di
sekolah agar dukungan keluarga
semakin baik.
b. Diharapkan bagian UKS dapat
memberikan penyuluhan tentang
menarche kepada siswi ketika
disekolahan
agar
siswi
mempunyai sikap yang positif
dalam menghadapi menarche.
3. Bagi Siswi SDN 15 Sragen
a. Diharapkan siswi lebih tenang,
percaya diri dan tidak takut
dalam menghadapi menarche.
b. Diharap
siswi
bisa
mempersiapkan diri lebih baik
dalam menghadapi menarche.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan
peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian dengan menggunakan
variabel lain seperti pengalaman
pribadi, pengaruh orang lain yang
dianggap penting dan lebih senior,
kebudayaan, media massa, lembaga
pendidikan dan lembaga agama,
emosional dan pengetahuan karena
variabel dukungan keluarga yang
saya gunakan koefisian korelasinya
lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Z., 2009. Pengantar Keperawatan
Keluarga. Jakarta, EGC, pp. 5783
digilib.uns.ac.id
Dahlan
S., 2008. Statistik Untuk
Kedokteran Dan Kesehatan:
Deskriptif,
Bivariat,
dan
Multivariat. Edisi 5. Jakarta,
Salemba Medika, pp.26-38
Dewi dan Wawan, 2010. Teori dan
Pengukuran
Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta, Nuha Medik, pp.
34
Ervina U dan Mardiyana A., 2012.
Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Remaja Putri Dalam
Menghadapi Menarche Di MI
Salafiyah SimbangKulon 02
Kabupaten
Pekalongan.
Skripsi. Pekalongan, Program
Studi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah
Pekajangan
Pekalongan
Friedman M., 2013. Buku Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset,
Teori & Praktik. Edisi 5.
Jakarta, EGC, pp. 134-68
Hartatin., 2013. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kesiapan
Remaja
Putri
Dalam
Menghadapi Menarche Di SMP
Negeri 4 Parepare. Vol.4
Nomor 3 Tahun 2013
Hidayat, A., 2007. Riset Keperawatan
dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta, Salemba Media, pp. 47
Azwar., 2011.Sikap Manusia,Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, pp. 6-19
Hurlock.,
2009.
Bobak IM, Dkk., 2005. Buku Ajar Perkembangan. Edisi
Keperawatan
Maternitas. Erlangga, pp. 21
Terjemahan edisi. 4. Jakarta,
EGC, pp. 283-89
commit to user
Psikologi
5. Jakarta,
perpustakaan.uns.ac.id
Jones DL., 2005. Setiap Wanita.
Jakarta,
PT.
Delapratasa
Publising, pp: 109-10
Kondriati
N.,
2004.
Pengaruh
Dukungan Sosial Terhadap
Respon Stress Psikologi Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
di Yogyakarta, Indonesia dak
Kobe,
Jepang.
Skripsi.
Yogyakarta, Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah
Mada
Kuntcoro., 2010. Dukungan Keluaga
Pada Lansia (18 Juni 2015,
pukul 15.00 WIB)
Manuaba., 2008. Ilmu Kebidanan
Penyakit
Kandungan
dan
Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta,
EGC, pp. 72
Muriyana., 2008 Studi Kualitatif
Tentang Kesiapan Remaja Putri
Sekolah
Dasar
Dalam
Menghadapi Menarche Pada
Usia 10-12 Tahun. Universitas
Muhammadiyah Semarang (19
Juni 2015, pukul 16.00 WIB)
Musvita AS., 2009.
Hubungan
Dukungan
Sosial
Dengan
Kesiapan
Menghadapi
Menarche Pada Siswi Kelas VII
SMP 1 Playen Gunungkidul.
KesMas Jurnal. Vol.4 No.3:
144-239
digilib.uns.ac.id
Notoatmojo S., 2010, Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Cetakan
Kedua.
Edisi
Revisi,
Jakarta,Rineka Cipta, pp. 86
Nurngaini., 2008. Kesiapan Remaja
Putri Sekolah Dasar Dalam
Menghadapi Menarche Dini
Studi Kualitatif Pada Siswa SD
Islam Azkar 14 Semarang.
Skripsi. Universitas Diponegoro
Proverawati A dan Misaroh S., 2009.
Menarche Menstruasi Pertama
Yang
Penuh
Bermakna.
Yogyakarta, Muha Medika, pp.
1-2
Riskesdas., 2010. Laporan Riset
Kesehatan
Dasar.
Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta, Badan
Litbang Kesehatan
Riwidikdo
H.,
2008.
Statistik
Kesehatan. Yogyakarta, Mitra
Cendikia Press, pp. 152
Sarwono, 2008. Psikologis Remaja.
Jakarta, PT.Raja Grafinda Persada,
pp. 102
Soetjiningsih., 2007. Buku Ajar
Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya.
Jakarta,
Sagung Seto, pp. 23
Sugiono., 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif
Kualitatid
dan
R&D. Bandung. Alfabeta, pp.
85
Ninawati., 2006. Hubungan Antara
Sikap Terhadap Menstruasi Dan
Kecemasan
Terhadap
Menarche. Jurnal Psikologi.
commit to user
Vol.4 No.1 Juni 2006
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menghadapi Menarche Pada
Remaja Putri Di SD Negeri
Bulukantil Jebres Surakarta.
Digilib.uns.ac.id (28 Januari
2015, pukul 08.00 WIB)
Suryani E dan Widyasih H., 2008.
Psikologi Ibu dan Anak.
Jakarta, Fitramaya, pp. 71-83
Suryobroto., 2007. Proses Belajar
Mengajar Di Sekolah. Jakarta,
Rineka Cipta, pp. 54
Widiastuti.,
2009.
Kesehatan
Reproduksi.
Yogyakarta,
Fitramaya, pp. 45
Widoyoko., 2012. Teknik Penyusunan
Instrumen
Penelitian.
Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
pp. 55
Widyaningrum P, 2010. Hubungan
Antara Pengetahuan Tentang
Menstruasi
Dengan
Sikap
Winkjosastro., 2007. Ilmu Kebidanan.
Jakarta, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, pp.
103
Yusuf., 2005. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung,
PT.Remaja Rosdakarya, pp. 38
commit to user