Hubungan Teknik Menyusui Dan Pijat Bayi Dengan Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Tesis bab 1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan utama bayi baru lahir adalah kehangatan dan nutrisi.
Nutrisi dapat diperoleh dari makanan, makanan utama bayi adalah susu.
Sedangkan susu yang terbaik untuk bayi adalah ASI. ASI mengandung
vitamin dan mineral yang merupakan zat-zat yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu ASI juga mengandung
imunoglobulin yang berfungsi sebagai sumber perlindungan awal bagi bayi
dari serangan penyakit. ASI juga mudah dicerna, hal ini sesuai dengan organ
pencernaan bayi yang masih belum dapat menerima makanan padat
(Perinasia, 2004).
Disamping kandungan ASI dan bentuk ASI yang sesuai dengan organ
dan kebutuhan bayi. Asupan nutrisi yang nantinya akan mempengaruhi berat
badan juga ditentukan oleh banyaknya jumlah ASI yang masuk ke dalam
organ pencernaan bayi. Dengan teknik menyusui yang benar, jumlah ASI

yang masuk akan banyak sehingga asupan nutrisi bayi terpenuhi yang akan
mempengaruhi berat badannya (Perinasia, 2004).
Teknik menyusui adalah suatu cara menyusui yang benar yang terdiri
dari bagaimana cara memegang bayi agar dapat menyusu dengan baik, serta
cara mengatur posisi tubuh agar ibu merasa nyaman saat proses laktasi.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI selanjutnya bayi tidak
mauto menyusu.
Namun untuk mencapai
commit
user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

keberhasilan pemberian ASI diperlukan teknik yang benar (Perinasia,
2004).
Dengan teknik menyusui yang benar akan mempengaruhi produksi

ASI, yang nantinya akan berpengaruh pada kenaikan berat badannya.
Sedangkan teknik menyusui yang salah akan mempengaruhi produksi ASI,
sehingga asupan nutrisi untuk bayi berkurang yang mengakibatkan berat
badan bayi tetap bahkan turun.
Sekitar 57% ibu menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada
puting susu. Apabila puting susu lecet, bayi tidak mau menyusu dan tidak
segera diatasi maka akan menyebabkan terjadinya pembengkakan payudara
(engogerment), infeksi payudara (mastitis) sehingga bayi akan rewel dan
sering menangis.
Namun pada kenyataannya bayi yang mendapat ASI pada hari pertama
hanya 37%, 64% pada usia kurang dari 2 bulan, 45,5% pada usia 2-3 bulan
dan 13,9% pada usia 6-7 bulan (DEPKES RI: 2007).
Di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2009 sebanyak 7.085 bayi yang
mendapat ASI Esklusif dari 31.040 bayi (22,83%), dan di wilayah Puskesmas
Barengkrajan pada tahun 2009 terdapat 201 bayi yang mendapat ASI Esklusif
dari 756 bayi (26,57%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, 2009).
Dari hasil survei awal tanggal 25 Mei 2013 di Desa Suwaluh dari 10
orang ibu terdapat 7 orang (70%) ibu yang teknik menyusuinya benar. Berat
badan bayi sesuai standar ada 6 orang, sedangkan yang tidak sesuai standar 1
orang, 3 orang (30%) ibu yang teknik menyusuinya salah tetapi berat badan

bayi sesuai standar 2 orang dan berat badan bayi yang tidak sesuai standar 1
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

orang. Sehingga dapat diambil kesimpulan masih adanya teknik menyusui
yang tidak benar dengan berat badan bayi tidak sesuai standar.
Standar berat badan bayi usia 0-6 bulan yang tidak sesuai standar
adalah berat badan yang kurang dari 80% berat badan seharusnya (Direktorat
gizi, 2007).
Penyebab mengapa berat badan bayi tidak sesuai dengan standar
kebutuhannya. Hal ini disebabkan karena asupan nutrisi kurang, yang
disebabkan anatomi payudara ibu

yang kurang mendukung, bayi malas

menetek, produksi ASI yang kurang mencukupi kebutuhan bayi, ibu bekerja
yang tidak ada fasilitas pendukung untuk menyusui , sifat egois ibu dan nyeri

persalinan yang menyebabkan ibu malas meneteki (Meutia, 2007).
Bayi malas menetek, produksi ASI yang kurang mencukupi kebutuhan
bayi dan rasa egois ibu karena takut penampilannya berubah dapat dicegah
dengan teknik menyusui yang benar. Diantarannya posisi ibu dan bayi saat
meneteki, hisapan bayi, berapa kali ibu meneteki bayinya dalam sehari,
berapa lama ibu meneteki bayinya, berapa jumlah ASI yang diberikan oleh
ibu dalam sehari (Ida, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menyusui bayinya dengan
benar antara lain: Faktor ibu (emosi, aktifitas, asupan nutrisi) faktor dari luar
(lingkungan, ekonomi, sosial budaya, dukungan keluarga). Cara yang baik
untuk mengetahui kecukupan ASI adalah dengan menimbang pertumbuhan
berat badan bayi setiap bulannya. Pada umumnya berat badan bayi akan
kembali seperti berat badan lahir setelah umur 10 hari. Berat badan akan
bertambah menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi berumur 5 bulan,
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


bertambah menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, bertambah
menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun (Soetjiningsih, 1994).
Solusinya dengan memberikan penyuluhan tentang teknik menyusui
yang benar akan mempengaruhi produksi ASI, yang nantinya akan
berpengaruh pada kenaikan berat badannya, sedangkan teknik menyusui yang
salah akan mempengaruhi produksi ASI, sehingga asupan nutrisi untuk bayi
berkurang yang mengakibatkan berat badan bayi tetap bahkan turun. Oleh
karena itu para ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan dalam mendapatkan bimbingan teknik menyusui
yang benar, sehingga produksi ASI banyak dan mencukupi kebutuhan nutrisi
bayi yang dapat menunjang berat badannya.
Para ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan dalam mendapatkan bimbingan teknik menyusui yang
benar. Sehingga produksi ASI banyak dan mencukupi kebutuhan nutrisi
bayi yang dapat menunjang berat badannya (Ida, 2006).
Kesimpulan berdasarkan uraian tersebut diatas dalam upaya untuk
mengetahui lebih lanjut tentang hubungan teknik menyusui dan pijat bayi
dengan peningkatan berat badan bayi di Desa Suwaluh Kecamatan
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014.


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan teknik meyusui dengan peningkatan berat badan
bayi di Desa Suwaluh Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun
2014?
2. Apakah ada hubungan pijat bayi dengan peningkatan berat badan bayi di
Desa Suwaluh Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2014?
3. Apakah ada hubungan teknik meyusui dan pijat bayi dengan peningkatan
berat badan bayi di Desa Suwaluh Kecamatan Balongbendo Kabupaten
Sidoarjo tahun 2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hubungan teknik meyusui dengan peningkatan berat badan
bayi di Desa Suwaluh Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo
tahun 2014
2. Mengetahui hubungan pijat bayi dengan peningkatan berat badan bayi

di Desa Suwaluh Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun
2014
3. Mengetahui hubungan teknik meyusui dan pijat bayi dengan
peningkatan

berat

badan

bayi

di

Desa

Balongbendo Kabupaten Sidoarjo tahun 2014.

commit to user

Suwaluh


Kecamatan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui bagaimana pengaruh teknik menyusui
yang benar terhadap peningkatan berat badan bayi.
2. Manfaat Praktis
Memberikan masukan untuk meningkatkan upaya pelayanan dan
bimbingan dalam proses teknik menyusui yang benar, sehingga
masyarakat mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan berat badan
bayi usia 0-6 bulan.
3. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan
bagi proses penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan
teknik menyusui yang benar terhadap peningkatan berat badan bayi usia

0-6 bulan.

commit to user