PERANAN KEBUDAYAAN JAWA TERHADAP PERILAKU PENGAWAS DALAM PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR.
Dr. Suharno, M.Pd. lahir di Sleman, 29 Nopember 1952. Pria yang memiliki NIP
19521129 198003 1 001 adalah staf Pengajar pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UNS. Riwayat pendidikan tinggi adalah tahun 1979 lulus
sarjana (S-1) di FIP IKIP Yogyakarta untuk bidang ilmu: Administrasi
Pendidikan, lulus Magister (S-2) pada tahun 1986 di FPS IKIP Bandung untuk
bidang ilmu: Administrasi Pendidikan, gelar Doktor (S-3) bidang ilmu:
Manajemen Pendidikan berhasil diperolehnya dari Universitas Negeri Jakarta
pada tahun 2012. Judul dan ringkasan Disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi
bahasa Indonesia dan English sebagai berikut.
PERANAN KEBUDAYAAN JAWA TERHADAP PERILAKU PENGAWAS DALAM
PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR. Kajian Etnograf
di UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
Provinsi Jawa Tengah. Tujuan Penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana
pengaruh kebudayaan Jawa terhadap pembinaan profesionalisme guru dan
pengawas sekolah dasar. Terutama bagaimana supervisi tersebut dalam
mempengaruhi kinerja para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dasar,
dalam kerangka pembelajaran di sekolah dasar (SD).Penelitian ini dilaksanakan di
Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (kini UPTD atau Unit Pelaksana Teknis
Daerah) Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnograf, dimana secara triangulatif
akan melihat bagaimana perilaku budaya Jawa itu dapat mempengaruhi perilaku
pengawas, kepala sekolah dan guru sekolah dasar (SD). Dari hasil analisis
ditemukan bahwa secara representatif kebudayaan Jawa tidak sepenuhnya dapat
mempengaruhi perilaku para pengawas dan kepala sekolah terhadap pembinaan
profesionalisme guru sekolah dasar. Hal ini dapat dipahami bahwa, kini telah ada
kecenderungan keterbukaan budaya, yang dari ’sumbernya’ (keraton Surakarta
maupun Yogyakarta) memang telah ’memudar’ (open culture). Sehingga perilaku
pengawas sekolah dasar bisa dikaji lebih mendalam lagi dari berbagai aspek,
selain dari sisi budaya Jawa. [Kata kunci: Supervisi Pembelajaran, Kebudayaan
Jawa.].
THE ROLE OF JAVANESE CULTURE IN THE ELEMENTARY SCHOOL’S
THEACHERS
SUPER-VISION
BEHAVIOR
IN
PROFESSIONAL
DEVELOPMENT: THE STUDY WAS CARRIED OUT AT THE OFFICE OF
NATIONAL EDUCATIN AT ANDONG SUB DISTRICT, BOYOLALI, CENTRAL
JAVA. The objective of this study is to description the Java culture influence of
teacher profession supervision, knowledge about teaching and learning process
and work motivation with the implementation of instruction supervision. The study
was carried out at the office of “UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, Central Java”.
It appears from research that the objective of behavior educational
supervisory, the from of supervision activity in local culture support with those
recommended by the ethnography study. However, the intensity of educational
supervision activity do not represent those suggested by the study. It seems that
the values of Javanese culture are supposed to affect them. [Keyword: Instructional
supervision, Javanese culture].
19521129 198003 1 001 adalah staf Pengajar pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UNS. Riwayat pendidikan tinggi adalah tahun 1979 lulus
sarjana (S-1) di FIP IKIP Yogyakarta untuk bidang ilmu: Administrasi
Pendidikan, lulus Magister (S-2) pada tahun 1986 di FPS IKIP Bandung untuk
bidang ilmu: Administrasi Pendidikan, gelar Doktor (S-3) bidang ilmu:
Manajemen Pendidikan berhasil diperolehnya dari Universitas Negeri Jakarta
pada tahun 2012. Judul dan ringkasan Disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi
bahasa Indonesia dan English sebagai berikut.
PERANAN KEBUDAYAAN JAWA TERHADAP PERILAKU PENGAWAS DALAM
PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR. Kajian Etnograf
di UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
Provinsi Jawa Tengah. Tujuan Penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana
pengaruh kebudayaan Jawa terhadap pembinaan profesionalisme guru dan
pengawas sekolah dasar. Terutama bagaimana supervisi tersebut dalam
mempengaruhi kinerja para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dasar,
dalam kerangka pembelajaran di sekolah dasar (SD).Penelitian ini dilaksanakan di
Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (kini UPTD atau Unit Pelaksana Teknis
Daerah) Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnograf, dimana secara triangulatif
akan melihat bagaimana perilaku budaya Jawa itu dapat mempengaruhi perilaku
pengawas, kepala sekolah dan guru sekolah dasar (SD). Dari hasil analisis
ditemukan bahwa secara representatif kebudayaan Jawa tidak sepenuhnya dapat
mempengaruhi perilaku para pengawas dan kepala sekolah terhadap pembinaan
profesionalisme guru sekolah dasar. Hal ini dapat dipahami bahwa, kini telah ada
kecenderungan keterbukaan budaya, yang dari ’sumbernya’ (keraton Surakarta
maupun Yogyakarta) memang telah ’memudar’ (open culture). Sehingga perilaku
pengawas sekolah dasar bisa dikaji lebih mendalam lagi dari berbagai aspek,
selain dari sisi budaya Jawa. [Kata kunci: Supervisi Pembelajaran, Kebudayaan
Jawa.].
THE ROLE OF JAVANESE CULTURE IN THE ELEMENTARY SCHOOL’S
THEACHERS
SUPER-VISION
BEHAVIOR
IN
PROFESSIONAL
DEVELOPMENT: THE STUDY WAS CARRIED OUT AT THE OFFICE OF
NATIONAL EDUCATIN AT ANDONG SUB DISTRICT, BOYOLALI, CENTRAL
JAVA. The objective of this study is to description the Java culture influence of
teacher profession supervision, knowledge about teaching and learning process
and work motivation with the implementation of instruction supervision. The study
was carried out at the office of “UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, Central Java”.
It appears from research that the objective of behavior educational
supervisory, the from of supervision activity in local culture support with those
recommended by the ethnography study. However, the intensity of educational
supervision activity do not represent those suggested by the study. It seems that
the values of Javanese culture are supposed to affect them. [Keyword: Instructional
supervision, Javanese culture].