Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Jaringan Wifi di PT.Telkom Salatiga Berdasarkan Jaringan Akses yang Digunakan T1 612008077 BAB V
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian terakhir dari skripsi yang berisi kesimpulan yang
dilakukan dari hasil pengukuran, dan saran yang akan diberikan pada PT. Telkom
Indonesia. Guna untuk pengembangan untuk kemajuan Kinerja jaringan yang dilakukan.
5.1.
Kesimpulan
•
Kecepatan transmisi data yang dihasilkan untuk jaringan serat optik 4 kali lebih
cepat untuk kecepatan upload dan 4 kali lebih cepat untuk kecepatan download
dibandingkan dengan jaringan akses tembaga
•
Kuat sinyal yang dihasilkan untuk jaringan serat optik dengan jarak jangkauan 20
meter pada daerah M.Yamin 8 kali lebih kuat dan untuk jarak jangakauan 30
meter 9 kali lebih kuat dibandingkan dengan jaringan tembaga
•
Panghalang berupa pohon dan gedung bertingkat berpengaruh dalam pengukuran
kecepatan dan kuat sinyal, untuk daerah kartini wilayah yang tidak adanya
penghalang pada akses point 4 untuk jarak jangkauan 20 meter kuat sinyal 59dBm dan untuk wilayah adanya penghalang pada akses point 2 untuk jarak
jangkauan 20 meter kuat sinyal -64 dBm
•
52 % availability untuk jaringan Tembaga dari total keseluruhan 104 data
availability pada Tembaga
•
93 % availability untuk jaringan serat optik dari total 416 data availability pada
serat optik
•
85 % availability (tingkat ketersediaan) keseluruhan dari tembaga dan serat optik
yang diukur untuk 10 kali penelitian di tiap akses point dengan total data yang
diukur sebanyak 520 data
5.2.
Saran
•
Pemasangan akses point lebih di perhatikan karena penghalang (pohon)
berpengaruh dalam kecepatan transmisi data.
•
untuk setiap akses point yang menggunakan jaringan tembaga disarankan diganti
dengan menggunakan serat optik
PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian terakhir dari skripsi yang berisi kesimpulan yang
dilakukan dari hasil pengukuran, dan saran yang akan diberikan pada PT. Telkom
Indonesia. Guna untuk pengembangan untuk kemajuan Kinerja jaringan yang dilakukan.
5.1.
Kesimpulan
•
Kecepatan transmisi data yang dihasilkan untuk jaringan serat optik 4 kali lebih
cepat untuk kecepatan upload dan 4 kali lebih cepat untuk kecepatan download
dibandingkan dengan jaringan akses tembaga
•
Kuat sinyal yang dihasilkan untuk jaringan serat optik dengan jarak jangkauan 20
meter pada daerah M.Yamin 8 kali lebih kuat dan untuk jarak jangakauan 30
meter 9 kali lebih kuat dibandingkan dengan jaringan tembaga
•
Panghalang berupa pohon dan gedung bertingkat berpengaruh dalam pengukuran
kecepatan dan kuat sinyal, untuk daerah kartini wilayah yang tidak adanya
penghalang pada akses point 4 untuk jarak jangkauan 20 meter kuat sinyal 59dBm dan untuk wilayah adanya penghalang pada akses point 2 untuk jarak
jangkauan 20 meter kuat sinyal -64 dBm
•
52 % availability untuk jaringan Tembaga dari total keseluruhan 104 data
availability pada Tembaga
•
93 % availability untuk jaringan serat optik dari total 416 data availability pada
serat optik
•
85 % availability (tingkat ketersediaan) keseluruhan dari tembaga dan serat optik
yang diukur untuk 10 kali penelitian di tiap akses point dengan total data yang
diukur sebanyak 520 data
5.2.
Saran
•
Pemasangan akses point lebih di perhatikan karena penghalang (pohon)
berpengaruh dalam kecepatan transmisi data.
•
untuk setiap akses point yang menggunakan jaringan tembaga disarankan diganti
dengan menggunakan serat optik