HUBUNGAN KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KUALITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KOTA MEDAN.
ABSTRACT
HERMANTO. 2009. The Relationship of The Principle in Managerial and
Supervision Competence with The Quality of Public Senior High School
in Medan. Thesis. Medan: Post Graduate School Medan State
University
Low of quality of school visible image of low from education and
learning services acceptance by students. The imaging of conditions by
service education of disparity from every Public Senior High School in
Medan. Disparity of Public Senior High School in Medan quality is cause
tight rivality enter a particular Public Senior High School in Medan. Low of
quality Public Senior High School in Medan convinced the principle can't be
key person in quality of school attainment possible effect in managerial and
supervision weakness, then thus research aims to know the relationship of
the principle in managerial and supervision competence for apart or together
with the quality of Public Senior High School in Medan.
The research method by descriptive quantitative analysis with
nonparametric statistic method. Analysed of data by data normality test
based on Kolmogorov-Smirnov, homogenity test through Chi Square test.
independent test through person Chi Square test. harmonious test through
Chi Square test, correlation and regression analysis through SPSS computer
programme version 15,0. Coefficient test of correlation is done by
nonparametric statistic test of Durbin-Wattson at a= 0,05.
The result of data research analysis shows that the managerial
competence of the principle is correlated by moderative (middle) and positive
for the quality of Public Senior High School in Medan at ry 1 = 0,443 .
Supervision competence of the principle is correlated by low and positively
for the quality of Public Senior High School in Medan at ry 2 = 0,372. The
managerial and supervision competence of the principle is correlated
together by low and positively for the quality of Public Senior High School in
Medan at ry 1 2= 0,365 . The effective contribution of the managerial and
supervision of the principle and school quality is 20,25%. The conclusion for
result of research is there a significant relation between managerial and
supervision competence of the principle with the quality of Public Senior
High School in Medan. Result of this research gives implication for principle
individual and duty education considerately for increase the quality of Public
Senior High School in Medan .
ABSTRAK
HERMANT0.2009.Hubungan Kompetensi Manajerial dan Supervisi
Kepala Sekolah dengan Kualitas Sekolah Menengah Atas Negeri di
Kota Medan.Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri
Medan
I
Rendahnya kualitas sekolah digambarkan dalam rendahnya mutu
layanan pendidikan dan pembelajaran yang diterima oleh peserta didik.
Kondisi ini digambarkan dengan perbedaan layanan pendidikan yang
diperoleh peserta didik di setiap SMA Negeri di Kota Medan. Perbedaan
kualitas SMA Negeri di Kota Medan menyebabkan ketatnya persaingan
untuk memasuki SMA Negeri tertentu di Kota Medan. Rendahnya kualitas
SMA Negeri di Kota Medan diyakini karena kepala sekolah belum mampu
menjadi key person dalam pencapaian kualitas sekolah diakibatkan
kelemahan dalam kompetensi manajerial dan kompetensi supervisi, maka
penelitian ini ingin mengetahui hubungan kompetensi manajerial kepala
sekolah dan kompetensi supervisi kepala sekolah baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif deskriptif
dengan metode statistik nonparametrik. Data dianalisis dengan uji
normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas
dengan uji chi square, uji independensi dengan uji Pearson chi square, uji
keselarasan dengan uji chi square , uji koefisien korelasi dilakukan dengan
uji statistik nonparametrik Spearmen dan regresi dilakukan dengan uji
statistik nonparametrik Durbin-Wattson pada a = 0,05 .
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kompetensi
manajerial kepala sekolah berkorelasi sedang dan positip dengan kualitas
SMA Negeri di Kota Medan pada ry1=0,433 . Kompetensi supervisi
berkorelasi rendah dan positif dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan
pada ry 2=0 ,372 . Secara bersama-sama kompetensi manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah berkorelasi rendah dan positip pada
ry12 =0,450 . Konstribusi atau sumbangan efektif kompetensi manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kualitas sekolah sebesar
20,25% . Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
kompetensi manajerial dan kompetensi supervisi baik sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama terhadap kualitas SMA Negeri di Kota
Medan. Hasil penelitian ini juga memberikan implikasi bahwa kompetensi
manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah harus bahan perhatian
bagi pribadi-pribadi kepala sekolah dan bahan pembinaan dari Dinas
Pendidikan Kota Medan dalam peningkatan kualitas SMA Negeri di Kota
Medan.
ii
DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRACT.
·o· ·
·
o oo· ·
· · oo· ·
ABSTRAK ... ... .... ... .. .
o
•
·
••
o
o oo o •
•
• o o
o oo
o. o
•o·
· · ·
· o •
o ·
o
• • o
o • •• o •• • •
•
o •
••
ii
••
KATA PENGANTAR .. . ... · · o
iii
0
vi
DAFTAR lSI ... .. . .
DAFTAR TABEL .. .. ....
0
0
0
DAFT AR GAM BAR ....... .
o
..
o
0
00
••••
0
0
•
..
0
o .o
o ••• •
0
00
0
..
••
•
.
0
••
0
•
o ..
0
•
•
.
oo
o · oo o o . . .
o •••• o
0
•••
0
0
0
0
0
0
0
00
o ••• • •• ••
viii
0
ix
•
DAFT AR LAMP IRAN .. .
BASI
X
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Perumusan Masalah ... .. ..
c
Tujuan Penelitian .. .. .. .. ~
D
Manfaat Penelitian .... .. .. . ... .....
BAB II
0
.
•
12
0.
12
.. .
0
0
..
..
.
0
..
..
......
0
0
..
..
0
13
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kerangka Teoritis
14
1.
Kualitas Sekolah
2.
Fungsi-fungsi
Manajemen
dalam
Pendidikan ... ..... .
.. .. .. . .. .
Kompetensi Kepala Sekolah dalam Proses
Pendidikan .. .... ... .. .... .... .. .. .... ..... .. ... .. .. .... .. .. .. ..
a. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ...
3.
b. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah . . . .
B.
Kerangka Konseptual
C.
1. Hubungan Kompetensi Manajerial Kepala
dengan Kualitas SMA Negeri di Kota Medan.....
2 . Hubungan
Kompetensi
Supervisi
Kepala
Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan ....... ...
.. ... .. .... . .. .. ... .....
3. Hubungan Kompetensi Manjerial dan Supervisi
Kepala Sekolah dengan Kualitas Sekolah
Pengajuan Hipotesis Penelitian
.... . ... ..
0
vi
26
37
46
48
56
58
60
63
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian .... .. ..... ... . ... .... .... .
B.
Populasi dan Sampel
64
1.Populasi dan Sampel Sekolah .
64
2.Populasi dan Sampel Responden
65
c
Pendekatan Penelitian
67
D.
Variabel dan Definisi Operasional Penelitian . . . . . . .
67
E.
F.
Teknik dan lnstrumen Pengumpulan
Data
Penelitian ...............................................................
Uji Coba lnstrumen Penelitian . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . .. .
68
69
G.
Anal isis Data . . . . . . . . . . .. . .. .. . .. . . .. . .. .. . . . . . .. .. . . . . . . . . .. .
71
H.
Pengujian Hipotesis . . .. . . .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. . .. . .. .. .. .
72
Hipotesis Statik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
72
I.
BAB IV
A.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1.Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah .. . ..... . .. .
73
2. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
76
3. Kualitas SMA Negeri Kota Medan
79
Konstribusi terhadap Kualitas SMA Negeri Kota
Meda n
1. Konstribusi Efektif .
81
2. Konstribusi Relatif .... ....... .
82
C.
Pembahasan Hasil Penelitian ... ...... ...... ........... .
82
D.
Keterbatasan Penelitian .. ...... .. .. .. ....... .. .......... .
96
B.
SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
BABV
A.
Simpulan
99
B.
lmplikasi
100
c
Saran-saran .. . ... .... . .. . .... ... .
101
DAFT AR PUST AKA .
103
LAMPIRAN-LAM PI RAN
107
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Kompetensi Kepala Sekolah
43
Tabel 2
Populasi Penelitian berdasarkan Cluster Sampling ..
65
Tabel 3
Hasil Perhitungan Besar Sam pel Penelitian .... .. .. ...
66
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas lnstrumen Penelitian ... .. ... ... .. .
71
Tabel 5
Hasil Uji Korelasi Sederhana dan Regresi
Sederhana Sub Variabei-Sub Variabel Kompetensi
Manajerial (X 1 ) dan Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah (X 2 ) terhadap Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan (Y) ..
90
Hasil uji
variabel
supervisi
Negeri di
92
Tabel 6
analisis korelasi parsial sub variabel-sub
kompetensi manajerial dan kompetensi
kepala sekolah terhadap kualitas SMA
Kota Medan .....
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
20
Gam bar
lndikator Kualitas Sekolah ...
Gam bar 2
Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu ...
Gam bar 3
Proses Manajemen .. ...... .
Gam bar 4
lnteraksi Supervisi Pendidikan ...
Gam bar 5
Pendekatan Penelitian ... .. .......... .....
Gam bar 6
Scatterplot Korelasi Lin ier Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di
Kota Medan .
Scatterplot Korelasi Parsial Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah dan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan , Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Konstan .........
Scatterplot Korelasi Linier Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di
Kota Medan
Scatterplot Korelasi Parsial Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah dan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan, Kompetensi Manajeral Kepala Sekolah
.
Konstan .. . ...
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
...
Scatterplot-Regression
Standardized Predicted
Value Korelasi Linier Berganda Kompetensi
Manajerial dan Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan ..
Scatterplot-Regression
Studentized
Residual
Korelasi Linier Berganda Kompetensi Manajerial
dan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dengan
di
Kota
Kualitas
SMA
Negeri
Medan ... .. ... .. .
Scatterplot Korelasi Linier Berganda Sub Variabel
Kompetensi
Manajerial
dan
Sub
Variabel
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dengan
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan ... ....... ..... .....
Gambar 7
o
Gambar 8
o
Gambar 9
..
·
·
...
•
Gambar 12
o·
.. ..
.
...
••••••
0
•
•
•
0
0
••
•
ix
••
0
•••••
21
28
.
00
••
00
00
.
0
..............
·o
·
•••••••
.... ... .. ........
•••
0
.
••
0
o
..
. . . . .
.
.
...
00.
.
49
63
••
.
.
•••••
..
o
.
..
••
•••••
•
•
0
o
Gambar 11.2
.....
•••
·
Gambar 10
Gambar 11 .1
.
0
0
..
••
..
o
•••
••••
o
•••
••
•
oo
0
•
•••
•••
75-76
76-77
78-79
78-79
79-80
81-82
81-82
91-92
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Deskripsi Data Kompetensi Manajerial Kepala
... ... ... ... . .. ... ... .
Sekolah . . . .. .
107
Lampiran 2
Histogram Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
108
Lampiran 3
Uji Normalitas ..... .
109
Lampiran 4
Grafik Normalitas Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah .
... ... ... ... ... .
111
Uji lndependensi
Chi-Square Tests Kompetensi
Manajeriai*Kualitas SMA Negeri Kota Medan ... . . .. ... ..
112
Lampiran 6
Uji Keselarasan Varia bel Penelitian ..... . .... ...
113
Lampiran 7
Uji Multikolinieritas ... .. .
114
Lampiran 8
Scatterplot Gejala Heteroskedastisitas Regresi
Linier Sederhana Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di Kota
. ... ... ... ...
Medan ... ... .. . ... .. . .. . ... ... ... ... .
115
Lampiran 9
Uji Korelasi dan Regresi Sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . .
116
Lampi ran 10
Uji Korelasi Parsial Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah*Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
dengan Variabel Kontrol Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah .
117
Deskripsi Variabel Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah
.. ... ... ... . . ... ... ... ... ... . . . .. ... .
118
Histogram Variabel Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah
... ... ... ... ... ... .
119
Uji Normalitas Kolmogorv-Smirnov Variabel
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah ... ... .. . ... .. .
120
Grafik Normalitas Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
... . .. . .. . .. .
122
Lampiran 5
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
X
Lampiran 15
Uji lndependensi Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah*Kualitas SMA Negeri Kota Medan
123
Uji Multikolinieritas Kompetensi Supervisi dengan
Kualitas SMA Negeri Kota Medan ... . . . . . . . . .
124
Uji Statistik Korelasi dan Regresi Linier
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dengan
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan ... . ... .. . ... ...
125
Uji Korelasi Parsial Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah*Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
dengan Variabel Kontrol Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah . . . .
... . .. . .. ... ... ... ...
126
Lampiran 19
Deskripsi Data Kualitas SMA Negeri Kota Medan .
127
Lampiran 20
Histogram Kualitas SMA Negeri di Kota Medan . . .
128
Lampiran 21
Tingkatan Kualitas SMA Negeri di Kota Medan .
129
Lampiran 22
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Variabel
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan . . . . . . . . . . . . . . . .
130
Grafik Normalitas Kualitas SMA Negeri di Kota
.. . ... ... ... .
. ... .. . ... ...
Medan.. . ... ... ...
131
Uji Regresi Berganda Kompetensi Manajerial dan
Kompetensi Supervisi Secara Bersama-sama
dengan Kualitas SMA Negeri di Kota Medan........
132
Uji Statistik Konstribusi Kompetensi Manajerial
dan Kompetensi Supervisi terhadap Kualitas SMA
Negeri di Kota Medan
.. .. . ... . .. . .. .. .
134
Uji Statistik Korelasi Sederhana dan Regresi
Sederhana
Sub
Variabei-Sub
Variabel
Kompetensi Manajerial (X 1 ) dan Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah (X 2 ) terhadap Kualitas
SMA Negeri di Kota Medan (Y) . .
135
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Uji Statistik Korelasi Parsial Sub Variabei-Sub
Variabel
Kompetensi
Manajerial (X 1 )
dan
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
(X 2 )
terhadap Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
(Y) .. ..... ..........................
xi
.............
138
Lampiran 28
Lampiran 29
Scatterplot Uji Statistik Korelasi Parsial Sub
Variabei-Sub Variabel Kompetensi Manajerial (X 1 )
dan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X 2 )
terhadap Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . .. .
(Y).... . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .
140
Data Pendukung Penelitian
144
xii
BA B I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupan agar manusia
dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna
dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi
yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa . Undang-Undang
Oasar Negara
Republik Indon esia
Tahun
1945 Pasal
31
ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan
ayat
(3)
menegaskan
bahwa
Pemerintah
mengusahakan
dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh
komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan
salah satu tujuan negara Indonesia. Mulyasa (2006:3) menjelaskan bahwa
peningkatan kua litas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak
untuk
mencapai
tujuan
pembangunan .
Pendidikan
bertugas
mengembangkan kesadaran dan tanggungjawab setiap warga negara untuk
menjadi sumber daya manusia yang harus siap bersaing di era global,
dimana diharapkan peningkatan kualitas pendidikan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pengembangan potensi diri maka peningkatan kualitas
pendidikan harus menjadi sektor utama (prime sector) pembangunan
bangsa
sebagai dasar bagi pembangunan sektor lainnya. Salah satu
program yang dikembangkan pemerintah adalah peningkatan kualitas
pendidikan yang diarahkan pada upaya penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas.
Upaya-upaya
Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS),
kurikulum,
sistem
tersebut
evaluasi
dan
diantara
melalui
pengembangan
pengembangan
penilaian ,
dan
perbaikan
perbaikan
sarana-sarana
pendidikan , pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Upaya-upaya yang telah
dirancang, dikembangkan dan dilaksanakan tersebut tentunya berkaitan
dengan pengembangan sekolah sebagai wadah dalam pelaksanaan proses
pendidikan dan pengajaran .
Sekolah
dikembangkan
merupakan
untuk
lembaga
membantu
pendidikan
keluarga
dan
modern
masyarakat
yang
dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan. Dalam konteks ini, sekolah diharapkan
dapat menyediakan layanan pendidikan yang tidak dapat dilakukan oleh
keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat menaruh harapan
kepada sekolah agar generasi mudanya dapat memiliki kemampuankemampuan yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sebagai anggota
masyarakat. lnilah yang secara umum dipersepsikan oleh masyarakat
sebagai fungsi sekolah dalam memberikan layanan pendidikan .
Berdasarkan
pengembangan
fungsi
sekolah
yang
telah
diamanatkan oleh UNESCO dalam BAS-DIKMEN Propinsi DKI Jakarta,
diungkapkan bahwa fungsi sekolah adalah : ( 1) memberi layanan kepada
siswa
agar
mampu
memperoleh
pengetahuan
2
atau
kemampuan-
kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan , (2) memberi
layanan kepada siswa agar dapat mengembangkan ketrampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan , (3) memberi layanan kepada siswa agar
dapat hidup bersama ataupun bekerjasama dengan orang lain, dan
(4) memberi layanan kepada siswa agar dapat mewujudkan cita-cita atau
mengaktualisasikan dirinya sendiri .
Menindaklanjuti pentingnya pendidikan yang berkualitas tentunya
harus didukung oleh sekolah yang berkualitas pula , dimana menurut
Townsend
dan
Butterworth
(1992 :35)
terdapat
faktor-faktor
dalam
mewujudkan sekolah berkualitas , yaitu : (1) keefektifan kepemimpinan kepala
sekolah, (2) partisipasi dan rasa tanggungjawab guru dan staf, (3) proses
belajar mengajar yang efektif, (4) pengembangan staf yang terprogram,
(5) kurikulum yang relevan, (6) memiliki visi misi yang jelas, (7) ikl im sekolah
yang kondusif, (8) penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan,
(9)
komunikasi
yang
efektif secara
internal
maupun eksternal,
dan
( 10) keterlibatan orangtua dan masyarakat secara instrinsik.
Bandur (2007) berdasarkan hasil penelitian para ahli pendidikan
sejak tahun 1979 sampai tahun 2007 , mengungkapkan bahwa sekolah
berkualitas ditandai dengan: (1) kepemimpinan kepala sekolah yang efektif,
(2) lingkungan kerja yang kondusif ditandai dengan adanya kolaborasi dan
kerja tim , (3) kejelasan tujuan pendidikan di sekolah yang berfokus pada
pencapaian prestasi siswa yang tinggi; perencanaan yang dibangun secara
kolaboratif, (4) stabilitas dan pengembangan staf secara terpadu dan
berkelanjutan, (5) fokus sekolah pada pencapaian prestasi siswa yang
3
tinggi,
(6) lingkungan belajar yang
aman,
(7) alat ukur monitoring
keberhasilan belajar siswa yang komprehensif, (8) pengakuan/pengarahan
terhadap prestasi siswa, (9) sumber daya sekolah yang memadai untuk
pencapaian prestasi balajar, (1 0) dukungan pemerintah kabupaten, dan
(11) partisipasi orang tua dan masyarakat luas yang tinggi.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Medan sebagai salah
satu bagian dari pengembangan terintegrasi
Nasional dibawah
Departemen
bimbingan , arahan , dan pembinaan
Pendidikan
Kantor Dinas
Pendidikan Kota Medan tentunya memiliki pola bimbingan , pola arahan, dan
pola pembinaan yang sama . Dengan demikian tentunya Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri yang terletak di wilayah Kantor Dinas Pendidikan Kota
Medan
seharusnya
memiliki
standar
kualitas
yang
sama.
Dalam
kenyataannya, sekolah lebih fokus hanya pada penjaringan input yang
berkualitas
guna
pencapaian
prestasi
belajar
yang
tinggi
sebagai
pengejawantahan kualitas sekolah, dan melupakan pencapaian kualitas
variabel lain diantaranya kualitas pengembangan kurikulum, kualitas proses
pemelajaran, kualitas administrasi dan manajemen, kualitas sarana dan
prasarana, kualitas pendanaan, kualitas peran serta masyarakat, dan
kualitas lingkungan dan budaya sekolah dalam mendukung pencapaian
kualitas sekolah .
Setiap kali musim tahun ajaran baru tiba, persaingan untuk masuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri senantiasa muncul dan menyisakan
polemik. Masyarakat dalam konteks orangtua calon peserta didik saling
berusaha
untuk mendapatkan kursi di Sekolah Menengah Atas (SMA)
4
Negeri tertentu yang dikenal dengan sekolah berkualitas dan favorit. Di SMA
Negeri tertentu tersebut, jumlah peminat selalu jauh melebihi jatah kursi
yang ada. Sementara disisi lain , masih terdapat banyak sekolah yang
kekurangan jumlah murid . Orangtua calon peserta didik mengeluhkan
sulitnya memasukkan anaknya di SMA Negeri idaman mereka. Fenomena
ini tentunya menunjukkan perbedaan kualitas dari masing-masing SMA
Negeri di Kota Medan dimata orangtua peserta didik.
Tidak hanya harus berbekal nilai kelulusan yang tinggi , orang tua
umumnya juga harus siap berhadapan dengan syarat lain jika ingin masuk
sekolah tertentu tersebut, yaitu
biaya pendidikan yang cukup tinggi
dibandingkan dengan sekolah yang dilabeli bukan sekolah favorit. Hal ini
tentu menjadi permasalahan yang menarik dikarenakan terdapat perbedaanperbedaan yang sangat esensi mengenai keberadaan kualitas masingmasing SMA Negeri dihadapan orangtua calon peserta didik.
Berkaitan dengan pernyataan tersebut, peneliti melihat bahwa
seharusnya kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengembangan dan pencapaian kualitas sekolah. Arsyad dalam Pendidikan
Network berdasarkan De Roche ( 1987) mengungkapkan bahwa tidak ada
sekolah yang baik tanpa kepala sekolah yang baik. Karena itu wajar kalau
dikatakan "the key person" dalam pencapaian kualitas pendidikan di sekolah
adalah kepala sekolah , tentunya tanpa mengenyampingkan peran yang
kolaboratif tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam
sistem proses manajemen sekolah . Selanjutnya berdasarkan Sergiovanni
dalam Arsyad (2008) mengungkapkan bahwa "tidak ada siswa yang tidak
5
dapat dididik, yang ada adalah guru yang tidak berhasil mendidik. Tidak ada
guru yang tidak berhasil mendidik, yang ada adalah kepala sekolah yang
tidak
mampu
membuat
guru
berhasil
mendidik".
Ungkapan
ini
mengisyaratkan bahwa betapa pentingnya peranan kepala sekolah dalam
pencapaian
kualitas siswa dan kualitas guru dalam pencapaian kualitas
sekolah .
Kepala sekolah
merupakan tokoh sentral
pendidikan,
dimana
sekolah sebagai suatu komunitas pendidikan membutuhkan seorang figur
pemimpin yang dapat mendayagunakan semua potensi yang ada dalam
sekolah untuk pencapaian visi dan misi sekolah. Pada tingkatan ini,
terdapat anggapan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya. Di
sini tampak peranan kepala sekolah bukan hanya seorang akumulator yang
mengumpulkan aneka ragam potensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan,
dan peserta didik melainkan konseptor manajerial yang bertanggungjawab
pada kontribusi masing-masing demi efektivitas dan efisiensi kelangsungan
pendidikan di lingkungan sekolah . Kepala sekolah harus mampu menangani
kompleksitas sekolah dalam perencanaan strategik dan operasional yang
jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas sekolah secara terkoordinasi, dan
mampu melakukan proses evaluasi dan penilaian secara valid dan reliabel.
Berkaitan
dengan
proses-proses tersebut dibutuhkan
kepala
sekolah
sebagai pemimpin yang efektif, dimana menurut Komariah (2006:74),
pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah,
menangani perubahan secara benar, dan menjadi katalisator yang mampu
mewarnai sikap dan prilaku staf.
6
Menajalankan kepemimpinan yang efektif, kepala sekolah harus
mampu mengadaptasi tiga jenis kepemimpinan berdasarkan waktu dan
kebutuhan, dimana menu rut Komariah (2006:75-95) terdiri dari: (1) tipe
kepemimpinan transaksional, yaitu kepemimpinan yang menekankan tugas
yang
diemban
bawahan,
dimana
kepemimpinan
transaksional
lebih
difokuskan pada peranannya sebagai manajer karena ia sangat terlibat
dalam aspek-aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik.
Kepemimpinan transaksionl tidak membiarkan personel menentukan sendiri
pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang perlu
pembinaan.Pemimpin transaksional merancang pekerjaan sedemikian rupa
yang disesuaikan dengan jenis dan jenjang jabatannya dan melakukan
interaksi atau hubungan mutualis, (2) tipe kepemimpinan transformasional ,
yaitu kepemimpinan yang memiliki wawasan jauh ke depan dan berupaya
memerbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi di
masa datang, dengan visi yang jelas, gambaran holistis tentang bagaimana
organisasi di masa datang didukung dengan kemampuan diagnosis dengan
selalu meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian dalam upaya
memecahkan masalah dari berbagai aspek. Kepemimpinan transformasional
merupakan proses memengaruhi antarindividu dan proses memobilisasi
kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi kelembagaan ,
dan (3) tipe kepemimpinan visioner, yaitu kepemimpinan yang kerja
pokoknya difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan
dengan kekuatan-kekuatan dalam integritas pribadi, antusiasme terhadap
perkembangan kelembagaan, mengembangkan kehangatan , budaya dan
7
iklim organisasi, memiliki ketenangan dalam memanajemen organisasi, dan
tegas
dan
adil
dalam
mengambil
tindakan/kebijakan
lembaga.
Kepemimpinan visioner didukung oleh pembuatan perencanaan yang jelas
sehingga rumusan visi akan menggambarkan sasaran apa yang hendak
dicapai dari pengembangan lembaga yang dipimpinnya.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan . Sebagaimana
dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990 Pasal 12
ayat 1, bahwa Kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan , administrasi sekolah , pembinaan tenaga kependidikan
lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
Eksistensi kepala sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi terwujudnya kualitas sekolah . Fakta yang diperoleh
dilapangan sangatlah mencengangkan , karena berdasarkan Fajar Online
(2008) dikemukakan bahwa proses rekrutmen kepala sekolah yang selama
ini berada di tangan bupati/walikota, ternyata menjadi pemicu rendahnya
mutu para pemimpin sekolah, diungkapkan juga bahwa lebih dari 70% dari
250.000 kepala sekolah di Indonesia tercatat memiliki dua sisi kelemahan,
yakni manajerial dan supervisi. Berhubungan dengan peranan kepala
sekolah dalam peningkatan kualitas sekolah , Pemerintah melalui Menteri
Pendidikan Nasional telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 13 tahun 2007 yang mengatur tentang Kualifikasi dan
Kompetensi Kepala Sekolah , dimana kompetensi kepala sekolah tersebut,
meliputi:
(1)
kompetensi
kepribadian ,
8
(2)
kompetensi
manajerial ,
(3)
kompetensi
kewirausahaan,
(4)
kompetensi
supervisi,
dan
(5) kompetensi sosial. Pengembangan tentang kompetensi kepribadian,
manajerial , kewirausahaan , supervisi , dan
sosial
kepala
sekolah
dimungkinkan untuk menjawab pentingnya peranan kepala sekolah dalam
memengaruhi kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
dalam
pencapaian kualitas sekolah. Dalam pencapaian prestasi belajar peserta
didik secara kognitif, psikomotorik dan afektif, maka diduga kompetensi
kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam mengembangkan
peranan dan tugas lembaga pendidikan , yaitu perilaku kepala sekolah yang
mampu
memprakarsai
pemikiran
baru di dalam
proses interaksi di
lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan,
sasaran , konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari lembaga
pendidikan dalam pencapaian kualitas sekolah, dan selanjutnya peneliti
tertarik
untuk
melakukan
penelitian
tentang
hubungan
kompetensi
manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kualitas
sekolah.
Kompetensi manajerial
penyusunan
rencana
sekolah ,
kepala sekolah berhubungan dengan
pengembangan
organisasi
sekolah ,
pemberdayaan sumber daya sekolah secara optimal , pengembangan
sekolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif, menciptakan budaya
dan iklim sekolah yang kondusif, kemampuan pengelolaan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan
masyarakat, pengembangan kurikulum, pengelolaan keuangan, ketatata
usahaan sekolah, dan sistem informasi dalam mendukung program dan
9
pengambilan keputusan , pemanfaatan
teknologi dan informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, monitoring, evaluasi,
dan pelaporan pelaksanaan program sekolah dengan prosedur yang tepat.
Kompetensi
supervisi
kepala
sekolah
berkaitan
dengan
perencanaan program supervisi akademik dalam rangka meningkatkan
profesionalisme guru , pelaksanaan supervisi akademik pada guru dengan
teknik yang tepat, serta tindak lanjut hasil supervisi bagi pengembangan
sekolah dan pengembangan proses pendidikan dan pengajaran.
Kualitas sekolah adalah
keadaan atau kondisi sekolah baik fisik
maupun non-fisik memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan atau melebihi
tuntutan ideal dan harapan dari guru , karyawan , peserta didik, orang tua
peserta didik, penyandang dana, dan pengguna lulusan sekolah. Demikian
pula layanan pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan tuntutan ideal.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat dikatakan
berkualitas, yaitu : (1) sekolah harus memiliki visi dan misi yang dirumuskan
secara jelas dan menjadi dasar acuan dalam proses pendidikan, (2) sekolah
memiliki kurikulum pendidikan yang terstruktur dan kreatif yang mendukung
terwujudnya visi dan misi pendidikan , (3) sekolah memiliki tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan profesional , memiliki etas kerja tinggi , kreatif, jujur,
dan terampil , mempunyai manajemen dan supervisi yang diterapkan secara
kontinu , tepat, dan benar; serta didukung dengan fasilitas, sarana dan
prasarana yang memadai , dan (4) sekolah memiliki jaringan kerja sama
yang luas dengan berbagai pihak yang semakin mendukung proses
pendidikan yang baik dan berkualitas.
10
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri
di Kota
Medan. Dengan memertimbangkan keahlian peneliti, waktu, tenaga, biaya
penelitian, dan proses penelitian dan penelaahan hasil yang
menuntut
tenaga dan pemikiran maka pembatasan masalah dalam penelitian, antara
lain: (1) kualitas sekolah, meliputi sub indikator: kualitas penyusunan
kurikulum pembelajaran , kualitas proses pembelajaran , kualitas administrasi
dan manajemen sekolah , sarana dan prasarana pendukung kegiatan
pendidikan dan pembelajaran, kualitas pendanaan operasional sekolah,
kualitas
kegiatan
kesiswaan,
peran
serta
masyarakat, dan
kualitas
lingkungan dan budaya sekolah , (2) kompetensi manajerial , meliputi sub
indikator: kompetensi kepala sekolah dalam penyusunan perencanaan
sekolah, kompetensi kepala sekolah pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran , kompetensi kepala sekolah dalam mengelola seluruh sumber
daya sekolah menuju organisasi pembelajar efektif, dan (3) kompetensi
supervisi , meliputi
sub
indikator:
kompetensi
kepala
sekolah
dalam
merencanakan program supervisi akademik, kompetensi kepala sekolah
dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik terhadap guru, dan
kompetensi kepala sekolah dalam menindaklanjuti hasil-hasil supervisi.
11
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang
dan pembatasan
masalah,
guna
memberikan arahan penelitian maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
kompetensi
manajerial kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi supervisi
kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan
3.
Apakah
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
?
kompetensi
manajerial dan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama dengan
kualitas SMA Negeri di Kota Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
hubungan:
1.
Kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di
Kota Medan .
2.
Kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di
Kota Medan.
3.
Kompetensi manajerial dan supervisi kepala sekolah secara bersamasama dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
12
D. Manfaat Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi
yang
dapat
digunakan
dalam
menguji
kebenaran
hubungan
antara
kompetensi manajerial dan supervisi kepala sekolah dengan kualitas SMA
Negeri di Kota Medan. Berdasarkan hal tersebut, manfaat penelitian ini
adalah :
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan
khasanah
pengetahuan
manajerial pendidikan tentang
kompetensi
kepala sekolah dan kualitas sekolah .
2.
Manfaat Praktis
a.
b.
Bahan masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan dalam:
i.
Upaya pencapaian kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
ii .
Upaya pencarian kepala sekolah yang berkualitas
Bahan masukan bagi kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan guna memainkan peran yang lebih maksimal dalam
pencapaian kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
c.
Bahan masukan bagi orang tua peserta didik dan masyarakat
tentang kualitas SMA N egeri di Kota Medan .
13
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka dapat diambil
beberapa kesimpulan , yaitu :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi manajerial
kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan dengan
koefisien korelasi sebesar 0,433 , sehingga kompetensi manajerial
kepala sekolah merupakan salah satu faktor pendukung terhadap
kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
2.
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi supervisi kepala
sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan dengan koefisien
korelasi sebesar 0,372, sehingga kompetensi manajerial kepala sekolah
merupakan salah satu faktor pendukung terhadap kualitas SMA Negeri
di Kota Me dan.
3.
Adanya hubungan signifikan antara kompetens i manajerial , kompetensi
supervisi secara bersama-sama dengan kualitas SMA Negeri di Kota
Medan dengan koefisien korelasi sebesar 0,450, sehingga kompetensi
manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah dilakukan secara
bersama-sama memiliki peranan yang leb ih besar dibandingkan secara
sendiri-sendiri dalam mewujudkan kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
4.
Rendahnya koefisien korelasi kompetensi manajerial dan kompetensi
supervisi secara sendiri-sendiri terhadap kualitas SMA Negeri di Kota
99
Medan disebabkan oleh rendahnya kemampuan kepala SMA Negeri di
Kota Medan dalam penyusunan perencanaan sekolah, pengembangan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran, perencanaan program supervisi
akademik,
pelaksanaan
supervisi
akademik
terhadap
guru,
dan
menindaklanjuti hasil supervisi. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas
SMA Negeri di Kota Medan tidak sepenuhnya dibangun oleh kompetensi
kepala sekolah dalam bidang-bidang manajerial dan supervisi, tetapi
ditentukan oleh faktor-faktor lain.
B. lmplikasi
Secara sistematis diketahui bahwa kompetensi manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah , baik sendiri-sendiri maupun bersamasama dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan memiliki hubungan yang
berbentuk
positip linier. Artinya,
apabila
kompetensi
manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah ditingkatkan maka kualitas SMA Negeri
di Kota Medan akan meningkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, maka
implikasi dari penelitian ini adalah: (1) korelasi secara sendiri-sendiri, yaitu
korelasi kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kualitas sekolah,
berkategori rendah, dan korelasi kompetensi supervisi kepala sekolah
dengan kualitas sekolah berkategori rendah , sehingga kompetensi kepala
sekolah dalam bidang manajerial dan bidang supervisi masih harus menjadi
bahan perhatian dan ditingkatkan secara berkesinambungan, (2) korelasi
kompetensi manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah secara
bersama-sama dengan kualitas sekolah berkategori sedang (moderat),
100
sehingga diindikasikan bahwa kompetensi manajerial dan kompetensi
supervisi kepala sekolah secara bersama-sama harus menjadi bahan
perhatian bagi pribadi kepala sekolah dan bahan pembinaan dari Dinas
Pendidikan Kota Medan dalam peningkatan kualitas SMA Negeri di Kota
Medan.
Senada dengan keadaan tersebut, maka hasil penelitian ini dapat
dijadikan salah satu informasi dalam upaya meningkatkan kompetensi
kepala sekolah dan bahan pertimbangan dalam mencari sosok kepala
sekolah yang memiliki kompetensi unggul, yang pada akhirnya berimplikasi
pada peningkatan kualitas SMA Negeri di Kota Medan .
C. Saran-saran
Berdasarkan uraian-uraian di atas
baik pembahasan maupun
keterbatasan penelitian , maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.
Kompetensi
manajerial dan
kompetensi
supervisi
kepala
sekolah
berkaitan dengan behavioural science, maka kepada pihak-pihak yang
ingin mengetahui hubungan antara kompetensi kepala sekolah dengan
kualitas sekolah hendaklah melakukan penelitian secara menyeluruh
terhadap kompetensi kepala sekolah berdasarkan analisis deskriptif
kual itatif.
2.
Bagi para peneliti dapat menggunakan variabel penelitian lain yang
berhubungan dengan kualitas sekolah diantaranya kinerja guru, kinerja
ketatausahaan , peranan komite sekolah , peranan masyarakat, peranan
dan peraturan pemerintah, input peserta didik, keikutsertaan peserta
101
didik dalam bimbingan belajar, peranan alumni, tingkat ekonomi peserta
didik, dan letak geografis sekolah.
3
Kepala sekolah harus terus mengasah kemampuan manajerial dan
kemampuan supervisi dalam mengorganisasi sekolah dan kegiatan
belajar dengan mengikuti kegiatan pelatihan, penataran dan seminarseminar guna mendukung kinerja dan kompetens i kepala meningkatkan
kinerja dan kompetensi kepala sekolah .
4.
Bagi pemangku kepentingan pendidikan di Dinas Pendidikan Kota
Medan , kiranya perlu memerhatikan berbagai aspek berkaitan dengan
kompetensi kepala sekolah, dan kualitas SMA Negeri di Kota Medan .
Berdasarkan aspek-aspek tersebut, Dinas Pendidikan Kota Medan
hendaknya tidak melakukan pengangkatan kepala sekolah berdasarkan
kepentingan sesaat saja tetapi harus mampu melihat kepentingan yang
lebih luas dengan memandang ke depan bahwa kualitas sekolah berada
di tangan kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang diangkat adalah
kepala sekolah yang layak dan memiliki visi misi yang jelas dalam
menindaklanjuti pengembangan kualitas sekolah.
102
DAFTAR PUSTAKA
AdvacED.2007.AdvancED Accreditation Standards for Quality School
Systems.dalam advance-ed.org , diunduh tanggal 13 Januari 2009
Andi dan Wahana Komputer.2007. Panduan Praktis: Pengolahan Data Statistik
dengan SPSS 15.0. Semarang : Andi dan Wahana Komputer
Anwar, Qomari dan Saga Ia, Syaifui.2006.Profesi jabatan Kependidikan dan Guru
sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran.Jakarta
Uhamka
Press.
Arsyad
'
Muhammad.2008 .Mencermati
Standar
Kepala
Pendidikan Network, diunduh tanggal 10 Oktober 2008
Sekolah.dalam
Bandur.Agus.2007.Efektivitas dan Perbaikan Sekolah: Apa dan bagaimana
Mewujudkannya? dalam www.ntt-academia.org diunduh tanggal 13
Januari 2009
BAS-DIKMEN.2008.Akreditasi Sekolah.dalam bas-dikmentidki.go.id.
tanggal 13 Januari 2009
diunduh
Crawford . M 2005. Leadership and Teams in Educational Management. Jakarta:
Grasindo
Dharma.Agus.2003 .
Manajemen
Berbasis
Network.diunduh tanggal 24 Mei 2008
Sekolah .dalam
Pendidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia . 1988.Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Perum Ba\ai Pustaka : Jakarta
Depdiknas . 2006 . Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK
dan SLB . Jakarta : BP . Cipta Karya
Direktorat Pendidikan Luar Biasa .2008.Manajemen Pendidikan dalam
Pendidikan lnklusif. da\am www.ditplb.or.id.diunduh tanggal 13 Januari
2009
Fajar
Online.2008. 70 Persen Kepala Sekolah Kurang
www.fajar.co.id.diunduh tanggal 12 September 2008
Layak
dalam
Handoko, Hani.1991. Manajemen Edisi II. Yogyakarta : BPFE
Jatmiko, Agus.2006 . Hubungan antara Persepsi mengenai Supervisi Kepala
Sekolah, Pemahaman tentang Kepemimpinan Pendidikan dan
Kemampuan Mengajar lnovatif dengan Efektifitas Mengajar Guru SMK
di Bandar Lampung. Tesis Unive rsitas Lampung . tidak dipublikasikan
103
Junaidi.2009 .Korelasi Peringkat dg SPSS (Seri 5 Non-Parametrik). dalam
junaidichaniago . blogspot.com . diunduh tanggal 1 Juni 2009
Key .James P 1997. Module Rl-Sampling. Research Design in Occupational
Education:Oklahoma State University. dalam www.okstate.edu.diunduh
tanggal 17 Januari 2009
Komariah , Aan, dkk.2006. Visionary Leadership . Jakarta : Bumi Aksara
Koontz ,H and 0 , Donnel , C 1972 . Principles of Management . An-Analysis of
Managerial Function . New York: McGraw Hill Book Company
Lasmahadi .Arbono.2002. Kategori
Organisasi
lndustri.dalam
psikologi .com diunduh tanggal 13 Januari 2009
www.e-
LPMP Yogyakarta. 2008. Fasilitas Sumber Oaya Pendidikan. Block Grant KKKS
I MKKS I KKPS I MKPS. dalam lpmpjogja-diknas.go.id.diunduh tanggal
12 Juni 2008
Manullang, Belferik dan Milfayetti , Sri, 2005. Teori Administrasi Manajemen
(Perspektif 1/mu Pendidikan}, Medan: Toma
Marsono.(2001 ).Hubungan an tara Pengetahuan Kepemimpinan dan Motivasi
Berprestasi dengan Kinerja Kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Negeri di Kabupaten lndramayu.Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta , tidak dipublikasikan
Media Diknas. Standard Kompetensi Bidang Geomatika Sub-Bidang Surveying.
dalam www.media.diknas.go.id.diunduh 17 Januari 2009
Mulyasa ,E.2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung
Rosdakarya
Remaja
____ .2006.Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung : Remaja Rosdakarya
National
Education Assocation.2000 .1ndicators of School
www.keysonline.org.diunduh tanggal 7 Februari 2009
Quality.dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah.dalam www.legalitas.org.diunduh
tanggal 20 Juni 2008
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar.dalam www.dikti.go.id .diunduh tanggal 13 Januari
2009
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.dalam www.legalitas.org.diunduh tanggal
20 April 2007
104
Pratisto, Arif.2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan
Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo
Purwanto,Ngalim.2007.Administrasi Pendidikan
Bandung:PT Remaja Rosda Karya
dan
Supervisi
Pendidikan.
Rahman.H.2005Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jatinangor : Alqa Print
Reza.2008.Permasalahan
Pendidikan
lndonesia .dalam
wordpress. com diunduh 25 Juni 2009
Sagala ,
primawanhudrita.
Syaifui.2007.Desain Organisasi Pendidikan dalam lmp/ementasi
Kebijakan Otonomi Daerah, Hasil Penelitian . Jakarta : Uhamka Press
_ _ _ _ _ _ .2007.Manajemen
Strategik
Pendidikan. Bandung : Alfabeta
dalam
Peningkatan
Mutu
_ _ _ _ _ _ .2005.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabeta
_ _ _ _ _ _ .2005 Konsep dan Makna Pembelajaran .Bandung : Alfabeta
Sahertian, A.P.2000.Konsep Oasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta
Stoner, James A.F , dkk. 1990. Manajemen Edisi Bahasa Indonesia . Jakarta :
Prenhallindo
Sudjana , Nana.2006.Penilaian Proses Hasil Be/ajar.Jakarta: PT. Remadja
Rosdakarya
Man ajerial
Kepala
Seko/ah.dalam
Sudrajat,Akhmad.2008 .Kemampuan
akhmadsudradjat.wordpress.com.diunduh tanggal 14 November 2008
_______.2008 .Kompetensi
Kepala
Sekolah.
dalam
akhmadsudradjat.wordpres.com. diunduh tanggal 14 November 2008
Suharman .2005.Pengembangan
Manajemen
Kompetensi.
www.cetak.fajar.co.id .diunduh tanggal 17 Januari 2009
dalam
Sujak, Abi.2006 . Standar Mutu Sekolah, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah. dalam Pendidikan Network.com. diunduh tanggal 24 Mei 2008
Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : Departemen
Agama Universitas Terbuka.
Suriadi .2009.Konstribusi Peran Komite Sekolah, Kemampuan Manajerial dan
Kepemimpinan Transformasiona/ Kepala Sekolah terhadap Efektivitas
Keberhasi/an lmplementasi MB S di SMP Negeri di Kabupaten Deli
105
Serdang. Program
dipublikasikan
Pascasarjana
Universitas
Negeri
Medan.
tidak
Suwantikno Tikky.2008.Dicari Kepala Sekolah yang Kompeten.dalam
www.tikkysuwantikno.multiply.com.diunduh 14 Desember 2008
Townsend, Diana & Butterworth. 1992. Your Child's Scholl. New York
A Plime Book_
Undang-Undang
Oasar
Republik
Indonesia
www perdaonline .org .diunduh tanggal 13 Januari 2009
1945.dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.dalam www.hukumomline.com.diunduh tanggal 20
April2007
U.S .
Departemen of Education Office of Educational
lmprovement.2001 .Monitoring
School
Quality:
Report.National
Center
For
Education
http://nces.ed.gov.diunduh tanggal 7 Februari 2009
Research and
An
Indicator
Statistic.dalam
Usman ,Husaini. 2006. Manajemen- Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan .Jakarta :
Bumi Aksara
Wahjosumidjo.2007.Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan
Permasalahannya.Jakarta : Rajagrafindo Persada
Teoritik dan
Wylie , Cathy.1999 .What Make Good School ?.New Zealand Council For
Educational Research .dalam www.nzcer.org.nz. diunduh tanggal 7
Februari 2009
Yamin , Martinis dan Ansari, 8.2008 . Taktik Mengembangkan Kemampuan
Individual Siswa.Jakarta : Gaung Persada
106
HERMANTO. 2009. The Relationship of The Principle in Managerial and
Supervision Competence with The Quality of Public Senior High School
in Medan. Thesis. Medan: Post Graduate School Medan State
University
Low of quality of school visible image of low from education and
learning services acceptance by students. The imaging of conditions by
service education of disparity from every Public Senior High School in
Medan. Disparity of Public Senior High School in Medan quality is cause
tight rivality enter a particular Public Senior High School in Medan. Low of
quality Public Senior High School in Medan convinced the principle can't be
key person in quality of school attainment possible effect in managerial and
supervision weakness, then thus research aims to know the relationship of
the principle in managerial and supervision competence for apart or together
with the quality of Public Senior High School in Medan.
The research method by descriptive quantitative analysis with
nonparametric statistic method. Analysed of data by data normality test
based on Kolmogorov-Smirnov, homogenity test through Chi Square test.
independent test through person Chi Square test. harmonious test through
Chi Square test, correlation and regression analysis through SPSS computer
programme version 15,0. Coefficient test of correlation is done by
nonparametric statistic test of Durbin-Wattson at a= 0,05.
The result of data research analysis shows that the managerial
competence of the principle is correlated by moderative (middle) and positive
for the quality of Public Senior High School in Medan at ry 1 = 0,443 .
Supervision competence of the principle is correlated by low and positively
for the quality of Public Senior High School in Medan at ry 2 = 0,372. The
managerial and supervision competence of the principle is correlated
together by low and positively for the quality of Public Senior High School in
Medan at ry 1 2= 0,365 . The effective contribution of the managerial and
supervision of the principle and school quality is 20,25%. The conclusion for
result of research is there a significant relation between managerial and
supervision competence of the principle with the quality of Public Senior
High School in Medan. Result of this research gives implication for principle
individual and duty education considerately for increase the quality of Public
Senior High School in Medan .
ABSTRAK
HERMANT0.2009.Hubungan Kompetensi Manajerial dan Supervisi
Kepala Sekolah dengan Kualitas Sekolah Menengah Atas Negeri di
Kota Medan.Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri
Medan
I
Rendahnya kualitas sekolah digambarkan dalam rendahnya mutu
layanan pendidikan dan pembelajaran yang diterima oleh peserta didik.
Kondisi ini digambarkan dengan perbedaan layanan pendidikan yang
diperoleh peserta didik di setiap SMA Negeri di Kota Medan. Perbedaan
kualitas SMA Negeri di Kota Medan menyebabkan ketatnya persaingan
untuk memasuki SMA Negeri tertentu di Kota Medan. Rendahnya kualitas
SMA Negeri di Kota Medan diyakini karena kepala sekolah belum mampu
menjadi key person dalam pencapaian kualitas sekolah diakibatkan
kelemahan dalam kompetensi manajerial dan kompetensi supervisi, maka
penelitian ini ingin mengetahui hubungan kompetensi manajerial kepala
sekolah dan kompetensi supervisi kepala sekolah baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif deskriptif
dengan metode statistik nonparametrik. Data dianalisis dengan uji
normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas
dengan uji chi square, uji independensi dengan uji Pearson chi square, uji
keselarasan dengan uji chi square , uji koefisien korelasi dilakukan dengan
uji statistik nonparametrik Spearmen dan regresi dilakukan dengan uji
statistik nonparametrik Durbin-Wattson pada a = 0,05 .
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kompetensi
manajerial kepala sekolah berkorelasi sedang dan positip dengan kualitas
SMA Negeri di Kota Medan pada ry1=0,433 . Kompetensi supervisi
berkorelasi rendah dan positif dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan
pada ry 2=0 ,372 . Secara bersama-sama kompetensi manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah berkorelasi rendah dan positip pada
ry12 =0,450 . Konstribusi atau sumbangan efektif kompetensi manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kualitas sekolah sebesar
20,25% . Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
kompetensi manajerial dan kompetensi supervisi baik sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama terhadap kualitas SMA Negeri di Kota
Medan. Hasil penelitian ini juga memberikan implikasi bahwa kompetensi
manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah harus bahan perhatian
bagi pribadi-pribadi kepala sekolah dan bahan pembinaan dari Dinas
Pendidikan Kota Medan dalam peningkatan kualitas SMA Negeri di Kota
Medan.
ii
DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRACT.
·o· ·
·
o oo· ·
· · oo· ·
ABSTRAK ... ... .... ... .. .
o
•
·
••
o
o oo o •
•
• o o
o oo
o. o
•o·
· · ·
· o •
o ·
o
• • o
o • •• o •• • •
•
o •
••
ii
••
KATA PENGANTAR .. . ... · · o
iii
0
vi
DAFTAR lSI ... .. . .
DAFTAR TABEL .. .. ....
0
0
0
DAFT AR GAM BAR ....... .
o
..
o
0
00
••••
0
0
•
..
0
o .o
o ••• •
0
00
0
..
••
•
.
0
••
0
•
o ..
0
•
•
.
oo
o · oo o o . . .
o •••• o
0
•••
0
0
0
0
0
0
0
00
o ••• • •• ••
viii
0
ix
•
DAFT AR LAMP IRAN .. .
BASI
X
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Perumusan Masalah ... .. ..
c
Tujuan Penelitian .. .. .. .. ~
D
Manfaat Penelitian .... .. .. . ... .....
BAB II
0
.
•
12
0.
12
.. .
0
0
..
..
.
0
..
..
......
0
0
..
..
0
13
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kerangka Teoritis
14
1.
Kualitas Sekolah
2.
Fungsi-fungsi
Manajemen
dalam
Pendidikan ... ..... .
.. .. .. . .. .
Kompetensi Kepala Sekolah dalam Proses
Pendidikan .. .... ... .. .... .... .. .. .... ..... .. ... .. .. .... .. .. .. ..
a. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ...
3.
b. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah . . . .
B.
Kerangka Konseptual
C.
1. Hubungan Kompetensi Manajerial Kepala
dengan Kualitas SMA Negeri di Kota Medan.....
2 . Hubungan
Kompetensi
Supervisi
Kepala
Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan ....... ...
.. ... .. .... . .. .. ... .....
3. Hubungan Kompetensi Manjerial dan Supervisi
Kepala Sekolah dengan Kualitas Sekolah
Pengajuan Hipotesis Penelitian
.... . ... ..
0
vi
26
37
46
48
56
58
60
63
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian .... .. ..... ... . ... .... .... .
B.
Populasi dan Sampel
64
1.Populasi dan Sampel Sekolah .
64
2.Populasi dan Sampel Responden
65
c
Pendekatan Penelitian
67
D.
Variabel dan Definisi Operasional Penelitian . . . . . . .
67
E.
F.
Teknik dan lnstrumen Pengumpulan
Data
Penelitian ...............................................................
Uji Coba lnstrumen Penelitian . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . .. .
68
69
G.
Anal isis Data . . . . . . . . . . .. . .. .. . .. . . .. . .. .. . . . . . .. .. . . . . . . . . .. .
71
H.
Pengujian Hipotesis . . .. . . .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. . .. . .. .. .. .
72
Hipotesis Statik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
72
I.
BAB IV
A.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1.Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah .. . ..... . .. .
73
2. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
76
3. Kualitas SMA Negeri Kota Medan
79
Konstribusi terhadap Kualitas SMA Negeri Kota
Meda n
1. Konstribusi Efektif .
81
2. Konstribusi Relatif .... ....... .
82
C.
Pembahasan Hasil Penelitian ... ...... ...... ........... .
82
D.
Keterbatasan Penelitian .. ...... .. .. .. ....... .. .......... .
96
B.
SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
BABV
A.
Simpulan
99
B.
lmplikasi
100
c
Saran-saran .. . ... .... . .. . .... ... .
101
DAFT AR PUST AKA .
103
LAMPIRAN-LAM PI RAN
107
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Kompetensi Kepala Sekolah
43
Tabel 2
Populasi Penelitian berdasarkan Cluster Sampling ..
65
Tabel 3
Hasil Perhitungan Besar Sam pel Penelitian .... .. .. ...
66
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas lnstrumen Penelitian ... .. ... ... .. .
71
Tabel 5
Hasil Uji Korelasi Sederhana dan Regresi
Sederhana Sub Variabei-Sub Variabel Kompetensi
Manajerial (X 1 ) dan Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah (X 2 ) terhadap Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan (Y) ..
90
Hasil uji
variabel
supervisi
Negeri di
92
Tabel 6
analisis korelasi parsial sub variabel-sub
kompetensi manajerial dan kompetensi
kepala sekolah terhadap kualitas SMA
Kota Medan .....
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
20
Gam bar
lndikator Kualitas Sekolah ...
Gam bar 2
Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu ...
Gam bar 3
Proses Manajemen .. ...... .
Gam bar 4
lnteraksi Supervisi Pendidikan ...
Gam bar 5
Pendekatan Penelitian ... .. .......... .....
Gam bar 6
Scatterplot Korelasi Lin ier Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di
Kota Medan .
Scatterplot Korelasi Parsial Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah dan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan , Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Konstan .........
Scatterplot Korelasi Linier Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di
Kota Medan
Scatterplot Korelasi Parsial Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah dan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan, Kompetensi Manajeral Kepala Sekolah
.
Konstan .. . ...
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
...
Scatterplot-Regression
Standardized Predicted
Value Korelasi Linier Berganda Kompetensi
Manajerial dan Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di Kota
Medan ..
Scatterplot-Regression
Studentized
Residual
Korelasi Linier Berganda Kompetensi Manajerial
dan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dengan
di
Kota
Kualitas
SMA
Negeri
Medan ... .. ... .. .
Scatterplot Korelasi Linier Berganda Sub Variabel
Kompetensi
Manajerial
dan
Sub
Variabel
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dengan
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan ... ....... ..... .....
Gambar 7
o
Gambar 8
o
Gambar 9
..
·
·
...
•
Gambar 12
o·
.. ..
.
...
••••••
0
•
•
•
0
0
••
•
ix
••
0
•••••
21
28
.
00
••
00
00
.
0
..............
·o
·
•••••••
.... ... .. ........
•••
0
.
••
0
o
..
. . . . .
.
.
...
00.
.
49
63
••
.
.
•••••
..
o
.
..
••
•••••
•
•
0
o
Gambar 11.2
.....
•••
·
Gambar 10
Gambar 11 .1
.
0
0
..
••
..
o
•••
••••
o
•••
••
•
oo
0
•
•••
•••
75-76
76-77
78-79
78-79
79-80
81-82
81-82
91-92
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Deskripsi Data Kompetensi Manajerial Kepala
... ... ... ... . .. ... ... .
Sekolah . . . .. .
107
Lampiran 2
Histogram Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
108
Lampiran 3
Uji Normalitas ..... .
109
Lampiran 4
Grafik Normalitas Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah .
... ... ... ... ... .
111
Uji lndependensi
Chi-Square Tests Kompetensi
Manajeriai*Kualitas SMA Negeri Kota Medan ... . . .. ... ..
112
Lampiran 6
Uji Keselarasan Varia bel Penelitian ..... . .... ...
113
Lampiran 7
Uji Multikolinieritas ... .. .
114
Lampiran 8
Scatterplot Gejala Heteroskedastisitas Regresi
Linier Sederhana Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah dengan Kualitas SMA Negeri di Kota
. ... ... ... ...
Medan ... ... .. . ... .. . .. . ... ... ... ... .
115
Lampiran 9
Uji Korelasi dan Regresi Sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . .
116
Lampi ran 10
Uji Korelasi Parsial Kompetensi Manajerial Kepala
Sekolah*Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
dengan Variabel Kontrol Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah .
117
Deskripsi Variabel Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah
.. ... ... ... . . ... ... ... ... ... . . . .. ... .
118
Histogram Variabel Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah
... ... ... ... ... ... .
119
Uji Normalitas Kolmogorv-Smirnov Variabel
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah ... ... .. . ... .. .
120
Grafik Normalitas Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
... . .. . .. . .. .
122
Lampiran 5
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
X
Lampiran 15
Uji lndependensi Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah*Kualitas SMA Negeri Kota Medan
123
Uji Multikolinieritas Kompetensi Supervisi dengan
Kualitas SMA Negeri Kota Medan ... . . . . . . . . .
124
Uji Statistik Korelasi dan Regresi Linier
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dengan
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan ... . ... .. . ... ...
125
Uji Korelasi Parsial Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah*Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
dengan Variabel Kontrol Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah . . . .
... . .. . .. ... ... ... ...
126
Lampiran 19
Deskripsi Data Kualitas SMA Negeri Kota Medan .
127
Lampiran 20
Histogram Kualitas SMA Negeri di Kota Medan . . .
128
Lampiran 21
Tingkatan Kualitas SMA Negeri di Kota Medan .
129
Lampiran 22
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Variabel
Kualitas SMA Negeri di Kota Medan . . . . . . . . . . . . . . . .
130
Grafik Normalitas Kualitas SMA Negeri di Kota
.. . ... ... ... .
. ... .. . ... ...
Medan.. . ... ... ...
131
Uji Regresi Berganda Kompetensi Manajerial dan
Kompetensi Supervisi Secara Bersama-sama
dengan Kualitas SMA Negeri di Kota Medan........
132
Uji Statistik Konstribusi Kompetensi Manajerial
dan Kompetensi Supervisi terhadap Kualitas SMA
Negeri di Kota Medan
.. .. . ... . .. . .. .. .
134
Uji Statistik Korelasi Sederhana dan Regresi
Sederhana
Sub
Variabei-Sub
Variabel
Kompetensi Manajerial (X 1 ) dan Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah (X 2 ) terhadap Kualitas
SMA Negeri di Kota Medan (Y) . .
135
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Uji Statistik Korelasi Parsial Sub Variabei-Sub
Variabel
Kompetensi
Manajerial (X 1 )
dan
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
(X 2 )
terhadap Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
(Y) .. ..... ..........................
xi
.............
138
Lampiran 28
Lampiran 29
Scatterplot Uji Statistik Korelasi Parsial Sub
Variabei-Sub Variabel Kompetensi Manajerial (X 1 )
dan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X 2 )
terhadap Kualitas SMA Negeri di Kota Medan
. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . .. .
(Y).... . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .
140
Data Pendukung Penelitian
144
xii
BA B I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupan agar manusia
dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna
dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi
yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa . Undang-Undang
Oasar Negara
Republik Indon esia
Tahun
1945 Pasal
31
ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan
ayat
(3)
menegaskan
bahwa
Pemerintah
mengusahakan
dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh
komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan
salah satu tujuan negara Indonesia. Mulyasa (2006:3) menjelaskan bahwa
peningkatan kua litas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak
untuk
mencapai
tujuan
pembangunan .
Pendidikan
bertugas
mengembangkan kesadaran dan tanggungjawab setiap warga negara untuk
menjadi sumber daya manusia yang harus siap bersaing di era global,
dimana diharapkan peningkatan kualitas pendidikan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pengembangan potensi diri maka peningkatan kualitas
pendidikan harus menjadi sektor utama (prime sector) pembangunan
bangsa
sebagai dasar bagi pembangunan sektor lainnya. Salah satu
program yang dikembangkan pemerintah adalah peningkatan kualitas
pendidikan yang diarahkan pada upaya penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas.
Upaya-upaya
Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS),
kurikulum,
sistem
tersebut
evaluasi
dan
diantara
melalui
pengembangan
pengembangan
penilaian ,
dan
perbaikan
perbaikan
sarana-sarana
pendidikan , pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Upaya-upaya yang telah
dirancang, dikembangkan dan dilaksanakan tersebut tentunya berkaitan
dengan pengembangan sekolah sebagai wadah dalam pelaksanaan proses
pendidikan dan pengajaran .
Sekolah
dikembangkan
merupakan
untuk
lembaga
membantu
pendidikan
keluarga
dan
modern
masyarakat
yang
dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan. Dalam konteks ini, sekolah diharapkan
dapat menyediakan layanan pendidikan yang tidak dapat dilakukan oleh
keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat menaruh harapan
kepada sekolah agar generasi mudanya dapat memiliki kemampuankemampuan yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sebagai anggota
masyarakat. lnilah yang secara umum dipersepsikan oleh masyarakat
sebagai fungsi sekolah dalam memberikan layanan pendidikan .
Berdasarkan
pengembangan
fungsi
sekolah
yang
telah
diamanatkan oleh UNESCO dalam BAS-DIKMEN Propinsi DKI Jakarta,
diungkapkan bahwa fungsi sekolah adalah : ( 1) memberi layanan kepada
siswa
agar
mampu
memperoleh
pengetahuan
2
atau
kemampuan-
kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan , (2) memberi
layanan kepada siswa agar dapat mengembangkan ketrampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan , (3) memberi layanan kepada siswa agar
dapat hidup bersama ataupun bekerjasama dengan orang lain, dan
(4) memberi layanan kepada siswa agar dapat mewujudkan cita-cita atau
mengaktualisasikan dirinya sendiri .
Menindaklanjuti pentingnya pendidikan yang berkualitas tentunya
harus didukung oleh sekolah yang berkualitas pula , dimana menurut
Townsend
dan
Butterworth
(1992 :35)
terdapat
faktor-faktor
dalam
mewujudkan sekolah berkualitas , yaitu : (1) keefektifan kepemimpinan kepala
sekolah, (2) partisipasi dan rasa tanggungjawab guru dan staf, (3) proses
belajar mengajar yang efektif, (4) pengembangan staf yang terprogram,
(5) kurikulum yang relevan, (6) memiliki visi misi yang jelas, (7) ikl im sekolah
yang kondusif, (8) penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan,
(9)
komunikasi
yang
efektif secara
internal
maupun eksternal,
dan
( 10) keterlibatan orangtua dan masyarakat secara instrinsik.
Bandur (2007) berdasarkan hasil penelitian para ahli pendidikan
sejak tahun 1979 sampai tahun 2007 , mengungkapkan bahwa sekolah
berkualitas ditandai dengan: (1) kepemimpinan kepala sekolah yang efektif,
(2) lingkungan kerja yang kondusif ditandai dengan adanya kolaborasi dan
kerja tim , (3) kejelasan tujuan pendidikan di sekolah yang berfokus pada
pencapaian prestasi siswa yang tinggi; perencanaan yang dibangun secara
kolaboratif, (4) stabilitas dan pengembangan staf secara terpadu dan
berkelanjutan, (5) fokus sekolah pada pencapaian prestasi siswa yang
3
tinggi,
(6) lingkungan belajar yang
aman,
(7) alat ukur monitoring
keberhasilan belajar siswa yang komprehensif, (8) pengakuan/pengarahan
terhadap prestasi siswa, (9) sumber daya sekolah yang memadai untuk
pencapaian prestasi balajar, (1 0) dukungan pemerintah kabupaten, dan
(11) partisipasi orang tua dan masyarakat luas yang tinggi.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Medan sebagai salah
satu bagian dari pengembangan terintegrasi
Nasional dibawah
Departemen
bimbingan , arahan , dan pembinaan
Pendidikan
Kantor Dinas
Pendidikan Kota Medan tentunya memiliki pola bimbingan , pola arahan, dan
pola pembinaan yang sama . Dengan demikian tentunya Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri yang terletak di wilayah Kantor Dinas Pendidikan Kota
Medan
seharusnya
memiliki
standar
kualitas
yang
sama.
Dalam
kenyataannya, sekolah lebih fokus hanya pada penjaringan input yang
berkualitas
guna
pencapaian
prestasi
belajar
yang
tinggi
sebagai
pengejawantahan kualitas sekolah, dan melupakan pencapaian kualitas
variabel lain diantaranya kualitas pengembangan kurikulum, kualitas proses
pemelajaran, kualitas administrasi dan manajemen, kualitas sarana dan
prasarana, kualitas pendanaan, kualitas peran serta masyarakat, dan
kualitas lingkungan dan budaya sekolah dalam mendukung pencapaian
kualitas sekolah .
Setiap kali musim tahun ajaran baru tiba, persaingan untuk masuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri senantiasa muncul dan menyisakan
polemik. Masyarakat dalam konteks orangtua calon peserta didik saling
berusaha
untuk mendapatkan kursi di Sekolah Menengah Atas (SMA)
4
Negeri tertentu yang dikenal dengan sekolah berkualitas dan favorit. Di SMA
Negeri tertentu tersebut, jumlah peminat selalu jauh melebihi jatah kursi
yang ada. Sementara disisi lain , masih terdapat banyak sekolah yang
kekurangan jumlah murid . Orangtua calon peserta didik mengeluhkan
sulitnya memasukkan anaknya di SMA Negeri idaman mereka. Fenomena
ini tentunya menunjukkan perbedaan kualitas dari masing-masing SMA
Negeri di Kota Medan dimata orangtua peserta didik.
Tidak hanya harus berbekal nilai kelulusan yang tinggi , orang tua
umumnya juga harus siap berhadapan dengan syarat lain jika ingin masuk
sekolah tertentu tersebut, yaitu
biaya pendidikan yang cukup tinggi
dibandingkan dengan sekolah yang dilabeli bukan sekolah favorit. Hal ini
tentu menjadi permasalahan yang menarik dikarenakan terdapat perbedaanperbedaan yang sangat esensi mengenai keberadaan kualitas masingmasing SMA Negeri dihadapan orangtua calon peserta didik.
Berkaitan dengan pernyataan tersebut, peneliti melihat bahwa
seharusnya kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengembangan dan pencapaian kualitas sekolah. Arsyad dalam Pendidikan
Network berdasarkan De Roche ( 1987) mengungkapkan bahwa tidak ada
sekolah yang baik tanpa kepala sekolah yang baik. Karena itu wajar kalau
dikatakan "the key person" dalam pencapaian kualitas pendidikan di sekolah
adalah kepala sekolah , tentunya tanpa mengenyampingkan peran yang
kolaboratif tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam
sistem proses manajemen sekolah . Selanjutnya berdasarkan Sergiovanni
dalam Arsyad (2008) mengungkapkan bahwa "tidak ada siswa yang tidak
5
dapat dididik, yang ada adalah guru yang tidak berhasil mendidik. Tidak ada
guru yang tidak berhasil mendidik, yang ada adalah kepala sekolah yang
tidak
mampu
membuat
guru
berhasil
mendidik".
Ungkapan
ini
mengisyaratkan bahwa betapa pentingnya peranan kepala sekolah dalam
pencapaian
kualitas siswa dan kualitas guru dalam pencapaian kualitas
sekolah .
Kepala sekolah
merupakan tokoh sentral
pendidikan,
dimana
sekolah sebagai suatu komunitas pendidikan membutuhkan seorang figur
pemimpin yang dapat mendayagunakan semua potensi yang ada dalam
sekolah untuk pencapaian visi dan misi sekolah. Pada tingkatan ini,
terdapat anggapan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya. Di
sini tampak peranan kepala sekolah bukan hanya seorang akumulator yang
mengumpulkan aneka ragam potensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan,
dan peserta didik melainkan konseptor manajerial yang bertanggungjawab
pada kontribusi masing-masing demi efektivitas dan efisiensi kelangsungan
pendidikan di lingkungan sekolah . Kepala sekolah harus mampu menangani
kompleksitas sekolah dalam perencanaan strategik dan operasional yang
jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas sekolah secara terkoordinasi, dan
mampu melakukan proses evaluasi dan penilaian secara valid dan reliabel.
Berkaitan
dengan
proses-proses tersebut dibutuhkan
kepala
sekolah
sebagai pemimpin yang efektif, dimana menurut Komariah (2006:74),
pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah,
menangani perubahan secara benar, dan menjadi katalisator yang mampu
mewarnai sikap dan prilaku staf.
6
Menajalankan kepemimpinan yang efektif, kepala sekolah harus
mampu mengadaptasi tiga jenis kepemimpinan berdasarkan waktu dan
kebutuhan, dimana menu rut Komariah (2006:75-95) terdiri dari: (1) tipe
kepemimpinan transaksional, yaitu kepemimpinan yang menekankan tugas
yang
diemban
bawahan,
dimana
kepemimpinan
transaksional
lebih
difokuskan pada peranannya sebagai manajer karena ia sangat terlibat
dalam aspek-aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik.
Kepemimpinan transaksionl tidak membiarkan personel menentukan sendiri
pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang perlu
pembinaan.Pemimpin transaksional merancang pekerjaan sedemikian rupa
yang disesuaikan dengan jenis dan jenjang jabatannya dan melakukan
interaksi atau hubungan mutualis, (2) tipe kepemimpinan transformasional ,
yaitu kepemimpinan yang memiliki wawasan jauh ke depan dan berupaya
memerbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi di
masa datang, dengan visi yang jelas, gambaran holistis tentang bagaimana
organisasi di masa datang didukung dengan kemampuan diagnosis dengan
selalu meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian dalam upaya
memecahkan masalah dari berbagai aspek. Kepemimpinan transformasional
merupakan proses memengaruhi antarindividu dan proses memobilisasi
kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi kelembagaan ,
dan (3) tipe kepemimpinan visioner, yaitu kepemimpinan yang kerja
pokoknya difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan
dengan kekuatan-kekuatan dalam integritas pribadi, antusiasme terhadap
perkembangan kelembagaan, mengembangkan kehangatan , budaya dan
7
iklim organisasi, memiliki ketenangan dalam memanajemen organisasi, dan
tegas
dan
adil
dalam
mengambil
tindakan/kebijakan
lembaga.
Kepemimpinan visioner didukung oleh pembuatan perencanaan yang jelas
sehingga rumusan visi akan menggambarkan sasaran apa yang hendak
dicapai dari pengembangan lembaga yang dipimpinnya.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan . Sebagaimana
dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990 Pasal 12
ayat 1, bahwa Kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan , administrasi sekolah , pembinaan tenaga kependidikan
lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
Eksistensi kepala sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi terwujudnya kualitas sekolah . Fakta yang diperoleh
dilapangan sangatlah mencengangkan , karena berdasarkan Fajar Online
(2008) dikemukakan bahwa proses rekrutmen kepala sekolah yang selama
ini berada di tangan bupati/walikota, ternyata menjadi pemicu rendahnya
mutu para pemimpin sekolah, diungkapkan juga bahwa lebih dari 70% dari
250.000 kepala sekolah di Indonesia tercatat memiliki dua sisi kelemahan,
yakni manajerial dan supervisi. Berhubungan dengan peranan kepala
sekolah dalam peningkatan kualitas sekolah , Pemerintah melalui Menteri
Pendidikan Nasional telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 13 tahun 2007 yang mengatur tentang Kualifikasi dan
Kompetensi Kepala Sekolah , dimana kompetensi kepala sekolah tersebut,
meliputi:
(1)
kompetensi
kepribadian ,
8
(2)
kompetensi
manajerial ,
(3)
kompetensi
kewirausahaan,
(4)
kompetensi
supervisi,
dan
(5) kompetensi sosial. Pengembangan tentang kompetensi kepribadian,
manajerial , kewirausahaan , supervisi , dan
sosial
kepala
sekolah
dimungkinkan untuk menjawab pentingnya peranan kepala sekolah dalam
memengaruhi kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
dalam
pencapaian kualitas sekolah. Dalam pencapaian prestasi belajar peserta
didik secara kognitif, psikomotorik dan afektif, maka diduga kompetensi
kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam mengembangkan
peranan dan tugas lembaga pendidikan , yaitu perilaku kepala sekolah yang
mampu
memprakarsai
pemikiran
baru di dalam
proses interaksi di
lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan,
sasaran , konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari lembaga
pendidikan dalam pencapaian kualitas sekolah, dan selanjutnya peneliti
tertarik
untuk
melakukan
penelitian
tentang
hubungan
kompetensi
manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kualitas
sekolah.
Kompetensi manajerial
penyusunan
rencana
sekolah ,
kepala sekolah berhubungan dengan
pengembangan
organisasi
sekolah ,
pemberdayaan sumber daya sekolah secara optimal , pengembangan
sekolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif, menciptakan budaya
dan iklim sekolah yang kondusif, kemampuan pengelolaan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan
masyarakat, pengembangan kurikulum, pengelolaan keuangan, ketatata
usahaan sekolah, dan sistem informasi dalam mendukung program dan
9
pengambilan keputusan , pemanfaatan
teknologi dan informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, monitoring, evaluasi,
dan pelaporan pelaksanaan program sekolah dengan prosedur yang tepat.
Kompetensi
supervisi
kepala
sekolah
berkaitan
dengan
perencanaan program supervisi akademik dalam rangka meningkatkan
profesionalisme guru , pelaksanaan supervisi akademik pada guru dengan
teknik yang tepat, serta tindak lanjut hasil supervisi bagi pengembangan
sekolah dan pengembangan proses pendidikan dan pengajaran.
Kualitas sekolah adalah
keadaan atau kondisi sekolah baik fisik
maupun non-fisik memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan atau melebihi
tuntutan ideal dan harapan dari guru , karyawan , peserta didik, orang tua
peserta didik, penyandang dana, dan pengguna lulusan sekolah. Demikian
pula layanan pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan tuntutan ideal.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat dikatakan
berkualitas, yaitu : (1) sekolah harus memiliki visi dan misi yang dirumuskan
secara jelas dan menjadi dasar acuan dalam proses pendidikan, (2) sekolah
memiliki kurikulum pendidikan yang terstruktur dan kreatif yang mendukung
terwujudnya visi dan misi pendidikan , (3) sekolah memiliki tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan profesional , memiliki etas kerja tinggi , kreatif, jujur,
dan terampil , mempunyai manajemen dan supervisi yang diterapkan secara
kontinu , tepat, dan benar; serta didukung dengan fasilitas, sarana dan
prasarana yang memadai , dan (4) sekolah memiliki jaringan kerja sama
yang luas dengan berbagai pihak yang semakin mendukung proses
pendidikan yang baik dan berkualitas.
10
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri
di Kota
Medan. Dengan memertimbangkan keahlian peneliti, waktu, tenaga, biaya
penelitian, dan proses penelitian dan penelaahan hasil yang
menuntut
tenaga dan pemikiran maka pembatasan masalah dalam penelitian, antara
lain: (1) kualitas sekolah, meliputi sub indikator: kualitas penyusunan
kurikulum pembelajaran , kualitas proses pembelajaran , kualitas administrasi
dan manajemen sekolah , sarana dan prasarana pendukung kegiatan
pendidikan dan pembelajaran, kualitas pendanaan operasional sekolah,
kualitas
kegiatan
kesiswaan,
peran
serta
masyarakat, dan
kualitas
lingkungan dan budaya sekolah , (2) kompetensi manajerial , meliputi sub
indikator: kompetensi kepala sekolah dalam penyusunan perencanaan
sekolah, kompetensi kepala sekolah pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran , kompetensi kepala sekolah dalam mengelola seluruh sumber
daya sekolah menuju organisasi pembelajar efektif, dan (3) kompetensi
supervisi , meliputi
sub
indikator:
kompetensi
kepala
sekolah
dalam
merencanakan program supervisi akademik, kompetensi kepala sekolah
dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik terhadap guru, dan
kompetensi kepala sekolah dalam menindaklanjuti hasil-hasil supervisi.
11
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang
dan pembatasan
masalah,
guna
memberikan arahan penelitian maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
kompetensi
manajerial kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi supervisi
kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan
3.
Apakah
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
?
kompetensi
manajerial dan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama dengan
kualitas SMA Negeri di Kota Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
hubungan:
1.
Kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di
Kota Medan .
2.
Kompetensi supervisi kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di
Kota Medan.
3.
Kompetensi manajerial dan supervisi kepala sekolah secara bersamasama dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
12
D. Manfaat Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi
yang
dapat
digunakan
dalam
menguji
kebenaran
hubungan
antara
kompetensi manajerial dan supervisi kepala sekolah dengan kualitas SMA
Negeri di Kota Medan. Berdasarkan hal tersebut, manfaat penelitian ini
adalah :
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan
khasanah
pengetahuan
manajerial pendidikan tentang
kompetensi
kepala sekolah dan kualitas sekolah .
2.
Manfaat Praktis
a.
b.
Bahan masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan dalam:
i.
Upaya pencapaian kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
ii .
Upaya pencarian kepala sekolah yang berkualitas
Bahan masukan bagi kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan guna memainkan peran yang lebih maksimal dalam
pencapaian kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
c.
Bahan masukan bagi orang tua peserta didik dan masyarakat
tentang kualitas SMA N egeri di Kota Medan .
13
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka dapat diambil
beberapa kesimpulan , yaitu :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi manajerial
kepala sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan dengan
koefisien korelasi sebesar 0,433 , sehingga kompetensi manajerial
kepala sekolah merupakan salah satu faktor pendukung terhadap
kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
2.
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi supervisi kepala
sekolah dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan dengan koefisien
korelasi sebesar 0,372, sehingga kompetensi manajerial kepala sekolah
merupakan salah satu faktor pendukung terhadap kualitas SMA Negeri
di Kota Me dan.
3.
Adanya hubungan signifikan antara kompetens i manajerial , kompetensi
supervisi secara bersama-sama dengan kualitas SMA Negeri di Kota
Medan dengan koefisien korelasi sebesar 0,450, sehingga kompetensi
manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah dilakukan secara
bersama-sama memiliki peranan yang leb ih besar dibandingkan secara
sendiri-sendiri dalam mewujudkan kualitas SMA Negeri di Kota Medan.
4.
Rendahnya koefisien korelasi kompetensi manajerial dan kompetensi
supervisi secara sendiri-sendiri terhadap kualitas SMA Negeri di Kota
99
Medan disebabkan oleh rendahnya kemampuan kepala SMA Negeri di
Kota Medan dalam penyusunan perencanaan sekolah, pengembangan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran, perencanaan program supervisi
akademik,
pelaksanaan
supervisi
akademik
terhadap
guru,
dan
menindaklanjuti hasil supervisi. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas
SMA Negeri di Kota Medan tidak sepenuhnya dibangun oleh kompetensi
kepala sekolah dalam bidang-bidang manajerial dan supervisi, tetapi
ditentukan oleh faktor-faktor lain.
B. lmplikasi
Secara sistematis diketahui bahwa kompetensi manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah , baik sendiri-sendiri maupun bersamasama dengan kualitas SMA Negeri di Kota Medan memiliki hubungan yang
berbentuk
positip linier. Artinya,
apabila
kompetensi
manajerial dan
kompetensi supervisi kepala sekolah ditingkatkan maka kualitas SMA Negeri
di Kota Medan akan meningkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, maka
implikasi dari penelitian ini adalah: (1) korelasi secara sendiri-sendiri, yaitu
korelasi kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kualitas sekolah,
berkategori rendah, dan korelasi kompetensi supervisi kepala sekolah
dengan kualitas sekolah berkategori rendah , sehingga kompetensi kepala
sekolah dalam bidang manajerial dan bidang supervisi masih harus menjadi
bahan perhatian dan ditingkatkan secara berkesinambungan, (2) korelasi
kompetensi manajerial dan kompetensi supervisi kepala sekolah secara
bersama-sama dengan kualitas sekolah berkategori sedang (moderat),
100
sehingga diindikasikan bahwa kompetensi manajerial dan kompetensi
supervisi kepala sekolah secara bersama-sama harus menjadi bahan
perhatian bagi pribadi kepala sekolah dan bahan pembinaan dari Dinas
Pendidikan Kota Medan dalam peningkatan kualitas SMA Negeri di Kota
Medan.
Senada dengan keadaan tersebut, maka hasil penelitian ini dapat
dijadikan salah satu informasi dalam upaya meningkatkan kompetensi
kepala sekolah dan bahan pertimbangan dalam mencari sosok kepala
sekolah yang memiliki kompetensi unggul, yang pada akhirnya berimplikasi
pada peningkatan kualitas SMA Negeri di Kota Medan .
C. Saran-saran
Berdasarkan uraian-uraian di atas
baik pembahasan maupun
keterbatasan penelitian , maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.
Kompetensi
manajerial dan
kompetensi
supervisi
kepala
sekolah
berkaitan dengan behavioural science, maka kepada pihak-pihak yang
ingin mengetahui hubungan antara kompetensi kepala sekolah dengan
kualitas sekolah hendaklah melakukan penelitian secara menyeluruh
terhadap kompetensi kepala sekolah berdasarkan analisis deskriptif
kual itatif.
2.
Bagi para peneliti dapat menggunakan variabel penelitian lain yang
berhubungan dengan kualitas sekolah diantaranya kinerja guru, kinerja
ketatausahaan , peranan komite sekolah , peranan masyarakat, peranan
dan peraturan pemerintah, input peserta didik, keikutsertaan peserta
101
didik dalam bimbingan belajar, peranan alumni, tingkat ekonomi peserta
didik, dan letak geografis sekolah.
3
Kepala sekolah harus terus mengasah kemampuan manajerial dan
kemampuan supervisi dalam mengorganisasi sekolah dan kegiatan
belajar dengan mengikuti kegiatan pelatihan, penataran dan seminarseminar guna mendukung kinerja dan kompetens i kepala meningkatkan
kinerja dan kompetensi kepala sekolah .
4.
Bagi pemangku kepentingan pendidikan di Dinas Pendidikan Kota
Medan , kiranya perlu memerhatikan berbagai aspek berkaitan dengan
kompetensi kepala sekolah, dan kualitas SMA Negeri di Kota Medan .
Berdasarkan aspek-aspek tersebut, Dinas Pendidikan Kota Medan
hendaknya tidak melakukan pengangkatan kepala sekolah berdasarkan
kepentingan sesaat saja tetapi harus mampu melihat kepentingan yang
lebih luas dengan memandang ke depan bahwa kualitas sekolah berada
di tangan kepala sekolah sehingga kepala sekolah yang diangkat adalah
kepala sekolah yang layak dan memiliki visi misi yang jelas dalam
menindaklanjuti pengembangan kualitas sekolah.
102
DAFTAR PUSTAKA
AdvacED.2007.AdvancED Accreditation Standards for Quality School
Systems.dalam advance-ed.org , diunduh tanggal 13 Januari 2009
Andi dan Wahana Komputer.2007. Panduan Praktis: Pengolahan Data Statistik
dengan SPSS 15.0. Semarang : Andi dan Wahana Komputer
Anwar, Qomari dan Saga Ia, Syaifui.2006.Profesi jabatan Kependidikan dan Guru
sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran.Jakarta
Uhamka
Press.
Arsyad
'
Muhammad.2008 .Mencermati
Standar
Kepala
Pendidikan Network, diunduh tanggal 10 Oktober 2008
Sekolah.dalam
Bandur.Agus.2007.Efektivitas dan Perbaikan Sekolah: Apa dan bagaimana
Mewujudkannya? dalam www.ntt-academia.org diunduh tanggal 13
Januari 2009
BAS-DIKMEN.2008.Akreditasi Sekolah.dalam bas-dikmentidki.go.id.
tanggal 13 Januari 2009
diunduh
Crawford . M 2005. Leadership and Teams in Educational Management. Jakarta:
Grasindo
Dharma.Agus.2003 .
Manajemen
Berbasis
Network.diunduh tanggal 24 Mei 2008
Sekolah .dalam
Pendidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia . 1988.Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Perum Ba\ai Pustaka : Jakarta
Depdiknas . 2006 . Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK
dan SLB . Jakarta : BP . Cipta Karya
Direktorat Pendidikan Luar Biasa .2008.Manajemen Pendidikan dalam
Pendidikan lnklusif. da\am www.ditplb.or.id.diunduh tanggal 13 Januari
2009
Fajar
Online.2008. 70 Persen Kepala Sekolah Kurang
www.fajar.co.id.diunduh tanggal 12 September 2008
Layak
dalam
Handoko, Hani.1991. Manajemen Edisi II. Yogyakarta : BPFE
Jatmiko, Agus.2006 . Hubungan antara Persepsi mengenai Supervisi Kepala
Sekolah, Pemahaman tentang Kepemimpinan Pendidikan dan
Kemampuan Mengajar lnovatif dengan Efektifitas Mengajar Guru SMK
di Bandar Lampung. Tesis Unive rsitas Lampung . tidak dipublikasikan
103
Junaidi.2009 .Korelasi Peringkat dg SPSS (Seri 5 Non-Parametrik). dalam
junaidichaniago . blogspot.com . diunduh tanggal 1 Juni 2009
Key .James P 1997. Module Rl-Sampling. Research Design in Occupational
Education:Oklahoma State University. dalam www.okstate.edu.diunduh
tanggal 17 Januari 2009
Komariah , Aan, dkk.2006. Visionary Leadership . Jakarta : Bumi Aksara
Koontz ,H and 0 , Donnel , C 1972 . Principles of Management . An-Analysis of
Managerial Function . New York: McGraw Hill Book Company
Lasmahadi .Arbono.2002. Kategori
Organisasi
lndustri.dalam
psikologi .com diunduh tanggal 13 Januari 2009
www.e-
LPMP Yogyakarta. 2008. Fasilitas Sumber Oaya Pendidikan. Block Grant KKKS
I MKKS I KKPS I MKPS. dalam lpmpjogja-diknas.go.id.diunduh tanggal
12 Juni 2008
Manullang, Belferik dan Milfayetti , Sri, 2005. Teori Administrasi Manajemen
(Perspektif 1/mu Pendidikan}, Medan: Toma
Marsono.(2001 ).Hubungan an tara Pengetahuan Kepemimpinan dan Motivasi
Berprestasi dengan Kinerja Kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Negeri di Kabupaten lndramayu.Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta , tidak dipublikasikan
Media Diknas. Standard Kompetensi Bidang Geomatika Sub-Bidang Surveying.
dalam www.media.diknas.go.id.diunduh 17 Januari 2009
Mulyasa ,E.2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung
Rosdakarya
Remaja
____ .2006.Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung : Remaja Rosdakarya
National
Education Assocation.2000 .1ndicators of School
www.keysonline.org.diunduh tanggal 7 Februari 2009
Quality.dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah.dalam www.legalitas.org.diunduh
tanggal 20 Juni 2008
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar.dalam www.dikti.go.id .diunduh tanggal 13 Januari
2009
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.dalam www.legalitas.org.diunduh tanggal
20 April 2007
104
Pratisto, Arif.2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan
Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo
Purwanto,Ngalim.2007.Administrasi Pendidikan
Bandung:PT Remaja Rosda Karya
dan
Supervisi
Pendidikan.
Rahman.H.2005Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jatinangor : Alqa Print
Reza.2008.Permasalahan
Pendidikan
lndonesia .dalam
wordpress. com diunduh 25 Juni 2009
Sagala ,
primawanhudrita.
Syaifui.2007.Desain Organisasi Pendidikan dalam lmp/ementasi
Kebijakan Otonomi Daerah, Hasil Penelitian . Jakarta : Uhamka Press
_ _ _ _ _ _ .2007.Manajemen
Strategik
Pendidikan. Bandung : Alfabeta
dalam
Peningkatan
Mutu
_ _ _ _ _ _ .2005.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabeta
_ _ _ _ _ _ .2005 Konsep dan Makna Pembelajaran .Bandung : Alfabeta
Sahertian, A.P.2000.Konsep Oasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta
Stoner, James A.F , dkk. 1990. Manajemen Edisi Bahasa Indonesia . Jakarta :
Prenhallindo
Sudjana , Nana.2006.Penilaian Proses Hasil Be/ajar.Jakarta: PT. Remadja
Rosdakarya
Man ajerial
Kepala
Seko/ah.dalam
Sudrajat,Akhmad.2008 .Kemampuan
akhmadsudradjat.wordpress.com.diunduh tanggal 14 November 2008
_______.2008 .Kompetensi
Kepala
Sekolah.
dalam
akhmadsudradjat.wordpres.com. diunduh tanggal 14 November 2008
Suharman .2005.Pengembangan
Manajemen
Kompetensi.
www.cetak.fajar.co.id .diunduh tanggal 17 Januari 2009
dalam
Sujak, Abi.2006 . Standar Mutu Sekolah, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah. dalam Pendidikan Network.com. diunduh tanggal 24 Mei 2008
Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : Departemen
Agama Universitas Terbuka.
Suriadi .2009.Konstribusi Peran Komite Sekolah, Kemampuan Manajerial dan
Kepemimpinan Transformasiona/ Kepala Sekolah terhadap Efektivitas
Keberhasi/an lmplementasi MB S di SMP Negeri di Kabupaten Deli
105
Serdang. Program
dipublikasikan
Pascasarjana
Universitas
Negeri
Medan.
tidak
Suwantikno Tikky.2008.Dicari Kepala Sekolah yang Kompeten.dalam
www.tikkysuwantikno.multiply.com.diunduh 14 Desember 2008
Townsend, Diana & Butterworth. 1992. Your Child's Scholl. New York
A Plime Book_
Undang-Undang
Oasar
Republik
Indonesia
www perdaonline .org .diunduh tanggal 13 Januari 2009
1945.dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.dalam www.hukumomline.com.diunduh tanggal 20
April2007
U.S .
Departemen of Education Office of Educational
lmprovement.2001 .Monitoring
School
Quality:
Report.National
Center
For
Education
http://nces.ed.gov.diunduh tanggal 7 Februari 2009
Research and
An
Indicator
Statistic.dalam
Usman ,Husaini. 2006. Manajemen- Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan .Jakarta :
Bumi Aksara
Wahjosumidjo.2007.Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan
Permasalahannya.Jakarta : Rajagrafindo Persada
Teoritik dan
Wylie , Cathy.1999 .What Make Good School ?.New Zealand Council For
Educational Research .dalam www.nzcer.org.nz. diunduh tanggal 7
Februari 2009
Yamin , Martinis dan Ansari, 8.2008 . Taktik Mengembangkan Kemampuan
Individual Siswa.Jakarta : Gaung Persada
106