Penyelidikan Batubara di Daerah Karaupa, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah

PENYELIDIKAN BATUBARA DAERAH KARAUPA
KABUPATEN MOROWALI, PROVINSI SULAWESI TENGAH
Agus Subarnas dan Asep Suryana
Kelompok Penyelidikan Batubara, Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Daerah penyelidikan termasuk dalam wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi
Tengah, secara geografis terletak pada koordinat 121 30 00” – 121 45 00” BT dan 2 10
00” – 2 25’ 00” LS. Berdasarkan tatanan tektoniknya, daerah penyelidikan berada pada
Cekungan Tomori-Banggai Selatan. Secara umum daerah penyelidikan terisi oleh batuan
sedimen yang memiliki potensi hidrokarbon dan batubara. Formasi pembawa batubara adalah
Formasi Tomata yang berumur Miosen Atas - Pliosen. Pada Formasi Tomata umumnya
lapukan batuan sangat tinggi dan kemiringan lapisan umumnya landai sehingga sulit untuk
menemukan singkapan batuan yang baik untuk dilakukan pengukuran jurus dan kemiringan
lapisan. Lapisan batubara pada Formasi Tomata di dapatkan secara terbatas sebagai sisipan
pada lapisan batulempung berwarna abu-abu dan batulempung berwarna hitam. Tebal
batubara bervariasi antara 20 cm sampai 30 cm. Kalori batubara didaerah penyelidikan sangat
rendah antara 2933-3859 termasuk ke dalam klasifikasi Lignit. Nilai reflektan rata-rata adalah
0.33 % yang menunjukan bahwa batubara mempunyai tingkat kematangan yang masih
rendah. Hasil analisa abu menunjukan Slagging indeks di daerah penyelidikan adalah rendah
(0.11)
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Pusat Sumber Daya
Geologi sebagai salah satu unit eselon II di
Badan Geologi, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral mempunyai tugas
pokok dan fungsi menyelenggarakan
penelitian, penyelidikan dan pelayanan
bidang sumber daya geologi, diantaranya
adalah sumber daya batubara.
Sejalan dengan tupoksi di atas
maka Pusat Sumber Daya Geologi pada
tahun anggaran 2015 melakukan kegiatan
berupa Penyelidikan Batubara di daerah
morowali, Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah. Pemilihan daerah
tersebut

dilakukan
dalam
rangka
menunjang program pemerintah untuk
pengembangan kawasan Indonesia Timur
khususnya daerah Sulawesi Tengah,
dimana dalam hal ini sektor pertambangan

dan energi khususnya batubara diharapkan
memberikan sumbangan yang penting,
untuk kemajuan dan dapat meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Sulawesi
Tengah.
Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan penyelidikan
pendahuluan batubara ini adalah untuk
mengungkap
potensi

dan
wilayah
keprospekan sumberdaya batubara daerah
Karaupa dan sekitarnya di Kabupaten
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi awal berupa data geologi
melalui kegiatan pemetaaan geologi
permukaan yang difokuskan pada formasi
pembawa
batubara.
Selain
itu
pemercontoan batubara juga dilakukan
untuk kepentingan analisis laboratorium.
Berdasarkan kompilasi data geologi dan
analisis laboratorium, diharapkan dapat
diketahui potensi dan sumber daya
batubara di daerah Kabupaten Morowali,
Provinsi Sulawesi Tengah.


Hasil kompilasi data tersebut
dituangkan dalam sebuah laporan yang
diharapkan dapat bermanfaat untuk
kepentingan Pusat Sumber Daya Geologi,
pemerintah daerah serta pihak-pihak yang
terkait.
Lokasi Penyelidikan
Kegiatan penyelidikan batubara
terletak di daerah Karaupa dan sekitarnya
dimana daerah ini termasuk dalam
wilayah
administrasi
Kabupaten
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Secara
geografis
daerah
penyelidikan dibatasi oleh koordinat 121
30 00” – 121 45 00” BT dan 2 10 00”
– 2 25’ 00” LS. (Gambar 1).

Daerah
penyelidikan
dapat
dijangkau dari Kota Palu dengan
kendaraan roda 4 dengan waktu tempuh
sekitar 8 jam. Pelaksanaan kegiatan
lapangan berlangsung selama 25 hari
mulai tanggal 24 Maret-17 April 2015
Keadaan lingkungan
Kabupaten Morowali adalah salah
satu kabupaten yang terdapat di provinsi
Tenggara dan beribukota di Bungku. Relief
atau
Keadaan
permukaan
wilayah
Kabupaten Morowali terdiri dari lembah,
gunung bukit, pegunungan serta laut yang
memanjang dari utara ke selatan. Diantara
lembah, bukit dan pegunungan tersebut

terdapat lahan yang merupakan kawasan
yang
sangat
potensial
untuk
pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan (Gambar 2).
Daerah
penyelidikan
mempunyai
ketinggian antara 1050 m sampai