PSAK 34 Kontrak Konstruksi IAS 34 13072016 bali

PSAK 34 – KONTRAK KONSTRUKSI
IAS 11 – CONSTRUCTION CONTRACT

Tujuan
• Mengatur perlakuan akuntansi yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi.
• Permasalahan utama  alokasi pendapatan
kontrak dan biaya kontrak.
• Kapan pendapatan dan biaya kontrak diakui
dalam laporan laba rugi.

2

Definisi
• Kontrak biaya-plus adalah kontrak konstruksi yang mana kontraktor
mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan
atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase
terhadap biaya atau imbalan tetap.
• Kontrak harga tetap adalah kontrak konstruksi dengan syarat bahwa
kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah ditentukan, atau
tarif tetap yang telah ditentukan per unit output, yang dalam

beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.
• Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara
khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang
berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal
rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan.

3

Karakteristik Kontrak Konstruksi
• Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau berkaitan
dengan sejumlah aset.
• Kontrak konstruksi meliputi :
– Kontrak konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk
manajer proyek dan arsitek; dan
– kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan
restorasi lingkungan setelah penghancuran aset.
• Kontrak dapat berbentuk:
– Kontrak harga tetap
– Kontrak biaya plus


4

Segmentasi Kontrak - Terpisah
• Konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi yang terpisah jika:
– proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
– setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta
kontraktor dan pelanggan dapat menerima atau menolak
bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing
aset tersebut; dan
– biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat
diidentifikasi.

5

Segmentasi Kontrak - Gabungan
• Suatu kelompok kontrak, dengan satu pelanggan atau
beberapa pelanggan, diperlakukan sebagai satu
kontrak konstruksi jika:
– kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai satu

paket;
– kontrak-kontrak tersebut berhubungan erat sekali,
sebetulnya kontrak tersebut merupakan bagian dari satu
proyek tunggal dengan suatu margin laba; dan
– kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan secara serentak atau
secara berkesinambungan.

6

Segmentasi Kontrak - Tambahan
• Suatu kontrak mungkin berisi klausul konstruksi aset tambahan
atas permintaan pelanggan.
• Konstruksi aset tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak
konstruksi terpisah jika:
– aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam
rancangan, teknologi atau fungsi dengan aset yang tercakup
dalam kontrak semula; atau
– harga aset tambahan tersebut dinegosiasikan tanpa
memerhatikan harga kontrak semula.


7

Pendapatan Kontrak

• Pendapatan kontrak terdiri dari:
– nilai pendapatan semula yang disetujui dalam
kontrak; dan
– penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim,
dan pembayaran insentif:
• sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan
pendapatan; dan
• dapat diukur secara andal.

8

Pengukuran Pendapatan
• Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari
imbalan yang diterima atau akan diterima.
• Pengukuran dipengaruhi oleh ketidakpastian di masa
mendatang

• Estimasi perlu direvisi dengan sesuai dengan realisasi
dan hilangnya ketidakpastian.





Penyimpangan yang meningkatkan pendapatan
Kenaikan biaya
Denda keterlambatan
Kenaikan jumlah unit
9

Penyimpangan Kontrak
• Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan
pelanggan mengenai perubahan dalam lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan
kontrak.
• Penyimpangan dimasukkan ke dalam pendapatan
kontrak jika:

– kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui
penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul dari
penyimpangan tersebut; dan
– jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
10

Klaim
• Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada
pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biayabiaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak.
• Pengukuran pendapatan dari klaim mengandung
ketidakpastian dan tergantung pada hasil negosiasi.
• Klaim dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika:
– negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar
pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan
– nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan,
dapat diukur secara andal.

11

Pembayaran Insentif

• Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan
kepada kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang
telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui.
– Misalnya, pembayaran karena penyelesaian yang lebih awal dari suatu
kontrak.

• Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak
jika:
– kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan
memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan
– jumlah pembayaran insentif dapat diukur secara andal.

12

Biaya Kontrak
• Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:
– biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu;
• Dapat dikurangi dengan keuntungan insendental yang tidak
termasuk pendapatan kontrak mis penjualan sisa bahan


– biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara
umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tersebut; dan
– biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke
pelanggan sesuai isi kontrak.

13

Biaya Langsung
• biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia;
• biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;
• penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam kontrak
tersebut;
• biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke
lokasi pelaksanaan kontrak;
• biaya penyewaan sarana dan peralatan;
• biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung
berhubungan dengan kontrak;
• estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk yang
mungkin timbul selama masa jaminan; dan
• klaim dari pihak ketiga.

14

Biaya Diatribusikan atau Dialokasikan
• Biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak
umum dan dapat dialokasikan pada kontrak tertentu,
termasuk:
– asuransi;
– biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung
berhubungan dengan kontrak tertentu; dan
– overhead konstruksi.

• Alokasi dengan metode sistematis, rasional dan diterapkan
secara konsisten
• Alokasi didasarkan pada tingkat aktivitas normal operasi.

15

Biaya Lain
• Biaya-biaya yang secara spesifik dibebankan kepada pelanggan
sesuai dengan persyaratan kontrak dapat mencakup beberapa

biaya administrasi umum dan biaya pengembangan yang
penggantiannya ditentukan dalam persyaratan kontrak.

16

Dikeluarkan dari Biaya Konstruksi
• Biaya yang tidak dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak
atau tidak dapat dialokasikan pada suatu kontrak dikeluarkan
dari biaya kontrak konstruksi.
– biaya administrasi umum yang penggantiannya tidak ditentukan dalam
kontrak;
– biaya pemasaran umum;
– biaya riset dan pengembangan yang penggantiannya tidak ditentukan
dalam kontrak; dan
– penyusutan sarana dan peralatan menganggur yang tidak digunakan
pada kontrak tertentu.

17

Biaya periode sebelumnya

• Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak yang terjadi
pada periode sebelumnya dapat dimasukkan biaya kontrak
jika:
– Dapat diidentifikasi secara terpisah
– Dapat diukur dengan andal
– Kemungkian kontrak tresebut diperoleh.

• Jika biaya tersebut telah d ibebankan pada periode terjadinya,
maka biaya tersebut tidak dapat dimasukkan dalam biaya
kontrak ketika kontraki diperoleh.

18

Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal,
maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai
pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap
penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode
pelaporan. (Par 22)
• Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui
sebagai beban sesuai dengan paragraf 36.

19

Kontrak Harga Tetap
• Hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal jika
semua kondisi berikut terpenuhi:
a.
b.
c.

d.

total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;
kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan
kontrak tersebut akan mengalir ke entitas;
baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap
penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur
secara andal; dan
biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi
dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual
dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

20

Kontrak Biaya Plus
• Hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal
jika semua kondisi berikut terpenuhi:
– kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan
dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas; dan
– biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak,:
• dapat ditagih atau tidak ke pelanggan,
• dapat diidentifikasi dengan jelas
• Dapat diukur secara andal.

21

Metode Prosentase Penyelesaian
• Pengakuan pendapatan dan beban dengan memperhatikan
tahap penyelesaian suatu kontrak sering disebut metode
persentase penyelesaian.
– Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi
pada periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan.
– Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi
pada periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan
dilakukan.

22

Tahap Penyelesaian
• Entitas menggunakan metode yang mengukur secara andal
pekerjaan yang dilakukan.
• Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara lain
meliputi:
– proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang
dilaksanakan sampai tanggal perhitungan dibandingkan
dengan estimasi total biaya kontrak;
– survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan; dan
– penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan
kontrak.

23

Hasil Kontrak Tidak dapat Diestimasi (Par 32)
• Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal:
– pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi
sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan; dan
– biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya.
• Taksiran rugi pada kontrak konstruksi segera diakui sebagai beban
sesuai dengan paragraf 36.
• Jika ketidakpastian yang menghalangi hasil kontrak dapat diestimasi
secara andal tidak ada lagi, maka pendapatan dan beban yang
berhubungan dengan kontrak konstruksi tersebut diakui sesuai dengan
paragraf 22, bukan 32.

24

Pengakuan Taksiran Rugi
• Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan
melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui
sebagai beban.
• Jumlah kerugian tersebut ditentukan tanpa memerhatikan:
a.

apakah pekerjaan kontrak telah dilaksanakan atau belum;

b.

tahap penyelesaian aktivitas kontrak; atau

c.

jumlah ekspektasi laba yang akan diperoleh pada kontrak lain yang
tidak diperlakukan sebagai satu proyek tunggal konstruksi sesuai
dengan paragraf 09.

25

Perubahan Estimasi
• Metode persentase penyelesaian diterapkan secara kumulatif .
• Pengaruh perubahan dalam estimasi pendapatan kontrak atau
biaya kontrak, atau pengaruh perubahan estimasi dari hasil
kontrak, dipertanggungjawabkan sebagai perubahan dalam
estimasi akuntansi (lihat PSAK 25 (revisi 2009)
• Perubahan estimasi digunakan sebagai dasar dalam penentuan
jumlah pendapatan dan beban yang diakui dalam laba rugi
pada periode saat perubahan tersebut terjadi dan periode
selanjutnya.

26

Pengungkapan
a. jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan
pada periode;
b. metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan
kontrak yang diakui pada periode;
c. metode yang digunakan untuk menentukan tahap
penyelesaian kontrak.

27

Pengungkapan – pekerjaan dalam proses
• jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui
(dikurangi kerugian yang diakui) sampai tanggal pelaporan;
• jumlah uang muka yang diterima; dan
• jumlah retensi.
Retensi adalah jumlah termin yang tidak dibayar hingga pemenuhan
kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut
atau hingga telah diperbaiki.
Termin adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang dilakukan dalam
suatu kontrak, baik yang telah dibayar ataupun yang belum dibayar oleh
pelanggan.
Uang muka adalah jumlah yang diterima oleh kontraktor sebelum
pekerjaan dilakukan.
28

Pengungkapan
• jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai aset; dan
• jumlah utang bruto dari pelanggan sebagai liabilitas.
 Jumlah tagihan bruto kepada pelanggan untuk pekerjaan kontrak
adalah selisih antara:
• biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
• jumlah kerugian dan termin yang diakui, untuk semua pekerjaan
dalam proses di mana biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui
(dikurangi kerugian yang diakui) melebihi termin.

 Jumlah utang bruto kepada pelanggan adalah selisih antara:
• biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
• Jumlah kerugian yang diakui dan termin

29

Tanggal Efektif
• Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2012.

30

Contoh Ilustrasi – Bukan Bagian PSAK
• Contoh pengungkapan kebijakan akuntansi:
 Pendapatan dari kontrak konstruksi dengan harga tetap
diakui dengan metode persentase penyelesaian, diukur
dengan memerhatikan persentase jam kerja yang terjadi
saat ini terhadap total jam kerja yang diestimasi untuk
masing-masing kontrak.
 Pendapatan dari kontrak biaya-plus diakui dengan
memerhatikan biaya yang dapat dipulihkan yang terjadi
selama periode tersebut ditambah dengan honor yang
dihasilkan, diukur dengan proporsi yang didapat dari biaya
yang terjadi saat ini dengan total biaya kontrak yang
diestimasi.
31

Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
 Suatu kontraktor konstruksi mempunyai kontrak harga tetap
sebesar Rp9.000 untuk mendirikan sebuah jembatan.
 Jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak
adalah Rp9.000.
 Biaya kontrak menurut estimasi kontraktor semula adalah
Rp8.000.
 Akan memakan waktu 3 tahun untuk mendirikan jembatan
tersebut.

32

Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
 Dalam tahun 2, pelanggannya menyetujui suatu penyimpangan
yang menghasilkan peningkatan dalam pendapatan kontrak
sebesar Rp200 dan biaya kontrak tambahan yang diestimasi
sebesar Rp150.
 Pada akhir tahun 2, biaya yang terjadi meliputi Rp100 untuk
bahan standar yang disimpan pada lokasi untuk digunakan
dalam tahun 3 untuk menyelesaikan proyek tersebut.

33

Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
Tahun
1 2

Tahun Tahun
3 Jumlah semua pendapatan yang

disetujui dalam kontrak
Penyimpangan
Total pendapatan kontrak
Biaya kontrak yang terjadi saat ini
Biaya kontrak untuk menyelesaikan
Total estimasi biaya kontrak
Estimasi laba
Tahap penyelesaian

9.000 9.000 9.000
200
200
9.000 9.200 9.200
2.093 6.168 8.200
5.957 2.032 -

8.050 8.200 8.200
950
1.000 1.000
26%
74%
100%

34

Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban

Tahun 1
Pendapatan (9.000 x 26%)
Beban (8.050 x 26%)
Laba
Tahun 2
Pendapatan (9.200 x 74%)
Beban (8.200 x 74%)
Laba
Tahun 3
Pendapatan (9.200 x 100%)
Beban
Laba

Diakui
Saat ini

Diakui
sebelumnya

sekarang

2.340
2.093
247

-

2.340
2.093
247

6.808
6.068
740

2.340
2.093
247

4.468
3.975
493

9.200
8.200
1.000

6.808
6.068
740

2.392
2.132
260

35

Akuntan

TERIMA KASIH

Profesi untuk
Mengabdi padamu
Negeri

Dwi Martani
081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/