Analisi Hukum Islam dan Undang-udang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Penyebarluasan Crack Software Berbayar di Website www.bagas31.com.

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP
PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI
WEBSITE www.bagas31.com

SKRIPSI
Oleh :
Faqihul Hakim
NIM. C02213023

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syariah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam
Prodi Hukum Ekonomi Syariah
Surabaya

2017

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Islam Dan Undang-Undang No.28

Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Penyebarluasan Crack Software
Berbayar Di Website ww.bagas31.com” ini adalah hasil penelitian lapangan
yang bertujuan untuk menjawab pertayaan : 1. Bagaimana analisis UndangUndang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta terhadap distribusi crack software
berbayar di website www.bagas31.com ? 2. Bagaimana analisis Hukum Islam
terhadap distribusi crack software berbayar di website www.bagas31.com ?
Data penelitian dihimpun melalui wawancara dan dokumentasi, data
tersebut dikelola dengan teknik editing, organizing, serta analyzing. Dan
selanjutnya dianalisis dengan metode penelitian deskriptif analitis menggunakan
penalaran Induktif.
Berdasarkan analisis Undang-undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014
penyebarluasan crack software berbayar yang dilakukan oleh website
bagas31.com merupakan sebuah tindakan pelanggaran hak cipta software karena
dengan jelas melanggar pasal 9 ayat 1 huruf (b), (e), dan (g) Undang-undang Hak
Cipta Nomor 28 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa setiap orang yang
melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat tersebut wajib
mendapatkan izin pencipta atau pemegang hak cipta, serta pasal 9 ayat 3 yang
melarang penggandaan dan kegiatan yang bersifat komersial. Sedangkan menurut
hukum Islam praktek penyebarluasan crack software berbayar yang dilakukan
oleh website bagas31.com tidak diperbolehkan, karena website bagas31.com
hanya memilik hak dari milk al-manfa’ah, yang berarti bagas31.com hanya

memiliki hak untuk memanfaatkan software tersebut sampai batas waktu yang
telah ditentukan, bukan hak untuk memakainya selamanya. Apalagi
menyebarluaskannya kepada orang lain secara gratis di internet.
Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka disarankan: pertama kepada
pihak www.bagas31.com, (1) hendaknya cukup bertindak sebagai website
tutorial saja tanpa perlu menyebarkan crack kepada para pengguna. (2)
hendaknya memberikan penjelasan yang benar kepada para pengguna tentang
cara mendapatkan software yang sudah ditetapkan oleh pembuat software. Kedua
kepada pihak pengguna crack software, hendaknya mendapatkan software
dengan cara yang benar sesuai dengan petunjuk website bagi para pengguna yang
sudah jelas memiliki keuangan untuk membeli software dengan benar.

iv

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................................


i

PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
ABSTRAK .........................................................................................................

v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR TRANSLITERASI ........................................................................... xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...............................................................

7

C. Batasan Masalah .....................................................................

8

D. Rumusan Masalah...................................................................

8

E. Kajian Pustaka ........................................................................

8


F. Tujuan Penelitian.................................................................... 11
G. Kegunaan Hasil Penelitian ..................................................... 11
H. Definisi Operasional ............................................................... 12
I.

Metode Penelitian................................................................... 13

J.

Sistematika Pembahasan ........................................................ 18

ix
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II

KONSEP HAK CIPTA MENURUT HUKUM ISLAM, DAN
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NO. 28 TAHUN 2014
A. Hak Cipta menurut Hukum Islam .......................................... 19
1.


Pendapat Ulama tentang Hak Cipta ................................ 20

2.

Hak Cipta Sebagai Hak Milik ......................................... 21

B. Hak Cipta menurut UUHC No. 28 Tahun 2014..................... 27

BAB III

1.

Pengertian Hak Cipta ...................................................... 27

2.

Fungsi Hak Cipta ............................................................. 28

3.


Perlindungan Hukum Hak Cipta ..................................... 30

4.

Batasan Hak Cipta........................................................... 33

5.

Pemindah Tanganan Hak Cipta....................................... 36

PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI

WEBSITE www.bagas31.com DAN FAKTOR MARAKNYA
DI KALANGAN MASYARAKAT
A. Gambaran Umum www.bagas31.com ................................... 40
B. Macam-macam Crack ............................................................ 42
C. Penyebarluasan Crack ............................................................ 44
D. Keuntungan www.bagas3.com .............................................. 59
E. Faktor Maraknya Crack di Kalangan Masyarakat ................ 57

BAB IV

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO
28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP
PENYEBARLUASAN CRACK SOFTWARE BERBAYAR DI

WEBSITE www.bagas31.com
A. Analisis Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014
Terhadap Distribusi Crack Software Berbayar di
www.bagas31.com ................................................................. 63
B. Analisis Hukum Islam Terhadap Distribusi Crack Software
Berbayar di www.bagas31.com ............................................. 68
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 72

x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


B. Saran ...................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

74

LAMPIRAN

xi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan internet tidak selamanya menghasilkan
hal-hal yang positif. Selain memberikan peluang dalam pemanfaatan
teknologi untuk memudahkan dan memperbaiki pendidikan, bisnis, dan
layanan pemerintahan, berbagai permasalahan baru juga muncul berkaitan
dengan manusia yang menggunakanya. Perubahan besar juga terjadi pada
cara berpikir masyarakat,


baik

dalam

usaha pemecahan masalah,

perencanaan, maupun dalam hal pengambilan keputusan, yang akibat
perkembangan teknologi tersebut, telah banyak mempengaruhi terhadap cara
pandang masyarakat terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupan.1
Hal negatif yang merupakan efek samping dari perkembangan
teknologi dan internet tersebut adalah kejahatan di dunia cyber, atau

cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di internet mengubah banyak
hal, salah satu diantaranya ialah pembajakan perangkat lunak (software). Di
indonesia pembajakan perangkat lunak memang bukanlah sesuatu yang
dianggap tabu oleh sebagian besar orang. Hal ini dapat dilihat di toko atau

vendor komputer yang benar-benar menggunakan original software saat


1

Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi
Informasi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2009), 140.

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

menginstalasi program-program pada komputer yang dijualnya, jumlahnya
sangat mudah dihitung.2
Makin

berkembangnya

kemajuan

teknologi,

justru

semakin

mendukung aktifitas pembajakan itu sendiri. Selama ini, pembajakan
merupakan tindakan pelanggaran hukum yang sudah lumrah di kalangan
masyarakat pengguna komputer. Padahal telah terdapat aturan hukum yang
jelas untuk melarang pembajakan tersebut, yaitu UU Hak Cipta yang
melarang pembajakan dan pembelian barang-barang ilegal seperti perangkat
lunak (software) komputer. Meskipun begitu, nyatanya pembajakan tetap
saja terjadi, dan produknya pun laris di mana-mana.3
Undang-undang Hak Cipta (UUHC) telah memberikan perlindungan
atas kekayaan intelektual, termasuk di dalamnya mengenai program-program
komputer. UUHC tersebut bahkan telah berkali-kali disempurnakan, yaitu
mulai Undang undang Hak Cipta No.6 tahun 1982 yang kemudian
disempurnakan pada Undang undang Hak Cipta No.7 tahun 1987, lalu
disempurnakan lagi pada Undang undang Hak Cipta No.12 tahun 1997,
kemudian Undang undang Hak Cipta No.19 tahun 2002 dan yang terakhir
Undang undang Hak Cipta No.28 tahun 2014. Penyempurnaan dari waktu ke
waktu tersebut tentu saja dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi dan perkembangan karya cipta itu sendiri.4

2

David I. Bainbridge, Komputer dan Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 1993), 55.
Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta Kedudukan& Peranannya Dalam Pembangunan,(Jakarta:
Sinar Grafika, 2012), 347.
4
Henry Soelistyo, Hak Cipta Tanpa Hak Moral,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 45.
3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

UU Hak Cipta yang terdahulu yaitu Undang undang Hak Cipta No.19
tahun 2002, tidak mengatur dengan jelas segala sesuatu yang berkaitan
tentang Teknologi Informasi dan Komputer (TIK). Sedangkan dalam
Undang-undang Hak Cipta No. 28 tahun 2014 mengatur hak cipta dan hak
terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yaitu dalam bab
khusus mengenai ketentuan hak cipta dan hak terkait dengan TIK pada pasal
54-56. Meskipun demikian, tetap saja masih banyak terjadi pelanggaranpelanggaran hak cipta yang berkenaan dengan pelanggaran hak cipta seputar
program komputer (software). Baik tentang penggandaan, penyiaran bahkan
pembajakan software itu sendiri. Adapun yang marak terjadi belakangan ini
ialah menyebar luasnya software cracking dari berbagai program komputer
(software) yang seharusnya berbayar. Salah satunya ialah dari website
www.bagas31.com.5

Software cracking, yang dikenal sebagai "breaking" pada era 1980-an
adalah proses modifikasi software secara ilegal untuk menghapus atau
menonaktifkan fitur-fitur yang menghalangi penggunaan program secara
lengkap. Terutama manipulasi fitur copy perlindungan, berupa nomor seri,
kunci hardware, tanggal cek dan cek disk, atau perangkat lunak gangguan
layar “nag”. Sebuah crack rata-rata mengacu pada jenis software, atau alat
yang merusak, antara lain:
1.

Keygen, yaitu generator lisensi produk buatan yang menawarkan
kemampuan untuk menghasilkan lisensi "sah" atas nama anda sendiri.

5

Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi

Informasi . . . , 183.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

2.

Patch, yaitu software komputer kecil yang mengubah kode dari
program lain. Patch

memiliki kelebihan yang tidak memerlukan

eksekusi memori besar sebab hanya beberapa byte yang diubah.
3.

Loader, yaitu software yang memodifikasi aliran startup program
dan tidak menghapus perlindungan tetapi sirkumvent. Contoh terkenal
dari loader adalah trainer yang digunakan untuk memanipulasi pola
permainan.

4.

Fairlight, yaitu software yang menghadirkan salah satu file
ekstensi “.nfo” yang tidak disertakan untuk rilis permainan (game).

5.

Nukewar, yaitu software yang berfungsi mendeteksi keabsahan
crack.
Dampak dari digunakannya software cracking adalah pengendalian

operasi sepenuhnya dari sebuah software yang seharusnya berbayar, menjadi
dapat digunakan secara gratis tanpa membutuhkan lisensi salinan resmi.

6

Dibutuhkan waktu lama dan kerja berdedikasi dari tim pengembang untuk
menyelesaikan sebuah perangkat lunak (software) berkualitas dan bernilai
ekonomis, namun pada akhirnya, perjuangan mereka terasa tak berarti ketika
versi crack untuk perangkat lunak (software) mereka tersedia secara gratis di
internet. Sebuah software cracking sangat mempengaruhi bisnis software
komputer, dan yang lebih penting berakibat melemahkan motivasi tim
pengembang software.

6

Gaurav Rathee, “Software Cracked”, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Cracking, diakses pada
22 Maret 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Beredarnya sebuah crack sangat meresahkan dikalangan para
pengembang software. Islam sendiri telah mewajibkan keadilan dan
mengharamkan kedzaliman dalam segala sesuatu. Hal ini dikarenakan
kedzaliman adalah sumber dari segala kerusakan, sedangkan keadilan adalah
sumber kemaslahatan dunia dan akhirat.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat Al-Maidah
ayat 8, yang berbunyi:
            
                

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan
adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.7\
Sedangkan mengenai larangan yang berkaitan dengan mengambil hak
orang lain,dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 29, yang berbunyi:

            
            
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

7

Departemen Agama RI, al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,
2002), 155.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.8
Mengenai fenomena tersebut, perlu dikemukakan pandangan hukum
Islam dan hukum positif tentang perlindungan hak cipta terhadap mekanisme
penyebarluasan crack tersebut. Karena dengan adannya penyebaran crack

software berbayar, disatu sisi dapat memudahkan para pengguna komputer
yang tidak memiliki cukup keuangan untuk membeli original software, agar
dapat memanfaatkan software tersebut secara gratis. Namun disisi lain
sangat merugikan para pengembang software dikarenakan menyebar luasnya

crack untuk perangkat lunak mereka secara gratis di internet. Oleh karena
itu, umat Islam di zaman teknologi informasi ini dituntut harus mampu
memahami hukum dan ajaran yang sesuai dengan tuntutan masa dan
lingkungannya dengan berdasarkan pada sumber aslinya, yaitu Al-Quran dan
Hadis serta pengetahuan tentang hukum positif yang berkaitan tentang halhal tersebut. Maksud dari tujuan tuntutan tersebut adalah agar mampu
merealisasikan tujuan Islam yang sebenarnya.
Terkait dengan pemaparan diatas, maka penulis mencoba mengkaji
permasalahan yang ada dari segi hukum Islam dan hukum positif yang
berlaku, yang tidak lain adalah berkaitan dengan menyebar luasnya crack

software berbayar di website www.bagas31.com, dengan judul “Analisis
Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

8

Ibid., 118.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

terhadap

Penyebarluasan

Crack

Software

Berbayar

di

Website

www.bagas31.com”
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah menginfentaris persoalan atau masalahmasalah yang terdapat dalam penelitian ini.Berdasarkan penjelasan
sebagaimana pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Menyebarluasnya crack software berbayar di website www.bagas31.com,
b. Kerugian yan diakibatkan penyebarluasan crack software berbayar di
website www.bagas31.com,
c. Mekanisme

penyebarluasan

crack software berbayar di website

www.bagas31.com,
d. Faktor-faktor

penyebab

lumrahnya

penggunaan

crack dikalangan

masyarakat,
e. Analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
terhadap

distribusi

crack

software

berbayar

di

website

www.bagas31.com,
f. Analisis Hukum Islam terhadap distribusi crack software berbayar di
website www.bagas31.com.

2. Batasan Masalah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

Agar pembahasan dalam penelitian ini memiliki arah dan tidak
melebar, maka penulis membatasi pada permasalahan sebagai berikut :
a. Analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
terhadap

distribusi

crack

software

berbayar

di

website

www.bagas31.com
b. Analisis Hukum Islam terhadap distribusi cracks oftware berbayar di
website www.bagas31.com
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini terdapat
dua rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak
Cipta

terhadap

distribusi

crack

software

berbayar

di

website

www.bagas31.com?
2. Bagaimana analisis Hukum Islam terhadap distribusi crack software
berbayar di website www.bagas31.com?

D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian
yang sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang akan diteliti, sehingga
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.9

9

Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis
Penulisan Skripsi, (Surabaya: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016),8.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Adapun beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Abdul Hamid yang berjudul “Pembajakan Software dalam
Perspektif Hukum Islam dan Alternatif Solusinya”, yang menyimpulkan
bahwa pembajakan software yang terjadi di Indonesia telah mencapai 87
% tahun 2000 dan membebani nilai kerugian bagi industri software
sebesar 32,9 juta dolar. Menurut persepektif hukum Islam melalui ushul
fiqh telah dilarang, dan pembajakan software dinyatakan ‘melanggar’
pasal 72 udang-undang no. 19 tahun 2002 tentang hak cipta karena tanpa
izin

pemegang

hak atas

kekayaan

intelektual,

seseorang

telah

memonopoli hasil kerjanya.10
2. Penelitian Muhammad Hadi Amarullah yang berjudul “Analisis Hukum
Islamdan Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 terhadap Jual
Beli Jasa Download Free software openoffice.org di www.tusnet.us”,
yang menyimpulkan bahwa jual beli jasa download free software
openoffice.org yang dilakukan oleh www.tusnet.us menurut analisis
hukum Islam merupakan sebuah kegiatan transaksi jual beli yang tidak
sesuai dengan jual beli yang telah ditentukan oleh Islam, sebab salah satu
syarat rukun akad jual beli yang dilakukan ada yang tidak terpenuhi,

10

Abdul Hamid, Pembajakan Software dalam “Perspektif Hukum Islam dan Alternatif Solusinya”
(Skripsi--IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2002).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

yakni status barang yang diperjual belikan adalah barang bebas yang tidak
dikomersialkan.11
3. Penelitian Muhammad Zainul yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam dan
Undang-undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta terhadap Jual Beli
Lagu Free Download Di Bayu Phone Jl. Pabrik Kulit Wonocolo
Surabaya”,yang menyimpulkan bahwa jual beli tersebut adalah bathil
menurut hukum Islam. Hal ini dikarenakan rukun dan syarat jual belinya
belum terpenuhi, diantaranya yaitu barang yang dijual harus milik sendiri.
Selanjutnya berdasarkan undang undang no 28 tahun 2014 dianggap
melanggar pasal 8 dan 9 tentang hak ekonomi, namun pada penelitian ini
disebutkan bayu phone dengan mengkoleksi lagu free download tidak
menyalahi aturan undang-undang hak cipta asalkan tidak merugikan
kepentingan yang wajar dari pencipta lagu seperti yang dijelaskan dalam
undang-undang hak cipta no 28 tahun 2014 dalam pada pasal 43 (d)
hukumnya diperbolehkan asalkan pencipta tidak keberatan atas perbuatan
tersebut.12

11

Muhammad Hadi Amarullah, “Analisis Hukum Islam dan Undang-undang Hak Cipta No. 19
Tahun 2002 Terhadap Jual Beli Jasa Download Free Software openoffice.Org Di www.tusnet.us”
(Skripsi-- IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013).
12

Muhammad Zainul, “Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun
2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Jual Beli Lagu Free Download di Bayu Phone Jl. Pabrik Kulit
Wonocolo Surabaya” (Skripsi-- IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2015).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

E. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti diatas, maka penelitian
ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui analisis Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang
Hak Cipta terhadap mekanisme distribusi crack software berbayar di
website www.bagas31.com
2. Untuk mengetahui analisis Hukum Islam terhadap mekanisme distribusi

crack software berbayar di website www.bagas31.com

F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Kegunaan teoritis adalah dengan adanya peneitian ini diharapkan berguna
bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan distribusi

crack software berbayar di website www.bagas31.com, serta menjadi
acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya yang berkaitan dengan
pelanggaran hak cipta.
2. Kegunaan praktis adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa
menjadi acuan bagi masyarakat terhadap tindakan pelanggaran hukum
pembajakan software berbayar yang dianggap lumrah dikalangan
masyarakat yang sering bergelut di bidang teknologi informasi. serta
dapat menjadi pedoman bagi masyarakat umum lainnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

G. Definisi Operasional
Beberapa istilah kunci yang ada dalam judul skripsi ini, untuk
memperjelas dan memperoleh gambaran kongkrit tentang arah dan tujuan
yang terkandung dalam konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hukum Islam

: Ketentuan hukum yang bersumber dari alQuran dan Hadis serta pendapat ulama’.

UU HC No. 28/2014

:Undang undang yang mengatur tentang hak
cipta dan hak-hak terkait dengan suatu ciptaan.

Software berbayar

:Software yang disediakan oleh pengembang

software untuk pengguna tanpa membayar
tetapi fungsinya dibatasi dengan jangka waktu,
yang memberikan kesempatan pada calon
pembeli untuk mencoba menggunakan program
sebelum

membeli

linsensi

untuk

versi

lengkapnya.13

Crack

:Sebuah software yang dimodifikasi untuk
memanipulasi dan menghilangkan hambatan
terutama batasan sebuah software berbayar.14

13

Jhon Thorn, "shareware", dalam https://id.wikipedia.org/wiki/perangkat_lunak_kongsi, diakses
pada 22 Maret 2017.
14
Kylie Tastic, “software cracking”, dalam https://en.wikipedia.org/wiki/Software_cracking,
diakses pada 22 April 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

H. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu konsep tentang metode
penelitian, yaitu metode ilmiah yang tersusun secara sistematis yang
diharapkan dapat menjelaskan dan menjawab suatu masalah yang dihadapi.
Untuk mendapatkan hasil berkenaan dengan rumusan masalah dan alasan
maraknya penggunaan crack di kalangan masyarakat, metode yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Data yang dikumpulkan

Adapun data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini
diantaranya adalah:
1) Data tentang mekanisme distribusi crack software berbayar di
website bagas31.com.
2) Data tentang macam-macam crack software berbayar di website
bagas31.com.
2. Sumber Data

Adapun sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
antara lain sebagai berikut:
a.

Data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang dibutuhkan
untuk memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan
obyek penelitian, diantaranya yaitu:
1) Data

didapat

dari

website

www.bagas31.com

yang

mendistribusikan crack software berbayar.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

2) Data didapat dari kalangan masyarakat pengguna software

crack dari website www.bagas31.com.

b.

Data sekunder
Data

yang

penulis

dapatkan

dari

literaturl-iteratur

kepustakaan yang bisa berupa buku-buku, kitab atau artikel yang
berkaitan dengan penelitian ini antara lain :
1.

Al-Quran danHadits.

2.

Undang-undang Hak Cipta no. 28 tahun 2014.

3.

Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta (Kedudukan &

Peranannya dalam Pembangunan), Jakarta: 2012.
4.

Djulaeka, Konsep Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

(Perspektif

Kajian

Filosofis

HaKI

Kolektif-Komunal),

Malang: 2014.
5.

David I. Bainbridge, Komputer dan Hukum, Jakarta: 1993.

6.

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jakarta:
2011.

7.

Dokumen-dokumen dari internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

a.

Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
untuk dijawab pada kesempatan lain.15Wawancara ini dilakukan
dengan

pemilik

www.bagas31.com.

website

dan

Akan

tetapi

para

pengguna

dikarenakan

crack

kesulitan

dari
dalam

berkomunikasi dengan pemilik website, maka peneliti hanya
mengambil data dari wawancara terhadap pengguna crack yang
berkaitan langsung.
b.

Dokumentasi
Data mengenai macam-macam crack software berbayar, dan

data tentang mekanisme distribusi crack software berbayar yang
berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu
berbentuk

foto

distribusi

crack

yang

tejadi

di

website

www.bagas31.com yang mejadi obyek penelitian itu sendiri dan data
internet sebagai pendukung kebenaran dari data tersebut.

4. Teknik Pengelolahan Data

Peneliti mengelolah hasil data yang diperoleh, dengan
menggunakan tahapan sebagai berikut:

15

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2011), 138.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

a. Editing, yaitu memeriksa kembali lengkap atau tidaknya data-data
yang diperoleh dari website www.bagas31.com dan memperbaiki
bila terdapat data yang kurang jelas atau meragukan.16 Teknik ini
betul-betul menuntut kejujuran intelektual dari penulis dengan
mengadakan pemeriksaan kembali hasil data penelitian agar hasil
sesuai dengan rencana penelitian.
b. Organizing,

yaitu

mengatur

dan

menyusun

data

sumber

dokumentasi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh
gambaran

yang

sesuai

dengan

rumusan

masalah,

serta

mengelompokkan data yang diperoleh.17 Dengan teknik ini penulis
berharap dapat memperoleh gambaran jelas mengenai prosedur
distribusi crack di website www.bagas31.com.
c. Analyzing, yaitu upaya mencari dan menyusun secara sistematis
hasil wawancara pemilik website www.bagas31.com dan para
pengguna crack dari website tersebut, juga dokumentasi dari
www.bagas31.comyang disusun secara sistematis dan dianalisis
secara kualitatif untuk memberikan kejelasan pada masalah yang
dibahas dalam skripsi ini.18

16

Moh. Kasiran, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), 125.
Chalid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 153
18
Neong Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif Telaah Positivitik, Rasionalisti,
Plenomenologik, dan Realisme Metaphisik, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1991), 183.
17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

5. Teknik Analisis Data

Analisis data, yaitu proses penyederhanaan data ke bentuk yang
lebih mudah dibaca dan interpretasikan19. Berdasarkan sifat penelitian
ini yang menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Analisis
data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif terhadap data
primer dan data sekunder20.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia.21
a.

Analisis deskriptif, yaitu memaparkan serta menjelaskan secara
mendalam dan menganalisa terhadap semua aspek yang berkaitan
dengan masalah penelitian tentang mekanisme distribusi crack

software berbayar di website www.bagas31.com berdasarkan teori
hukum Islam dan Undang-undang Hak Cipta no. 28 tahun 2014,
dengan menggunakan penalaran Induktif.
b.

Pola pikir induktif, merupakan prosedur yang bermula dengan
fakta,

fenomena,

menggunakan

data

kemudian
empiris,

dideskripsikan
sehingga

dan

dianalisis

ditemukan

suatu

pengetahuan yang secara umum diakui kebenarannya, 22

19

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989), 263.
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 107.
21
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah , (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2011), 33.
22
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, (Malang, UIN-Maliki Press, 2010), 20.
20

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

I.

Sistematika Pembahasan
Tujuan dari penyusunan sistematika pembahasan ini adalah untuk
mempermudah dalam memahami penelitian ini dan agar penelitian ini lebih
terarah sesuai dengan bidang kajian. Adapun sistematika pembahasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab pertama, berisi pendahuluan yang memuat : latar belakang
masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka,
tujuan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Bab kedua, berisi landasan teori dan memuat sesuatu yang bekaitan
dengan penelitian ini, yaitu konsep hak cipta menurut hukum Islam, serta
konsep hak cipta di dalam Undang-undang Hak Cipta no 28 tahun 2014.
Bab ketiga, berisi tentang hasil penelitian atau data yang diperoleh
peneliti meliputi profil dari website www.bagas31.comdan gambaran umum
yang

berisi

macam-macam

crack

software

berbayar

di

website

www.bagas31.com, serta mekanisme distribusi crack software berbayar yang
terdapat di website tersebut.
Bab keempat, berisi tentang analisis yang dilakukan oleh penulis
terhadap mekanisme distribusi crack software berbayar di website
www.bagas31.com berdasarkan Undang-undang Hak Cipta no. 28 tahun
2014 dan tinjauan hukum Islam.
Bab kelima, berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KONSEP HAK CIPTA MENURUT HUKUM ISLAM, DAN UNDANGUNDANG HAK CIPTA NO. 28 TAHUN 2014

A. Hak Cipta Menurut Hukum Islam
Hak berasal dari bahasa arab “h}aqq”, yang secara etimologi
mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, diantaranya berarti milik,
ketetapan dan kepastian, menetapkan dan menjelaskan, bagian (kewajiban),
dan kebenaran.23
Hak cipta dalam Islam kontemporer dikenal dengan istilah (h}aqq al-

ibitka>r). Kata ini terdiri dua rangkaian kata yaitu ladaz “h}aqq” dan “alibtika>r”. Diantara pengertian dari “h{aqq” adalah kekhususan yang dimiliki
oleh seseorang atau sekelompok orang atau sesuatu karya cipta yang baru
diciptakan (al- ibtika>r). Kata (ibtika>r) secara etimologi berasal dari bahasa
Arab dalam bentuk isim masdar. Kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi) dari
kata ini adalah (ibtika>r) yang berarti menciptakan. Jika dikatakan (ibtakara

al-shaia) berarti ia telah menciptakan sesuatu.24
Sedangkan menurut terminologi h{{aqq al- ibtika>r adalah “hak
istimewa atas suatu ciptaan yang pertama kali diciptakan”. Fath{i al-D}urainy

23
24

Abdul Rahman Ghazaly dan Ghufron Ihsan, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana, 2010), 45.

Munawwir, Kamus
Progressif, 1997), 101.

Al-Munawwir

Arab-Indonesia

Terlengkap, (Surabaya:

Pustaka

19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

mendefinisikannya dengan gambaran pemikiran yang dihasilkan seorang
ilmuan atau terpelajar dan semisalnya melalui pemikiran dan analisisnya,
hasilnya merupakan penemuan atau kreasi pertama dan belum ada seorang
ilmuan pun yang mengemukakan sebelumnya.25
1. Pendapat Ulama tentang Hak Cipta
1. Keputusan Majma} al-Fiqh al-Islamy nomor 43 (5/5) Mu’tamar V
tahun 1409 H/1988 M tentang al-H}uqu>q al-Ma>nawiyyah :
Pertama : Nama dagang, alamat dan mereknya, serta hasil ciptaan
(karang-mengarang) dan hasil kreasi adalah hak-hak khusus yang
dimiliki oleh pemiliknya, yang dalam abad moderen hak-hak seperti
itu mempunyai nilai ekonomis yang diakui orang sebagai kekayaan.
Oleh karena itu, hak-hak seperti itu tidak boleh dilanggar.
Kedua : Pemilik hak-hak non-material seperti nama dagang, alamat
dan mereknya, dan hak cipta mempunyai kewenangan dengan
sejumlah uang dengan syarat terhindar dari berbagai ketidakpastian
dan tipuan, seperti halnya dengan kewenangan seseorang terhadap
hak-hak yang bersifat material.
Ketiga : Hak cipta, karang-mengarang dari hak cipta lainnya
dilindungi

ole

syarak.

Pemiliknya

mempunyai

kewenangan

terhadapnya dan tidak boleh dilanggar.26

25

Fathi Ad-Duraini, Buhust Muqaraah fi al-Fiqh al-islami wa Ushuluh. cet. I, jilid II, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1414 H/1994 M). 9.
26

Majlis Ulama Indonesia, Ijma’ Ulama Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia
2005.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

2. Pendapat Ulama tentang HAKI, antara lain : “Mayoritas ulama dari
kalangan mazhab Maliki, Syafi`i dan Hambali berpendapat bahwa hak
cipta atas ciptaan yang orsinil dan manfaat tergolong harta berharga
sebagaimana benda jika boleh dimanfaatkan secara syarak (hukum
Islam)”. Berkenaan dengan hak kepengarangan (h}aqq al-ta’li>fi), salah
satu hak cipta, Wahbah al-Zuhaili menegaskan : “Berdasarkan hal
(bahwa hak kepengarangan adalah hak yang dilindungi oleh syarak
[hukum Islam] atas dasar qaidah istishlah) tersebut, mencetak ulang
atau men-copy buku (tanpa seizin yang sah) dipandang sebagai
pelanggaran atau kejahatan terhadap hak pengarang; dalam arti bahwa
perbuatan tersebut adalah kemaksiatan yang menimbulkan dosa dalam
pandangan syarak dan merupakan pencurian yang mengharuskan ganti
rugi terhadap hak pengarang atas naskah yang dicetak secara
melanggar dan zalim, serta menimbulkan kerugian moril yang
menimpanya”.27
2. Hak Cipta Sebagai Hak Milik (al-Milkiyyah)
Hak cipta sangat terkait sekali dengan hak milik yang dimana kata
kepemilikan berasal dari bahasa arab al-milk yang berarti penguasaan
terhadap sesuatu. al-milk juga berarti sesuatu yang dimiliki (harta). Milik
juga berarti hubungan seseorang dengan suatu harta benda yang diakui
oleh syarak, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap

27

Wahbah az-Zuhaili, “Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, et al.,
Jilid 6”, (Jakarta: Gema Insani, 2011), 475.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

harta itu, sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta
tersebut, kecuali dengan adanya halangan syarak.
Secara terminologis, al-milk adalah pengkhususan seseorang
terhadap suatu benda yang memungkinkanya untuk bertindak hukum
terhadap benda tersebut, selama tidak ada halangan syarak.28
Dalam ekonomi Islam, pemilikan hakiki hanya pada Allah,
sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nuur (24): 33:
            
             

             
           
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga
kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang
memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang
dikaruniakan-nya kepadamu. dan janganlah kamu paksa budakbudak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka
sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari
keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka,
Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.”

Dalam Islam dikenal beberapa asas kepemilikan yang harus
diketahui oleh setiap pemilik harta. Asas-asas tersebut, yaitu. 29

28

Ibid., 449.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

1.

Asas amanah.
Bahwa kepemilikan pada dasarnya merupakan titipan dari
Allah SWT untuk didayagunakan bagi kepentingan hidup, apakah
untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun orang lain.

2.

Asas individual (infira>diyah).
Kepemilikan

merupakan

hak

eksklusif

yang

harus

dihormati oleh pihak lain yang tidak mempunyai hak atasnya.
Dan berkenaan dengan hal ini telah di dalam surat AnNisa’ ayat 29, yang berbunyi:
         
             
 
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh
dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.30

29

Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta : Kencana, 2014), 118.

30

Departemen Agama RI, al Qur’an dan Terjemahannya . . . , 118.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

3.

Asas Ijtima>’iyah (fungsi sosial).
Prinsipnya mengajarkan agar umat Islam mempunyai empati
dan kebersamaan dalam kapasitasnya sebagai makhluk sosial yang
saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.

4.

Asas manfaat.
Harta kekayaan perlu diarahkan untuk memperbesar
manfaatnya

dalam

kehidupan,

sebaliknya

mempersempit

mudharat, baik dari pemiliknya, maupun kepada orang lain.
Sedangkan kepemilikan itu diklasifikasikan kepada.31
1.

Milik ta>mm, yaitu suatu kepemilikan yang meliputi benda dan
manfaatnya sekaligus, artinya benda (zat benda) dan kegunaanya
dapat dikuasai. al-milk al-ta>mm ini dapat diperoleh dengan banyak
cara, misalnya jual beli.
Ciri-ciri milik ta>mm yaitu.
a.

Sejak awal, pemilikan terhadap materi dan terhadap manfaat
harta itu bersifat sempurna.

b.

Pemilikannya tidak didahului oleh sesuatu yang dimiliki
sebelumnya, maksudnya materi dan manfaatnya sudah ada
sejak kepemilikan benda tersebut.

c.
31

Pemilikan tidak dibatasi oleh waktu.

Mardani, Hukum Bisnis Syariah. . . , 120.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

d.

Pemilikannya tidak boleh digugurkan.

e.

Apabila hak milik itu kepunyaan bersama, maka masingmasing orang dilarang bebas menggunakan miliknya itu.

2.

Milik na>qis{ah, yaitu bila sesorang hanya memiliki salah satu dari
benda tersebut, memiliki benda tanpa manfaatnya, atau memiliki
manfaat (kegunaan)-nya saja tanpa memiliki zatnya. Milik na>qis{,
yang berupa penguasaan terhadap zat barang disebut milik

raqa>bah, sedangkan milik na>qis} yang berupa penguasaan terhadap
kegunaanya saja disebut milik manfaat atau hak guna pakai,
dengan cara i’a>rah, wakaf, dan was}iyyah.
Ciri-ciri milik na>qis}, yaitu.32
a.

Boleh dibatasi oleh waktu, tempat, dan sifatnya;

b.

Tidak boleh diwariskan menurut ulama hanafiyah; karena
manfaat tidak termasuk harta menurut pengertian mereka,
sedangkan

jumhur

ulama

memperbolehkanya,

seperti

pewarisan pemanfaatan rumah kepada seseorang.
c.

Orang yang akan memanfaatkan harta itu dapat menuntut
harta itu dari pemiliknya dan apabila harta itu telah
diserahkan oleh pemiliknya kepada orang yang akan
memanfaatkannya,

32

maka

harta

itu

menjadi

amanah

Mardani, Hukum Bisnis Syariah. . . , 121.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

ditangannya dan dia dikenakan ganti rugi apabila bertindak
sewenang-wenang terhadap harta tersebut.
d.

Orang

yang

memanfaatkan

harta

itu

berkewajiban

mengeluarkan biaya pemeliharaanya, seperti hewan ternak
harus diberi makan, mobil harus dibersihkan dan diisi bensin
dan olinya.
e.

Orang yang memanfaatkan barang itu berkewajiban untuk
mengembalikan harta itu apabila diminta oleh pemiliknya.

Dilihat dari segi tempat, kepemilikan dibagi menjadi tiga bagian
yaitu.33
1.

Milk al-‘ain disebut pula milk al-raqa>bah, yaitu memiliki semua
benda, baik benda tetap (ghairu manqu>l) maupun benda-benda
yang dapat dipindahkan (manqu>l) seperti pemilikan terhadap
rumah, kebun, mobil, dan motor.

2.

Milk al-manfa’ah, yaitu seseorang yang hanya memiliki
manfaatnya saja dari suatu benda, seperti benda hasil meminjam,
wakaf, dan lain sebagainya.

3.

Milk al-dayn, yaitu pemilikan karena hutang, misalnya sejumlah
uang dipinjamkan kepada seseorang atau pengganti benda yang
dirisakkan. Utang wajib dibayar oleh yang berhutang.

33

Mardani, Hukum Bisnis Syariah. . . , 122.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

B. Hak Cipta Menurut Undang-undang Hak Cipta Nomor 24 Tahun 2014
1. Pengertian Hak Cipta
Undang-undang no 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta pasal 1 ayat
1 menjelaskan bahwa Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang

timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan menurut Patricia Loughlan, hak cipta merupakan
bentuk kepemilikan yang memberikan pemegangnya hak eksklusif untuk
mengawasi penggunaan dan memanfaatkan suatu kreasi intelektual,
sebagaimana kreasi yang ditetapkan dalam kategori hak cipta, yaitu
kesusastraan, drama, musik dan pekerjaan seni serta rekaman suara,
film, radio dan siaran televisi, serta karya tulis yang diperbanyak
(penerbitan).34
Lebih lanjut McKeough dan Stewart menjelaskan bahwa
perlindungan hak cipta merupakan suatu konsep dimana pencipta (artis,
musisi, pembuat film) yang memiliki hak untuk memanfaatkan hasil
karyanya tanpa memperbolehkan pihak lain untuk meniru hasil karyanya
tersebut.35

Afrilliyanna Purba, et al, “TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia, Kajian Perlindungan Hak
Cipta Seni Batik Tradisional Indonesia”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), 19.

34

35

Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa ketentuan-ketentuan itu memberikan pengertian
yang hampir sama. Dengan demikian, hak cipta didefinisikan sebagai
hak eksklusif bagi

para pencipta, untuk mengumumkan atau

memperbanyak suatu ciptaan, atau memberikan izin kepada pihak lain
untuk melakukan hal yang sama, dalam batasan hukum yang berlaku.
Yang penting untuk diingat adalah hak tadi mengizinkan pemegang hak
cipta untuk mencegah pihak lain memperbanyak tanpa izin.36
2. Fungsi Hak Cipta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta Pasal 1 menjelaskan bahwa, hak cipta adalah hak
khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak maupun memberi izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan
yang berlaku.
Maka fungsi hak cipta berdasarkan pasal ini adalah untuk
memberikan izin dalam mengumumkan atau memperbanyak ciptaan,
dan memperjanjikan hak cipta itu dengan pihak lain, misalnya untuk
menerbitkannya. Apabila terjadi perjanjian hak cipta atas sebuah buku
untuk diterbitkan, maka perjanjian itu harus lengkap dengan bahasa
yang jelas dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak, dan jangan
36

Asian Law Group, “Hak Kekayaan Intelektual; Suatu Pengantar”, (Bandung: PT. Alumni,
2002), 97.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

sampai bahasa perjanjian itu bisa diinterpretasikan bermacam-macam.
Perjanjian tersebut harus jelas mengenai wewenang wewenang yang
diberikan, sehingga dikemudian hari tidak terjadi penyesalan salah satu
pihak atau terjadi perselisihan antara