[KLAS 3] PTK CHUSNUL CHOTIMAH MTK KLS 3.rar

(1)

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN A. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III di Sekolah Dasar Negeri 5 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012 / 2013 pada mata pelajaran matematika pokok bahasan membandingkan dua pecahan. Penelitian diikuti 25 siswa, laki-laki 14 siswa dan perempuan 11 siswa. Dari 25 siswa semuanya bertempat tinggal di desa Pojok, dimana sebagian besar penduduk bermata pencaharian dari bercocok tanam, juga tingkat pendidikan orang tua mereka umumnya berijazah SD.

Adapun jadwwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut : Siklus I dilaksanakan pada tanggal 26 September 2012

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2012 Siklus III dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2012 B. Deskripsi Per Siklus

1. Pelaksanaan Siklus I

Untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa maka peneliti mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Proses Perencanaan

1) Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah ini, penulis bekerjasama dengan supervisor, teman sejawat, guru senior, kepala sekolah, dan dosen pembimbing untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi, untuk dicarikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.


(2)

2) Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pemberian tugas antara lain membuat kalimat dan menulis cerita yang cukup bagi siswa.

3) Menyiapkan alat peraga yang diperlukan yaitu berupa gambar pecahan.

4) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode tugas dalam membandingkan dua pecahan.

5) Merancang tes formatif. b. Proses Pelaksanaan

1) Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan alat peraga.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3) Guru memotivasi siswa.

4) Guru menjelaskan materi pembelajaran. 5) Guru memberikan beberapa contoh soal.

6) Guru memberi tugas berupa soal-soal untuk dikerjakan secara individu maupun kelompok.

7) Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan. 8) Siswa mengerjakan tes formatif.

c. Proses Pengamatan

1) Observasi mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru saat menggunakan metode tugas.

2) Observasi mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran. 3) Dari Pengamatan terhadap guru yang mengajar diperoleh temuan

sebagai berikut :

a) Guru sudah memberitahu tugas yang harus dikerjakan dengan jelas.


(3)

b) Dalam memberikan tugas guru tidak memberitahu kapan tugas itu selesai dan harus dikerjakan.

c) Dalam menjelaskan materi guru sudah memberi tugas yang bervariasi.

4) Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan :

a) Masih banyak siswa yang kurang berpartisipasi terhadap tugas yang diberikan.

b)Minat dan rasa tanggungjawab siswa terhadap tugas meningkat. c) Masih ada siswa yang kurang aktif saat diberi tugas guru. d. Proses Refleksi

Setelah melaksanakan siklus I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut : 1) Guru sudah menerapkan metode penugasan terhadap siswa.

2) Guru masih kurang melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

3) Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi serta memanfaatkan pengalaman siswa terhadap tugas yang di berikan.

2. Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus I, maka disusun rencana perbaikan pembelajaran berupa prosedur kerja yang dilaksanakan di dalam kelas, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Proses Perencanaan

1) Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah, peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.


(4)

2) Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pemberian beberapa contoh soal dan pemberian latihan-latihan yang cukup bagi siswa.

3) Kembali menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan yaitu gambar denah pada kertas manila.

4) Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan contoh soal dan dalam memberikan latihan-latihan soal.

5) Merancang tes formatif. b. Proses Pelaksanaan

1) Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan alat peraga.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru memotivasi siswa agar sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran.

4) Guru menjelaskan materi pembelajaran.

5) Guru mengadakan tanya jawab lisan mengenai pecahan. 6) Guru memberikan beberapa contoh soal.

7) Guru memberikan latihan-latihan soal baik secara individu maupun kelompok.

8) Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan. 9) Siswa mengerjakan tes formatif tentang membandingkan dua

pecahan. c. Proses Pengamatan

1) Observasi mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode latihan menulis cerita berdasarkan denah.


(5)

3) Dari pengamatan terhadap guru yang mengajar diperoleh temuan sebagai berikut :

a) Guru sudah menerapkan metode latihan dengan baik.

b) Guru sudah banyak melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

c) Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru sudah memberikan beberapa latihan-latihan soal berulang kali.

d) Dalam mengajukan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada kelas untuk menjawab, baru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

4) Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikiut:

1. Siswa tampak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan. 2. Ketika guru memberikan soal-soal latihan, siswa berebut untuk

mengerjakan di depan kelas.

3. Dalam mengerjakan soal latihan secara kelompok, semua kelompok tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihannya.

d. Proses Refleksi

Setelah melaksanakan Siklus II, diperoleh refleksi sebagai berikut : 1) Guru sudah menerapkan metode latihan terhadap siswa.

2) Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap latihan-latihan yang diberikan.

3) Guru sudah melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

4) Guru sudah memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan soal.

3. Pelaksanaan Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus II, maka disusun rencana perbaikan pembelajaran berupa prosedur


(6)

kerja yang dilaksanakan di dalam kelas, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Proses Perencanaan

1. Perencanaan tindakan pada siklus III didasarkan atas hasil refleksi siklus II. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah, peneliti bekerjasama dengan,suprvisor teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

2. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pemberian beberapa contoh soal dan pemberian latihan-latihan yang cukup bagi siswa.

3. Kembali menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan yaitu gambar denah pada kertas manila.

4. Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan contoh soal dan dalam memberikan latihan-latihan soal.

5. Merancang tes formatif. b.Proses Pelaksanaan

1. Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan alat peraga.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Guru memotivasi siswa agar sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran.

5. Guru mengadakan tanya jawab lisan mengenai pecahan. 6. Guru memberikan beberapa contoh soal.

7. Guru memberikan latihan-latihan soal baik secara individu maupun kelompok.

8. Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan.

9. Siswa mengerjakan tes formatif tentang membandingkan dua pecahan. c.Proses Pengamatan


(7)

1. Observasi mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode latihan menulis cerita berdasarkan denah. 2. Observasi mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.

3. Dari pengamatan terhadap guru yang mengajar diperoleh temuan sebagai berikut :

a. a.Guru sudah menerapkan metode latihan dengan baik.

b. Guru sudah banyak melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

c. Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru sudah memberikan beberapa latihan-latihan soal berulang kali.

4. Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikiut: a. Siswa tampak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan.

b. Ketika guru memberikan soal-soal latihan, siswa berebut untuk mengerjakan di depan kelas.

c. Dalam mengerjakan soal latihan secara kelompok, semua kelompok tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihannya. d.Proses Refleksi

Setelah melaksanakan Siklus III, diperoleh refleksi sebagai berikut : a. Guru sudah menerapkan metode latihan terhadap siswa.

b. Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap latihan-latihan yang diberikan.

c. Guru sudah melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

d. Guru sudah memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan soal.

C. Analisis Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Data Primer

Data yang diperoleh dari para informan mengenai situasi dan kondisi lapangan yang diobservasi secara langsung


(8)

2. Data Sekunder

Data sekunder bersumber secara tidak langsung dari para pelaku tetapi data yang diperoleh melalui studi pustaka, catatan-catatan, arsip-arsip atau dokumen benda-benda fisik, laporan-laporan yang diperoleh dari instansi terkait.

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik dan alat pengumpul data menggunakan : a. Observasi Terlibat (participant observation)

Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung yang berupa tindakan / perilaku siswa sehari-hari di sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan berfungsi dalam triangulasi data.

b. Instrumen kuisioner (soal)

Instrumen kuisioner atau soal yaitu serangkaian pertanyaan terstruktur sesuai dengan yang diamati / dibahas. Sedangkan wawancara adalah serangkaian pertanyaan yang tidak terstruktur.

E. Validasi Data

Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini akan digunakan triangulasi. Menurut Lexy Mae Leong (2000 : 178) Triangulasi adalah tehnik penetuan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yanglain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Penelitian ini menggunakan Triangulasi penyelidikan dengan jalan memanfaatkan penelitian atau penguatan pengecekan kembali derajat kepercayaan data pemanfaatan pengamatan lainnya dalam hal ini adalah guru agar dapat mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data.


(9)

F. Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada 2 jenis data yang dikumpulkan :

1. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman konsep matematika siswa dalam pembelajaran materi pokok operasi hitung bilangan bulat. Nilai presentasi dihitng dengan ketentuan sebagia berikut :

NP = NK

R x 100% Keterangan :

NP = Nilai Persentase NK = Nilai Kumulatif

R = Jumlah Responden / siswa

Data Kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif). Pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif). Aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar.


(1)

2) Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pemberian beberapa contoh soal dan pemberian latihan-latihan yang cukup bagi siswa.

3) Kembali menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan yaitu gambar denah pada kertas manila.

4) Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan contoh soal dan dalam memberikan latihan-latihan soal.

5) Merancang tes formatif. b. Proses Pelaksanaan

1) Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan alat peraga.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru memotivasi siswa agar sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran.

4) Guru menjelaskan materi pembelajaran.

5) Guru mengadakan tanya jawab lisan mengenai pecahan. 6) Guru memberikan beberapa contoh soal.

7) Guru memberikan latihan-latihan soal baik secara individu maupun kelompok.

8) Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan. 9) Siswa mengerjakan tes formatif tentang membandingkan dua

pecahan. c. Proses Pengamatan

1) Observasi mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode latihan menulis cerita berdasarkan denah.


(2)

3) Dari pengamatan terhadap guru yang mengajar diperoleh temuan sebagai berikut :

a) Guru sudah menerapkan metode latihan dengan baik.

b) Guru sudah banyak melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

c) Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru sudah memberikan beberapa latihan-latihan soal berulang kali.

d) Dalam mengajukan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada kelas untuk menjawab, baru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

4) Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikiut:

1. Siswa tampak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan. 2. Ketika guru memberikan soal-soal latihan, siswa berebut untuk

mengerjakan di depan kelas.

3. Dalam mengerjakan soal latihan secara kelompok, semua kelompok tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihannya.

d. Proses Refleksi

Setelah melaksanakan Siklus II, diperoleh refleksi sebagai berikut : 1) Guru sudah menerapkan metode latihan terhadap siswa.

2) Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap latihan-latihan yang diberikan.

3) Guru sudah melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

4) Guru sudah memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan soal.

3. Pelaksanaan Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus II, maka disusun rencana perbaikan pembelajaran berupa prosedur


(3)

kerja yang dilaksanakan di dalam kelas, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Proses Perencanaan

1. Perencanaan tindakan pada siklus III didasarkan atas hasil refleksi siklus II. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah, peneliti bekerjasama dengan,suprvisor teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

2. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pemberian beberapa contoh soal dan pemberian latihan-latihan yang cukup bagi siswa.

3. Kembali menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan yaitu gambar denah pada kertas manila.

4. Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan contoh soal dan dalam memberikan latihan-latihan soal.

5. Merancang tes formatif. b.Proses Pelaksanaan

1. Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan alat peraga.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Guru memotivasi siswa agar sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran.

5. Guru mengadakan tanya jawab lisan mengenai pecahan. 6. Guru memberikan beberapa contoh soal.

7. Guru memberikan latihan-latihan soal baik secara individu maupun kelompok.

8. Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan.

9. Siswa mengerjakan tes formatif tentang membandingkan dua pecahan. c.Proses Pengamatan


(4)

1. Observasi mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan metode latihan menulis cerita berdasarkan denah. 2. Observasi mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.

3. Dari pengamatan terhadap guru yang mengajar diperoleh temuan sebagai berikut :

a. a.Guru sudah menerapkan metode latihan dengan baik.

b. Guru sudah banyak melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

c. Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru sudah memberikan beberapa latihan-latihan soal berulang kali.

4. Dari pengamatan terhadap siswa diperoleh temuan sebagai berikiut: a. Siswa tampak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan.

b. Ketika guru memberikan soal-soal latihan, siswa berebut untuk mengerjakan di depan kelas.

c. Dalam mengerjakan soal latihan secara kelompok, semua kelompok tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihannya. d.Proses Refleksi

Setelah melaksanakan Siklus III, diperoleh refleksi sebagai berikut : a. Guru sudah menerapkan metode latihan terhadap siswa.

b. Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap latihan-latihan yang diberikan.

c. Guru sudah melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

d. Guru sudah memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan soal.

C. Analisis Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Data Primer

Data yang diperoleh dari para informan mengenai situasi dan kondisi lapangan yang diobservasi secara langsung


(5)

2. Data Sekunder

Data sekunder bersumber secara tidak langsung dari para pelaku tetapi data yang diperoleh melalui studi pustaka, catatan-catatan, arsip-arsip atau dokumen benda-benda fisik, laporan-laporan yang diperoleh dari instansi terkait.

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik dan alat pengumpul data menggunakan : a. Observasi Terlibat (participant observation)

Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung yang berupa tindakan / perilaku siswa sehari-hari di sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan berfungsi dalam triangulasi data.

b. Instrumen kuisioner (soal)

Instrumen kuisioner atau soal yaitu serangkaian pertanyaan terstruktur sesuai dengan yang diamati / dibahas. Sedangkan wawancara adalah serangkaian pertanyaan yang tidak terstruktur.

E. Validasi Data

Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini akan digunakan triangulasi. Menurut Lexy Mae Leong (2000 : 178) Triangulasi adalah tehnik penetuan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yanglain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Penelitian ini menggunakan Triangulasi penyelidikan dengan jalan memanfaatkan penelitian atau penguatan pengecekan kembali derajat kepercayaan data pemanfaatan pengamatan lainnya dalam hal ini adalah guru agar dapat mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data.


(6)

F. Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada 2 jenis data yang dikumpulkan :

1. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman konsep matematika siswa dalam pembelajaran materi pokok operasi hitung bilangan bulat. Nilai presentasi dihitng dengan ketentuan sebagia berikut :

NP = NK

R x 100% Keterangan :

NP = Nilai Persentase NK = Nilai Kumulatif

R = Jumlah Responden / siswa

Data Kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif). Pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif). Aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar.