Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 T1 132008042 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Di dalam dokumen Sistem Pendidikan Nasional (2003) disebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Akan tetapi, dalam mendidik dan mengasuh anak, orang
tua bukan hanya perlu mampu mengkomunikasikan fakta, gagasan, dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuhkembangkan kepribadian anak dengan memberikan bentuk pola asuh yang bersifat mendidik (Riyanto, 2002).
Selanjutnya Hurlock (dalam Krisbiantara, 2005) menyatakan ada tiga pola
asuh. Pertama pola asuh otoriter, yaitu pola asuh di mana anak harus mengikuti
pendapat dan keinginan orang tua. Anak tidak diperkenankan mempunyai
pendapat. Kedua, yaitu pola asuh permisif di mana anak diberi kekuasaan dan
kebebasan sepenuhnya tanpa dituntut kewajiban tanggung jawab. Orang tua
kurang kontrol terhadap perilaku anak dan hanya berperan memberi fasilitas serta
kurang berkomunikasi dengan anak. Ketiga, yaitu pola asuh demokratis di mana
anak diberikan kebebasan dan kesempatan luas dalam mendiskusikan segala
permasalahannya dengan orang tua dan orang tua menganggapi pandangan serta
menghargai pendapat anak, keputusan orang tua tetap dipertimbangkan dengan

1


2

anak. Metode-metode tersebut tidak dapat diterapkan salah satu saja, yang berlaku
kecenderungan pola-pola asuh, yang berarti pola asuh tertentu yang lebih dominan
diterapkan orang tua dalam hubungannya dengan anak.
Tindakan orang tua secara langsung menjadi titik tolak teladan anak
dengan cara merekam dan mempraktekkanya dalam keseharian, oleh karena itu
orang tua dituntut mampu memberi contoh kepada anak sejak dini agar menjadi
sebuah kebiasaan yang dapat ditiru dengan baik oleh anak melalui sikap,
perbuatan, kepribadian, sopan santun dan kebiasaan yang benar. Di dalam
keluarga, orang tua sebagai penanggung jawab keluarga bertugas membentuk
sikap kepribadian dan perilaku yang baik, salah satunya melalui membentuk
motivasi berprestasi anak agar dapat menjadi pribadi yang mampu berguna bagi
sekitarnya.
Perbedaan motivasi berprestasi pada setiap individu dipengaruhi oleh
banyak faktor. McClelland (dalam Sopah, 1999) mengatakan bahwa pola asuh
orang tua mempunyai hubungan dengan motivasi berprestasi. Pendapat yang sama
dikemukakan oleh Estwood (dalam Siregar, 2006) yang mengatakan bahwa
motivasi berprestasi berhubungan dengan lingkungan sekitarnya seperti orang tua,

teman, dan sebagainya.
Pengharapan semua orang tua sama bagi anaknya yaitu agar kelak dapat
menjadi orang yang mempunyai daya guna bagi diri sendiri dan sekitarnya,
terlebih bila anak dapat meraih prestasi tersendiri. Orang tua dalam membentuk
motivasi dalam diri anak bukan hal yang mudah bagi orang tua karena motivasi
internal anak berasal dari dalam diri anak sendiri. Motivasi merupakan daya

3

penggerak dalam diri seseorang untuk memperoleh keberhasilan dan melibatkan
diri dalam berbagai kegiatan di mana keberhasilan terletak pada usaha pribadi dan
kemampuan yang dimilikinya.
Masing-masing individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, ada yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi sedangkan ada juga yang kurang memiliki
motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi adalah daya penggerak psikis di dalam
diri yang dapat menimbulkan kegiatan berprestasi, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan untuk berprestasi demi tercapainya tujuan,
(Winkel dalam Yuli, 2008).
Motivasi berprestasi merupakan faktor terpenting dalam dunia belajar
karena dapat memberikan semangat terhadap siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar dan mampu memberikan petunjuk pada perilaku, serta motivasi
berprestasi sangat penting dalam memberikan gairah kepada siswa untuk
mencapai prestasi akademik di sekolahnya (Dayakisni, 1998). Lebih lanjut
Hurlock (1999) mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi dapat memberikan
suatu kepuasan bagi siswa, itu merupakan suatu hal yang penting karena dapat
memberikan kebanggaan.
Pada tanggal 13 Januari 2012, penulis melakukan observasi dan
wawancara dengan guru BK yang mengampu siswa kelas VIII di SMP Negeri 28
Semarang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masih terdapat banyak
siswa yang menunjukkan masih kurang motivasi berprestasinya dengan contoh
apabila siswa diberi tugas dari guru yang sulit dengan tujuan agar siswa mau
berusaha dan lebih dapat berkembang, kecenderungan dari siswa tidak mau

4

mencoba dan berusaha, para siswa lebih mengandalkan menyontek hasil
pekerjaan teman daripada mengerjakan sendiri, masih rendahnya kemauan siswa
dalam mencoba hal yang baru, dan tidak mau mengungkapkan pendapatnya
sendiri. Salah satu faktor yang kemungkinan menjadi penyebab ini adalah faktor
orang tua dalam memberikan pola pengasuhan yang kurang sesuai bagi anaknya.

Pada tanggal 14 Januari 2012, penulis melakukan wawancara dengan
enam siswa kelas VIII di SMP Negeri 28 Semarang. Hasil wawancara dengan
para siswa kelas VIII di SMP Negeri 28 Semarang diperoleh informasi bahwa
cara orang tua mendidik anak berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini
terlihat dari beberapa siswa ada yang orang tuanya selalu mengatur jadwal
aktivitas sehari-hari yang dikerjakan anaknya, orang tua melakukan pengawasan
ketat terhadap anaknya waktu bermain, belajar, dan kegiatan keseharian. Bila anak
melanggar maka orang tua akan memarahinya. Namun ada juga orang tua kurang
memberikan perhatian dan pengawasan terhadap anak karena orang tua terlalu
sibuk dengan urusan pekerjaan dan kecenderungan anak berbuat sesuka hatinya
sendiri. Selain itu ada orang tua yang bersikap terbuka pada anak, sering
berkumpul bersama, mendampingi anak ketika di rumah, seperti saat belajar,
mengerjakan PR dan lain-lain. Dengan pola asuh orang tua yang berbeda tersebut
kemungkinan akan memberikan hasil yang berbeda pula pada pendidikan anak
dan motivasi berprestasi pada diri anak.
Hasil penelitian Aswar pada tahun 2003 yang berjudul Hubungan Pola
Asuh Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi (Studi Kasus Siswa Kelas 2 SMA
Muhammadiyah Se-Kota Malang) menunjukkan bahwa jenis pola asuh orang tua

5


termasuk dalam kategori Authoritarian yaitu sebesar 68,32%, sedangkan tingkat
motivasi berprestasi termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 66,30%. Dari
hasil analisis diperoleh Chi square hitung (105,811) > Chi square tabel (5,99)
yang berarti semakin positif pola asuh orang tua maka semakin baik motivasi
berprestasi pada bidang studi matematika. Dengan koefisien kontingensi C = 0.72
dan C maks. = 0.82 yang berarti derajat hubungan sangat besar. Adapun
sumbangan efektif pola asuh orang tua terhadap motivasi berprestasi sebesar
66.34%, sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan
antara pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi pada bidang studi matematika.
Motivasi berprestasi siswa erat kaitannya dengan motivasi belajar siswa
saat di sekolah yang akan menghasilkan sebuah prestasi bagi siswa dan pola asuh
orang tua sebagai hubungan dari motivasi belajar siswa maka penulis juga
mencantumkan hasil penelitian dari Arif Isnani pada tahun 2010 sebagai hasil
penelitian yang bertentangan dengan penelitian sebelumnya berjudul Hubungan
antara Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Gugus Kalimasada Kecamatan Kranggan,
Kabupaten Temanggung 2010/2011, menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar sedangkan motivasi
belajar ada hubungan yang signifikan dengan pretasi belajar siswa karena

diperoleh C = 0,263 dengan sig 7,359 < 9,488. Sedangkan analisis korelasi
Spearman rho menunjukkan ada hubungan signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar siswa karena diperoleh sig: 0,00.

6

Dengan adanya masalah di atas penulis sangat tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan
Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012 ”.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dikemukakan sebagai berikut:
“Adakah hubungan yang positif signifikan antara Pola Asuh Orang Tua
dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang Tahun
Pelajaran 2011/2012?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
signifikansi hubungan antara pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi siswa
kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang tahun pelajaran 2011/2012.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Bila penelitian ini signifikan maka akan mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Aswar (2003) yang mengatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pola asuh orang tua dengan motivasi berprestasi. Dan bila
penelitian ini tidak signifikan maka akan mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Arif Isnani (2010) yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang

7

signifikan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar sedangkan prestasi
belajar ada hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar.

1.4.2. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Untuk siswa dapat termotivasi dan lebih bersemangat dalam meraih

sebuah keberhasilan, tidak mudah merasa puas bila meraih kesuksesan dan tidak
mudah putus asa bila sedang mengalami kegagalan.
2) Bagi Sekolah
Dapat memberikan informasi bagi para guru mengenai pola asuh, dan
motivasi berprestasi siswa sehingga dapat memberikan bimbingan kepada siswa
untuk membantu siswa berkembang.
3) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan bagi pihak orang tua dapat memberikan
informasi tentang pembentukan motivasi berprestasi pada anak, sehingga orang
tua dapat bersikap tepat dalam menerapkan pola asuh terhadap anak agar anak
dapat berkembang secara optimal.

1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan. Bab II. Landasan Teori meliputi Motivasi Berprestasi, dan Pola Asuh Orang Tua, Hasil-hasil Penelitian
yang Berhubungan tentang Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Berprestasi,

8


Hipotesis. Bab III. Metodologi Penelitian meliputi Jenis Penelitian,
Penelitian, Variabel

Penelitian,

Instrumen Penelitian,

Subjek

Kisi-Kisi Instrumen,

Skoring, Teknik Analisis Data, Uji Coba Instrumen. Bab IV. Hasil Penelitian
meliputi Pelaksanaan Penelitian, Gambaran Variabel Penelitian, Analisis Dan
Hasil Penelitian. Bab V. Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Hubungan Antara Kepercayaan Diri DenganMotivasi Berprestasi Remaja Panti Asuhan

17 116 2