Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Perkalian Bilangan Asli

P : PENELITI
S : SUBYEK (AS)
14 Maret 2012 11:45 – 12.05 WIB di sekolah usai kegiatan belajar mengajar
Wawancara 1
P : I i soal a di a a eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Tujuh dikali empat sama dengan..
P : Berapa?
S : (menulis 7 7 7 7) tujuh tambah tujuh empat belas. Empat belas tambah
empat belas (sambil menghitung dengan penjumlahan bersusun 14 + 14),
dua puluh delapan.
P : Tujuhnya kamu ulang berapa kali?
S : Empat
P : Ada cara lain?
S : Tidak
P : Kalau pakai alat bantu hitung misalnya sedotan, bisa?
S : Bisa (mengambil sedotan dan membuat empat kelompok sedotan masingmasing sebanyak tujuh batang sambil membilang satu-satu)
P : Kamu mengambil tujuhnya berapa kali?
S : Empat
P : Trus habis itu diapakan?
S : Dijumlah

P : Gimana?
“ : “atu, dua, tiga,… , dua puluh delapan (membilang sambil mengambil sedotan
satu per satu)
P : Sama hasilnya?
S : Sama
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 2
P : Ini soal cerita, dibaca dulu.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b
=)
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
P : Paham sama soalnya?
S : Paham

P : Nah, gimana?
S : (menulis 4 4 4) empat tambah empat, delapan. Delapan tambah empat sama
dengan dua belas.
P : Empatnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga

P : Ada cara lain?
S : Ada
P : Gimana?
S : (menggambar pagar secara berkelompok, setiap kelompoknya berjumlah
empat) satu, dua, tiga empat. Satu, dua, tiga, empat. Satu, dua, tiga, empat.
Sama dengan dua belas.
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 3
P : Ini soal ceritanya dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b =
)
S : Ibu memiliki empat karung buah. Masing-masing karung berisi lima belas
jeruk. Berapakah seluruh jeruk yang dimiliki ibu?
P : Berapa?
S : (menulis 15 15 15 15) lima belas tambah lima belas, tiga puluh. Tiga puluh
tambah tiga puluh (menghitung 30 + 30 dengan penjumlahan bersusun),
enam puluh.
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak
P : Oya kamu bisa tidak kalau pakai perkalian bersusun?

S : Bisa
P : Gimana?
S : (menghitung15 x 4 dengan perkalian bersusun) lima kali empat, dua puluh.
Satu kali empat, empat, tambah dua, enam (hasilnya 60)
P : Sama hasilnya?
S : Sama
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak

P : Ini dibaca soalnya

Wawancara 4
eletakka kertas de ga tulisa

=…

S : Tiga belas kali empat sama dengan..
P : Berapa?
S : (menulis 13 13 13 13) tiga belas tambah tiga belas, dua puluh enam. Dua
puluh enam tambah dua puluh enam.. (menghitung 26 + 26 dengan

penjumlahan bersusun) lima puluh dua.
P : Tiga belasnya diulang berapa kali?
S : Empat
P : Kenapa yang kamu jumlah berulang tiga belasnya, bukan empatnya?
S : Kalau tiga belas lebih mudah
P : Kenapa lebih mudah?
S : Sitik (sedikit) ngitungnya
P : Ada cara lain?
S : Tiga belas kali empat (menghitung 13 x 4 dengan perkalian bersusun) tiga kali
empat, dua belas (menulis dua) nyimpan satu. Empat kali satu, empat.
Empat tambah satu, lima (hasilnya 52).
P : Sama hasilnya?
S : Sama
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 5
P : Ini soal ceritanya dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b =
)
S : Milka mempunyai 11 kantong plastik, masing-masing kantong berisi 8
permen. Berapakah semua permen yang dimiliki Milka?

P : Gimana?
S : (menulis 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 lalu mengelompokkan 8nya dua-dua)
P : Kamu kelompokkan dua-dua ya?
S : Iya.. Delapan tambah delapan, enam belas (menuliskan dibawahnya 16 16 16
16 16 8). Enam belas tambah enam belas, tiga puluh dua (menuliskan
dibawahnya lagi 32 32 16 8). Tiga puluh dua tambah tiga puluh dua
(menghitung dengan penjumlahan bersusun) enam puluh empat, ditambah
enam belas, delapan puluh. Delapan puluh tambah delapan, delapan puluh
delapan.
P : Cara lainnya?
S : Ada
P : Gimana?

S : Sebelas kali delapan (menghitung 11 x 8 dengan perkalian bersusun), delapan
kali satu, delapan. Delapan kali satu, delapan. Delapan puluh delapan..
P : Sama hasilnya?
S : Sama
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 6

P : I i soal a di a a.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Enam kali titik-titik sama dengan delapan belas
P : Titik-titiknya berapa?
S : (berpikir sejenak) tiga
P : Tiga dapat darimana?
S : Enam tambah enam tambah enam (sambil menuliskannya 6 + 6 + 6). Enam
tambah enam, dua belas. Dua belas tambah enam sama dengan delapan
belas.
P : Enamnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga
P : Cara lainnya ada?
S : Tidak
P : Itu tadi kamu menghitung pakai enamnya ya, kalau pakai delapan belasnya
bisa tidak?
S : Tidak bisa
21 Maret 2012
Dirumah AS
Wawancara 7
P : Co a i i di a a soal a.. eletakka kertas de ga tulisa

…=
S : Dua kali titik-titik sama dengan dua puluh
P : Titik-titiknya berapa?
S : Sepuluh
P : Dapat sepuluh darimana?
S : Sepuluh tambah sepuluh, duapuluh (sambil menulis 10 + 10 = 20)
P : Tadi kamu bisa dapat sepuluhnya darimana?
S : Dari dua
P : Duanya diapakan?
S : Dua dikali sepuluh sama dengan dua puluh (menulis 2 x 10 = 20)

P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 8
P : Co a kalau i i.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua belas kali titik-titik sama dengan tiga puluh enam
P : Berapa?
S : Dua belas, dua belas, dua belas , dua belas (awalnya menulis 12 12 12 12).
Dua belas tambah dua belas, dua empat. Dua empat tambah dua belas, tiga

enam (menghitung 24 + 12 dengan penjumlahan bersusun). Tiga.
P : Tiga dapat dari?
S : Ini, dua belas tambah dua belas, dua empat di tambah dua belas, tiga enam.
P : Dua belasnya diulang berapa kali?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak
P : Benar tidak ada?
S : Tidak
Wawancara 9
P : Ini dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x  = c)
S : Hesel mempunyai empat belas toples coklat. Semua coklat yang dimiliki Hesel
ada dua puluh delapan. Berapakah coklat yang ada di tiap toples?
P : Paham sama soalnya?
S : Paham (sambil menulis 28 28 28 28)
P : Itu maksudnya apa kamu menulis dua delapan?
S : Ditambah
P : Kenapa?
S : Karena isi toplesnya dua lapan
P : Dalam semua toples itu ada dua puluh delapan. Kan ada empat belas toples,

kemudian semua isi toplesnya dikeluarkan ada dua puluh delapan. Bukan
dalam satu toples dua puluh delapan tapi dalam semua toples itu dua puluh
delapan coklat. Berarti dalam satu toples ada berapa?
S : (berpikir sejenak) delapan
P : Gimana dapat delapan?
S : (terlihat masih bingung)

P : Kan ada empat belas toples, nah toplesnya isinya coklat tapi belum tahu
berapa. Berarti kan empat belas dikali berapa sama dengan dua puluh
delapan?
S : Empat belas tambah empat belas, dua delapan. Dua.
P : Empat belasnya ada berapa?
S : Dua
P : Ada cara lain?
S : Tidak
P : Sekarang sudah paham kan sama soalnya?
S : Sudah
Wawancara 10
P : I i di a a.. eletakka kertas de ga tulisa …
=

S : Titik-titik kali tiga belas sama dengan tiga puluh sembilan
P : Berapa?
S : Tiga belas, tiga belas (sambil menulis 13 13). Tiga belas tambah tiga belas,
dua puluh enam (menghitung dengan penjumlahan bersusun). Tambah tiga
belas, tiga sembilan.
P : Trus?
S : Ada tiga
P : Yang ada tiga apanya?
S : Tiga belasnya
P : Cara lainnya?
S : Tidak ada
Wawancara 11
P : Ini dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk  x b = c)
S : Setiap hari Avika membeli sepluh cincin mainan untuk dikoleksi. Saat sudah
terkumpul sebanyak delapan puluh cincin, maka akan dia susun menjadi
kalung. Berapa hari waktu yang diperlukan Avika untuk bisa mengumpulkan
cincin sebanyak itu?
P : Paham sama soalnya?
S : Paham
P : Kalau dibahasakan dalam kalimat matematika gimana?

S : Sepuluh sepuluh sepuluh sepuluh sepuluh sepuluh sepuluh sepuluh (menulis
egi i…
P : Sepuluhnya ada berapa?

S : Delapan
P : Kenapa ada delapan?
S : Karna delapan puluh
P : Memangnya kalau ini (sambil menunjuk 10 10 10 10 10 10 10 10)
dijumlahkan ada delapan puluh?
S : Iya
P : Berarti waktu yang diperlukan berapa?
S : Delapan hari
P : Karena apa?
S : Sepuluhnya diulang delapan kali
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 12
P : Ya ini dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk  x b = c)
S : Setiap minggu Rasya diberi lima kelereng oleh kakaknya. Rencananya setelah
terkumpul tiga puluh lima kelereng maka akan digunakan untuk bermain
bersama temannya. Berapa minggu yang dibutuhkan Rasya untuk bisa
mengumpulkan kelereng sebanyak itu?
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak) tujuh
P : Darimana?
S : Lima kali tujuh sama dengan tiga puluh lima?
P : Ada tujuh minggu ya?
S : Iya
P : Ada cara lain?
S : Tidak

P : PENELITI
S : SUBYEK (DN)
13 Maret 2010 14.30-15.00 WIB di rumah RF
Wawancara 13
eletakka kertas de ga tulisa

P : I i soal a di a a
=…
S : Tujuh kali empat
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak) dua puluh delapan
P : Darimana dapat dua puluh delapan?
S : (menulis 7 + 7 + 7 + 7 lalu mengelompokkannya dua-dua)
P : Kamu kelompokkan dua-dua ya?
S : Iya (sambil menulis dibawahnya 14 14) dua puluh delapan
P : Mana yang dijumlahkan kok bisa dapat dua puluh delapan ?
S : Ini sama ini (sambil menunjuk 14 dan 14)
P : Ada cara lain selain ini?
S : (berpikir sejenak lalu menulis 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
P : Empatnya ada berapa?
S : Tujuh
P : Terus kamu apakan?
S : (mengelompokkannya dua-dua, lalu menuliskan dibawahnya 8 8 8 4.
Dibawahnya lagi 16 8 4 = 28) dua puluh delapan
P : Cara lainnya?
S : Tujuh kali empat (menghitung 7 x 4 dengan perkalian bersusun)
P : Berapa?
S : Dua puluh delapan
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 14
P : Ini soal cerita, dibaca dulu.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b
=)
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki raka?
P : Berapa? Paham tidak sama soalnya?
S : (menganggukkan kepala dan berpikir) dua belas
P : Gimana caranya dapat dua belas?

S : (menulis 4 + 4 + 4)
P : Empatnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga
P : Terus gimana?
S : Sama dengan dua belas
P : Cara lainnya?
S : (menulis 3 + 3 + 3 + 3, lalu dikelompokkan masing-masing dua. Dibawahnya
ditulis 6 6 = 12)
P : Selain ini, ada cara lain lagi?
S : (menghitung 4 x 3 dengan perkalian bersusun, hasilnya dua belas)
P : Selain itu cara lainnya?
S : (menggambarkan 3 kelompok pagar yang satu kelompoknya berjumlah 4, lalu
menjumlahkannya dan hasilnya 12)
P : Hasilnya sama?
S : Iya
P : Ada lagi cara lain?
S : Tidak
Wawancara 15
P : I i di a a dulu eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Tiga belas kali empat
P : Berapa?
S : (menulis 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
P : Empatnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga belas
P : Terus kamu apakan?
S : (mengelompokkan 4nya masing-masing dua dan menuliskan dibawahnya 8 8
8 8 8 8 8. Lalu mengelompokkannya lagi dan menuliskan 16 16 16.
Dikelompokkan lagi lalu menulis 28 16 4 = 50)
P : Enam belas tambah enam belas, dua puluh delapan ya?
S : (menganggukkan kepala)
P : Cara lainnya?
S : (menulis 13 + 13 + 13 + 13 lalu mengelompokkannya dua-dua)
P : Tiga belasnya kamu ulang berapa kali?
S : Empat
P : Terus
S : (menuliskan dibawahnya 25 25 = 50)

P : Cara lainnya lagi ada tidak?
S : Iya (menggambarkan 4 kelompok lidi yang satu kelompoknya berjumlah 13,
lalu tanpa menghitung satu per satu, langsung menuliskan jumlahnya 50)
P : Ada cara lain lagi?
S : (menghitung 13 x 4 dengan perkalian bersusun) tiga kali empat, dua belas,
nyimpan satu. Empat kali satu, empat tambah satu, lima. Lima puluh dua.
P : Hasilnya sama?
S : Beda (melihat yang sebelumnya kemudian dihitung lagi dan dibenarkan).

Wawancara 16
eletakka kertas de ga tulisa

P : Co a i i di a a soal a
…=
S : (diam sambil melihat soal)
P : Enam kali titik-titik sama dengan delapan belas. Titik-titiknya berapa?
S : (berpikir sejenak) tiga
P : Dapat tiga darimana?
S : (bingung mau menjelaskan)
P : Kamu dapat tiga tadi, menghitungnya pakai enam atau pakai delapan belas?
S : Enam, eh delapan belas
P : Gimana?
S : (menuliskan 18 – 6= 12
12 – 6 = 6
6 – 6 = 0 lalu berhenti)
P : Kalau sudah 0 kamu berhenti ya menguranginya?
S : Iya
P : Terus gimana menghitungnya?
S : Enamnya (sambil menunjuk enam) satu, dua, tiga
P : Cara lainnya ada tidak?
S : (berpikir sejenak lalu menuliskan 6 + 6 = 12. Lalu 12 + 6 = 18)
P : Enamnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak

22 Maret 2012
Dirumah DN
Wawancara 17
P : Coba ini dibaca soalnya.. (meletakkan kertas de ga tulisa
…=
S : Dua kali titik-titik sama dengan dua puluh
P : Titik-titiknya berapa?
S : Tiga
P : Darimana?
S : (menulis 20 – 2 = 18 – 2 = 16 – 2 = 14 – 2 = 12 – 2 = 10 – 2 = 8 – 2 = 6 – 2 = 4 –
2 = 2 – 2 = 0)
P : Trus gimana, duanya ada berapa?
“ : “atu, dua, … , sepuluh
P : Berarti titik-titiknya berapa?
S : Sepuluh
P : Ada cara lain?
S : (berpikir sejenak lalu menulis 2 + 2 = 4 + 2 + 2 = 8 + 2 + 2 = 12 + 2 + 2 = 16 + 2
+ 2 = 20)
P : Duanya kamu tambahkan berapa kali?
S : Satu, dua, … , sepuluh
P : Berapa?
S : Sepuluh
P : Sama dengan tadi?
S : Sama
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 18
P : Co a kalau i i di a a soal a.. eletakka kertas de ga tulisa
36)
S : Dua belas kali titik-titik sama dengan tiga puluh enam
P : Berapa titik-titiknya?
S : Tiga
P : Gimana caranya?
S : (menulis 12 + 12 = 24 + 12 = 36 sambil menghitung dengan jari)
P : Sudah dapat tiga puluh enam?
S : Iya
P : Lalu diapakan?

…=

S : (diam)
P : Masih perlu ditambah dua belas lagi?
S : Tidak
P : Dua belasnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga
P : Berarti titik-titiknya berapa?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : (menulis 36 – 12 = 24 – 12 = 12 – 12 = 0)
P : Dikurangi dengan dua belas berapa kali?
S : Tiga
P : Sama dengan yang tadi hasilnya
S : (mengangguk)
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 19
P : I i di a a soal a.. eletakka kertas de ga tulisa …
S : Titik-titik kali tiga belas sama dengan tiga puluh sembilan
P : Titik-titiknya berapa?
S : (menulis 39 – 13 = 26 – 13 = 13 – 13 = 0)
P : Tiga belasnya ada berapa?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : (menulis 13 + 13 = 26 + 13 = 39)
P : Ada berapa tiga belasnya?
S : Tiga
P : Sama?
S : Iya
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak

=

Wawancara 20
P : Ini soal ceritanya dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk  x b
= c)
S : Setiap hari Avika membeli sepluh cincin mainan untuk dikoleksi. Saat sudah
terkumpul sebanyak delapan puluh cincin, maka akan dia susun menjadi

kalung. Berapa hari waktu yang diperlukan Avika untuk bisa mengumpulkan
cincin sebanyak itu?
P : Paham sama soalnya?
S : (menggelengkan kepala)
P : Saya bacakan ulang ya (membaca soal kembali)
S : (menulis 10 + 10 = 20 + 10 = 30 + 10 = 40 + 10 = 50 + 10 = 60 + 10 = 70 + 10 =
80)
P : Sepuluhnya kamu ulang berapa kali?
S : Delapan
P : Berarti berapa hari waktu yang diperlukan Avika?
S : Delapan
P : Ada cara lain?
S : Ya
P : Gimana?
S : (menulis 80 – 10 = 70 – 10 = 60 – 10 = 50 – 10 = 40 – 10 = 30 – 10 = 20 – 10 =
10 – 10 = 0)
P : Pengurangan dengan sepuluhnya berapa kali?
S : Delapan
P : Sama hasilnya dengan yang tadi?
S : Iya
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak

P : PENELITI
S : SUBYEK (FA)
14 Maret 2012 13:30 – WIB di rumah FA
Wawancara 21
eletakka kertas de ga tulisa

P : Ini soalnya dibaca
=…
S : Tujuh kali empat
P : Berapa?
S : (berpikir sambil menggerakkan jari tangan) dua puluh tujuh
P : Darimana dapat dua puluh tujuh?
S : (menulis 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
P : Trus gimana?
S : Empat tambah empat, delapan (ditulis dibawahnya, lalu membilang meloncat
12 16 20 24 28)
P : Berapa?
S : Dua puluh delapan
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 22
P : Ini soal cerita, dibaca dulu.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b
=)
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
P : Paham sama soalnya?
S : Dikalikan
P : Gimana?
S : (menulis 3 x 4)
P : Tiga kali empat berapa?
S : Dua belas
P : Dapat dua belas menghitungnya gimana?
S : Begini (menulis 4 + 4 + 4)
P : Empatnya diulang berapa kali?
S : Tiga
P : Trus
S : Empat tambah empat, delapan. Delapan tambah empat, dua belas
P : Berarti pensil yang dimiliki Raka ada berapa?

S : Dua belas
P : Cara lainnya?
S : Tidak ada
P : Kalau pakai alat bantu hitung misalnya sedotan bisa?
S : Bisa, pakai kayak gini
P : Gimana?
S : (menggambarkan 3 kelompok pagar yang masing-masing kelompoknya
berjumlah 4)
P : Trus gimana menghitungnya?
S : Satu, dua, tiga, empat. Satu, dua, tiga, empat. Satu, dua, tiga, empat.
P : Empatnya ada berapa kelompok?
S : Tiga
P : Dari tiga kelompok itu jumlahnya berapa?
“ : “atu, dua, tiga, … , dua elas
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 23
P : Ini soal ceritanya dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b =
)
S : Ibu memiliki empat karung buah. Masing-masing karung berisi lima belas
jeruk. Berapakah seluruh jeruk yang dimiliki ibu?
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak sambil menulis 15 x 4)
P : Berapa hasilnya?
S : Empat puluh lima
P : Dapat empat puluh lima darimana?
S : (menulis 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
P : Empatnya kamu ulang berapa kali?
S : Lima belas
P : Terus?
S : Empat tambah empat, delapan. Tambah empat, dua belas. Tambah empat,
enam belas. Tambah empat, dua puluh. Tambah empat, dua puluh empat.
Tambah empat, dua puluh delapan. Tambah empat, tiga puluh tiga eh tiga
puluh dua. Tambah empat, tiga puluh enam. Tambah empat, empat puluh.
Tambah empat, empat puluh empat. Tambah empat, empat puluh delapan.

Tambah empat, lima puluh dua. Tambah empat, lima puluh enam, tambah
empat, enam puluh.
P : Berapa?
S : Enam puluh
P : Cara lainnya?
S : (menggambarkan 15 kelompok pagar yang masing-masing kelompoknya
berjumlah 4 lalu dihitung hasilnya 60)
P : Cara lain lagi?
S : Tidak ada

Wawancara 24
eletakka kertas de ga tulisa

P : I i di a a soal a
=…
S : Tiga belas kali empat
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak sambil menghitung dengan mulut berbisik lalu menuliskan 4
+ 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
P : Empatnya diulang berapa kali?
S : Tiga belas (menuliskan dibawahnya hasil membilang meloncat 8 12 16 20 24
28 32 36 40 44 48 52)
P : Berapa?
S : Lima puluh dua
P : Cara lainnya?
S : Tidak ada
P : Kalau pakai perkalian bersusun bisa tidak yang tiga belas kali empat?
S : (menghitung dengan perkalian bersusun) tiga kali empat, enam belas
P : Coba dihitung lagi?
S : Eh dua belas
P : Terus?
S : Satu kali empat, empat
P : Nyimpan satu kan tadi?
S : Tambah satu, lima (hasilnya 52)
P : Sama hasilnya?
S : Sama
P : Ada cara lain?
S : Tidak

Wawancara 25
P : I i soal a di a a.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Enam kali titik-titik sama dengan delapan belas
P : Titik-titiknya berapa?
S : (melihat soal sambil menggerakkan jari tangan) tiga
P : Tiga dapat darimana?
S : (menulis 6 + 6 + 6)
P : Gimana menghitungnya?
S : Enam tambah enam, dua belas. Dua belas tambah enam, delapan belas.
P : Enamnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga
P : Cara lainnya ada?
S : Tidak

21 Maret 2012
Dirumah FA
Wawancara 26
P : Co a i i di a a soal a.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua ping titik-titik sama dengan dua puluh
P : Titik-titiknya berapa?
S : Sepuluh
P : Dapat sepuluh darimana?
S : (berpikir sejenak lalu menulis 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2)
P : Duanya ada berapa?
“ : “atu, dua , … , sepuluh
P : Kalau dijumlah ada berapa?
S : (menghitung sambil menuliskan di bawahnya 4 6 8 10 12 14 16 18 20)
P : Ada cara lain?
S : (menggambar pagar sebanyak sepuluh kelompok yang masing-masing
kelompoknya dua)
P : Kamu gambar satu-satu ya?
S : (mengangguk)
P : Cara lainnya lagi ada tidak?
S : (menulis 20 – 2 = 18 – 2 = 16 – 2 = 14 – 2 = 12 – 2 = 10 – 2 = 8 – 2 = 6 – 2 = 4 –
2 = 2 – 2 secara menurun)

P : Kalau sudah habis kamu berhenti ya?
S : Ya
P : Trus duanya ada berapa?
“ : “atu, dua, … , sepuluh
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak
Wawancara 27
P : Ini soal cerita, dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x  = c)
S : Hesel mempunyai empat belas toples coklat. Semua coklat yang dimiliki hesel
ada dua puluh delapan. Berapakah coklat yang ada di tiap toples?
P : Berapa?
S : (diam sambil berpikir)
P : Paham sama soalnya?
S : (tetap diam sambil menulis 14 x 2 = 28)
P : Gimana cara menghitung empat belas kali dua sama dengan dua puluh
delapan?
S : (menulis 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2)
P : Duanya ada berapa?
S : Empat belas
P : Ada cara lain? Bisa dapat duanya itu darimana?
S : (menulis 28 – 14 = 14 – 14 secara menurun)
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 28
P : Co a kalau i i di a a.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua belas ping titik-titik sama dengan tiga puluh enam
P : Berapa?
S : Dua
P : Tadi menghitungnya gimana?
S : (diam)
P : Tadi kamu menghitungnya pakai dua belas atau tiga puluh enam?
S : Dua belas
P : Dua belasnya diapakan?
S : Diambil
P : Gimana?

S : (menulis 36 – 12 = 24 – 12 = 13 – 12 = 1)
P : Sisa satu ya?
S : Iya
P : Dua puluh empat dikurangi dua belas, coba kamu hitung lagi
S : Dua belas
P : Berarti dua belas dikurangi dua belas berapa?
S : Nol
P : Berarti titik-titiknya berapa?
S : Tiga
P : Cara lainnya?
S : Tidak ada
Wawancara 29
P : I i di a a.. eletakka kertas de ga tulisa … x 13 = 39)
S : Titik-titik kali tiga belas sama dengan tiga puluh sembilan
P : Ya titik-titiknya berapa?
S : (diam sambil berpikir)
P : Caranya gimana, sama tidak dengan soal sebelumnya? Atau ada cara lainnya?
S : (berpikir sejenak lalu menulis 39 – 13 = 26 – 13 = 13 – 13 = 0 secara menurun)
P : Tiga belasnya yang untuk mengurangi ada berapa?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 30
P : Ini soal cerita dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal bentuk  x b = c)
S : Setiap hari Avika membeli sepuluh mainan untuk dikoleksi. Saat sudah
terkumpul sebanyak delapan puluh cincin, maka akan dia susun menjadi
kalung. Berapa hari waktu yang diperlukan Avika untuk bisa mengumpulkan
cincin sebanyak itu?
P : Berapa hari?
S : Delapan hari
P : Caranya gimana bisa dapat delapan hari?
S : (menulis 10 x 8 = 80 )
P : Ada cara lain?
S : Tidak

P : PENELITI
S : SUBYEK (MY)
10 Maret 2012 14:20 – 14.40 WIB di rumah SR
Wawancara 31
eletakka kertas de ga tulisa

P : I i di a a soal a
=…
S : Tujuh dikali empat
P : Berapa?
S : Tujuh ditambah tujuh ditambah tujuh ditambah tujuh sama dengan (sambil
menulis 7 + 7 + 7 + 7)
P : Tujuhnya kamu ulang berapa kali?
S : Empat
P : Trus habis itu?
S : Tujuh ditambah tujuh empat belas, empat belas dita ah e pat elas…
(sambil menghitung dengan cara penjumlahan bersusun)
P : Berapa?
S : Dua puluh delapan
P : Oh dua puluh delapan. Kalau pakai sedotan bisa tidak?
S : Bisa (membuat empat kelompok sedotan, masing-masing sebanyak tujuh
batang lalu menghitungnya dengan berbisik) dua delapan.
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 32
P : Co a i i di a a eletakka kertas de ga
=…
S : Lima dikali delapan sama dengan..
P : Berapa?
“ : Delapa dita ah delapa , e
delapa , se ila ,… , e a belas
(menuliskan di kertas dengan penjumlahan bersusun) tambah delapan, dua
puluh empat..
P : Nah, itu delapannya sudah kamu ulang berapa kali?
S : Tiga, masih kurang dua (menghitung lagi dengan membilang). Empat puluh
P : Delapannya sudah diulang berapa kali?
S : Lima
P : Berarti lima kali delapan berapa?
S : Empat puluh

P : Kok tadi milih yang dijumlah berulang delapan ditambah delapan, tidak milih
yang lima tambah lima.. kenapa?
S : Karena limanya yang sedikit, jadi milih delapan yang lebih besar
P : Biar apa?
S : Biar cepat
P : Cara lainnya ada?
S : Tidak
Wawancara 33
P : Coba kalau soal cerita (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b = )
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
P : Berapa? (soal dibacakan kembali sambil menjelaskan untuk membantu
subyek memahami soal)
S : Empat ditambah empat ditambah empat (sambil menulis 4 + 4 + 4). Empat
ditambah empat, delapan. Ditambah empat, dua belas.
P : Berarti pensil yang dimiliki Raka berapa?
S : Dua belas
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 34
eletakka kertas de ga tulisa

P : Di a a i i soal a
= …)
S : Tiga dikali dua belas
P : Berapa? tiga dikali dua belas?
S : Dua belas ditambah dua belas ditambah dua belas (sambil menulis 12 + 12 +
12)
P : Dua belasnya diulang berapa kali?
S : Tiga
P : Trus setelah itu?
S : Dua belas ditambah dua belas (menghitung dengan penjumlahan bersusun).
Dua empat
P : Trus?
S : Dua empat tambah dua belas (menghitung lagi dengan penjumlahan
bersusun). Tiga enam
P : Cara lainnya?
S : Tidak ada

Wawancara 35
P : Ini dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b = )
S : Ibu memiliki empat karung buah. Masing-masing karung berisi lima belas
jeruk. Berapakah seluruh jeruk yang dimiliki oleh ibu?
P : Gimana? (membacakan soal lagi)
S : Lima belas ditambah lima belas ditambah lima belas ditambah lima belas
(sambil menulis 15 + 15 + 15 + 15)
P : Lima belasnya kamu ulang berapa kali?
S : Empat. Lima belas tambah lima belas, tiga puluh.
P : Kamu kelompokkan dua-dua ya?
S : Iya. Tiga puluh tambah tiga puluh, enam puluh
P : Cara lainnya ada?
S : Tidak
Wawancara 36
P : Coba kalau i i eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua dikali titik-titik sama dengan sepuluh
P : Berapa titik-titiknya?
S : Sepuluh dikurangi dua, delapan. Delapan dikurangi dua, enam. Enam
dikurangi dua, empat. Empat dikurangi dua, dua. Dua diambil dua, nol
(menghitungnya menggunakan jari dan menuliskannya menurun seperti
berikut :
10 – 2
8–2
6–2
4–2
2–2
0
)
P : Kalau sudah nol kamu berhenti ya?
“ : I a. “atu, dua, … , li a sa il e u juk a gka dua se agai pe gura g
P : Yang kamu hitung apanya?
S : Angka dua
P : Ada berapa?
S : Lima
P : Cara lainnya selain dikurangi?
S : Tidak ada

21 Maret 2012
Dirumah MY
Wawancara 37
P : I i di a a soal a eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua kali titik-titik sama dengan dua puluh
P : Titik-titiknya berapa?
S : Ditulis?
P : Iya boleh
S : Dua puluh diambil dua, delapan belas. Delapan belas diambil dua, enam
belas. Enam belas diambil dua, empat belas. Empat belas diambil dua, dua
belas. Dua belas diambil dua, sepuluh. Sepuluh diambil dua, delapan.
Delapan diambil dua, enam. Enam diambil dua, empat. Empat diambil dua,
dua. Dua diambil dua.
P : Ada berapa?
S : Sepuluh
P : Ada cara lain?
S : (menggelengkan kepala)
Wawancara 38
P : Ini dibaca soalnya (meletakkan kertas dengan tulisa
…=
S : Dua belas dikali titik-titik sama dengan tiga puluh enam
P : Titik-titiknya berapa?
S : (menulis:
36 – 12
24 – 12
12 – 12, menghitung dengan bantuan pengurangan bersusun)
P : Trus?
S : Tiga
P : Kamu kurangi tiga belas sampai hasilnya nol ya?
S : Iya
P : Ada cara lainnya?
S : (menggelengkan kepala)
Wawancara 39
P : Ini soal cerita dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x  = c)
S : Hesel mempunyai empat belas toples coklat. Semua coklat yang dimiliki hesel
ada dua puluh delapan. Berapakah coklat yang ada di tiap toples?

P : Gimana?
S : (menghitung 28 – 14 = 14 dengan pengurangan bersusun)
P : Empat belasnya ada berapa?
S : Dua
P : Ada cara lainnya?
S : (menggelengkan kepala)
Wawancara 40
P : Ini dibaca eletakka kertas de ga tulisa …
=
S : Titik-titik dikali tiga belas sama dengan tiga puluh sembilan
P : Berapa?
S : (menulis:
39 – 13
26 – 13
13 – 13
0 , menghitung dengan pengurangan bersusun)
P : Berapa?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : (menggelengkan kepala)
P : Kamu kalau ada soal bentuk ini pakainya pengurangan ya?
S : Iya
Wawancara 41
P : Ini soal cerita dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk  x b = c)
S : Setiap hari Avika membeli sepluh cincin mainan untuk dikoleksi. Saat sudah
terkumpul sebanyak delapan puluh cincin, maka akan dia susun menjadi
kalung. Berapa hari waktu yang diperlukan Avika untuk bisa mengumpulkan
cincin sebanyak itu?
(lalu menghitung dengan penjumlahan bersusun 80 – 10 = 70 – 10 = 60 – 10
= 50 – 10 = 40 – 10 = 30 – 10 = 20 – 10 = 10 – 10 = 0)
P : Sepuluhnya ada berapa?
“ : “atu, dua, …, delapa
P : Berarti berapa hari waktu yang diperlukan Avika?
S : Delapan
P : Ada cara lain?
S : Tidak

P : PENELITI
S : SUBYEK (RF)
13 Maret 2012 13.30-14.00 WIB di rumah RF
Wawancara 42
eletakka kertas de ga tulisa

P : I i soal a di a a
=…
S : Tujuh kali empat
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak sambil menggerakkan jari tangan) dua puluh delapan
P : Gimana caranya?
S : (menulis 7 + 7 + 7 + 7)
P : Tujuhnya kamu ulang berapa kali?
S : Empat
P : Terus?
S : Tujuh tambah tujuh, empat belas. Empat belas tambah empat belas
(menghitung dengan penjumlahan bersusun, hasilnya 28) dua puluh
delapan.
P : Selain ini, ada cara lain?
S : Tidak
P : Kalau pakai sedotan bisa?
S : Bisa (mengambil sedotan dan membuat 4 kelompok sedotan, masing masing
kelompok jumlahnya 7)
P : Satu kelompoknya berapa?
S : Tujuh
P : Lalu ada berapa kelompok?
S : Empat
P : Terus
“ : “atu, dua, tiga, …, dua puluh delapa
e ga il sedotan satu per satu
sambil membilang satu per satu)
P : Ada cara lainnya?
S : (mengambil sedotan dan membuat 7 kelompok sedotan, masing masing
kelompok jumlahnya 7)
P : Satu kelompoknya berapa?
S : Empat
P : Ada berapa kelompok?
S : Tujuh
P : Terus

S : Satu, dua, tiga, …, dua puluh delapa
sambil membilang satu per satu)
P : Sama ya hasilnya?
S : Iya
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak

e ga

il sedota satu per satu

Wawancara 43
P : Ini soal cerita, dibaca dulu.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b
=)
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
P : Berapa? Paham tidak sama soalnya?
S : Paham (lalu berpikir sejenak) dua belas
P : Caranya gimana?
S : (menulis 4 + 4 + 4 secara menurun) empat tambah delapan, dua belas
P : Berarti banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
S : Dua belas
P : Cara lainnya ada tidak?
S : Tidak
Wawancara 44
P : Coba kalau i i di a a eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Tiga belas kali empat sama dengan..
P : Berapa?
S : Tiga belas tambah tiga belas (menghitung dengan penjumlahan bersusun)
dua puluh enam. Tambah tiga belas, tiga puluh sembilan. Tambah tiga belas,
lima puluh dua.
P : Tiga belasnya diulang berapa kali?
S : Empat
P : Nah, kenapa yang dijumlah berulang tiga belasnya, kenapa bukan empatnya?
S : Tiga belas lebih besar
P : Kenapa kalau lebih besar?
S : Gampang
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak
P : Kamu bisa kalau pakai perkalian bersusun?

S : Bisa, tiga belas kali empat (sambil menghitung dengan perkalian bersusun).
Tiga kali empat. Dua belas. Nyimpan satu. Satu kali empat, empat. Tambah
satu, lima (hasilnya 52)
P : Hasilnya sama?
S : Iya
P : Cara lain lagi?
S : Tidak ada
P : Benar tidak ada
S : (menggelengkan kepala)
Wawancara 45
P : Coba kalau ini soal cerita (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b =
)
S : Milka mempunyai sebelas kantong plastik, masing-masing kantong berisi
delapan permen. Berapakah semua permen yang dimiliki milka?
P : Berapa?
S : (berpikir sambil menghitung dengan jari) tujuh puluh enam
P : Gimana caranya dapat tujuh puluh enam?
S : (menulis 8 + 8 + 8 +8 + 8 + 8 +8 + 8 + 8 + 8 + 8 secara menurun) delapan
tambah delapan, enam belas (menuliskan 16 disetiap samping 8 + 8). Enam
belas tambah enam belas (menghitung dengan penjumlahan berulang) tiga
puluh dua. Tambah enam belas, empat puluh delapan. Tambah enam belas,
enam puluh empat. Tambah enam belas delapan puluh. Tambah delapan,
delapan puluh delapan.
P : Berapa?
S : Delapan puluh delapan
P : Delapannya tadi kamu ulang berapa kali?
S : Sebelas
P : Kenapa diulang sebelas kali?
S : Karena kantongnya ada sebelas
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 46
P : Ini dibaca soal a eletakka kertas de ga tulisa
S : Enam kali titik-titik sama dengan delapan belas
P : Berapa?

…=

S : (berpikir sejenak) tiga
P : Dapat tiga darimana?
S : (menulis 6 + 6 + 6 secara menurun) Enam tambah enam, dua belas. Tambah
enam, delapan belas.
P : Enamnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak
Wawancara 47
P : Ini dibaca soalnya (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x  = c)
S : Yosua mempunyai empat kotak yang berisi kelereng sama banyak. Setelah
dihitung keseluruhan kelerengnya ada dua puluh delapan. Berapa banyak
kelereng yang ada di satu kotak?
P : Gimana? Paham tidak sama soalnya?
S : Paham (berpikir sejenak sambil menggerakkan jari tangan) dua puluh delapan
P : Satu kotaknya dua puluh delapan?
S : Iya
P : Gimana caranya?
S : (terlihat masih bingung)
P : Saya bacakan soalnya lagi ya.. (membaca soal sambil menjelaskan)
S : (diam dan terlihat bingung)
P : Nah, kalau soal ceritanya dibuat kalimat matematika itu kan sama saja empat
kali titik-titik sa a de ga dua puluh delapa sa il e ulis
…=
.
Gimana?
S : (berpikir dan menggerakkan jari) tujuh
P : Darimana?
S : (menulis 7 + 7 + 7 + 7 secara menurun)
P : Sebelum mendapat tujuh, kamu menghitungnya gimana? Kenapa bisa tibatiba ada tujuh?
S : Empat (sambil menulis 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4)
P : Empatnya kamu tulis berapa kali
S : Tujuh
P : Kalau dijumlah berapa?
S : (menuliskan 8 disetiap samping 4 + 4)
P : Delapannya ada berapa?
S : Tiga

P : Empatnya ada berapa?
S : Satu
P : Terus?
S : (menghitung dengan penjumlahan bersusun) dua puluh delapan
P : Kamu mendapat hasil dua puluh delapan dengan menjumlahkan empat
sebanyak berapa kali?
S : Tujuh
P : Banyak kelereng yang ada di satu kotak berapa?
S : Tujuh
21 Maret 2012
Dirumah RY
Wawancara 48
P : I i di a a soal a eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua kali titik-titik sama dengan dua puluh
P : Titik-titiknya berapa?
S : (berpikir sambil menggerakkan jari) Sepuluh
P : Dapat sepuluh darimana?
S : Dua tambah dua, empat. Tambah dua tambah dua, delapan. Tambah dua,
sepuluh. Tambah dua, dua belas. Tambah dua, empat belas. Tambah dua,
enam belas. Tambah dua, delapan belas. Tambah dua, dua puluh. (menulis 2
+ 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2).
P : Duanya ada berapa kali?
S : Sepuluh
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 49
P : Co a kalau i i eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua belas kali titik-titik sama dengan tiga enam
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak sambil menggerakkan jari) tiga.
P : Dapat tiga darimana?
S : Dua belas tambah dua belas, dua puluh empat. Tambah dua belas, tiga puluh
enam (menulis 12 + 12 + 12 = 36 secara menurun).
P : Dua belasnya kamu ulang berapa kali?
S : Tiga

P : Hasilnya berapa?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 50
P : Ini soal cerita dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x  = c )
S : Hesel mempunyai empat belas toples coklat. Semua coklat yang dimiliki hesel
ada dua puluh delapan. Berapakah coklat yang ada di tiap toples?
P : Gimana?
S : Dua
P : Darimana
S : (menghitung 14 + 14 = 28)
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak
P : Benar tidak ada?
S : Tidak
Wawancara 51
P : I i di a a eletakka kertas de ga tulisa …
=
S : Titik-titik dikali tiga belas sama dengan tiga puluh sembilan
P : Titik-titiknya berapa?
S : Dua
P : Darimana?
S : (menulis 13 + 13 = 26 + 13 = 39)
P : Tiga belasnya diulang berapa kali?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 52
P : Ini soal cerita dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk  x b = c )
S : Setiap hari Avika membeli sepluh cincin mainan untuk dikoleksi. Saat sudah
terkumpul sebanyak delapan puluh cincin, maka akan dia susun menjadi
kalung. Berapa hari waktu yang diperlukan Avika untuk bisa mengumpulkan
cincin sebanyak itu?
P : Paham tidak sama soalnya?

S : (menggelengkan kepala)
P : (membacakan soal lagi) Berapa hari?
S : Delapan
P : Gimana caranya?
S : (menulis 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10)
P : Sepuluhnya kamu ulang berapa kali?
S : Delapan
P : Berarti berapa hari waktu yang diperlukan Avika?
S : Delapan
P : Ada cara lain?
S : Tidak

P : PENELITI
S : SUBYEK (SL)
13 Maret 2012 11:30 – 12.00 WIB di sekolah usai kegiatan belajar mengajar
Wawancara 54
P : Co a i i di a a soal a.. eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Tujuh dikali empat sama dengan titik-titik
P : Berapa?
S : (Berpikir sejenak lalu menuliskan 7 + 7 + 7 +7) tujuh ditambah tujuh ditambah
tujuh ditambah tujuh. Tujuh tambah tujuh empat belas. Empat belas
tambah empat belas.. (sambil menghitung 14 + 14 dengan penjumlahan
bersusun) dua puluh delapan.
P : Cara lainnya ada?
S : Ada
P : Gimana?
S : Pakai sedotan (mengambil sedotan membuat empat kelompok sedotan
masing- asi g se a ak tujuh ata g sa il e ila g satu, dua, tiga…,
dua puluh delapan
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 55
P : Coba kalau ini soal cerita dibaca dulu.. (meletakkan kertas berisi soal cerita
bentuk a x b = )
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
P : Berapa? Paham sama soalnya?
S : Iya (menulis 4 + 4 + 4 = 8 + 4 = 12) dua belas
P : Empatnya diulang berapa kali
S : Tiga
P : Kenapa?
S : Karena kotak pensilnya ada tiga
P : Cara lainnya ada?
S : Tidak
Wawancara 56
P : Coba kalau ini dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b =  )

S : Ibu memiliki empat karung buah. Masing-masing karung berisi lima belas
jeruk. Berapakah seluruh jeruk yang dimiliki oleh ibu?
P : Berapa?
S : (berpikir sejenak sambil menulis 15 + 15 + 15 + 15) lima belas tambah lima
belas tiga puluh (menambahkan 15 + 15 dengan penjumlahan bersusun),
tiga puluh tambah tiga puluh (menambahkan 30 + 30 dengan penjumlahan
bersusun) enam puluh..
P : Lima belasnya kamu ulang berapa kali?
S : Empat
P : Kenapa?
S : Karena karungnya ada empat
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak
Wawancara 57
P : I i di a a eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Tiga belas kali empat
P : Berapa?
S : (menghitung dengan perkalian bersusun 13 x 4 = 52) lima puluh dua
P : Cara lainnya?
S : (menuliskan 13 + 13 + 13 + 13) tiga belas tambah tiga belas, dua puluh enam.
(menghitung 26 + 26 dengan penjumlahan bersusun) lima puluh dua.
P : Oh itu dijumlah berulang ya tiga belasnya?
S : Iya
P : Kenapa bukan empatnya yang dijumlah berulang?
S : Karena banyak kalau empat
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 58
P : Ini soal cerita, coba dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b
=)
S : Milka mempunyai 11 kantong plastik, masing-masing kantong berisi 8
permen. Berapakah semua permen yang dimiliki Milka?
P : Gimana?

S : (menggambarkan 11 kelompok pagar, yang masing-masing kelompoknya
erju lah pagar sa il e ila g satu, dua, tiga, … ,delapa puluh
delapan.
P : Ada cara lain?
S : Ada
P : Gimana?
S : Delapan ditambah delapan, enam belas (menambahkan dengan penjumlahan
bersusun 8 + 8 = 16 + 8 = 24 + 8 = 32 + 8 = 40 + 8 = 48 + 8 = 56 + 8 = 64 + 8 =
72 + 8 = 80 + 8 = 88) delapan puluh delapan.
P : Itu tadi delapannya kamu ulang berapa kali?
S : Sebelas
P : Sama ya hasilnya dengan yang tadi?
S : Iya
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 59
P : I i soal a di a a.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Enam kali titik-titik sama dengan delapan belas
P : Titik-titiknya berapa?
S : (berpikir sejenak) enam kali tiga
P : Tiga dapat darimana?
S : Menghitung
P : Gimana menghitungnya?
S : (bingung untuk menjelaskan)
P : Tadi kamu dapat tiga itu pakai enam atau pakai delapan belas?
S : Enam
P : Diapakan enamnya?
S : Enam ditambah enam dua belas, dua belas tambah enam delapan belas
(sambil menulis 6 + 6 + 6. Lalu 6 + 6 = 12 + 6 = 18) begini.
P : Ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 60
P : Ini soal cerita, coba dibaca.. (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x
 = c)

S : Yosua memiliki empat kotak yang berisi kelereng sama banyak. Setelah
dihitung keseluruhan kelerengnya ada dua puluh delapan. Berapa banyak
kelereng yang ada di satu kotak?
P : Paham sama soalnya?
S : Tidak
P : Saya bacakan lagi ya (membaca soal sambil memberi penjelasan soalnya).
Gimana?
S : (berpikir sejenak lalu menulis 7 + 7 + 7 +7 = 14 + 14 = 28) tujuh
P : Bisa langsung dapat tujuh darimana?
S : Dari.. (menulis 4 + 4 = 8 + 4 = 12 + 4 = 16 + 4 = 20 + 4 = 24 + 4 = 28 sambil
menghitung dengan jari)
P : Empatnya kamu ulang berapa kali?
S : Tujuh
P : Berarti banyaknya kelereng di satu kotak berapa?
S : Tujuh
P : Ada cara lain?
S : Tidak
21 Maret 2012
Dirumah SL
Wawancara 61
P : Co a i i di a a.. eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Dua dikali titik-titik sama dengan dua puluh
P : Titik-titiknya berapa?
S : (berpikir sejenak) sepuluh
P : Dapat sepuluh darimana?
S : Dua tambah dua sama dengan empat. Tambah dua sama dengan enam.
Tambah dua sama dengan delapan. Tambah dua sama dengan sepuluh.
Tambah dua sama dengan dua belas. Tambah dua sama dengan empat
belas. Tambah dua sama dengan enam belas. Tambah dua sama dengan
delapan belas. Tambah dua sama dengan dua puluh (sambil menulis 2 + 2 =
4 + 2 = 6 + 2 = 8 + 2 = 10 + 2 = 12 + 2 = 14 + 2 = 16 + 2 = 18 + 2 = 20)
P : Duanya ada berapa?
“ : “atu, dua , … , sepuluh
P : Berarti duanya dikali berapa supaya dapat dua puluh?
S : Dikali sepuluh
P : Ada cara lain?

S : (menggelengkan kepala)
Wawancara 62
P : Coba kalau ini dibaca (meletakkan kertas de ga tulisa
S : Dua belas kali titik-titik sama dengan tiga puluh enam
P : Titik-titiknya berapa?
S : (berpikir sejenak lalu menulis 12 + 12 = 24 + 12 = 36)
P : Dua belasnya diulang berapa kali?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak

…=

Wawancara 63
P : Ini soal cerita, dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x  = c)
S : Hesel mempunyai empat belas toples coklat. Semua coklat yang dimiliki hesel
ada dua puluh delapan. Berapakah coklat yang ada di tiap toples?
P : Paham tidak sama soalnya?
S : (menggelengkan kepala)
P : (membacakan soal lagi) gimana caranya?
S : (tetap diam sambil berpikir)
P : Kan sama saja dengan empat belas dikali berapa sama dengan dua puluh
delpan?
S : (awalnya mencoba menghitung 14 x 3 dengan cara perkalian bersusun, lalu
diganti 14 x 2 = 28)
P : Berarti yang ada di tiap toples berapa?
S : Dua
P : Ada cara lain lagi?
S : Tidak
Wawancara 64
P : I i di a a eletakka kertas de ga tulisa …
=
S : Titik-titik kali tiga belas sama dengan tiga puluh sembilan
P : Ya titik-titiknya berapa?
S : (diam sambil berpikir)
P : Boleh dicoret-coret kertasnya
S : (mencoba-coba 13 x 3 = 39, menghitungnya dengan perkalian bersusun)
P : Tiga belasnya kamu kalikan berapa?

S : Tiga
P : Berarti titik-titiknya berapa?
S : Tiga
P : Ada cara lain?
S : Tidak

P : PENELITI
S : SUBYEK (SR)
10 Maret 2012 13:30 – 14.10 WIB dirumah SR
Wawancara 65
eletakka kertas de ga tulisa

P : Co a i i di a a a soal a
=…
S : Tujuh kali empat
P : Berapa tujuh dikali empat?
S : (menghitung sambil menggerakkan jari) Dua puluh satu
P : Dapat dari mana dua puluh satu?
S : Tujuh tambah tujuh tambah tujuh tambah tujuh (menulis 7 + 7 + 7 + 7)
P : Tujuh ditambah tujuh berapa?
S : Lima belas
P : Berapa?
S : Eh, empat belas
P : Trus, ini empat belas dan ini juga empat belas. Trus ini kan masih empat belas
ditambah empat belas, berapa? Kok bisa dapat dua puluh satu?
S : (diam)
P : Tadi kan sudah menghitung tujuh tambah tujuh trus tujuh tambah tujuh,
lalu? Kan udah empat belasnya ada dua, trus empat belasnya diapakan?
S : (menghitung 14 + 14 dengan penjumlahan bersusun dan hasilnya dua puluh
delapan) Dua puluh delapan
P : Berapa isinya?
S : Dua puluh delapan
P : Ada cara lain selain cara ini?
S : Tidak ada
P : Misalnya pakai alat bantu hitung, misal pakai sedotan ini bisa tidak?
S : Menghitung tujuh kali empat tadi? (berbalik bertanya)
P : Iya, bisa?
S : (membuat empat kelompok sedotan, masing-masing sebanyak tujuh batang)
P : Masing-masing kelompok berapa?
S : Tujuh-tujuh (sambil menghitung sedotan tiap kelompok kembali)
P : Tujuhnya ada berapa?
S : Empat
P : Itu kamu apakan? (menunjuk pada kelompok sedotan)
S : Ditambahkan
P : Gimana caranya?

“ : “atu, dua, tiga, … , dua delapa
e ghitu g de ga
satu)
P : Ada cara lain apa tidak untuk mengerjakan soal itu tadi?
S : Tidak ada

e

ila g satu per

Wawancara 66
P : Di a a i i soal a eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Lima kali delapan
P : Lima kali delapan berapa?
S : Lima ditambah lima ditambah lima ditambah lima (menuliskan 5 + 5 + 5 + 5 +
5 + 5 + 5 + 5). Lima tambah lima sepuluh (lalu menuliskan di bawahnya 10 10
10 10)
P : Oo, dikelompokkan dua-dua begitu ya?
S : Iya
P : Ketemunya berapa?
S : Empat puluh
P : Kok bisa empat puluh darimana? Coba ditulis lagi ada berapa sepuluhnya?
S : Empat. Sepuluh ditambah sepuluh ditambah sepuluh ditambah sepuluh
P : Berapa?
S : Empat puluh
P : Cara lainnya ada tidak?
S : Tidak ada
P : Kenapa ambil angka lima dulu, bukan angka delapan? Ini yang kamu jumlah
berulang kan lima ya, itu kenapa?
S : Karena lebih gampang
P : Cara lainnya?
S : Tidak ada
Wawancara 67
P : Coba kalau ini soal cerita ayo dibaca dulu (meletakkan kertas berisi soal cerita
bentuk a x b = )
S : Raka mempunyai tiga kotak pensil. Masing-masing kotak berisi empat pensil.
Berapa banyaknya pensil yang dimiliki Raka?
P : Berapa? Caranya ditulis disini (menunjuk pada lembar soal), dicoret-coret
tidak apa-apa (lalu membacakan kembali soalnya)
S : (diam saja) dua belas
P : Gimana kamu ngitungnya kok bisa ketemu dua belas?

S : Empat tambah empat tambah empat (sambil menulis 4 + 4 + 4)
P : Empat ditambah empat berapa?
S : Delapan
P : Ditambah empat lagi?
S : Dua belas
P : Ketemu?
S : Iya
P : Cara lainya ada tidak??
S : Tidak ada
P : Kok empatnya bisa tiga kali, satu, dua, tiga (sambil menunjuk lembar
pekerjaan), itu kenapa? Karena apa?
S : Karena kotak pensilnya ada tiga
P : Oo, karena kotak pensilnya ada tiga
Wawancara 68
eletakka kertas de ga tulisa

P : Co a kalau i i
= … Tiga kali dua
belas, berapa?
S : Dua belas tambah dua belas tambah dua belas (sambil menulis 12 + 12 + 12)
P : Gimana? Dua belas tambah dua belas berapa?
S : Dua puluh empat trus ditambah dua belas lagi (melakukan penjumlahan
bersusun)
P : Hasilnya berapa?
S : Tiga puluh enam
P : Tadi, soal yang lima kali delapan kamu milih lima ditambah lima ditambah
lima berulang, yang ini tiga kali dua belas kenapa kamu tidak memilih tiga
ditambah tiga ditambah tiga gitu, tapi kamu milihnya dua belas ditambah
dua belas ditambah dua belas, kenapa?
S : Kalau milih tiga nanti nulisnya banyak
P : Berarti milih angka yang lebih besar ya tadi kan tiga kali dua belas, trus kamu
milih dua belas karena dua belas lebih banyak daripada tiga ya?
S : Iya
P : Ada cara lainnya?
S : Tidak

P : “ekara g i i, di a a
S : Enam kali sebelas

Wawancara 69
eletakka kertas de ga tulisa

=…

P : Enam kali sebelas, berapa?
S : Sebelas tambah sebelas tambah sebelas tambah sebelas tambah sebelas
tambah sebelas (sambil menulis 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 )
P : Itu tadi kan sebelas tambah sebelas, nah itu sebelasnya berapa kali?
S : Enam kali
P : Karena apa?
S : Karena ini nulisnya lebih sedikit
P : Sebelas tambah sebelas berapa?
S : Dua puluh dua
P : Kamu kelompokkan dua-dua ya?
S : Iya
P : Dapat berapa hasilnya?
S : (menghitung 22 + 22 + 22 dengan penjumlahan bersusun) Enam puluh enam
P : Cara lain ada tidak?
S : Tidak ada
Wawancara 70
P : Ini lagi ya, ayo dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x b = )
S : Ibu memiliki empat karung buah. Masing-masing karung berisi lima belas
jeruk. Berapakah seluruh jeruk yang dimiliki oleh ibu?
P : Berapa?
S : Lima belas tambah lima belas tambah lima belas tambah lima belas
P : Lima belasnya diulang berapa kali?
S : Empat
P : Kemudian?
S : Ditambah. Lima belas tambah lima belas jadi tiga puluh
P : Berarti ada berapa tiga puluh?
S : Ada dua
P : Trus, setelah ketemu tiga puluh tiga puluh gimana?
S : Tiga puluh ditambah tiga puluh (sambil menghitung dengan cara
penjumlahan bersusun)
P : Berapa?
S : Enam puluh
P : Cara lainnya ada tidak?
S : Tidak ada
Wawancara 71

P : Co a kalau i i di a a soal a eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Tiga belas kali empat
P : Berapa?
S : Tiga belas tambah tiga belas tambah tiga belas tambah tiga belas (menulis 13
+ 13 + 13 + 13)
P : Tiga belasnya diulang berapa kali?
S : Empat..
P : Trus yang kamu hitung? Berapa ditambah berapa?
S : Tiga belas ditambah tiga belas
P : Berapa?
S : Dua puluh enam
P : Dua puluh enamnya ada berapa?
S : Dua
P : Hasilnya gimana
S : Dua puluh enam tambah dua puluh enam
P : Berapa?
S : (menghitung dua puluh enam ditambah dua puluh enam dengan
penjumlahan bersusun) lima puluh dua
P : Cara lainnya ada tidak?
S : Tidak
Wawancara 72
P : I i di a a eletakka kertas de ga tulisa
=…
S : Sepuluh kali enam
P : Berapa?
S : Enam puluh
P : Bisa langsung dapat enam puluh darimana?
S : Sepuluh ditambah sepuluh ditambah sepuluh (menulis 10 + 10 + 10 + 10 + 10
+ 10)
P : Sepuluhnya diulang berapa kali?
S : Enam
P : Kemudian itu kamu kelompokkan dua dua ya?
S : Iya.. (sambil mengelompokkan 10 + 10 hasilnya 20)
P : Dua puluhnya ada berapa?
S : Tiga
P : Hasilnya berapa?
S : (menghitung 20 + 20 + 20 dengan penjumlahan bersusun) enam puluh..

P : Cara lainnya ada tidak?
S : Tidak ada
Wawancara 73
P : I i o a di a a eletakka kertas de ga tulisa
…=
S : Enam kali titik-titik sama dengan delapan belas
P : Nah, titik-titiknya berapa itu? Gimana kamu ngerjainnya kalau ada soal
seperti ini?
S : Tiga
P : Tiganya dapat darimana?
S : (diam dan bingung mau menjelaskan)
P : Kamu pakai enam atau pakai delapan belas untuk menghitungnya?
S : Enamnya
P : Iya, diapakan enamnya?
S : Ditambah
P : Gimana?
S : (menulis 6 + 6 hasilnya 12. Lalu ditambah 6 lagi hasilnya 18) enamnya ada tiga
P : Kenapa kamu hanya menulis enamnya tiga kali
S : Karena hasilnya sudah delapan belas
P : Oh begitu, ada cara lain?
S : Tidak
Wawancara 74
P : Coba kalau ini (meletakkan kertas de ga tulisa
…=
S : Dua kali titik-titik sama dengan sepuluh
P : Gimana, titik-titiknya berapa?
S : Lima
P : Darimana?
S : Dua ditambah dua sama dengan empat, ditambah dua sama dengan enam,
ditambah dua sama dengan delapan, ditambah dua sama dengan sepuluh
(sambil menulis 2 + 2 + 2 + 2 + 2)
P : Duanya ada berapa kali?
S : Lima
Wawancara 75
P : Ini soal cerita coba dibaca (meletakkan kertas berisi soal cerita bentuk a x 
= c)

S : Yosua memiliki empat kotak yang berisi kelereng sama banyak. Setelah
dihitung keseluruhan kelerengnya ada dua puluh delapan. Berapa banyak
kelereng yang ada di satu kotak?
P : Gimana?
S : Empat kali titik-titik sama dengan dua puluh delapan
P : Berapa?
S : (menulis 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 sampai hasilnya 28)
P : Empatnya ada berapa?
“ :