berbagi kebahagiaan di hari lebaran

Majalah Donatur Yatim Mandiri Juni 2017 / Ramadhan - Syawal 1438 H

Lembaga Amil Zakat Nasional

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Berbagi Kebahagiaan
di Hari Lebaran

Tips Mengatasi
Mabuk Perjalanan
Saat Mudik

Cristian Gonzales,
Pesepakbola Nasional
yang Peduli Yatim Duafa


Hukum Puasa
Tanpa Sahur
Donatur:

146.452

Mata Hati



“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau
menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau
mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan
menghilangkan barokah rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu.
Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”



(HR. Bukhari dan Muslim)


Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

1

LAZNAS YATIM MANDIRI

SURAT PEMBACA

SK. Menteri Agama No. 185/2016

VISI
Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun
Kemandirian Yatim

facebook
yatimmandiri

MISI
1. Membangun nilai-nilai kemandirian yatim dhuafa
2. Meningkatkan pertisipasi masyarakat dan dukungan

sumberdaya untuk kemandirian yatim dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi

Najwan Halim
Sebuah lembaga yang sangat luar biasa. Dengan pedulinya
kepada anak yatim bangsa. Semoga dengan adanya
lembaga ini tidak ada lagi anak yatim yang terlantar di
negara kita. Maju terus.

Pembina H. Nur Hidayat, S.Pd, M.M
Prof. Dr. Moh. Nasih. Ak
Moch. Hasyim
Pengawas Ir. Bimo Wahyu Wardoyo
Drs. H. Abdul Rokib
Yusuf Zain, S.Pd, MM
Ketua Drs. Sumarno
Sekretaris H. Mutroin, SE
Bendahara Zaini Faisol
Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA

Drs. Agustianto, MA
KH. Abdurahman Navis, Lc., MHI
Direktur Utama Drs. Sumarno
Direktur Operasional Zaini Faisol
Ketua STAINIM Drs. Sodikin, M.Pd
Direktur ICMBS Dr. Margono, M.Pd
Direktur MEC Mukhlis, ST
Direktur RSM M. Ulinnuha
Sekretaris Eksekutif Kindy M. U
GM Regional Oice I H. Mutroin, SE
GM Regional Oice II Agus Budiarto
Penasehat Dr. Zaim Uchrowi
Ir. H. Jamil Azzaini, MM
Dr. Muhammad Naik
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH

HEAD OFFICE
Graha Yatim Mandiri
JL. Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya 60232
Telp. (031) 8283488 (Hunting) Fax. (031)

8291757
Website: www.yatimmandiri.org
[email protected]
REDAKSIEmail:
MAJALAH
YATIM MANDIRI
Dewan Redaksi : Sumarno, Zaini, Mutroin
Pemimpin Umum : Zaini Faisol
Wakil Pemimpin Umum : Kindy M. U
Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo
Reporter : M. Irsyad dan Grace
Layout : Hilya F. dan Fahreza Putra P.
Fotografer : M. Irsyad, Sirkulasi : Bam
Diterbitkan oleh : LAZNAS Yatim Mandiri
Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri,
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya
telp. (031) 8283488, fax. (031) 8291757
Email : [email protected]
ISSN : 1410-542X


Para Donatur yang budiman, bila anda ingin
memberikan masukan atau usulan terhadap
Majalah Yatim Mandiri, silahkan kirimkan melalui:
email : [email protected]
SMS Center : 0856 4844 3000
BBM : 286E4BA9
Facebook : Majalah Yatim Mandiri

2

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

Mira
Ikhlas bersedekah tuk mereka membuat kita tenang dan
tentram, dan merasa bangga melihat mereka berhasil untuk
masa depan aminn...

Meriana
Yatim Mandiri. Membangun Sinergi Meraih Kemenangan


Rukminingsih Nancy
Yatim mandiri bikin hati tentram dan nyaman.....

website
www.yatimmandiri.org
Saksikan liputan berita dan tausiyah di Yatim
Mandiri TV Channel dengan subscribe di:

BANK

INFAK SHODAKOH

ZAKAT

WAKAF

Mandiri

1400003117703


1420010313327

1420010313350

BCA

0101 358 363

0883 996 647

088 399 6621

BRI

009601001 968305

Muamalat

701 0054 803


70 100 548 04

KEMANUSIAAN

0096010001969301

BNI Syariah

010 835 1174

02 114 97 003

Syariah Mandiri

700 1201 454

700 1241 782

Permata Syariah


0290 1445 144

BNI

2244 900 000

BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar, Balikpapan, Telp. (0542) 860 609,
081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung, Telp (022) 7309138, 0877 8164
3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten, Telp. (0254) 219375,
0812 8744 8444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, No. 02 Batam Center Batam, Telp. (0778) 7413 149, 0813 7260 1112. BEKASI Perumahan Pondok Ungu Permai Blok
KK 3 No. 16 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. 0851 0805 6400. BLITAR Jl. Bali No. 264 Blitar,
Telp. (0342) 8171727, 0851 0376 1333. BOGOR Jl. Sempur Kaler No. 02 Bogor Tengah - Kota
Bogor, Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Jl. Panglima Polim Gg. Mangga 2
Sumbang Bojonegoro, Telp. (0353) 5254809, 0857 3336 4999. DENPASAR Jl. Gunung cemara
7K Perumnas Monang Maning, Denpasar - Bali, Telp. 081 333 241 248. DEPOK Jl. Margonda
No. 23B, Pancoran Mas Kota Depok, Telp. (021) 7777785, 0821 40742135, 0852 407 421 35.
GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik, Telp. (031) 399 0727, 0853
4774 2008, Fax. (031) 399 0727. JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No. 64 Matraman Jakarta Timur,
Telp. (021) 29821197, 081 316 313 700. JAKARTA BARAT Jl. C No. 41 Kebon Jeruk Jakarta Barat,
Telp. 087 77 35 333 56, (021) 2567 2565. JAKARTA SELATAN Jl. Gedung Hijau Raya SV.07 No.

74 Pondok Indah Jakarta Selatan, Telp 0812 8016 5001, 081 613 307 01. JEMBER Pandora Square
Jl. Mastrip No. 8 Ruko 8 E, Jember, Telp. 0817 9393 412, 0851 0264 0333. JOMBANG Perum Widya
Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III Jombang, Telp. (0321) 865879, 0851 0015 0808.
KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri, Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975.

DAFTAR ISI

Salam Redaksi
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

2 Proil Majalah

4

Bekal Hidup

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan
8 Hikmah
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW.
9 Oase
Nilai hari lebaran dalam pandangan Islam bukanlah sematamata rutinitas tahunan biasa. Lebaran menjadi sangat berarti,
karena ia sejatinya berkaitan dengan ibadah-ibadah penting
Jendela
di dalam Islam. Hari lebaran dirayakan setelah kaum muslimin
menunaikan ibadah shaum selama satu bulan penuh, rukun
11 Naik Kelas
Islam keempat.
12 Catatan
Berbahagia karena keutamaan dan karunia Allah adalah
13
Move On
perintah Allah SWT dalam Al-Quran, “Katakanlah: “Dengan
kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka
14 Tausiyah
bergembira. kurnia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Solusi Islam
Bukti lain bahwa hari raya lebaran adalah hari kebahagiaan
kaum muslimin adalah, pada setiap hari lebaran itu
18 Smart Parenting
disyariatkan amal ibadah yang mengandung nilai sosial,
disamping nilai ketaatan dan ketundukan kepada Allah
20 Laporan Audit
sebagai tujuan utamanya.
Tujuannya adalah, agar secara merata seluruh kaum
muslimin dapat merasakan kebahagiaan, termasuk
Dapur
orang-orang yang tidak berkecukupan. Pada hari lebaran
disyariatkan zakat fithri, mengeluarkan harta dalam bentuk
23 Muslimah
makanan kepada fakir miskin dengan ukuran yang telah
ditentukan.
24 Fenomena
Rasulullah SAW bersabda, “Zakat fithri (berfungsi) untuk
mensucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia
dan buruk, dan untuk memberi makan kepada fakir miskin.”
25 Solusi Sehat
(HR. Abu Dawud)
26 Zakat
Itulah tema bahasan utama pada rubrik Bekal Hidup
Majalah Yatim Mandiri Edisi Juni 2017. Serta kami juga
28 Pintu Rezeki
menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik
Silaturahim
lainnya. Semoga di edisi kali ini semakin informatif,
menarik dan dapat menambah wawasan bagi para
donatur. Aamiin.
32 Kemandirian
Tak lupa, segenap Redaksi Majalah Yatim Mandiri
mengucapkan Taqabbalallahu Minna wa Minkum,
Kabar Nusantara
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H.

10

16
22

30

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

34

39 Data Program

KUDUS Jl. Ganesha 2 No. 4 Purwosari Kudus 59316, Telp. (0291) 2912735, 0851 0275 4279. KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen, Telp. (0341)
392199, 081 3329 006 39. LAMPUNG Jl. ZA Pagar Alam No. 11, Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung - Lampung, Telp. (0721) 5613878, 0852 7566 9977.
LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan, Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427. LUMAJANG JL. Suwandak No. 42, Lumajang, Telp. (0334)
890300, 081 2491 424 53. MADIUN Jl. MT Haryono No. 105 Madiun, Telp. (0351) 2811317, 082 229 359 992. MAKASSAR JL. Andi Tonro No.11 Kec. Tamalate,
Kota Makassar, Telp. 0813 3000 3450, 0853 9561 5116. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing, Kota Malang, Telp. (0341) 4371011, 0857 4567 8974.
MAROS Jl. Ibrahim (HM kasim DM) NO. 19 Turikale, MAROS, Telp. (0411) 371635, 0823 4343 0681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan,
Mojokerto, Telp. (0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898. PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73, Telp. (0711) 362598, 0852 6734 8612.
PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah blok 8 No. 11b Pasuruan, Telp. (0343) 4742 017, 0888 0550 8832, 0852 3499 3585. PEKALONGAN Jalan Bina
Griya blok B-IV No. 191 Medono, Pekalongan, Telp (0285) 421082, 0853 2927 7285, 0822 4440 1333. PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20
Mangkujayan Ponorogo 63413, Telp (0352) 488223, 0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Mawar No.50 Kota Probolinggo, Telp. (0335) 894623, 085 1036 44 849.
PURWOKERTO Jl. Patriot No. 073 RT/RW 03/03 Kel. Karangpucung Kec. Purwokerto Selatan, Telp 0281-639042, 0851 0092 6664. SEMARANG Jl. Nangka Timur
No. 35 Semarang, Telp. (024) 8416166, 0812 2715 3899, 0857 5154 3068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A No. 2 Sidoarjo, Telp. (031) 9970 2587,
0851 0049 0045 Fax. (031) 8921021. SOLO Jl. Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta, Telp. (0271) 656218, 0851 0301 2224. SRAGEN Jl. Raya Sukowati No.
514 Sragen Wetan, Sragen, Telp. 0823 0013 4410, 0857 2597 3921, 0877 3307 4777. SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya, Telp. (031) 8494100,
0813 3503 3503. TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang, Telp. (021) 2917 0263, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Soekarno - Hatta
No. 29 Tuban, Telp. (0356) 327118, 0813 3388 3360. TULUNGAGUNG. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung, Telp. (0355) 332 306, 0851 0577 0187.
YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta, Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007. GRAHA YATIM MANDIRI Jl. Raya
Jambangan 135-137 Surabaya, Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757. MEC Jl. Jambangan No. 70 Surabaya, Telp. (031) 8299970, 0857 4888 8170, Fax : 0318297654. KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo, Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo
No. 1 Sidoarjo. Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337.

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

3

Bekal Hidup

Berbagi Kebahagiaan
di Hari Lebaran

N

ilai hari lebaran dalam pandangan Islam
bukanlah semata-mata rutinitas tahunan
biasa. Lebaran menjadi sangat berarti,
karena ia sejatinya berkaitan dengan ibadah-ibadah penting di dalam Islam. Hari lebaran dirayakan
setelah kaum muslimin menunaikan ibadah shaum
selama satu bulan penuh, rukun Islam keempat.
Ibnul A’rabi, sebagaimana dalam Al Lisan, berkata,
“Hari ‘ied Disebut ‘ied karena ia senantiasa kembali
setiap tahun dengan kebahagian yang baru.” (Syarh
Umdah al Fiqh, hal. 309)
Oleh karena itu, hari lebaran seharusnya dimaknai
oleh kaum muslimin sebagai bentuk suka cita karena
keutamaan dan karunia Allah, sublimasi dari kebahagiaan karena taat dan ibadah, rasa syukur yang
seutuhnya karena takwa dan amal shaleh.
Berbahagia karena keutamaan dan karunia Allah
adalah perintah Allah SWT dalam Al-Quran, “Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah
dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Kebahagiaan
Dari Nabi SAW, bahwa ketika beliau datang ke
kota Madinah, penduduknya biasa merayakan dua
hari raya yang mereka isi dengan bermain pada masa
jahiliyyah. Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya Allah

4

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

telah mengganti untuk kalian dua hari yang lebih baik
dari dua hari raya itu; idul ithri dan idul adha.” (HR.
Ahmad)
Dalam kitab al Badru al Tamam dikatakan, “Pada
hadis tersebut terdapat isyarat yang menunjukkan dianjurkannya berbahagia, menampakkan kesemangatan pada dua hari raya.” (Syarh Umdah al Fiqh, 1/ 409)
Di zaman Rasulullah SAW, dua orang budak
wanita bernyanyi menyenandungkan syair-syair hari
Bu`ats pada hari raya `ied. Abu Bakar pun marah dan
mengingkari perbuatan dua budak wanita tersebut.
Rasulullah SAW pun bersabda, “Wahai Abu Bakar,
sesungguhnya setiap kaum itu memiliki hari raya, dan
hari ini adalah hari raya kita.” (HR. Bukhari)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ketika para pemuda bermain di masjid pada hari raya, Rasulullah SAW
bersabda, “Agar orang-orang Yahudi mengetahui bahwa dalam agama kita juga ada waktu bersenang-senang, sesungguhnya aku diutus dengan agama yang
hanif.” (HR. Ahmad)
Berbagi Kepada Sesama
Bukti lain bahwa hari raya lebaran adalah hari
kebahagiaan kaum muslimin adalah, pada setiap hari
lebaran itu disyariatkan amal ibadah yang mengandung nilai sosial, disamping nilai ketaatan dan ketundukan kepada Allah sebagai tujuan utamanya.
Tujuannya adalah, agar secara merata seluruh

Bekal Hidup



Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmatNya,
hendaklah dengan itu
mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmatNya
itu adalah lebih baik dari
apa yang mereka kumpulkan.



(QS. Yunus: 58)
kaum muslimin dapat merasakan kebahagiaan,
termasuk orang-orang yang tidak berkecukupan. Pada hari lebaran disyariatkan zakat ithri,
mengeluarkan harta dalam bentuk makanan
kepada fakir miskin dengan ukuran yang telah
ditentukan.
Rasulullah SAW bersabda, “Zakat ithri (berfungsi) untuk mensucikan orang yang berpuasa
dari perbuatan sia-sia dan buruk, dan untuk
memberi makan kepada fakir miskin.” (HR. Abu
Dawud)
Walaupun pada hari lebaran dianjurkan
untuk menampakkan kebahagiaan dan bersenang-senang, bukan berarti kemudian kaum
muslimin bebas melakukan perbuatan apa saja.
Bersenang-senang dan mengungkapkan kebahagiaan pada hari lebaran tetap harus berada
pada koridor yang dibenarkan, bukan dengan
perbuatan dan aktiitas maksiat.
Bermaksiat pada hari lebaran sama dengan
menodai nilai hari raya itu sendiri. Karena sebagaimana yang telah lalu, bahwa kebahagiaan
hari raya adalah kebahagiaan karena taat dan
ibadah, karena besarnya karunia Allah atas kita
dengan diberikannya kita kemampuan untuk
menunaikan perintahNya. Wallahu a’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

5

Bekal Hidup

Semangat Bersedekah
di Bulan Ramadhan
Suri teladan kita, Nabi SAW mencontohkan kepada kita untuk banyak bersedekah dan berderma pada orang
lain di bulan Ramadhan. Bahkan ada berbagai faedah jika seseorang bertambah semangat bersedekah ketika
berpuasa di bulan penuh berkah tersebut.

D

alam shahihain, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi SAW adalah
orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika
bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril
menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Quran kala itu. Dan Rasul
SAW adalah yang paling semangat dalam melakukan
kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari)
Jadi maksud hadis tersebut adalah Rasulullah SAW
rajin memberi sedekah pada orang lain ketika bulan
Ramadhan. Rasulullah SAW lebih bersemangat lagi
dalam memberi di bulan Ramadhan daripada bulan-bulan lainya.
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari
berlipat gandanya semangat Rasul SAW di bulan Ramadhan daripada bulan lainnya, yakni hal itu menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah waktu yang
mulia dan pahala berlipat ganda pada bulan tersebut.
Rajin berderma pada bulan Ramadhan berarti membantu orang yang berpuasa, orang yang melakukan
shalat malam dan orang yang berdzikir supaya mereka
mudah dalam beramal. Orang yang membantu di sini
akan mendapatkan pahala seperti pahala mereka yang
beramal. “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa
tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi)
Di bulan Ramadhan, Allah juga memberikan
rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka,
lebih-lebih lagi di malam Lailatul Qadar.
Menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah
sebab seseorang dimudahkan masuk surga. Dari ‘Ali,

6

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat
dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.”
Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu
langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau
bersabda, “Itu disediakan bagi orang yang berkata yang
baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin
berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika
manusia terlelap tidur” (HR. Tirmidzi)
Menggabungkan antara sedekah dan puasa adalah
sebab kemudahan meraih ampunan dari dosa dan selamat dari siksa neraka. Lebih-lebih jika kedua amalan
tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.
Disebutkan bahwa puasa adalah tameng (pelindung)
dari siksa neraka. “Puasa adalah pelindung dari neraka
seperti tameng salah seorang dari kalian ketika ingin
berlindung dari pembunuhan.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam puasa pasti ada cacat dan kekurangan,
sedekah itulah yang menutupi kekurangan tersebut.
Oleh karenanya di akhir Ramadhan, kaum muslimin disyari’atkan menunaikan zakat ithri. Tujuannya adalah
mensucikan orang yang berpuasa. Disebutkan dalam
hadits, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat ithri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia
dan dari kata-kata kotor, juga untuk memberi makan
kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud).
Disyari’atkan banyak berderma ketika puasa seperti
saat memberi makan buka puasa adalah supaya orang
kaya dapat merasakan orang yang biasa menderita
lapar sehingga mereka pun dapat membantu orang
yang sedang kelaparan. Wallahu a’lam.(*)

Bekal Hidup

Mudik
Penuh Berkah

K

aum muslimin yang dirahmati Allah, sebentar
lagi bulan Ramadhan, bulan yang penuh
keberkahan ini akan segera berakhir, dan
akan segera datang hari raya yang dinanti-nanti kaum
muslimin yaitu Idul Fithri.
Banyak di antara kaum muslimin yang hidup di
perantauan kembali ke kampungnya untuk merayakan
lebaran bersama sanak keluarganya. Nah, agar mudik
kita berbarokah, berikut ini beberapa tips yang dapat
kita lakukan dan semoga bermanfaat.

7.

Allah memberkahi umat ini di waktu paginya (HR.
Abu Daud, Tirmidzi), dan boleh juga pada awal
malam karena pada waktu itu bumi dilipat artinya
didekatkan jaraknya (HR. Abu Daud).
Berpamitan dengan orang yang ditinggalkan sambil
berdoa kepada mereka: “Astawdi’ullaha diinaka, wa
amanataka, wa khowatiima ‘amalika (Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah).” (HR. Ahmad, Tirmidzi)

Ketika Dalam Perjalanan
Hendaknya ketika dalam perjalanan membaca doa,
sebagaiman doa yang diajarkan oleh suri tauladan kita
sebagai berikut:
“Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamunqolibuun. Allahumma inni
nas’aluka i safarina hadzal birro wat taqwa wa minal
Persiapan Sebelum Mudik
‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alaina safarona
Seseorang yang hendak mudik atau melakukan
hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shohibu
perjalanan jauh bukan hanya mempersiapkan bais safar, wal kholifatu il ahli. Allahumma inni a’udzubika
rang-barang dan bekal untuk perjalanan. Persiapan lain
min wa’tsa’is safar wa kaabatil manzhori wa su’il munyang hendaknya dilakukan di antaranya:
qolabi il maali wal ahli.”
1. Melakukan shalat istikharah untuk memohon
Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah
petunjuk kepada Allah mengenai waktu safar,
Maha Besar. Mahasuci Allah yang menundukkan untuk
kendaraan yang digunakan, teman perjalanan dan
kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak
arah jalan.
mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan
2. Bertaubat kepada Allah dari berbagai kemaksiatan
sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kemkarena kita tidak mengetahui apa yang terjadi
bali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu
ketika di perjalanan nanti.
kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam
3. Menyelesaikan berbagai persengketaan seperti
perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan
utang-piutang, nafkah yag wajib, dan wasiat kepakami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah,
da ahli waris.
Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di
4. Mencari teman perjalanan karena dapat menimbultengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kan bahaya jika berjalan sendiri (HR. Bukhari)
kepadaMu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali
5. Mencari teman perjalanan yang saleh yang dapat
yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada
menjaga agama dan menegurnya jika berbuat
keluarga dan harta.”
salah.
Dan ketika kembali dari perjalanan jauh ucapkanlah
6. Dianjurkan untuk melakukan perjalanan jauh pada
doa: Ayibuna taa’ibuna ‘abiduna lirobbina hamidun.
hari kamis sebagaimana kebiasaan Nabi SAW (HR.
Artinya, “Kami kembali, kami selamat, bertaubat, tetap
Bukhari, Abu Daud), juga pada pagi hari karena
beribadah dan tetap memuji Rabb kami.” (HR. Muslim). (*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

7

Hikmah

Berbagi
di Hari Fitri
Oleh: Moh. Isom Mudin
ada hari yang itri, berbahagia menjadi suatu kebutuhan bahkan mendekati
keharusan. Di hari pertama, orang Islam
malah bisa berdosa jika berpuasa. Rasulullah pernah membelikan baju baru anak kecil yang murung
karena berpakaian lusuh, ayahnya Syahid dan Ibunya
menikah lagi tidak perduli. Seorang sahabat Umar
yang terkenal keras pernah terisak-isak melihat anak
kecil berpakaian lusuh, karena takut ia tidak bahagia
sebagaimana teman-temanya. Maka, sangat indah
jika bisa berbagi di hari yang Fitri.
Siapapun yang mampu mengeluarkan hartanya,
maka ia bisa dikategorikan orang yang menang.
Ungkapan kemenangan dalam bahasa arab adalah
‘fauz’, sang pemenang adalah ‘Faiz’. Dalam Al-Quran,
kata menang ini ternyata berlaku untuk dua orang;
penghuni surga (ashhabu Jannah Humul Faiziun) (QS.
al-Hasysr: 20) dan orang yang dijauhkan dari neraka (Faman Zuhziha Anin Nar….Faqad Faza) (QS. Ali
Imran: 185).
Kebalikannya, orang yang kalah adalah ahli neraka. Lantas, apa yang mereka katakan di sana? “Wahai
Tuhanku, seandainya ajal ku ditunda sebentar saja,
aku ingin bersedekah..” (QS. Al-Munaiqun: 10).
Ternyata, orang yang kalah itu ingin menjadi
pemenang dengan memperbanyak bersedekah.
Harapan ini muncul karena kedahsayatan infak baru
tampak. Maka, lafadz “Minal Ai`dzin wal Faizin” yang
bermakna doa semoga kita menjadi bagian orang
yang kembali suci dan kelompok pemenang bisa
terealisasi jika kita terus bersedekah.
Berbagi di hari raya memang mempunyai keistimewaan tersendiri, khususnya pada malam takbir

P

Tuhanku, seandainya ajal
” Wahai
ku ditunda sebentar saja, aku
ingin bersedekah..

(QS. Al-Munaiqun: 10).

8

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

atau saat menjelang Shalat Ied. Kesimpulan ini tentu
tidak berlebihan. Dalam hukum ikih, perintah Allah
hanya ditujukan kepada laki-laki dan perempuan
yang sudah pada waktunya, hal ini biasa disebut
“khithab taklif” yang ditandai dengan ‘Akil Baligh’.
Lain halnya dengan Zakat Fitrah, bayi yang baru lahir
setelah terbenamnya matahari malam syawaal wajib
dikelurkan zakatnya.
Begitu juga dari aspek kapan dikeluarkanya zakat
wajib tersebut. Secara hitam putih ikih, seseorang
memang boleh mengeluarkan infak wajib itu semenjak Ramadhan. Anehnya, walau dalam bulan
Ramadhan pahala sedekah berlipat-lipat, keutamaannya lebih besar jika zakat tersebut dikeluarkan saat
malam Takbir hingga khatib naik ke atas mimbar.
Nah, Dua kilo setengah adalah batas minimal yang
wajib dikeluarkan. Bagi yang haus memperoleh gelar
sang pemenang; “al-Faizun”, jumlah ini tidaklah
seberapa.
Idul Fitri juga menjadi momentum untuk mencapai derajat “Muhsin”; pangkat tertinggi setelah
muslim dan mukmin. Jika manusia sanggup berbuat
baik dengan orang yang berbaik kepada dirinya,
maka orang tersebut biasa disebut “adil”. Namun, jika
ada yang sanggup bersenyum ria dan bertutur sapa
dengan orang yang berbuat jahat kepadanya, maka
dia disebut “Ihsan”. Pelakunya adalah muhsin.
Ada tiga kriteria ‘muhsin’ dalam Al-Quran yang
termaktub dalam tradisi “halal bil halal” ala Indonesia.
Tiga hal itu adalah berinfak di kala lapang atau sulit,
mampu menahan amarah, memaafkan orang yang
bersalah. Dalam tradisi “halal bil halal” orang miskin
pun berlomba untuk sedekah. Semua orang berwajah
ceria tanpa amarah, bersalam-salaman dan memaafkan. Bahkan, saudara selain Islam pun terbawa
dan ikut-ikutan. Semua terbungkus dalam tradisi.
Maka, Berbahagia di hari yang itri adalah keindahan
dalam Islam dan seluruh alam.
Namun hanya satu makhluk yang sangat susah.
Susah karena semua bahagia menjadi pemenang.
Marah kerena melihat dosa terampuni dan kebaikan
yang membajiri. Murka karena banyak yang bersedekah. Dia adalah Iblis.(*)

Oase

Mewujudkan Kepedulian Sosial

di Hari Yang Suci
Oleh: Drs. Usman Daud, M. A.
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

F

irman Allah SWT, “Fabiayyi alaa-i rabbikumaa
tukadzdzibaan.” (“Dan nikmat Tuhanmu yang
manakah kamu berdua ( jin dan manusia)
dustakan?”)
Inilah salah satu pertanyaan besar yang harus kita
sama-sama menjawabnya. Nikmat dalam diri atau nikmatul itri, atau diluar diri yaitu nikmatul ‘aradhi patut
untuk disyukuri dan disebarkan agar ia akan tumbuh
dan berkembang. Ketika ayat ini diturunkan, Nabi
berkata, “Saya mendengar Jin lebih baik jawabannya
daripada kamu, Mereka bertanya, ”Bagaimana jawaban
Jin ya Rasul?” Rasul berkata, “Jawaban Jin adalah,
”laa bisyai-in min ni’ami rabbina nukadzdzibu” (Tiada
sesuatupun dari nikmat-nikmatMu, wahai Tuhan kami,
yang kami dustakan (ingkari)).” Maka manusia pun
berkata kepada Allah seperti itu. Demikian keterangan
Imam Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas.
Setiap datang bulan Ramadhan, sambutan gegap
gempita terasa hangat disetiap tempat, setiap umat
ingin mendapat yang terbaik di bulan ini. Rezeki yang
halal dan berkah, kesehatan dan usia yang berkah, pahala berlipat, dosa keguguran bagai daun-daun kering
yang jatuh dari pohon. Alangkah nikmatnya suasana
puasa di bulan Ramadhan sampai datangnya Idul Fitri,
semua ingin terbaik yang diperoleh maupun yang
diberikan. (QS. ad-Dhuha: 11)
Menikmati suasana Idul Fitri hari ini, rasa gembira dan bahagia adalah merupakan hasil perjuangan
melaksanakan tugas suci di bulan Ramadhan. Yang
bobot kegembiraan dan kebahagiaan tergantung
pada kemenangan yang diperoleh. Yang diukur dari
wujud kepatuhan dan ketaatan kita kepada Allah yang
berkaitan erat dengan kualitas puasa di siang hari dan
ibadah dzikir di malam hari.
Alangkah nikmatnya suasana kehidupan yang
dialami manusia di dunia setiap datangnya hari raya.
Semua serempak menjadi dermawan membagi harta
dan senyumnya, setiap orang berlomba dalam memberi maaf tanpa diminta, yang nampak dan terasa adalah tidak ada dendam yang tersisa, semuanya pupus
dan terhapus, luluh dan tuntas.
Model kehidupan seperti inilah sesungguhnya
merupakan kebutuhan yang paling mendesak pada
abad ini, sebuah kehidupan yang dilandasi oleh cinta
dan pengorbanan, dihiasi oleh saling pengertian yang
dipadati oleh rasa kasih sayang yang tulus dan penuh
ikhlas. Senyum yang manis, sapaan yang mesra penuh
harapan, tatapan mata yang tulus dan bersahabat dari
setiap jiwa yang lahir tanpa paksaan dan ancaman.

Persis seperti itulah kehidupan yang ditawarkan
oleh Islam kepada dunia yang memang sangat membutuhkannya. Kehidupan yang tidak dihiasi dengan
rasa curiga dan buruk sangka, kehidupan yang tidak
didasari oleh rasa dendam dan permusuhan, kehidupan yang tidak diwarnai oleh rasa saling sengketa
dan perselisihan yang berkepanjangan tanpa henti-hentinya. Model kehidupan masyarakat Islam seperti
inilah sesungguhnya menjadi cita-cita dan dambaan
kerinduan perjuangan umat Islam selama ini. (QS.
Yunus: 25-26)
Itulah sebabnya jauh-jauh hari kita diminta oleh
Allah SWT untuk melakukan tiga hal penting paling
mendasar untuk mewujudkan kepedulian sosial dengan irmanNya, “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap
orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah
kamu siarkan.” (QS. Adh-Dhuha: 9-11)
Kalau ketiga hal ini tidak dilaksanakan akan terjadi
keresahan, yang suatu ketika akan muncul ke permukaan sebagai ledakan yang mengagetkan semua
pihak. Perintah Allah tersebut adalah untuk meredakan
keresahan yang menjadi ancaman bagi keamanan dan
kestabilan masyarakat, umat bangsa, dan negara.
Berbagi dengan anak yatim, orang fakir, dan orang
miskin adalah suatu yang sangat membahagiakan di
momen Idul Fitri, menyambut hangat seruan kaum
dhuafa adalah sesuatu yang mulia di momen seperti
itu. Maka pemberdayaan umat perlu adanya distribusi
nikmat Tuhan, agar nikmat itu tidak berada ditangan
orang kaya saja. Wallau a’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

9

Jendela

Cristian Gonzales

Pesepakbola Nasional
Yang Peduli Yatim Dhuafa

P

esepakbola nasional asal klub Arema Indonesia
ini adalah sosok yang peduli terhadap anakanak yatim dhuafa. Nama lengkapnya Cristian
Gérard Alfaro Gonzáles, atau dikenal dengan Christian
Gonzales. Ia sudah sejak tahun 2003 menjadi seorang
muallaf. Ada cerita tersendiri tentang striker yang
berjuluk El Loco ini ketika mendapat hidayah dari
Allah SWT. Bersama sang istri Eva Nurida, Gonzales
menceritakan kisahnya.
Pertama kali berkarir pemain bola di Indonesia,
Gonzales bergabung di klub PSM Makassar.
Saat berkostum PSM Makassar inilah, ia mulai
mengungkapkan keinginannya untuk tahu lebih dalam
tentang Islam. Menurutnya, ia mulai tertarik saat
mendengar suara adzan Subuh. Hampir setiap hari ia
terbangun saat mendengar panggilan Allah tersebut,
mesti tidak mengikuti shalat.
Hatinya pun mulai bergetar ketika melihat istrinya
berwudhu dan memakai mukena untuk beribadah
kepada Allah. “Saya lihat istri saya bersih dan suci
setelah berwudhu dan memakai mukena putih,” ujar
pria kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976.
Mengetahui keinginan suaminya, Eva Nurida lantas
menceritakan tentang Islam. Lalu, pada Oktober 2003,
Gonzales ditemani sang istri datang ke Masjid Al Akbar
Surabaya untuk masuk agama Islam. “Alhamdulillah
dengan bimbingan ustad Mustafa, Christian Gonzales
jadi muallaf dan diberi nama Islam Mustafa Habibie,”
cerita Eva Nurida.
Dan saat pindah ke klub Persik Kediri, pemain bola
yang pernah memperkuat timnas Indonesia pada 2010
ini, kembali mengucap dua kalimat Syahadat di sebuah
masjid di Kediri, dan diberi sertiikat. Dari sinilah
Gonzales mulai mendalami Islam bersama guru-guru
spiritualnya.

10

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

Ujian Dan Berkah
Sebagai seorang
muslim, bapak empat
anak ini tak luput dari
ujian Allah. Saat baru
pertama memeluk Islam,
Gonzales diuji ketaaatannya.
Mulai dari terkena skors,
tidak digaji selama 5 bulan,
dan adiknya yang berada
di Uruguay meninggal
akibat ditembak orang
tak dikenal. “Alhamdulillah,
ia tabah dengan ujian
tersebut. dia memilih untuk
lebih mendekat diri
kepada Allah dan
mengikuti aktivitas
keagamaan,” lanjut
Eva.
Berkat ketabahan dan doa, pasangan suami istri
mulai menemui titik terang. Karier sepak bolanya
pun naik. Ia mencetak banyak gol dan menjadi top
skor sepanjang 5 tahun beruntun dan pernah di
anggap sebagai pemain termahal di liga Indonesia.
Puncaknya, saat kembali memperkuat klub
Arema Indonesia tahun 2012, Gonzales sukses
mengantarkan klubnya menjuarai Piala Presiden
2017 dengan mengalahkan klub Borneo FC,
(12/3). Bahkan diajang tersebut, ia juga meraih
penghargaan sebagai top skor. “Saya sangat
bersyukur bisa membawa Arema Indonesia menjadi
juara di Piala Presiden 2017,” katanya.
Peduli Yatim
Selain sebagai pesepakbola handal, Gonzales
adalah seorang yang peduli terhadap anak-anak
yatim dhuafa. Hal ini ia buktikan dengan turut serta
memberikan dukungan dalam acara penyaluran
beasiswa yatim Program Bestari Yatim Mandiri, pada
Sabtu (1/4) lalu, bertempat di Stadion Gajayana,
Malang.
Dalam acara yang diadakan oleh Yatim
Mandiri Kepanjen dan Oicial Arema Indonesia
ini, Gonzales hadir bersama istri dan 2 anaknya.
Bahkan, ia juga turut berbaur dan memberikan
motivasi, serta hadiah kostum bola kepada anakanak yatim dhuafa. ”Gonzales sangat mencintai
anak-anak yatim, seperti yang dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW,” pungkas Eva Nurida.(*)

Naik Kelas

Muhammad Danis Adrianto
Anak Sanggar Genius Sooko Ponorogo

Anak Desa Juga Bisa
Berprestasi

N

aik turun pegunungan dan medan yang
terjal merupakan jalan yang harus dilalui
untuk bisa mencapai ke Sanggar Genius
Sooko, sekitar 30 km dari pusat kota Ponorogo.
Namun, hal ini bukanlah sebuah halangan bagi anakanak yatim untuk bisa belajar bersama. Jauhnya jarak
dan terjalnya medan malah menambah semangat
mereka untuk bisa sukses meraih cita-citanya.
Seperti Muhammad Danis Adrianto, adalah
salah satu anak yatim Sanggar Genius Sooko
binaan Yatim Mandiri. Anak dengan pipi tembem ini
sangat antusias belajar di Sanggar Genius. Padahal
rumahnya berjarak 15 km dari Sanggar Genius
Sooko. Bersama adik perempuannya yang bernama
Aisyiyah Audre Anastasya, setiap pukul 14.30 WIB,
mereka berangkat untuk belajar bersama di Sanggar
Genius Sooko.
Danis mulai belajar di Sanggar Genius saat
masih duduk di kelas 5 SD. Ia terlihat percaya diri
tapi sedikit malu-malu. Sedangkan Aisyah, sudah
sejak kelas 1 SD belajar bersama di Sanggar Genius.
Awalnya ia pemalu, takut, tidak betah belajar
bersama di sanggar tersebut. Maunya ingin cepatcepat pulang kerumah. Namun seiring berjalannya
waktu, Aisyah mulai akrab dan bisa berbaur dangan
yang lain. Bahkan kini ia sangat rajin belajar di
Sanggar Genius.
Biasanya, mereka berangkat ke ke Sanggar
Genius dengan diantar oleh budhenya. Terkadang jika
tak ada yang mengantar, mereka harus rela tak bisa
belajar bersama. Disamping jarak yang jauh, medan
yang terjal cukup menguras tenaga bila ditempuh
dengan berjalan kaki ataupun bersepeda. Kerap
mereka berdua mengadu kepada guru di Sanggar
Genius, karena merasa jengkel tidak bisa hadir.
Berkat semangat dan ketekunannya belajar di
Sanggar Genius, prestasinya mulai terlihat meningkat.
Dari hasil mengerjakan soal-soal yang diberikan,
mereka mempunyai kemampuan yang bagus.
Terlebih kemampuan sang kakak, Danis. Ia sangat
pandai dibidang matematika. Tapi terkadang dirinya
tidak bisa mengalahkan rasa malasnya. Dan berkat
bimbingan guru di Sanggar Genius, Danis pun mulai
bisa mengikis rasa malasnya tersebut.
Bahkan ia sempat mengukir prestasi. Yakni terpilih

untuk mewakili
Sanggar
Genius Sooko
pada ajang
Olimpiade
Genius
Tingkat
Kabupaten
yang digelar
oleh Yatim
Mandiri
Ponorogo.
Hasilnya
pun luar
biasa, ia
berhasil
meraih Juara II dalam Olimpiade Matematika
tersebut.
Saat tahu kabar dirinya menang, bocah kelahiran
Ponorogo, 7 Mei 2004 ini, sempat tak percaya.
Bahkan, anak laki-laki dari Endang Puji Astuti dan
Pujianto, lebih tak percaya lagi, kalau ia berhak
mewakili Yatim Mandiri Ponorogo diajang Olimpiade
Genius Nasional di Jakarta. “Saya masih ingat
pengalaman di Jakarta. Bertemu dengan temanteman dari berbagai daerah. Bersaing bersama untuk
mengukir prestasi,” jawab Danis saat ditanya tentang
Olimpiade Genius Nasional lalu.
Meskipun dia gagal meraih juara pertama, tapi
itulah prestasi Danis yang telah terukir. Semangat
Danis untuk tetap terus meraih prestasi juga tak
pernah padam. Setibanya dari Olimpiade Nasional, ia
semakin giat belajar matematika. Dan hasilnya, nilainilai ulangan matematikanya disekolah mengalami
peningkatan menjadi lebih baik.
Selain itu, Danis juga berhasil masuk menjadi
siswa di Sekolah ICMBS (Insan Cendekia Mandiri
Boarding School) setelah melalui berbagai tes. Sang
ibu, Endang Puji Astuti, yang kini bekerja sebagai
TKW di Hongkong pun berterima kasih kepada
Yatim Mandiri. Sebagai bentuk rasa terima kasihnya,
Endang kerap mengajak rekan-rekannya sesama
TKW di Hongkong untuk membantu anak-anak yatim
melalui Yatim Mandiri.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

11

Catatan

.....................................................................................................

Keberkahan Ramadhan
Oleh: Zaini Faisol
Direktur Operasional Yatim Mandiri

.....................................................................................................

S

ungguh merupakan kenikmatan yang
luar biasa, karena kita berada di bulan
Ramadhan 1438 H. Bulan yang penuh
dengan keberkahan, ampunan, rahmat dan kasih
sayang Allah SWT. Dan di bulan ini pula, Allah SWT
mewajibkan kepada seluruh orang yang beriman,
untuk melaksanakan ibadah puasa, dengan tujuan
untuk membentuk pribadi Muslim yang bertakwa.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS.
Al-Baqarah: 183).
Pada bulan Ramadhan ini juga Allah SWT
menurunkan Al-Quran yang menjadi petunjuk bagi
umat manusia, dan terutama bagi orang-orang
yang bertakwa. Yakni, orang-orang senantiasa
menginginkan hidupnya dapat meraih kebahagiaan
dan kesuksesan hakiki, baik di dunia maupun di
akhirat.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil) ...” (QS. Al-Baqarah: 185).
Di bulan ini pula, pintu neraka ditutup, pintu
surga dibuka, dan setan-setan diikat sehingga sulit
untuk menggoda orang yang berpuasa. Keberkahan
dan keistimewaan lainnya, di bulan ini terdapat
satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Itulah malam Lailatuil Qadar. Dengan berbagai

12

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

keistimewan dan keberkahan tersebut, maka
beruntunglah orang-orang yang dengan tulus ikhlas
memanfaatkannya untuk memperbanyak ibadah
kepada Allah.
Sebaliknya, barangsiapa yang terhalang
mendapatkan kebaikan di bulan ini, maka sungguh
merugilah ia (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah).
Bulan Ramadhan, menjadi bulan latihan untuk
mengendalikan diri dari ucapan, hawa nafsu, dan
perbuatan yang tidak ada manfaatnya.
Dengan demikian, seluruh waktunya hanya
dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Dan memaksimalkan waktunya untuk
memberikan manfaat bagi sesama umat manusia.
Oleh karena itu, marilah kita sambut bulan
Ramadhan ini, dengan penuh suka cita dan
kegembiraan untuk meraih keberkahan dan
keutamaan dari Allah SWT. Selamat menunaikan
ibadah puasa, semoga keberkahan akan terlimpah
dan tercurah pada kita semuanya. Wallahu a’lam bi
ash-shawab.(*)

“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu
bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183)

Move On

Memimpin
Lintas Generasi
Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

S

aat ini, di tempat kerja, setidaknya ada tiga
generasi dominan yang masih aktif bekerja.
Generasi Baby Boomers yang lahir sebelum
tahun 1965. Ada juga Gen X yang lahir antara tahun
1965-1979, dan Gen Y atau sering disebut Millennials,
mereka adalah orang-orang yang lahir antara tahun
1980-2000.
Masing-masing generasi punya keunikan,
kelebihan dan ciri khas yang menonjol dan bila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan “generation
tension” yang bisa merusak kinerja tim.
Untuk itu, seorang pemimpin wajib paham tentang keunikan dan ciri khas dominan yang melekat
pada masing-masing generasi.
Baby Boomers adalah orang yang loyal dan
birokratik. Mereka sangat senang apabila apresiasi diberikan atau dilakukan secara terbuka oleh

tugas pemimpin bukan“ Ingat,
lah menyenangkan semua orang
yang dipimpinnya tetapi memberdayakan mereka.



pimpinan.
Gen X adalah mereka yang sangat adaptif dan
saat bekerja mereka fokus pada hasil. Bahasa gaul
yang sering muncul dari mulut mereka “terserah loe
caranya, mau jungkir balik kek, mau kepala di bawah
dan kaki di atas, gue kagak peduli, yang penting
target loe tercapai.”
Gen X ini sangat senang apabila diberi kebebasan.
Misalnya, bisa bebas ngambil raport atau nganter/
jemput anak ke sekolah saat jam kantor.
Sementara Gen Y, mereka sangat tertarik dengan
kepedulian, kebermanfaatan dan leksiblelitas. Maka
jangan heran apabila ada Gen Y yang berpindah kerja
dari perusahaan yang bergaji besar ke perusahaan
kecil tetapi memperjuangkan sesuatu, tidak hanya
sekedar untung rugi. Anak-anak Millennials ini sangat
mengaharapkan pemimpinnya menjadi mentor bukan mandor.
Pahami ciri khas masing-masing generasi dan
penuhi harapan mereka, setelah itu, berdayakan
mereka dalam satu tim yang saling melengkapi. Ingat, tugas pemimpin bukanlah menyenangkan semua
orang yang dipimpinnya tetapi memberdayakan
mereka.
Sungguh sangat elok apabila seorang pemimpin
mampu memberdayakan orang-orang yang dipimpinnya dengan cara yang menyenangkan. Salah
satu cara yang menyenangkan, kembangkan mereka
sesuai ciri khas dan harapan mereka.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017 13

Tausiyah

............................................

Tangan Berbagi
Oleh: Ustad Muhammad Ariin Ilham

............................................

T

amu agung nan mulia itu sudah benarbenar mengunjungi kita, Ramadhan Kariim.
Bulan yang secara literal betul-betul
menjadi bulan pembeda dengan bulan lain. Bulan
yang memiliki kekhasan tersendiri.
Beberapa pembeda Ramadhan dengan bulan

14

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

lain itu di antaranya; bulan diturunkannya Al-Quran
(QS. Al Baqarah: 185), bulan yang di dalamnya ada
Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan) (QS. Al-Qadr:
1-30), bulan yang digunakan untuk menjalankan
salah satu Rukun Islam (Puasa) (QS. Al-Baqarah:
183).

Tausiyah

Ramadhan juga bulan yang jika mengerjakan
perbuatan-perbuatan baik di dalamnya seperti puasa
dan salat tarawih, akan menghapuskan dosa-dosa
(kecil) yang telah lalu (HR. Bukhari).
Selain itu, Ramadhan juga bulan yang dibuka
pintu surga, dibuka pinta rahmat, ditutup pintu
neraka, dan setan dibelenggu (HR. Muslim), bulan
yang amalan sunah akan diganjar pahala layaknya
amalan wajib (HR. Muslim), bulan yang berlipat
pahala menjadi 70 kali bagi amalan wajib (HR.
Muslim).
Semangat Berbagi
Di antara yang sangat khas dengan Ramadhan
adalah semangat berbagi yang mencolok. Semangat
menjadikan tangan berbagi. Dari berbagai generasi.
Seperti dalam rekam sejarah seorang sahabat
bernama Abdullah Ibnu Umar RA.
Beliau memiliki kebiasaan berbuka puasa bersama
anak yatim dan orang miskin. Bahkan terkadang putra
tercinta sahabat mulia, Umar bin Khatab RA ini tidak
berbuka, meski sudah Maghrib ketika keluarganya
belum menghadirkan para fakir miskin di rumahnya.
Datuk dari Khalifah terkemuka Dinasti Umayyah,
Umar bin Abdul Aziz ini termasuk pengusaha kaya,
hartanya halal berlimpah, karena beliau seorang
pedagang sukses yang amanah.

Beliau juga mendapat gaji dari Baitul Mal Negara.
Namun saat Ramadhan, semua itu tidak beliau
simpan sendiri, akan tetapi beliau bagikan kepada
fakir miskin dan orang yang meminta-minta.
Ayub bin Wail Ar-Rasibi pernah menyaksikan
kejadian menakjubkan tentang beliau. Suatu hari Ibnu
Umar mendapat kiriman harta senilai 4.000 dirham
(sekitar Rp 680 juta) dan satu baju yang ada bulunya.
Keesokan harinya, Ayub bin Wail ini melihat Ibnu
Umar di pasar membeli pakan kudanya dengan
utang. Ayub pun keheranan. Karena baru kemarin
Ibnu Umar baru mendapat uang 4.000 dirham, tapi
untuk membeli pakan kuda saja pakai utang. Karena
penasaran, Ayub kemudian datang menemui keluarga
Ibnu Umar, ingin tahu, apa gerangan yang terjadi.
Cerita keluarganya, “Uang itu belum sempat
menginap semalam, namun sudah dibagikan
semuanya kepada fakir miskin. Lalu beliau mengambil
baju yang ada bulunya, beliau pakai keluar rumah,
dan ketika pulang, baju itu sudah tidak ada. Ketika
kami tanyakan, beliau sudah berikan baju itu kepada
fakir miskin.”
Adakah sekarang di bulan mulia yang baru
beberapa hari ini tergerak secara masif di antara kita
menikmatinya dengan menjadikan tangan kita tangan
berbagi, tangan Abdullah bin Umar. Insya Allah,
semoga.(*)

“Ramadhan juga bulan yang jika
mengerjakan perbuatan-perbuatan baik
di dalamnya seperti puasa dan shalat
tarawih, akan menghapuskan dosa-dosa
(kecil) yang telah lalu.” (HR. Bukhari)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

15

Solusi Islam

Hukum Puasa
Tanpa Sahur
KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Dakwah MUI Jawa Timur
Assalammualiakum Wr. Wb.
Ustad Abdurrahman Navis yang saya hormati.
Puji syukur, Alhamdulillah, kepada Allah SWT yang
masih memberikan kesempatan kita semua untuk
bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Pada
puasa hari-hari pertama, banyak teman kuliah
saya yang menjalankan puasa tanpa makan sahur,
dikarenakan bangun kesiangan.
Yang saya ingin tanyakan adalah :
1. Bagaimana hukum orang berpuasa tanpa
melaksanakan sahur?
2. Apakah Imsyak merupakan batas akhir untuk
melaksanakan sahur?
Demikian, atas jawaban dan bimbingan Ustad
Abdurrahman Navis, saya sampaikan terima kasih.
Anwari, Mojokerto



Jawaban:
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarkatuh. Pak Anwari yang saya hormati. Baiklah kami
jawab pertanyaan Anda,
1. Puasa tanpa makan sahur itu tetap sah,
karena hukum makan sahur itu sunnah tidak
wajib. Hal ini sesuai penjelasan berikut ini.
Sahur merupakan sunnah yang muakkad bagi
yang berpuasa dengan dasar: Perintah dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk
itu sebagaimana hadits yang terdahulu dan
juga sabda beliau, “Bersahurlah karena dalam
sahur terdapat berkah.”
Larangan beliau dari meninggalkannya
sebagaimana hadits Abu Sa’id yang berbunyi:
“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan

Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan
walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air,
karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang
bersahur.

16

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017



Solusi Islam

“Makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu waktu fajar.”
(QS. Al-Baqarah: 187)
han ataupun puasa-puasa sunnah tidak
membuat tidak sahnya puasa. Hanya saja
kehilangan keutamaan dan keberkahan
makan sahur.
Pak Anwari. Jadi kalau temanmu ada yang
puasa tapi tidak sahur, teruskan puasanya,
tidak usah dbatalkan, tapi harus niat di
malam hari karena niat itu yang wajib.
2.

.

kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari
kalian hanya meneguk seteguk air, karena
Allah dan para malaikat bersalawat atas
orang-orang yang bersahur.” Oleh karena
itu, al-Haidz Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary
(3/139) menukilkan ijmak atas kesunahannya.
Dengan demikian jelaslah, orang yang
tidak sahur baik untuk puasa wajib ramad-

Imsak itu bukan akhir makan, tapi persiapan
agar tidak kelewatan, karena batas puasa
itu sejak terbitnya fajar sampai Maghrib.
Batas Akhir Makan Sahur dan Waktu
Mulai Bershaum, Bid’ahnya Imsyak.
Allah SWT berirman, “Makan dan
minumlah kalian sampai jelas bagi kalian
benang putih dari benang hitam, yaitu waktu fajar.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Al-Imam Al-Bukhari membawakan
bab khusus untuk ayat ini dalam rangka
menerangkan batas akhir dibolehkannya
makan sahur dan dimulainya ash-shaum.
Kemudian beliau menyebutkan hadits Adi
bin Hatim radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Ketika turunnya ayat saya mencari tali
hitam dan tali putih, saya letakkan di bawah
bantal, kemudian saya mengamatinya di
malam hari dan tidak nampak. Keesokan
harinya saya menghadap Rasulullah SAW
dan saya ceritakan kepadanya, kemudian
beliau berkata, “Yang dimaksud dengannya
adalah gelapnya malam dan terangnya
siang.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah SAW menafsirkan maksud
‘benang putih’ dan ‘benang hitam’ dengan
kegelapan malam dan cahaya siang, tidak
seperti yang disangka oleh Adi bin Hatim
dan beberapa sahabat lainya.

Pak Anwari. Semoga kita semua dapat rahmat Allah. Aamiin.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

17

Smart Parenting

Mengenalkan
Makna Lebaran
Pada Anak

M

engenalkan makna Lebaran pada anak
bisa dengan banyak cara. Contohnya
saja, mengajarkan anak berpuasa sejak
dini, umumnya usia prasekolah, dapat menjadi cara
bagi orang tua untuk menjelaskan makna Idul Fitri.
Akan tetapi, tujuan latihan puasa yang utama adalah
membiasakan anak agar mampu berpuasa pada usia akil
balig.
Bila tidak dilatih, puasa akan menjadi hal berat
bagi anak sehingga menjadi masalah buat orang tua
di kemudian hari. Bahwa haus dan lapar saat berpuasa
adalah hal yang konkret bagi anak. Misalnya, jika tidak
makan maka perut lapar.

18

Yatim Mandiri/Edisi Juni 2017

Pada saat inilah, orang tua bisa mengajarkan
pada anak bahwa lapar itu tidak enak dan ada
anak-anak yang tidak punya uang untuk makan,
sehingga mereka kelaparan. Jadi, kita yang
memiliki cukup uang sebaiknya membantu
mereka dengan berbagi. Bisa berupa uang atau
memberikan makanan.
Anak usia sekolah lain lagi. Anda bisa
mengaitkan latihan puasa dengan zakat dan
Idul Fitri. Misal, mengajak anak ke masjid untuk
membayar zakat sembari menjelaskan bahwa
zakat dapat membantu orang-orang yang
kurang mampu untuk dapat hidup lebih baik
dan bisa merayakan lebaran dengan layak. Maka,
pemahaman lebaran merupakan momen berbagi
akan lebih dipahami oleh anak usia sekolah.
Saling Memaafkan
Selain itu, makna lebaran juga bisa dilakukan
lewat konsep saling memaafkan. Caranya,
selesai salat Idul Fitri, seluruh anggota keluarga
berkumpul dan saling bermaafan. Orang tua bisa
menjelaskan kepada anak yang lebih besar bahwa
setelah berpuasa sebulan penuh dan kembali
ke itrah, kita perlu saling memaafkan dengan

Smart Parenting
sesama agar ibadah puasa kita semakin sempurna.
Sementara itu, bila anak masih kecil, Anda bisa
mengatakan, “Kita sudah berpuasa sebulan penuh.
Nah, supaya ibadah kita lengkap sekarang saatnya
bermaaf-maafan. Siapa tahu Adek pernah nakal sama
Kakak atau Kakak suka iseng sama Adek. Jadi seperti
halnya kertas, sekarang kertas kita sudah putih lagi
karena bermaaf-maafan. Besok kertasnya harus di