LAPORAN KUE LEBARAN BERBAHAYA Mata Kulia

LAPORAN
“KUE LEBARAN BERBAHAYA”
Mata Kuliah Sanitasi Hygiene

Disusun Oleh:
Jasmine Qur’ani
Farah Parwati Ramadhani
Bianca Rachma Anzita
Langgeng Achmad Hafizh
Tria Aprilia
Dosen : Dra. Sachriani, M.Kes
D3 TATA BOGA 2016
Fakultas Teknik
Universitas Negri Jakarta

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang
Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya laporan ini dapat saya selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam laporan ini berisini tentang Kue Lebaran Berbahaya.
Laporan ini dibuat dalam rangka pembelajaran Mata kuliah sanitasi hygiene tentang kue
lebaran berbahaya mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Demikianlah laporan ini yang saya buat dengan mata kuliah sanitasi hygiene oleh Dra.

Sachriani, M.Kes kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Sanitasi Dan Hygiene
B. Tujuan Analisis Kue Lebaran Berbahaya
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.


Pengertian kue kering
Bahan pengunaan yang baik
Bahan pengunaan yang buruk
Perbedaan kue yang baik dan yang buruk
Dampak dari penggunaan bahan buruk
Solusi penyalahgunaan bahan kimia

BAB III PENUTUP
Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN SANITASI DAN HYGIENE
Pengertian Higiene dan sanitasi merupakan suatu tindakan atau upaya untuk meningkatkan
kebersihan dan kesehatan melalui pemeliharaan dini setiap individu dan faktor lingkungan
yang mempengaruhinya, agar individu terhindar dari ancaman kuman penyebab penyakit
(Depkes RI, 1994).

B. TUJUAN ANALISIS
Tujuan untuk menganalisis kue lebaran berbahaya ini adalah untuk mengetahui perbedaan

kue yang baik dan buruk yang biasanya di jual dipasaran dnegan harga yang mahal hingga
yangn murah. Dan tidak tergiur dengan harga murah karna menggunakan bahan bahan yang
tidak baik untuk di konsumsi oleh tubuh manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KUE KERING
Kue kering adalah istilah yang sering digunakan untuk kue yang bertekstur keras tetapi
renyah yang memiliki kadar air yang sangat rendah karena dibuat dengan cara di oven. Kue
kering memiliki daya tahan yang cukup lama, Bahan yang umum digunakan utuk pembuatan
kue kering diantaranya tepung beras, tepung ketan, terigu ataupun sagu, Kue kering yang
dioven biasanya di sebut cookies.

Kue kering adalah makanan ringan yang bukan makanan utama. Secara harafiah kue
seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari tepung.
Baik tepung beras maupun terigu.
B. BAHAN PENGGUNAAN YANG BAIK
Seharusnya dalam pembuatan kue kering ini yang biasa dijumpai ketika lebaran
menggunakan bahan yang baik. tetapi ada saja pejual yang curang seperti pipin menggunakan
bahan bahan yang berbahaya. Ini adalah bahan bahan yang seharusnya digunakan dalam

membuat kue kastengels yang baik tanpa bahan kimia.
Bahan Kue Kastengel:
1.
200 gr unsalted butter / mentega tawar
2.
100 gr margarin
3.
3 btr kuning telur
4.
1 sdt garam
5.
1 sdt kaldu ayam bubuk
6.
250 gr keju tua (bisa memakai keju parmesan / edam / gouda) , diparut
7.
50 gr susu bubuk full cream
8.
450 gr tepung terigu protein rendah
Bahan Olesan dan Topping Kue Kastengel:
1.

2.
3.

1 kuning telur ayam, kocok
1 sdm madu
50 gr keju cheddar, diparut

Ciri- ciri bahan yang baik
Terigu: berwarna cerah tidak kusam dan bebas terkontaminasi kimia,fisika,biologis, tidak
menggumpal dan wangi khas
Keju: berwarna kuning cerah, dan baunya tidak tengik
Susu: terkturnya lebih padat warnanya lebih putih

C. BAHAN PENGGUNAAN YANG BURUK
Seperti yang kami lihat di video kue lebaran berbahaya, pipin menggunakan bahan tambahan
kimia berbahaya dan bahan bahan yang buruk. Seperti:
1. Terigu: terigu yang digunakan pipin jelas sangat buruk karena terdapat bahan
pengawet yang bisa membahayakan tubuh manusia jika digunakan terus menerus,
serta sanitasi hygiene ketika di timbang belum tentu bersih.


2. Susu: susu yang digunakan pipin bukanlah susu yang bagus seperti pada umumnya.
Melainkan susu kg an yang kadarluarsanya tidak jelas serta ada bahan bahan
camburan tersendiri.
3. Mentega: mentega yang digunakan oleh pipin tidak pada umumnya, karena mentega
yang digunakan oleh pipin memiliki rasa yang berbeda dengan mentega yang bagus,
rasanya yang pait serta warna yang lebih pucat.
4. Keju: keju yang digunakan oleh pipin adalah keju yang jauh dari kata keju yang
bagus. Karena yang dgunakan oleh pipin adalah keju yang curah alias keju yang abal
abal, dari warnanya yang ada putih putihnya dan jika diparut teksturnya kenyal tidak
hancur seperti keju biasanya.
5. Pijer: pipin menggunakan bahan kimia tambahan agar kuenya tahan lama. Pipin
menggunakan pijer/boraks yang seharusnya TIDAK digunakan dalam membuat
makanan.
D. PERBEDAAN KUE YANG BAIK DAN BURUK
Pertama, tidak mengilat. kue yang mengandung boraks cenderung mengilat
Kedua, kue yang aman cenderung mudah hancur. Kue menggunakan boraks, sedikit lebih
keras
Ketiga, kue mengandung bahan2 berbahaya menyisakan rasa tidak nyaman di
tenggorokan
Keempat, baunya tidak tengik jika menggunakan bahan bahan yang baik

E. DAMPAK DARI PENGGUNAAN BAHAN BURUK
Macam-macam bahan kimia berbahaya:
Bahan kimia yang digunakan sebagai tam-bahan makanan yang dikategorikan berbahaya di
antaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengawet Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : Formalin, Benzoat (bila terlalu banyak), dll.
2. Pewarna Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : pewarna merah Rhodamin-B, pewarna kuning Methanyl
Yellow, dll.
3. Pemanis Buatan (yang berlebihan)
Biasanya terdapat dalam bentuk : Natrium (sodium) – Saccharine (sakarin), Na-Cyclamate (siklamat), aspartame, sorbitol, dll.
4. Pengenyal (Bakso) Berbahaya
Biasanya dalam bentuk : Boraks, dll.
Dampak negatif bagi kesehatan manusia:

Terdapat banyak efek (dampak) negatif penyalahgunaan (kontaminasi) bahan kimia berbahaya yang dipakai sebagai bahan tambahan pangan. Di antara efek negatif yang sering
muncul adalah :








Keracunan, mulai gejala ringan hingga efek yang fatal (kematian).
Kanker, seperti kanker leher rahim, paru-paru, payudara, prostat, otak, dll.
Kejang-kejang, mulai tremor hingga berat.
Kegagalan peredaran darah (gangguan fungsi jantung, otak, reproduksi, endokrin).
Gejala lain, seperti : muntah-muntah, diare berlendir, depresi, gangguan saraf, dll.
Gangguan berat, seperti : kencing darah, muntah darah, kejang-kejang, dll.

F. SOLUSI UNTUK PENYALAHGUNAAN BAHAN KIMIA
Bahan pengawet seperti boraks dan formalin umumnya digunakan untuk pengawet industri.
Namun bahan kimia ini dapat disalahgunakan untuk mengawetkan makanan.Penggunaan
boraks dan formalin untuk pengawet makanan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit seperti gangguan syaraf hingga kanker.
Oleh karena itu konsumen harus berpandai pandai mencari kue kering yang bebas dari bahan
kima dan pengawet. Solusi yang baik untuk konsumen adalah:



Mengonsumsi semua makanan
Konsumsi semua makanan mulai dari karbohidrat, protein, hingga buah dan sayursayuran. Konsumsi buah dan sayuran organik bisa ‘menangkal’ bahan kimia yang
masuk ke tubuh kita dari makanan lainnya. Batasi makanan kaleng dan makanan
instan.



Warnai makanan dengan yang alami
Kita boleh bersenang-senang dengan menikmati makanan yang berwarna asal
pewarna yang digunakan adalah pewarna alami. Jika ingin mengonsumsi kue
berwarna pink, warnai dengan strawberry. Jika ingin muffin berwarna hijau,
tambahkan bayam ke adonan roti!



Baca label kemasan makanan
Salah satu cara menghindari paparan bahan kimia dalam makanan adalah rajin
membaca label kemasan makanan yang akan kita konsumsi. Cari daging yang pada
labelnya tertulis “rBGH and rBST-free”. Namun, sebisa mungkin pilihlah makanan
organik agar lebih aman.




Minum air bersih
Pastikan kita mendapat laporan kualitas air yang kita minum bersih. Minta laporan
dari perusahaan pemasok air apakah air kita mengandung nitrit atau bahan kimia
pencemar lainnya. Jika di laporan tersebut air kita kurang bersih, tambahkan
penyuling air di rumah agar tidak ada bahan kimia yang ikut terminum.



Melapor
Jika Anda menemukan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, laporkan

kepada pihak berwenang agar makanan tersebut tidak beredar lagi di pasaran dan
tidak membahayakan kesehatan banyak orang lagi

Untuk penualah gunakan bahan makanan sebaiknya diadakan
1. Razia makanan berbahaya
2. Pencabutan izin usaha

3. Pembatasan peredaran bahan kimia yang sering disalahgunakan untuk makanan
4. Edukasi dengan seminar dan poster

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kesimpulan
B. SARAN