BAB 10 Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan31OktB5

Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara

BAB X
PENUTUP

Sebagai kebijakan pemerintahan yang membingkai perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah,
RPJMD ini mengikat semua pihak terkait untuk mempedomaninya dan mengikuti
alur pemikiran stratejik yang telah digariskan. Tujuannya adalah agar semua
tahapan pembangunan sebagaimana telah disebutkan di atas berjalan dalam
bingkai perencanaan yang telah dibahas dan ditetapkan oleh pemerintah daerah
dan DPRD setempat. Kendati demikian, dokumen ini hanya berlaku selama 5
(lima) tahun sesuai dengan masa jabatan Bupati/Wakil Bupati TTU yang dilantik
pada tanggal 21 Desember 2010. Artinya bahwa terhitung sejak tanggal 21
Desember 2015, RPJMD ini dinyatakan tidak berlaku lagi sehingga untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kevakuman pegangan atau pedoman
pembangunan daerah maka perlu ditetapkan pedoman transisi. Sejalan dengan
itu, perlu pula menetapkan kaidah pelaksanaannya agar semua pihak memahami
dan melaksanakan kebijakan publik ini sebagaimana mestinya.

10.1.


Pedoman Transisi
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa masa berlaku dokumen ini

terbatas, hanya 5 (lima) tahun. Ketika masa berlakunya selesai dan belum tersedia
RPJMD yang baru, maka penyusunan perencanaan pembangunan tahunan dan
penganggaran daerah tetap berpedoman pada RPJMD ini. Hal ini menjadi penting
untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengantisipasi agar tidak
terjadi kebuntuan dan kevakuman perencanaan pembangunan daerah.
Dengan demikian, meski masa berlakunya telah habis seiring berakhirnya
masa jabatan Bupati/Wakil Bupati 2010 – 2015, namun penyusunan RKPD 2016

dan dokumen lain yang terkait, tetap mengacu pada RPJMD ini.

350

RPJMD TTU 2011 – 2015

Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara


10.2.

Kaidah Pelaksanaan
RPJMD ini terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Timor

Tengah Utara Tahun 2011 yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
berbagai pihak dalam konteks pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan kaidah
pelaksanaan sehingga semua orang dan para pemangku kepentingan wajib
mentaatinya.
1.

Untuk Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha berkewajiban untuk
melaksanakan program-program yang termaktub dalam RPJMD dengan
sebaik-baiknya. Sehubungan dengan itu, agar Pemerintah Daerah dan DPRD
Kabupaten TTU wajib menjadikan RPJMD ini sebagai dasar penyusunan,
pembahasan

dan

penetapan


rencana

kebijakan

pembangunan

dan

penganggaran tahunan dalam periode yang bersangkutan.
2.

Untuk Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), agar penyusunan Renstra
SKPD harus didasarkan pada RPJMD, dan substansi Renja tidak boleh keluar
dari garis kebijakan yang tertuang dalam dokumen ini. Demikian pula
penyusunan RKPD sebagai dokumen perencanaan tahunan, harus mengacu
pada kebijakan yang tertuang dalam RPJMD ini.

3.


Untuk pemerintahan desa, agar penyusunan RPJMDes wajib menyelaraskan
dan mensinergikan substansinya dengan RPJMD ini sebab RPJMDes
merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen perencanaan pembangunan
daerah ini. Selain itu, lokus dan fokus dari rencana pembangunan daerah
mencakup desa-desa yang ada dalam wilayah Kabupaten TTU.

4.

Untuk instansi vertikal, lembaga pemerintahan non departemen, lembaga
internasional dan lembaga non pemerintahan, dalam melakukan kegiatan
pembangunan di wilayah Kabupaten TTU wajib berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah setempat untuk menyelaraskannya dengan arah
kebijakan RPJMD Kabupaten TTU 2011 – 2015.

RPJMD TTU 2011 – 2015

351

Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara


5.

Untuk meningkatkan efektivitas implementasinya, Pemerintah Daerah perlu
melakukan evaluasi secara berkala (bulanan dan tahunan) guna mengetahui
perkembangan pencapaian target serta permasalahan yang dihadapi. Di
samping itu, pelaksanaan evaluasi kinerja Pemerintah Daerah untuk jangka
menengah, yakni pada tahun 2015 mengacu pada target capaian yang
ditetapkan dalam RPJMD ini.

Bupati Timor Tengah Utara,

ttd

Raymundus Sau Fernandes

352

RPJMD TTU 2011 – 2015