Analisis Dampak Penerapan Mekanisasi Usahatani Padi terhadap Pendapatan dan Tenaga Kerja di Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu
keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa
yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI Online, 2010).
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.
Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai
dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga
bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal.
Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil.
Analisis dampak merupakan analisis untuk melihat perbedaan yang
ditimbulkan akibat perlakuan tertentu pada suatu objek perlakuan sebelum dan
sesudah perlakuan. Untuk itu dilakukan lah uji beda (Paired sample test) untuk
mengetahui perbedaan. Pada Paired Sample T Test digunakan uji beda mean

untuk satu sampel yang diberikan perlakuan yang berbeda. Jumlah sampel harus
sama, dan pengujiannya juga sama dengan sebelumnya untuk melihat perbedaan
mean dari sampel tersebut sebelum dan sesudah diberi perlakuan dan manakah

6
Universitas Sumatera Utara

7

yang lebih tinggi atau rendah apakah sampel yang sebelum atau sesudah diberi
perlakuan.

2.1.3 Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi pertanian menurut Nurmala (2012) merupakan salah satu cara
untuk mengolah lahan dan mengganti tenaga kerja manusia dalam rangka
meningkatkan produktivitas usahatani. Penggunaan alat atau mesin modern dapat
mengefesienkan waktu ataupun mengurangi jumlah tenaga kerja dibandingkan
dengan sistem pertanian tradisional yang menggunakan banyak tenaga kerja dan
menghabiskan waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaan pertanian.
Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan

perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan
bahwa pada saat ini teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi
sampai pasca panen (penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya
teknologi yang didasarkan pada energi mekanis, namun sudah mulai
menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan
sampai teknologi robotik. Dan digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan,
dan penanganan atau pengolahan hasil pertanian (Mugniesyah, 2006).
Menurut Hardjosentono dkk (1996) peranan mekanisasi pertanian dalam
pembangunan pertanian di Indonesia adalah:
1. Mempertinggi efisiensi tenaga manusia
2. Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani
3. Menjamin kenaikan kuantitas dan kualitas serta kapasitas produksi pertanian

Universitas Sumatera Utara

8

4. Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani yaitu dari tipe pertanian untuk
kebutuhan keluarga(subsistence farming) menjadi tipe pertanian perusahaan
(commercial farming)

5. Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi
sifat industri.
Namun dari segi tujuan dan peranan mekanisasi di Indonesia sangat tidak
dapat berjalan dengan lurus, masih banyak hambatan-hambatan yang di hadapi
oleh petani di Indonesia.
Tabel 2. Daya Tenaga Kerja Manusia, Ternak, dan Traktor
Nilai
Konversi dengan
Parameter
Daya Manusia
Kw
HP
0,04
0,054
1,00
Daya Manusia
0,50
0,670
12,41
Daya Ternak

0,76
1,019
18,87
Daya Traktor Roda Dua
Sumber: Moens (1978)
Daya tenaga kerja dihitung dalam satuan kilowatt (Kw) atau horse power
(HP) untuk mengetahui kemampuan dari jenis-jenis tenaga kerja yang digunakan
agar dapat dikonversikan tenaga kerja traktor menjadi tenaga kerja manusia.
2.1.4 Usahatani
Menurut Soekartawi dalam Shinta(2011) ilmu usahatani adalah ilmu yang
mempelajaribagaimanaseseorangmengalokasikansumberdayayang
ada secaraefektifdanefisienuntukmemperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapatmengalokasikan sumber daya (lahan,
tenaga kerja, modal) yang dimiliki sebaik-baiknya, dan dapat dikatakan
efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut mengeluarkan output yang melebihi
input.

Universitas Sumatera Utara

9


Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti membutuhkan tenaga
kerja. Oleh sebab itu dalam analisis ketenagakerjaan dibidang pertanian,
penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja. Curahan
tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai.
Dalam analisa ketenagakerjaan juga dibutuhkan pembedaan tenaga kerja pria,
wanita, anak-anak dan ternak. Pembedaan ini terjadi karena setiap jenis tahapan
pekerjaan dalam suatuusaha pertanian adalah berbeda dan faktor kebiasaan juga
menentukan (Soekartawi, 1993).
Menurut

Adiwilaga

dalamShinta (2011),

ilmuusahatani

adalahilmu

yangmenyelidikisegala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang

melakukan pertanian dan permasalahanyang ditinjau secara khusus dari
kedudukan pengusahanya sendiri atau ilmu usahatani yaitumenyelidiki cara-cara
seorang petani sebagai pengusaha dalam menyusun, mengatur danmenjalankan
perusahaan itu.
MenurutMosherdalam
rakyatdari perkataanfarmdalam

Shinta(2011), usahatani
bahasa

Inggris.

Dr.

merupakanpertanian
Mosher

memberikan

definisifarmsebagai suatutempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana

pertanian

diselenggarakan

oleh

seorang

petanitertentu,apakahiaseorangpemilik,penyakapataumanajeryangdigaji. Usahatan
i jugadapat diartikan sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat
pada tempat itu yangdiperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air,
perbaikan- perbaikan yang dilakukanatas tanah itu, sinar matahari, bangunanbangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

10

Sedangkan menurut Kadarsan dalam Shinta (2011), usahatani adalah suatu
tempat dimanaseseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur
produksi seperti alam, tenagakerja, modal dan keterampilan dengan tujuan

berproduksi untuk menghasilkan sesuatu dilapangan pertanian.Berdasarkan
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu usahatani adalah
ilmuterapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan
sumberdaya secara efisiendan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh
hasil maksimal. Sumber daya itu adalahlahan, tenaga kerja, modal dan manajemen
(Shinta, 2011).
Ilmu usahatani (farm management),yaitu bagian dari ilmu ekonomi
pertanian yang mempelajari cara-cara petani menyelenggarakanusahatani,
sedangkan usaha tani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di
tempatitu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan
yang didirikan di atas tanah dan sebagainnya. (Isaskar, 2014).
Farm, yaitu sebagai suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi
dimana pertaniandiselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang
pemilik, penyakap ataupunmanger yang digaji (Isaskar, 2014).
Tujuan usahatani yaitu bagaimana petani dapat memperbesar hasil
sehingga kehidupanseluruh keluarganya menjadi lebih baik (Isaskar, 2014).
Tujuan suatu usaha tani yangdilaksanakan oleh rumah tangga petani
mempunyai


pengaruh

yang

sangat

besar

terhadap

pengambilankeputusandantindakanyangakandiambil,maupunterhadap pandangan
rumahtangga akan keberlangsungan dan kemampuannya dalam menerima

Universitas Sumatera Utara

11

berbagai pembaharuan,termasuk teknologi pertanian. Usahatani yang dilakukan
oleh rumah tangga petani umumnyamempunyai dua tujuan, yaitu mendapatkan
keuntungan yang maksimal atau untuk sekuriti(keamanan) dengan cara

meminimalkan risiko, termasuk keinginan untuk memiliki persediaan pangan
yang cukup untuk konsumsi rumah tangga dan selebihnya untuk dijual (Soedjana,
2007).
Untuk mencapai tujuan tersebut, petani selalu memperhitungkan untung
ruginya walautidak secara tertulis. Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa petani
membandingkan antara hasilyang diharapkan akan diterima pada waktu panen
(revenue) dengan biaya(cost) yang harus dikeluarkan (Isaskar, 2014).
Hasil yang diperoleh petani pada saat panen disebut produksi, dan biaya
yang dikeluarkandisebut biaya produksi. Agar tujuan usahatani tercapai maka
usahataninya harus produktif danefisien. Produktif artinya usahatani itu
produktifitasnya tinggi. Produktivsitas secara teknisadalah perkalian antara
efisiensi (usaha) dan kapasitas (tanah). Efisiensi fisik mengukur banyaknya hasil
produksi (output) yang dapat diperoleh dari satu kesatuaninput. Kapasitas
tanahmenggambarkan kemampuan tanah itu menyerap tenaga dan modal sehingga
memberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkat teknologi
tertentu (Isaskar, 2014).

Universitas Sumatera Utara

12


2.2 Landasan Teori
2.2.1 Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi
denganmemanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini
dapatdipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai
input ataumasukan yang juga disebut faktor-faktor produksi menjadi keluaran
(output)sehingga nilai barang tersebut bertambah.
Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan
operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi
merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan
mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat
berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output
produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti
limbah, informasi, dan sebagainya. Produksi dalam pertanian adalah banyaknya
produk usaha tani yang diperoleh dalam rentang waktu tertentu. Satuan yang
banyak digunakan adalah ton per tahun atau kg per tahun, tergantung dari potensi
hasil setiap jenis komoditi (Ginting, 2007).
2.2.2 Biaya Usahatani
Biaya adalah korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi
semulafisik, kemudian diberi nilai rupiah (Hernanto, 1988 dalam Handayani,
2006).Sedangkan menurut Soekartawi (1986) menyebutkan bahwa biaya
ataupengeluaran usahatani adalah semua nilai masuk yang habis dipakai
ataudikeluarkan di dalam proses produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja
keluargapetani.

Universitas Sumatera Utara

13

Menurut Daniel (2004), dalam usahatani dikenal dua macam biaya,
yaitubiaya tunai atau biaya yang dibayarkan dan biaya tidak tunai atau biaya yang
tidakdibayarkan/diperhitungkan. Biaya tunai atau biaya yang dibayarkan adalah
biayayang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja luar keluarga, biaya
untukpembelian input produksi seperti bibit, pupuk, obat-obatan dan bawon panen
jugatermasuk biaya iuran pemakaian air dan irigasi, pembayaran zakat dan lainlain.
Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk menghitung berapa
sebenarnyapendapatan kerja petani jika modal dan nilai kerja keluarga
diperhitungkan.

Selainitu,

biaya

yang

diperhitungkan

digunakan

untuk

menghitung nilai penyusutan daripenggunaan suatu peralatan.
2.2.3 Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani merupakan selisih biaya yang dikeluarkan
danpenerimaan yang diperoleh (Tjakrawiralaksana, 1983). Besarnya pendapatan
yangditerima merupakan balas jasa untuk tenaga kerja, modal kerja keluarga yang
dipakai dan pengelolaan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga.
Bentukdan jumlah pendapatan memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk
memenuhikeperluan sehari-hari dan memberikan kepuasan petani agar dapat
melanjutkankegiatannya. Pendapatan ini akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhandan kewajiban-kewajiban. Dengan demikian pendapatan
yang diterimapetani akan dialokasikan pada berbagai kebutuhan.
Soeharjo dan Patong (1973) juga menyebutkan bahwa analisis
pendapatanusahatani mempunyai kegunaan bagi pemilik faktor produksi dimana
ada duatujuan utama dari analisis pendapatan, yaitu (1) menggambarkan

Universitas Sumatera Utara

14

keadaansekarang dari suatu kegiatan usahatani, dan (2) menggambarkan keadaan
yangakan datang dari suatu kegiatan usahatani. Analisis pendapatan usahatani
sendirisangat bermanfaat bagi petani untuk mengukur tingkat keberhasilan
dariusahataninya.
Bagi

seorang

petani,

analisis

pendapatan

membantunya

untuk

mengukurapakah usahataninya pada saat itu menguntungkan atau tidak
menguntungkan.Usahatani dikatakan sukses apabila pendapatan yang diperoleh
memenuhi syarat-syaratsebagai berikut:
a. Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk biaya
angkutan dan biaya administrasi yang mungkin melekat pada pembelian
tersebut.
b. Cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan (termasuk
pembayaran sewa tanah atau pembayaran dana depresi modal).
c. Cukup untuk membayar tenaga kerja yang dibayar atau bentuk-bentuk upah
lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah.
Analisis pendapatan

usahatani memerlukan

dua informasi,

yaitu

informasikeadaan seluruh penerimaan dan informasi seluruh pengeluaran selama
waktuyang telah ditetapkan (Soekartawi, 1986).
2.2.4Tenaga Kerja
Tenaga kerja (man power) menurut Simanjuntak (1985) adalah kelompok
penduduk dalam usia kerja (working age populaion). Secara fisik, kemampuan
bekerja diukur dengan usia. Artinya, orang dalam usia kerja dianggap mampu
bekerja. Secara praktis, pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan
hanya oleh batas umur.

Universitas Sumatera Utara

15

Umumnya pemakaian jam kerja dianggap dapat memenuhi keperluan,
tanpa memperhatikan kebiasaan kerja yaitu delapan jam kerja dalam satu hari
kerja. Kelemahan pada ukuran ini antara lain pekerja yang mempunyai keahlian,
kekuatan dan pengalaman kerja yang berbeda, dinilai sama padahal pekerjaan
dalam usahatani relatif beragam. Oleh sebab itu dalam prakteknya digunakan
ukuran setara jam kerja pria dengan menggunakan faktor konversi sebagai
berikut:
1) 8 jam tenaga kerja pria dewasa = 1 HKP
2) 8 jam tenaga kerja wanita dewasa = 0.8 HKP
3) 8 jam tenaga kerja anak-anak = 0.5 HKP
(Soekartawi, 1986).
2.2.6 Analisis Kelayakan
Analisis kelayakan usaha agribinis adalah upaya untuk mengetahui tingkat
kelayakan atau kepantasan untuk dikerjakan dari suatu jenis usaha, dengan
melihat beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu. Dengan demikian
suatu usaha dikatakan layak kalau keuntungan yang diperoleh dapat menutup
seluruh biaya yang dikeluarkan, baik biaya yang langsung maupun yang tidak
langsung.
Analisis kelayakan usaha sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha
(produsen) dengan tujuan untuk :
1. Menetapkan rencana usaha dari segi lokasi usaha, skala atau volume usaha,
jumlah kebutuhan modal dan sarana usaha, teknologi dan segi pemasaran.

Universitas Sumatera Utara

16

2. Menetapkan strategi pengelolaan usaha yang berorientasi kepada keuntungan
dengan memperhitungkan resiko atau hambatan yang dihadapi dalam proses
produksi, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk menghindari kerugian.
Aspek ekonomi dan keuangan analisis kelayakan dari segi ekonomi dan
keuangan meliputi penilaian seperti terhadap tingkat resiko, tingkat keuntungan,
modal kerja dengan parameter yang biasa dipakai, seperti :
a. B/C ratio, yaitu perbandingan antara keuntungan dengan biaya usaha.
b. R/C ratio, yaitu perbandingan antara penerimaan dengan biaya usaha.
c. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP), yaitu kondisi dimana suatu
usaha tidak menghasilkan keuntungan maupun tidak menderita kerugian.
d. Parameter lain sesuai dengan kebutuhan seperti Payback Period, Return of
Investmen (ROI), dll.
(Istiqomah, 2011)
2.3 Penelitian Terdahulu
Skripsi Sesotyo Brilliantoro Tanoyo dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis
jurusan

Ilmu

Ekonomi

StudiPembangunan

Universitas

Diponegoro

Semarangdengan judul: Analisis Dampak Kenaikan HargaKedelai Terhadap
Pendapatan Usaha Pengrajin Tempe Skala Kecil dan RumahTangga (Kasus
Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, KotaSemarang). Penelitian ini
dilatar belakangi oleh tingginya permintaan kedelai yangtidak diimbangi dengan
meningkatnya produksi kedelai di dalam negeri. Tingkatketergantungan kedelai
Indonesia terhadap impor cenderung meningkat. Rata-rataimpor kedelai Indonesia
per tahun sebesar 1.385.120 ton. Terjadi kenaikan hargakedelai sebesar 14,4
persen pada periode Oktober tahun 2012 sampai Oktobertahun 2013. Diduga ada

Universitas Sumatera Utara

17

praktek kartel kedelai yang mempermainkan harga.Halyang akan diteliti adalah
bagaimana dampak kenaikan harga kedelai terhadappendapatan usaha pengrajin
tempe skala kecil dan rumah tangga (Kasus diKelurahan Krobokan, Kecamatan
Semarang

barat,

mengidentifikasi

Kota

Semarang).

karakteristik

Tujuanpenelitian

industri

tempe

ini

adalah

diKelurahan

untuk

Krobokan,

menganalisis dampak kenaikan harga kedelai pendapatanyang diterima pengrajin
serta

menganalisis

kedelai.Populasi

kelayakan

dalam

industri

penelitian

ini

tempe
adalah

setelahkenaikan
industri

harga

tempe

di

KelurahanKrobokan Kota Semarang yang berjumlah 93 industri tempe. Jumlah
sampelindustri tempe yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48 industri
tempe.Data dikumpulkan melalui metode kuesioner dengan teknik random
sampling.Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis yang
dilakukanadalah

berupa

rasio.Karakteristik

analisis

industri

tempe

pendapatan
di

Kelurahan

usaha,

analisis

Krobokan

antar

R/C
lain

adalahmemiliki skala usaha kecil dengan modal terbatas, penggunaan peralatan
yangmasih tradisional dan sederhana, volume produksi tempe yang masih
kecil,sebagian besar menggunakan tenaga kerja keluarga, dan jangkauan
pemasaranyang masih kecil. Kenaikan harga kedelai di Kelurahan Krobokan yang
mencapai14,65

persen

berdampak

pada

kemampuan

pengrajin

dalam

produksi,diantaranyapenurunan volume produksi, penurunan penggunaan faktor
input, penurunanpenerimaan dan penurunan pendapatan usaha. Analisis rasio
penerimaan danbiaya menyatakan bahwa usaha tempe masih menguntungkan dan
masih layakuntuk dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

18

2.4 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menganalisa perbedaan usahatani padi sawah sebelum
mekanisasi dengan usahatani padi sawah sesudah mekanisasi menggunakan hand
tracktor yang fungsinya untuk mengolah tanah yang berdampak terhadap
besarnya biaya yang merupakan semuan korbanan yang dikeluarkan untuk
menjalankan usahatani, penerimaan yang merupakan semua hasil penjualan yang
diterima petani dan keuntungan petani yang merupakan selisih antara penerimaan
dan menghitung penggunaan tenaga kerja setelah mekanisasi usahatani padi
sawah untuk mengetahui sejauh mana mekanisasi mampu mengurangi biaya
tenaga kerja. Setelah diketahui biaya, penerimaan, pendapatan dan tenaga kerja
dilakukan uji beda (paired sample test) terhadap biaya, penerimaan, pendapatan
dan tenaga kerja untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan antara usahatani
padi sawah sebelum mekanisasi dengan usahatani padi sawah setelah mekanisasi.
Selanjutnya dilakukan analisis kelayakan dengan analisis R/C Rasiountuk
mengetahui apakan usahatani dengan penerapan mekanisasi sudah layak atau
tidak, dan untuk merencanakan produksi dan penerimaan minimal agar usahatani
tetap berjalan dan atau mendapat keuntungan.

Universitas Sumatera Utara

19

Usahatani
Padi Sawah

Mekanisasi Pertanian
Padi
(Hand Tractor)

Sebelum

Sesudah

Penerimaan
Biaya
Pendapatan
Tenaga Kerja

Analisis Kelayakan:
R/C Rasio

Layak

Uji Beda
Paired Sample Test

Ada perbedaan
sebelum dan
sesudah mekanisasi
usahatani padi

Tidak Layak

Gambar. 1 Skema Kerangka Pemikiran

Universitas Sumatera Utara

20

2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada perbedaan antara biaya, penerimaan, dan pendapatan sebelum
mekanisasi dengan sesudah mekanisasi
2. a. Produksi gabah kering panen per HKP sesudah mekanisasi lebih besar
dibandingkan sebelum mekanisasi
b. Penerimaan per HKP sesudah mekanisasi lebih besar dibandingkan
sebelum mekanisasi
c. Penggunaan tenaga kerja sesudah melakukan mekanisasi lebih efisien
dibandingkan sebelum mekanisasi
3. Usahatani padi sawah sebelum dan sesudah mekanisasi layak dan
menguntungkan secara finansial.

Universitas Sumatera Utara