Potensi Berbagai Tanaman Sebagai Inang Inokulum Mikoriza Arbuskular dan Efeknya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Kedelai Pada Ultisol Simalingkar
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan
akar tanaman. Rao (1994) mengemukakan bahwa lebih dari 80% tanaman dapat
bersimbiosis dengan fungi mikoriza arbuskular (FMA) serta dapat pada sebagian
besar ekosistem alam dan pertanian serta memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan tanaman, kesehatan dan produktifitas tanaman .
Banyak penelitian telah melaporkan peranan FMA dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Muzar (2000) menggunakan FMA dengan dosis 15 gr
inokulum FMA per lubang tanam diperoleh hasil terbaik pada tahun 2000.
Tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza juga dapat bertahan hidup
pada kondisi tercekam kekeringan,tanah salin, pada tanah-tanah yang mengalami
kekahatan fosfor. Mikoriza tidak hanya menguntungkan pertumbuhan tanaman,
tetapi juga menekan kebutuhan pupuk P sampai 20-30% (Sutanto, 2002).
Penggunaan inokulasi mikoriza arbuskular pada tanaman kedelai (
Glycine max) sebanyak 10gr inokulum
mikoriza arbuskular per polibag
menunjukan bahwa inokulasi FMA selain meningkatkan pertumbuhan kedelai
juga meningkatkan hasil biji dan kadar protein masing-masing 1,7 ton/ha dan
36,69% (Nuraeni,1999).
Proses pembuatan inokulum FMA memerlukan tanaman inang, sebab
FMA tidak dapat hidup pada media buatan. Untuk itu peranan perakaran tanaman
inang sangatlah mempengaruhi dari kualitas inokulum yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Perumusan Masalah
Dalam menyediakan inokulum mikoriza di perlukan tanaman inang. Jenis
tanaman selama ini yang digunakan adalah Setaria splendida. Mikoriza
merupakan salah satu pupuk hayati yang perkembangannya dipengaruhi oleh
ekosistem keadaan lingkungannya. Maka perbedaan inang/tanaman akan
memberikan pengaruh yang berbeda. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengkaji
respon pertumbuhan mikoriza pada berbagai inang.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menguji kualitas inokulum
mikoriza dengan berbagai jenis tanaman inang yang menggunakan ultisol sebagai
media tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kedelai di tanah ultisol.
Hipotesis Penelitian
Tanaman inang yang memiliki volume akar seperti setaria splendida
merupakan inang yang terbaik untuk memproduksi inokulum FMA pada media
tanah ultisol.
Kegunaan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi tanaman yang terbaik sebagai inang dalam
memproduksi inokulum mikoriza arbuskular pada media tanah ultisol.
2. Agar dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan sbagai sumber
informasi bagi pihak yang membutuhkan tentang pembuatan inokulum
mikoriza khususnya.
3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan
akar tanaman. Rao (1994) mengemukakan bahwa lebih dari 80% tanaman dapat
bersimbiosis dengan fungi mikoriza arbuskular (FMA) serta dapat pada sebagian
besar ekosistem alam dan pertanian serta memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan tanaman, kesehatan dan produktifitas tanaman .
Banyak penelitian telah melaporkan peranan FMA dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Muzar (2000) menggunakan FMA dengan dosis 15 gr
inokulum FMA per lubang tanam diperoleh hasil terbaik pada tahun 2000.
Tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza juga dapat bertahan hidup
pada kondisi tercekam kekeringan,tanah salin, pada tanah-tanah yang mengalami
kekahatan fosfor. Mikoriza tidak hanya menguntungkan pertumbuhan tanaman,
tetapi juga menekan kebutuhan pupuk P sampai 20-30% (Sutanto, 2002).
Penggunaan inokulasi mikoriza arbuskular pada tanaman kedelai (
Glycine max) sebanyak 10gr inokulum
mikoriza arbuskular per polibag
menunjukan bahwa inokulasi FMA selain meningkatkan pertumbuhan kedelai
juga meningkatkan hasil biji dan kadar protein masing-masing 1,7 ton/ha dan
36,69% (Nuraeni,1999).
Proses pembuatan inokulum FMA memerlukan tanaman inang, sebab
FMA tidak dapat hidup pada media buatan. Untuk itu peranan perakaran tanaman
inang sangatlah mempengaruhi dari kualitas inokulum yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Perumusan Masalah
Dalam menyediakan inokulum mikoriza di perlukan tanaman inang. Jenis
tanaman selama ini yang digunakan adalah Setaria splendida. Mikoriza
merupakan salah satu pupuk hayati yang perkembangannya dipengaruhi oleh
ekosistem keadaan lingkungannya. Maka perbedaan inang/tanaman akan
memberikan pengaruh yang berbeda. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengkaji
respon pertumbuhan mikoriza pada berbagai inang.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menguji kualitas inokulum
mikoriza dengan berbagai jenis tanaman inang yang menggunakan ultisol sebagai
media tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kedelai di tanah ultisol.
Hipotesis Penelitian
Tanaman inang yang memiliki volume akar seperti setaria splendida
merupakan inang yang terbaik untuk memproduksi inokulum FMA pada media
tanah ultisol.
Kegunaan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi tanaman yang terbaik sebagai inang dalam
memproduksi inokulum mikoriza arbuskular pada media tanah ultisol.
2. Agar dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan sbagai sumber
informasi bagi pihak yang membutuhkan tentang pembuatan inokulum
mikoriza khususnya.
3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Universitas Sumatera Utara