Gambaran Penggunaan Antimikroba pada Musim Hujan dan Musim Kemarau di Kota Medan Tahun 2013

iv

ABSTRAK
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya morbiditas
dan mortalitas di Indonesia. Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri
digunakan antibiotik. Di Indonesia, kita mengenal adanya musim hujan dan
musim kemarau. Untuk itu, penelitian ini dilaksanakan guna mengetahui
gambaran penggunaan antimikroba pada musim hujan dan musim kemarau di
Kota Medan dan dalam hal ini ditelaah melalui jumlah penggunaan antimikroba
pada musim hujan dan musim kemarau.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain crosssectional. Sampel terdiri dari 370 resep dari apotek di Kota Medan. Pengumpulan
data dilakukan melalui pengambilan resep dari apotek kemudian mengolah resep
yang mengandung antimikroba dan ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.
Hasil penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi menunjukkan
bahwa penggunaan antimikroba berdasarkan jumlah peresepan antimikroba pada
musim hujan adalah 52,9% dan musim kemarau sebanyak 49,7%, berdasarkan
golongan antimikroba pada musim hujan paling banyak dari golongan obat anti
tuberkulosis yaitu 23,46% dan musim kemarau paling banyak dari golongan
sefalosporin yaitu 30,43%, berdasarkan bentuk sediaan antimikroba pada musim
hujan adalah sediaan per-oral 100% dan musim kemarau adalah per-oral 100%,
berdasarkan aturan pakai antimikroba menunjukkan bahwa masih terdapat

kesalahan penulisan aturan pakai antimikroba pada musim hujan sebanyak 14%
dan pada musim kemarau sebanyak 13% di Kota Medan Tahun 2013.
Kata kunci: penggunaan antimikroba, musim hujan, musim kemarau

Universitas Sumatera Utara

v

ABSTRACT
Infectious diseases are still the major cause of morbidity and mortality in
Indonesia. Most of the time, antibiotics are used to cure infection diseases because
of the bacteria . In Indonesia we have rainy season and dry season. For that, this
study had like to find out description of infectious diseases antimicrobial usage in
rainy season and dry season in Medan by antimicrobial prescription in rainy
season and dry season.
This study is as descriptive study with cross-sectional design. Samples
consisted of 370 recipes from pharmacies in Medan. The data was collected
through the recipes from pharmacies. Then the recipes which is consist of
antimicrobial and showed in frequency distribution.
The result of this study in frequency distribution table showed that

antimicrobial use based on the number of antimicrobial prescribing in rainy
season is 52,9% and dry season is 49,7%, based on class of antimicrobials in
rainy season is anti tuberculosis drug (23,46%) and dry season is cephalosporin
(30,43%), based on antimicrobial dosage form in rainy season is per-oral (100%)
and dry season is per-oral (100%), based on antimicrobial rules showed that there
is still an error writing in rainy season (14%) and dry season (13%) in Medan in
2013.
Keywords:
antimicrobial use, rainy season, dry season

Universitas Sumatera Utara