Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Uji Adaptasi Beberapa Genotipe Gandum (Triticum Aestivum L.) di Dataran Menengah T1 512010006 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Semua genotip gandum yang dicobakan mampu tumbuh dan berproduksi di
dataran menengah.
2. Tinggi tanaman gandum genotip M1 lebih pendek secara nyata dibandingkan
dengan M3, M5, M7, M8, M9, SO3, dan Dewata. Genotip M4 dan M7
menunjukkan jumlah anakan yang lebih sedikit secara nyata dibandingkan genotip
M9 dan varietas Selayar. Genotip M7 menunjukkan umur pemanenan yang relatif
lebih pendek secara nyata dibandingkan dengan varietas Dewata. Genotip M3
menunjukkan jumlah benih per malai yang relatif lebih sedikit secara nyata
dibandingkan dengan genotip M6, M9, SO3, SO9, varietas Jarissa dan Dewata.
Genotip M4 memiliki jumlah benih per rumpun yang relatif lebih sedikit secara
nyata dibandingkan dengan genotip M6. Umur berbunga, jumlah malai, panjang
malai, bobot benih per rumpun, bobot 1000 benih, bobot 1 liter benih, dan bobot
benih per petak tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar genotip tanaman
gandum.
3. Berdasarkan bobot benih per rumpun dapat disimpulkan bahwa belum ada genotip
gandum yang berproduksi lebih tinggi di antara genotip yang dicobakan di dataran
menengah (dengan ketinggian 700 m d.p.l) di dusun Gunung Sari, kelurahan
Sidorejo Kidul, kota Salatiga, provinsi Jawa Tengah.
SARAN
Untuk mendapatkan genotip gandum yang mampu berproduksi paling baik di
dataran menengah, perlu diadakannya percobaan penanaman ulang untuk berbagai
genotip gandum yang telah dicobakan di dataran menengah, baik pada musim tanam
yang sama maupun musim tanam yang berbeda
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Semua genotip gandum yang dicobakan mampu tumbuh dan berproduksi di
dataran menengah.
2. Tinggi tanaman gandum genotip M1 lebih pendek secara nyata dibandingkan
dengan M3, M5, M7, M8, M9, SO3, dan Dewata. Genotip M4 dan M7
menunjukkan jumlah anakan yang lebih sedikit secara nyata dibandingkan genotip
M9 dan varietas Selayar. Genotip M7 menunjukkan umur pemanenan yang relatif
lebih pendek secara nyata dibandingkan dengan varietas Dewata. Genotip M3
menunjukkan jumlah benih per malai yang relatif lebih sedikit secara nyata
dibandingkan dengan genotip M6, M9, SO3, SO9, varietas Jarissa dan Dewata.
Genotip M4 memiliki jumlah benih per rumpun yang relatif lebih sedikit secara
nyata dibandingkan dengan genotip M6. Umur berbunga, jumlah malai, panjang
malai, bobot benih per rumpun, bobot 1000 benih, bobot 1 liter benih, dan bobot
benih per petak tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar genotip tanaman
gandum.
3. Berdasarkan bobot benih per rumpun dapat disimpulkan bahwa belum ada genotip
gandum yang berproduksi lebih tinggi di antara genotip yang dicobakan di dataran
menengah (dengan ketinggian 700 m d.p.l) di dusun Gunung Sari, kelurahan
Sidorejo Kidul, kota Salatiga, provinsi Jawa Tengah.
SARAN
Untuk mendapatkan genotip gandum yang mampu berproduksi paling baik di
dataran menengah, perlu diadakannya percobaan penanaman ulang untuk berbagai
genotip gandum yang telah dicobakan di dataran menengah, baik pada musim tanam
yang sama maupun musim tanam yang berbeda