Polda Bali dan Bea Cukai Bersatu Berantas Narkoba Melalui Kerjasama Interdiksi Polda Bali

7/27/2017

Home

Polda Bali dan Bea Cukai Bersatu Berantas Narkoba Melalui Kerjasama Interdiksi | Polda Bali

Profil

SKCK Online

Kewilayahan

PID

Pelayanan Masyarakat

LPSE Polda Bali

Pengaduan Masyarakat

Home » Blogs » admin's blog » Polda Bali dan Bea Cukai Bersatu Berantas Narkoba Melalui

Kerjasama Interdiksi

Polda Bali dan Bea Cukai Bersatu Berantas Narkoba Melalui
Kerjasama Interdiksi
Submitted by admin on Wed, 26/07/2017 - 16:22

Polda Bali - Maraknya kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tidak hanya terjadi di
Indonesia, namun juga menjadi isu global dunia saat ini. Peredaran gelap narkotika antar negara
sudah lumrah terjadi dewasa ini. Keluar masuknya narkotika dari dan ke Indonesia dilakukan oleh
mafia narkoba dengan memanfaatkan pelabuhan laut dan bandar udara (airport). Untuk itu, semua
pihak pemegang otoritas maupun pengguna jasa transportasi wajib ikut serta dalam Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

http://bali.polri.go.id/?q=node/47515

1/3

7/27/2017

Polda Bali dan Bea Cukai Bersatu Berantas Narkoba Melalui Kerjasama Interdiksi | Polda Bali


Untuk menyukseskan program P4GN tersebut, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali, NTB dan NTT
Syarif Hidayat bertemu dengan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose. Kedatangan
pejabat tinggi Bea Cukai ini, diterima di Ruang Tamu Kapolda Bali, Rabu (26/7). Pertemuan yang
berlangsung singkat ini, untuk membangun jaringan kerja sama dan kolaborasi antara Polda Bali dan
Bea Cukai dalam bidang interdiksi, khususnya airport interdiction, guna memutus jaringan peredaran
gelap narkoba.
Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose meminta Bea Cukai agar lebih ketat dalam mengawasi dan
memeriksa setiap orang dan barang yang keluar masuk melalui Bandara Ngurah Rai. Apabila dalam
pemeriksaan x-ray ditemukan adanya narkoba, agar tidak langsung diekspose ke media, akan tetapi
dilakukan pengembangan dengan melaksanakan control delivery (penyerahan barang dibawah
pengawasan petugas) untuk mengungkap bandar besarnya.
“Jaringan narkoba yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai dengan melibatkan antar negara ini pasti
jaringannya besar. Untuk mengungkapnya, Polda Bali, Bea Cukai dan Imigrasi dapat bekerjasama
dengan membentuk Airport Interdiction Task Force, yang personelnya diluar Satgas CTOC,” tegas
Kapolda Bali.
Menurut Kapolda Bali, pelaksanaan airport interdiction akan dikoordinir langsung oleh Polda Bali.
Diharapkan semua pihak harus bekerja bersama atau tidak untuk sendiri-sendiri, sesuai dengan
bidang tugas masing-masing. Hal ini dikarenakan berdasarkan Undang-Undang yang ada, polisi tidak
punya otoritas di Bandara.

“Interdiksi ini bukan hanya masalah narkoba saja, tetapi juga barang berbahaya lainnya seperti bahan
peledak. Namun saat ini, kita lebih fokus ke narkoba. Karena yang menonjol di Bali saat ini, yaitu
kasus narkoba,” terang jenderal lulusan Akpol tahun 1988 ini.
Sementara Syarif Hidayat menyampaikan, Bea Cukai memegang tiga wilayah yakni Bali, NTB dan
NTT. Tugas utamanya adalah melakukan pengawasan dibidang ekspor dan impor yang ada di
Bandara. Pihaknya mengaku sudah melakukan kerja sama secara intens dengan Direktorat Reserse
Kriminal Khusus dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali.
“Kita sudah pernah dan sering melaksanakan kegiatan control delivery, dan sudah banyak pelakunya
yang bisa ditangkap. Namun kami siap meningkatkan kerjasama dengan membentuk airport
interdiction yang keanggotaannya nanti terdiri dari personel khusus dan pilihan,” ucap Kepala Kantor
Wilayah Bea Cukai Bali, NTB dan NTT ini.
Syarif Hidayat menambahkan bahwa belakangan ini pelaku narkoba yang masuk melalui Bandara
sangat minim sekali. Hal ini tidak terlepas dari kemungkinan adanya perubahan pola yang lari dan
masuk melalui pelabuhan laut, seperti yang terungkap dari satu ton sabu yang dikirim dari Cina
melalui pelabuhan laut.
“Semoga dengan tim interdiksi ini, dapat menimbulkan efek deteren dan meningkatkan operasi
bersama-sama antara Bea Cukai dan Polri untuk memberantas peredaran narkoba,” harapnya.
Interdiksi sendiri bermakna suatu kegiatan operasi memutus jaringan sindikat narkoba nasional
maupun internasional dengan cara mengejar atau menghentikan orang, kapal laut, pesawat terbang
atau kendaraan yang diduga membawa narkotika atau prekusor narkotika, untuk dilakukan

penangkapan terhadap tersangka serta penyitaan barang bukti dan asetnya.
http://bali.polri.go.id/?q=node/47515

2/3

7/27/2017

Polda Bali dan Bea Cukai Bersatu Berantas Narkoba Melalui Kerjasama Interdiksi | Polda Bali

Pertemuan yang dimulai pukul 09.00 Wita tersebut juga dihadiri Direktur Reserse Narkoba Polda Bali,
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, Direktur Reserse Kriminal Umum, Kasubbid PID Bidang
Humas Polda Bali, Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar, Kabid
Penindakan Bea Cukai Bali, NTB dan NTT serta Kasi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Ngurah
Rai.
admin's blog

Copyright Polda Bali © 2017,

http://bali.polri.go.id/?q=node/47515


3/3