Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank Umu

MEMBANDINGKAN EFISIENSI PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM
KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)1
Ditta Feicyllia Sari
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: [email protected]
Noven Suprayogi
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine and comparing the level of financing efficiency of Islamic
Banks and Conventional Bank in Indonesia. This study uses a quantitative non-parametric
approach With Data Envelopment Analysis (DEA) VRS assumption, and a statistical tool
Mann-Whitney U-Test. The samples are 10 Islamic Banks and 13 Conventional Commercial
Bank those comply with the specified sample criteria.
During 2010 to 2014, Islamic Bank has efficiency level of financing relatively higher
than Conventional Bank based on VRS assumption. Source of inefficiency in Islamic Banks
finance more due to inefficiency on a scale of financing . While the hypothesis test showed
there are significant differences in the level of scale financing efficiency, and no significant
difference in the level of financing efficiency between Islamic Banks and Conventional Banks
in Indonesia with CRS and VRS assumption.
Keywords: Financing, Data Envelopment Analysis (DEA), Efficiency, Pure Technical Efficiency

(VRS).
dengan fungsi utama sebagai lembaga

I. PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan Syariah

intermediary menjadi bebas hambatan.

di Indonesia menjadi demikian pesatnya

Dari segi pendanaan, Bank Syariah

sejak didirikannya Bank Umum Syariah

dihadapkan pada tantangan terbatasnya

pertama di Indonesia pada tahun 1992.

daya saing dalam mendapatkan Dana


Dari segi kelembagaan, hingga Juni 2014

Pihak Ketiga (DPK) yang “murah” dan

tercatat ada 11 Bank Umum Syariah, 23

berjangka waktu relatif panjang. (Sumber:

Unit Usaha Syariah, dan 163 BPRS dengan

http:/www.ojk.go.id/laporan-

total jaringan kantor sejumlah 2.582 kantor

perkembangan-keuangan-Syariah-2013,

yang

diakses pada tanggal 31 Maret 2015). Dari


tersebar

Indonesia

di

seluruh

Indonesia.

(Sumber

:

segi

pembiayaan,

Bank


http:/www.ojk.go.id/statistik-perbankan-

dihadapkan

pada

Syariah-november-2014,

memperluas

pangsa

diakses

pada

tantangan
pasar.

Syariah

sulitnya
Hal

ini

tanggal 22 Januari 2015). Namun dengan

dikarenakan masyarakat menilai bahwa

perkembangan

tingkat

kelembagaan

yang
tidak

pesat


dari

segi

margin/fee/bagi

hasil

yang

menjadikan

ditetapkan oleh Bank Syariah kepada

pertumbuhan operasional Bank Syariah

nasabah pembiayaan lebih mahal bila

1)Jurnal


ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Ditta Feicyllia Sari, NIM: 041114033,
yang diuji pada tangga 7 Agustus 2015
1

dibandingkan

dengan

tingkat

Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna

bunga

yang ditetapkan oleh bank konvensional

wabnassabīli

walā


(http:/www.m.detik.com/finance/read/20

‘innalmubażirīna-kā

14/11/05, diakses pada tanggal 1 April

‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā

2015).

Artinya:

dan

tubażir

tabżīrā.


berikanlah


kepada

Berdasarkan fakta tersebut di atas,

keluarga-keluarga yang dekat akan

maka penelitian ini akan difokuskan pada

haknya, kepada orang miskin dan

topik

orang yang dalam perjalanan dan

manajemen

pembiayaan

Bank


Umum Syariah yang efektif dan efisien.

janganlah

Manajemen

hamburkan (hartamu) secara boros.

pembiayaan

dan

kamu

menghambur-

pendanaan yang efektif dan efisien akan

Sesungguhnya


memberikan keunggulan kompetitif bagi

itu adalah saudara-saudara syaitan

Bank Syariah.

dan syaitan itu adalah sangat ingkar

Konsep

efisiensi

memang

kepada Tuhannya (QS.Al-Israa (17):26-

merupakan salah satu prinsip yang sangat

27).

penting dalam bisnis. Dari sudut pandang
ekonomi

islam,

muslim

Definisi efisiensi itu sendiri secara

dalam

umum menurut Martic et.al (2009:37),

menjalankan bisnisnya haruslah memiliki

adalah kemampuan suatu unit bisnis untuk

keinginan yang kuat untuk meningkatkan

mencapai

efisiensi, yaitu dengan mengurangi biaya

menggunakan seminimal mungkin sumber

demi

daya

kebaikan

setiap

pemboros-pemboros

konsumennya

(Affandi

target

yang

bisnis

tersedia.

Ada

dengan

beberapa

(2002) dalam Kamaruddin,et.al 2008:33) ).

metode yang umum digunakan untuk

Konsep efisiensi ini sejalan dengan prinsip

mengukur efisiensi suatu unit analisis atau

Syariah yang bertujuan untuk mencapai

biasa disebut dengan Decission Making

dan menjaga maqashid Syariah yaitu

Unit

terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al

digunakan

2008:33).

Analysis (DEA).

Konsep

ini

sebagaimana

terkandung dalam Al-Qur‟an Surat Al-

(DMU).

Data

Metode

adalah

Data

yang

umum

Envelopment

Anlysis

(DEA)

non-parametrik

yang

Envelopment

Israa‟ (17) ayat 26-27:

adalah

      

didasarkan pada teknik pemrograman

metode

matematika

untuk

mengukur

tingkat

efisiensi dari Decision Making Unit (DMU)

       

atau Unit Pengambil Keputusan (UPK) “
relatif” terhadap DMU yang sejenis ketika

      

semua unit-unit ini berada atau di bawah
“kurva”

efficient

frontier-nya.

Dengan

metode DEA, suatu DMU dikatakan efisien

2

ketika mampu menekan input pada level

dilakukan

minimalnya

pengukuran efisiensi yaitu model CRS dan

output

tanpa

yang

mengubah

dihasilkan

jumlah

(Input-oriented

dengan

menerapkan

dua

VRS pada saat yang sama.

measurement), atau ketika DMU mampu

Berdasarkan uraian latar belakang yang

meningkatkan

ada

secara

output

proporsional

yang

maka

permasalah

penelitian

ini

mengubah

dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.

jumlah input yang digunakan (Output-

Berapakah tingkat efisiensi pembiayaan

oriented

tanpa

dihasilkan

(Ascarya

Measurement)

dan

Bank Umum Syariah dan Bank Umum

Yumanita (2006:6-8)). Adapun faktor-faktor

Konvensional

input dan output yang digunakan dalam

terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan

mengukur

atau

dengan asumsi CRS pada Bank Umum

dianalogikan sebagai pembiayaan pada

Syariah dan Bank Umum Konvensional di

bank Syariah dijelaskan oleh Bastian, Indra

Indonesia?;

dan Suhardjono (2006: 286-287)

adalah

perbedaan efisiensi pembiayaan dengan

Pihak

asumsi VRS pada Bank Umum Syariah dan

Ketiga dan risiko pembiayaan sebagai

Bank Umum Konvensional di Indonesia; 3.

faktor

Apakah

Biaya

efisiensi

atas

input

kredit

penggunaan

serta

Dana

pendapatan

yang

di

Indonesia?;2

3.

terdapat

Apakah

Apakah

terdapat

perbedaan

efisiensi

didapatkan dari pembiayaan atau kredit

skala pembiayaan pada Bank Umum

sebagai variabel output.

Syariah dan Bank Umum Konvensional di

Pengukuran

tingkat

efisiensi

Indonesia?

pembiayaan atau kredit pada BUS dan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

BUK dengan metode Data Envelopment

untuk mengetahui: 1. Mengetahui tingkat

Analysis (DEA) pada dasarnya adalah

efisiensi pembiayaan pada Bank Umum

pengkuran

teknis

Syariah dan Bank Umum Konvensional di

operasional kredit atau pembiayaan yang

Indonesia; 2. Untuk mengetahui apakah

dalam perhitungannya dapat dilakukan

terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan

dengan dua asumsi, yaitu asumsi Constan

dengan asumsi CRS pada Bank Umum

Return to Scale (CRS) dan Variable Return

Syariah dan Bank Umum Konvensional di

to Scale (VRS). Perbedaan atau gap pada

Indonesia; 3. Untuk mengetahui apakah

nilai Overall Technical Efficiency (CRS) dan

terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan

(VRS

dengan asumsi VRS pada Bank Umum

)menggambarkan tingkat efisiensi skala

Syariah dan Bank Umum Konvensional di

pembiayaan (Scale Efficiency) suatu bank

Indonesia; 4. Untuk mengetahui apakah

yang

terdapat

Pure

tingkat

Technical

ditunjukkan

efisiensi

Efficiency

dengan

rasio

OTE

perbedaan

efisiensi

skala

terhadap PTE .Oleh karena itu pengukuran

pembiayaan pada Bank Umum Syariah

efisiensi

dan

skala

pembiayaan

(Scale

Efficiency) pada BUS dan BUK hanya bisa

Bank

Indonesia.

3

Umum

Konvensional

di

tentang perbankan sebagaimana telah

II. LANDASAN TEORI
Definisi

pembiayaan

Bank

diubah dengan UU No.10 Tahun 1998

Syariah menurut Siamat (2004:183) adalah

adalah penyediaan uang atau tagihan

sistem

yang dapat dipersamakan dengan itu,

pembiayaan

pada

dengan

prinsip

Syariah. Pembiayaan berdasarkan prinsip

berdasarkan

Syariah adalah penyediaan uang atau

kesepakatan

tagihan yang dipersamakan dengan itu

bank dengan pihak lain yang mewajibkan

berdasarkan

atau

pihak peminjam untuk melunasi utangnya

kesepakatan antara bank dengan pihak

setelah jangka waktu tertentu dengan

ketiga yang mewajibkan pihak ketiga

pemberian bunga.

yang

persetujuan

dibiayai

mengembalikan

tersebut
uang

atau

pinjam-meminjam

Pengukuran

efisiensi

antara

operasional

tagihan

pada bank didasarkan pada aktivitas

tersebut dalam jangka waktu tertentu

utama bank sebagai lembaga keuangan

dengan imbalan atau bagi-hasil.

yaitu memproduksi jasa penghimpunan

Berdasarkan

atau

untuk

persetujuan

peraturan

Bank

dana bagi depositor dan jasa penyaluran

Indonesia No. 5/7/PBI/2003, pembiayaan

dana dalam bentuk kredit pembiayaan

adalah penyediaan dana atau tagihan

dan atau jasa keuangan lainnya kepada

yang dipersamakan dengan itu berupa:

kreditor.

1. Transaksi

penghimpunan dan penyaluran dana ini

Bagi-hasil,

menggunakan

yaitu

prinsip

dengan

akad:

sewa,

yaitu

kegiatan

dikatakan efisien ketika bank mampu

(i)

mendapatkan laba yang maksimal yang

Mudharabah, dan (ii) Musyarakah

2. Transaksi

Pengelolaan

bisa dicapai dari kegiatan operasionalnya

dengan

menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;

(Bastian

dan (ii) Ijarah Muntahiyah bit-Tamlik

Adapun jenis-jenis biaya yang dikeluarkan

3. Transaksi Jual Beli, yaitu dengan

dalam rangka operasional bank, antara

menggunakan

prinsip

akad:

pinjam-meminjam,

285):
a. Biaya Dana (biaya bunga), yaitu biaya

yaitu

yang

dengan menggunakan prinsip akad
Qardh,

yaitu

diaplikasikan

multijasa,

yaitu

masyrakat,
biaya

dengan

dana

menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;

Syariah

pembiayaan

dianalogikasn

secara

langsung

termasuk

promosi,

di

biaya

(loanable

dalamnya
kekurangan

fund),

dan

sebagainya.

(ii) Kafalah
Adapun

dikeluarkan

dalam rangka penghimpunan dana

pada

pelaksanaan akad rahn dan Hiwalah

5. Transaksi

Suhardjono,2006:284-286).

lain (Bastian dan Suhardjono, 2006: 284-

(i)

Murabahah; (ii) Salam; dan (iii) Istishna.

4. Transaksi

dan

pada

sebagai

b. Biaya Overhead (Overhead cost -

Bank

OHC), yaitu biaya yang secara tidak

kredit.

langsung dikeluarkan dalam rangka

Definisi kredit menurut UU No.7 Tahun 1992

4

operasional

keseluruhan

Artinya: dan berikanlah kepada keluarga-

kegiatan

keluarga

bank.

yang

dekat

akan

haknya,

c. Biaya lainnya di luar overhead, yaitu

kepada orang miskin dan orang yang

biaya pencadangan aktiva produktif

dalam perjalanan dan janganlah kamu

yang dibentuk untuk menutupi risiko

menghambur-hamburkan

kerugian dari aktiva produktif.

secara boros. Sesungguhnya pemboros-

(hartamu)

Sedangkan pendapatan yang diperoleh

pemboros itu adalah saudara-saudara

bank

syaitan dan syaitan itu adalah sangat

dari

kegiatan

operasionalnya

adalah:
a.

ingkar

Pendapatan

operasional

kepada

Tuhannya.

(QS.Al-Israa

utama

(17):26-27)

lainnya

Makna kata „boros‟ pada ayat di atas

(pendapatan bunga).
b.

Pendapatan

operasional

(pendapatan non-bunga).

adalah berasal dari kata tabdzir yang
merupakan kata kerja (fi’il) dari kata sifat

Dari sudut pandang ekonomi islam,

(isim) mubadzir yang oleh Imam Syafi‟i

konsep efisiensi sejalan dengan prinsip

diartikan sebagai membelanjakan harta

Syariah yang bertujuan untuk mencapai

tidak

dan menjaga maqashid Syariah yaitu

dijelaskan oleh Mujahid bahwa walaupun

terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al

seluruh harta dihabiskan untuk jalan yang

2008:33). Konsep efisiensi pada dasarnya

benar, maka tidak dikategorikan sebagai

adalah

bentuk

mubadzir. Sebaliknya, walaupun hanya

terkandung

segantang padi tapi digunakan untuk hal

menghindari

pemborosan

segala

sebagaimana

dalam surat Al-Israa‟ ayat 26-27:

pada

jalannya.

Lebih

lanjut

yang tidak benar maka hal itu disebut
dengan mubadzir (Hamka, 2007: 48).

      

Berdasarkan konsep tersebut di atas,
maka

konsep

efisiensi

operasional

pembiayaan pada perbankan Syariah

       

merujuk

pada

keharusan

manajemen

bank untuk bisa mengelola pengeluaran

      

untuk pos-pos penggerak biaya dengan
cara yang tepat guna dan benar, hemat,
layak, dan wajar. Hal ini sebagaimana
terkandung

Wa„āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna

dalam

hadits

yang

diriwayatkan oleh Ishaq bin Ibrahim Al

wabnassabīli walā tubażir tabżīrā.

Handlali telah dikabarkan kepadanya dari

‘innalmubażirīna-kā nū

Jarir dari Manshur dari Asy Sya'bi dari

‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā

Warrad bekas budak Al Mughirah bin

5

Syu'bah, dari Mughirah bin Syu'bah dari

Indra

Rasulullah

Akuntansi

shallallahu

'alaihi

wasallam,

dan

Suhardjono
Perbankan

dalam

buku

(2006:286-296),

sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi

efisiensi dalam pengelolaan dana dapat

wasallam bersabda:

diukur dengan menggunakan instrumen

‫س ه قا ه ه‬
ْ ‫َ ع هز ج ه ح هر ع ْي‬
‫ْعًا ا كر ْ ثَثًا قي قا‬
ْ
‫كثر ا ُس ا ضاع ا ْ ا‬

‫ه‬
‫َ ص هى ه‬
‫ع ْ رس‬
‫َ ع ْي‬
‫ْأد ا ْ ا‬
‫عق ق ْاْ ه ا‬

Biaya dana (Cost of Fund), Cost of
Loanable Fund, Rasio biaya overhead,
dan produktivitas kredit atau pinjaman.
Penggunaan konsep teori tersebut pada

‘an rasūlullahu ‘alayhi wa sallama qāla

perbankan

innallāha ‘azza wa jalla harrama ‘alaykum

dilakukan

‘uqūqa al`ammahāti wa wa`adalbanāti

penyesuaian

wa man’awwahāti wa kariha lakum ṡalāṡā

yaitu diantaranya penghapusan konsep

waqāla wa kaṡratassawli wa iḍhā’atalmāl

bunga dalam instrumen biaya dana dan

Artinya:”Rasulullah

produktivitas kredit/pembiayaan.

shallallahu

'alaihi

wasallam bersabda sesungguhnya Allah
'azza

wajalla

mendurhakai

mengharamkan
seorang

ibu,

Syariah

dengan
dalam

Secara

kalian

metode

mengubur

tentu

umum

yang

bisa

saja

bisa

melakukan

beberapa

faktor,

terdapat

banyak

digunakan

untuk

mengukur efisieni, salah satunya adalah

anak perempuan hidup-hidup, dan tidak

Data

suka memberi dan suka meminta-minta.

Envelopment Analysis (DEA) pertama kali

Dan membenci atasmu tiga perkara;

diperkenalkan oleh Charnes, Cooper, dan

mengatakan sesuatu yang tidak jelas

Rhodes

sumbernya,

dan

metode untuk mengukur efisiensi relatif

Muslim

suatu unit organisasi yang menggunakan

banyak

menyia-nyiakan

bertanya

harta."(HR.

No.3237)

Envelopment

pada

Analysis.

tahun

1978

Data

sebagai

multiple input untuk menghasilkan multiple

Dimana pada hadits di atas, makna

output.

Secara

garis

besar

Data

idho’atul maal adalah menggunakannya

Envelopment Analysis (DEA) adalah model

untuk selain ketaatan kepada Allah atau

pemrograman

membelanjakannya secara boros.

diterapkan pada data observasional. DEA

Konsep
diuraikan

efisiensi
atas,

memberikan cara baru estimasi empiris
seperti fungsi produksi dan atau efisiensi

Pengukuran efisiensi kegiatan kredit pada

produksi yang menjadi landasan dalam

bank konvensional atau bisa dianalogikan

ekonomi modern.

kegiatan

dalam

yang

praktik

sebagai

di

sebagaimana

matematika

pada

Dalam perkembangan penggunaan

bank Syariah didasarkan pada faktor-

metode DEA, ada dua model yang umum

faktor operasional bank. Sebagai bagian

digunakan

dari

dana

relatif, yaitu model CCR dengan asumsi

Bastian,

CRS (Constan Return to Scale) dan BCC

kegiatan

sebagaimana

pembiayaan

pengelolaan

dijelaskan

oleh

6

dalam

mengukur

efisiensi

dengan asumsi VRS (Variable Return to

(PTE)

Scale) (Moussawi dan Obeid,2011:13-14):

Efficiency).

1. CCR Model

dan

efisiensi

Charnes,et.al

skala

(1981)

(Scale

dalam

Yu

Model ini diperkenalkan oleh Charnes,

(1994: 9) menguraikan bahwa pengukuran

Cooper, dan Rhodes (1978). Asumsi

efisiensi dengan metode DEA ada dua

yang

orientasi yang digunakan, yaitu:

digunakan

pada

model

ini

adalah Constant Return to Scale (CRS)

1. Output Orientation (Orientasi output)

yang artinya suatu DMU telah berada

2. Input Orientation (Orientasi input)

pada kondisi optimalnya. Sehingga

Berdasarkan

latar

belakang,

tujuan

penelitian,

perubahan proporsional pada tingkat

rumusan

input akan menghasilkan perubahan

landasan teori yang telah dikemukakan

proporsional yang sama pada tingkat

maka

output.

Jadi

penambahan
menghasilkan

bila
1%

dilakukan

input

penambahan

masalah,

hipotesis

dalam

penelitian

ini

adalah :

akan

H1:

Terdapat

perbedaan

efisiensi

1%

pembiayaan yang signifikan dengan

output. Pengukuran efisiensi dengan

asumsi CRS pada Bank Umum Syariah

model CCR merupakan pengukuran

(BUS) dan Bank Umum Konvensional

overall technical efficiency (OTE) yang

(BUK) di Indonesia .

merupakan hasil pengalian antara

H2:

Terdapat

perbedaan

efisiensi

efisiensi teknis dan efisiensi skala (TE x

pembiayaan yang signifikan dengan

SE).

asumsi VRS pada Bank Umum Syariah

2. BCC Model Banker, Charnes, dan
Cooper

tahun

1984.

Asumsi

(BUS) dan Bank Umum Konvensional

yang

(BUK) di Indonesia .

digunakan dalam model ini adalah

H3: Terdapat perbedaan efisiensi skala

Variable Return to Scale (VRS) yang

pembiayaan yang signifikan pada

artinya DMU belum berada pada

Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

tingkat

Umum

optimalnya. Sehingga

rasio

pada setiap penambahan input dan

akan

di

III. METODE PENELITIAN

sebesar x tidak

menyebabkan

(BUK)

Indonesia .

output tidak sama. sehingga setiap
penambahan input

Konvensional

pendekatan

yang

digunakan

peningkatan

dalam penelitian ini adalah penelitian

pada output sebesar x, melainkan bisa

kuantitatif. Alat analisis kuantitatif yang

lebih kecil atau lebih besar (Moussawi

digunakan dalam penlitian ini adalah

dan Obeid,2011). Pengukuran dengan

Data Envelopment Analysis (DEA).

asumsi

Definisi Operasional Variabel

VRS

akan

memisahakan

pengukuran efisiensi menjadi dua nilai

Variabel Input

efisiensi, yaitu Pure Technical Efficiency

1. Biaya Dana

7

Biaya yang telah dikeluarkan sebagai

digunakan dalam variabel ini adalah

akibat dari penggunaan Dana Pihak

jutaan rupiah.

Ketiga

untuk

dalam

penempatan

bentuk

dana

Populasi dan Sampel

kredit

atau

Populasi dalam penelitian ini adalah

berupa

biaya

seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan

Umum

Bank Umum Konvensional (BUK) yang ada

Konvensioanl dan Hak Pihak Ketiga

di Indonesia. Pengambilan sampel dalam

atas Bagi Hasil pada Bank Umum

penelitian ini dilakukan dengan purposive

Syariah.

sampling.

pembiayaan
bunga

dalam

yaitu

pada

Satuan
variabel

Bank

yang
ini

digunakan

adalah

jutaan

Jenis dan Sumber Data

rupiah.

Data

2. Beban PPAP
Terdiri

dari

yang

penelitian
beban

dari

ini

digunakan

adalah

data

dalam
sekunder.

Penyisihan

Sedangkan pengumpulan data dalam

Penghapusan Aktiva Produktif yang

penelitian ini dilakukan dengan metode

merupakan biaya PPAP yang telah

kepustakaan atau library research.

digunakan untuk menutupi kerugian

Teknik Analisis Data

aktiva produktif (Bastian, Indra dan

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

Suhardjono,2006:).

Satuan

yang

Perhitungan nilai efisiensi ini didasarkan

digunakan dalam variabel ini adalah

pada data-data dari variabel input

jutaan rupiah.

dan output sebagaimana ditentukan

Variabel Output

sebelumnya

1. Pendapatan operasional utama

sebagai

Pendapatan

operasional

utama

bunga/bagi hasil yaitu pendapatan

max ℎ =

yang didapat dari penempatan dana

3.1)

pada

Dimana:

pembiayaan

produktif

yaitu

atau

kredit.

dan

=1

berupa

pendapatan

mudharabah,

margin

bagi

=1

.................................(

operasional utama)
=Input terbobot (Biaya dana dan

dan penjumlahan pendapatan bagi
musyarakah,

dan

= Output terbobot (Pendapatan

bunga

kredit pada Bank Umum Konvensional

hasil

(Moussawi

ℎ = Nilai efisiensi pembiayan

Pendapatan operasional utama ini
yaitu

berikut

dirumuskan

Obeid,2011):

dalam hal ini adalah pendapatan

aktiva

dengan

Beban PPAP)

hasil

Hasil

murabahah,

pengukuran

efisinsi

pembiayaan dengan model CRS dan

dan pendapatan sewa ijarah pada

VRS akan menghasilkan nilai efisiensi

Bank Umum Syariah. Satuan yang

teknis

dan

efisiensi

skala

dirumuskan sebagai berikut:

8

yang

� = ��

yang terkecil. Dan untuk memeriksa



........................................(3.2)

ketelitian

Dimana:

rumus:


SE: Scale Efficiency

��

=

perhitungan

1 2

Dimana:

OE: Overall Efficiency (Model CRS)

1





��

: Statistik uji

digunakan

1

TE: Technical Efficiency (Model VRS)

2

: Statistik uji

Pengukuran efisiensi pada penelitian

1

: jumlah sampel grup sampel yang

ini

akan

menggunakan

2

lebih besar

bantuan

perangkat aplikasi Data Envelopment

: jumlah sampel grup sampel yang

2

lebih kecil

Analysis Program (DEAP) 2.1 Version.

1:

DMU yang memiliki nilai efisiensi 1

Jumlah rank sampel grup sampel

yang lebih besar

(satu) merupakan DMU yang efisien,

2:

sedangkan DMU dengan nilai efisiensi

Jumlah rank sampel grup sampel

yang lebih kecil

kurang dari 1 (satu) adalah DMU yang
ini

Dalam penelitian ini perhitungan

merupakan nilai efisiensi relatif antar

model statistik Mann-Whitney U-Test

DMU

tidak

efisien.

Nilai

efisiensi

yang

paling

akan

efisiensi menjadi benchmark

acuan

menggunakan program aplikasi SPSS

dengan

DMU

dilakukan

dengan

20.

bagi DMU yang lainnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Uji Hipotesis
Model yang digunakan untuk

Analisis Komparasi

menguji hipotesis adalah uji beda

Berdasarkan

tabel

1

dapat

Penggunaan

disimpulkan bahwa secara umum Bank

model statistik Mann-Whitney U-Test.

Umum Konvensional relatif lebih efisien

Jumlah data kelompok sampel I dan

dengan asumsi Constan Return to Scale

kelompok sampel II tidak harus sama;

(CRS).

Mann-Whitney

U-Test.

iv. Data berskala ordinal, interval, atau

Tabel 1.

rasio.Perhitungan nilai uji statistik model

Perbandingan Nilai Overall Tecnical
Efficiency Pada BUS dan BUK

Mann-Whitney U-Test adalah :
1ℎ



1 ( 1 +1)

1 2

2

Atau
2ℎ



2



1 .....................(3.3)

BUS

Dengan


BUK



=

2 ( 2 +1)

1 2

Kelompok Bank

=

2 .......................(3.4)

ketentuan

bahwa

yang diambil adalah nilai

nilai




9

CRS
mean

0,674

min

0,211

max

1

SD

0,203

mean

0,629

min

0,157

max

1

SD

0,207

Sebagaimana terlihat pada tabel 1

Tabel 3.

bahwa walaupun tidak berbeda terlalu
jauh

namun

terlihat

bahwa

Perbandingan Nilai Pure Tecnical

rata-rata

Efficiency Pada BUS dan BUK

efisiensi dengan asumsi CRS pada Bank

Kelompok Bank

Scale
mean

0,882

min

0,429

max

1

SD

0,126

mean

0,785

Perbandingan Nilai Pure Tecnical

min

0,157

Efficiency Pada BUS dan BUK

max

1

SD

0,209

Umum

Kovensional

lebih

BUK

tinggi

dibandingkan dengan rata-rata efisiensi
pada Bank Umum Syariah.
Tabel 2.

BUS

Kelompok Bank
BUK

BUS

VRS
mean

0,771

min

0,212

max

1

SD

0,215

mean

0,817

min

0,437

max

1

SD

0,199

Hasil ini menunjukkan bahwa secara
umum

dapat

disimpulkan

sumber

ketidakefisienan pembiayaan pada Bank
Umum

Syariah

lebih

dikarenakan

ketidakefisienan dalam skala atau size
pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat Overall Technical Efficiency (CRS)

Berdasarkan tabel 2, secara umum

dan Scale Efficiency pada BUS yang lebih

dapat disimpulkan bahwa bahwa secara

rendah bila dibandingkan dengan bank

umum Bank Umum Syariah relatif lebih

Umum Konvensional, namun pada saat

efisien dalam mengelola faktor input untuk

yang sama BUS memiliki tingkat Pure

menghasilkan

ouput

yang

Technical

Sebagaimana

terlihat

pada

optimal.
tabel

Efficiency

Umum Konvensional.

dengan

Uji Normalitas

VRS

(Pure

yang

lebih

tinggi bila dibandingkan dengan Bank

2,

bahwa rata-rata nilai efisiensi pembiayaan
asumsi

(VRS)

Technical

Berdasarkan

Efficiency) pada Bank Umum Syariah lebih

hasil

uji

normalitas

tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai

pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa

efisiensi pada Bank Umum Konvensional.

kelompok sampel Bank Syariah maupun
Bank

Berdasarkan tabel 3 secara umum

Konvensional

secara

Konvensional

nilai

signifikansi kurang dari nilai α=0,05. hanya

efisiensi skala (Scale Efficiency) yang lebih

kelompok Data nilai efisiensi CRS dari

baik bila dengan Bank Umum Syariah.

kelompok sampel Bank Syariah saja yang

rata-rata

karena

terdistribusi

dapat disimpulkan bahwa Bank Umum
memiliki

normal

tidak

memilki

nilai

terdistribusi secara normal karena memiliki
nilai signifikansi lebih dari nilai α=0,05. Oleh

10

karena itu, model analisis yang digunakan
adalah

model

non-parametrik

Tabel 5.

independent sampel Mann-Whitney U-

Hasil Uji Homogenitas

Test.

Test of Homogeneity of Variance
Levene

Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kode

Kolmogorov-

Shapiro-Wilk

CRS

Smirnova
Stat

Sca
le

df2

Sig.

df

Based on Mean

,045

1

113

,832

Based on Median

,084

1

113

,772

,084

1

Based on Median and
with adjusted df

df

112,88
6

,772

Sig.

Stat

Sig.

Based on trimmed mean

,038

1

113

,847

Bank Konvensional

,099

65

,187

,958

65

,026

Based on Mean

,020

1

113

,889

Bank Syariah

,064

50

,200

,975

50

,374

Based on Median

,049

1

113

,825

Bank Konvensional

,174

65

,000

,887

65

,000

Bank Syariah

,280

50

,000

,806

50

,000

with adjusted df

Bank Konvensional

,175

65

,000

,851

65

,000

Based on trimmed mean

CRS

VRS

df1

Statistic

Bank Syariah

,157

50

,004

,873

50

VRS

Based on Median and

Based on Mean

,000

Based on Median

*. This is a lower bound of the true significance.

,049

1

106,39
8

,825

,034

1

113

,853

11,831

1

113

,001

7,373

1

113

,008

7,373

1 85,970

,008

1

,001

Scal

a. Lilliefors Significance Correction

e

Based on Median and
with adjusted df

Uji Homogenitas

Based on trimmed mean

Pada Tabel 5 terlihat bahwa untuk

10,721

113

kelompok data nilai efisiensi model CRS
Uji Beda Mann-Whitney U-Test

dan VRS memiliki signifikansi lebih dari
α=0,05

yang

artinya

data

Berdasarkan pada tabel 5 dapat

bersifat

diketahui bahwa untuk nilai efisiensi asumsi

homogen yang artinya memiliki varians

CRS (Overall Technical Efficiency) memiliki

yang sama, sehingga asumsi homogenitas

nilai signifikansi 0,270 atau lebih dari nilai

terpenuhi dan uji hipotesis dengan model
statistik

Mann-Whitney

U-test

α=0,05 yang berarti H0 diterima dan H1

dapat

ditolak.

dilanjutkan. Tetapi untuk kelompok data
nilai

efisiensi

berdasarkan

skala
pada

(scale
tabel

dengan asumsi CRS pada BUS dan BUK.
Untuk

karena memiliki signifikansi kurang dari

efisiensi

asumsi

Efficiency)

VRS

(Pure

memiliki

nilai

signifikansi 0,206 atau lebih dari nilai α=0,05

tidak sama sehingga asumsi homogenitas

yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.

tidak terpenuhi. Oleh karena itu uji statistik
tidak

nilai

Technical

α=0,05 yang artinya memiliki varians yang

U-Test

disimpulkan

signifikan nilai efisiensi kredit/pembiayaan

dapat

disimpulkan bahwa data tidak homogen

Mann-Whitney

dapat

bahwa tidak terdapat perbedaan yang

efficiency)
4.11

Sehingga

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

dapat

terdapat perbedaan yang signifikan nilai

dilakukan. Sebagai alternatif maka akan

efisiensi

dilakukan uji statistik two independent

asumsi

sample Kolmogorov Smirnov Z-Test yang

kredit/pembiayaan
VRS

pada

BUS

dengan
dan

BUK.

Sedangkan untuk nilai scale efficiency nilai

lebih sensitif pada mean dan varians.

11

signifikansi 0,016 atau kurang dari α=0,05

Efficiency) yang signifikan antara Bank

yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Umum

Sehingga

Konvensional.

dapat

disimpulkan

bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan nilai
efisiensi

skala

(scale

Syariah

Hasil

uji

dan

hipotesis

penelitian

ini

tingkat efisiensi pembiayaan pada BUS

Tabel 5

dan BUK dengan asumsi VRS. Hal ini

Hasil Mann-Whitney U -Test

menunjukkan

Test Statisticsa

bahawa

secara

murni

antara BUS dan BUK pada tingkat ukuran

CRS

VRS

Scale

perusahaan yang setara, tidak memiliki

Mann-Whitney U

1429,500

1407,000

1200,500

Wilcoxon W

2704,500

3552,000

2475,500

perbedaan

dalam

-1,104

-1,263

-2,398

managerial

pengelolaan

,270

,206

,016

Asymp. Sig. (2-tailed)

Umum

menunjukkan tidak terdapat perbedaan

efficiency)

kredit/pembiayaan pada BUS dan BUK.

Z

Bank

kemampuan
faktor

input

biaya dana dan beban PPAP menjadi

a. Grouping Variable: Kode

output berupa pendapatan operasional

Uji Beda Kolmogorov-Smirnov Z-Test
Kelompok data nilai efisiensi skala

utama. Sedangkan perbedaan tingkat

(Scale Efficiency) tidak memenuhi asumsi

scale efficiency antara BUS dan BUK yang

homogenitas yang artinya persebaran

ditunjukan pada hasil pengujian baik

data tidak sama. Oleh karena itu untuk

Mann-Whitney

menguji hipotesis pada kelompok data

independent sample Kolmogorov-Smirnov

efisiensi skala (Scale Efficiency), maka

Z-test pada data nilai scale efficiency

akan

menunjukkan

dilakukan

menggunakan

uji

uji

ulang

statistik

dengan

perbedaan

Kolmogorov

U-test

maupun

bahwa
skala

two

terdapat

ukuran

operasional

kredit atau pembiayaan antara BUS dan

Smirnov Z-Test.

BUK.

Tabel 6.

Terkait dengan hasil uji beda nilai

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Z-Test

efisiensi skala tersebut, berdasarkan hasil

Test Statisticsa

komparasi nilai rata-rata efisiensi skala

Scale
Absolute

,282

(Scale Efficiency) sebagaimana terdapat

Positive

,000

dalam tabel 3 menunjukkan bahwa rata-

-,282

rata nilai efisiensi skala (Scale Efficiency)

Most Extreme
Differences

Negative
Kolmogorov-Smirnov Z

1,497

Asymp. Sig. (2-tailed)

,023

Bank Umum Syariah relatif lebih rendah
bila dibandingkan dengan nilai Scale

a. Grouping Variable: Kode

Efficiency pada Bank Umum Konvensional.

Berdasarkan tabel 6 maka dapat

Hasil

dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah

Umum

sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat
nilai

efisiensi

skala

menunjukkan

bahwa

ketidakefisienan pada pembiayan Bank

0,023. Hasil ini kurang dari nilai α=0,05,

perbedaan

ini

Syariah

lebih

dikarenakan

ketidakefisienan secara skala atau ukuran

(Scale

12

operasional

pembiayaan

pada

Bank

Syariah

Umum Syariah.

harus

menanggung

biaya

dana yang tinggi untuk bisa menarik

Hasil penelitian ini secara umum

likuiditas dari masyarakat. Situasi ini

mengkonfirmasi situasi yang dihadapi oleh

berimbas pada tingginya beban yang

perbankan

harus ditanggung bank Syariah dan

Syariah

saat

ini.

Saat

ini

perbankan Syariah tengah mengalami

tentu

five percent trap, dimana market share

Syariah

perbankan Syariah sulit untuk menembus

margin/fee/bagi

angka 5% dari total pangsa pasar industri

tinggi.

perbankan

Indonesia.

saja

juga

untuk

mendorong

menetapkan
hasil

bank
tingkat

yang

lebih

Sulitnya

4. Rendahnya variasi produk pendanaan

mengembangkan pangsa pasar yang

dan pembiayaan pada bank Syariah

dialami perbankan Syariah ini didorong

yang

oleh berbagai permasalah strategis baik

modal, rendahnya kualitas Sumber

dari segi pendanaan maupun dari segi

Daya

pembiayaan.

Dari

rendahnya teknologi informasi yang

permasalah

strategis

menyebabkan

segi

pembiayaan,
utama

perbankan

yang

didorong

Manusia

oleh

terbatasnya

(SDM),

dan

masih

dimiliki.

Syariah

V. SIMPULAN

kesulitan untuk meningkatkan skala usaha

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi

pembiayaannya sebagaimana diuraikan

data yang dilakukan maka dapat diambil

dalam laporan perkembangan keuangan

kesimpulan sebagai berikut:

Syariah 2013 (diakses pada tanggal 31

1. Bank Umum Syariah memiliki tingkat

Maret

2015)

dan

diungkapkan

oleh

efisiensi pembiayaan dengan asumsi

Kepala Departemen Perbankan Syariah

CRS dan Scale Efficiency yang relatif

OJK (sumber: m.beritasatu.com/bank-dan

lebih rendah namun memiliki tingkat

–pembiayaan/288364-ojk-perbankan-

efisiensi pembiayaan dengan asumsi

syariah-hadapi-7-persoalan-strategis.html,

VRS

diakses pada tanggal 2 Agustus 2015)

dibandingkan dengan Bank Umum

adalah:

Konvensional.

1. Adanya fenomena pajak ganda pada

bahwa

yang

relatif

Hal

sumber

lebih

ini

tinggi

bila

menunjukkan

inefisiensi

atau

pembiayaan

pada

akad pembiayaan bank Syariah yang

ketidakefisienan

menyebabkan

Bank Umum Syariah adalah karena

mahalnya

pembiayaan pada Bank Syariah.

skala atau Size pembiayaan.

2. Terbatasnya modal yang dimiliki oleh
bank

Syariah

sehingga

sulit

2. Tidak terdapat perbedaan efisiensi

untuk

pembiayaan

meningkatkan skala usahanya.

dengan

asumsi

CRS

pada Bank Umum Syariah dan Bank

3. Rendahnya daya saing bank Syariah

Umum Konvensional yang ditunjukkan

di pasar pendanaan, sehingga bank

dengan

13

nilai

signifikansi

uji

beda

Mann-Whitney U-Test sebesar 0,270

Ascarya

lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)

Efisiensi

3. Tidak Terdapat perbedaan efisiensi
pembiayaan

4.

Perbankan

Indonesia

Analisis

Syariah

dengan

di
Data

Envelopment Analysis. TAZKIA Islamic

pada Bank Umum Syariah dan Bank

Finance and Business Review,Vol.

Umum Konvensional yang ditunjukkan

1(2),pp.1-27

nilai

asumsi

Yumanita. 2006.

VRS

dengan

dengan

dan

signifikansi

uji

beda

Ascarya dan Yumanita. 2008. Comparing

Mann-Whitney U-Test sebesar 0,206

the Efficiency of Islamic Banks in

lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)

Malaysia

Terdapat perbedaan efisiensi skala

Ekonomi Moneter dan Perbankan,

pembiayaan (Scale Efficiency) pada

Vol.11(2), pp.95-119

Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Konvensional

yang

Bastian,

ditunjukkan

Indra

and

dan

Akuntansi

dengan nilai signifkansi uji beda Mann-

Indonesia.

Buletin

Suhardjono.

2006.

Jakarta:

Perbankan.

Salemba

Whitney U-Test sebesar 0,16 dan juga

Cooper, William W, et.al. 2011. Handbook

nilai signifikansi uji beda kolmogorov-

on

Smirnov Z-Test sebesar 0,023 kurang

International

Series in Operations

dari nilai α=0,05 (H1 diterima)

Research

and

Sciencei,

Vol.124:

DAFTAR PUSTAKA
Arifin,

Zainul.

2005.

Data

Envelopment

Analysis.

Management
Chapter

1

(http://www.springer.com)

Dasar-Dasar

Hadad, Muliaman D.,dkk. 2003. Analisis

Manajemen Bank Syariah. Jakarta:
Pustaka Alvabet
Abidin, Zaenal. 2007. Kinerja Efisiensi Pada

Efisiensi

Industri

Perbankan

Indonesia:

Penggunaan

Metode

Bank Umum. Proceeding PESAT ,

Nonparametrik Data Envelopment

Vol.2,pp.113-119

Analysis (DEA). Buletin Ekonomi dan
Perbankan, Vol...(7), pp.1-28

Adikara, Yuan Ekananda Muhammad.

Hamka.

2014. Analisis Efisiensi Bank Islam di

2007.

Tafsir

Al-Azhar

Juz

XV.

Jakarta:...................

Inggris Sebelum dan Saat Terjadi

Hassan, Taufiq, et.al. 2009. Efficiency of

Krisis Ekonomi Zona Euro Berdasarkan
Data Envelopment Analysis. Skripsi

Conventional

tidak diterbitkan. Surabaya Fakultas

Banks:Evidence

Ekonomi

East. International Journal of Islamic

dan

Bisnis

Universitas

Airlangga

from

Islamic

the

Middle

Middle Eastern and Management,
Vol.2(1), pp.46-65

Antonio, Muhammad Syafi‟i.2007. Bank
Syariah

Versus

dari

Teori

ke

Hidayat,

Praktik.

Anwar.

2013.

Uji

Normalitas

Jakarta:Gema Insani bekerja sama

Metode

dengan Tazkia Cendekia

(http://www.statistikian.com/2013/01

14

Saphiro-Wilk.

diakses

/saphiro-wilk.html?m=1,

Global: Buku Satu Edisi Tiga Belas.

pada tanggal 9 Mei 2015)

Jakarta: Salemba Empat

Israel, D. 2010. Data Analysis in Business
Research

:

A

Nonparametric
Delhi:

Igor

Boris

2009.

et.al.

Data

New

and Their Utilization. Organizacija,

Mehra

dan

M.,

Envelopment Analysis-Basic Models

for

SAGE

Vol.42(2), pp.37-43

Publications India Pvt Ltd.
Jemric,

Milan

Step-by-Step

Approach.

Vivek

Martic

Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.

Vujcic.

2002.

2011.

Evaluating

the

Productive

Efficiency of Banks in Croatia: A DEA

Efficiency of Islamic Banking in GCC:

Approach. Comparative Economic

A

Studies, Vol.44 (2), pp. 169-193

International Management Review,

Kamaruddin, Badrul Hisham,et.al. 2008.
Assesing
Islamic

Production
Banks

Efficiency

and

Non-Parametric

Approach.

Vol 7(1) pp.10-21
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.

of

2011.

Conventional

Evaluating

the

Productive

Bank Islamic Windows in Malaysia.

Efficiency of Islamic Banking in GCC:

International Journal of Business and

A

Management Science, Vol 1(1), pp.

International Management Review,

31-48

Vol.7(1), pp.10-21

Kristiyanto, Yahuda Eko. 2010. Pengukuran

Non-Parametric

Approach.

Muhamad.2002.Manajemen Bank Syariah.

Tingkat Efisiensi Bank-Bank Umum di

Yogyakarta:

Indonesia (2000-2007): Aplikasi Data

Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Envelopment
TOBIT

Analysis

Skripsi

Analysis.

diterbitkan.
Ekonomi

(DEA)

Surabaya
dan

Bisnis

Penerbit

dan

Muhammad.2005. Manajemen Dana Bank

dan

Syari’ah. Yogyakarta: Ekonisia

tidak
Fakultas

Muharam, H dan Pusvitasari. 2007. Analisis

Universitas

Perbandingan Efisiensi Bank Syariah

Airlangga

dengan Metode Data Envelopment

Kumar, Sunil dan Rachita Gulati. 2008. An
Examination

Unit

of

Technical,

Analysis (periode tahun 2005). Jurnal

Pure

Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2 No.3

Technical, and Scale Efficiencies in

Oberholzer, M dan G Van der Westhuizen.

Indian Public Sector Banks Using

2004.

Data Envelopment Analysis. Eurasian

Measuring Efficiency and Profitability

Journal of Business and Economics,

of

Vol. 1 (2), pp.33-69

Accountancy Research, Vol.12(1),

Lind, Douglas A.,et.al. 2007.Teknik-Teknik

Kelompok

Bank

Empirical

Regions.

Study

on

Meditary

pp.165-178
Otoritas

Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
Menggunakan

An

Data

Jasa

Keuangan(OJK).2013.

Laporan Perkembangan Keuangan
Syariah

15

Tahun

2013.

(http://www.ojk.go.id/publikasi-

Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga

laporan-perkembangan-keuangan-

Keuangan Syaria’ah: Deskripsi dan

Syariah-2013, diakses pada tanggal

Ilustrasi. Condongcatur: Ekonosia
Thanassoulis,

22 Januari 2015)
Otoritas

Jasa

Keuangan(OJK).2015.

Emmanuel.

1999.

Envelopment Analysis and Its Use in

Statistik Perbankan Syariah Januari

Banking.

Institute

2015. (http://www.ojk.go.id/statistik-

Research

and

perbankan-Syariah-januari-2015,

Sciences, Vol.29(3), pp.1-13

diakses pada tanggal 22 Januari

Yu,

2015)

Sesudah Krisis Global Berdasarkan
Data Envelopment Analysis. Jurnal
Ekonomi Bisnis,Vol.16(2), pp.108-117
Muhammad

Azeem

dan

Madeeha Shaikh. 2012. Efficiency of
Islamic and Conventional Banks in
Pakistan:

A

Non-Parametric

Approach. International Journal of
Business and Management, Vol.7(7),
pp.40-50
Sherman, H.D dan Zhu,J. 2006. Service
Productivity Management Improving
Service

Performance

Envelopment

Using

Analysis

Data
(DEA)

(http://www.springer.com/978-0-38733211-6)
Dahlan.

2004.

Manajemen

Lembaga Keuangan: Edisi keempat.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Subaweh,

Cynthia.

The

Operations

Management

1997.

Thesis diterbitkan oleh UMI

Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan

Siamat,

Hong

for

Financial

Efficiency Analysis: A DEA Approach.

Pratikno, Heri dan Iis Sugianto. 2011. Kineja

Qureshi,

Data

Imam.

Perbandingan

2008.
Kinerja

Analisis
Keuangan

Bank Syariah dan Bank Konvensional
Periode 2003-2007. Jurnal Ekonomi
Bisnis, Vol 13(2), pp.112-121

16

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2