Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank Umu
MEMBANDINGKAN EFISIENSI PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM
KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)1
Ditta Feicyllia Sari
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: [email protected]
Noven Suprayogi
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine and comparing the level of financing efficiency of Islamic
Banks and Conventional Bank in Indonesia. This study uses a quantitative non-parametric
approach With Data Envelopment Analysis (DEA) VRS assumption, and a statistical tool
Mann-Whitney U-Test. The samples are 10 Islamic Banks and 13 Conventional Commercial
Bank those comply with the specified sample criteria.
During 2010 to 2014, Islamic Bank has efficiency level of financing relatively higher
than Conventional Bank based on VRS assumption. Source of inefficiency in Islamic Banks
finance more due to inefficiency on a scale of financing . While the hypothesis test showed
there are significant differences in the level of scale financing efficiency, and no significant
difference in the level of financing efficiency between Islamic Banks and Conventional Banks
in Indonesia with CRS and VRS assumption.
Keywords: Financing, Data Envelopment Analysis (DEA), Efficiency, Pure Technical Efficiency
(VRS).
dengan fungsi utama sebagai lembaga
I. PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan Syariah
intermediary menjadi bebas hambatan.
di Indonesia menjadi demikian pesatnya
Dari segi pendanaan, Bank Syariah
sejak didirikannya Bank Umum Syariah
dihadapkan pada tantangan terbatasnya
pertama di Indonesia pada tahun 1992.
daya saing dalam mendapatkan Dana
Dari segi kelembagaan, hingga Juni 2014
Pihak Ketiga (DPK) yang “murah” dan
tercatat ada 11 Bank Umum Syariah, 23
berjangka waktu relatif panjang. (Sumber:
Unit Usaha Syariah, dan 163 BPRS dengan
http:/www.ojk.go.id/laporan-
total jaringan kantor sejumlah 2.582 kantor
perkembangan-keuangan-Syariah-2013,
yang
diakses pada tanggal 31 Maret 2015). Dari
tersebar
Indonesia
di
seluruh
Indonesia.
(Sumber
:
segi
pembiayaan,
Bank
http:/www.ojk.go.id/statistik-perbankan-
dihadapkan
pada
Syariah-november-2014,
memperluas
pangsa
diakses
pada
tantangan
pasar.
Syariah
sulitnya
Hal
ini
tanggal 22 Januari 2015). Namun dengan
dikarenakan masyarakat menilai bahwa
perkembangan
tingkat
kelembagaan
yang
tidak
pesat
dari
segi
margin/fee/bagi
hasil
yang
menjadikan
ditetapkan oleh Bank Syariah kepada
pertumbuhan operasional Bank Syariah
nasabah pembiayaan lebih mahal bila
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Ditta Feicyllia Sari, NIM: 041114033,
yang diuji pada tangga 7 Agustus 2015
1
dibandingkan
dengan
tingkat
Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna
bunga
yang ditetapkan oleh bank konvensional
wabnassabīli
walā
(http:/www.m.detik.com/finance/read/20
‘innalmubażirīna-kā
14/11/05, diakses pada tanggal 1 April
‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā
2015).
Artinya:
dan
tubażir
tabżīrā.
nū
berikanlah
kepada
Berdasarkan fakta tersebut di atas,
keluarga-keluarga yang dekat akan
maka penelitian ini akan difokuskan pada
haknya, kepada orang miskin dan
topik
orang yang dalam perjalanan dan
manajemen
pembiayaan
Bank
Umum Syariah yang efektif dan efisien.
janganlah
Manajemen
hamburkan (hartamu) secara boros.
pembiayaan
dan
kamu
menghambur-
pendanaan yang efektif dan efisien akan
Sesungguhnya
memberikan keunggulan kompetitif bagi
itu adalah saudara-saudara syaitan
Bank Syariah.
dan syaitan itu adalah sangat ingkar
Konsep
efisiensi
memang
kepada Tuhannya (QS.Al-Israa (17):26-
merupakan salah satu prinsip yang sangat
27).
penting dalam bisnis. Dari sudut pandang
ekonomi
islam,
muslim
Definisi efisiensi itu sendiri secara
dalam
umum menurut Martic et.al (2009:37),
menjalankan bisnisnya haruslah memiliki
adalah kemampuan suatu unit bisnis untuk
keinginan yang kuat untuk meningkatkan
mencapai
efisiensi, yaitu dengan mengurangi biaya
menggunakan seminimal mungkin sumber
demi
daya
kebaikan
setiap
pemboros-pemboros
konsumennya
(Affandi
target
yang
bisnis
tersedia.
Ada
dengan
beberapa
(2002) dalam Kamaruddin,et.al 2008:33) ).
metode yang umum digunakan untuk
Konsep efisiensi ini sejalan dengan prinsip
mengukur efisiensi suatu unit analisis atau
Syariah yang bertujuan untuk mencapai
biasa disebut dengan Decission Making
dan menjaga maqashid Syariah yaitu
Unit
terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al
digunakan
2008:33).
Analysis (DEA).
Konsep
ini
sebagaimana
terkandung dalam Al-Qur‟an Surat Al-
(DMU).
Data
Metode
adalah
Data
yang
umum
Envelopment
Anlysis
(DEA)
non-parametrik
yang
Envelopment
Israa‟ (17) ayat 26-27:
adalah
didasarkan pada teknik pemrograman
metode
matematika
untuk
mengukur
tingkat
efisiensi dari Decision Making Unit (DMU)
atau Unit Pengambil Keputusan (UPK) “
relatif” terhadap DMU yang sejenis ketika
semua unit-unit ini berada atau di bawah
“kurva”
efficient
frontier-nya.
Dengan
metode DEA, suatu DMU dikatakan efisien
2
ketika mampu menekan input pada level
dilakukan
minimalnya
pengukuran efisiensi yaitu model CRS dan
output
tanpa
yang
mengubah
dihasilkan
jumlah
(Input-oriented
dengan
menerapkan
dua
VRS pada saat yang sama.
measurement), atau ketika DMU mampu
Berdasarkan uraian latar belakang yang
meningkatkan
ada
secara
output
proporsional
yang
maka
permasalah
penelitian
ini
mengubah
dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
jumlah input yang digunakan (Output-
Berapakah tingkat efisiensi pembiayaan
oriented
tanpa
dihasilkan
(Ascarya
Measurement)
dan
Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Yumanita (2006:6-8)). Adapun faktor-faktor
Konvensional
input dan output yang digunakan dalam
terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
mengukur
atau
dengan asumsi CRS pada Bank Umum
dianalogikan sebagai pembiayaan pada
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
bank Syariah dijelaskan oleh Bastian, Indra
Indonesia?;
dan Suhardjono (2006: 286-287)
adalah
perbedaan efisiensi pembiayaan dengan
Pihak
asumsi VRS pada Bank Umum Syariah dan
Ketiga dan risiko pembiayaan sebagai
Bank Umum Konvensional di Indonesia; 3.
faktor
Apakah
Biaya
efisiensi
atas
input
kredit
penggunaan
serta
Dana
pendapatan
yang
di
Indonesia?;2
3.
terdapat
Apakah
Apakah
terdapat
perbedaan
efisiensi
didapatkan dari pembiayaan atau kredit
skala pembiayaan pada Bank Umum
sebagai variabel output.
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
Pengukuran
tingkat
efisiensi
Indonesia?
pembiayaan atau kredit pada BUS dan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
BUK dengan metode Data Envelopment
untuk mengetahui: 1. Mengetahui tingkat
Analysis (DEA) pada dasarnya adalah
efisiensi pembiayaan pada Bank Umum
pengkuran
teknis
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
operasional kredit atau pembiayaan yang
Indonesia; 2. Untuk mengetahui apakah
dalam perhitungannya dapat dilakukan
terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
dengan dua asumsi, yaitu asumsi Constan
dengan asumsi CRS pada Bank Umum
Return to Scale (CRS) dan Variable Return
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
to Scale (VRS). Perbedaan atau gap pada
Indonesia; 3. Untuk mengetahui apakah
nilai Overall Technical Efficiency (CRS) dan
terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
(VRS
dengan asumsi VRS pada Bank Umum
)menggambarkan tingkat efisiensi skala
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
pembiayaan (Scale Efficiency) suatu bank
Indonesia; 4. Untuk mengetahui apakah
yang
terdapat
Pure
tingkat
Technical
ditunjukkan
efisiensi
Efficiency
dengan
rasio
OTE
perbedaan
efisiensi
skala
terhadap PTE .Oleh karena itu pengukuran
pembiayaan pada Bank Umum Syariah
efisiensi
dan
skala
pembiayaan
(Scale
Efficiency) pada BUS dan BUK hanya bisa
Bank
Indonesia.
3
Umum
Konvensional
di
tentang perbankan sebagaimana telah
II. LANDASAN TEORI
Definisi
pembiayaan
Bank
diubah dengan UU No.10 Tahun 1998
Syariah menurut Siamat (2004:183) adalah
adalah penyediaan uang atau tagihan
sistem
yang dapat dipersamakan dengan itu,
pembiayaan
pada
dengan
prinsip
Syariah. Pembiayaan berdasarkan prinsip
berdasarkan
Syariah adalah penyediaan uang atau
kesepakatan
tagihan yang dipersamakan dengan itu
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
berdasarkan
atau
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
kesepakatan antara bank dengan pihak
setelah jangka waktu tertentu dengan
ketiga yang mewajibkan pihak ketiga
pemberian bunga.
yang
persetujuan
dibiayai
mengembalikan
tersebut
uang
atau
pinjam-meminjam
Pengukuran
efisiensi
antara
operasional
tagihan
pada bank didasarkan pada aktivitas
tersebut dalam jangka waktu tertentu
utama bank sebagai lembaga keuangan
dengan imbalan atau bagi-hasil.
yaitu memproduksi jasa penghimpunan
Berdasarkan
atau
untuk
persetujuan
peraturan
Bank
dana bagi depositor dan jasa penyaluran
Indonesia No. 5/7/PBI/2003, pembiayaan
dana dalam bentuk kredit pembiayaan
adalah penyediaan dana atau tagihan
dan atau jasa keuangan lainnya kepada
yang dipersamakan dengan itu berupa:
kreditor.
1. Transaksi
penghimpunan dan penyaluran dana ini
Bagi-hasil,
menggunakan
yaitu
prinsip
dengan
akad:
sewa,
yaitu
kegiatan
dikatakan efisien ketika bank mampu
(i)
mendapatkan laba yang maksimal yang
Mudharabah, dan (ii) Musyarakah
2. Transaksi
Pengelolaan
bisa dicapai dari kegiatan operasionalnya
dengan
menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;
(Bastian
dan (ii) Ijarah Muntahiyah bit-Tamlik
Adapun jenis-jenis biaya yang dikeluarkan
3. Transaksi Jual Beli, yaitu dengan
dalam rangka operasional bank, antara
menggunakan
prinsip
akad:
pinjam-meminjam,
285):
a. Biaya Dana (biaya bunga), yaitu biaya
yaitu
yang
dengan menggunakan prinsip akad
Qardh,
yaitu
diaplikasikan
multijasa,
yaitu
masyrakat,
biaya
dengan
dana
menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;
Syariah
pembiayaan
dianalogikasn
secara
langsung
termasuk
promosi,
di
biaya
(loanable
dalamnya
kekurangan
fund),
dan
sebagainya.
(ii) Kafalah
Adapun
dikeluarkan
dalam rangka penghimpunan dana
pada
pelaksanaan akad rahn dan Hiwalah
5. Transaksi
Suhardjono,2006:284-286).
lain (Bastian dan Suhardjono, 2006: 284-
(i)
Murabahah; (ii) Salam; dan (iii) Istishna.
4. Transaksi
dan
pada
sebagai
b. Biaya Overhead (Overhead cost -
Bank
OHC), yaitu biaya yang secara tidak
kredit.
langsung dikeluarkan dalam rangka
Definisi kredit menurut UU No.7 Tahun 1992
4
operasional
keseluruhan
Artinya: dan berikanlah kepada keluarga-
kegiatan
keluarga
bank.
yang
dekat
akan
haknya,
c. Biaya lainnya di luar overhead, yaitu
kepada orang miskin dan orang yang
biaya pencadangan aktiva produktif
dalam perjalanan dan janganlah kamu
yang dibentuk untuk menutupi risiko
menghambur-hamburkan
kerugian dari aktiva produktif.
secara boros. Sesungguhnya pemboros-
(hartamu)
Sedangkan pendapatan yang diperoleh
pemboros itu adalah saudara-saudara
bank
syaitan dan syaitan itu adalah sangat
dari
kegiatan
operasionalnya
adalah:
a.
ingkar
Pendapatan
operasional
kepada
Tuhannya.
(QS.Al-Israa
utama
(17):26-27)
lainnya
Makna kata „boros‟ pada ayat di atas
(pendapatan bunga).
b.
Pendapatan
operasional
(pendapatan non-bunga).
adalah berasal dari kata tabdzir yang
merupakan kata kerja (fi’il) dari kata sifat
Dari sudut pandang ekonomi islam,
(isim) mubadzir yang oleh Imam Syafi‟i
konsep efisiensi sejalan dengan prinsip
diartikan sebagai membelanjakan harta
Syariah yang bertujuan untuk mencapai
tidak
dan menjaga maqashid Syariah yaitu
dijelaskan oleh Mujahid bahwa walaupun
terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al
seluruh harta dihabiskan untuk jalan yang
2008:33). Konsep efisiensi pada dasarnya
benar, maka tidak dikategorikan sebagai
adalah
bentuk
mubadzir. Sebaliknya, walaupun hanya
terkandung
segantang padi tapi digunakan untuk hal
menghindari
pemborosan
segala
sebagaimana
dalam surat Al-Israa‟ ayat 26-27:
pada
jalannya.
Lebih
lanjut
yang tidak benar maka hal itu disebut
dengan mubadzir (Hamka, 2007: 48).
Berdasarkan konsep tersebut di atas,
maka
konsep
efisiensi
operasional
pembiayaan pada perbankan Syariah
merujuk
pada
keharusan
manajemen
bank untuk bisa mengelola pengeluaran
untuk pos-pos penggerak biaya dengan
cara yang tepat guna dan benar, hemat,
layak, dan wajar. Hal ini sebagaimana
terkandung
Wa„āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna
dalam
hadits
yang
diriwayatkan oleh Ishaq bin Ibrahim Al
wabnassabīli walā tubażir tabżīrā.
Handlali telah dikabarkan kepadanya dari
‘innalmubażirīna-kā nū
Jarir dari Manshur dari Asy Sya'bi dari
‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā
Warrad bekas budak Al Mughirah bin
5
Syu'bah, dari Mughirah bin Syu'bah dari
Indra
Rasulullah
Akuntansi
shallallahu
'alaihi
wasallam,
dan
Suhardjono
Perbankan
dalam
buku
(2006:286-296),
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
efisiensi dalam pengelolaan dana dapat
wasallam bersabda:
diukur dengan menggunakan instrumen
س ه قا ه ه
ْ َ ع هز ج ه ح هر ع ْي
ْعًا ا كر ْ ثَثًا قي قا
ْ
كثر ا ُس ا ضاع ا ْ ا
ه
َ ص هى ه
ع ْ رس
َ ع ْي
ْأد ا ْ ا
عق ق ْاْ ه ا
Biaya dana (Cost of Fund), Cost of
Loanable Fund, Rasio biaya overhead,
dan produktivitas kredit atau pinjaman.
Penggunaan konsep teori tersebut pada
‘an rasūlullahu ‘alayhi wa sallama qāla
perbankan
innallāha ‘azza wa jalla harrama ‘alaykum
dilakukan
‘uqūqa al`ammahāti wa wa`adalbanāti
penyesuaian
wa man’awwahāti wa kariha lakum ṡalāṡā
yaitu diantaranya penghapusan konsep
waqāla wa kaṡratassawli wa iḍhā’atalmāl
bunga dalam instrumen biaya dana dan
Artinya:”Rasulullah
produktivitas kredit/pembiayaan.
shallallahu
'alaihi
wasallam bersabda sesungguhnya Allah
'azza
wajalla
mendurhakai
mengharamkan
seorang
ibu,
Syariah
dengan
dalam
Secara
kalian
metode
mengubur
tentu
umum
yang
bisa
saja
bisa
melakukan
beberapa
faktor,
terdapat
banyak
digunakan
untuk
mengukur efisieni, salah satunya adalah
anak perempuan hidup-hidup, dan tidak
Data
suka memberi dan suka meminta-minta.
Envelopment Analysis (DEA) pertama kali
Dan membenci atasmu tiga perkara;
diperkenalkan oleh Charnes, Cooper, dan
mengatakan sesuatu yang tidak jelas
Rhodes
sumbernya,
dan
metode untuk mengukur efisiensi relatif
Muslim
suatu unit organisasi yang menggunakan
banyak
menyia-nyiakan
bertanya
harta."(HR.
No.3237)
Envelopment
pada
Analysis.
tahun
1978
Data
sebagai
multiple input untuk menghasilkan multiple
Dimana pada hadits di atas, makna
output.
Secara
garis
besar
Data
idho’atul maal adalah menggunakannya
Envelopment Analysis (DEA) adalah model
untuk selain ketaatan kepada Allah atau
pemrograman
membelanjakannya secara boros.
diterapkan pada data observasional. DEA
Konsep
diuraikan
efisiensi
atas,
memberikan cara baru estimasi empiris
seperti fungsi produksi dan atau efisiensi
Pengukuran efisiensi kegiatan kredit pada
produksi yang menjadi landasan dalam
bank konvensional atau bisa dianalogikan
ekonomi modern.
kegiatan
dalam
yang
praktik
sebagai
di
sebagaimana
matematika
pada
Dalam perkembangan penggunaan
bank Syariah didasarkan pada faktor-
metode DEA, ada dua model yang umum
faktor operasional bank. Sebagai bagian
digunakan
dari
dana
relatif, yaitu model CCR dengan asumsi
Bastian,
CRS (Constan Return to Scale) dan BCC
kegiatan
sebagaimana
pembiayaan
pengelolaan
dijelaskan
oleh
6
dalam
mengukur
efisiensi
dengan asumsi VRS (Variable Return to
(PTE)
Scale) (Moussawi dan Obeid,2011:13-14):
Efficiency).
1. CCR Model
dan
efisiensi
Charnes,et.al
skala
(1981)
(Scale
dalam
Yu
Model ini diperkenalkan oleh Charnes,
(1994: 9) menguraikan bahwa pengukuran
Cooper, dan Rhodes (1978). Asumsi
efisiensi dengan metode DEA ada dua
yang
orientasi yang digunakan, yaitu:
digunakan
pada
model
ini
adalah Constant Return to Scale (CRS)
1. Output Orientation (Orientasi output)
yang artinya suatu DMU telah berada
2. Input Orientation (Orientasi input)
pada kondisi optimalnya. Sehingga
Berdasarkan
latar
belakang,
tujuan
penelitian,
perubahan proporsional pada tingkat
rumusan
input akan menghasilkan perubahan
landasan teori yang telah dikemukakan
proporsional yang sama pada tingkat
maka
output.
Jadi
penambahan
menghasilkan
bila
1%
dilakukan
input
penambahan
masalah,
hipotesis
dalam
penelitian
ini
adalah :
akan
H1:
Terdapat
perbedaan
efisiensi
1%
pembiayaan yang signifikan dengan
output. Pengukuran efisiensi dengan
asumsi CRS pada Bank Umum Syariah
model CCR merupakan pengukuran
(BUS) dan Bank Umum Konvensional
overall technical efficiency (OTE) yang
(BUK) di Indonesia .
merupakan hasil pengalian antara
H2:
Terdapat
perbedaan
efisiensi
efisiensi teknis dan efisiensi skala (TE x
pembiayaan yang signifikan dengan
SE).
asumsi VRS pada Bank Umum Syariah
2. BCC Model Banker, Charnes, dan
Cooper
tahun
1984.
Asumsi
(BUS) dan Bank Umum Konvensional
yang
(BUK) di Indonesia .
digunakan dalam model ini adalah
H3: Terdapat perbedaan efisiensi skala
Variable Return to Scale (VRS) yang
pembiayaan yang signifikan pada
artinya DMU belum berada pada
Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
tingkat
Umum
optimalnya. Sehingga
rasio
pada setiap penambahan input dan
akan
di
III. METODE PENELITIAN
sebesar x tidak
menyebabkan
(BUK)
Indonesia .
output tidak sama. sehingga setiap
penambahan input
Konvensional
pendekatan
yang
digunakan
peningkatan
dalam penelitian ini adalah penelitian
pada output sebesar x, melainkan bisa
kuantitatif. Alat analisis kuantitatif yang
lebih kecil atau lebih besar (Moussawi
digunakan dalam penlitian ini adalah
dan Obeid,2011). Pengukuran dengan
Data Envelopment Analysis (DEA).
asumsi
Definisi Operasional Variabel
VRS
akan
memisahakan
pengukuran efisiensi menjadi dua nilai
Variabel Input
efisiensi, yaitu Pure Technical Efficiency
1. Biaya Dana
7
Biaya yang telah dikeluarkan sebagai
digunakan dalam variabel ini adalah
akibat dari penggunaan Dana Pihak
jutaan rupiah.
Ketiga
untuk
dalam
penempatan
bentuk
dana
Populasi dan Sampel
kredit
atau
Populasi dalam penelitian ini adalah
berupa
biaya
seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan
Umum
Bank Umum Konvensional (BUK) yang ada
Konvensioanl dan Hak Pihak Ketiga
di Indonesia. Pengambilan sampel dalam
atas Bagi Hasil pada Bank Umum
penelitian ini dilakukan dengan purposive
Syariah.
sampling.
pembiayaan
bunga
dalam
yaitu
pada
Satuan
variabel
Bank
yang
ini
digunakan
adalah
jutaan
Jenis dan Sumber Data
rupiah.
Data
2. Beban PPAP
Terdiri
dari
yang
penelitian
beban
dari
ini
digunakan
adalah
data
dalam
sekunder.
Penyisihan
Sedangkan pengumpulan data dalam
Penghapusan Aktiva Produktif yang
penelitian ini dilakukan dengan metode
merupakan biaya PPAP yang telah
kepustakaan atau library research.
digunakan untuk menutupi kerugian
Teknik Analisis Data
aktiva produktif (Bastian, Indra dan
1. Data Envelopment Analysis (DEA)
Suhardjono,2006:).
Satuan
yang
Perhitungan nilai efisiensi ini didasarkan
digunakan dalam variabel ini adalah
pada data-data dari variabel input
jutaan rupiah.
dan output sebagaimana ditentukan
Variabel Output
sebelumnya
1. Pendapatan operasional utama
sebagai
Pendapatan
operasional
utama
bunga/bagi hasil yaitu pendapatan
max ℎ =
yang didapat dari penempatan dana
3.1)
pada
Dimana:
pembiayaan
produktif
yaitu
atau
kredit.
dan
=1
berupa
pendapatan
mudharabah,
margin
bagi
=1
.................................(
operasional utama)
=Input terbobot (Biaya dana dan
dan penjumlahan pendapatan bagi
musyarakah,
dan
= Output terbobot (Pendapatan
bunga
kredit pada Bank Umum Konvensional
hasil
(Moussawi
ℎ = Nilai efisiensi pembiayan
Pendapatan operasional utama ini
yaitu
berikut
dirumuskan
Obeid,2011):
dalam hal ini adalah pendapatan
aktiva
dengan
Beban PPAP)
hasil
Hasil
murabahah,
pengukuran
efisinsi
pembiayaan dengan model CRS dan
dan pendapatan sewa ijarah pada
VRS akan menghasilkan nilai efisiensi
Bank Umum Syariah. Satuan yang
teknis
dan
efisiensi
skala
dirumuskan sebagai berikut:
8
yang
� = ��
yang terkecil. Dan untuk memeriksa
�
........................................(3.2)
ketelitian
Dimana:
rumus:
�
SE: Scale Efficiency
��
=
perhitungan
1 2
Dimana:
OE: Overall Efficiency (Model CRS)
1
−
�
��
: Statistik uji
digunakan
1
TE: Technical Efficiency (Model VRS)
2
: Statistik uji
Pengukuran efisiensi pada penelitian
1
: jumlah sampel grup sampel yang
ini
akan
menggunakan
2
lebih besar
bantuan
perangkat aplikasi Data Envelopment
: jumlah sampel grup sampel yang
2
lebih kecil
Analysis Program (DEAP) 2.1 Version.
1:
DMU yang memiliki nilai efisiensi 1
Jumlah rank sampel grup sampel
yang lebih besar
(satu) merupakan DMU yang efisien,
2:
sedangkan DMU dengan nilai efisiensi
Jumlah rank sampel grup sampel
yang lebih kecil
kurang dari 1 (satu) adalah DMU yang
ini
Dalam penelitian ini perhitungan
merupakan nilai efisiensi relatif antar
model statistik Mann-Whitney U-Test
DMU
tidak
efisien.
Nilai
efisiensi
yang
paling
akan
efisiensi menjadi benchmark
acuan
menggunakan program aplikasi SPSS
dengan
DMU
dilakukan
dengan
20.
bagi DMU yang lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Uji Hipotesis
Model yang digunakan untuk
Analisis Komparasi
menguji hipotesis adalah uji beda
Berdasarkan
tabel
1
dapat
Penggunaan
disimpulkan bahwa secara umum Bank
model statistik Mann-Whitney U-Test.
Umum Konvensional relatif lebih efisien
Jumlah data kelompok sampel I dan
dengan asumsi Constan Return to Scale
kelompok sampel II tidak harus sama;
(CRS).
Mann-Whitney
U-Test.
iv. Data berskala ordinal, interval, atau
Tabel 1.
rasio.Perhitungan nilai uji statistik model
Perbandingan Nilai Overall Tecnical
Efficiency Pada BUS dan BUK
Mann-Whitney U-Test adalah :
1ℎ
�
1 ( 1 +1)
1 2
2
Atau
2ℎ
�
2
�
1 .....................(3.3)
BUS
Dengan
ℎ
BUK
−
=
2 ( 2 +1)
1 2
Kelompok Bank
=
2 .......................(3.4)
ketentuan
bahwa
yang diambil adalah nilai
nilai
ℎ
�
9
CRS
mean
0,674
min
0,211
max
1
SD
0,203
mean
0,629
min
0,157
max
1
SD
0,207
Sebagaimana terlihat pada tabel 1
Tabel 3.
bahwa walaupun tidak berbeda terlalu
jauh
namun
terlihat
bahwa
Perbandingan Nilai Pure Tecnical
rata-rata
Efficiency Pada BUS dan BUK
efisiensi dengan asumsi CRS pada Bank
Kelompok Bank
Scale
mean
0,882
min
0,429
max
1
SD
0,126
mean
0,785
Perbandingan Nilai Pure Tecnical
min
0,157
Efficiency Pada BUS dan BUK
max
1
SD
0,209
Umum
Kovensional
lebih
BUK
tinggi
dibandingkan dengan rata-rata efisiensi
pada Bank Umum Syariah.
Tabel 2.
BUS
Kelompok Bank
BUK
BUS
VRS
mean
0,771
min
0,212
max
1
SD
0,215
mean
0,817
min
0,437
max
1
SD
0,199
Hasil ini menunjukkan bahwa secara
umum
dapat
disimpulkan
sumber
ketidakefisienan pembiayaan pada Bank
Umum
Syariah
lebih
dikarenakan
ketidakefisienan dalam skala atau size
pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat Overall Technical Efficiency (CRS)
Berdasarkan tabel 2, secara umum
dan Scale Efficiency pada BUS yang lebih
dapat disimpulkan bahwa bahwa secara
rendah bila dibandingkan dengan bank
umum Bank Umum Syariah relatif lebih
Umum Konvensional, namun pada saat
efisien dalam mengelola faktor input untuk
yang sama BUS memiliki tingkat Pure
menghasilkan
ouput
yang
Technical
Sebagaimana
terlihat
pada
optimal.
tabel
Efficiency
Umum Konvensional.
dengan
Uji Normalitas
VRS
(Pure
yang
lebih
tinggi bila dibandingkan dengan Bank
2,
bahwa rata-rata nilai efisiensi pembiayaan
asumsi
(VRS)
Technical
Berdasarkan
Efficiency) pada Bank Umum Syariah lebih
hasil
uji
normalitas
tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai
pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa
efisiensi pada Bank Umum Konvensional.
kelompok sampel Bank Syariah maupun
Bank
Berdasarkan tabel 3 secara umum
Konvensional
secara
Konvensional
nilai
signifikansi kurang dari nilai α=0,05. hanya
efisiensi skala (Scale Efficiency) yang lebih
kelompok Data nilai efisiensi CRS dari
baik bila dengan Bank Umum Syariah.
kelompok sampel Bank Syariah saja yang
rata-rata
karena
terdistribusi
dapat disimpulkan bahwa Bank Umum
memiliki
normal
tidak
memilki
nilai
terdistribusi secara normal karena memiliki
nilai signifikansi lebih dari nilai α=0,05. Oleh
10
karena itu, model analisis yang digunakan
adalah
model
non-parametrik
Tabel 5.
independent sampel Mann-Whitney U-
Hasil Uji Homogenitas
Test.
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kode
Kolmogorov-
Shapiro-Wilk
CRS
Smirnova
Stat
Sca
le
df2
Sig.
df
Based on Mean
,045
1
113
,832
Based on Median
,084
1
113
,772
,084
1
Based on Median and
with adjusted df
df
112,88
6
,772
Sig.
Stat
Sig.
Based on trimmed mean
,038
1
113
,847
Bank Konvensional
,099
65
,187
,958
65
,026
Based on Mean
,020
1
113
,889
Bank Syariah
,064
50
,200
,975
50
,374
Based on Median
,049
1
113
,825
Bank Konvensional
,174
65
,000
,887
65
,000
Bank Syariah
,280
50
,000
,806
50
,000
with adjusted df
Bank Konvensional
,175
65
,000
,851
65
,000
Based on trimmed mean
CRS
VRS
df1
Statistic
Bank Syariah
,157
50
,004
,873
50
VRS
Based on Median and
Based on Mean
,000
Based on Median
*. This is a lower bound of the true significance.
,049
1
106,39
8
,825
,034
1
113
,853
11,831
1
113
,001
7,373
1
113
,008
7,373
1 85,970
,008
1
,001
Scal
a. Lilliefors Significance Correction
e
Based on Median and
with adjusted df
Uji Homogenitas
Based on trimmed mean
Pada Tabel 5 terlihat bahwa untuk
10,721
113
kelompok data nilai efisiensi model CRS
Uji Beda Mann-Whitney U-Test
dan VRS memiliki signifikansi lebih dari
α=0,05
yang
artinya
data
Berdasarkan pada tabel 5 dapat
bersifat
diketahui bahwa untuk nilai efisiensi asumsi
homogen yang artinya memiliki varians
CRS (Overall Technical Efficiency) memiliki
yang sama, sehingga asumsi homogenitas
nilai signifikansi 0,270 atau lebih dari nilai
terpenuhi dan uji hipotesis dengan model
statistik
Mann-Whitney
U-test
α=0,05 yang berarti H0 diterima dan H1
dapat
ditolak.
dilanjutkan. Tetapi untuk kelompok data
nilai
efisiensi
berdasarkan
skala
pada
(scale
tabel
dengan asumsi CRS pada BUS dan BUK.
Untuk
karena memiliki signifikansi kurang dari
efisiensi
asumsi
Efficiency)
VRS
(Pure
memiliki
nilai
signifikansi 0,206 atau lebih dari nilai α=0,05
tidak sama sehingga asumsi homogenitas
yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
tidak terpenuhi. Oleh karena itu uji statistik
tidak
nilai
Technical
α=0,05 yang artinya memiliki varians yang
U-Test
disimpulkan
signifikan nilai efisiensi kredit/pembiayaan
dapat
disimpulkan bahwa data tidak homogen
Mann-Whitney
dapat
bahwa tidak terdapat perbedaan yang
efficiency)
4.11
Sehingga
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dapat
terdapat perbedaan yang signifikan nilai
dilakukan. Sebagai alternatif maka akan
efisiensi
dilakukan uji statistik two independent
asumsi
sample Kolmogorov Smirnov Z-Test yang
kredit/pembiayaan
VRS
pada
BUS
dengan
dan
BUK.
Sedangkan untuk nilai scale efficiency nilai
lebih sensitif pada mean dan varians.
11
signifikansi 0,016 atau kurang dari α=0,05
Efficiency) yang signifikan antara Bank
yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Umum
Sehingga
Konvensional.
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan nilai
efisiensi
skala
(scale
Syariah
Hasil
uji
dan
hipotesis
penelitian
ini
tingkat efisiensi pembiayaan pada BUS
Tabel 5
dan BUK dengan asumsi VRS. Hal ini
Hasil Mann-Whitney U -Test
menunjukkan
Test Statisticsa
bahawa
secara
murni
antara BUS dan BUK pada tingkat ukuran
CRS
VRS
Scale
perusahaan yang setara, tidak memiliki
Mann-Whitney U
1429,500
1407,000
1200,500
Wilcoxon W
2704,500
3552,000
2475,500
perbedaan
dalam
-1,104
-1,263
-2,398
managerial
pengelolaan
,270
,206
,016
Asymp. Sig. (2-tailed)
Umum
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
efficiency)
kredit/pembiayaan pada BUS dan BUK.
Z
Bank
kemampuan
faktor
input
biaya dana dan beban PPAP menjadi
a. Grouping Variable: Kode
output berupa pendapatan operasional
Uji Beda Kolmogorov-Smirnov Z-Test
Kelompok data nilai efisiensi skala
utama. Sedangkan perbedaan tingkat
(Scale Efficiency) tidak memenuhi asumsi
scale efficiency antara BUS dan BUK yang
homogenitas yang artinya persebaran
ditunjukan pada hasil pengujian baik
data tidak sama. Oleh karena itu untuk
Mann-Whitney
menguji hipotesis pada kelompok data
independent sample Kolmogorov-Smirnov
efisiensi skala (Scale Efficiency), maka
Z-test pada data nilai scale efficiency
akan
menunjukkan
dilakukan
menggunakan
uji
uji
ulang
statistik
dengan
perbedaan
Kolmogorov
U-test
maupun
bahwa
skala
two
terdapat
ukuran
operasional
kredit atau pembiayaan antara BUS dan
Smirnov Z-Test.
BUK.
Tabel 6.
Terkait dengan hasil uji beda nilai
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Z-Test
efisiensi skala tersebut, berdasarkan hasil
Test Statisticsa
komparasi nilai rata-rata efisiensi skala
Scale
Absolute
,282
(Scale Efficiency) sebagaimana terdapat
Positive
,000
dalam tabel 3 menunjukkan bahwa rata-
-,282
rata nilai efisiensi skala (Scale Efficiency)
Most Extreme
Differences
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
1,497
Asymp. Sig. (2-tailed)
,023
Bank Umum Syariah relatif lebih rendah
bila dibandingkan dengan nilai Scale
a. Grouping Variable: Kode
Efficiency pada Bank Umum Konvensional.
Berdasarkan tabel 6 maka dapat
Hasil
dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah
Umum
sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat
nilai
efisiensi
skala
menunjukkan
bahwa
ketidakefisienan pada pembiayan Bank
0,023. Hasil ini kurang dari nilai α=0,05,
perbedaan
ini
Syariah
lebih
dikarenakan
ketidakefisienan secara skala atau ukuran
(Scale
12
operasional
pembiayaan
pada
Bank
Syariah
Umum Syariah.
harus
menanggung
biaya
dana yang tinggi untuk bisa menarik
Hasil penelitian ini secara umum
likuiditas dari masyarakat. Situasi ini
mengkonfirmasi situasi yang dihadapi oleh
berimbas pada tingginya beban yang
perbankan
harus ditanggung bank Syariah dan
Syariah
saat
ini.
Saat
ini
perbankan Syariah tengah mengalami
tentu
five percent trap, dimana market share
Syariah
perbankan Syariah sulit untuk menembus
margin/fee/bagi
angka 5% dari total pangsa pasar industri
tinggi.
perbankan
Indonesia.
saja
juga
untuk
mendorong
menetapkan
hasil
bank
tingkat
yang
lebih
Sulitnya
4. Rendahnya variasi produk pendanaan
mengembangkan pangsa pasar yang
dan pembiayaan pada bank Syariah
dialami perbankan Syariah ini didorong
yang
oleh berbagai permasalah strategis baik
modal, rendahnya kualitas Sumber
dari segi pendanaan maupun dari segi
Daya
pembiayaan.
Dari
rendahnya teknologi informasi yang
permasalah
strategis
menyebabkan
segi
pembiayaan,
utama
perbankan
yang
didorong
Manusia
oleh
terbatasnya
(SDM),
dan
masih
dimiliki.
Syariah
V. SIMPULAN
kesulitan untuk meningkatkan skala usaha
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
pembiayaannya sebagaimana diuraikan
data yang dilakukan maka dapat diambil
dalam laporan perkembangan keuangan
kesimpulan sebagai berikut:
Syariah 2013 (diakses pada tanggal 31
1. Bank Umum Syariah memiliki tingkat
Maret
2015)
dan
diungkapkan
oleh
efisiensi pembiayaan dengan asumsi
Kepala Departemen Perbankan Syariah
CRS dan Scale Efficiency yang relatif
OJK (sumber: m.beritasatu.com/bank-dan
lebih rendah namun memiliki tingkat
–pembiayaan/288364-ojk-perbankan-
efisiensi pembiayaan dengan asumsi
syariah-hadapi-7-persoalan-strategis.html,
VRS
diakses pada tanggal 2 Agustus 2015)
dibandingkan dengan Bank Umum
adalah:
Konvensional.
1. Adanya fenomena pajak ganda pada
bahwa
yang
relatif
Hal
sumber
lebih
ini
tinggi
bila
menunjukkan
inefisiensi
atau
pembiayaan
pada
akad pembiayaan bank Syariah yang
ketidakefisienan
menyebabkan
Bank Umum Syariah adalah karena
mahalnya
pembiayaan pada Bank Syariah.
skala atau Size pembiayaan.
2. Terbatasnya modal yang dimiliki oleh
bank
Syariah
sehingga
sulit
2. Tidak terdapat perbedaan efisiensi
untuk
pembiayaan
meningkatkan skala usahanya.
dengan
asumsi
CRS
pada Bank Umum Syariah dan Bank
3. Rendahnya daya saing bank Syariah
Umum Konvensional yang ditunjukkan
di pasar pendanaan, sehingga bank
dengan
13
nilai
signifikansi
uji
beda
Mann-Whitney U-Test sebesar 0,270
Ascarya
lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)
Efisiensi
3. Tidak Terdapat perbedaan efisiensi
pembiayaan
4.
Perbankan
Indonesia
Analisis
Syariah
dengan
di
Data
Envelopment Analysis. TAZKIA Islamic
pada Bank Umum Syariah dan Bank
Finance and Business Review,Vol.
Umum Konvensional yang ditunjukkan
1(2),pp.1-27
nilai
asumsi
Yumanita. 2006.
VRS
dengan
dengan
dan
signifikansi
uji
beda
Ascarya dan Yumanita. 2008. Comparing
Mann-Whitney U-Test sebesar 0,206
the Efficiency of Islamic Banks in
lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)
Malaysia
Terdapat perbedaan efisiensi skala
Ekonomi Moneter dan Perbankan,
pembiayaan (Scale Efficiency) pada
Vol.11(2), pp.95-119
Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Konvensional
yang
Bastian,
ditunjukkan
Indra
and
dan
Akuntansi
dengan nilai signifkansi uji beda Mann-
Indonesia.
Buletin
Suhardjono.
2006.
Jakarta:
Perbankan.
Salemba
Whitney U-Test sebesar 0,16 dan juga
Cooper, William W, et.al. 2011. Handbook
nilai signifikansi uji beda kolmogorov-
on
Smirnov Z-Test sebesar 0,023 kurang
International
Series in Operations
dari nilai α=0,05 (H1 diterima)
Research
and
Sciencei,
Vol.124:
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainul.
2005.
Data
Envelopment
Analysis.
Management
Chapter
1
(http://www.springer.com)
Dasar-Dasar
Hadad, Muliaman D.,dkk. 2003. Analisis
Manajemen Bank Syariah. Jakarta:
Pustaka Alvabet
Abidin, Zaenal. 2007. Kinerja Efisiensi Pada
Efisiensi
Industri
Perbankan
Indonesia:
Penggunaan
Metode
Bank Umum. Proceeding PESAT ,
Nonparametrik Data Envelopment
Vol.2,pp.113-119
Analysis (DEA). Buletin Ekonomi dan
Perbankan, Vol...(7), pp.1-28
Adikara, Yuan Ekananda Muhammad.
Hamka.
2014. Analisis Efisiensi Bank Islam di
2007.
Tafsir
Al-Azhar
Juz
XV.
Jakarta:...................
Inggris Sebelum dan Saat Terjadi
Hassan, Taufiq, et.al. 2009. Efficiency of
Krisis Ekonomi Zona Euro Berdasarkan
Data Envelopment Analysis. Skripsi
Conventional
tidak diterbitkan. Surabaya Fakultas
Banks:Evidence
Ekonomi
East. International Journal of Islamic
dan
Bisnis
Universitas
Airlangga
from
Islamic
the
Middle
Middle Eastern and Management,
Vol.2(1), pp.46-65
Antonio, Muhammad Syafi‟i.2007. Bank
Syariah
Versus
dari
Teori
ke
Hidayat,
Praktik.
Anwar.
2013.
Uji
Normalitas
Jakarta:Gema Insani bekerja sama
Metode
dengan Tazkia Cendekia
(http://www.statistikian.com/2013/01
14
Saphiro-Wilk.
diakses
/saphiro-wilk.html?m=1,
Global: Buku Satu Edisi Tiga Belas.
pada tanggal 9 Mei 2015)
Jakarta: Salemba Empat
Israel, D. 2010. Data Analysis in Business
Research
:
A
Nonparametric
Delhi:
Igor
Boris
2009.
et.al.
Data
New
and Their Utilization. Organizacija,
Mehra
dan
M.,
Envelopment Analysis-Basic Models
for
SAGE
Vol.42(2), pp.37-43
Publications India Pvt Ltd.
Jemric,
Milan
Step-by-Step
Approach.
Vivek
Martic
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.
Vujcic.
2002.
2011.
Evaluating
the
Productive
Efficiency of Banks in Croatia: A DEA
Efficiency of Islamic Banking in GCC:
Approach. Comparative Economic
A
Studies, Vol.44 (2), pp. 169-193
International Management Review,
Kamaruddin, Badrul Hisham,et.al. 2008.
Assesing
Islamic
Production
Banks
Efficiency
and
Non-Parametric
Approach.
Vol 7(1) pp.10-21
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.
of
2011.
Conventional
Evaluating
the
Productive
Bank Islamic Windows in Malaysia.
Efficiency of Islamic Banking in GCC:
International Journal of Business and
A
Management Science, Vol 1(1), pp.
International Management Review,
31-48
Vol.7(1), pp.10-21
Kristiyanto, Yahuda Eko. 2010. Pengukuran
Non-Parametric
Approach.
Muhamad.2002.Manajemen Bank Syariah.
Tingkat Efisiensi Bank-Bank Umum di
Yogyakarta:
Indonesia (2000-2007): Aplikasi Data
Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Envelopment
TOBIT
Analysis
Skripsi
Analysis.
diterbitkan.
Ekonomi
(DEA)
Surabaya
dan
Bisnis
Penerbit
dan
Muhammad.2005. Manajemen Dana Bank
dan
Syari’ah. Yogyakarta: Ekonisia
tidak
Fakultas
Muharam, H dan Pusvitasari. 2007. Analisis
Universitas
Perbandingan Efisiensi Bank Syariah
Airlangga
dengan Metode Data Envelopment
Kumar, Sunil dan Rachita Gulati. 2008. An
Examination
Unit
of
Technical,
Analysis (periode tahun 2005). Jurnal
Pure
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2 No.3
Technical, and Scale Efficiencies in
Oberholzer, M dan G Van der Westhuizen.
Indian Public Sector Banks Using
2004.
Data Envelopment Analysis. Eurasian
Measuring Efficiency and Profitability
Journal of Business and Economics,
of
Vol. 1 (2), pp.33-69
Accountancy Research, Vol.12(1),
Lind, Douglas A.,et.al. 2007.Teknik-Teknik
Kelompok
Bank
Empirical
Regions.
Study
on
Meditary
pp.165-178
Otoritas
Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
Menggunakan
An
Data
Jasa
Keuangan(OJK).2013.
Laporan Perkembangan Keuangan
Syariah
15
Tahun
2013.
(http://www.ojk.go.id/publikasi-
Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga
laporan-perkembangan-keuangan-
Keuangan Syaria’ah: Deskripsi dan
Syariah-2013, diakses pada tanggal
Ilustrasi. Condongcatur: Ekonosia
Thanassoulis,
22 Januari 2015)
Otoritas
Jasa
Keuangan(OJK).2015.
Emmanuel.
1999.
Envelopment Analysis and Its Use in
Statistik Perbankan Syariah Januari
Banking.
Institute
2015. (http://www.ojk.go.id/statistik-
Research
and
perbankan-Syariah-januari-2015,
Sciences, Vol.29(3), pp.1-13
diakses pada tanggal 22 Januari
Yu,
2015)
Sesudah Krisis Global Berdasarkan
Data Envelopment Analysis. Jurnal
Ekonomi Bisnis,Vol.16(2), pp.108-117
Muhammad
Azeem
dan
Madeeha Shaikh. 2012. Efficiency of
Islamic and Conventional Banks in
Pakistan:
A
Non-Parametric
Approach. International Journal of
Business and Management, Vol.7(7),
pp.40-50
Sherman, H.D dan Zhu,J. 2006. Service
Productivity Management Improving
Service
Performance
Envelopment
Using
Analysis
Data
(DEA)
(http://www.springer.com/978-0-38733211-6)
Dahlan.
2004.
Manajemen
Lembaga Keuangan: Edisi keempat.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Subaweh,
Cynthia.
The
Operations
Management
1997.
Thesis diterbitkan oleh UMI
Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan
Siamat,
Hong
for
Financial
Efficiency Analysis: A DEA Approach.
Pratikno, Heri dan Iis Sugianto. 2011. Kineja
Qureshi,
Data
Imam.
Perbandingan
2008.
Kinerja
Analisis
Keuangan
Bank Syariah dan Bank Konvensional
Periode 2003-2007. Jurnal Ekonomi
Bisnis, Vol 13(2), pp.112-121
16
KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)1
Ditta Feicyllia Sari
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: [email protected]
Noven Suprayogi
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine and comparing the level of financing efficiency of Islamic
Banks and Conventional Bank in Indonesia. This study uses a quantitative non-parametric
approach With Data Envelopment Analysis (DEA) VRS assumption, and a statistical tool
Mann-Whitney U-Test. The samples are 10 Islamic Banks and 13 Conventional Commercial
Bank those comply with the specified sample criteria.
During 2010 to 2014, Islamic Bank has efficiency level of financing relatively higher
than Conventional Bank based on VRS assumption. Source of inefficiency in Islamic Banks
finance more due to inefficiency on a scale of financing . While the hypothesis test showed
there are significant differences in the level of scale financing efficiency, and no significant
difference in the level of financing efficiency between Islamic Banks and Conventional Banks
in Indonesia with CRS and VRS assumption.
Keywords: Financing, Data Envelopment Analysis (DEA), Efficiency, Pure Technical Efficiency
(VRS).
dengan fungsi utama sebagai lembaga
I. PENDAHULUAN
Perkembangan perbankan Syariah
intermediary menjadi bebas hambatan.
di Indonesia menjadi demikian pesatnya
Dari segi pendanaan, Bank Syariah
sejak didirikannya Bank Umum Syariah
dihadapkan pada tantangan terbatasnya
pertama di Indonesia pada tahun 1992.
daya saing dalam mendapatkan Dana
Dari segi kelembagaan, hingga Juni 2014
Pihak Ketiga (DPK) yang “murah” dan
tercatat ada 11 Bank Umum Syariah, 23
berjangka waktu relatif panjang. (Sumber:
Unit Usaha Syariah, dan 163 BPRS dengan
http:/www.ojk.go.id/laporan-
total jaringan kantor sejumlah 2.582 kantor
perkembangan-keuangan-Syariah-2013,
yang
diakses pada tanggal 31 Maret 2015). Dari
tersebar
Indonesia
di
seluruh
Indonesia.
(Sumber
:
segi
pembiayaan,
Bank
http:/www.ojk.go.id/statistik-perbankan-
dihadapkan
pada
Syariah-november-2014,
memperluas
pangsa
diakses
pada
tantangan
pasar.
Syariah
sulitnya
Hal
ini
tanggal 22 Januari 2015). Namun dengan
dikarenakan masyarakat menilai bahwa
perkembangan
tingkat
kelembagaan
yang
tidak
pesat
dari
segi
margin/fee/bagi
hasil
yang
menjadikan
ditetapkan oleh Bank Syariah kepada
pertumbuhan operasional Bank Syariah
nasabah pembiayaan lebih mahal bila
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Ditta Feicyllia Sari, NIM: 041114033,
yang diuji pada tangga 7 Agustus 2015
1
dibandingkan
dengan
tingkat
Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna
bunga
yang ditetapkan oleh bank konvensional
wabnassabīli
walā
(http:/www.m.detik.com/finance/read/20
‘innalmubażirīna-kā
14/11/05, diakses pada tanggal 1 April
‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā
2015).
Artinya:
dan
tubażir
tabżīrā.
nū
berikanlah
kepada
Berdasarkan fakta tersebut di atas,
keluarga-keluarga yang dekat akan
maka penelitian ini akan difokuskan pada
haknya, kepada orang miskin dan
topik
orang yang dalam perjalanan dan
manajemen
pembiayaan
Bank
Umum Syariah yang efektif dan efisien.
janganlah
Manajemen
hamburkan (hartamu) secara boros.
pembiayaan
dan
kamu
menghambur-
pendanaan yang efektif dan efisien akan
Sesungguhnya
memberikan keunggulan kompetitif bagi
itu adalah saudara-saudara syaitan
Bank Syariah.
dan syaitan itu adalah sangat ingkar
Konsep
efisiensi
memang
kepada Tuhannya (QS.Al-Israa (17):26-
merupakan salah satu prinsip yang sangat
27).
penting dalam bisnis. Dari sudut pandang
ekonomi
islam,
muslim
Definisi efisiensi itu sendiri secara
dalam
umum menurut Martic et.al (2009:37),
menjalankan bisnisnya haruslah memiliki
adalah kemampuan suatu unit bisnis untuk
keinginan yang kuat untuk meningkatkan
mencapai
efisiensi, yaitu dengan mengurangi biaya
menggunakan seminimal mungkin sumber
demi
daya
kebaikan
setiap
pemboros-pemboros
konsumennya
(Affandi
target
yang
bisnis
tersedia.
Ada
dengan
beberapa
(2002) dalam Kamaruddin,et.al 2008:33) ).
metode yang umum digunakan untuk
Konsep efisiensi ini sejalan dengan prinsip
mengukur efisiensi suatu unit analisis atau
Syariah yang bertujuan untuk mencapai
biasa disebut dengan Decission Making
dan menjaga maqashid Syariah yaitu
Unit
terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al
digunakan
2008:33).
Analysis (DEA).
Konsep
ini
sebagaimana
terkandung dalam Al-Qur‟an Surat Al-
(DMU).
Data
Metode
adalah
Data
yang
umum
Envelopment
Anlysis
(DEA)
non-parametrik
yang
Envelopment
Israa‟ (17) ayat 26-27:
adalah
didasarkan pada teknik pemrograman
metode
matematika
untuk
mengukur
tingkat
efisiensi dari Decision Making Unit (DMU)
atau Unit Pengambil Keputusan (UPK) “
relatif” terhadap DMU yang sejenis ketika
semua unit-unit ini berada atau di bawah
“kurva”
efficient
frontier-nya.
Dengan
metode DEA, suatu DMU dikatakan efisien
2
ketika mampu menekan input pada level
dilakukan
minimalnya
pengukuran efisiensi yaitu model CRS dan
output
tanpa
yang
mengubah
dihasilkan
jumlah
(Input-oriented
dengan
menerapkan
dua
VRS pada saat yang sama.
measurement), atau ketika DMU mampu
Berdasarkan uraian latar belakang yang
meningkatkan
ada
secara
output
proporsional
yang
maka
permasalah
penelitian
ini
mengubah
dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
jumlah input yang digunakan (Output-
Berapakah tingkat efisiensi pembiayaan
oriented
tanpa
dihasilkan
(Ascarya
Measurement)
dan
Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Yumanita (2006:6-8)). Adapun faktor-faktor
Konvensional
input dan output yang digunakan dalam
terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
mengukur
atau
dengan asumsi CRS pada Bank Umum
dianalogikan sebagai pembiayaan pada
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
bank Syariah dijelaskan oleh Bastian, Indra
Indonesia?;
dan Suhardjono (2006: 286-287)
adalah
perbedaan efisiensi pembiayaan dengan
Pihak
asumsi VRS pada Bank Umum Syariah dan
Ketiga dan risiko pembiayaan sebagai
Bank Umum Konvensional di Indonesia; 3.
faktor
Apakah
Biaya
efisiensi
atas
input
kredit
penggunaan
serta
Dana
pendapatan
yang
di
Indonesia?;2
3.
terdapat
Apakah
Apakah
terdapat
perbedaan
efisiensi
didapatkan dari pembiayaan atau kredit
skala pembiayaan pada Bank Umum
sebagai variabel output.
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
Pengukuran
tingkat
efisiensi
Indonesia?
pembiayaan atau kredit pada BUS dan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
BUK dengan metode Data Envelopment
untuk mengetahui: 1. Mengetahui tingkat
Analysis (DEA) pada dasarnya adalah
efisiensi pembiayaan pada Bank Umum
pengkuran
teknis
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
operasional kredit atau pembiayaan yang
Indonesia; 2. Untuk mengetahui apakah
dalam perhitungannya dapat dilakukan
terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
dengan dua asumsi, yaitu asumsi Constan
dengan asumsi CRS pada Bank Umum
Return to Scale (CRS) dan Variable Return
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
to Scale (VRS). Perbedaan atau gap pada
Indonesia; 3. Untuk mengetahui apakah
nilai Overall Technical Efficiency (CRS) dan
terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
(VRS
dengan asumsi VRS pada Bank Umum
)menggambarkan tingkat efisiensi skala
Syariah dan Bank Umum Konvensional di
pembiayaan (Scale Efficiency) suatu bank
Indonesia; 4. Untuk mengetahui apakah
yang
terdapat
Pure
tingkat
Technical
ditunjukkan
efisiensi
Efficiency
dengan
rasio
OTE
perbedaan
efisiensi
skala
terhadap PTE .Oleh karena itu pengukuran
pembiayaan pada Bank Umum Syariah
efisiensi
dan
skala
pembiayaan
(Scale
Efficiency) pada BUS dan BUK hanya bisa
Bank
Indonesia.
3
Umum
Konvensional
di
tentang perbankan sebagaimana telah
II. LANDASAN TEORI
Definisi
pembiayaan
Bank
diubah dengan UU No.10 Tahun 1998
Syariah menurut Siamat (2004:183) adalah
adalah penyediaan uang atau tagihan
sistem
yang dapat dipersamakan dengan itu,
pembiayaan
pada
dengan
prinsip
Syariah. Pembiayaan berdasarkan prinsip
berdasarkan
Syariah adalah penyediaan uang atau
kesepakatan
tagihan yang dipersamakan dengan itu
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
berdasarkan
atau
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
kesepakatan antara bank dengan pihak
setelah jangka waktu tertentu dengan
ketiga yang mewajibkan pihak ketiga
pemberian bunga.
yang
persetujuan
dibiayai
mengembalikan
tersebut
uang
atau
pinjam-meminjam
Pengukuran
efisiensi
antara
operasional
tagihan
pada bank didasarkan pada aktivitas
tersebut dalam jangka waktu tertentu
utama bank sebagai lembaga keuangan
dengan imbalan atau bagi-hasil.
yaitu memproduksi jasa penghimpunan
Berdasarkan
atau
untuk
persetujuan
peraturan
Bank
dana bagi depositor dan jasa penyaluran
Indonesia No. 5/7/PBI/2003, pembiayaan
dana dalam bentuk kredit pembiayaan
adalah penyediaan dana atau tagihan
dan atau jasa keuangan lainnya kepada
yang dipersamakan dengan itu berupa:
kreditor.
1. Transaksi
penghimpunan dan penyaluran dana ini
Bagi-hasil,
menggunakan
yaitu
prinsip
dengan
akad:
sewa,
yaitu
kegiatan
dikatakan efisien ketika bank mampu
(i)
mendapatkan laba yang maksimal yang
Mudharabah, dan (ii) Musyarakah
2. Transaksi
Pengelolaan
bisa dicapai dari kegiatan operasionalnya
dengan
menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;
(Bastian
dan (ii) Ijarah Muntahiyah bit-Tamlik
Adapun jenis-jenis biaya yang dikeluarkan
3. Transaksi Jual Beli, yaitu dengan
dalam rangka operasional bank, antara
menggunakan
prinsip
akad:
pinjam-meminjam,
285):
a. Biaya Dana (biaya bunga), yaitu biaya
yaitu
yang
dengan menggunakan prinsip akad
Qardh,
yaitu
diaplikasikan
multijasa,
yaitu
masyrakat,
biaya
dengan
dana
menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;
Syariah
pembiayaan
dianalogikasn
secara
langsung
termasuk
promosi,
di
biaya
(loanable
dalamnya
kekurangan
fund),
dan
sebagainya.
(ii) Kafalah
Adapun
dikeluarkan
dalam rangka penghimpunan dana
pada
pelaksanaan akad rahn dan Hiwalah
5. Transaksi
Suhardjono,2006:284-286).
lain (Bastian dan Suhardjono, 2006: 284-
(i)
Murabahah; (ii) Salam; dan (iii) Istishna.
4. Transaksi
dan
pada
sebagai
b. Biaya Overhead (Overhead cost -
Bank
OHC), yaitu biaya yang secara tidak
kredit.
langsung dikeluarkan dalam rangka
Definisi kredit menurut UU No.7 Tahun 1992
4
operasional
keseluruhan
Artinya: dan berikanlah kepada keluarga-
kegiatan
keluarga
bank.
yang
dekat
akan
haknya,
c. Biaya lainnya di luar overhead, yaitu
kepada orang miskin dan orang yang
biaya pencadangan aktiva produktif
dalam perjalanan dan janganlah kamu
yang dibentuk untuk menutupi risiko
menghambur-hamburkan
kerugian dari aktiva produktif.
secara boros. Sesungguhnya pemboros-
(hartamu)
Sedangkan pendapatan yang diperoleh
pemboros itu adalah saudara-saudara
bank
syaitan dan syaitan itu adalah sangat
dari
kegiatan
operasionalnya
adalah:
a.
ingkar
Pendapatan
operasional
kepada
Tuhannya.
(QS.Al-Israa
utama
(17):26-27)
lainnya
Makna kata „boros‟ pada ayat di atas
(pendapatan bunga).
b.
Pendapatan
operasional
(pendapatan non-bunga).
adalah berasal dari kata tabdzir yang
merupakan kata kerja (fi’il) dari kata sifat
Dari sudut pandang ekonomi islam,
(isim) mubadzir yang oleh Imam Syafi‟i
konsep efisiensi sejalan dengan prinsip
diartikan sebagai membelanjakan harta
Syariah yang bertujuan untuk mencapai
tidak
dan menjaga maqashid Syariah yaitu
dijelaskan oleh Mujahid bahwa walaupun
terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al
seluruh harta dihabiskan untuk jalan yang
2008:33). Konsep efisiensi pada dasarnya
benar, maka tidak dikategorikan sebagai
adalah
bentuk
mubadzir. Sebaliknya, walaupun hanya
terkandung
segantang padi tapi digunakan untuk hal
menghindari
pemborosan
segala
sebagaimana
dalam surat Al-Israa‟ ayat 26-27:
pada
jalannya.
Lebih
lanjut
yang tidak benar maka hal itu disebut
dengan mubadzir (Hamka, 2007: 48).
Berdasarkan konsep tersebut di atas,
maka
konsep
efisiensi
operasional
pembiayaan pada perbankan Syariah
merujuk
pada
keharusan
manajemen
bank untuk bisa mengelola pengeluaran
untuk pos-pos penggerak biaya dengan
cara yang tepat guna dan benar, hemat,
layak, dan wajar. Hal ini sebagaimana
terkandung
Wa„āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna
dalam
hadits
yang
diriwayatkan oleh Ishaq bin Ibrahim Al
wabnassabīli walā tubażir tabżīrā.
Handlali telah dikabarkan kepadanya dari
‘innalmubażirīna-kā nū
Jarir dari Manshur dari Asy Sya'bi dari
‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā
Warrad bekas budak Al Mughirah bin
5
Syu'bah, dari Mughirah bin Syu'bah dari
Indra
Rasulullah
Akuntansi
shallallahu
'alaihi
wasallam,
dan
Suhardjono
Perbankan
dalam
buku
(2006:286-296),
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
efisiensi dalam pengelolaan dana dapat
wasallam bersabda:
diukur dengan menggunakan instrumen
س ه قا ه ه
ْ َ ع هز ج ه ح هر ع ْي
ْعًا ا كر ْ ثَثًا قي قا
ْ
كثر ا ُس ا ضاع ا ْ ا
ه
َ ص هى ه
ع ْ رس
َ ع ْي
ْأد ا ْ ا
عق ق ْاْ ه ا
Biaya dana (Cost of Fund), Cost of
Loanable Fund, Rasio biaya overhead,
dan produktivitas kredit atau pinjaman.
Penggunaan konsep teori tersebut pada
‘an rasūlullahu ‘alayhi wa sallama qāla
perbankan
innallāha ‘azza wa jalla harrama ‘alaykum
dilakukan
‘uqūqa al`ammahāti wa wa`adalbanāti
penyesuaian
wa man’awwahāti wa kariha lakum ṡalāṡā
yaitu diantaranya penghapusan konsep
waqāla wa kaṡratassawli wa iḍhā’atalmāl
bunga dalam instrumen biaya dana dan
Artinya:”Rasulullah
produktivitas kredit/pembiayaan.
shallallahu
'alaihi
wasallam bersabda sesungguhnya Allah
'azza
wajalla
mendurhakai
mengharamkan
seorang
ibu,
Syariah
dengan
dalam
Secara
kalian
metode
mengubur
tentu
umum
yang
bisa
saja
bisa
melakukan
beberapa
faktor,
terdapat
banyak
digunakan
untuk
mengukur efisieni, salah satunya adalah
anak perempuan hidup-hidup, dan tidak
Data
suka memberi dan suka meminta-minta.
Envelopment Analysis (DEA) pertama kali
Dan membenci atasmu tiga perkara;
diperkenalkan oleh Charnes, Cooper, dan
mengatakan sesuatu yang tidak jelas
Rhodes
sumbernya,
dan
metode untuk mengukur efisiensi relatif
Muslim
suatu unit organisasi yang menggunakan
banyak
menyia-nyiakan
bertanya
harta."(HR.
No.3237)
Envelopment
pada
Analysis.
tahun
1978
Data
sebagai
multiple input untuk menghasilkan multiple
Dimana pada hadits di atas, makna
output.
Secara
garis
besar
Data
idho’atul maal adalah menggunakannya
Envelopment Analysis (DEA) adalah model
untuk selain ketaatan kepada Allah atau
pemrograman
membelanjakannya secara boros.
diterapkan pada data observasional. DEA
Konsep
diuraikan
efisiensi
atas,
memberikan cara baru estimasi empiris
seperti fungsi produksi dan atau efisiensi
Pengukuran efisiensi kegiatan kredit pada
produksi yang menjadi landasan dalam
bank konvensional atau bisa dianalogikan
ekonomi modern.
kegiatan
dalam
yang
praktik
sebagai
di
sebagaimana
matematika
pada
Dalam perkembangan penggunaan
bank Syariah didasarkan pada faktor-
metode DEA, ada dua model yang umum
faktor operasional bank. Sebagai bagian
digunakan
dari
dana
relatif, yaitu model CCR dengan asumsi
Bastian,
CRS (Constan Return to Scale) dan BCC
kegiatan
sebagaimana
pembiayaan
pengelolaan
dijelaskan
oleh
6
dalam
mengukur
efisiensi
dengan asumsi VRS (Variable Return to
(PTE)
Scale) (Moussawi dan Obeid,2011:13-14):
Efficiency).
1. CCR Model
dan
efisiensi
Charnes,et.al
skala
(1981)
(Scale
dalam
Yu
Model ini diperkenalkan oleh Charnes,
(1994: 9) menguraikan bahwa pengukuran
Cooper, dan Rhodes (1978). Asumsi
efisiensi dengan metode DEA ada dua
yang
orientasi yang digunakan, yaitu:
digunakan
pada
model
ini
adalah Constant Return to Scale (CRS)
1. Output Orientation (Orientasi output)
yang artinya suatu DMU telah berada
2. Input Orientation (Orientasi input)
pada kondisi optimalnya. Sehingga
Berdasarkan
latar
belakang,
tujuan
penelitian,
perubahan proporsional pada tingkat
rumusan
input akan menghasilkan perubahan
landasan teori yang telah dikemukakan
proporsional yang sama pada tingkat
maka
output.
Jadi
penambahan
menghasilkan
bila
1%
dilakukan
input
penambahan
masalah,
hipotesis
dalam
penelitian
ini
adalah :
akan
H1:
Terdapat
perbedaan
efisiensi
1%
pembiayaan yang signifikan dengan
output. Pengukuran efisiensi dengan
asumsi CRS pada Bank Umum Syariah
model CCR merupakan pengukuran
(BUS) dan Bank Umum Konvensional
overall technical efficiency (OTE) yang
(BUK) di Indonesia .
merupakan hasil pengalian antara
H2:
Terdapat
perbedaan
efisiensi
efisiensi teknis dan efisiensi skala (TE x
pembiayaan yang signifikan dengan
SE).
asumsi VRS pada Bank Umum Syariah
2. BCC Model Banker, Charnes, dan
Cooper
tahun
1984.
Asumsi
(BUS) dan Bank Umum Konvensional
yang
(BUK) di Indonesia .
digunakan dalam model ini adalah
H3: Terdapat perbedaan efisiensi skala
Variable Return to Scale (VRS) yang
pembiayaan yang signifikan pada
artinya DMU belum berada pada
Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
tingkat
Umum
optimalnya. Sehingga
rasio
pada setiap penambahan input dan
akan
di
III. METODE PENELITIAN
sebesar x tidak
menyebabkan
(BUK)
Indonesia .
output tidak sama. sehingga setiap
penambahan input
Konvensional
pendekatan
yang
digunakan
peningkatan
dalam penelitian ini adalah penelitian
pada output sebesar x, melainkan bisa
kuantitatif. Alat analisis kuantitatif yang
lebih kecil atau lebih besar (Moussawi
digunakan dalam penlitian ini adalah
dan Obeid,2011). Pengukuran dengan
Data Envelopment Analysis (DEA).
asumsi
Definisi Operasional Variabel
VRS
akan
memisahakan
pengukuran efisiensi menjadi dua nilai
Variabel Input
efisiensi, yaitu Pure Technical Efficiency
1. Biaya Dana
7
Biaya yang telah dikeluarkan sebagai
digunakan dalam variabel ini adalah
akibat dari penggunaan Dana Pihak
jutaan rupiah.
Ketiga
untuk
dalam
penempatan
bentuk
dana
Populasi dan Sampel
kredit
atau
Populasi dalam penelitian ini adalah
berupa
biaya
seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan
Umum
Bank Umum Konvensional (BUK) yang ada
Konvensioanl dan Hak Pihak Ketiga
di Indonesia. Pengambilan sampel dalam
atas Bagi Hasil pada Bank Umum
penelitian ini dilakukan dengan purposive
Syariah.
sampling.
pembiayaan
bunga
dalam
yaitu
pada
Satuan
variabel
Bank
yang
ini
digunakan
adalah
jutaan
Jenis dan Sumber Data
rupiah.
Data
2. Beban PPAP
Terdiri
dari
yang
penelitian
beban
dari
ini
digunakan
adalah
data
dalam
sekunder.
Penyisihan
Sedangkan pengumpulan data dalam
Penghapusan Aktiva Produktif yang
penelitian ini dilakukan dengan metode
merupakan biaya PPAP yang telah
kepustakaan atau library research.
digunakan untuk menutupi kerugian
Teknik Analisis Data
aktiva produktif (Bastian, Indra dan
1. Data Envelopment Analysis (DEA)
Suhardjono,2006:).
Satuan
yang
Perhitungan nilai efisiensi ini didasarkan
digunakan dalam variabel ini adalah
pada data-data dari variabel input
jutaan rupiah.
dan output sebagaimana ditentukan
Variabel Output
sebelumnya
1. Pendapatan operasional utama
sebagai
Pendapatan
operasional
utama
bunga/bagi hasil yaitu pendapatan
max ℎ =
yang didapat dari penempatan dana
3.1)
pada
Dimana:
pembiayaan
produktif
yaitu
atau
kredit.
dan
=1
berupa
pendapatan
mudharabah,
margin
bagi
=1
.................................(
operasional utama)
=Input terbobot (Biaya dana dan
dan penjumlahan pendapatan bagi
musyarakah,
dan
= Output terbobot (Pendapatan
bunga
kredit pada Bank Umum Konvensional
hasil
(Moussawi
ℎ = Nilai efisiensi pembiayan
Pendapatan operasional utama ini
yaitu
berikut
dirumuskan
Obeid,2011):
dalam hal ini adalah pendapatan
aktiva
dengan
Beban PPAP)
hasil
Hasil
murabahah,
pengukuran
efisinsi
pembiayaan dengan model CRS dan
dan pendapatan sewa ijarah pada
VRS akan menghasilkan nilai efisiensi
Bank Umum Syariah. Satuan yang
teknis
dan
efisiensi
skala
dirumuskan sebagai berikut:
8
yang
� = ��
yang terkecil. Dan untuk memeriksa
�
........................................(3.2)
ketelitian
Dimana:
rumus:
�
SE: Scale Efficiency
��
=
perhitungan
1 2
Dimana:
OE: Overall Efficiency (Model CRS)
1
−
�
��
: Statistik uji
digunakan
1
TE: Technical Efficiency (Model VRS)
2
: Statistik uji
Pengukuran efisiensi pada penelitian
1
: jumlah sampel grup sampel yang
ini
akan
menggunakan
2
lebih besar
bantuan
perangkat aplikasi Data Envelopment
: jumlah sampel grup sampel yang
2
lebih kecil
Analysis Program (DEAP) 2.1 Version.
1:
DMU yang memiliki nilai efisiensi 1
Jumlah rank sampel grup sampel
yang lebih besar
(satu) merupakan DMU yang efisien,
2:
sedangkan DMU dengan nilai efisiensi
Jumlah rank sampel grup sampel
yang lebih kecil
kurang dari 1 (satu) adalah DMU yang
ini
Dalam penelitian ini perhitungan
merupakan nilai efisiensi relatif antar
model statistik Mann-Whitney U-Test
DMU
tidak
efisien.
Nilai
efisiensi
yang
paling
akan
efisiensi menjadi benchmark
acuan
menggunakan program aplikasi SPSS
dengan
DMU
dilakukan
dengan
20.
bagi DMU yang lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Uji Hipotesis
Model yang digunakan untuk
Analisis Komparasi
menguji hipotesis adalah uji beda
Berdasarkan
tabel
1
dapat
Penggunaan
disimpulkan bahwa secara umum Bank
model statistik Mann-Whitney U-Test.
Umum Konvensional relatif lebih efisien
Jumlah data kelompok sampel I dan
dengan asumsi Constan Return to Scale
kelompok sampel II tidak harus sama;
(CRS).
Mann-Whitney
U-Test.
iv. Data berskala ordinal, interval, atau
Tabel 1.
rasio.Perhitungan nilai uji statistik model
Perbandingan Nilai Overall Tecnical
Efficiency Pada BUS dan BUK
Mann-Whitney U-Test adalah :
1ℎ
�
1 ( 1 +1)
1 2
2
Atau
2ℎ
�
2
�
1 .....................(3.3)
BUS
Dengan
ℎ
BUK
−
=
2 ( 2 +1)
1 2
Kelompok Bank
=
2 .......................(3.4)
ketentuan
bahwa
yang diambil adalah nilai
nilai
ℎ
�
9
CRS
mean
0,674
min
0,211
max
1
SD
0,203
mean
0,629
min
0,157
max
1
SD
0,207
Sebagaimana terlihat pada tabel 1
Tabel 3.
bahwa walaupun tidak berbeda terlalu
jauh
namun
terlihat
bahwa
Perbandingan Nilai Pure Tecnical
rata-rata
Efficiency Pada BUS dan BUK
efisiensi dengan asumsi CRS pada Bank
Kelompok Bank
Scale
mean
0,882
min
0,429
max
1
SD
0,126
mean
0,785
Perbandingan Nilai Pure Tecnical
min
0,157
Efficiency Pada BUS dan BUK
max
1
SD
0,209
Umum
Kovensional
lebih
BUK
tinggi
dibandingkan dengan rata-rata efisiensi
pada Bank Umum Syariah.
Tabel 2.
BUS
Kelompok Bank
BUK
BUS
VRS
mean
0,771
min
0,212
max
1
SD
0,215
mean
0,817
min
0,437
max
1
SD
0,199
Hasil ini menunjukkan bahwa secara
umum
dapat
disimpulkan
sumber
ketidakefisienan pembiayaan pada Bank
Umum
Syariah
lebih
dikarenakan
ketidakefisienan dalam skala atau size
pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat Overall Technical Efficiency (CRS)
Berdasarkan tabel 2, secara umum
dan Scale Efficiency pada BUS yang lebih
dapat disimpulkan bahwa bahwa secara
rendah bila dibandingkan dengan bank
umum Bank Umum Syariah relatif lebih
Umum Konvensional, namun pada saat
efisien dalam mengelola faktor input untuk
yang sama BUS memiliki tingkat Pure
menghasilkan
ouput
yang
Technical
Sebagaimana
terlihat
pada
optimal.
tabel
Efficiency
Umum Konvensional.
dengan
Uji Normalitas
VRS
(Pure
yang
lebih
tinggi bila dibandingkan dengan Bank
2,
bahwa rata-rata nilai efisiensi pembiayaan
asumsi
(VRS)
Technical
Berdasarkan
Efficiency) pada Bank Umum Syariah lebih
hasil
uji
normalitas
tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai
pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa
efisiensi pada Bank Umum Konvensional.
kelompok sampel Bank Syariah maupun
Bank
Berdasarkan tabel 3 secara umum
Konvensional
secara
Konvensional
nilai
signifikansi kurang dari nilai α=0,05. hanya
efisiensi skala (Scale Efficiency) yang lebih
kelompok Data nilai efisiensi CRS dari
baik bila dengan Bank Umum Syariah.
kelompok sampel Bank Syariah saja yang
rata-rata
karena
terdistribusi
dapat disimpulkan bahwa Bank Umum
memiliki
normal
tidak
memilki
nilai
terdistribusi secara normal karena memiliki
nilai signifikansi lebih dari nilai α=0,05. Oleh
10
karena itu, model analisis yang digunakan
adalah
model
non-parametrik
Tabel 5.
independent sampel Mann-Whitney U-
Hasil Uji Homogenitas
Test.
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kode
Kolmogorov-
Shapiro-Wilk
CRS
Smirnova
Stat
Sca
le
df2
Sig.
df
Based on Mean
,045
1
113
,832
Based on Median
,084
1
113
,772
,084
1
Based on Median and
with adjusted df
df
112,88
6
,772
Sig.
Stat
Sig.
Based on trimmed mean
,038
1
113
,847
Bank Konvensional
,099
65
,187
,958
65
,026
Based on Mean
,020
1
113
,889
Bank Syariah
,064
50
,200
,975
50
,374
Based on Median
,049
1
113
,825
Bank Konvensional
,174
65
,000
,887
65
,000
Bank Syariah
,280
50
,000
,806
50
,000
with adjusted df
Bank Konvensional
,175
65
,000
,851
65
,000
Based on trimmed mean
CRS
VRS
df1
Statistic
Bank Syariah
,157
50
,004
,873
50
VRS
Based on Median and
Based on Mean
,000
Based on Median
*. This is a lower bound of the true significance.
,049
1
106,39
8
,825
,034
1
113
,853
11,831
1
113
,001
7,373
1
113
,008
7,373
1 85,970
,008
1
,001
Scal
a. Lilliefors Significance Correction
e
Based on Median and
with adjusted df
Uji Homogenitas
Based on trimmed mean
Pada Tabel 5 terlihat bahwa untuk
10,721
113
kelompok data nilai efisiensi model CRS
Uji Beda Mann-Whitney U-Test
dan VRS memiliki signifikansi lebih dari
α=0,05
yang
artinya
data
Berdasarkan pada tabel 5 dapat
bersifat
diketahui bahwa untuk nilai efisiensi asumsi
homogen yang artinya memiliki varians
CRS (Overall Technical Efficiency) memiliki
yang sama, sehingga asumsi homogenitas
nilai signifikansi 0,270 atau lebih dari nilai
terpenuhi dan uji hipotesis dengan model
statistik
Mann-Whitney
U-test
α=0,05 yang berarti H0 diterima dan H1
dapat
ditolak.
dilanjutkan. Tetapi untuk kelompok data
nilai
efisiensi
berdasarkan
skala
pada
(scale
tabel
dengan asumsi CRS pada BUS dan BUK.
Untuk
karena memiliki signifikansi kurang dari
efisiensi
asumsi
Efficiency)
VRS
(Pure
memiliki
nilai
signifikansi 0,206 atau lebih dari nilai α=0,05
tidak sama sehingga asumsi homogenitas
yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
tidak terpenuhi. Oleh karena itu uji statistik
tidak
nilai
Technical
α=0,05 yang artinya memiliki varians yang
U-Test
disimpulkan
signifikan nilai efisiensi kredit/pembiayaan
dapat
disimpulkan bahwa data tidak homogen
Mann-Whitney
dapat
bahwa tidak terdapat perbedaan yang
efficiency)
4.11
Sehingga
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dapat
terdapat perbedaan yang signifikan nilai
dilakukan. Sebagai alternatif maka akan
efisiensi
dilakukan uji statistik two independent
asumsi
sample Kolmogorov Smirnov Z-Test yang
kredit/pembiayaan
VRS
pada
BUS
dengan
dan
BUK.
Sedangkan untuk nilai scale efficiency nilai
lebih sensitif pada mean dan varians.
11
signifikansi 0,016 atau kurang dari α=0,05
Efficiency) yang signifikan antara Bank
yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Umum
Sehingga
Konvensional.
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan nilai
efisiensi
skala
(scale
Syariah
Hasil
uji
dan
hipotesis
penelitian
ini
tingkat efisiensi pembiayaan pada BUS
Tabel 5
dan BUK dengan asumsi VRS. Hal ini
Hasil Mann-Whitney U -Test
menunjukkan
Test Statisticsa
bahawa
secara
murni
antara BUS dan BUK pada tingkat ukuran
CRS
VRS
Scale
perusahaan yang setara, tidak memiliki
Mann-Whitney U
1429,500
1407,000
1200,500
Wilcoxon W
2704,500
3552,000
2475,500
perbedaan
dalam
-1,104
-1,263
-2,398
managerial
pengelolaan
,270
,206
,016
Asymp. Sig. (2-tailed)
Umum
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
efficiency)
kredit/pembiayaan pada BUS dan BUK.
Z
Bank
kemampuan
faktor
input
biaya dana dan beban PPAP menjadi
a. Grouping Variable: Kode
output berupa pendapatan operasional
Uji Beda Kolmogorov-Smirnov Z-Test
Kelompok data nilai efisiensi skala
utama. Sedangkan perbedaan tingkat
(Scale Efficiency) tidak memenuhi asumsi
scale efficiency antara BUS dan BUK yang
homogenitas yang artinya persebaran
ditunjukan pada hasil pengujian baik
data tidak sama. Oleh karena itu untuk
Mann-Whitney
menguji hipotesis pada kelompok data
independent sample Kolmogorov-Smirnov
efisiensi skala (Scale Efficiency), maka
Z-test pada data nilai scale efficiency
akan
menunjukkan
dilakukan
menggunakan
uji
uji
ulang
statistik
dengan
perbedaan
Kolmogorov
U-test
maupun
bahwa
skala
two
terdapat
ukuran
operasional
kredit atau pembiayaan antara BUS dan
Smirnov Z-Test.
BUK.
Tabel 6.
Terkait dengan hasil uji beda nilai
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Z-Test
efisiensi skala tersebut, berdasarkan hasil
Test Statisticsa
komparasi nilai rata-rata efisiensi skala
Scale
Absolute
,282
(Scale Efficiency) sebagaimana terdapat
Positive
,000
dalam tabel 3 menunjukkan bahwa rata-
-,282
rata nilai efisiensi skala (Scale Efficiency)
Most Extreme
Differences
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
1,497
Asymp. Sig. (2-tailed)
,023
Bank Umum Syariah relatif lebih rendah
bila dibandingkan dengan nilai Scale
a. Grouping Variable: Kode
Efficiency pada Bank Umum Konvensional.
Berdasarkan tabel 6 maka dapat
Hasil
dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah
Umum
sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat
nilai
efisiensi
skala
menunjukkan
bahwa
ketidakefisienan pada pembiayan Bank
0,023. Hasil ini kurang dari nilai α=0,05,
perbedaan
ini
Syariah
lebih
dikarenakan
ketidakefisienan secara skala atau ukuran
(Scale
12
operasional
pembiayaan
pada
Bank
Syariah
Umum Syariah.
harus
menanggung
biaya
dana yang tinggi untuk bisa menarik
Hasil penelitian ini secara umum
likuiditas dari masyarakat. Situasi ini
mengkonfirmasi situasi yang dihadapi oleh
berimbas pada tingginya beban yang
perbankan
harus ditanggung bank Syariah dan
Syariah
saat
ini.
Saat
ini
perbankan Syariah tengah mengalami
tentu
five percent trap, dimana market share
Syariah
perbankan Syariah sulit untuk menembus
margin/fee/bagi
angka 5% dari total pangsa pasar industri
tinggi.
perbankan
Indonesia.
saja
juga
untuk
mendorong
menetapkan
hasil
bank
tingkat
yang
lebih
Sulitnya
4. Rendahnya variasi produk pendanaan
mengembangkan pangsa pasar yang
dan pembiayaan pada bank Syariah
dialami perbankan Syariah ini didorong
yang
oleh berbagai permasalah strategis baik
modal, rendahnya kualitas Sumber
dari segi pendanaan maupun dari segi
Daya
pembiayaan.
Dari
rendahnya teknologi informasi yang
permasalah
strategis
menyebabkan
segi
pembiayaan,
utama
perbankan
yang
didorong
Manusia
oleh
terbatasnya
(SDM),
dan
masih
dimiliki.
Syariah
V. SIMPULAN
kesulitan untuk meningkatkan skala usaha
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
pembiayaannya sebagaimana diuraikan
data yang dilakukan maka dapat diambil
dalam laporan perkembangan keuangan
kesimpulan sebagai berikut:
Syariah 2013 (diakses pada tanggal 31
1. Bank Umum Syariah memiliki tingkat
Maret
2015)
dan
diungkapkan
oleh
efisiensi pembiayaan dengan asumsi
Kepala Departemen Perbankan Syariah
CRS dan Scale Efficiency yang relatif
OJK (sumber: m.beritasatu.com/bank-dan
lebih rendah namun memiliki tingkat
–pembiayaan/288364-ojk-perbankan-
efisiensi pembiayaan dengan asumsi
syariah-hadapi-7-persoalan-strategis.html,
VRS
diakses pada tanggal 2 Agustus 2015)
dibandingkan dengan Bank Umum
adalah:
Konvensional.
1. Adanya fenomena pajak ganda pada
bahwa
yang
relatif
Hal
sumber
lebih
ini
tinggi
bila
menunjukkan
inefisiensi
atau
pembiayaan
pada
akad pembiayaan bank Syariah yang
ketidakefisienan
menyebabkan
Bank Umum Syariah adalah karena
mahalnya
pembiayaan pada Bank Syariah.
skala atau Size pembiayaan.
2. Terbatasnya modal yang dimiliki oleh
bank
Syariah
sehingga
sulit
2. Tidak terdapat perbedaan efisiensi
untuk
pembiayaan
meningkatkan skala usahanya.
dengan
asumsi
CRS
pada Bank Umum Syariah dan Bank
3. Rendahnya daya saing bank Syariah
Umum Konvensional yang ditunjukkan
di pasar pendanaan, sehingga bank
dengan
13
nilai
signifikansi
uji
beda
Mann-Whitney U-Test sebesar 0,270
Ascarya
lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)
Efisiensi
3. Tidak Terdapat perbedaan efisiensi
pembiayaan
4.
Perbankan
Indonesia
Analisis
Syariah
dengan
di
Data
Envelopment Analysis. TAZKIA Islamic
pada Bank Umum Syariah dan Bank
Finance and Business Review,Vol.
Umum Konvensional yang ditunjukkan
1(2),pp.1-27
nilai
asumsi
Yumanita. 2006.
VRS
dengan
dengan
dan
signifikansi
uji
beda
Ascarya dan Yumanita. 2008. Comparing
Mann-Whitney U-Test sebesar 0,206
the Efficiency of Islamic Banks in
lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)
Malaysia
Terdapat perbedaan efisiensi skala
Ekonomi Moneter dan Perbankan,
pembiayaan (Scale Efficiency) pada
Vol.11(2), pp.95-119
Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Konvensional
yang
Bastian,
ditunjukkan
Indra
and
dan
Akuntansi
dengan nilai signifkansi uji beda Mann-
Indonesia.
Buletin
Suhardjono.
2006.
Jakarta:
Perbankan.
Salemba
Whitney U-Test sebesar 0,16 dan juga
Cooper, William W, et.al. 2011. Handbook
nilai signifikansi uji beda kolmogorov-
on
Smirnov Z-Test sebesar 0,023 kurang
International
Series in Operations
dari nilai α=0,05 (H1 diterima)
Research
and
Sciencei,
Vol.124:
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainul.
2005.
Data
Envelopment
Analysis.
Management
Chapter
1
(http://www.springer.com)
Dasar-Dasar
Hadad, Muliaman D.,dkk. 2003. Analisis
Manajemen Bank Syariah. Jakarta:
Pustaka Alvabet
Abidin, Zaenal. 2007. Kinerja Efisiensi Pada
Efisiensi
Industri
Perbankan
Indonesia:
Penggunaan
Metode
Bank Umum. Proceeding PESAT ,
Nonparametrik Data Envelopment
Vol.2,pp.113-119
Analysis (DEA). Buletin Ekonomi dan
Perbankan, Vol...(7), pp.1-28
Adikara, Yuan Ekananda Muhammad.
Hamka.
2014. Analisis Efisiensi Bank Islam di
2007.
Tafsir
Al-Azhar
Juz
XV.
Jakarta:...................
Inggris Sebelum dan Saat Terjadi
Hassan, Taufiq, et.al. 2009. Efficiency of
Krisis Ekonomi Zona Euro Berdasarkan
Data Envelopment Analysis. Skripsi
Conventional
tidak diterbitkan. Surabaya Fakultas
Banks:Evidence
Ekonomi
East. International Journal of Islamic
dan
Bisnis
Universitas
Airlangga
from
Islamic
the
Middle
Middle Eastern and Management,
Vol.2(1), pp.46-65
Antonio, Muhammad Syafi‟i.2007. Bank
Syariah
Versus
dari
Teori
ke
Hidayat,
Praktik.
Anwar.
2013.
Uji
Normalitas
Jakarta:Gema Insani bekerja sama
Metode
dengan Tazkia Cendekia
(http://www.statistikian.com/2013/01
14
Saphiro-Wilk.
diakses
/saphiro-wilk.html?m=1,
Global: Buku Satu Edisi Tiga Belas.
pada tanggal 9 Mei 2015)
Jakarta: Salemba Empat
Israel, D. 2010. Data Analysis in Business
Research
:
A
Nonparametric
Delhi:
Igor
Boris
2009.
et.al.
Data
New
and Their Utilization. Organizacija,
Mehra
dan
M.,
Envelopment Analysis-Basic Models
for
SAGE
Vol.42(2), pp.37-43
Publications India Pvt Ltd.
Jemric,
Milan
Step-by-Step
Approach.
Vivek
Martic
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.
Vujcic.
2002.
2011.
Evaluating
the
Productive
Efficiency of Banks in Croatia: A DEA
Efficiency of Islamic Banking in GCC:
Approach. Comparative Economic
A
Studies, Vol.44 (2), pp. 169-193
International Management Review,
Kamaruddin, Badrul Hisham,et.al. 2008.
Assesing
Islamic
Production
Banks
Efficiency
and
Non-Parametric
Approach.
Vol 7(1) pp.10-21
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.
of
2011.
Conventional
Evaluating
the
Productive
Bank Islamic Windows in Malaysia.
Efficiency of Islamic Banking in GCC:
International Journal of Business and
A
Management Science, Vol 1(1), pp.
International Management Review,
31-48
Vol.7(1), pp.10-21
Kristiyanto, Yahuda Eko. 2010. Pengukuran
Non-Parametric
Approach.
Muhamad.2002.Manajemen Bank Syariah.
Tingkat Efisiensi Bank-Bank Umum di
Yogyakarta:
Indonesia (2000-2007): Aplikasi Data
Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Envelopment
TOBIT
Analysis
Skripsi
Analysis.
diterbitkan.
Ekonomi
(DEA)
Surabaya
dan
Bisnis
Penerbit
dan
Muhammad.2005. Manajemen Dana Bank
dan
Syari’ah. Yogyakarta: Ekonisia
tidak
Fakultas
Muharam, H dan Pusvitasari. 2007. Analisis
Universitas
Perbandingan Efisiensi Bank Syariah
Airlangga
dengan Metode Data Envelopment
Kumar, Sunil dan Rachita Gulati. 2008. An
Examination
Unit
of
Technical,
Analysis (periode tahun 2005). Jurnal
Pure
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2 No.3
Technical, and Scale Efficiencies in
Oberholzer, M dan G Van der Westhuizen.
Indian Public Sector Banks Using
2004.
Data Envelopment Analysis. Eurasian
Measuring Efficiency and Profitability
Journal of Business and Economics,
of
Vol. 1 (2), pp.33-69
Accountancy Research, Vol.12(1),
Lind, Douglas A.,et.al. 2007.Teknik-Teknik
Kelompok
Bank
Empirical
Regions.
Study
on
Meditary
pp.165-178
Otoritas
Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
Menggunakan
An
Data
Jasa
Keuangan(OJK).2013.
Laporan Perkembangan Keuangan
Syariah
15
Tahun
2013.
(http://www.ojk.go.id/publikasi-
Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga
laporan-perkembangan-keuangan-
Keuangan Syaria’ah: Deskripsi dan
Syariah-2013, diakses pada tanggal
Ilustrasi. Condongcatur: Ekonosia
Thanassoulis,
22 Januari 2015)
Otoritas
Jasa
Keuangan(OJK).2015.
Emmanuel.
1999.
Envelopment Analysis and Its Use in
Statistik Perbankan Syariah Januari
Banking.
Institute
2015. (http://www.ojk.go.id/statistik-
Research
and
perbankan-Syariah-januari-2015,
Sciences, Vol.29(3), pp.1-13
diakses pada tanggal 22 Januari
Yu,
2015)
Sesudah Krisis Global Berdasarkan
Data Envelopment Analysis. Jurnal
Ekonomi Bisnis,Vol.16(2), pp.108-117
Muhammad
Azeem
dan
Madeeha Shaikh. 2012. Efficiency of
Islamic and Conventional Banks in
Pakistan:
A
Non-Parametric
Approach. International Journal of
Business and Management, Vol.7(7),
pp.40-50
Sherman, H.D dan Zhu,J. 2006. Service
Productivity Management Improving
Service
Performance
Envelopment
Using
Analysis
Data
(DEA)
(http://www.springer.com/978-0-38733211-6)
Dahlan.
2004.
Manajemen
Lembaga Keuangan: Edisi keempat.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Subaweh,
Cynthia.
The
Operations
Management
1997.
Thesis diterbitkan oleh UMI
Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan
Siamat,
Hong
for
Financial
Efficiency Analysis: A DEA Approach.
Pratikno, Heri dan Iis Sugianto. 2011. Kineja
Qureshi,
Data
Imam.
Perbandingan
2008.
Kinerja
Analisis
Keuangan
Bank Syariah dan Bank Konvensional
Periode 2003-2007. Jurnal Ekonomi
Bisnis, Vol 13(2), pp.112-121
16