metode strategi pembelajaran ekspositori. doc

Nama : Muhammad Rusdil Fikri
NIM : 11140162000033
Kelas : Pendidikan Kimia 3A
Belajar dan Pembelajaran

12. STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori
Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti
memberi penjelasan. Dalam konteks pembelajaran, ekspositorii merupakan
strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan faktafakta, gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para
pembelajar.

Metode

ekspositori

adalah

metode

pembelajaran


yang

digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip
dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan
pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat.
Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah
kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.1
Dalam Direktorat Tenaga Kependidikan “ Strategi pembelajaran
ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru.
Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran
seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan
kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi ”chalk and
talk”.
Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari

seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi secara optimal. Roy Killen (1998), menamakan strategi
ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct
1 M. Chalish, 2011. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta : PT Bumi Aksara), hlm 124.

instruction). Oleh karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada
proses berturut maka, sering juga dinamakan istilah strategi “Chalk and
Talk”. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademis (academic
achievement) siswa. Metode pembelajaran yang sering digunakan untuk
mengaplikasikan strategi ini adalah metode kuliah atau ceramah.
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu :
1. Persiapan (preparation)
Langkah ini berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan
adalah :
 Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif
 Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
 Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
 Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka2
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk

menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran
tergantung

dengan

pada

menggunakan

langkah

persiapan.

strategi

ekspositori

Beberapa


hal

sangan

yang harus

dilakukan dalam langkah persiapan, diantaranya adalah :
 Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
 Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
 Bukalah file dalam otak siswa.

3

2. Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan
oleh setiap guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi
2 Wina Sanjaya, 2011, Strategi Pembelajaran;berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media) hlm. 159

3 Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta:Depdiknas), hal: 34

pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Oleh sebab itu, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksaan langkah ini diantaranya yaitu :
 penggunaan bahasa
 Intonasi suara
 Menjaga kontak mata dengan siswa
 Menggunakan joke agar kelas tetap hidup dan segar melalui
penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu.
3. Korelasi (correlation)
Langkah Korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan

pengalaman

siswa

atau


dengan

hal-hal

lain

yang

memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan tiada
lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna
untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya,
maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan
kemampuan motorik siswa.
4. Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Menyimpulkan berarti pula memberikan
keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Dengan
demikian, siswa tidak merasa lagu lagi akan penjelasan guru.
Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa cara :

 Mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan
 Memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang
telah disajikan4
2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori
Terdapat beberapa karakteristik ekspositori, diantaranya :
4 Ibid, h. 187-188

1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama
dalam

melakukan

strategi

ini,

oleh

karena


itu

sering

orang

mengidentikkannya dengan ceramah.
2.

Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran

yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya,
setelah

proses

pembelajaran


berakhir

siswa

diharapkan

dapat

memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali
materi yang telah diuraikan.5
3. Mengajar Secara Ekspositori
Kegiatan belajar yang bersifat

menerima

terjadi

karena


guru

menggunakan pendekatan mengajar yang bersifat ekspositori. Baik pada
tahap perencanaan maupun pada tahap pelakasanaan mengajar, dalam
pendekatan ini guru berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas
dibandingkan

dengan

siswa-siswanya.

Guru

telah

mengelola

dan

mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas, lalu menyampaikan kepada

siswa. Sebaliknya, para siswa berperan pasif, tanapa banyak melalukan
kegiatan pengolahahan bahan, karena menrima bahan ajaran dari guru.
Metode mengajar yang biasa dilakukan dalam pengajaran ekspositori,
adalah metode ceramah dan demonstrasi.
a. Metode Ceramah
Dalam merencanakan pengajaran dengan metode ceramah, hal yang
perlu dipersiapkan dengan seksama oleh guru adalah bahan ajaran.
Sesuai dengan topic atau pokok bahasan, bahan ajaran dipilih dengan
mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa,
disusun secara sistematis

dan rinci, dilengkapi dengan cotoh-contoh

dan pertanyaan. Dalam pelaksanaan mengajar, guru menceramahkan
5 Wina Sanjaya, op.cit, hlm 179.

atau menyampaikan bahan ajaran sesuai dengan sistematika

yang

telah disusun. Untuk memperjelas bahan, guru dapat memberikan
contoh-contoh atau menerangkan dengan alat peraga. Agar para siswa
berperan lebih aktif, kegiatan ceramah dapat diselingi dengan Tanyajawab. Contoh-contoh dan pertanyaan yang akan diajukan guru
hendaknya ditulis dalam program/rencana pengajaran.
b. Metode Demonstrasi
Metode ini dapat digunakan sebagai metode mengajar tersendiri untuk
mengajarkan sesuatu bahkan ajaran yang memerlukan peragaan, atau
sebagai metode pelengkap dari metode ceramah. Untuk menerapkan
pokok bahasan cahaya, umpamanya, g uru mengadakan demonstrasi
dengan cermin dan kaca pembesar. Untuk memperjelas perbedaan
suara beberapa jenis burung, guru mendemonstrasikan suara beberapa
burung. Demonstrasi tidak hanya dilalukan oleh guru, tetapi para siswa
bisa diminta untuk mendemonstrasikan sesuatu. Hal-hal yang akan
didemonstrasikan oleh gur maupun oleh siswa hendaknya ditulisakan
secara rinci di beberapa rencana pengajaran.

6

4. Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi pelajaran secara optimal.
Strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering
juga dinamakan istilah “calk and talk” Terdapat beberapa karakteristik
strategi ekspositori :
a. Strategi ekpositori dilakukan dengan cara menyampaiakan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama
6R. Ibrahim dan Nana Syaodih, 2003, Perencanaan Pengajaran, (Rineka cipta:Jakarta ), hal.
43-44

dalam

melakukan

strategi

ini,

oleh

karena

itu

sering

orang

mengidentikannya dengan ceramah.
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang
sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep terentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu
sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan
dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan
kembali materi yang telah diuraikan.

7

Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala :
a. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan
yang akan dan harus dipelajari siswa.
b. Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual
tertentu,misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran,sehingga ia
akan dapat mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.
c.

Jika

bahan

pelajaran

yang

akan

diajarkan

cocok

untuk

dipresentasikan,artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran
memang materi itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala
disampaikan oleh guru,misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa
data-data khusus.
d. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
e.Guru

menginginkan

untuk

mendemonstrasikan

suatu

teknik

atau

prosedur,biasanya merupakan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk
kegiatan praktik.
f. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru
perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
g. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata
memiliki kemampuan rendah.
7 Sunardi Nur, Strategi dalam Pembelajaran ; menjadi Pendidik Profesional, (Bandung : 1990: Remaja Rosdakarya),
hlm 88.

h. Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang
berpusat pada siswa,misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
i. Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan
yang berpusat pada siswa.8

5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Ekspositori
A. Kelebihan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran
yang
banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki
beberapa
kelebihan, di antaranya:
 Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan
dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai
sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
 Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu
waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
 Melalui

strategi

pembelajaran

ekspositori

selain

siswa

dapat

mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran,
juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui
pelaksanaan demonstrasi).
 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk
jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
B. Kekurangan Strategi Pembelajaran Ekspositori

8 Wina Sanjaya, op.cit, hlm 180.

Di

samping

memiliki

kelebihan,

strategi

ekspositori

juga

memiliki

kekurangan, di antaranya:
 Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi lain.
 Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan
bakat, serta perbedaan gaya belajar.
 Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan
sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan
sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
 Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak
terjadi satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk
mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat
terbatas

pula.

Di

samping

itu,

komunikasi

satu

arah

bisa

mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada
apa yang diberikan guru.

9

Kesimpulan (Pendapat Pribadi tentang Strategi Pembelajaran Ekspositori)
Metode Ekspositori Adalah Metode Pembelajaran Yang Digunakan Dengan Memberikan
Keterangan Terlebih Dahulu Definisi, Metode pengajaran ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang
berpusat pada guru. Metode Ekspositori sama seperti metode Ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan
kepada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran).
Guru pada metode Ekspositori dominasinya banyak berkurang, karena tidak terus menerus berbicara. Ia
berbicara pada murid pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal dan pada waktu-waktu
yang diperlukan saja. Siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mengerjakan soal latihan dan
bertanya kalau tidak mengerti.
Dan pada umumnya guru lebih suka menggunakan metode ceramah dengan dikombinasikan dengan
metode tanya jawab. Metode ceramah banyak dipilih karena mudah dilaksanakan dengan persiapan
yang sederhana, hemat waktu dan tenaga.
9 Wina Sanjaya, op.cit. 190-191

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori:
1. Strategi ekpositori dilakukan dengan cara menyampaiakan materi pelajaran secara verbal.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliknya, Strategi Pembelajaran Ekspositori banyak digunakan pada
proses pembelajaran disekolah dari tingkat dasar, hingga tingkat atas, maka sebaiknya dalam
melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan
disampaikan maupun hal lain yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Berdasarkan materi yang ada, dapat disimpulkan bagaimana SPE dapat berjalan secara efektif jika:
1.
Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan harus dipelajari
siswa. Biasanya, bahan-bahan baru diperlukann untuk kegiatan-kegiatan khusus seperti kegiatan
pemecahan masalah.
2. Materi pelajaran yang akan disajikan merupakan materi yang cocok untuk disajikan secara ceramah.
Selain itu, guru juga telah menguasai materi tersebut;
3.
Jika ingin membangkitkan motivasi dan rasa keingin-tahuan siswa, guru dapat menggunakan
pancingan dan sugesti-sugesti positif;
4.
Apabila seluruh siswa memiliki kesulitan yang sama, sehingga guru perlu menjelaskan untuk
seluruh siswa
 Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori, diantaranya :
a.
b.
c.
d.

Berorientasi pada tujuan
Prinsip komunikasi
Prinsip kesiapan
Prinsip berkelanjutan
 Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori, diantaranya :

a.
b.
c.

Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Kuasai materi pelajaran dengan baik
Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
 beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:

a. Persiapan (preparation)
b. Penyajian (presentation)
c. Menghubungkan(corelation)
d. Menyimpulkan (generalization)
e. Penerapan (aplication)

Daftar Pustaka
Chalish, M. 2011. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Direktorat

Tenaga

Kependidikan.

2008.

Strategi

Pembelajaran

dan

Pemilihannya. Jakarta: Depdiknas.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran;berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Sunardi, Nur. 1990. Strategi dalam Pembelajaran ; menjadi Pendidik
Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.