Jendela Pewara Dinamika 2011i Hak Veto

*e*dela
HAK VETO
jam 11.30waktu AmeriPADAJumat(23/9/2011)
ka Serikat atau Sabtu (241912011)
waktu Indonesia, Mahmud Abbas berpidato pada Sidang
Majelis Umum PBB.Dalam pidatonya, presiden
Palestinaitu sekaligusmengajukanproposalkerierdekaanPalestina.Ban Ki Moon (SekjenPBB)
melanjutkan proposal tersebut kepadaDewan
KeamananPBB.
Abbasmendesakagarjawaban proposaltentang kepastianpengakuankemerdekaanPalestina diperolehdalamtempo dua minggu. Ketika
artikel ini ditulis, keputusan tentang pengakuan
kemerdekaanPalestinabelum diketahui. Meski
telah mendapat dukungan 126 negara, Palestina belum tentu mendapatkanhaknya. Di Dewan KeamananPBByang terdiri atas 15 negara
(dengan 5 negara sebagai anggota tetap yang
memiliki hak veto), masih ada sejumlah negara yang belum jelas menyatakan dukungannya.
Amerika Serikat sendiri tampaknya sudah
si,appasang badan berada di belakang negara
Israel guna menggagalkanpengakuan kemerdekaanitu dengan hak vetonya. Inilah sebuah
hakistimewayang dimiliki Amerika Serikatsebagai pemenangPerangDunia II bersamaInggris, Perancis,Rusia,dan China.Amerika Serikat seringkali menggunakan hakveto ini untuk
membatalkan rancangan keputusan PBByang
tidak menguntungkan negaranya dan negara

"tuannya":Israel.
Hak veto jelas-jelasmerupakan hak khusus
yang membuat posisi para pemenang Perang
Dunia II yang terdiri atas lima negara itu berada dalam posisi yang dominan. Lewat hakveto
inilah sebenarnyaterjadi ketimpangan dalam
relasi antaranggotaPBB.Tidak ada kesejajaran
dan kesetaraanjika melihat hubungan antarnegara dalam PBB.Inilah yang membuat Amerika Serikatpada khususnyamenjadi hegemonik
dan dominan pascaPerangDinlin, pascamemudarnya posisi Rusia fiuga china) dalam dekade akhir abad XX dan awal abad XXI.
Bagaimanasebuah negara seperti Amerika
Serikat dan empat negara lainnya bisa membatalkan sebuahrancirng€mresolusiatau keputusan PDBdengan hak vetonya? orang bisa berkomentar apa saja terhadap kekuatan yang
dimiliki para pemegang hak veto. Orang bisa
mengatakan betapa tidak adilnya relasi negaranegaraanggotaPBB.Apa pun alasannya,inilah

yang menjadi sistem PBB.Sebqahsistem yang
tidak bisa ditolak negara mana pun di dunia
saat ini, manakala tidak ada pilihan lain.
Dalam kasu pengajuan pengakuan kemerdekaan Palestina,tampaknya tidak akan mudah selamaAmerika Serikatdapat dikendalikan
oleh Israel. Bisajadi, negera yang diduduki Israel ini hanya diakui sebagainegara peninjau
di PBByang tidak memiliki hak suara seperti
Taiwan atau Vatikan. Selamaini Israel sering

diselamatkan dari berbagai sanksi PBBberkat
hak veto Amerika Serikat.
Mungkin tidak banyak orang Indonesia yang
tahu kalau negara kita pemah keluar dari keanggotaan PBBpadamasapemerintahanSoekarno
sebagaibentuk protes atas pengakuan negara
"boneka" Malaysiapada awal 1960-an.IMonesia adalah negara yang berani keluar dari keanggotaanPBBmeski akhirnya masuk kembali.
SistemPBByangmemberikan hakveto kepa'
da lima negara pemenang PerangDunia II j elasjelas mengrsik rasa keadilan dan kesetaraan
antamegara anggotanya.Jika memang masingmasing negara dipandang secara sederajat,
seharusnya mereka sErma-sama
memiliki hak
suarayang sama.Dan keputusandiambil bedasarkansuaraterbanyaksepertisistemdemokrasi yang selamaini diyakini sebagaisistemyang
selalu didengung-dengungkan.
Akan tetapi, denganadanyahakveto, sistem
demokrasi yang memandang satu negara memilki satu hak suara terganj al oleh negara yang
secarahistoris diberi hak menolak rancangan
apa pun yang disodorkanPBBlewat Dewan Keamanannya.Kini tidak adalagi protes terhadap
kepemilikan hak veto tersebut. Hal ini sudah
menjadi sistem yang terterima sebagaisebuah
keniscayaan.

Dalam berbagai sistem demokrasi, keberadaan seperti hak veto seringkali muncul dalam
sejumlah varian dengan berbagai bentuk penyesuaian.Hak semacamini merupakan sebua}:.privilegeyang dimiliki oleh pihak dominan
(bacapenguasa)yang seakan-akanmenjadi sebuah sistem yang tidak bisa terhindarkan oleh
patasubaltern.

M.H um.
D r.N U R H A D I,
PemimpinRedaksi

PEW AR A D IN AM IKA

'J LI .1\1 hLN

" '1) ]

]